Anda di halaman 1dari 24

KAJIAN AKADEMIS

PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD)


PUSKESMAS CALABAI II NANGAKARA
KABUPATEN BANDUNG BARAT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU

TAHUN 2024
SISTEMATIKA PENYAJIAN

BAB I PENDAHULUAN

BAB II ANALISIS PEMENUHAN KRITERIA

BAB III ANALISIS BEBAN KERJA

BAB IV ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI

BAB V PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

pembangunan nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan

adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan

mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan

secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda

depan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar.

Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Salah

satu fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan adalah

bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh,

terpadu dan berkesinambungan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu merupakan unsur pelaksana bidang

kesehatan, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan

Kabupaten Dompu mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi

Daerah Kabupaten Dompudi bidang urusan kesehatan dan tugas pembantuan

yang diberikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah propinsi Jawa Barat.
Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten Dompu sampai dengan saat ini berjumlah 9 unit, tersebar di 8

kecamatan dan melayani masyarakat Dompuyang berjumlah sekitar 250.000

jiwa. Keberadaan Puskesmas saat ini sangat dibutuhkan mengingat peran dan

fungsinya untuk menjaga, melindungi dan menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif di wilayah Dompu.

Sesuai dengan visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, yakni

“Terwujudnya masyarakat sehat, adil dan mandiri”. Sebagai penjabaran dari

visi Kabupaten Dompu yaitu Dompu MAHSUR ”Bersama Membangun

Masyarakat yang Cerdas, Rasional, Maju, Agamis, dan Sehat Berbasis pada

Pengembangan Kawasan Agroindustri dan Wisata Ramah Lingkungan.”

Puskesmas saat ini dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang

paripurna, dimana harus ditunjang oleh kemampuan sumberdaya kesehatan

yang mumpuni termasuk didalamnya sumberdaya manusia, sarana, prasarana

dan kelembagaan.

Pembentukan UPTD Puskesmas di Kabupaten Dompu didasari oleh

kebutuhan di daerah serta merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

49 tahun 2019, pasal 32 yang menjelaskan bahwa kedudukan dan organisasi

Puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan yang

ditetapkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.

Hal ini diperkuat dalam Peraturan Bupati Kabupaten Dompu Nomor 16

Tahun 2017 yang menjelaskan tentang tugas pokok pembentukan UPTD Pusat

Kesehatan Masyarakat yaitu sebagai pelaksanaan teknis penunjang dan teknis

operasional bidang pengembangan kesehatan masyarakat dan perorangan,

melaksanakan ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pengembangan kesehatan masyarakat dan perorangan. Keberadaan UPTD


kesehatan dalam Perbup ini dibagi menjadi 9 (delapan) UPTD kesehatan wilayah

yaitu :

1. UPTD Puskesmas Dompu Timur dengan wilayah kerja Kecamatan Dompu.

2. UPTD Puskesmas Dompu Kota dengan wilayah kerja Kecamatan Dompu.

3. UPTD Puskesmas Dompu Barat dengan wilayah kerja Kecamatan Woja.

4. UPTD Puskesmas Ranggo dengan wilayah kerja Kecamatan Pajo.

5. UPTD Puskesmas Rasabou dengan wilayah kerja Kecamatan Hu’u.

6. UPTD Puskesmas Soriutu dengan wilayah kerja Kecamatan Manggelewa.

7. UPTD Puskesmas Kempo dengan wilayah kerja Kecamatan Kempo.

8. UPTD Puskesmas Kilo dengan wilayah kerja Kecamatan Kilo.

9. UPTD Puskesmas Calabai dengan wilayah kerja Kecamatan Pekat.

Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama di era JKN saat

ini mendapat alokasi dana langsung dari BPJS dalam bentuk dana kapitasi

kepesertan JKN, sehingga dituntut untuk melaksanakan penatausahaan dan

pertanggungjawaban penggunaan dana tersebut secara langsung. Hal inilah

yang menjadi beban tambahan bagi Puskesmas terutama dalam bidang

penatausahaan keuangan dan manajemen Puskesmas.

Dasar hukum pembentukan UPTD Puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang pemanfatan

dana kapitasi Puskesmas

5. Peraturan Bupati Kabupaten Dompu Nomor 17 tahun 2017 tentang

pembentukan dan susunan organisasi unit pelaksana teknis pada dinas dan

badan daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Dompu


B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dibuatnya kajian ini adalah untuk menganalisis dan merekomendasikan

keberadaan dan kedudukan UPTD Puskesmas di Kabupaten Dompu

Tujuan pembentukan UPTD Puskesmas adalah :

1. Mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan.

2. Melaksanakan teknis operasional dan teknis penunjang bidang kesehatan di

Daerah.

