Anda di halaman 1dari 21

Renstra UPT Puskesmas Lahewa 2016-2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung


jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang
berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya
kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang harus dilaksanakan
oleh seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan
daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui pendekatan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) , serta
merupakan kesepakatan global maupun nasional.
Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga
Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan
pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas
serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan
pengembangan antara lain Kesehatan Jiwa, Kesehatan Kerja dan
Olahraga, Kesehatan Gigi dan Mulut, , Kesehatan Usia Lanjut dan
Pengobatan Tradisional dan Komplementer.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah,
pemberdayaan masyarakat , keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka
puskesmas harus melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik.
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematis untuk menghasilkan luaran (output) puskesmas secara
efektif dan efisien. Kegiatan manajemen puskesmas terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan tersebut merupakan satu
kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan puskesmas tersebut ,
maka Puskesmas Pakkat menyusun Rencana Strategi ( Renstra ) sebagai
kerangka acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan di
puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan selama
kurun waktu 5 tahun ke depan (2016 – 2021).
Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua
kegiatan akan lebih terencana , lengkap dan akurat sehingga dapat
mencapai target baik dalam kualitas maupun kuantitas program kegiatan
serta memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat pada umumnya.
Penyusunan renstra ini mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional,
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Nias Utara. Adapun penetapan kegiatan dalam
renstra didasarkan pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal ( SPM )
Bidang Kesehatan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud
1. Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan Puskesmas
Lahewa dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas;
2. Mewujudkan keterpaduan arah , strategi , keselarasan program dan
kegiatan sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan;
3. Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi
kegiatan Puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan
kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;
4. Adanya tolok ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan program
kegiatan Puskesmas Lahewa.
Tujuan
1. Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas ke dalam program
kegiatan untuk periode waktu 2016 – 2021;
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang
dituangkan dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP );
3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan
instrument pengendalian, pengawasan dan evaluasi program
kegiatan guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan.

C. LANDASAN HUKUM

1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004
);
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437);
3. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran
Negara Nomor 4438);
4. Undang – Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 ( Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 33 , tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK//2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementrian
Kesehatan Tahun 2010 – 2014;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/V/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten
dan Kota;
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 90 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Kawasan Terpecil dan Sangat Terpencil;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 43 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
14. Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor Tahun tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di
Propinsi Sumatera Utara;
15. Peraturan Bupati Nias Utara Nomor 40 Tahun 2016 Tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Nias Utara;
16. Peraturan Bupati Nias Utara Nomor 640.2/396/K/2017 tentang
Penetapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan
Sangat Terpencil Kabupaten Nias Utara;
17. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara Nomor
tentang Rencana Strategis (RENSTRA) DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NIAS UTARA 2016–2021.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan tentang latar
belakang, maksud, tujuan dan landasan
hukum
Bab II : Tugas Pokok dan fungsi UPT Puskesmas
Lahewa
Bab ini berisikan penjelasan tentang struktur
organisasi, susunan kepegawaian dan
kelengkapan, tugas pokok dan fungsi UPT.
Puskesmas Lahewa serta upaya kesehatan yang
dilaksanakan
Bab III : Gambaran Pelayanan UPT Puskesmas Lahewa
Bab ini berisikan penjelasan tentang gambaran
umum puskesmas, kinerja pelayanan
kesehatan (capaian indikator SPM bidang
Kesehatan) dan status kesehatan di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Lahewa
Bab IV : Isu – Isu Strategis
Bab ini berisikan penjelasan tentang kendala
eksternal, kendala internal, peluang eksternal,
peluang internal serta rumusan
permasalahan strategis UPT Puskesmas
Lahewa
Bab V : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Kebijakan Penyelenggaraan
Bab ini berisikan penjelasan tentang Visi, Misi,
Sasaran, Strategi dan Kebijakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk
tahun 2016-2021
Bab VI : Program, Kegiatan , Indikator Kinerja
Bab ini berisikan penjelasan tentang program,
kegiatan dan indikator kinerja kegiatan
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
Bab VII : Penutup
Bab ini berisikan penjelasan tentang
kesimpulan dan saran
Lampiran
Pada Lampiran ini berisikan Program Kerja Tahunan UPT Puskesmas
Lahewa tahun 2016 – 2021.
Renstra UPT Puskesmas Lahewa 2016-2021

BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS

A. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Bupati Nias Utara Nomor 40 Tahun 2016


tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Nias Utara, disebutkan bahwa Susunan Organisasi UPT
Puskemas Lahewa sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Penanggungjawab UKM Esensial
4. Penanggungjawab UKM Pengembangan dan Perkesmas
5. Penanggungjawab UKP
6. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Kesehatan & Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
*Susunan Struktur Organisasi Terlampir

B. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN KELENGKAPAN


1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah seluruh karyawan Puskesmas Lahewa adalah 60 orang
terdiri dari 38 PNS dan 19 PTT ( PTT Pusat, PTT Daerah ) 4 Orang
TKS.
2. Sumber Daya Manusia Bedasarkan Pendidikan
- S1 Kedokteran Umum : 2 Orang
- S1 Kedokteran Gigi : 1 Orang
- S1 Keperawatan + Ners : 3 Orang
- S1 Kesehatan Masyarakat : 5 Orang
- D3 Keperawatan :
- D3 Kebidanan :
- D3 Kesehatan Gizi : 2 Orang
- D3 Keperawatan Gigi : 1 Orang
- D3 Farmasi : 1 Orang
- D3 Analis Kesehatan : 1 Orang
- D3 Informasi Kesehatan (Rekam Medik) : 1 Orang
- SPK :
- SMA/SMK : 2 Orang
- SMP : 1 Orang
3. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan
- Golongan II/a :
- Golongan II/b :
- Golongan II/c :
- Golongan II/d :
- Golongan III/a :
- Golongan III/b :
- Golongan III/c :
- Golongan III/d :
4. Sarana dan Prasarana UPT Puskesmas Lahewa
No Sarana Jumlah Keadaan/Kondisi
1. Puskesmas Induk 1 Baik
2. Puskesmas
6 Baik
Pembantu
3. Poskesdes 11 Baik : 6 (Ombolata,
Onozalukhu, Iraonolase,
Hilina’a, Hiligawolo, Moa’wo) ;
Rusak ringan : 5 (gedung
belum dipergunakan
Hiligoduhoya, Fadorositolihili,
Fadorohilimbowo,
Fadorohilimbawa, Hilihati)
4. Sepeda Motor Baik : 7; Rusak ringan : 4;
13
Rusak berat : 2
5. Puskel 2 Baik : 1; Rusak sedang : 1

5. Pembiayaan Kesehatan
Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap
pelayanan kesehatan, Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk
pembiayaan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin melalui
Program BPJS Kesehatan (BPJS). BPJS diberikan kepada masyarakat
miskin yang masuk dalam daftar kuota yang telah diusulkan dan
disahkan oleh Bupati. BPJS digunakan untuk membiayai pelayanan
kesehatan yang bersifat kuratif.
Sedangkan masyarakat miskin yang tidak masuk kuota, menjadi
tanggungan Pemerintah Daerah. Untuk membiayai masyarakat
miskin non kuota maka Pemerintah Kabupaten harus menyediakan
anggaran melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Selain itu, untuk pelaksanaan kegiatan rutin di Puskesmas,
Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran melalui APBD yang
disahkan oleh DPRD dengan rincian kegiatan yang telah ditetapkan.
Mulai tahun 2010, pemerintah pusat meluncurkan Bantuan
Operasional Kesehatan yaitu Dana dukungan/bantuan kepada
pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan
untuk pencapaian MDGs Bidang Kesehatan tahun 2015 melalui
peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes
dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif. Pemanfaatan dana BOK di
Kabupaten Nias Utara telah diatur melalui Surat Keputusan Bupati
Nias Utara tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Bidang Kesehatan.
Pemerintah juga melakukan suatu terobosan dalam upaya
menurunkan AKI dan AKB yang masih tinggi melalui Jaminan
Persalinan (Jampersal) dengan maksud untuk meningkatkan akses
masyarakat terhadap persalinan yang sehat dan aman bagi semua
ibu hamil dan bersalin yang belum memiliki jaminan pembiayaan
kesehatan lainnya. Dengan program jampersal ini diharapkan bahwa
masyarakat mendapat pelayanan kesehatan secara mandiri dan
berkeadilan yang mana semua ibu hamil dan bersalin mendapat
jaminan pembiayaan untuk persalinannya dan dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan untuk persalinannya.
Pembiayaan yang diberikan pada pelayanan kesehatan tingkat
pertama (Puskesmas) meliputi :
 Pemeriksaan kehamilan 4 kali
 Persalinan normal di fasilitas kesehatan
 Pelayanan nifas normal 3 kali termasuk KB pasca persalinan dan
 Pelayanan bayi baru lahir.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / MENKES /
SK /II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas adalah :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan;
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat;
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.

