Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas adalah Unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan Pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja dan merupakan ujung
tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian
puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan modal setiap
warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannnya dan mencapai kemakmuran.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan wajib
dan upaya kesehatan dan pengembangan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya
kesehatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas diseluruh Indonesia. Upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui pendekatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan
global maupun nasional.
Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat,
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan upaya
kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan diwilayah kerja puskesmas serta disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan antara lain Upaya
Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olahraga, Perkesmas, Kesehatan Gigi dan Mulut,
Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut dan Pengobatan Tradisional.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 1


yaitu azas pertanggung jawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan
rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus
melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis untuk menghasilkan luaran
(output) puskesmas secara efektif dan efesien. Kegiatan manajemen puskesmas terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung
jawaban. Seluruh kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan.
Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan puskesmas tersebut, maka UPTD
Puskesmas Nusa Bakti menyusun Rencana Strategi (Renstra) sebagai kerangka acuan
dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas guna pencapaian program,
sasaran dan kegiatan selama kurun waktu 5 tahun kedepan (2016-2021)
Dengan berpedoman pada Renstra maka diharapkan semua kegiatan akan lebih
terencana, lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target baik dalam kualitas
maupun kuantitas program kegiatan serta memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat
pada umumnya. Penyusunan Renstra ini mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional,
Rencana Strategi Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Selatan dan Rencana Strategi Dinas
Kesehatan Kabupaten OKU Timur. Adapun penetapan kegiatan dalam Renstra didasarkan
pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
1. Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan Puskesmas Nusa Bakti dalam
rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas.
2. Mewujudkan keterpaduan arah, strategi, keselarasan program dan kegiatan sesuai
dengan target dan sasaran yang ditetapkan.
3. Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi kegiatan
Puskesmas guna mencapai program, sasaran dan kegiatan secara terpadu, terarah
dan terukur.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 2


4. Adanya tolak ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan program kegiatan
Puskesmas Nusa Bakti.
1.2.2 Tujuan
1. Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas kedalam program kegiatan
untuk periode waktu 2016-2021.
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan
dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan instrument
pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan guna pencapaian
program, sasaran dan kegiatan.

1.3 Landasan Hukum


1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104).
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah (Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 244, tambahan Lembaran Negara Nomor 5587).
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun 2004 nomor
126, tambahan lembaran Negara Nomor 4138).
4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007
Nomor 33, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700).
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/60/I/2010
tentang Rencana Strategi Kementrian Kesehatan Tahun 2010-2014.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 3


9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi Dan Kabupaten/Kota.
11. Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Timur Nomor... Tahun... Tentang
Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
12. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Nomor... Tentang Rencana Strategis (RENSTRA) DINAS KESEHATAN
KABUPATEN 2016-2021.

1.4 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika rencana strategis adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1.4 Latar Belakang
1.5 Maksud dan Tujuan
1.6 Landasan Hukum
1.7 Sistematika Penulisan

Bab II Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Puskesmas Nusa Bakti


2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
2.2 Sumber Daya UPTD Puskesmas Nusa Bakti
2.3 Jenis Pelayanan UPTD Puskesmas Nusa Bakti
2.4 Tantangan dan Peluang UPTD Puskesmas Nusa Bakti

Bab III Isu –Strategis


3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi UPTD Puskesmas
Nusa Bakti
3.2 Telah Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur
3.3 Telaah Renstra dari Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 4


3.4 Telaah Rencana Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS)
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV Visi, Misi, Tujuan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Penyelenggaraan


Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Nusa Bakti
4.1 Visi
4.2 Misi
4.3 Tujuan dan Sasaran UPTd Puskesmas Nusa Bakti
4.4 Strategi dan Kebijakan UPTD Puskesmas Nusa Bakti

Bab V Rencana Program Dan Kegiatan Standar Pelayanan Minimal Dan Sumber
Pembiayaan
5.1 Rencana Program dan Kegiatan
5.2 Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD Puskesmas Nusa Bakti yang
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati OKU Timur Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2016 – 2021
5.3 Sumber Pembiayaan

Bab VI Penutup

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 5


BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
UPTD PUSKESMAS NUSA BAKTI

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi


2.1.1 Tugas Puskesmas
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014 Puskesmas mempumyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
2.1.2 Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas Puskesmas mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama di wilayah kerjanya dan Upaya
Kesehatan Perorangan tingkat pertama diwilayah kerjanya. ( Permenkes Nomor 75
Tahun 2014).
2.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Nusa Bakti terdiri dari :
1. Kepala UPTD Puskesmas membawahi Kasubbag TU, UKM, UKP, Jaringan
pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasyankes
2. Kasubbag tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan diantaranya :
a. Sistem Informasi Puskesmas
b. Umum dan Kepegawaian
c. Rumah Tangga dan Keuangan
d. Inventaris Barang
3. Penanggung Jawab UKM, membawahi UKM Esensial dan Pengembangan :
a. UKM Esensial yaitu :
 Upaya Promosi Kesehatan
 Upaya Kesehatan Lingkungan
 Upaya Kehetan KIA-KB yang bersifat UKM
 Upaya Gizi yang bersifat UKM
 Upaya Pencegahan dan pengendalian penyakit

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 6


b. UKM Pengembangan yaitu :
 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) termasuk Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS)
 Upaya Kesehatan Jiwa
 Upaya Kesehatan Lansia
 Upaya Kesehatan Remaja
 Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkemas)

2.2 Sumber Daya UPTD Puskesmas Nusa Bakti


2.2.1 Susunan Kepegawaian
Pada Tahun 2016 UPTD Puskesmas Nusa Bakti mempunyai pegawai sebanyak
orang. Jumlah dan distribusi pegawai UPTD Puskesmas Nusa Bakti berdasarkan
jenis tenaga dapat diihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2.2
Jumlah dan Distribusi Pegawai Menurut Jenis Tenaga
Di UPTD Puskesmas Nusa Bakti
Tahun 2013 s/d 2016
TAHUN
NO JENIS KETENAGAAN
2013 2014 2015 2016
1 Dokter Umum (S1) 1 1 1 2
2 Tenaga Kesehatan Masyarakat (S1) 3 3 7 6
3 Tenaga S1 Keperawatan (Ners) 3 3 3 3
4 Tenaga Perawat (DIII) 24 24 28 27
5 Tenaga Gizi 1 1 1 1
6 Tenaga Bidan (DIV) 0 0 0 9
7 Tenaga Bidan (DIII) 42 47 41 56
8 Tenaga Bidan (DI) 4 4 4 4
9 Tenaga Farmasi (DIII) 2 2 2 3
10 Tenaga Analis 2 2 2 2
11 Tenaga Kesling (SPPH) 1 1 1 1
12 Tenaga Perawat (SPK) 0 0 0 0
13 Tenaga Pekarya (LCPK) 4 4 4 4
14 Tenaga Perawat Gigi (SPRG) 0 0 0 0
15 Tenaga Manajemen (S2) 1 1 1 1
16 Cleaning Service 1 1 1 1
17 Tenaga SMA 2 2 3 6

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 7


18 Tenaga Sopir 1 1 1 1
Jumlah 95 100 110 123
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian

2.2.2 Aset yang dikelola


Dalam mendukung tugas pokok dan fungsi serta pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, sarana dan prasarana yang dimiliki UPTD Puskesmas Nusa
Bakti sampai dengan Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Kondisi
No Jenis sarana/Farmasi Rusak Rusak Rusak
Baik Rusak
Ringan Sedang Berat
1 Bangunan
Unit Bangunan Rawat Jalan √
Unit Bangunan Perumahan √
Petugas
Unit Bangunan Tata Usaha √
Puskesmas Pembantu √
Poskesdes √ √
2 Sarana Penunjang
Komputer √
Laptop √ √
Kipas angin √
Kulkas vaksin √
Sterilisator √
Printer canon √ √
Mobil Pusling/Ambulan √
Motor supra Fit √
Motor vega R √
Motor Suzuki Shogun √

2.3 Jenis Pelayanan UPTD Puskesmas Nusa Bakti


Berdasarkan fungsinya UPTD Puskesmas Nusa Bakti memiliki jenis pelayanan
sebagai berikut :
2.3.1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Pengembangan :
1. UKM Esensial yaitu :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 8


c. Upaya Kesehatan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
e. Pelayanan perkesmas/germas
2. UKM Pengembangan yaitu :
a. Upaya Kesehatan Jiwa
b. Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut
c. Upaya Kestrad Komplementer
d. Upaya Kesehatan Mata
e. Upaya Kesehatan Lansia Dan Posyandu Lansia
f. Yankes Kerja
g. Kesehatan Haji
h. GSI/Desa Siaga/Posyandu Balita
i. UKGS
j. UKS
k. PTM Posbindu
l. NAFZA
m. PKPR
n. Kesehatan Olah Raga
2.3.2 Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
a. Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
c. Yankes KIA/KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan IGD
e. YankesGizi yang bersifat UKP
f. Mampu Persalinan/PONED
g. Pelayanan Rawat Inap
h. Pelayanan Kefarmasian
i. Pelayanan Laboratorium
j. Rekam Medik
k. Rujukan/Pendaftaran

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 9


2.4 Tantangan dan Peluang UPTD Puskesmas Nusa Bakti
2.4.1 Tantangan
1. Aspek Geografis
UPTD Puskesmas Nusa Bakti berada di Kecamatan Belitang III dengan luas
wilayah , yang terbagi menjadi desa. Luasnya daerah tentu membutuhkan sumber
daya kesehatan yang cukup besar untuk melakukan pengembangan pelayanan
kesehatan. Sehingga tantangannya adalah munculnya rasa ketidak adilan dalam
masyarakat dalam mendapatkan kesempatan memperoleh pelayanan kesehatan
yang baik.
2. Aspek Sosial Budaya
Terdapat beragam suku dan budaya di Kecamatan Belitang III tentunya
dalam kehidupan sehari-hari adat istiadat mempengaruhi pola hidup. Tradisi yang
ada dalam adat istiadat tersebut ada yang masih sesuai dan ada yang tidak sesuai
dengan perkembangan ilmu kesehatan. Sehingga tantangan yang timbul dari
permasalahan aspek ini adalah mengubah tradisi yang tidak sesuai tersebut untuk
bisa bergeser menjadi pola hidup yang lebih maju yaitu pola hidup sehat.

3. Aspek Pembiayaan Kesehatan


Masih terbatasnya anggaran kesehatan untuk pembangunan kesehatan
dan ketersediaan obat-obatan menjadi tantangan dalam upaya pelayanan
kesehatan, serta faktor kemiskinan juga berperan dalam hal ini. Keiskinan tidak
hanya dipahami sebatas ketidak mampuan ekonomi tetapi kegagalan dalam
memenuhi hak dasar manusia yang salah satunya adalah kesehatan. Sehingga
perlu dukungan lain disamping perhatian pemerintah daerah untuk mendukung
aspek pembiyaan kesehatan.
2.4.2 Peluang
1. Aspek Sumber Kekayaan Alam
Kecamatan Belitang III merupakan Produksi pertanian dan perkebunan
berkembang sangat baik didaerah ini. Hal ini didukung oleh adanya aliran irigasi
oleh bendungan Upper Komering yang mampu mengairi area persawahan yang

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 10


ada. Sungai Komering yang melintasi hampir sepanjang wilayah kabupaten Oku
Timur selain sebagai penggerak irigasi.
2. Aspek Ekonomi
Dilihat dari kontribusi masing-masing sektor, tampak sektor pertanian menjadi
ladang sektor dalam pembentukan PDRB Kecamatan Belitang III. Adapun
presentasi 3 sektor utama penyumbang PDRB untuk Kabupaten Oku Timur atas
dasar harga berlaku menurut lapangan usaha pada tahun 2010 adalah sektor
Perkebunan & Pertanian kemudian disusul oleh sektor perdagangan, serta sektor
jasa-jasa. Dengan kontribusi yang cukup besar dari aspek ekonomi maka akan
memberikan peluang yang berarti bagi pengembangan pelayanan kesehatan di
Kecamatan Belitang III.
3. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Terkendalinya kondisi ketertiban dan keamanan di kecamatan Belitang III
memberikan peluang besar dalam memberikan kemudahan untuk pengembangan
pelayanan kesehatan.