3. Sebagai salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat.

4. Memudahkan rentang kendali organisasi dalam manajerial, ketatausahaan,

monev dan pelaporan pelaksanaan program-program kesehatan di Daerah.


BAB II
ANALISIS PEMENUHAN KRITERIA

Pada bab ini akan dibahas pemenuhan kriteria pembentukan UPTD Puskesmas

berdasarkan tabel format kriteria yang mengacu pada Permendagri No 12 Tahun 2017.

Penyajian tabel tersebut ada dalam lampiran kajian akademis ini. Kriteria pembentukan

UPTD Puskesmas di Kabupaten Dompu sebagaimana yang diatur dalam Permendagri

Nomor 12 Tahun 2017, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kegiatan Teknis Operasional Tertentu yang merupakan pelaksanaan urusan

yang menjadi kewenangan Daerah

1.1. Kegiatan merupakan pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan

daerah

Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerh, pasal 12 disebutkan bahwa kesehatan merupakan urusan

pemerintahan wajib karena termasuk dalam pelayanan kesehatan dasar,

yaitu pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Kegiatan teknis operasional yang dilakukan oleh Puskesmas adalah

melaksankan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan

masyarakat (UKM). Upaya kesehatan perorangan bertujuan

menyembuhkan penyakit dan pemeliharaan kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan perorangan ini meliputi rawat jalan, pelayanan gawat darurat,

pelayanan satu hari (one day care), home care dan rawat inap. Upaya

Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.

UKM meliputi; pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan

lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan KB, pelayanan gizi dan

pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Kegiatan teknis


penunjang tertentu yang dapat dilakukan oleh Puskesmas adalah

manajemen Puskesmas, termasuk didalamnya melaksanakan perencanaan,

analisis masalah kesehatan, advokasi, komunikasi, edukasi dan

pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelayanan penunjang

lainnya yaitu pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan masyarakat

dan pelayanan laboratorium.

1.2. Bukan merupakan kegiatan perumusan kegiatan

UPTD Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten Dompu yang dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang

bertanggungjawab secara langsung kepada Kepala Dinas sehingga bukan

merupakan perumus kebijakan yang menjadi wewenang Dinas. UPTD

Puskesmas hanya melaksanakan kegiatan di Puskesmas, sedangkan

perumusan kebijakan dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

1.3. Bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah dan bukan

pembinaan kepada unit kerja lain

UPTD Puskesmas tidak melaksnakan pengawasan terhadap unit kerja

lintas sektoral lain tapi sebagai partner dengan jaringan kesehatan lainnya.

UPTD Puskesmas bekerjasama dengan lintas sektor lainnya dalam upaya

kesehatan berbasis masyarakat dalam bentuk pemberdayaan sesuai

Permenkes Nomor 43 tahun 2019.

1.4. Memerlukan arahan, pengaturan dan pembagian kerja, pengawasan

dan/atau arahan pengambilan keputusan dalam pelaksanaannya

Dalam pelaksanaan tugas, UPTD Puskesmas mempunyai tugas

membantu kepala Dinas dalam kegiatan teknis operasional kesehatan di

daerah. Kepala UPTD Puskesmas mendapat arahan, pengaturan dan

pembagian kerja dari Kepala Dinas sebagi atasan langsung dalam

pelaksanaan tugasnya.

UPTD Puskesmas wajib menyusun rencana kerja lima tahunan yang

kemudian dirinci kedalam RKA. Setiap Kegiatan pelayanan Puskesmas


harus sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dalam dokumen

perencanaan. Selanjutnya mendokumentasikan setiap rencana kerja dalam

bentuk dokumen RUK dan RPK sesuai dengan Permenkes Nomor 44 Tahun

2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. Dokumen perencanaan

RKA dan DPA yang sudah ditandatangani kepala UPTD Puskesmas

selanjutnya disahkan oleh TAPD di Kabupaten untuk kemudian dijadikan

acuan pelaksanaan kegiatan tahunan UPTD Puskesmas.