Dalam Peraturan Bupati Nias Utara Nomor 40 Tahun 2016 Tentang


Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Nias
Utara yang meliputi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara,
disebutkan bahwa Puskesmas mempunyai tugas pokok pelayanan,
pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna
kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut , Puskesmas mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain terkait;
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan
dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan
dini dan respon penanggulangan penyakit.
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif;
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
6. Melaksanakan rekam medis;
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses Pelayanan Kesehatan;
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya;
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
dan Sistem Rujukan.
Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi
sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.

Penjabaran tugas pokok pada masing–masing unit adalah sebagai


berikut :
1. Kepala Puskesmas :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan
dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
d. Menyelenggarakan pelayanan dan upaya kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerjasama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan koordinasi dengan dinas terkait.
2. Sub Bagian Tata Usaha :
a. Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana di
lingkungan puskesmas;
b. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas di puskesmas;
c. Melaksanakan surat menyurat dan ketatalaksanaan;
d. Menysusun rencana kebutuhan pelaksanaan tugas di
puskesmas;
e. Melaksanakan program kerja di puskesmas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Penanggungjawab UKM Esensial :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan setiap pelayanan di
bidang UKM (Usaha Kesehatan Masyarakat) Esensial;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan setiap
Pelayanan di bidang UKM;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
4. Penanggungjawab UKM Pengembangan dan Perkesmas :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan setiap pelayanan di
bidang UKM (Usaha Kesehatan Masyarakat) Pengembangan dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan setiap
pelayanan di bidang UKM Pengembangan dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
5. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan setiap pelayanan di
bidang UKM (Usaha Kesehatan Masyarakat) Pengembangan dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan setiap
pelayanan di bidang UKM Pengembangan dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
6. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Kesehatan & Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan setiap pelayanan di
bidang Jaringan Pelayanan Kesehatan dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan setiap
pelayanan di bidang Jaringan Pelayanan Kesehatan dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

D. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang
keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Tingkat Pertama
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib
ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas. Meliputi :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial :
 Pelayanan Kesehatan Promosi Kesehatan
 Pelayanan Kesehatan Lingkungan
 Pelayanan KIA-KB
 Pelayanan Gizi
 Pelayanan Pencengahan & Pengendalian Penyakit
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan dan Perkesmas :
 Pelayanan Kesehatan Jiwa
 Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
 Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
 Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
 Pelayanan Kesehatan Lansia
2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Tingkat Pertama
 Pelayanan Pemeriksaan Umum
 Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut
 Pelayanan KIA-KB
 Pelayanan Gawat Darurat
 Pelayanan Gizi
 Pelayanan Persalinan
 Pelayanan Kefarmasian
 Pelayanan Laboratorium
Renstra UPT Puskesmas Lahewa 2016-2021

BAB III
GAMBARAN PELAYANAN

Gambaran tentang pelayanan UPT Puskesmas Lahewa meliputi kondisi


umum, upaya kesehatan yang dilaksanakan, capaian kinerja dan derajat
kesehatan tahun 2015, adalah sebagai berikut :

I. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


A. Kondisi Umum
UPT Puskesmas Lahewa adalah Puskesmas Rawat Inap
berkedudukan di Ibu Kota Kecamatan Lahewa beralamat di Jalan Ahmad
Yani No 00 Kelurahan Pasar Lahewa Kecamatan Lahewa Kabupaten Nias
Utara, dengan luas wilayah kerja sekitar 228,7 Km2 terletak di Lintang
Utara 00-250 & 10-320 Bujur Timur 970-980, terdiri dari 20 Desa dan 1
Kelurahan, antara lain : Iraonolase, Holi, Sifaoro’asi, Hilizukhu,
Onozalukhu, Hilina’a, Hiligoduhoya, Sitolubanua, Hilihati,
Fadorositoluhili, Marafala, Hiligawolo, Balefadorotuho, Ombolata, Afia,
Moa’wo, Lasara, Sihene’asi, Fadorohilimbowo, Fadorohilihambawa dan
Kelurahan Pasar Lahewa
UPT Puskesmas Lahewa termasuk di wilayah Kecamatan Lahewa
dengan batas-batas :
- Sebelah Utara : Laut Indonesia
- Sebelah Selatan : Kecamatan Afulu
- Sebelah Barat : Samudera Indonesia
- Sebelah Timur : Kecamatan Lahewa Timur