BAB III
ISU – STRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi UPTD Puskesmas


Nusa Bakti
3.1.1 Analisa SWOT
Analisa lingkungan baik internal maupun eksternal organisasi merupakan hal
yang penting dalam menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan suatu
organisasi. Lingkungan internal mencangkup struktur organisasi, komunikasi antar
bagian dalam organisasi dan sumber daya yang semuanya akan mendukung
kelangsungan hidup organisasi. Pemahaman terhadap lingkungan internal akan
memberikan pemahaman kepada organisasi akan kondisi dan kemampuan
organisasi. Sedangkan lingkungan Eksteral meliputi situasi dan kondisi disekeliling

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 11


organisasi yang berpengaruh pada kehidupan organisasi. Salah satu metodeyang
dipergunakan untuk melakukan analisis lingkungan interal dan eksternal adalah
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats). Dengan metode
SWOT ini, identifikasi permasalahan yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten
OKU Timur adalah Sebagai berikut :
1. KEKUATAN (S/Strength) :
a. Undang – Undang no 23 tentang Kesehatan
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
OKU Timur
c. Kualitas Sumber Daya Manusia yang telah cukup memadai
a. Sarana dan Prasarana yang memandai di RSUD, Puskesmas, Pustu dan
Poskesdes
d. Dana APBD yang tersedia
e. Adaya Komitmen Pimpinan (Eksekutif dan Legislatif)
f. Adaya pembagian Wilayah kerja Puskesmas
2. KELEMAHAN (W/Weaknesses) :
a. Belum adanya dokumen Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
b. Pemberdayaan Masyarakat belum optimal
c. Dukungan dana untuk melanjutkan Pendidikan Tenaga Kesehatan masih
kurang
d. .Realisasi anggaran tidak tepat waktu
e. Belum adanya data yang akurat
f. Progam PHBS Pola Hidup Bersih dan Sehat) belum optimal dilaksanakan
masyarakat
g. Kwalitas Sumber daya Manusia Khususnya Paramedis yang belum memadai
3. PELUANG (O/Opportunities) :
a. Prioritas beberapa progam kesehatan dalam MDG’s
b. Prioritas Pembanngunan Kabupaten OKU Timur pada pendidikan dan
kesehatan
c. Adanya bantuan dari luar negeri untuk bidang Kesehatan

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 12


d. Dukungan dari Media Masa dan terbukanya badan-badan penujang progam
Kesehatan
e. Revitalisasi Pembangunan melalui Pemberdayaan Masyarakat
f. Tersedianya dana APBN
g. Adanya Kemitraan (Askes, TP.PKK)
h. Adanya Jaminan Kesehatan (Jamsoskes, JKN, Jampersal)
4. ANCAMAN (T/Threats) :
a. Belum ditemukannya obat dan vaksin penyakit Demam Berdarah
b. Bertambahnya sarana pelayanan kesehatan yang berorientasi hanya kuaratif
dan bersifat bisnis
c. Masih adanya penyakit-penyakit infeksi klasik, infeksi canggih dan penyakit-
penyakit akibat perubahan gaya hidup
d. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular dan penyakit
tidak menular
e. Biaya pendidikan kesehatan relatif tinggi

3.2 Telah Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur

Visi Kabupaten OKU Timur Tahun 2016-2021


“OKU Timur Lebih Baik, Aman, Nyaman Tanpa Jalan Berlubang”

Misi Kabupaten OKU Timur Tahun 2016-2021 :


1. Mewujudkan Infrastruktur yang layak
2. Memberikan rasa aman dan nyaman dengan peningkatan sinergitas antara
masyarakat, pemerintah dan aparat keamanan
3. Mewujudkan kualitas SDM yang profossional, berbudaya dan berakhlak mulia
yang berorientasi pada pelayanan publik

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 13


4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses dan pemeratan
pembangunan
5. Meningkatkan kesejahteraan, kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.

TUJUAN
Tujuan 1 : Meningkatkan Kualitas dan Kuanitas jalan dan jembatan, dengan
sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya kualitas dan kuanitas jalan dan jembatan dengan indicator peningkatan
panjang jalan yang dibangun/direhab dalam kondisi baik dan mantap serta jumlah
jembatan yang dibangun/direhab.
2. Meningkatnya Mutu Pengelolaan Lalu lintas ditandai dengan Pertambahan jumlah
rambu-rambu lalu lintas dan sarana prasarana pendukung lainnya serta peningkatan
nilai PDRB disektor pergudangan/transportrasi.

Tujuan 2 : Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infastruktur Pengelolaan Sumber


Daya Air dan Sumber Daya Alam, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya Prasarana dan sarana Irigasi/ Konservasi air dengan indicator salah
satunya adalah meningkatnya luas lahan irigasi teknis, peningkatan jenjang jaringan
irigasi yang dibangun serta panjang jalan inspeksi yang dibangun/direhab.
2. Meningkatnya fungsi sungai dengan indicator meningkatnya panjang sungai yang
berhasil di normalisasi dan jumlah tepi sungai yang diperkuat.
3. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dengan indicator peningkatan
presentase penerimaan pajak bahan mineral bukan logam dan bantuan terhadap PAD
serta peningkatan nilai PDRB sektor pertambangan dan penggalian.

Tujuan 3 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pemerintah,


pemukiman dan fasilitas umum, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pemukiman ditandai dengan
peningkatan cakupan layanan air bersih, layanan sanitasi, layanan persampahan dan
lain-lain.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 14


2. Meningkatnya kualitas sarana prasarana pemerintahan dengan indikator salah
satunya adalah peningkatan presentase SKPD yang telah memiliki kantor sendiri.

Tujuan 4 : Meningkatkan kualitas dan kuanitas sarana prasarana komunikasi dan


informasi, dengan sarana pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya jangkauan komunikasi dan informasi ditandai dengan perluasan
jangkauan radio pemerintah daerah, jumlah sarana langsung relay radio baik
eksekutif, legislative maupun siaran lainnya serta peningkatan nilai PDRB di sector
informasi dan komunikasi.
2. Meningkatnya penyebarluasan informasi pelaksanaan pembangunan dan hasil
pembangunan daerah baik melalui media cetak, radio maupun televise.

Tujuan 5 : Meningkatkan stabilitas social masyarakat, dengan sarana pembangunan


antara lain:
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
dengan indicator peningkatan jumlah masyarakat yang bebas penyalah gunaan
narkoba, peningkatan jumlah pecandu narkoba yang sembuh serta terciptanya
kawasan yang bebas dari penyalahgunaan narkoba.

Tujuan 6: Menciptakan keamanan dan ketertiban, dengan sasaran pembangunan


antara lain:
1. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dengan indicator peningkatan jumlah
poskamling yang aktif, jumlah tim pengamanan konflik social kecamatan, serta
penurunan konfliksosial yang berlatar belakang agama.
2. Terwujudnya kemitraan antara Forkompimda dengan indicator peningkatan jumlah
FKPD kecamatan, peningkatan jumlah unsur muspida yang mengikuti rapat
koordinasi unsur muspika serta persentase koordinasi dengan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah lainnya.
3. Terwujudnya aparatur pemerintah yang handal dan dan taat hukum ditandai dengan
peningkatan jumlah operasi pengendalian keamanan lingkungan, peningkatan

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 15


anggota linmas, jumlah penegakan perda serta peningkatan jumlah operasi binaan,
pengawasan dan penyuluhan perda dan perbup.

Tujuan 7 : Mewujudkan kehidupan yang demokratis , dengan sasaran pembangunan


antara lain:
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyampaian pendapat dan perpolitikan
ditandai dengan peningkatan jumlah ormas yang aktif dan menjalin kerjasama dengan
pemerintah serta meningkatnya partisipasi pemilih dalam pileg, pilpres, pilkada, dan
pilkades.
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk hukum daerah dengan indicator jumlah
perda yang disepakati bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD serta peningkatan
ranperda ainisiatif/usulan DPRD.

Tujuan 8 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur daerah, dengan


sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah yang ditandai dengan kenaikan
persentase kualifikasi pendidikan disetiap jenjang, persentase pejabat yang telah
mengikuti diklat struktural dan diklat fungsional.
2. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah daerah dengan indicator pengukur
peningkatan jumlah pegawai baru sesuai kebutuhan.
3. Meningkatkan kesadaran hukum bagi aparatur pemerintah daerah dengan indikator
peningkatan persentase kehadiran aparatur diskretariat daerah, persentase LAKIP
SKPD ysng sesuai yang standart, peningkatan pemahaman pejabat pemerintah
daerah tentang hukum yang spat diselesaikan.
4. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan indikator
tingkat ketersediaan honorarium Tim ULP dan LPSE.

Tujuan 9 : Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pegawai dan masyarakat,


dengan sasaran pembangunan antara lain :
Terlaksananya fasilitas peningkatan keimanan dan ketaqwaan dengan indikator
jumlah jemaah haji yang mendapat fasilitas pemberangkatan, jumlah bantuan

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 16


operasional kepala daerah kepada ponpos, TKA/TPQ dan sekolah mingguan serta
jumlah yang mrngikuti festifal rebana.

Tujuan 10 : Meningkatkan kapasitas administrasi pemerintah, dengan sasaran


pembangunan antara lain :
1. Terwujudnya tata kelola keuangan daerah, ditandai dengan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan, peningkatan sistem akutansi pengolahan keuangan
daerah serta peningkatan jumlah SKPD yang menyampaikan laporan keuangan.
2. Terwujudnya tata kelola pemerintah yang efisien, efektif dan adil dalam bidang
perizinan, dengan indikator adalah indeks kepuasan masyarakat, jumlah perizinan
yang dikeluarkan serta perizinan yang sesuai dengan SOP.
3. Meningktnya pengelolaan pendapat secara optimal dengan indikator kinerja tingkat
capaian penerimaan pendapat daerah dan pendapat asli daerah (PAD).
4. Meningkatnya pengelolaan aset daerah dengan indikator persentase tanah aset yang
bersertifikat, jumlah kendaraan dinas yang terdata serta terciptanya sikronisasi
fasilitasi dalam pengelolaaan aset antar SKPD.
5. Meningkatnya pelayanan kesejahteraan PNS ditandai dengan salah satunya adalah
peningkatan jumlah bantuan penghargaan dan santunan kepada PNS/anggota Kopri
yang persion/purna bakti.

Tujuan 11 : Meningkatkan pengelolaan arsip daerah, dengan sasaran pembangunan


antara lain :
Terlaksananya penyelamatan dan pelestarian arsip daerah dengan indikator kinerja
salah satunya adalah jumlah arsip statis dan inaktif yang ditata.