2. Penyediaan barang atau jasa yang diperlukan masyarakat atau perangkat

daerah lain

Jasa yang diberikan secara konkret berupa pelayanan kesehatan dan

barang berupa alat, obat-obatan dan perbekalan kesehatan. Jasa pelayanan

poliklinik umum, poliklinik gigi, poli KIA/KB dan lain-lain dilaksanakan 6 hari kerja

selama 7 jam dan UGD, Rawat Inap dan Persalinan dilaksanakan 7 hari kerja

selama 24 jam untuk melayani masyarakat.

3. Memberikan kontribusi dan manfaat langsung kepada masyarakat

3.1. Layanan kepada masyarakat menjadi lebih dekat dan cepat

Kondisi geografis Kabupaten Dompu dengan luas wilayah 2.407,6 km²

dan jumlah penduduk 269.315 jiwa, dapat dilayani oleh 9 UPTD Puskesmas.

Dengan penambahan jumlah UPTD Puskesmas hal ini jelas membuat

pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi lebih dekat dan cepat.

3.2. Layanan yang diberikan UPT tersebut merupakan layanan pemerintah

yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga apabila tidak tersedia akan

mengganggu kehidupan masyarakat atau penyelenggaraan

pemerintahan

Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas

memberikan kontribusi dan manfaat langsung bagi peningkatan derajat

kesehatan masyarakat di wilayahnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin

menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit dan masalah

kesehatan lainnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel. 2.1

Capaian SPM Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan

Capaian
No Indikator Ket
2021 2022 2023
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 97 98 93,11
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 97 94 84,42
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 103 96 88,49
4 Pelayanan kesehatan balita 87 88 73,71
Pelayanan kesehatan pada usia
5 3 81 85,04
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 79 46 73,39
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 99 101 88,83
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 78 97 84,85
Pelayanan kesehatan penderita diabetes
9 45 58 79,92
militus (DM)
Pelayanan kesehatan orang dengan
10 86 93 101,83
gangguan jiwa (ODGJ) berat
Pelayanan kesehatan orang terduga
11 27 35 74,51
tuberkulosis
Pelayanan kesehatan orang dengan
12 resiko terinfeksi virus yang melemahkan 54 51 79,12
daya tahan tubuh manusia (HIV)

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu indikator yang

berkontribusi terhadap umur harapan hidup manusia, yang menjadi indikator

indeks pembangunan manusia (IPM). Bila pelayanan yang diberikan oleh

UPTD Puskesmas tidak berjalan dengan lancar baik dari jumlah maupun

akses maka akan terjadi permasalahan kesehatan di masyarakat, seperti

pada table 2.1 di atas dapat dilihat bawah capaian SPM (standar pelayanan

minimal) bidang kesehatan pada beberapa indikator masih fluktuatif, salah

satu contoh penyebabnya pada pelayanan kesehatan Ibu hamil dan bersalin

yaitu masih kurangnya akses masyarakat akan layanan kesehatan serta

masih adanya persalinan oleh dukun.

3.3. Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan masih terkendala dikarenakan


kondisi geografis.
Kondisi wilayah Kabupaten Dompu secara geografis yang didominasi

oleh Pantai dan pegunungan tidak memungkin masyarakat dapat

mengakses Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara cepat dan memadai.


Beberapa kelompok masyarakat masih menempati daerah sangat terpencil,

sehingga peluang mendapatkan pelayanan kesehatan menjadi susah.

Dengan tersedianya UPTD Puskesmas pada wilayah-wilayah tertentu

menjamin kegiatan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik dan dapat

mudah diakses.

4. Tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, sarana dan

prasarana

Dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKN) Puskesmas

mendapatkan alokasi dana kapitasi JKN. Berdasarkan Permenkes Nomor 21 Tahun

2016 tentang pemanfaatan dana kapitasi di FKTP/Puskesmas, pengalokasian dana

ini untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional

pelayanan Puskesmas. Pemanfaatan biaya operasional Puskesmas adalah untuk

biaya obat, pembelian alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta biaya

operasional pelayanan kesehatan lainnya. Sumber pembiyaan lainnya di UPTD

Puskesmas adalah dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang bersumber

dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

program-program kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

Sumber daya manusia Puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga

non kesehatan. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat,

bidan, tenaga kesmas, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium

medik, gizi dan kefarmasian. Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung

kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, system informasi dan kegiatan

operasional lain di Puskesmas. Tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas

sudah bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan dan standar

prosedur operasional. Tabel dibawah ini menggambarkan kondisi eksisting

ketenagaan di UPTD Puskesmas Calabai II Nangakara tahun 2023.


