Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

PROGRAM PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK

KEGIATAN PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP


ANAK YANG MELIBATKAN PARA PIHAK LINGKUP
DAERAH KABUPATEN/KOTA

PEMBENTUKAN POS PENGADUAN KASUS KEKERASAN


TERHADAP PEREMPUAN, ANAK DAN TPPO TINGKAT
KABUPATEN DOMPU TAHUN 2023

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN DOMPU
2023
LAPORAN PEMBENTUKAN POS PENGADUAN KASUS KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK TINGKAT KABUPATEN DOMPU

OPD : DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK
BIDANG : PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
PROGRAM : PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK

LOKASI : KABUPATEN DOMPU


SUMBER DANA : DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK
KEMENTERIAN PPPA
JML ANGGARAN : Rp. 13.330.000,- (TIGA BELAS JUTA TIGA
RATUS TIGA PULUH RIBU RUPIAH)
CAPAIAN PROG. : PERSENTASE TINDAK KEKERASAN
TERHADAP ANAK
KELUARAN : PREVALENSI KEKERASAN TERHADAP ANAK
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
HASIL : MENURUNNYA KASUS KEKERASAN TERHADAP
ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

A. LATAR BELAKANG

Guna mensukseskan berbagai Program Kegiatan yang


dilakasanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak dalam mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan terhadap
perempuan dan anak, Kami menyadari bahwasanya membangun
sinergitas dengan Desa Perlu dilakukan. Pasalnya selain
Pembangunan Fisik, Pembangunan dalam bentuk Pemberdayaan
Masyarakat yang di dalamnya terintegrasi dengan program
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di tingkat desa,
juga telah diamanatkan dalam Undang –Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa.
Kabupaten Dompu sendiri terah meraih Predikat Kabupaten
Layak Anak tingkat Madya selama 2 tahun terakhir yakni pada tahun
2022 dan 2023, hal ini menunjukan upaya pemenuhan hak anak dan
perlindungan anak masih jalan di tempat sehingga dibutuhkan suatu
inovasi untuk mewujudkan peningkatan status Kabupaten Layak
Anak.
Sementara itu, di Kabupaten Dompu sejak tahun 2022
Kabupaten Dompu berdasarkan SK Bupati Nomor 303/DP3A/2022
tentang Penetapan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak telah
menetapkan 14 Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA),
sehingga program kegiatan yang dilaksanakan harus mampu
mendukung pemenuhan indikator DRPPA.
Angka kasus kekerasan yang tercatat di tingkat Kabupaten
belum sepenuhnya mengimplementasikan kondisi kasus perempuan
dan anak di Kabupatem Dompu, mengingat tidak semua Desa
memiliki data valid yang didukung dengan sumber daya manusia, dan
administrasi pencatatan dan pelaporan kasus.
Berdasarkan hal diatas, perlu dilakukan kegiatan
Pembentukan Pos Pemgaduan Kasus Kekerasan Perempuan, anak dan
TPPO sebagai salah satu bentuk Sinergitas Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Desa untuk mewujudjkan
Kabupaten Layak Anak dan pemenuhan Indikator DRPPA di
Kabupaten Dompu.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud dilaksanakannya Pembentukan Pos Pengaduan Kasus


Kekerasan Terhadap Perempuan, Anak, dan TPPO Tingkat
Kabupaten Dompu Tahun 2023 adalah untuk meningkatkan
pelayanan, perlindungan, dan penanganan terhadap kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada di tingkat
Desa/Kelurahan.
2. Tujuan dibentuknya Pos Pengaduan adalah untuk mempermudah
akses bagi korban atau pelapor dalam melakukan pengaduan
kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta pendataan
kasusnya di tingkat desa/kelurahan Kabupaten Dompu Tahun
2023 ini adalah:
a. Tersedianya wadah yang merupakan bentuk komitmen
pemerintah dalam memberikan pelayanan dan keberpihakan
pada masyarakat.
b. Terlindunginya perempuan dan anak yang mengalami
permasalahan dari hal yang dapat membahayakan dirinya;
c. terpantaunya permasalahan perempuan dan anak yang
membutuhkan respon yang cepat dan tepat.