Tujuan 12 : Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan, dengan sasaran


pembangunan antara lain :
Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dengan berbagai indicator
seperti persentase penduduk yang memiliki KTP, KK, Akte Kelahiran dan lain-lain.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 17


Tujuan 13 : Meningkatnya pelayanan administrasi pertanahan, dengan sasaran
pembangunan antara lain :
Terwujudnya tata kelola pertanahan dengan indikator kinerja peningkatan persentase
pertanahan.

Tujuan 14 : Peningkatan peran serta pemuda dalam pembangunan, dengan


sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya pembangunan Mutu dan layanan bidang kepemudaan ditandai dengan
peningkatan jumlah organisasi pemuda yang dibina, jumlah pemuda yang difasilitasi
jumlah sarana dan prasarana kepemudaan serta jumlah anggota pramuka yang
difasilitasi.
2. Meningkatnya prestasi pemuda dibidang seni, budaya, dan iptek dengan indikator
peningkatan jumlah kepeloporan pemuda, kewirausahaan pemuda, serta jumlah
pelapor sarjana penggerak desa (PSP).
3. Meningkatnya prestasi pemuda dibidang olahraga ditandai dengan peningkatan
perolehan medali, cabang olahraga yang diikuti dalam porda dan porprov sekaligus
perbaikan peningkatan yang lebih baik.

Tujuan 15 : Meningkatkan mutu dan produktifitas tenaga kerja, dengan sasaran


pembangunan antara lain :
1. Menurunnya angkat pengangguran ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk
yang bekerja serta penurunan angka pengangguran.
2. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian tenaga kerja dengan indikator
kinerja meningkatnya jumlah tenaga kerja yang bersertifikat keahlian serta jumlah TKI
yang dikirim secara legal.
3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis ditandai dengan peningkatan Upah
Minimum Regional (UMR) serta jumlah penyelesaian kasus pelanggaran hak pekerja.

Tujuan 16 : Meningkatkan kinerja perencanaan pembangunan, dengan sasaran


pembangunan antara lain :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 18


1. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dengan indikator peningkatan jumlah
poskamling yang aktif, jumlah tim pengamanan konflik sosial kecamatan, serta
penurunan konflik sosial yang berlatar belakang agama.
2. Terwujudnya kemitraan antar Forkompimda dengan indcator peningkatan jumlah
SKPD kecamatan, peningkatan jumlah unsur muspida yang mengikuti rapat
koordinasi unsur muspika serta presentase koordinasi dengan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah lainnya.
3. Terwujudnya aparatur pemerintah yang handal dan taat hukum ditandai dengan
peningkatan jumlah operasi pengendalian keamanan lingkungan, peningkatan
anggota linmas, jumlah penegakan perda serta peningkatan jumlah operasi binaan,
pengawasan dan penyuluhan perda dan perbub.

Tujuan 17 : Meningkatkan pengawasan pembangunan, dengan sasaran


pembangunan
Antara lain :
Menguatnya sistem pengawasan internal pemerintah daerah dengan indicator salah
satunya adalah jumlah dokumen LAKIP, jumlah pengawasan berkala yang
dilaksanakan, jumlah kasus yang ditindak lanjuti serta penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan.

Tujuan 18 : Mengembangkan dan mendayagunakan IPTEK, dengan sasaran


pembangunan antara lain :
1. Menguatnya sistem inovasi daerah (SDA) dengan indifikasi tersedianya tekno park
beserta sarana prasarananya
2. Meningkatnya implementasi IPTEK ditandai dengan peningkatan jumlah IPTEKDA
yang tergali

Tujuan 19 : Meningkatnya pemerataan pembangunan antar wilayah, dengan


sasaran pembangunan antara lain :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 19


1. Berkembangnya wilayah pedesaan dan transmigrasi serta berkembangnya kawasan
ekonomi KTM dengan indikator jumlah pelatihan dan penyuluhan bagi transmigrasi
lokal dan peningkatan jumlah sarana dan prasaranayang dibangun dikawasan KTM.
2. Berkembangnya wilayah tertinggal dan perbatasan dengan indikator jumlah kawasan
tertinggal dan kawasan perbatasan menjadi prioritas pengembangan.

Tujuan 20 : Meningkatkan peran masyarakat desa dalam pembangunan, dengan


sasaran pembangunan antara lain :
1. Terwujudnya pembangunan partisipatif didesa dengan indikator salah satunya adalah
peningkatan partisipasi masyarakat dalam musrenbang desa.
2. Terwujudnya tertib administrasi pemerintah desa ditandai dengan peningkatan alokasi
dana desa (ADD) dan dana desa dari APBN serta peningkatan profesionalisme
aparatur desa.

Tujuan 21 : Meningkatkan upaya penyelenggaraan penataan ruang, dengan


sasaran pembangunan antara lain :
1. Tersedianya peraturan penataan ruang didaerah dengan indikator kawasan strategis
dan kawasan kecamatan yang telah memiliki Perda, RDTR.
2. Penyelesaian batas wilayah dengan indikator peningkatan jumlah batas daerah
kabupaten yang telah disepakati dengan kabupaten tetangga serta penyelesaian
batas antara desa/kecamatan.

Tujuan 22 : Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup


yang lestari, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Terselenggaranya sistem kajian dampak lingkungan yang efektif bagi pencegahan
dampak lingkungan dengan indikator kinerja salah satunya adalah jumlah
permohonan penilaian lingkungan terlayani sesuai dengan NSPK dan standart
pelayanan publik.
2. Berkembangnya laju penurunan kualitas lingkungan dengan indikator salah satunya
adslah penurunan persentase beban pecemaran air melalui pembinaan sumber daya
pencemar.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 20


3. Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman dengan indikator jumlah kecamatan
yang terlayani pelayanan persampahan, jumlah volume sampah yang dapat
tersangkut serta luasan RTH perkotaan yang dibangun.

Tujuan 23 : Meningkatkan pengelolaan mitigasi bencana , dengan sasaran antara


lain :
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
bencana ditandai dengan salah satunya adalah tingkat persentase masyarakat yang
siaga bencana.
2. Berkurangnya kerugian akibat bencana dengan indikator peningkatan jumlah desa
tangguh, persentase penurunan kebakaran pemukiman serta persentase kebakaran
hutan.

Tujuan 24 : Meningkatkan derajat pendidikan, dengan sasaran antara lain :


1. Meningkatnya layanan pendidikan dasar ditandai dengan peningkatan nilai APK, APM
dan rasio guru disetiap tingkatan pendidikan.
2. Meningkatnya mutu pendidikan dengan indikator kenaikan persentase kelulusan dan
nilai rata-rata UAN disemua tingkat pendidikan.

Tujuan 25 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan sasaran


pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya upaya kesehatan dan cakupan program kesehatan dengan indikator
kinerja salah satunya adalah peningkatan persentase pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang kompeten.
2. Menurunnya jumlah kasus akibat penyakit menular ditandai dengan peningkatan
persentase kesembuhan penyakit TB Paru BTA+serta persentase desa yang terkena
KLB yang ditangani <24 jam.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 21


3. Menurunnya jumlah kematian ibu dan anak ditandai dengan penurunan jumlah
kematian ibu maternal, kematian bayi dan anak serta peningkatan angka harapan
hidup.
4. Meningkatnya status gizi masyarakat dengan indikator kinerja diantaranya adalah
penurunan jumlah balita gizi buruk dan balita gizi kurang serta cakupan balita gizi
buruk yang menapat perawatan.
5. Meningkatnya ketersediaan layanan kefarmasian dan fasilitas kesehatan bagi
masyarakat dengan indikator kinerja diantaranya jumlah industri pangan rumah
tangga (IRTP) yang memiliki izin edar sesuai persyaratan.
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin ditandai dengan salah
satunya adalah cakupan pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin.
7. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, persentase TTU
sehat, persentase rumah sehat, persentase rumah tangga dengan akses air bersih,
dan lain-lain.
8. Meningkatnya kecukupan SDM kesehatan disetiap jenjang peayanan dengan
indikator kinerja adalah persentase puskesmas yang memiliki dokter sesuai dengan
standar, persentase Puskesmas yang memiliki dokter gigi dengan standar serta
persentase desa yang memiliki bidan desa.
9. Meningkatnya mutu fasilitas pelayanan rujukan Rumah Sakit Umum Daerah OKU
Timur dengan indikator kinerja salah satunya adalah peningkatan jumlah kunjungan
pasien pertahun.
10. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Martapura secara profesional ditandai dengan salah satunya adalah penurunan
prsentase kematian di IGD dan ruang perawatan <24 jam.

Tujuan 26 : Mengembangkan minat baca msyarakat, dengan sasaran pembangunan


antara lain :
Meningkatnya minat baca masyarakat dengan indikator kerja jumlah kunjungan ke
perpustakaan umum daerah, jumlah sekolah yang mendapat pembinaan serta
penambahan koleksi buku yang tersedia di perpustakaan umum daerah.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 22


Tujuan 27 : Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak, dengan
sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan ditandai dengan pelaksanaan
sosialisasi yang terkait dengan gender pemberdayaann perempuan dan perlindungan
anak.
2. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dengan indikator kinerja
pelaksanaan sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT.

Tujuan 28 : Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan sasaran antara


lain :
Meningkatnya perlindungan dan jaminan sosial bagi seluruh masyarakat dengan
indikator kinerja salah satunya peningkatan jumlah penduduk miskin yang mendapat
bantuan sosial.

Tujuan 29 : Meningkatkan usaha pengembangan keluarga berencana dan


keluarga sejahtera, dengan sasran pembangunan antara lain :
1. Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk ditandai dengan peningkatan persentase
PUS Peserta KB bru, Persentase peserta KB aktif, serta persentase pernikahan
dibawah umur.
2. Terlaksananya program Keluarga Berencana (KB) ditandai dengan peningkatan
jumlah PUS yang menjadi anggot KB, jumlah anggota KB pria, jumlah KB mandiri,
serta angka rasio kebutuhan KB dan KB yang tidak terpenuhi.
3. Terwujudnya keluarga sejahtera dengan indikator peningkatan jumlah UPPKS yang
ada didesa, jumlah kelompok BKB yang ada disetiap desa serta jumlah PIK KRR
yang telah dibentuk.

Tujuan 30 : Mengembangkan sektor pembangunan pertanian berkelanjutan,


dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatkan produksi hasil pertanian pendapatan masyarakat disektor pertanian
ditandai dengan peningkatan produksi sektor pertanian tanaman pangan, holtikultura,

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 23


perkebunan dan perikanan serta peningkatan PDRB, penerimaan restribusi sektor
pertanian.
2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia sektor pertanian ditandai dengan
peningkatan jumlah kelompok tani yang mengikuti penyuluhan.
3. Meningkatkan pengolahan hasil Industri Kecil Menengah (IKM) berbasis pertanian
dengan indikator peningkatan jumlah IKM sektor pertanian.
4. Meningkatnya produksi hasil kehutanan ditandai dengan peningkatan luas hutan kota.

Tujuan 31 : Mengembangkan sektor pariwisata, dengan sasaran pembangunan


antara lain :
1. Meningkatnya keperdulian masyarakat terhadap budaya daerah ditandai dengan
salah satunya adalah jumlah sanggar seni yang dibina oleh Badan Pariwisata dan
Seni Budaya.
2. Berkembangnya sektor pariwisata dengan indikator kinerja salah satunya adalah
peningkatan jumlah wisatawan lokal.