Tabel. 2.2

Kondisi Eksisting Ketenagaan Puskesmas Calabai II Nangakara


2023

No Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan


1 Dokter Umum 1 PNS
2 Dokter Gigi 1 Nusantara Sehat
3 Perawat 3 PNS
4 Bidan 1 PNS
5 Perawat Gigi 7 PNS
6 Nutrisionist 1 PNS
7 Apoteker 1 PNS
8 Rekam Medis 1 PNS
9 Kesehatan Masyarakat 1 PNS
10 Sanitarian 1 PNS
Jumlah 18

Seluruh pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas baik di

dalam ataupun di luar gedung sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP)

yang mengacu pada standar pelayanan minimal dan permenkes yang mengatur

tentang SOP pelayanan di Puskesmas. SOP pelayanan ada dalam lampiran.


BAB III

ANALISIS BEBAN KERJA

Analisis beban kerja dilakukan untuk menilai efektifitas dan efisiensi jumlah dan

jenis pekerjaan yang dilaksanakan pada UPTD Puskesmas. Berdasarkan hasil analisis

ini diharapkan dapat diperoleh kebutuhan riil pegawai sesuai beban kerja dan jenis

pekerjaan yang dilakukan.

Analisis beban kerja pegawai UPTD Puskesmas Calabai II Nangakara ditujukan

terhadap Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD, Pelaksana Teknis

Medis, Pelaksana Teknis paramedis, Pelaksana Teknis Administrasi, Pelaksana Teknis

penunjang medis, Pelaksana Teknis Keamanan dan Kebersihan Lingkungan, yang

dilakukan melalui pendekatan tugas per tugas.

Hasil analisis beban kerja adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.1

Efektifitas
Jumlah Pegawai Pegawai yang Unit (jml
Kelebihan/
No. Nama Jabatan waktu Kerja yang ada dibutuhkan pegawai ada :
kekurangan
(Jam/tahun (orang) (orang) jml pegawai
dibutuhkan)
1 Kepala Puskesmas
Kepala Sub Bagian
2
TU UPTD
3 Dokter umum
4 Dokter gigi
5 Perawat
6 Bidan
7 Asisten paramedis
8 Apoteker
Pelaksana
9 Administrasi
kepegawaian
Pelaksana
10 administrasi
keuangan
11 dll
TOTAL
*)pembulatan

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah jam kerja di UPTD Puskesmas

Calabai II Nangakara sebesar………… orang jam, kebutuhan pegawai sebanyak ….


orang, jumlah pegawai yang ada 18 orang, sehingga terjadi kekurangan pegawai

sebanyak …… orang dengan nilai Efisiensi Unit (EU) ……. .

Data di atas menggambarkan beban kerja setiap tenaga ………. (sebutkan jenis

profesi yang kurang tenaganya) di UPTD Puskesmas Calabai II Nangakara melebihi

Efisiensi Unit (EU) lebih dari 1, artinya terjadi beban kerja yang berlebih untuk setiap

tenaga. Apabila kondisi seperti ini ditambah dengan tugas tambahan diluar profesi

seperti administrasi dan manajerial, maka akan menambah beban kerja tenaga

professional yang ada.

A. REKOMENDASI

Dari hasil analisis beban kerja diatas dapat dibuat rekomendasi sebagai berikut :

1. Berdasarkan analisis beban kerja, tugas tenaga fungsional kesehatan di

UPTD Puskesmas sudah mengalami kelebihan jam kerja, sehingga tidak

memungkinkan untuk mendapat tugas tambahan di luar profesinya.

2. Diperlukan penempatan pejabat struktural untuk jabatan Kepala Puskesmas

dan Kepala sub bagian tata usaha di UPTD Puskesmas untuk meringankan

beban kerja petugas profesional yang ada di UPTD Puskesmas.

3. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah pasal 95 ayat 9 telah diatur bahwa kepala unit pelaksana

teknis yang berbentuk pusat kesehatan masyarakat dijabat oleh pejabat

fungsional tenaga kesehatan yang diberi tugas tambahan. Dengan adanya

PP tersebut maka UPTD Puskesmas yang akan dibentuk di Kabupaten

Dompu akan dijabat oleh seorang pejabat fungsional tenaga kesehatan, dan

sebagai kepala sub bagian tata usaha UPTD Puskesmas akan dijabat oleh

seorang pejabat struktural. Penempatan pejabat struktural di UPTD

Puskesmas ini berdasarkan kondisi bahwa Puskesmas saat ini mendapat

beban manajerial yang tinggi karena mendapatkan alokasi dana langsung

dari kapitasi JKN yang memerlukan pengelolaan khusus. Pertimbangan


lainnya bahwa tugas pokok dan fungsi seorang subbagian tata usaha UPTD

Puskesmas tidak dapat dikatagorikan sebagai jabatan fungsional karena

melaksanakan fungsi-fungsi dari manajerial dan ketatausahaan. Dengan

adanya pembagian tugas yang berimbang antara kepala dan sub bagian tata

usaha UPTD Puskesmas diharapkan tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan,

sehingga kepala UPTD Puskesmas akan lebih professional karena dijabat

oleh pejabat fungsional dan kepala sub bagian tatausaha lebih fokus

terhadap pekerjaan yang bersifat ketatausahaan dan manajerial UPTD.


BAB V
PENUTUP DAN REKOMENDASI

Berdasarkan kajian dan uraian diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Keberadaan UPTD Puskesmas sangat diperlukan mengingat tugas pokok , peran

dan fungsi Puskesmas yang sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

2. Pemenuhan kriteria pembentukan UPTD Puskesmas di Kabupaten Dompu sudah

sesuai dengan kriteria di dalam Permendagri Nomor 12 tahun 2017.

3. Hasil analisis beban kerja, tenaga profesional di Puskesmas selama ini telah

mengalami kelebihan beban kerja sehingga tidak memungkinkan adanya

penambahan pekerjaan diluar tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga

professional Puskesmas.

Rekomendasi yang kami ajukan sebagai berikut :

1. Mengajukan pembentukan UPTD Puskesmas Calabai II Nangakara di Kabupaten

Dompu.

2. Mengajukan Jabatan Struktural untuk kepala UPTD Puskesmas Calabai II

Nangakara setingkat eselon IV a

3. Mengajukan Jabatan Struktural untuk kepala sub bagian tata usaha UPTD

Puskesmas Calabai II Nangakara setingkat eselon IV b.

Demikian kajian akademis tentang pembentukan UPTD Puskesmas Calabai II

Nangakara Kabupaten Dompu, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

disetujui.
FORMAT KRITERIA
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD)
Kesehatan merupakan salah satu
Perangkat Daerah : Dinas Kesehatan urusan pemerintahan wajib yang
UPTD : Puskesmas Calabai II Nangakara berkaitan dengan playanan dasar
yaitu pelayanan public untuk
memenuhi kebutuhan dasar
YA TIDAK
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN KAJIAN
(V) (X)
1. Melaksanakan kegiatan 1. Kegiatan yang Sub Urusan dalam
teknis operasional dan/atau merupakan Lampiran UU No. 23
kegiatan teknis penunjang pelaksanaan urusan V Tahun 2014 yang
tertentu dari Urusan yang menjadi menjadi rujukan
Pemerintahan yang bersifat kewenangan Daerah
pelaksanaan dan menjadi
tanggung jawab dari Sub Urusan
Dinas/Badan instansi Urusan pemerintahan
induknya. wajib yang termasuk
pelayanan dasar