C. DASAR HUKUM

1. Pasal 28B ayat (2), Pasal 28G, Pasal 28H ayat (2), Pasal 28I ayat (4)
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan
Konvensi mengenai Penghapusan segala bentuk Diskriminasi
terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of
Discrirmination Against Women).
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan
Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or
Degrading Treatment or Punishment (Konvensi Menentang
Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam,
Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia).
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
UndangUndang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang.
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

D. SASARAN KEGIATAN

Sasaran dalam Kegiatan Pembentukan Pos Pengaduan Kasus


Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak adalah 8 Desa yang
termasuk Desa Ramah Perempuan Peduli Anak.
NO. Kecamatan Desa Ket.
1. Hu’u Cempi Jaya
2. Hu’u Marada
3. Hu’u Hu’u
4. Woja Wawonduru
5. Woja Baka Jaya
6. Pajo Tembalae
7. Dompu Mbawi
8. Dompu Katua

E. SUMBER ANGGARAN

Kegiatan Pembentukan Pos Pengaduan Kasus kekerasan


Perempuan dan Anak Tingkat Kabupaten Dompu Tahun 2023 berasal
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Dompu Tahun 2022 dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA
SKPD) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
sebesar Rp. 13.330.000,- (Tiga Belas Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Ribu
Rupiah )dengan rincian sebagai berikut:

REKENING URAIAN BELANJA JUMLAH


5.1.02.01.01.0026 Belanja Alat/Bahan Untuk Rp. 2.990.000,-
Kegiatan Kantor - Bahan
Cetak (KIE)
5.1.02.01.01.0052 Belanja Makan Minum Rp. 5.350.000,-
5.1.02.02.01.0003 Belanja SPPD Rp. 4.990.000,-

Total Rp.13.330.000,-

F. PELAKSANAAN

Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan Pos Pengaduan Kasus Kekerasan


Terhadap Perempuan, Anak dan TPPO ini dibagi menjadi 3 tahapan
yaitu:
1. Persiapan
Persiapan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2023 dengan
melakukan Rapat secara internal pada Bidang Perlindungan
Perempuan dan Anak sebagai Pelaksana Teknis Kegiatan. Dalam
Rapat Persiapan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Pembuatan Jadwal dan tim pelaksanaan Pembentukan Pos
Pengaduan di Desa
b. Penentuan sasaran Pembentukan Pos Pengaduan
c. Penyiapan materi KIE, MoU, SOP dan Form Pengaduan

2. Sosialisasi dan Penyampaian KIE


Sosialisasi dan Penyampaian KIE dilaksanakan pada 5 s/d 15
September. Dalam pelaksanaan Sosialisasi dan penyampaian KIE
ini diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Kepala Desa, beserta perangkat Desa, babinsa dan
babinkamtibmas memahami tujuan dilaksanakannya
Pembentukan Pos Pengaduan.
b. Pihak Desa siap mendukung dengan menyediakan personal dan
sarana prasaranan yang dibutuhkan untuk kelancaran
terbentuknya pos pengaduan.
c. Pihak Desa meminta ada dukungan berupa pelatihan kepada
personilnya untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia
sehingga dapat melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai
dengan standar layanan yang telah ditetapkan.
d. Para pihak mempelajari MoU Pembentukan Pos Pengaduan
e. Penetapan waktu penandatanganan MoU dan pemasangan
Spanduk secretariat Pos Pengaduan.
3. Pembentukan Pos Pengaduan (Pelaksanaan)
Kegiatan Pembentukan Pos Pengaduan Kasus Kekerasan
Terhadap Perempuan dan Anak Tingkat Kabupaten Dompu telah
dilaksanakan pada 18 s/d 27 September 2023. Dengan hasil
sebagai berikut:
a. Pos Pengaduan dibentuk di 8 Desa di 4 Kecamatan antara
lain
- Kecamatan Hu’u
1) Desa Hu’u
2) Desa Marada
3) Desa Cempi Jaya
- Kecamatan Pajo
1) Desa Tembalae
- Kecamatan Dompu
1) Desa Katua
2) Desa Mbawi
- Kecamatan Woja
1) Desa Wawonduru
2) Desa Baka Jaya
b. Penandatanganan MoU secara seremoni dilaksanakan di Desa
Katua Kecamatan Dompu
c. Pembentukan Pos Pengaduan dibarengi dengan pemasangan
spanduk secretariat pos pengaduan.

G. PENUTUP

Demikian Laporan Kegiatan Pembentukan Pos Pengaduan


Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tingkat Kabupaten
Dompu Tahun 2023 Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA SKPD) di Kabupaten Dompu, Laporan ini
merupakan Pertanggungjawaban Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) dalam melaksanakan kegiatan dan dapat dijadikan sebagai
bahan evaluasi untuk pelaksanakan kegiatan selanjutnya.