Tujuan 32 : Meningkatkan stabilitas pangan, dengan asaran pembangunan antara lain


:
Terwujudnya ketahanan pangan daerah dengan indikator adalah tingkat
ketersediaan energi, ketersediaan protein, persentase penanganan kerawaan
pangan dan lain-lain.
Tujuan 33 : Meningkatkan produktivitas nilai tambah dan pendapat sektor
koperasi, UMKM, dengan sasaran pembangunan sebagai berikut :
1. Terwujudnya perkembangan koperasi UKM, IKM, dan surplus usaha koperasi
dengan indikator kinerja jumlah peningkatan badan usaha koperasi, persentase
koperasi yang aktif secara persentase koperasi yang sehat.
2. Meningkatnya pendapatan pelaku usaha UMKM ditandai dengan nilai modal UMKM
dan penyerapan tenaga kerja sektor UMKM.

Tujuan 34 : Meningkatnya unvestasi daerah, dengan sasaran pembangunan antara


lain :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 24


Meningkatnya investasi daerah ditandai dengan peningkatan jumlah dan nilai total
investasi.

Tujuan 35 : Mengembangkan sektor perindustrian dan perdagangan, dengan


sasaran pembangunan antara lain :
1. Berkembangnya sektor perindustrian dengan indikator salah satunya adalah jumlah
Unit Usaha dan Penyerapan tenaga kerja pada industri kecil.
2. Berkembangnya sektor perdagangan ditandai dengan salah satunya adalah jumlah
pasar yang dibangun/direhab.
3. Berkembangnya pasar tradisional ditandai dengan peningkatan jumlah restribusi
pelayanan pasar .
4. Meningkatnya fasilitas pengembangan usaha kecil, menengah, dan penanaman
modal dengan indikator kinerja salah satunya adalah jumlah masyarakat yang
mempunyai SHAT.

SASARAN
1. Terciptanya kelembagaan pemerintah yang efesien dan efektif berbasis teknologi
informasi
2. Terwujudnya pengelolaan akuntabilitas keuangan daerah dan pengawasan aparatur
3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang efesien dan efektif dengan
dukungan optimalisasi pemerintah daerah
4. Terwujudnya pengelolaan aset daerah dan kekayaan daerah
5. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang menjadi acuan seluruh Aparatur
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
6. Terwujudnya pemenuhan dengan masyarakat OKU Timur dan mewujudkan Sumsel
sebagai lumbung pangan nasional
7. Terwujudnya peningkatan produksi komoditas unggulan yang dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat
8. Terwujudnya masyarakat yang berpendidikan tinggi dan semakin meningkatnya mutu
pendidikan
9. Terwujudnya peningkatan prestasi pemuda dan olahraga

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 25


10. Terwujudnya pelayanan bidang kependudukan dan kualitas tenaga kerja yang dapat
bersaing dengan kebutuhan pasar
11. Terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera
12. Meningkatnya pelayanan keluarga berencana
13. Meningkatnya derajat kesehatan lingkungan
14. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa dan perlindungan sosial
15. Meningkatnya pemberdayaan dan kualitas perempuan dan anak
16. Terwujudnya jaringan infrastruktur yang merata seluruh wilayah
17. Terwujudnya jaringan irigasi yang dapat membantu peningkatan produksi pertanian
18. Terwujudnya sarana perkantoran pemerintah
19. Terwujudnya sistem transportasi yang menunjang pembangunan daerah
20. Terwujudnya jaringan infrastruktur informs dan komunikasi
21. Terwujudnya perumahan pemukiman yang berkualitas
22. Terwujudnya peningkatan sektor pertambangan dan energi dalam mendukung
Sumsel sebagai lumbung Energi Nasional
23. Terwujudnya KUKM, Industri Kecil dan menengah serta koperasi yang berkembang
24. Terwujudnya perdagangan dan perindustrian daerah yang berkembang
25. Terciptanya pertumbuhan daerah-daerah baru khususnya wilayah cepat tumbuh,
wilayah perbatasan, dan wilayah tertinggal
26. Meningkatnya pemerataan penduduk dan pemerataan pembangunan diseluruh
wilayah
27. Terciptanya kualitas kehidupan beragama bagi masyarakat yang berbudaya berakar
pada nilai keagamaan
28. Terwujudnya Kabupaten OKU TIMUR sebagai daerah tujuan wisata
29. Terciptanya stabilitas keamanan dan ketentramn masyarakat dalam rangka
mendorong terciptanya pertumbuhan perekonomian daerah dan masyarakat

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Kebijakan umum yang ditempuh Pemerintah Kabupaten OKU Timur untuk mewujudkan
program pembangunanyang mendukung Misi 4 “Meningkatkan pelayanan Kesehatan
masyarakat” adalah sebagai berikut :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 26


1. Perluasan akses pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin
2. Penyediaan sarana prasarana serta fasilitas pelayanan kesehatan
3. Peningkatan mutu tenaga kesehatan yang berstandar nasional
4. Peningkatan jumlah peserta Keluarga Berencana dan penguatan kelembagaan
5. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan onservasi alam
6. Peningkatan pemberdayaan masyarakat
7. Peningkatan upaya perlindungan, pelayanan, dan rehabilitasi sosial
8. Peningkatan upaya perlindungan terhadap kualitas hidup perempuan dan anak

PROGRAM
Program Pembangunan yang mendukung Misi 4 program pembangunan yang
direncanakan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR untuk mewujudkan Misi 4
“Meningkatkan pelayanan Kesehatan Masyrakat” adalah sebagai berikut :
1. Program Obat dan Pembekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan masyarakat
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
10. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk miskin
11. Program Pengadaan, peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya
12. Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata
13. Progam Pemeliharaan sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
jaringannya
14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 27


16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
17. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
18. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dalam rangka
mewujudkan program pembangunan yang mendukung Misi 4 “Meningkatkan
pelayanan Kesehatan masyarakat”

3.3 Telaah Renstra dari Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur
3.3.1 Telaah Renstra Kementrian Kesehatan RI
Visi Kementrian Kesehatan RI
“Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”

Misi Kementrian Kesehatan RI


Untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ditempuh melalui
misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
Tujuan Kementrian Kesehatan RI
Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-
guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

Nilai-nilai Kementrian Kesehatan RI


Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan,
Kementrian Kesehatan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yaitu :
1. Pro Rakyat

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 28


Dalam penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan, Kementrian Kesehatan
selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang
terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan
suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi.
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak,
karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kementrian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen
masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi
profesi, organisasi masyarakat, pengusaha, masyarakat madani dan
masyarakat akar rumput.
3. Responsif
Program Kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat,
serta tanggap dalam mengatasi permasalahan didaerah, situasi kondisi
setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi
dasar dalam mengatasi masalah kesehatan yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan penanganan yang berbeda pula.
4. Efektif
Program Kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang
telah ditetapkan, dan bersifat efesien.

5. Bersih
Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi
dan Nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

Sasaran Strategi Kementrian Kesehatan RI :


Sasaran Strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2014-2019 :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan :
a. Meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 29


b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per
100.000 kelahiran hidup
c. Menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1.000 kelahiran
hidup
d. Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per 1.000
kelahiran hidup
e. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) 36,8%
menjadi kurang dari 32%
f. Persentase ibu bersalin yang ditolong nakes terlatih (cakupan PN)
sebesar 90%
g. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%
h. Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%
i. Cakupan kunjungan Neotenal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan :
a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000
penduduk
b. Menurunnya kasus malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1
per 1.000 penduduk
c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi
dibawah 0,5%
d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari
80% menjadi 90%
e. Persentase Desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%
f. Angka Kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan
antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas
separuh dari tahun 2009
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi resiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh
penduduk, terutama penduduk miskin

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 30


5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga dari 50% menjadi 70%
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis didaerah tertinggal,
terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK)
7. Seluruh Provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak
menular
8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

3.3.2 Telaah Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan


Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
“Sumatera Selatan Sejahtera dan Terdepan bersama Masyarakat Cerdas yang
Berbudaya”

Misi Dinas Provinsi Sumatera Selatan


“Mengembangkan dan membina, serta memfasilitasi pembentukan sumber daya
manusia (SDM) Sumatera Selatan yang kreatif, produktif, inofatif, dan perduli
melalui semua jalur dan jenjang pendidikan, baik formal maupun informal”. Dinas
kesehatan Provinsi Sumatera Selatan memiliki tugas untuk menjalankan 3 jenis
pelayanan yaitu : Upaya kesehatan perorangan, Upaya Kesehatan Masyarakat,
dan upaya kesehatan kewilayahan. Upaya Kesehatan Perorangan
diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan swasta, terdiri dari :
1. Pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama, dalam bentuk :
a. Praktek Dokter Keluarga
b. Klinik Kesehatan Keluarga, yang dilayani oleh dokter keluarga, dokter gigi,
bidan, perawat, laboratorium klinik dan apotek/rumah obat
2. Pelayanan Kesehatan perorangan tingkat kedua, dalam bentuk :
a. Praktek dokter/dokter gigi spesialis
b. Klinik Spesialis
c. Rumah Sakit Khusus Paru-Paru
d. Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat
e. Rumah Sakit Jiwa Daerah

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 31


f. Rumah Sakit Kelas C dan B Non-Pendidikan
g. Rumah Sakit Swasta yang setara dengan huruf (f) diatas
3. Pelayanan kesehatan perorangan tingkat ketiga, dalam bentuk :
a. Praktek dokter/dokter Gigi Spsialis Konsultan
b. Klinik Spesialis Konsultan
c. Rumah Sakit Kelas B Pendidikan dan Kelas A
d. Rumah Sakit khusus
e. Rumah Sakit Swasta yang setara dengan huruf (c) diatas
Upaya Kesehatan Masyarakat diselenggarakan dengan tujuan memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dimasyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya setiap penyelenggara pelayanan Kesehatan
masyarakat wajib memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, melalui :
1. Promosi Kesehatan
2. Pemeliharaan Kesehatan
3. Pemberantasan Penyakit Menular
4. Kesehatan Jiwa
5. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
6. Penyehatan Lingkungan
7. Penyediaan Sanitasi Dasar
8. Perbaikan Gizi Masyarakat
9. Pengamanan sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
10. Pengamanan penggunaan zat adiktif/ tambahan makanan dan minuman
11. Pengamanan Narkoba
12. Penanggulangan Bencana dan Bantuan Kemanusiaan

Bentuk – bentuk Upaya Kesehatan masyarakat adalah :


1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama
a. Puskesmas merupakanujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
pertama yang wajib sekurang-kurang nya melakukan 6 (enam) jenis pelayanan
dasar, yaitu :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 32


 Promosi Kesehatan
 Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
 Perbaikan Gizi
 Kesehatan Lingkungan
 Pemberantasan Penyakit Menular
 Pengobatan Dasar
b. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
 Pos Bersalin Desa (Polindes)
 Pos Obat Desa (POD)
 Pos Upaya Kesehatan Kerja
 Dokter Kecil dan Upaya Kesehatan Sekolah
 Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
 Pos Kesehatan Desa (Posekdes)
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tingkat kedua, yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota yang dilengkapi dengan unit pelaksana teknis :
a. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
b. Promosi Kesehatan
c. Pelayanan Kefarmasian
d. Kesehatan Lingkungan
e. Perbaikan Gizi\
f. Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tingkat Ketiga, yaitu Dinas Provinsi yang didukung
oleh berbagai pusat unggulan dan Dapartemen Kesehatan.