2. Bukan merupakan Kegiatan perumusan Puskesmas mempunyai tugas


kegiatan perumusan V kebijakan mulai dari melaksanakan kebijakan kesehatan
kebijakan perumusan masalah, sesuai dengan permenkes 49 Tahun
pengumpulan data, 2019 pasal . 4.
analisis data, Puskesmas memiliki kewenangan
perumusan alternatif melakukan perencanaan, melaksanakan
kebijakan, dan sosialisasi, advokasi, komunikasi,
evaluasi kebijakan edukasi dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan (Permenkes 76
YA TIDAK
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN KAJIAN
(V) (X)
tahun 2014 pasal 6)
3. Bukan merupakan Kegiatan lintas Tidak melaksnakan pengawasan
kegiatan lintas V perangkat daerah terhadap unit kerja lintas sektoral lain
perangkat daerah adalah kegiatan tapi sebagai partner dengan jaringan
untuk melaksanakan kesehatan lainnya, bekerjasama dengan
tugas dari beberapa lintas sector lainnya dalam upaya
perangkat daerah. kesehatan berbasis masyarakat,
Pembinaan terhadap permenkes 43 tahun 2019
unit kerja lain adalah
kegiatan
pengawasan,
koordinasi dan
fasilitasi kepada unit
kerja lain.
4. Memerlukan arahan, Tugas yang Puskesmas wajib menyusun rencana
pengaturan dan V dilaksanakan oleh kerja lima tahunan yang kemudian
pembagian kerja, staf bukan bersifat dirinci kedalam RKA. Setiap Kegiatan
pengawasan dan/atau rutin, sasaran/objek pelayanan Puskesmas harus sesuai
pengambilan keputusan pekerjaan staf dengan rencana kerja yang telah
dalam pelaksanaanya berubah-ubah disusun dalam dokumen perencanaan
karena sifat Puskesmas. Selanjutnya Puskesmas
pekerjaan yang mendokumentasikan setian rencana
dinamis, penentuan kerja dalam bentuk dokumen RUK dan
objek dan sasaran RPK sesuai dengan Permenkes Nomor
pekerjaan 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
memerlukan Manajemen Puskesmas. Dokumen
perencanaan untuk perencanaan Puskesmas berupa RKA
menentukan objek dan DPA Puskesmas selanjutnya
mana yang akan disahkan oleh TAPD di kabupaten untuk
YA TIDAK
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN KAJIAN
(V) (X)
dilaksanakan setiap selanjutnya dijadikan acuan
tahun dan produk pelaksanaan kegiatan tahunan
layanan berupa Puskesmas.
dokumen resmi yang
memerlukan
pengesahan atau
penandatanganan
dari kepala UPT
2. Penyedian barang atau jasa 1. Barang atau jasa yang Barang atau jasa Jasa yang dibrikan berupa pelayanan
yang diperlukan masyarakat diberikan bersifat V yang dihasilkan kesehatan dan barang berupa alat,
atau perangkat daerah lain konkrit dan terukur dapat diidentifikasi bahan dan perbekalan kesehatan
secara jelas dan
bersifat konkrit

2. Penyediaan barang dan Penyediaan Jasa pelayanan poliklinik umum,


jasa diperlukan secara V barang/jasa secara poliklinik gigi, poli KIA/KB dan lain-lain
terus menerus terus menerus dilaksanakan 6 hari kerja selama 7 jam
adalah : pelaksanaan untuk melayani masyarakat
kegiatan/pekerjaan
wajib dilakukan
secara regular harian
dengan volume
sesuai beban kerja,
pelaksanaan
pekejaan bukan
merupakan kegiatan
yang dapat
dijadwalkan setiap
bulan atau triwulan
atau caturwulan atau
YA TIDAK
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN KAJIAN
(V) (X)
semesteran.
3 Memberikan kontribusi dan 1. Layanan kepada V Perbedaan jarak dan Kondisi geografis kabupaten
manfaat langsung dan nyata masyarakat menjadi waktu antara lokasi Dompuyang terdiri dari 16 kecamatan,
kepada masyarakat dan/atau lebih dekat, murah dan UPTD dengan dinas 165 desa dengan luas wilayah 1.311,31
dalam penyelenggaraan cepat km dengan jumlah penduduk 1,4 juta
pemerintahan jiwa. Dengan adanya UPTD Puskesmas
pelayanan kesehatan kepada
masyarakat menjadi lebih dekat.
2. Layanan yang diberikan V Terdapat resiko bagi Pelayanan kesehatan merupakan salah
UPT tersebut masyarakat jika satu indicator yang berkontribusi
merupakan layanan dan/atau terhadap umur harapan hidup manusia,
pemerintah yang penyelenggaraan yang menjadi indikator indeks
dibutuhkan oleh pemerintah layanan pembangunan manusia (IPM). Bila
masyarakat, sehingga barang atau jasa pelayanan yang diberikan oleh
apabila tidak tersedia tersebut tidak uskesmas tidak berjalan dengan lancer
akan mengganggu diberikan oleh UPTD maka akan terjadi permasalahan
kehidupan masyarakat kesehatan di masyarakat, seperti
atau penyelenggaraan kejadian penyakit, kematian, kejadian
pemerintah luar biasa dll.

3. Akses terhadap V Kondisi wilayah Kabupaten Dompu


pelayanan kesehatan secara geografis yang didominasi oleh
masih terkendala Pantai dan pegunungan tidak
dikarenakan kondisi memungkin masyarakat dapat
geografis mengakses Fasilitas Pelayanan
Kesehatan secara cepat dan memadai.
Beberapa kelompok masyarakat masih
menempati daerah sangat terpencil,
sehingga peluang mendapatkan
YA TIDAK
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN KAJIAN
(V) (X)
pelayanan kesehatan menjadi susah.
Dengan tersedianya UPTD Puskesmas
pada wilayah-wilayah tertentu menjamin
kegiatan pelayanan kesehatan berjalan
dengan baik dan dapat mudah diakses.

4 Tersedianya sumber daya 2. Pegawai yang akan Apabila pegawai UPTD Puskesmas sudah teregistrasi di
yang meliputi pegawai, ditempatkan pada UPT V yang akan kemenkes RI, sehingga sudah
pembiayaan, sarana dan tidak mengakibatkan ditempatkan pada mempunyai tenaga fungsional yang
prasarana terganggunya kinerja UPTD berasal dari
tetap, sarana dan prasarana bangunan
unit-unit organisasi unit kerja lain, maka
yang lain; jumlah staf pada unit sudah berdiri sejak sumber pembiayaan
kerja lain harus yang sudah jelas baik dari BOP (biaya
sesuai dengan operasional Puskesmas) berasal dari
beban kerjanya APBD, maupun yang berasal dari jasa
layanan berupa dana kapitasi JKN
sesuai permenkes 21 tahun 2016

3. Tidak menambah V Pegawai pada UPTD Analisa jabatan pegawai berdasarkan


pegawai baru baik PNS dapat diisi dari jumlah dan jenis ketenagaan di semua
ataupun Honorer pegawai negeri yang Puskesmas Kab Dompusudah sesuai
sudah ada sehingga dengan Permenkes 49 tahun 2019
tidak menunggu hampir mendekati sesuai dengan
pengadaan pegawai kebutuhan, namun masalah distribusi
negeri sipil baru dan pegawai yang belum merata ada di
tidak menunggu beberapa Puskesmas.
pegawai honorer
baru
YA TIDAK
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN KAJIAN
(V) (X)
4. Belanja Pegawai dan V Penambahan belanja Dengan struktur baru UPTD
biaya operasional pegawai pada Puskesmas kecamatan tidak
kantor tidak mengurangi perangkat daerah mengganggu/menambah jumlah
belanja publik sebagai akibat dari anggaran belanja pegawai, karena
adanya struktur baru sebelumnya sudah dianggarkan setiap
pada UPTD tidak tahun untuk tunjangan pegawai dan
melebihi 0,5% dari tidak akan mengurangi belanja
total belanja pegawai operasional Puskesmas karena ada
perangkat daerah beberapa sumber anggaran
yang bersangkutan operasional Puskesmas, seperti BOK,
dana kapitasi JKN
5. Tersedianya sarana dan V Tidak memerlukan Gedung kantor, bangunan untuk
prasarana kerja berupa pembangunan pelayanan dan alat-alat kesehatan serta
kantor dan gedung baru, namun penunjang lainnya sudah tersedia
peralengkapannya dapat menggunakan
gedung pemerintah
yang sudah ada
(misalnya
menggunakan
ruangan kantor
camat untuk UPTD
Kab/Kota)

5 Tersedianya jabatan Terdapat tenaga teknis Jenis tenaga Jenis ketenagaan Puskesmas baik
fungsional teknis sesuai yang diperlukan untuk fungsional/teknis tenaga kesehatan maupun tenaga non
dengan tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan yang dipersyaratkan kesehatan sebagai pelaksana
UPTD yang bersangkutan pada UPT tersebut sesuai dan nama pegawai fungsional Puskesmas telah Sesuai
dengan standar kompetensi beserta bukti dengan permenkes 49 tahun 2019 pasal
yang berlaku keahlian yang dimiliki ketenagaan Puskesmas.
YA TIDAK
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN KAJIAN
(V) (X)
sesuai dengan
keahlian yang
dipersyaratkan
6 Memiliki Standar Dokumen SOP sudah V Nomor dan judul SOP setiap pelaksanaan pelayanan di
Operasional Prosedur (SOP) ditandatangani oleh kepala SOP yang berkaitan Puskesmas sudah tersedia, sesuai
dalam melaksanakan tugas perangkat daerah dengan pelaksanaan dengan permenkes tentang akreditasi
teknis operasional tertentu tugas UPTD Puskesmas
dan/atau tugas teknis Nomor dan judul SOP terlampir)
penunjang tertentu

Anda mungkin juga menyukai