B. Data Demografi (sumber : data statistik kecamatan)


Kepadata
Luas Jumla n Jml
Jumlah
Wilaya h Pendudu Pendu
No Desa/Kelurahan Rumah
h Pendu k duk
Tangga
(Km2) duk (Jiwa/Km Miskin
2)

1. Iraonolase 20,98 1.610 453 76,74 2.240


2. Holi 18,71 1.156 309 61,78 1.620
3. Sifaoro’asi 11,09 814 200 73,40 1.160
4. Hilizukhu 2,89 309 99 106,92 400
5. Onozalukhu 1,52 600 157 394,74 960
6. Hilina’a 1,48 516 115 348,65 470
7. Hiligoduhoya 4,43 611 185 137,92 740
8. Sitolubanua 8,34 916 247 109,83 1.030
9. Hilihati 7,35 1.057 272 143,81 1.510
10. Fadorositoluhili 6,88 969 230 140,84 1.150
11. Marafala 6,45 1.117 313 173,18 1.560
12. Hiligawolo 29,78 875 198 29,38 1.020
13. Balefadorotuho 8,25 1.123 306 136,12 1.160
14. Ombolata 10,21 1.698 471 166,31 1.830
15. Kel. Pasar Lahewa 11,94 3.316 685 277,72 2.090
16. Afia 9,88 896 248 90,69 820
17. Moa’wo 1,51 471 131 311,92 660
18. Lasara 14,52 699 248 48,14 830
19. Sihene’asi 18,71 1.296 414 69,27 1.790
20. Fadorohilimbowo 16,84 818 157 48,57 930
21. Fadorohilihambawa 16,94 872 250 51,48 1.070

Jumlah penduduk wilayah UPT Puskesmas Lahewa tahun 2015 sebanyak


21.730 Jiwa, terdiri dari laki-laki 10.763 Jiwa dan Perempuan 10.967 Jiwa.

C. SARANA KESEHATAN & SUMBER DAYA


Sarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja UPT Puskesmas
Lahewa adalah : Puskesmas induk 1 unit, Puskesmas Pembantu 6 unit,
Poskesdes 6 unit, 32 Posyandu, 224 orang kader posyandu.

D. KEADAAN TENAGA
Masalah yang dihadapi dalam hal ketenagaan adalah kurangnya
sanitarian, tenaga administrasi, tenaga kebersihan, tenaga pramusaji dan
tenaga keamanan. Upaya pemenuhan kebutuhan adalah melalui
pengusulan penambahan sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan
kualifikasi pendidikan ke Dinas Kesehatan Kab. Nias Utara tiap
tahunnya.

II. KINERJA PELAYANAN


Capaian Indikator Kinerja UPT Puskesmas Lahewa merujuk pada Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang meliputi :
1. Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas
Lahewa
Upaya Standar Pelayanan Minimal
Target Ket.
Kesehatan (SPM)

Cakupan kunjungan Ibu


1 100 %
hamil K1
Cakupan kunjungan Ibu
2 86 %
hamil K4
Cakupan Persalinan di
3 tolong oleh Tenaga 90 %
Kesehatan
Cakupan pertolongan
Pelayanan persalinan tenaga
4 87 %
Kesehatan KIA- kesehatan di Fasilitas
KB Pelayanan Kesehatan
5 Cakupan pelayanan nifas 1 85 %
6 Cakupan pelayanan nifas 3 75 %
Cakupan kunjungan
7 90 %
Neonatus 1
Cakupan kunjungan
8 80 %
Neonatus 3
Cakupan Neonatus dengan
9 15 %
Komplikasi
Cakupan Puskesmas
10 Melaksanakan P4K 100 %
Pendamping ASI
Puskesmas yang
11 melaksanakan Kelas Ibu 87 %
Hamil
Cakupan Penjaringan Anak
12 65 %
Sekolah kelas 1,7 & 10
Cakupan Puskesmas yang
13 melaksanakan Kesehatan 45%
Peduli Remaja

Prevalensi balita
1 17%
Underweight
2 Prevalensi balita Wasting 9%
3 Prevalensi balita Stunting 9%
Prevalensi Anemia pada
4 28%
ibu hamil
Persentase bayi dengan
5 berat badan lahir rendah 8%
(BBLR)
Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan yang
6 50%
mendapatkan ASI
Eksklusif
Persentase ibu hamil yang
mendapatkan tablet
7 tambah darah (TTD) 98%
minimal 90 tablet selama
masa kehamilan
Pelayanan Gizi
Persentase balita gizi
8 buruk yang mendapatkan 100%
perawatan
Persentase balita yang
9 80%
ditimbang berat badannya
Persentase rumah tangga
10 mengkonsumsi garam 90%
beryodium
Persentase balita 6-59
11 bulan mendapatkan kapsul 90%
vitamin A
Persentase ibu hamil
kurang energi kronik (KEK)
12 95%
yang mendapatkan
makanan tambahan
Persentase balita gizi kurus
13 yang mendapatkan 90%
makanan tambahan
Persentase remaja putri
14 30%
mendapatkan TTD
Persentase ibu nifas
15 mendaptkan kapsul 98%
vitamin A
Persentase bayi yang baru
16 50%
lahir mendapatkan IMD
Persentase balita yang
17 mempunyai buku 80%
KIA/KMS
Persentase balita
18 ditimbang yang naik berat 76%
badannya (N/D)
Persentase balita
19 ditimbang yang tidak naik 30%
berat badannya
Persentase balita
ditimbang yang tidak naik
20 -
berat badannya dua kali
berturut-turut (2T)
Persentase balita bawah
21 -
garis merah (BGM)

Cakupan Imunisasi Dasar


1 75%
Lengkap
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 100 %
2
penyakit Ispa yang
ditangani
Cakupan penemuan dan
3 penanganan penderita 11,5%
penyakit TB yang ditangani
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 100 %
Pelayanan 4
penyakit Diare yang
Pengendalian &
ditangani
Pencegahan
Cakupan penemuan dan
Penyakit
penanganan penderita 100 %
5
penyakit Kusta yang
ditangani
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 100 %
6
penyakit DBD yang
ditangani
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
7 65%
penyakit Rabies yang
ditangani
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 100 %
8
penyakit Malaria yang
ditangani
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 100 %
9
penyakit Kecacingan yang
ditangani
10 Cakupan Surveilens 100 %

Pelaksanaan Pos Membuat dan


Penyakit Tidak
1 Pembinaan Terpadu melaksanakan
Menular
(POSBINDU) disetiap desa

Pengawasan TTU (tempat –


1 100 %
tempat umum)
Pengawasan TPM (Tempat
Pelayanan 2 100 %
pengelolaan makanan)
Kesehatan
Pengawasan DEPOT air
Lingkungan 3 100 %
minum
4 Pemicuan STBM 100 %
5 Inspeksi rumah sehat 100 %
Minimal 5 kader
Jumlah kader yang
1 per desa per
diorientasi
tahun
Minimal 2
Jumlah kelompok yang
2 kelompok per
dilakukan Penyuluhan
desa per tahun
Jumlah desa yang
3 didampingi pelaksanaan Seluruh Desa
SMD dan MMD
Persentase Desa
Minimal 40%
4 memanfaatkan dana desa
Pelayanan dari jumlah desa
untuk UKBM
Promosi
Seluruh rumah
Kesehatan &
tangga yang
Pemberdayaan Jumlah rumah tangga
5 memerlukan
yang dikunjungi PIS-PK
intervensi PIS-
PK
Minimal 1
ormas/kelompok
Jumlah Ormas/kelompok
potensial yang
potensial yang berperan
berperan serta
6 serta dalam pelaksanaan
dalam
Gerakan masyarakat hidup
pelaksanaan
sehat
germas Hidup
Sehat per tahun
2. Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan UPT Puskesmas
Lahewa
Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Target Ket.

Identifikasi pasien gawat


1 90%
darurat/tidak
Identifikasi Kartu berobat sesuai
Pendaftaran 2 95%
dengan status RM
Waktu penyediaan dokumen
3
rekam medis ≤10 menit 80%

1 Pemberi pelayanan adalah dokter 100%


Meningkatkan kontrol rutin
pasien Hipertensi dan Diabetes
2 100%
Melitus dengan konseling petugas
kesehatan
Pelayanan
Kelengkapan pengkajian awal
Pemeriksaan 3 100%
klinis
Umum
Ketepatan waktu buka jam
4 ≥95%
pelayanan
Kesesuaian diagnosa dengan
5 90%
terapi yang diberikan
6 Kepuasan pelanggan ≥90%

Kejadian infeksi luka pasca


1 ≤1,5%
Pelayanan Gawat tindakan jahit luka
Darurat 2 Penggunaan APD oleh petugas 100%
3 Kepuasan pelanggan ≥90%

Penatalaksanaan Pre Eklampsia


1 100%
sesuai dengan SOP
Pelayanan Kejadian kematian ibu karena
2 0%
Persalinan persalinan
Edukasi dan pelaksanaan IMD
3 100%
untuk bayi normal

1 Pemeriksaan ANC k1 murni 90%


2 pemeriksaan ANC K1 s/d K4 90%
Imunisasi dasar lengkap pada
3 65%
bayi
HB0
Pelayanan KIA-KB 4 65%
Integrasi UKP
5 BCG 80%
6 DPT-HB/POLIO 70%
7 CAMPAK 100%
8 Cakupan Akseptor KB aktif 70%
9 ibu melakukan persalinan di 90%
faskes
10 Kepuasaan Pelanggan 100%

Waktu tunggu pelayanan


1 a. Non racikan ≤10 menit ≥80%
b. Racikan ≤25 menit
Pelayanan 2 Pelayanan Informasi Obat 100%
Kefarmasian 3 penggunaan obat rasional 20%
Persentase penggunanaan
4 8%
antibiotic pada diare nonspesifik
5 Kepuasan pelanggan 100%

Tidak adanya kejadian kesalahan


1 100%
Pelayanan Gizi pemberian diet pasien
Integrasi UKP
2 Penurunan Angka Gizi Buruk
≥90%

Kunjungan ulang pada pasien


Pelayanan
1 yang dirujuk ke Klinik Sanitasi ≥90%
Sanitasi
dengan kasus yang sama

Pelayanan
Kesehatan
1 Peningkatan Angka Bebas Jentik 100%
Lingkungan
Integrasi UKP

Pelayanan Keberhasilan pengambilan darah


1 100%
Laboratorium vena

Penatalaksanaan karies dentis


Pelayanan Gigi & 1 100%
sesuai SOP
Mulut
2 Kepuasan pelanggan ≥90%

1 Kejadian flebitis ≤ 1,5%


Pemulangan pasien rawat inap
2 dengan angka kesembuhan 80%
Pelayanan Rawat tercapai
Inap Tidak terjadinya infeksi
3 nosokomial pada pasien rawat 80%
inap
4 Kepuasan pelanggan ≥90%

3. Penilaian Kinerja Sasaran Mutu Pelayanan Administrasi Manajemen


UPT Puskesmas Lahewa
Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Target Ket.
Adanya dokumen mutu yang
1 100 %
terkendali
2 Pola Ketenagaan terpenuhi 100 %
Adanya daftar urutan
3 Ada
kepangkatan pegawai
4 Ada Audit terjadwal Ada
Semua penanggung jawab dan
5 pelaksana upaya melakukan self 100 %
Administrasi & assessment
Manajemen Ketepatan waktu pengusulan
6 100 %
kenaikan pangkat
Ketepatan waktu penyusunan
7 100 %
laporan keuangan
Kartu Inventaris ditempel setiap
8 100 %
ruangan dengan rapi
Pengumpulan Laporan SIMPUS
9 tepat waktu 100 %

III. STATUS KESEHATAN


Derajat Kesehatan
1. Angka Harapan Hidup (UHH ) mengacu pada renstra Dinas
Kesehatan adalah 70 tahun
2. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2015 tidak terdapat kasus kematian bayi.
3. Angka Kematian Ibu
Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus kematian ibu.
4. Angka Kesakitan
Indikator derajat kesehatan angka Kesakitan di UPT Puskesmas
Lahewa adalah sebagai berikut :
No Jenis Penyakit Jumlah
1 AFP Rate < 15 tahun 43,27
2 TB Paru Sembuh 100%
3 Pneumonia balita ditangani 30,04 %
Prevalensi HIV / AIDS ( Persentase kasus
4 terhadap penduduk beresiko) -
5 Persentase AIDS yang ditangani -
Persentase Infeksi Menular Seksual ( IMS ) yang
6 ditangani -
7 Angka kesakitan DBD -
8 Persentase DBD yang ditangani -
9 Persentase balita dengan diare yang ditangani 89,09 %
10 Angka kesakitan malaria -
11 Persentase penderita malaria yang diobati -
12 Kasus penyakit filariasis yang ditangani
Jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit
13 yang -
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I )
Jumlah kasus Difteri
Jumlah kasus Tetanus Neonatorum -
Jumlah kasus Campak -
Jumlah kasus Polio -

IV. STATUS GIZI MASYARAKAT


Prevalensi balita gizi buruk tahun 2015 sebesar 1,51 % lebih
rendah dibanding angka nasional sebesar 3 % . Sedangkan prevalensi
balita dengan gizi kurang sebesar 2,23%.
Renstra UPT Puskesmas Lahewa 2016-2021

BAB IV
ISU – ISU STRATEGIS

A. KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Lahewa
terdapat beberapa kendala , antara lain :
1. Kendala Eksternal
a. Faktor alam : bencana dan musibah massal mengingat kondisi
geografis sebagian wilayah Puskesmas Lahewa terdiri dari dataran
tinggi, dataran rendah, daerah rawa dan pantai yang terbentang
ditepi pantai sebelah barat dan timur. Secara geografis wilayah
UPT Puskesmas Lahewa terletak di jalur lempeng tektonik Eurasia
yang mengakibat rawan bencana gempa tektonik dan tsunami.
b. Faktor penyakit yang berpotensi wabah dan daerah endemis
penyakit Masih ditemukannya kasus malaria di wilayah
Kabupaten Nias Utara dan mobilitas penduduk yang tinggi antar
wilayah dapat mempercepat sebaran penyakit menular. Hal ini
dapat mengakibatkan angka kesakitan penyakit menular dapat
meningkat misalnya Malaria, TB Paru DBD, HIV/AIDS, Flu
Burung, Campak dan Rabies
Desa Balefadorotuho dan Desa Hiligawolo yang merupakan
wilayah kerja UPT Puskesmas Lahewa termasuk daerah dengan
angka kesakitan Malaria yang dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan.
c. Partisipasi masyarakat dalam kunjungan posyandu yang masih
sangat kurang. Sebab pelayanan posyandu dalam konsep
filosofinya, harus dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat. Jadi
harus digerakkan secara aktif oleh kader bersama masyarakat
setempat.
d. Kepedulian lintas sektoral yang terkait masih kurang, sebab
masyarakat masih menganggap masalah kesehatan hanya
menjadi tanggung jawab institusi kesehatan. Padahal banyak
masalah kesehatan sangat terkait dengan problema sosial,
masalah ekonomi, kondisi lingkungan, dan keadaan fasilitas
lainnya.
e. Faktor lainnya, berupa : kualitas pangan, yakni rendahnya
asupan vitamin dan mineral, minimnya kerangaman pangan dan
sumber protein hewani.

2. Kendala Internal
a. Keterbatasan Tenaga Kesehatan : menyangkut keadaan jenis
tenaga, jumlah tenaga dan kualitas petugas kesehatan yang ada.
b. Kekurangan Sarana Kesehatan : mencakup anggaran dana
operasional, alat kesehatan, inventaris barang, obat, reagen,
bahan habis pakai dalam pelayanan kesehatan.
c. Ketidaktertiban Administrasi ; meliputi masalah pencatatan,
pelaporan, pengarsipan dokumen kegiatan pelayanan yang masih
kurang tertib, teratur dan terarah.
B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan
kesehatan yaitu :
 Undang–Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1)
mengamanatkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar
dipelihara oleh negara, ayat (2) menyebutkan bahwa negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, ayat (3)
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Berkaitan dengan Undang –
Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya dijabarkan dalam
Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pasal 14 ayat (1)
menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap
mendaftarkan penerima bantuan iuran sebagai peserta
kepada badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa
penerima bantuan iuran sebagaimana dimaksud ayat (1)
adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peraturan
perundangan tersebut merupakan peluang untuk
mengembangkan sistem pembiayaan pemeliharaan
kesehatan.
 Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah
Daerah terhadap bidang kesehatan yaitu : Undang–Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah pasal 13
ayat (1) e, yang menyebutkan bahwa penanganan bidang
kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi dan Undang–Undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah terutama pasal 2 ayat (3),
bahwa Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan
Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas
Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.
Kemudian dalam pelaksanaan kedua Undang–Undang
tersebut dijabarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55
Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/
MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat sebagai acuan dalam penyelenggaraan Puskesmas
dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi–tingginya.
2. Peluang Internal
C. RUMUSAN PERMASALAHAN

Anda mungkin juga menyukai