Upaya Kesehatan Kewilayahan diselenggarakan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi


yang menguntungkan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan pembangunan
berwawasan kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan kewilayahan adalah
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dengan dengan keterlibatan lintas sektoral terkait
secara terkoordinasi dan terpadu serta peran aktif masyarakat.
Bentuk-bentuk kegiatan upaya kesehatan kewilayahan adalah :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 33


1. Penyusunan tata ruang wilayah
2. Pembangunan instalasi air bersih yang memenuhi syarat baku mutu
3. Pengembangan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) baik limbah padat/sampah
atau cair.
4. Pembuatan Peraturan Pengendalian Lingkungan di tempat-tempat umum
5. Pembuatan Peraturan tentang analisis dampak kesehatan untuk setiap pembangunan
/ industri yang berpotensi merugikan kesehatan masyarakat
6. Penyediaan pangan yang cukup dan bergizi untuk masyarakat termasuk keluarga
miskin
7. Penyediaan perumahan sehat dan advokasi teknis tentang pembuatan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan
8. Menciptakan Wilayah sehat ( desa sehat, kecamatan sehat, kabupaten sehat, kota
sehat, kawasan sehat)

3.3.3 Telaah Rentra Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur


Visi Dinas Kesehatan OKU Timur :
“OKU Timur sehat, Efektif, Berkualitas dan Berkeadilan”

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur :


1. Melaksanakan pradigma sehat mengutamakan promotif, preventif dengan
tetap memperhatikan pelayanan kuratif dan rehabilitative
2. Pembangunan Kesehatan tetap mengacu pada standar pelayanan minimal
yang telah di tetapkan secara bersama-sama untuk mencapai target secara
efektif dan efisien
3. Meningkatkan kualitas tenaga kerja kesehatan
4. Melaksanakan akreditasi puskesmas seperti diharapkan untuk memberikan
pelayanan paripurna
5. Melengkapi sarana prasarana dan alat kesehatan dan pendistribusian tenaga
kesehatan secara merata dan sesuai standar diseluruh fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 34


3.3.4 Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur
1. Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur :
Tujuan disusunnya Renstra Dinas kesehatan Kabupaten OKU Timur adalah
sebagai dokumen perencanan pembangunan menengah (5 tahun) yang akan
digunakan sebagai dasar penyusunan APBD tahunan Kabupaten OKU Timur
dalam kurun waktu tahun 2016 sampai dengan 2021. Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten OKU Timur merupakan penjabaran dari Renstra Pemerintah
Kabupaten OKU Timur dalam bentuk kegiatan yang lebih spesifik sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya. Selain itu bertujuan agar terselenggaranya
pembangunan kesehatan secara berhasil guna dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dengan demikian semua kegiatan
pembangunan diharapkan dapat terselenggara secara sinergis, terkoordinasi
dengan baik.
2. Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur :
Sasaran strategis dalam pembangunan Kesehatan 2016-2021, yaitu :
a. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelyanan kesehatan berkualitas
1. Meningkatnya status kesehatan dan status gizi masyarakat dengan :
2. Menurunya angka kematian ibu melahirkan dari 31,66 per 100.000
kelahiran hidup menjadi 29,50 per 100.000 kelahiran hidup
3. Menurunya angka kematian bayi dari 2,69 per 1000 kelahiran hidup
menjadi 2,40 per 1000 kelahiran hidup
b. Meningkatnya umur harapan hidup dari 70,6 per tahun menjadi 71,5 tahun
c. Menurunnya prevalensi gizi buruk dari 0,20% menjadi 0,17%
1. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan
2. Meningkatnya standar pelayanan minimal bidang kesehatan
3. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat
4. Meningkatnya profesionalisme tenaga kesehatan

3.3.5 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur


1. Srategi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 35


a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta menuju masyarakat
madani dalam pendidikan kesehatan yang berkualitas
Fokus :
 Melaksanakan Sistem Kesehatan Kabupaten yang Komprehensif dan
Integratif serta dilakukan perbaikandan pembenahan terus menerus
 Meningkatnya upaya promosi kesehatan dalam mencapai perubahan
perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
 Menigkatkan kemandirian masyarakat dalam sistem peringatan dini,
penanggulangan dampak kesehatan akibat bencana, serta terjadinya
wabah/ KLB
 Meningkatkan kerjasama litas bidang dan lintas program terutama
kesehatan, pendidikan, agama, pertanian, perdagangan dan perindustrian,
ketahanan pangan dan budaya
 Menigkatkan mobilisasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan melalui
advokasi, kemitraan, dan peningkatan sumberdayapendukung untuk
pengembangan sarana prasarana yang berkualitas dan mudah di jangkau
masyarakat dalam rangka mendukung Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKMB)
 Mewujudkan sistem pebiayaan kesehatan yang efektif dan efisien
 Meningkatkan advokasi dalam rangka meningkatkan pembiayaan APBD
kabupaten OKU Timur untuk kesehatan guna mencukupi pembangunan
kesehatan
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
dengan mengutamakan pada upaya promotif, preventif dibanding dengan
kuratif dan rehabilitative
Fokus :
 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan
memperkuat program yang ada dan berbasis pada MDGs

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 36


 Meningkatkan kualitas pelayanan dan praktek kedokteran yang sesuai
dengan etika sehingga melindungi masyarakat dari kemungkinan
terjadinya malpraktek
 Peningkatan dan penguatan revitalisasi Poskesdes, Pustu, Puskesmas
dan Rumah Sakit
 Meningkatkan sarana penunjang pelayanan kesehatan
 Pengembangan inovasi pelayanan kesehatan sesuai dengan
permasalahan kesehatan
c. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan tenaga kesehatan yang
merata dan bermutu
Fokus :
 Meningkatkan perencanaan, pengadaan dan pendayagunaan serta
pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan
 Meningkatkan kerjasama antara institusi pendidikan tenaga kesehatan
dengan penyedia pelayanan kesehatan dan organisasi profesi
 Peningkatan kesejahteraan dan penyempurnaan sistem intensif bagi
tenaga medis dan paramedic yang bertugas didaerah terpencil serta
peningkatan pengembangan karir bagi tenaga kesehatan
2. Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur
Arah kebijakan pembangunan kesehatan kabupaten OKU Timur adalah :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif dibandingkan
dengan kuratif dan rehabilitative
b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta menuju masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan yang berkualitas
c. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan dalam
rangka pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan secara menyeluruh

3.4 Telaah Rencana Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KHLS)
3.4.1 Rencana Tata Ruang

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 37


Klasifikasi Pola Ruang Wilayah Kabupaten OKU Timur adalah sebagai berikut :
A. Kawasan Lindung
1. Kawasan Hutan Lindung
Terdapat di wilayah Kecamatan Jayapura 729,64 hektar ( hutan lindung
saka )
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan dibawahnya
Kawasan resapan air
Kawasan resapan air yang ada di Kabupaten OKU Timur pada umumnya
termasuk kedalam kawasan hutan lindung yang ada, karena sifatnya
hampir sama dengan kawasan hutan lindung
3. Kawasan Perlindungan setempat
 Sempadan sungai rencana kawasan lindung resapan sungai di
kabupaten OKU Timur terletak 100 meter dari kiri-kanan seluruh DAS
di Kabupaten OKU Timur terutama sungai komering dengan luas
11.898,70 ha ( sungai dan empadannya ), termasuk didalamnya irigasi
dan anak sungai komering, yang meliputi kiri-kanan subgai besar
maupun sungai kecil. Mengingat jumlah sungai yang demikian banyak
dan kedalaman pada skala 1 : 50.000, maka kawasan sempadan
sungai hanya dinotasikan dalam bentuk garis
 Kawasan sekitar danau atau waduk. Kawasan sekitar danau yang
terdapat di Kabupaten OKU Timur berlokasi di kecamatan Madang
Suku I, yaitu danau Datuk, danau ini merupakan danau alami yang
memiliki fungsi sebagai resapan air, memiliki luas 124 ha.
4. Kawasan Suaka Alam, pelestarian alam dan cagar budaya Kawasan
Lindung suaka Alam dan cagar budaya yang terdapat di Kabupaten OKU
Timur adalah kawasan cagar budaya yang merupakan kawasan budaya
peninggalan suku asli komering yang merupakan penduduk asli
Kabupaten OKU Timur, keberadaanya harus dilindungi dan dipertahankan
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan ancaman kepunahan yang
disebabkan oleh kegiatan budidaya, adapun kawasan cagar budaya dan
kawasan lindung spiritual yang terdapat di Kabupaten OKU Timur :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 38


 Makam-makam keramat suku asli komering yang terdapat di
kecamatan Cempaka
 Rumah-rumah tradisional susku asli komering yang terdapat di pulau
Negara
 Rumah bekas peninggalan Belanda, yang sebelumnya merupakan
bekas kantor kewedanan yang terdapat di Kecamatan Martapura
5. Kawasan Rawan Bencana Alam
 Kawasan rawan tanah longsor bencana longsor di wilayah Kabupaten
OKU Timur terdapat disekitar aliran sungai komering yang memiliki
tebing yang curam
 Kawasan rawan banjir
Kawasan yang berpotensi banjir di Kabupaten OKU Timur berada di
bagian utara yaitu sepanjang aliran sungai komering dan kawasan
antara pertemuan sungai Macak, sungai Belitang dan sungai Hitam di
kecamatan Cempaka, Semendawai Barat, madang Suku I ( untuk
kategori tingkat kerawanan tinggi ) dan kecamatan Madang Suku II,
Mdang Raya, Belitang I, Buay Pemuka Bangsa Raja, Martapura dan
Bunga Mayang untuk tingkat kerawanan rendah.

B. Kawasan Budi Daya


1. Kawasan peruntukan hutan produksi
Hutan produksi tetap (HP) kawasan hutan produksi yang terdapat di
Kabupaten OKU Timur merupakan kawasan yang diperuntukan bagi
produksi tetap dinamis eksploitasinya dapat dengan tebang pilih atau
habis dan tanam, hutan tanaman yang direncanakan di Hutan Produksi
Tetap (HP) Saka di kecamatan Jayapura seluas 4.342 ha dan hutan
produksi (HP) Martapura seluas 15.464 ha dengan total luas 19.621 atau
5,53 % dari luas wilayah Kabupaten.
2. Kawasan Peruntukan pertanian tanaman pangan
 Kawasan pertanian lahan basah, pertanian tanaman pangan di Kabupaten
OKU Timur tersebar hampir seluruh wilayah Kabupaten hal ini

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 39


dikarenakan Kabupaten OKU Timur merupakan salah satu lumbung padi
nasional sehingga luas rencana pertanian tanaman pangan di kabupaten
ini mencapai 137.162,06 ha atau 40,58 % dari luas kabupaten.
 Kawasan pertanian lahan kering dan holtikultura, tanaman untuk
holtikultura jeruk, duku, durian, mangga, dan jambu mete. Sedangkan
arahan lokasi pengembangannya akan dilokasikan di Kecamatan Buay
Madang, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kecamatan Semendawai
Suku III, Kecamatan Semendawai Barat dan Kecamatan Cempaka,
dengan luas total kawasan yang mencapai 39.626,48 ha atau 11,76 % dari
total luas kabupaten
3. Kawasan Peruntukan Perkerbunan di rinci berdasarkan jenis
Komoditas perkebunan yang ada di wilayah Kabupaten OKU Timur
diarahkan pada beberapa wilayah diseluruh kecamatan yang ada di
wilayah Kabuaten OKU Timur. Luas seluruh rencana pengembangan
pertanian tanaman perkebunan meliputi luas 56.705 ha atau 16,83 % dari
luas kabupaten dengan rincian sebagai berikut : perkebunan karet
( 21.446,28 ha ), perkebunan lada ( 2.711,9 ha ), perkebunan sawit
( 14.049,21 ha ) dan perkebunan tebu ( 18.497,90 ha )
4. Kawasan Peruntukan Perikanan
Rencana pengembangan peruntukan perikanan di kabupaten OKU Timur
di arahkan pada budidaya perikanan darat di air tawar dan juga perikanan
tangkap perairan umum ( sungai dan rawa dalam ). Potensi perikanan
budidaya tersebar di seluruh kecamatan dengan komoditi dengan jenis
ikan yang dibudidayakan terdiri dari ikan mas, patin, nila, lele dan bawal.
Alokasi ruang untuk pengembangn kawasan perikanan budidaya dan
perairan umum di kabupaten OKU Timur disesuaikan sesuai potensi dari
masing-masing kecamatan yang ada, dengan rencana dan luas di masing-
masing kecamatan sebagai berikut :
 Kecamatan Madang Suku I seluas 119,25 ha
 Kecamatan Madang Suku II seluas 1.130,66 ha
 Kecamatan Belitang Madang Raya seluas 4,72 ha