Dompu, 2 Oktober 2023

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan


Dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu

H. Burhan, SH
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19641231 199303 1 171
Lampiran-Lampiran
A. FOTO KEGIATAN
1. Rapat Persiapan Pembentukan Pos Pengaduan

2. Sosialisasi dan Penyampaian Materi KIE


3. Pembentukan Pos Pengaduan
B. MATERI KIE
1. Spanduk
2. Draft MoU, SOP dan Form Data Klien
a. Draft MoU
b. SOP
c. Form Data Klien
d. Notulensi Rapat Persiapan
LAPORAN

PROGRAM PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK

KEGIATAN PERTEMUAN KOORDINASI DAN


KERJASAMA LINTAS SEKTOR PENCEGAHAN
KEKERASAN TERHADAP ANAK

ASISTENSI PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS


PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (SATGAS PPA)
KABUPATEN DOMPU TAHUN 2023

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN DOMPU
2023
LAPORAN
KEGIATAN RAPAT KOORDINASI SATUAN TUGAS PERLINDUNGAN
PEREMPUAN DAN ANAK (SATGAS PPA)
KABUPATEN DOMPU TAHUN 2023

OPD : DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN


ANAK

BIDANG : PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK


PROGRAM
: PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK

LOKASI : KABUPATEN DOMPU


KEGIATAN

SUMBER DANA : DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK KEMENTERIAN PPPA

JML ANGGARAN : Rp. 13.400.000,- (TIGA BELAS JUTA EMPAT RATUS RIBU RUPIAH)

CAPAIAN PROG. : PERSENTASE KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN


ANAK YANG MENDAPATKAN PENDAMPINGAN.

KELUARAN : MENINGKATNYA CAKUPAN STAKEHOLDER DAN


MASYARAKAT YANG MENDAPATKAN KOMUNIKASI,
INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) TERKAIT KTP, KTA DAN
TPPO
HASIL : TERBENTUKNYA SATGAS PPA DI TINGKAT KECAMATAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembentukan negara sebagaimana dimaksud dalam alinea keempat


pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 menyebutkan bahwa negara
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Pengertian melindungi dalam alinea keempat termasuk melindungi setiap
warga negara dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Dalam Pasal
28 G ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak
untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia. Dengan demikian hak untuk mendapatkan perlindungan dari tindak
kekerasan dijamin oleh konstitusi.
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada
diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dipenuhi,
dilindungi, ditegakkan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh
siapapun. Dengan demikian setiap orang mengemban kewajiban mengakui dan
menghormati hak asasi orang lain. Negara terutama pemerintah bertanggung jawab
untuk menghormati, melindungi, membela, dan menjamin hak asasi manusia setiap
warga negara dan penduduknya tanpa diskriminasi.
Perempuan dan anak merupakan bagian dari warga Negara Indonesia yang
mempunyai hak yang sama dengan yang lain, serta hak perempuan dan anak juga
merupakan hak asasi manusia yang harus dijamin dan dilindungi bukan hanya oleh
pemerintah namun juga masyarakat dan keluarga. Perempuan dan anak juga berhak
untuk mendapatkan perlindungan dari segala permasalahan yang melanggar hak asasi
manusia seperti kekerasan dengan segala bentuk dan jenisnya yang merendahkan
derajat manusia dan diskriminasi disegala bidang pembangunan, serta perampasan hak
milik merupakan hak yang harus dilindungi oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini
sesuai dengan jaminan yang diberikan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang melindungi hak asasi manusia termasuk hak asasi
perempuan dan anak.
Walaupun ada jaminan dari Undang-Undang Dasar dan UndangUndang
yang dimaksudkan melindungi perempuan dan anak dari kekerasan ternyata kasus
perempuan dan anak tidak menurun dan cenderung bertambah. Jumlah kasus yang
dilaporkan ternyata jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kasus sebenarnya.
Hal ini karena pada umumnya perempuan dan anak korban kekerasan sering merasa
ragu maupun takut dalam melaporkan kekerasan yang dialaminya, atau ada kendala
lain seperti sulitnya akses dalam mencapai layanan pengaduan dan kurangnya
informasi yang dimiliki perempuan dan anak.
Kebutuhan perempuan dan anak korban kekerasan harus mendapatkan
perhatian, baik itu penanganan pengaduan, pelayanan kesehatan, bantuan hukum,
rehabilitasi sosial, dan reintegrasi sosial. Walaupun telah terbentuk lembaga layanan
pengaduan yang menangani perempuan dan anak di beberapa daerah di Indonesia
sepertiorganisasi layanan perempuan dan anak yang dibentuk pemerintah daerah
tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, namun pada umumnya penanganan kasus
perempuan dan anak yang mengalami permasalahan terkadang tidak dilakukan
penjangkauan dan identifikasi sehingga layanan tidak sesuai dengan kebutuhan. Selain
itu organisasi perempuan dan anak yang dibentuk pemerintah daerah kurang cepat dan
tanggap dalam merespon kasus-kasus kekerasan pada perempuan dan anak yang
terjadi di daerah, berbagai kendala yang dihadapi di antaranya adalah kurangnya
sosialisasi ke masyarakat akan keberadaan lembaga layanan pengaduan tersebut serta
bagaimana tugas fungsinya.
Berdasarkan hal-hal yang disebutkan di atas, maka pemerintah, dalam hal
Pemerintah Kabupaten Dompu memandang perlu dilakukan Rapat Koordinasi Satuan
Tugas Perlindungan Perempuan Dan Anak Kabupaten Dompu Tahun 2022 dalam
rangka optimalisasi pelayanan perempuan dan anak korban kekerasan di tingkat
Kabupaten sebagai wujud tanggung jawab pemerintah dalam memberikan
perlindungan dan pemenuhan hak bagi korban, serta untuk merespon permasalahan
perempuan dan anak yang banyak terjadi di masyarakat, mencarikan solusi terbaik
bagi korban agar mereka mendapatkan hak-haknya sebagaimana dijamin dalam
peraturan perundang-undangan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud dilaksanakannya Asistensi Pembentukan Satgas PPA ini adalah untuk