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 40


5. Kawasan peruntukan peternakan Rencana pemanfaatan peternakan di
Kabupaten OKU Timur diarahkan pada pengembangan peternakan skala
rumah tangga. Sedangkan untuk pusat kawasan akan di lokasikan di
kecamatan Madang Suku II dengan luas lahan yang di rencana kan
1.779,79 ha atau 0,53 % dari luas kabupaten.
6. Kawasan peruntukan untuk pertambangan
 Kawasan mineral dan batubara :
Potensi sumber daya dan mineral di Kabupaten OKU Timur
mencangkup bahan galian golongan b dan c dengan besaran potensi
dari mulai terindikasi hingga terukur. Adapun luas pengembangan
tambang golongan b yang terdiri dari bahan galian batubara dan
coalbed mrthan (CBM) adalah 162.815 ha yang tersebar di beberapa
kecamatan diantarannya : bahan galian batubara di kecamatan BP
Peliung dan Madang Suku III yang sudah tahap ekspoitasi,
sementara di kecamatan Bunga Mayang, Jaya Pura, BP Bangsa Raja
dan Buay Madang Timur masih dalam tahap eksplorasi dan study
kelayakan. Untuk potensi bahan galian CMB di serahkan di
kecamatan Madang Suku I, Madang Suku II, Buay Madang Timur,
Belitang I, Belitang II, Belitang III, Belitang Jaya, Semendawai Suku
III dan kecamatan Cempaka dengan luas potensi 143.435 ha dalam
tahap eksporasi. Semetara kawasan peruntukan pertambangan
bahan galian c di arahkan ke kecamatan Madang Suku I dengan luas
74,74 ha.
 Kawasan peruntukan industri
Rencana pemanfaatan kawasan industri di Kabupaten OKU Timur di
arahkan di Rasuan Kecamatan Madang Suku I dengan luas areal
463,89 ha, melalui pengembangan industri pengelolahan hasil
pertanian di KTM Belitang dan pengembangan industri kecil dan
kerajinan.
 Kawasan peruntukan pariwisata

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 41


Sektor pariwisata dapat dikembangkan untuk mendukung
perekonomian wilayah Kabupaten OKU Timur. Potensi keindahan
alam dan ragam budaya yang ada sangat mendukung bagi
perkembangan kegiatan pariwisata. Potensi alam yang dimiliki sangat
beragam, panorama alam yang indah sertaseni budaya yang
beragam bali seni tari, seni kerajinan, adat upacara perkawinan, adat
upacara penyambutan hampir diseluruh wilayah kecamatan di
Kabupaten OKU Timur. Objek wisata di wilayah Kabupaten PKU
Timur secara garis besar dibedakan kedalam wisata alam, wisata
budaya maupun wisata sejarah.
 Kawasan peruntukan pemukiman
Guna mendukung perwujudan struktur ruang wilayah maka sebaran
kawasan pemukiman perkotaan dan pedesaan di Kabupaten OKU
Timur di kembangkan meliputi kawasan pemukiman perkotaan di
PKWp ( Martapura ), di PKL Gumawang, PKLp Batumarta IV dan
PKLp Taman Mulyo serta seluruh PKK di wilayah Kabupaten.
Sedangkan arahan pembangunan kawasan pemukiman perdesaan di
kembangkan di wilayah kabupaten.
 Kawasan peruntukan lainnya
 Kawasan peruntukan evakuasi bencana
Terdapat disetiap sudut kota, sehingga dalam keadaan darurat, lokasi
ini dapat di akses dengan mudah.
 Kawasan pertahanan dan keamanan
Kawasan objek militer Batumarta ini adalah kawasan yang
mempunyai fungsi pertahanan dan keamanan yang dikenal dengan
OMIBA ( Obyek Militer Maturaja ) terdapat di tiga kabupaten yang
berbeda dengan berbatas yaitu Ogan Komering Ulu, OKU Timur dan
OKU Selatan. Adapun kawasan yang menjadi bagiaan wilayah OKU
Timur yang meliputi Kecamatan Martapura ( 6.3407,08 ha ) dan
Bunga Mayang ( 12.983,92 ha ) dengan luas areal mencapai 19.391
ha. Kawasan Obyek Militer Baturaja merupakan komplek Angkatan

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 42


Darat dan juga didalamnya terdapat hutan Produksi Tetap (HP Air
Laye ) seluas kurang lebih 4.000 ha. Kawasan ini dimasa yang akan
datang tetap dipertahankan di wilayah kabupaten OKU Timur dan
merupakan kawasan yang berfungsi strategis bagi pertahanan dan
keamanan Negara.

3.4.2 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS)


A. Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional
terhadap kedaulatan Negara, pertahanan dan keamanan Negara, Ekonomi,
Sosial, Budaya dan/atau lingkungan termasuk yang telah ditetapkan sebagai
warisan dunia (UU No.26 Tahun 2007). Berdasarkan Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN) melalui Peraturan Pemerintah No.26 Tahun 2008
tidak terdapat kawasan strategis nasional di wilayah Kabupaten OKU Timur
B. Kawasan Strategi Provinsi
Kawasan strategi provinsi di kabupaten OKU Timur adalah kawasan pada
wilayah Kabupaten OKU Timur yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup provinsi, adapun
kawasan strategis provinsi di kabupaten OKU Timur yang mengacu pada RT/RW
Provinsi Sumatera Selatan 2010-2030 adalah :
1. Kawasan Agropolitan OKU Timur, terdiri dari 8 kecamatan yaitu Martapura,
Bunga Mayang, Jaya Pura Buay madang, Madang Suku II, Madang Suku III,
BP. Peliung dan BP. Bangsa Raja. Memiliki nilai strategis ekonomi yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi dalam aspek :
a. Sektor unggulan pertanian yang dapat menggerakan pertumbuhan
ekonomi;
b. Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
c. Mempertahankan tingkat produksi pangan dalam mewujudkan ketahanan
pangan dan lumbung pangan

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 43


2. Kawasan Koridor Baturaja-Martapura, merupakan kawasan pemukiman
extransmigrasi dengan pengembangan perkebunan rakyat dengan komoditi
unggulan karet. Kawasan ini juga termasuk kawasan cepat tumbuh, dekat
dengan kawasan perkotaan Baturaja (Ibukota Kabupaten Ogan Komering
Ulu) dan perkotaan Martapura. Untuk mendukung perkembangan kawasan
strategis perlu disusun rencana penanganan yang realistis berupa
penyediaan sarana dan prasarana, realisasi program intensivikasi dan
ekstensivikasi lahan perkebunan rakyat, peningkatan produksi karet dan
penataan pemukiman lingkungan cepat tumbuh
3. Kawasan Minapolitan OKU Timur
Konsep mengenai minapolitan merupakan konsep yang berkembang untuk
mengembangkan sektor perikanan. Dengan menjadikan kawasan perikanan
yang berkembang secara mandiri. Minapolitan adalah kota perikanan yang
tumbuh dan berkembang karena berjalanya sistem dan usaha perikanan
serta mampu melayani, mendorong, menarik, mengela kegiatan
pembangunan perikanan diwilayah sekitarnya. Kota perikanan dapat
merupakan kota menengah atau kota kecil atau kota kecamatan atau kota
pedesaan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang
mendorong pertumbuhan prmbsngunsn perdesaan. Di Kabupaten OKU Timur
di rencanakan akan dikembangkan kawasan minapolitan yang berpusat di
Kecamatan Buay Madang Timur. Kawasan minapolitan ini mencakup
kecamatan-kecamatan yang memang potensial untuk pembangunan sektor
perikanan, baik dengan memanfaatkan sungai-sungai maupun rawa lebak.

C. Kawasan Strategis Kabupaten


Kawasan Strategis Kabupaten adalah kawasan pada wilayah kabupaten OKU
Timur yang penataan ruangnya di prioritaskan karena mempunyai pengaruh yang
sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/
atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kawasan akan ditetapkan lebih
lanjut didalam rencana tat ruang kawasan strategis. Terdapat beberapa kawasan
strategis kabupaten pada aspek ekonomi yatu :

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 44


1. Kawasan ibukota Kabupaten OKU Timur (kawasan Martapura dan
sekitarnya).
Kawasan strategis martapura merupakan kawasan ibukota kabupaten
OKU Timur dan kawasan yang merupakan yang akan berkembang menjadi
kawasan perkotaan dengan berbagai kegiatan, akan berkembang secara
besar-besaran diantaranya : kegiatan pemerintahan ( perkantoran
pemerintahan dan perumahan Dinas), kegiatan perumahan, kegiatan jasa
perdagangan, kegiatan rekreasi, kegiatan simpul jasa transportasi ( Terminal
Bus dan Kereta Api ). Kawasan ini mejadi pusat orientasi pngembangan
sekaligus pusat outlet/inlet keprovinsi sumatera selatan menuju lampung dan
pulau jawa.
2. Kawasan Strategis Kota Terpadu Mandiri ( KTM )
Belitang merupakan kawasan transmigrasi yang berdasarkan kebijakan
pemerintah Kabupaten OKU Timur akan di kembangkan menjadi Kota
Terpadu Mandiri ( KTM ) yang terdiri dari 9 ( Sembilan ) Kecamatan yaitu
kecamatan Belitang sebagai pusatnya dan kecamatan Semendawai Suku III,
Belitang II, Belitang III, Madang Suku I, Buay Madang Timur, Belitang Jaya,
Belitang Mulya dan Belitang Madang Raya. KTM Belitang akan berfungsi
sebagai kawasan ekonomi yang berbasis agropolitan, sehingga peningkatan
infrastruktur dan sarana prasarana pendukung yang dikembangkanpun akan
bertitik tolak pada pembangunan kawasan agropolitan. Untuk mengantisipasi
migrasi kekawasan KTM Belitang ini khusunya dan pertumbuhan penduduk
pada umumnya, maka dikembangkan pula pusat-pusat pemukiman baru.

3. Kawasan Strategis percepatan Kawasan Tertinggal


Sebagai upaya mengacu perkembangan kawasan pesisir sungai
komering, dibutuhkan perkembangan kawasan yang dapat menstimulasi
peningkatan kegiatan perekonomian di kawasan sepanjang pesisir
komering,dikawasan ini merupakan kawasan tertinggal yang dihuni oleh
penduduk asli suku komering dan secara ekonomi relatif tertinggal dibanding
wilayah lainnya. Kawasan ini dijadikan sebagai kawasan strategis untuk

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 45


mempercepat pertumbuhan pada kawasan ini. Untuk mengejar ketinggalan
dengan kawasan lainnya antara lain dengan melalui pemberdayaan
masyarakat secara terpadu. Salah satu upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan dikawasan ini adalah dengan metapkan kawasan Rasuan di
Kecamatan Madang Suku I sebagai kawasan peruntukan industri di
kabupaten OKU Timur.
D. Terdapat beberapa kawasan strategis pada aspek ekonomi yaitu :
Kawasan ibukota Kecamatan Madang Suku II ( Kawasan Desa Kota
Negara, Pandan Agung dan sekitarnya ). Kawasan ini merupakan kawasan
strategis sebagai upaya memacu perkembangan kawasan yang dapat
menstimulasi peningkatan kegiatan perekonomian dikawasan sepanjang pesisir
komering, dimana kawasan ini merupakan kawasan tertinggal yang mayoritas
dihuni oleh penduduk asli suku komering dan jawa. Secara ekonomi relative
tertinggal di banding dengan wilayah lainya. Untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomipada kawasan ini antara lain melalui pemberdayaan masyarakat secara
terpadu. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dikawasan ini adalah
pertanian yakni telah dibangunnya sasaluran irigasi komering sehingga dapat
mempercepat lajunya pertumbuhan ekonomi masyarakat Madang Suku II.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis


3.5.1 Milenium Depelopment Goals
Milenium merupakan jani yang terbesar yang dibuat Dunia untuk
menciptakan dunia lebih baik ( hulme 2009 ). Indonesia sebagai negara yang telah
meratifikasi kesepakatan tersebut berkewajiban untuk melaksanakan dengan
sungguh-sungguh usaha-usaha dalam pencapaian target-target milenium
depelopment goals tersebut. Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan MDGs
tersebut diperlukan langkah percepatan agar tujuan yang telah ditetapkan sesuai
dengan batas waktu yang ditetapkan pada tahun 2015 ( Bissio 2003 ). Milenium
Depelopment Goals memiliki 8 tujuan , yaitu :
1. Menghapuskan kelaparan dan kemiskinan
2. Menuntaskan pendidikan dasar secara Universal

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 46


3. Meningkatkan kesetaraan Gender dan pemberdayaan wanita
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Memperbaiki kesehatan Ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lain
7. Memastikan lingkungan yang berkesinambungan
8. Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan
Penjabaran 8 mulia tersebut dilakukan dengan menetapkan 21 target
yang terukur yang harus tercapai pada tahun 2015. Pencapaian 21 target tersebut
dilakukan dengan menilai 60 indikator yang dapat menjadi ukuran apakah target-
target tersebut telah tercapai. Lima dari 8 tujuan MDGs berhubungan dengan
kementrian kesehatan. Beberapa target dan indikator pencapaian MDGs
merupakan standar pelayanan minimal kementerian kesehatan. Daerah ( Provinsi,
Kabupaten/Kota ) berkewajiban untuk menyelaraskan langkah untuk pemerintah
pusat dalam mencapai tujuan –tujuan dengan pemerintah pusat dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan dari MDGs dengan tanpa melupakan kondisi dan
karakteristik.
3.5.2 Pembiyaan Kesehatan
Semakin mahalnya pembiyaan kesehatan adalah hal yang mungkin terjadi
dimasa mendatang kalau tidak bisa disebut sebagai sesuatu yang hampir pasti.
Study-study terhadap biaya kesehatan nasional diberbagai negara menunjukan
tren yang terus meningkat. Di Amerika, Health Care Finance Administration, Hcfa,
Menyatakan biaya kesehatan meningkat rata-rata 6,5% GDP per tahun pada
periode 1998-2001, dibanding 5% GDP per tahun pada periode 1993-1996.
Diperkirakan pada tahun 2030 pembiyaan kesehatan akan menyedot 25% GDP
Amerika. Tanpa strategi pembiyaan kesehatan yang tepat, maka banyak sumber
daya yang tersedot untuk pembiyaan kesehatan tersebut. Masyarakat yang tidak
mampu akan semakin sulit menerima pelayanan kesehatan yang mahal.hasil
kesekapatan anatar Gubernur se- Indonesia menetapkan bahwa pembiyaan
pelayanan kesehatan 10% dari APBD, sementara menurut WHO pembiyaan
pelayanan kesehatan $1/jiwa. Harapan indonesia sehat 2010 pembiayaan
pelayanan kesehatan Rp 7500,-/jiwa. Sementara kondisi kabupaten OKU Timur

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 47


pada tahun 2012 belum mampu untuk menyediakan alokasi anggaran bidang
kesehatan minimal 10% dari anggaran pendapatan dan belanja di luar gaji,
mengingat APBD dinas kesehatan kabupaten OKU Timur berbanding APBD
kabupaten OKU Timur belum mencapai 10%.
3.5.3 Kemunculan Penyakit Baru
Muncul penyakit-penyakit baru baik yang sifatnya New Emerging,
Remerging, maupun, Importage, Diseases. Penyakit-penyakit seperti flu burung
yang benar-benar baru, penyakit cikungunya yang muncul kembali maupun
HIV/AIDS yang sebelumnya da diwilayah OKU Timur merupakan penyakit yang
akan timbul dan jadi masalah yang besar tanpa strategi yang tepat untuk
menyikapinya. Keberadanya Aedes Albopictus yang mampu menularkan virus
dengue di pemukiman-pemukiman penduduk memelurkan perhatian dan
penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Bila tidak diperhatikan kemungkinan
daerah –daerah seperti martapura dan belitang menjadi daerah endemis demam
berdarah dengue tinggal menunggu waktu. Bila hal tersebut terjadi maka setiap
tahun instusi kesehatan akan berhadapan dengan demam berdarah dengue
sebagaimana kota-kota besar di Indonesia.
3.5.4 Penyakit Degeneratif
Semakin meningkatnya insidensi dan prevalensi penyakit-penyakit
degeneratif hal ini mungkin terjadi sebagai konsekuensi adanya transmisi
epidemiologi. Penyakit-penyakit seperti struk, diabetes mellitus, pembesaran
prostat jinak (BPH), akan meningkat seiring dengan semakin meningkatnya usia
harapan hidup. Penyakit-penyakit seperti jantung koroner hiperkolesterolemia,
semakin meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi masyarakat dan perubahan
kebiasaan masyarakat.
3.5.5 Kegawatdaruratan Medis
Peningkatan Kegawatdaruratan Medis juga akan meningkat karena
penggunaan teknologi dan pengembangan masyarakat yang semakin meningkat.
Kasus-kasus kecelakaan lau lintas, elektrocution, dan poisoning akan semakin
meningkat seiring dengan penggunaan kendaraan bermotor, penggunaan alat-alat
listrik, maupun berbagai zat kimia di masyarakat.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 48


RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 49
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN
SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NUSA BAKTI

4.1 Visi
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan
kedepan UPTD Puskesmas Nusa Bakti diarahkan agar dapat berkarya secara
produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan kesehatan pertama
masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan
mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah
kesehatan kedepan maka ditetapkanlah.
Visi UPTD Puskesmas Nusa Bakti tahun 2016-2021 adalah
“Terciptanya UPTD Nusa Bakti sebagai pusat kesehatan yang prima’.

4.2 Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang
menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya
misi berarti membawa organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh
karyawan UPTD Puskesmas Nusa Bakti dan pihak lain yang berkepentingan
dapat mengenal institusi UPTD Puskesmas Nusa Bakti dan mengetahui program-
program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang.
Misi UPTD Puskesmas Nusa Bakti tahun2016-2021 adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan Disiplin dan Tanggung jawab Staf Puskesmas.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang Bermutu Prima Merata dan
Terjangkau

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 50


3. Meningkatkan system pencatatan dan pelaporan.
4. Meningkatkan kesehatan Individu,Keluarga dan masyarakat

4.3 Tujuan dan Sasaran UPTd Puskesmas Nusa Bakti


4.3.1 Tujuan UPTD Puskesmas Nusa Bakti
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
secara umum adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yakni kesehatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah puskemas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Adapun tujuan khususnya adalah :
1. Menjadi puskesmas terbaik pilihan masyarakat
2. Memeberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pasien.
3. Mewujudkan tata kelola puskesmas yang profesional, akuntabel, efektif dan
efesien
4.3.2 Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh UPTD Puskesmas Nusa Bakti dalam jangka waktu 2
tahun terakhir. Sasaran merupakan bagian integral dalam prosesperencanaan
strategis. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat di nilai, di ukur dan menantang
namun dapat dicapai. Berdasarkan hal tersebut diatas, UPTD Puskesmas Nusa
Bakti menetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat
2. Terciptannya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam
rangka mengatasi masalah kesehatan.
3. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata terutama permasalahan kesehatan pada masyarakat
miskin dan masyarakat rentan.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 51


4. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas bumberdaya kesehatan di
puskesmas melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan
pengembangan profesionalisme.
5. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan akurat untuk
pemanfaatan pengambilan keputusan.
6. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
khusunya bagi masyrakat miskin dan rentan melalui jamkesmas/jampersal
dan jamsoskes.
7. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja.

4.4 Strategi dan Kebijakan UPTD Puskesmas Nusa Bakti


4.4.1 Strategi UPTD Puskesmas Nusa Bakti
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan
dilaksanakan pada periode 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Nusa
Bakti dengan pendidikan dan latihan.
2. Menyediakan sarana kesehatan yang memadai dan pelayanan yang
terjangkau.
3. Menggali potensi dan meningkatkan peran serta masyarakat menuju
terwujudnya masyarakat sehat, mandiri dan sejahtera.
4.4.2 Kebijakan UPTD Puskesmas Nusa Bakti
Arah kebijakan pembangunan kesehatan UPTD Puskesmas Nusa Bakti adalah :
1. Peningkatan pelayanan kesehatan dan kegiatan promosi kesehatan melalui
peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih
dan sehat.
2. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan .
3. Meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian
penyakit menular seta tidak menular.
4. Peningkatan kualitas dan akses pelyanan kesehatan masyarakat.
5. Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui di tingkat kecamatan .

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 52


6. Peningkatan menejamen puskesmas ( Perencanaan, pelaksanaan,
penilaian/evaluasi ) dan kualitas informasi kesehatan.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 53


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN STANDAR PELAYANAN
MINIMAL DAN SUMBER PEMBIAYAAN

5.1 Rencana Program dan Kegiatan


Rencana Program dan Kegiatan UPTD Puskesmas Nusa Bakti kepada peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan daerah dan berdasarkan Keputusan Bupati OKU Timur Nomor 343 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten OKU
Timur yaitu :

NO RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN


UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. PROMOSI KESEHATAN
A. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada :
1. Rumah Tangga
2. Institusi Pendidikan ( Sekolah )
3. Institusi Sarana Kesehatan
4. Institusi TTU
5. Institusi Tempat Kerja
B. Bayi Mendapat ASI Ekslusif
C. Mendorong Terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
1. Posyandu Pratama
2. Posyandu Madya
3. Posyandu Purnama
4. Posyandu Mandiri
D. Cakupan Keluarga Siaga Aktif
II. KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Penyehatan Air
1. Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air Minum
Berkualitas
2. Kualitas air minum di penyelenggaraan air minum yang memenuhi
syarat kesehatan
B. Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman
1. Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan
2. Pembinaan tempat pengelolaan makanan
C. Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah
1. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah
2. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan limbah

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 54


D. Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah
1. Penduduk dengan Akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
( Jamban Sehat )
2. Desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasisi Masyarakat
(STBM)
E. Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum
1. Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
2. Sanitasi tempat-tempat umum memenuhi syarat
F. Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida
1. Inspesksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida
III. KIA TERMASUK KB
A. Kesehatan Ibu
1. Presentase Kunjungan Bumil K1
2. Presentase Kunjungan Bumil K4
3. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk
pendampingan persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai
standar
4. Pelayanan nifas lengkap ( ibu dan neonatus ) sesuai standar KN3
5. Bumil resti/komplikasi yang tertangani
B. Kesehatan Bayi
1. Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani
2. Cakupan BBLR ditangani
3. Cakupan kinjungan bayi
C. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita
( Kontak Pertama )
2. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang anak pra
sekolah
D. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Pelayanan kesehatan anak Sekolah Dasar oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih/Guru UKS/Dokter kecil
2. Cakupan pelayanan kesehatan remaja
E. Pelayanan Keluarga Berencana
1. Akseptor KB Aktif
2. Akseptor Aktif MKET dipuskesmas
3. Akseptor MKET Dengan Komplikasi
IV. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR
A. P2TB Paru
1. Jumlah penderita BTA positif baru diobati
2. Jumlah penderita BTA negative dengan rontgen (+) diobati

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 55


3. Jumlah penderita mengikuti pengobatan lengkap
4. Jumlah penderita TB Paru yang sembuh
B. P2 Malaria
1. Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada penderita Malaria Klinis *)
2. Penderita Malaria klinis yang diobati
3. Penderita (+) positif Malaria yang diobati sesuai standar
4. Penderita yang terdeteksi Malaria berat dipuskesmas yang dirujuk ke
RS *)
C. P2 Kusta
1. Penemuan tersangka penderita Kusta
2. Pengobatan penderita Kusta
3. Pemeriksaan kontak penderita
4. Penderita Kusta selesai berobat (RTF rate)
D. Pelayanan Imunisasi
1. Imunisasi DPT1 pada bayi
2. Imunisasi DPT3 pada bayi
3. Imunisasi Campak pada bayi
4. Imunisasi BCG pada bayi
5. Imunisasi Polio 4
6. Imunisasi dasar lengkap
7. Desa UCI
E. P2Diare
1. Penemuan kasus Diare dipuskesmas dan kader
2. Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral
Rehidrasi
3. Kasus diare ditangani dengan Rehidrasi intra vena
4. Balita diare yang ditangani
F. P2 ISPA
1. Penemuan kasus Pneoumonia dan Pneoumonia berat oleh
puskesmas dan kader
2. Jumlah kasus Pneoumonia dan Pneoumonia berat yang ditangani
3. Jumlah kasus Pneoumonia berat / dengan tanda bahaya yang
ditangani / dirujuk
G. P2 Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Angka Bebas Jentik (ABJ)
2. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
3. Penderita DBD yang ditangani
H. P2 PMS dan HIV / AIDS
1. Kasus IMS yang diobati
2. Klien yang mendapatkan penanganan HIV / AIDS
3. Donor darah diskirining terhadap HIV / AIDS
I. P2 Rabies
1. Cuci luka terhadap gigitan HPR

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 56


2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
J. P2 Vilariasi
1. Kasus Vilarisis yang ditangani
2. Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasis
3. Prosentase pengobatan selektif F.Buski
K. Menangani kasus Acute Flacid Paralysis
L. Menangani desa mengalami KLB
UPAYA KESEHATAN PENGAMBANGAN
I. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1. Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar
2. Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut yang
dibina sesuai standar
II. Upaya kesehatan Jiwa
1. Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya
penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa
2. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan
jiwa, masalah Napza dll, dari rujukan kader dan masyarakat
3. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / spesialis
4. Deteksi dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, ganggan
jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza dll) yang datang
berobat dipuskesmas
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
I. Pengobatan
1. Rawat jalan
2. UGD
II. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaa Hemoglobin pada ibu hamil
2. Pemeriksaan darah trombosit pada tersangka DBD
3. Pemeriksaan darah Malaria
4. Pemeriksaan tes kehamilan
5. Pemeriksaan Sputum TB
6. Pemiriksaan urine
III. Pelayanan Penyediaan Obat
1. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan
2. Pengadaan obat esensial
3. Pengadaan obat Generic
4. Penulisan obat Generic

5.2 Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD Puskesmas Nusa Bakti yang
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati OKU Timur Nomor 43 Tahun 2016

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 57


Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2016 –
2021
Capaian TARGET
No SPM Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
2016
I JENIS PELAYANAN
DASAR
1. Pelayanan kesehatan ibu
94 100 100 100 100 100
hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu
99,7 100 100 100 100 100
bersalin
3. Pelayanan bayi baru lahir 99,7 100 100 100 100 100
4. Pelayanan kesehatan balita 89,2 100 100 100 100 100
5. Pelayanan kesehatan pada
84 100 100 100 100 100
anak usia dini
6. Pelayanan kesehatan pada
85 100 100 100 100 100
usia reproduksi
7. Pelayanan kesehatan pada
85 100 100 100 100 100
usia
8. Pelayanan kesehatan
16 100 100 100 100 100
penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan
15 100 100 100 100 100
penderita Diabetes Melitus
10. Upaya kesehatan jiwa pada
orang dengan gangguan jiwa 50 100 100 100 100 100
berat
11. Pelayanan kesehatan orang
82 100 100 100 100 100
dengan TB
12. Pelayanan kesehatan orang
≤0,5% 100 100 100 100 100
dengan resiko terinfeksi HIV

II INDIKATOR KINERJA
1. Cakupan Desa/Kelurahan 100 100 100 100 100 100
Universal Child Immunization
( desa / kelurahan dengan
cakupan imunisasi dasar

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 58


secara lengkap pada bayi
>80%
2. Angka penemuan Acute
>2/ >2/ >2/ >2/ >2/
Flacid Paralysis (lumpuh layu
0 100.0 100. 100.0 100.0 100.0
mendadak) per 100.000
00 000 00 00 00
penduduk >15 Tahun
3. Cakupan penemuan
68 80 80 80 90 80
penderita Pneumonia Balita
4. Cakupan penemuan pasien
82 80 80 98 98 100
baru TB BTA Positif
5. Cakupan penderita DBD yang
100 85 90 95 98 100
ditangani
6. Cakupan penemuan
95 86 91 95 98 100
penderita Diare
7. Cakupan Desa/Kelurahan
mengalami Kejadian Luar 0 100 100 100 100 100
Biasa yang ditangani <24 jam
8. Presentase penemuan
danpenatalaksanaan kasus 0 80 80 90 90 90
HIV/AIDS sesuai pedoman
9. Presentase penemuan dan
penatalaksanaan kasus 75 85 85 85 85 85
Malaria sesuai pedoman
10. Presentase penemuan
67 80 80 80 80 80
penderita Pneumonia Balita
11. Jumlah Desa/Kel yang
melaksanakan posyandu
80 30 40 50 60 70
terpadu penyakit tidak
menular
12. Presentase penemuan dan
penatalaksanaan kasus 100 100 100 100 100 100
campak sesuai pedoman
13. Presentase perempuan usia
30-50 Tahun di deteksi dini 20 30 40 50 60 70
Ca Cervix dan Payudara

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 59


14. Annual Paracit Insidence
0 <1% <1% <1% <1% <1%
(API)
15. Presentase penyembuhan
100 83 85 87 90 95
penyakit TB Paru BTA
16. Prevalensi HIV/AIDS 0 ≤1% ≤1% ≤1% ≤1% ≤1%
17. Presentase penemuan dan
100 64 66 68 69 70
penanganan DBD
18. Presentase Desa yang
terkena KLB yang ditangani 0 100 100 100 100 100
<24 jam
19. Presentase rumah sehat 60,1 10 10 25 35 40
20. Presentase tempat-tempat
65 10 25 40 55 80
umum (TTU) sehat
21. Presentase rumah tangga
yang memiliki akses air 75 47 50 60 73 80
bersih
22. Cakupan tempat pengolahan
makanan (TPM) sehat di
75 10 25 40 55 80
industri rumah tangga dan
industri khusus
23. Presentase Depot air minum
isi ulang (DAMIU) yang 65 45 60 75 85 100
sesuai standar
24. Inspeksi sanitasi sumber air
75 45 60 75 85 100
minum/air bersih
25. Tempat pengelolaan pestisida 80 15 25 40 50 65
26. Presentase rumah tangga
berperilaku hidup bersih dan 65 10 25 40 50 65
sehat
27. Cakupan tempat
pembuangan sampah
50 10 20 30 40 50
sementara dan pembuangan
sampah akhir
28. Presentase air minum
65 10 25 35 50 65
masyarakat
29. Cakupan desa siaga aktif 80 35 45 60 70 80

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 60


30. Presentase posyandu
20 35 45 60 70 80
purnama dan mandiri
31. Cakupan perilaku hidup
bersih dan sehat di institusi 80 35 45 60 70 80
dan rumah tangga
32. Cakupan Sekolah Dasar yang
70 35 45 60 70 80
mempromosikan kesehatan
33. Pengawasan tempat
65 25 40 55 65 80
pestisida
34. Cakupan pendidikan dasar
mendapatkan promosi 90 50 65 75 90 100
kesehatan
35. Cakupan Puskesmas dan
Pustu melaksanakan promosi 90 50 65 75 90 100
kesehatan
36. Cakupan promosi untuk
pemberdayaan masyarakat 70 50 65 75 90 100
dibidang kesehatan
37.
a. Presentase CTPS (Cuci
80 30 45 60 70 80
Tangan Pakai Sabun
b. Pengolahan sampah
80 30 45 60 70 80
rumah tangga
c. Pengolahan makanan dan
72 50 65 80 90 100
air minum rumah tangga
d. Presentase desa stop
80 50 65 80 90 100
BABS
e. Pengolahan Limbah rumah
70 25 35 45 60 70
tangga

5.3 Sumber Pembiayaan

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 61


Rencana Program dan Kegiatan Upaya UPTD Puskesmas Nusa Bakti Tahun
2016-2021 bersumber dari APBN yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan
( BPJS ) dan Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) dan APBD yaitu Jaminan
Sosial Kesehatan
( Jamsoskes)

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 62


BAB VI
PENUTUP

Dengan Ridho dan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Renstra UPTD Puskesmas
Nusa Bakti Tahun 2016-2021 dapat disusun. Renstra dimaksud disusun dan ditetapkan
untuk menjawab dan memfokuskan upaya puskesmas dalam menghadapi tantangan
pembangunan kesehatan yang semakin kompleks, berlangsung, dan tidak menentu.
Renstra UPTD Puskesmas Nusa Bakti ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
Timur dalam kurun waktu Lima Tahun
( 2016-2021 ).
Penyusunan Renstra ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil pencapaian
nya dapat diukur dan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur. Semoga upaya puskesmas sampai dengan
Tahun 2021 dapat lebih terarah dan terukur.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentunya Renstra UPTD Puskesmas Nusa Bakti
Tahun 2016-2021 ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur kesehatan dilingkungan UPTD
Puskesmas Nusa Bakti.
Penerapan nilai-nilai yang dianut dan di junjung tinggi oleh UPTD Puskesmas
Nusa Bakti, diharapkan dapat memacu semangat semua pihak dalam pelaksanaan
Renstra ini.

RENSTRA PKM Nusa Bakti TH. 2016-2021 Page 63

Anda mungkin juga menyukai