menyamakan presepsi antara pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan
perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan khususnya terkait kasus
perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum pada tingkat Kecamatan di
Kabupaten Dompu.
b. Tujuan dilaksanakannya Asistensi Pembentukan Satgas PPA ini adalah:
d. dapat diketahui kondisi perempuan dan anak yang mengalami permasalahan
serta kebutuhannya dalam proses penanganan kasus dalam tahap pemeriksaan,
penuntutan dan persidangan;
e. adanya laporan dan rekomendasi yang disampaikan ke organisasi perempuan
dan anak yang dibentuk pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan
perempuan dan anak secara cepat dan tepat sesuai yang dibutuhkan;
f. terlindunginya perempuan dan anak yang mengalami permasalahan dari hal
yang dapat membahayakan dirinya;
g. Terbentuknya Satgas PPA di Tingkat Kecamatan.

C. DASAR HUKUM

a. Pasal 28B ayat (2), Pasal 28G, Pasal 28H ayat (2), Pasal 28I ayat (4) Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai
Penghapusan segala bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (Convention on the
Elimination of All Forms of Discrirmination Against Women).
c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention Against
Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment
(Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang
Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia).
d. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 17 Tahun
2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang.
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga.
g. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang.
h. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
i. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Mekanisme
Pelayanan terpadu bagi Sagi Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan
Orang.
j. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pembinaan, Pendampingan
dan Pemulihan terhadap Anak yang menjadi Korban atau Pelaku Pornografi.
k. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dalam Konflik Sosial.

D. SASARAN KEGIATAN
Sasaran dalam Kegiatan ini adalah antara lain:
a. Camat Se Kabupaten Dompu
b. Organisasi Masyarakat

E. SUMBER ANGGARAN

Kegiatan Asistensi Pembentukan Satgas PPA berasal dari Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Dompu Tahun 2023 dengan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA SKPD) Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak sebesar Rp. 13.340.000,- (Tiga belas juta tigaratus empat
puluh ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

REKENING URAIAN BELANJA JUMLAH
5.1.02.01.01.0026 Belanja Alat/Bahan Untuk Rp. 3.000.000,-
Kegiatan Kantor - Bahan
Cetak (KIE)
5.1.02.01.01.0049 Belanja Makan Minum Rp. 5.350.000,-
5.1.02.02.01.0003 Belanja SPPD Rp. 4.990.000,-

Total Rp.13.340.000,-

F. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Kegiatan Asistensi Pembentukan Satgas PPA dilaksanakan pada:

Bulan Mei 2023 dengan hasil sebagai berikut:

1. Selain Kecamatan Asistensi Pembentukan satgas PPA juga menyasar Desa


Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA)

2. Untuk kecamatan Asistensi Pembentukan Satgas PPA dilakukan di Kecamtan


Hu’u, Kecamtan Pajo, Kecamata Dompu, Kecamatan Woja dan Kecamatan
Pekat.

3. Untuk Desa Kegiatan Asistensi Pembentukan Satgas PPA dilakukan di Desa


Wawonduru Kecamatan Woja dan Desa Mbawi Kecamatan Dompu

4. Satgas PPA diintegrasikan dengan keberadaan Pos Pengaduan


G. Penutup

Demikian Laporan Kegiatan Kegiatan Asistensi Pembentukan Satgas PPA


Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) di
Kabupaten Dompu, Laporan ini merupakan Pertanggungjawaban Panitia dalam
melaksanakan kegiatan dan sebagai acuan untuk pelaksanaand kegiatan di masa
yang akan datang.

Dompu, 2023

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan


Dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu

H. Burhan, SH
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19641231 199303 1 171
Lampiran-Lampiran
Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai