Anda di halaman 1dari 24

WALIKOTA PEKALONGAN

PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN


NOMOR : 4503 TAHUN 2013
TENTANG
TATA KELOLA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS KOTA
PEKALONGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PEKALONGAN,
Menimbang : 1.

bahwa dengan ditetapkannya Puskesmas Kota Pekalongan


sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas
Kota Pekalongan, maka untuk kelancaran pelaksanaannya
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), diperlukan
Tata Kelola BLUD Puskesmas Kota Pekalongan sebagai
peraturan dasar;

2. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Walikota
tentang

Tata

Kelola

Badan

Layanan

Umum

Daerah

Puskesmas Kota Pekalongan ;


Mengingat

: 1. Undang-Undang
Pembentukan

Nomor

16

Daerah-Daerah

Tahun
Kota

1950
Besar

tentang
dalam

Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa


Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17
Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan
Kota-kota Ketjil di Djawa (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 551);

Undang-Undang
Pemerintahan

Nomor
Daerah

32

Tahun

(Lembaran

2004
Negara

tentang
Republik

Indonesia Tahun 2004, Nomor 4437), sebagaimana telah


diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undanga
Pemerintahan

Nomor

Daerah

32

Tahun

(Lembaran

2004

Negara

tentang
Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59), Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang


Perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan
Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49);

Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2005

Nomor

48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


4502);

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang


Standar

Akuntansi

Pemerintahan

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49 (Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang


Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5340);

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004


tentang Kebijakan Dasar Penyelenggaraan Puskesmas;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007


tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi


dan

Tata

Kerja

Perangkat

Daerah

Kota

Pekalongan

(Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 1);


Memperhatikan

:
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN TENTANG TATA
KELOLA BLUD PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

Daerah adalah Kota Pekalongan;


Walikota adalah Walikota Pekalongan;
Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Pekalongan;

Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan;


Badan Layanan Umum Daerah, yang selanjutnya disebut BLUD, adalah
Instansi di lingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa barang dan/atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas;
Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, yang selanjutnya disebut PPK-BLUD,
adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-oraktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada
umumnya;

Instansi Pemerintah Daerah adalah setiap kantor atau satuan kerja yang
berkedudukan sebagai pengguna anggaran/barang atau kuasa pengguna
anggaran/barang;

Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menerapkan
PPK-BLUD selanjutnya disingkat BLUD-Unit Kerja adalah Unit Kerja pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang
menerapkan PPK- BLUD;
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, yang selanjutnya disebut PPKD,
adalah Kepala Badan/BiroKeuangan /Bagian Keuangan yang memiliki
tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan bertindak selaku
Bendahara Umum Daerah;

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas


adalah sarana pelayanan kesehatan fungsional yang merupakan Unit
Kerja Dinas Kesehatan yang memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat

Puskesmas Kota Pekalongan adalah gabungan dari unit puskesmas di


Kota Pekalongan yang menerapkan PPK-BLUD

Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang bertanggung jawab


terhadap kinerja operasional BLUD yang terdiri atas pemimpin, pejabat
keuangan dan pejabat teknis yang sebutannya disesuaikan dengan
nomenklatur yang berlaku pada BLUD yang bersangkutan.

Direktur adalah Pimpinan Puskesmas Kota Pekalongan

Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD, yang selanjutnya disebut RBA,


adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi
program, kegiatan, target kinerja dan anggaran suatu BLUD;

Standar Pelayanan Minimal selanjutnya disingkat SPM adalah spesifikasi

teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan BLUD


Puskesmas kepada masyarakat;

Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi


berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka
pemberian pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan;

Tata Kelola BLUD Puskesmas Kota Pekalongan adalah acuan


penyelenggaraan bagi Pengelola BLUD Puskesmas dan Perangkat Daerah
Pekalongan;

Dewan Pengawas BLUD yang selanjutnya disebut Dewan Pengawas


adalah orang yang bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pengelolaan BLUD-Puskesmas;

Upaya Kesehatan Perorangan selanjutnya disingkat UKP adalah setiap


kegiatan oleh pemerintah, masyarakat, dan swasta, untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan , mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan.

Upaya Kesehatan Masyarakat selanjutnya disingkat UKM adalah setiap


kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta
swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat
RKA..

Renja

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

Maksud Peraturan Walikota ini adalah memberikan fleksibilitas berupa


keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah ini, sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya.

Tujuan Peraturan Walikota ini adalah untuk meningkatkan pelayanan


Puskesmas kepada masyarakat, dengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas,
dan penerapan bisnis yang sehat;

BAB III
AZAS
Pasal 3

BLUD beroperasi sebagai unit kerja pemerintah daerah untuk tujuan


pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan
yang didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan;
BLUD merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan pemerintah daerah
dan karenanya status hukum BLUD tidak terpisah dari pemerintah daerah
sebagai instansi induk;
Walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan
pelayanan umum yang didelegasikan kepadanya oleh Walikota;
BLUD menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan mencari
keuntungan;
Rencana Kerja dan Anggaran serta Laporan Keuangan dan Kinerja BLUD
disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan dan Kinerja SKPD
BLUD mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktek
bisnis yang sehat.
BAB IV
Bagian Kesatu
VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN SERTA NILAI-NILAI DASAR
PUSKESMAS
Pasal 4

Visi Puskesmas Kota Pekalongan adalah menjadi institusi


pengelola pelayanan kesehatan primer terbaik di Indonesia;

Misi Puskesmas adalah :

Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat beserta


lingkungannya.
Puskesmas selalu berupaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang
berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa
diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang
dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang
bersangkutanMemberikan layanan Kesehatan Perorangan strata
pertama;

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan


masyarakat Kota Pekalongan.
Puskesmas selalu berupaya setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya semakin berdaya di bidang
kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat;
Memelihara dan meningkatkan mutu Pelayanan kesehatan
perorangan.
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi
pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota
masyarakat;
Menyediakan Data Kesehatan.
Puskesmas menyediakan data kesehatan yang meliputi data Upaya
Kesehatan Masyarakat,
Pemberdayaan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan.

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan penerapan PPK BLUD Puskesmas Kota Pekalongan
yaitu :
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
Puskesmas menjadi lebih mandiri dalam pengelolaan keuangan
sehingga pelayanan lebih responsif;
Puskesmas menjadi lebih akuntabel dan efisien dalam pengelolaan
anggaran;
Puskesmas bisa meningkatkan kesejahteraan pegawai;

Nilai dasar penyelenggaraan Puskesmas adalah:

Pegawai Puskesmas memulai pekerjaan dengan niat ibadah dan


ikhlas;

Pegawai Puskesmas mengutamakan kepentingan pelanggan;

Pegawai Puskesmas memberikan pelayanan yang bermutu dan aman

Pegawai Puskesmas
profesionalan-nya;

Pegawai Puskesmas murah senyum, komunikatif dan memberi


informasi secara tuntas;

Pegawai Puskesmas melayani pelanggan tanpa membedakan suku,


agama, jabatan dan status serta orientasi politik ybs;

Pegawai Puskesmas selalu menjaga nama baik institusi;

selalu

memelihara

kompetensi

dan

ke-

Bagian Kedua
DINAS KESEHATAN DAN PUSKESMAS
Pasal 5

Dinas Kesehatan adalah pelaksana urusan pemerintahan bidang


Kesehatan di Kota Pekalongan, berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota Pekalongan;

Tugas Dinas Kesehatan adalah melaksanakan kewenangan Daerah di


bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan Walikota.

Puskesmas merupakan Unit kerja Dinas Kesehatan Kota Pekalongan yang


dipimpin oleh Kepala Puskesmas dalam jabatan Non Struktural;

Fungsi Puskesmas adalah:

Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan strata pertama;

Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama;

Melaksanakan rujukan kesehatan perorangan dan rujukan kesehatan


masyarakat;

Penyediaan data kesehatan;

Bagian Ketiga
PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN
Pasal 6

Puskesmas Kota Pekalongan memiliki Unit Usaha yang terdiri dari:

Puskesmas Bendan

Puskesmas Medono

Puskesmas Buaran

Puskesmas Tirto

Puskesmas Kramatsari

Puskesmas Noyontaan

Puskesmas Tondano

Puskesmas Klego

Puskesmas Sokorejo

Puskesmas Kusuma Bangsa

Puskesmas Krapyak Kidul

Puskesmas Dukuh

Puskesmas Jenggot

Puskesmas Pekalongan Selatan

Puskesmas Kota Pekalongan berkedudukan di Kota Pekalongan.


Bagian Keempat
KEDUDUKAN PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN
Pasal 6

Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas kelangsungan hidup,


kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang diharapkan dan
diinginkan masyarakat;

Pemerintah Kota Pekalongan mempunyai kewenangan:

Menetapkan/mencabut penetapan BLUD, Tata


Pelayanan Minimal dan Tarif Pelayanan Kesehatan;

Menetapkan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas;

Menetapkan Peraturan kepegawaian dan Peraturan Remunerasi atas


usulan BLUD Puskesmas;

Menyetujui setiap perjanjian yang dibuat oleh BLUD Puskesmas


dengan pihak lain, sebelum di tanda tangani Direktur:

Menjatuhkan sanksi kepada pegawai yang melanggar


memberikan penghargaan atas prestasi pegawai Puskesmas;

Kelola,

Bagian Kelima
ORGANISASI PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN
Pasal 7
PEJABAT PENGELOLA PUSKESMAS KOTA PEKALONGAN

Pejabat pengelola Puskesmas Kota Pekalongan terdiri dari :

Standar

dan

Pemimpin
Pejabat Keuangan
Pejabat Teknis

Pejabat pengelola Puskesmas Kota Pekalongan diangkat dan


diberhentikan oleh Walikota;
Pasal 8

Pemimpin Puskesmas Kota Pekalongan disebut Direktur;

Direktur diusulkan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan diangkat oleh


Walikota;

Direktur Puskesmas Kota Pekalongan bertanggungjawab kepada Walikota


melalui Kepala Dinas;

Direktur mempunyai tugas sebagai berikut:


memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan Puskesmas sesuai visi, misi
dan tujuan organisasi, serta selalu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas;

menyusun Renstra Bisnis Puskesmas Kota Pekalongan;

menyusun RBA tahunan;

menyiapkan laporan kinerja tahunan dan laporan berkala;

mempertanggung jawabkan kinerja operasional dan kinerja keuangan


BLUD Puskesmas;

memelihara, mengelola dan meningkatkan sumber daya Puskesmas


Kota Pekalongan;

mewakili Puskesmas di dalam dan diluar pengadilan;

melaksanakan kebijakan pengembangan usaha sebagaimana telah


digariskan;

Direktur mempunyai wewenang sebagai berikut:

menetapkan struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas, lengkap


dengan rincian tugasnya,

mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan pejabat teknis


kepada walikota sesuai ketentuan melalui Kepala Dinas;

mengangkat dan memberhentikan pegawai NON PNS Puskesmas Kota


Pekalongan dengan persetujuan Kepala Dinas;

menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban


pegawai Puskesmas Kota Pekalongan;

menetapkan kebijakan operasional Puskesmas Kota Pekalongan;

memutuskan dan menetapkan peraturan-peraturan Puskesmas guna


melaksanakan ketentuan dalam peraturan internal dasar maupun
peraturan perundang-undangan;

mendatangkan ahli, konsultan atau lembaga independen sesuai


keperluan;

meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari semua pejabat


dibawahnya;

Direktur diusulkan oleh Kepala Dinas dan diangkat oleh Walikota untuk
masa jabatan 4 (empat) tahun, selanjutnya dapat diangkat untuk satu
kali masa jabatan berikutnya;
Kualifikasi Direktur :

Dokter/Dokter Gigi;

Profesional;

Tidak merangkap jabatan struktural maupun pimpinan unit kerja;


Berpengalaman sebagai Kepala Puskesmas minimal 3 tahun;

Mempunyai pengetahuan manajemen Puskesmas;

Mampu mengelola anggaran BLUD

Mampu mengelola penyediaan dan distribusi logistik untuk seluruh


Puskesmas;

Pasal 9
Pejabat keuangan disebut Sekretaris Puskesmas Kota Pekalongan;

Sekretaris bertanggung jawab kepada Direktur;

Sekretaris adalah sekaligus sebagai pejabat keuangan BLUD yg


mempunyai tugas memimpin Tata Usaha, Keuangan dan Akuntansi, SDM,
Pengadaan Barang dan Jasa, Pemeliharaan Gedung dan Alat, dan
penyediaan data;

Sekretaris mempunyai tugas dan kewajiban :

memimpin ketatausahaan

mengelola SDM
pengelolaan keuangan
pengelolaan barang, aset tetap dan investasi;
perencanaan dan evaluasi;
menyediakan data
Sekretaris dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab
keuangan BLUD;

Sekretaris diangkat dari PNS yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi,


untuk masa jabatan 1 (empat) tahun, selanjutnya dapat diangkat untuk
satu kali masa jabatan berikutnya;

Dalam hal Direktur berasal dari non PNS, pejabat keuangan wajib berasal
dari PNS yang merupakan pejabat kuasa pengguna anggaran/barang
daerah pada Dinas;
Pasal 10

Pejabat teknis adalah Koordinator UKP, Koordinator UKM, dan Kepala


Puskesmas;

Pejabat teknis BLUD mempunyal tugas dan kewajlban:

menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya;

melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA; dan

mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.

Pejabat teknis BLUD dalam melaksanakan tugas dan kewajiban


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai fungsi sebagai
penanggungjawab teknis di bidang masing-masing.

Tanggung jawab pejabat teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2),


berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, dan peningkatan sumber daya lainnya.

Pejabat teknis diangkat dari PNS atau Non PNS yang memenuhi
, untuk masa jabatan 4 (empat) tahun
persyaratan dan kualifikasi
selanjutnya dapat diangkat untuk satu kali masa jabatan berikutnya;
Pasal 11

Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari pegawai negeri
sipil (PNS) dan/atau non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.

Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dipekerjakan secara tetap
atau berdasarkan kontrak.

Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD

yang berasal dari PNS


perundang-undangan.

disesuaikan

dengan

ketentuan

peraturan

Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD yang berasal dari non


PNS dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif
dalam meningkatkan pelayanan.
Bagian Keenam
Pasal 12
DEWAN PENGAWAS

BLUD yang memiliki realisasi nilai omset tahunan menurut laporan


operasional atau nilai aset menurut neraca yang memenuhi syarat
minimal, dapat dibentuk dewan pengawas.

Jumlah anggota dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


ditetapkan sebanyak 3 (tlga) orang dan seorang di antara anggota dewan
pengawas ditetapkan sebagai ketua dewan pengawas.

Syarat minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan jumlah


anggota dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Dewan pengawas dibentuk dengan keputusan Walikota atas usulan
Direktur.

Pasal 13

Dewan pengawas bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan


terhadap pengelolaan BLUD yang dilakukari oleh pejabat pengelola sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dewan Pengawas berkewajiban:

memberikan pendapat dan saran kepada Walikota mengenai RBA


yang diusulkan oleh pejabat pengelola;

mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan memberikan pendapat


serta saran kepada Walikota mengenai setiap masalah yang
dianggap penting bagi pengelolaan BLUD;

melaporkan kepada Walikota tentang kinerja BLUD;

memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam melaksanakan


pengelolaan BLUD;

melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan maupun non


keuangan, serta memberikan saran dan catatan-catatan penting
untuk ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola BLUD; dan

memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja.

Dewan pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), kepada Walikota secara berkala paling sedikit 1
(satu) kali dalam satu tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Pasal 14

Anggota Dewan Pengawas terdiri dari unsur:


Kepala Dinas Kesehatan;
Kepala Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah;
Inspektur Kota Pekalongan;
Susunan Dewan Pengawas sebagai berikut:
seorang Ketua , merangkap anggota
seorang Sekretaris, merangkap anggota;
1 (satu) orang anggota;
Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Dewan Pengawas
dibebankan kepada Puskesmas dan dimuat dalam RBA BLUD Puskesmas;
Pasal 15

Masa jabatan anggota dewan pengawas ditetapkan selama 5 (lima)


tahun, dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan
berikutnya.
Anggota dewan pengawas dapat diberhentikan sebelum waktunya oleh
Walikota.
Pemberhentian
anggota
dewan
pengawas
sebelum
waktunya
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), apabila:
tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;

tidak melaksanakan ketentuan perundang-undangan;

terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD; atau


dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan tindak pidana
dan/atau kesalahan yang berkaitan dengan tugasnya melaksanakan
pengawasan atas BLUD.

Pasal 16

Walikota dapat mengangkat sekretaris dewan pengawas untuk


mendukung kelancaran tugas dewan pengawas.
Sekretaris dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bukan
merupakan anggota dewan pengawas.
Pasal 17

Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dewan pengawas


dan sekretaris dewan pengawas dibebankan pada BLUD dan dimuat dalam
RBA.
Bagian Ketujuh
Pasal 18
PENGELOMPOKAN FUNGSI DAN TATA KERJA

Direktur menetapkan susunan organisasi dan tata kerja.


Sekretaris yang sekaligus sebagai pejabat Keuangan bertanggungjawab
kepada Direktur dalam pengelolaan keuangan dan akuntansi,
perencananaan,
penganggaran
dan
evaluasi,
penyediaan
dan
pengelolaan data, pengelolaan barang, pengelolaan SDM, pengelolaan
rumah tangga dan tata usaha.
Koordinator UKP
sebagai pejabat teknis bertanggungjawab kepada
Direktur dalam mengkoordinasikan layanan Gawat Darurat dan Ambulan,
Poliklinik, rawat inap, Kamar Bersalin, Laboratorium Klinik Dasar, Farmasi
di Puskesmas dan Puskesmas Keliling dan jaringannya.
Koordinator UKM sebagai pejabat teknis bertanggungjawab kepada
Direktur dalam mengkoordinasikan layanan Kesehatan Keluarga, Gizi,
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Kesehatan Lingkungan,
Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dan Penggerakkan
Pembangunan berwawasan kesehatan di Puskesmas;
Kepala Puskesmas sebagai pejabat teknis bertanggung jawab kepada
Direktur mengenai pelaksanaan kegiatan UKP, UKM, Pemberdayaan
Masyarakat dan Penyediaan Data Kesehatan;
Bagian Kedelapan
Pasal 19
HUBUNGAN KERJA

Hubungan kerja Puskesmas Kota Pekalongan dengan Dinas Kesehatan


Dinas Kesehatan menyusun rencana dan menetapkan target untuk
kegiatan UKP, UKM, dan penggerakan pembangunan berwawasan
kesehatan untuk di bahas dan disepakati dengan Puskesmas Kota
Pekalongan.
Puskesmas Kota Pekalongan melaksanakan kegiatan UKP, UKM.
Dinas Kesehatan melaksanakan penggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan.
Dinas Kesehatan melakukan pengawasan dan pembinaan kegiatan
UKP, UKM yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kota Pekalongan.
Dinas Kesehatan melakukan evaluasi seluruh kegiatan UKP, UKM dan
penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas Kota Pekalongan menyusun RBA, disetujui Kepala Dinas
Kesehatan, sebagai bagian dari RKA Dinas Kesehatan.
Puskesmas Kota Pekalongan menyampaikan laporan kinerja dan
keuangan kepada Dinas Kesehatan.
Dinas Kesehatan menjadi tempat rujukan Upaya Kesehatan

Masyarakat strata kedua.


Hubungan kerja Puskesmas dengan Fasilitas Kesehatan Perorangan
Primer yg berada pd wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas bermitra dengan Fasilitas Kesehatan perorangan primer di
wilayah kerjanya;
Puskesmas mengkoordinir data kesehatan penduduk dan data
kesehatan dari berbagai Fasilitas Kesehatan perorangan primer di
wilayahnya;
Hubungan kerja Puskesmas Kota Pekalongan dengan BPMP2AKB
Puskesmas melaksanaan pelayanan KB.
BPMP2AKB menyediakan alat kontrasepsi.
Puskesmas menyampaikan laporan pelayanan KB kepada BPMP2AKB

Bagian Kesembilan
Pasal 20
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pegawai Puskesmas Kota Pekalongan terdiri dari Pegawai negeri Sipil dan
Non Pegawai Negeri Sipil;
Direktur BLUD mengusulkan kebutuhan pegawai PNS dan NON PNS
kepada Kepala Dinas Kesehatan;
Kepala Dinas Kesehatan mengusulkan kebutuhan pegawai Puskesmas
Kota Pekalongan kepada Walikota;
Pejabat Pengelola dan Pegawai Puskesmas Kota Pekalongan dapat
berasal dari PNS dan tenaga Non PNS;
Pejabat Pengelola dan Pegawai Puskesmas Kota Pekalongan yang
berasal dari tenaga Non PNS dapat dipekerjakan secara tetap atau
berdasarkan kontrak;
Penerimaan pegawai:
Penerimaan pegawai yang berstatus PNS dilakukan sesuai ketentuan
yang berlaku
Penerimaan pegawai Non PNS dilakukan melalui mekanisme
rekrutmen dan seleksi terbuka untuk diangkat sebagai pegawai tetap
atau pegawai kontrak;
Seleksi Pegawai Non PNS dilakukan dengan cara seleksi administrasi,
psikotes, seleksi akademik dan ketrampilan, wawancara dan test
kesehatan;
Pejabat perbendaharaan seperti Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran harus dijabat oleh PNS;
Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola atau
Pegawai BLUD yang berasal dari PNS sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
Syarat pengangkatan pejabat pengelola atau Pegawai BLUD yang
berasal dari tenaga non PNS ditetapkan Walikota:
Peraturan Pegawai Puskesmas Kota Pekalongan meliputi rekrutmen,
seleksi, pengangkatan, penugasan, orientasi, pembinaan karir,
penghargaan dan sanksi serta pensiun;
Peraturan Pegawai disusun oleh Puskesmas Kota Pekalongan dan
ditetapkan oleh Walikota;
Penilaian kinerja Pegawai yang PNS, Pejabat penilai adalah Direktur dan
atasan Pejabat Penilai Direktur adalah Kepala Dinas Kesehatan;

Penilaian kinerja Direktur yang PNS, pejabat penilainya adalah Kepala


Dinas Kesehatan dan atasan pejabat penilainya adalah Sekretaris
Daerah;
Penilaian kinerja Sekretaris, Koordinator UKP, Koordinator UKM dan
Kepala Puskesmas, pejabat penilainya adalah Direktur dan atasan
pejabat penilainya adalah Kepala Dinas Kesehatan;
Bagian Kesepuluh
Pasal 21
REMUNERASI

Pejabat pengelola, dewan pengawas, Sekretaris dewan pengawas dan


pegawai
dapat
diberikan
remunerasi
sesuai
dengan
tingkat
tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan dengan
komponen remunerasi terdiri dari gaji, tunjangan (jabatan, masa kerja dan
kinerja) serta asuransi (kesehatan dan ketenagakerjaan);
Remunerasi diusulkan oleh Direktur dan disetujui oleh Kepala Dinas
Kesehatan untuk ditetapkan oleh Walikota;
Remunerasi bagi pejabat pengelola dan pegawai sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat dihitung berdasarkan indikator penilaian :
pengalaman dan masa kerja (basic index);
ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku (competency index);
resiko kerja (risk index);
tingkat kegawatdaruratan (emergency index);
jabatan yang disandang (position index); dan
hasil/capaian kinerja (performance index).
Remunerasi dewan pengawas dan Sekretaris dewan pengawas diberikan
dalam bentuk honorarium. Honorarium ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Penetapan remunerasi Direktur, mempertimbangkan faktor-faktor yang
berdasarkan:
Ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat pelayanan serta
produktivitas;
Pertimbangan persamaannya dengan pelayanan sejenis;
Kemampuan pendapatan; dan
Kinerja operasional yang ditetapkan oleh Walikota dengan
mempertimbangkan antara lain indikator keuangan, pelayanan, mutu
dan manfaat bagi masyarakat.
Bagian Kelimabelas
Pasal 32
TARIF LAYANAN

Puskesmas Kota Pekalongan dapat memungut biaya kepada masyarakat

sebagai imbalan atas barang dan/ atau jasa layanan yang diberikan;

Imbalan atas barang dan/ atau jasa layanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar
perhitungan biaya satuan per unit layanan atau hasil per investasi dana;

Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), termasuk imbal hasil yang
wajar dari investasi dana dan untuk menutup seluruh atau sebagian dari
biaya per unit layanan;

Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa


besaran tarif atau pola tarif sesuai jenis layanan;

Tarif layanan diusulkan oleh Direktur kepada Walikota melalui Kepala


Dinas;

Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), ditetapkan dengan


Peraturan Walikota;

Penetapan

tarif

layanan

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(6),

mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli


masyarakat, serta kompetisi yang sehat;

Peraturan Walikota mengenai tarif layanan

dapat dilakukan perubahan

sesuai kebutuhan dan perkembangan keadaan;

Perubahan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (10), dapat dilakukan


secara keseluruhan maupun per unit layanan;

Proses perubahan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (10) dan ayat
(11), berpedoman pada ketentuan ayat (5) sampai dengan ayat (9).
Bagian Kesebelas
Pasal 22
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN

Bisnis BLUD Puskesmas Pekalongan meliputi Layanan jasa kesehatan


kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dalam wilayah
kerja Puskesmas
Penyusunan RBA tahunan berpedoman kepada renstra bisnis BLUD,
Target kinerja dan anggaran BLUD disusun berdasarkan prinsip anggaran
berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanan,
kebutuhan
pendanaan
dan
kemampuan
pendapatan
yang
diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain, APBD, APBN
dan sumber-sumber pendapatan BLUD lainnya.
Puskesmas Kota Pekalongan memiliki pos anggaran yang merupakan
bagian dari pos anggaran Dinas kesehatan.

Pasal 23
Pendapatan BLUD

Pendapatan BLUD bersumber dari:


jasa layanan;
hibah;
hasil kerjasama dengan pihak lain;
APBD;
APBN; dan
lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
Pendapatan
LayananBLUD
UKP yang bersumber dari jasa layanan berupa :
Layanan Data Kesehatan

Pendapatan dari hibah :


Hibah tidak terikat;
Hibah terikat.
Pendapatan dari hasil kerjasama dengan pihak lain :
Perorangan;
Institusi.
Pendapatan dari APBD:
UKP
UKM
Pendapatan
dariOperasional
APBN:
BOK (Bantuan
Kesehatan)

Lain-lain pendapatan BLUD yang sah

Pasal 24
Belanja

Program BLUD disebut program peningkatan pelayanan BLUD;


Kegiatan BLUD disebut kegiatan pelayanan BLUD Puskesmas; dan
Belanja
kegiatan
pelayanan BLUD Puskesmas terdiri dari :
Belanja
Pegawai;
Belanja Barang dan Jasa;
Belanja Modal.
Pasal 25
Surplus dan Defisit Anggaran

Surplus anggaran BLUD merupakan selisih lebih antara realisasi


pendapatan dan realisasi biaya BLUD pada satu tahun anggaran.

Surplus anggaran BLUD dapat digunakan dalam tahun anggaran


berikutnya kecuali atas permintaan kepala daerah disetorkan sebagian
atau seluruhnya ke kas daerah dengan mempertimbangkan posisi

likuiditas BLUD.

Defisit anggaran BLUD merupakan selisih kurang antara realisasi


pendapatan dengan realisasi biaya BLUD pada satu tahun anggaran.

Defisit anggaran BLUD dapat diajukan usulan pembiayaannya pada


perubahan anggaran tahun berjalan atau anggaran tahun berikutnya
kepada PPKD.

Bagian Keduabelas
Pasal 26
PENGELOLAAN KEUANGAN

Perencanaan
Rencana Kerja Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan menyusun Rencana Kerja yang digunakan sebagai
pedoman menjadi acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan pada tahun yang bersangkutan termasuk
didalamnya Rencana Kerja BLUD Puskesmas.

Penyusunan Anggaran
Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran yang
digunakan sebagai pedoman menjadi acuan dalam pelaksanaan,
pembiayaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan pada
tahun yang bersangkutan termasuk Anggaran Puskesmas Kota
Pekalongan berdasarkan usulan RBA.

Rencana Kerja Puskesmas Kota Pekalongan


BLUD Puskesmas menyusun Rencana Kerja yang digunakan sebagai
pedoman menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan pada tahun yang bersangkutan dan disampaikan ke Dinas
Kesehatan sebagai dasar penyusunan Renja Dinas Kesehatan.

Rencana Kerja dan Anggaran Puskesmas Kota Pekalongan


Puskesmas Kota Pekalongan menyusun dokumen perencanaan bisnis
dan penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target
kinerja dan anggaran BLUD.

Pembahasan dan penetapan Anggaran


RKA Dinas Kesehatan dan RBA Puskesmas Kota Pekalongan diajukan
ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk
menjadi masukan didalam Rancangan APBD Kota Pekalongan. RAPBD
Kota Pekalongan selanjutnya diajukan ke DPRD Kota Pekalongan
untuk dibahas dan disetujui DPRD Kota Pekalongan. RAPBD yang
sudah disetujui DPRD Kota Pekalongan kemudian dievaluasi oleh

Pemerintah Provinsi dan selanjutnya ditetapkan sebagai APBD Kota


Pekalongan.
Berdasarkan APBD Kota Pekalongan, Dinas Kesehatan menyusun
dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan BLUD Puskesmas
menyusun RBA definitif. DPA Dinas Kesehatan disampaikan ke
DPPKAD untuk mendapat pengesahan.

Pelaksanaan Anggaran
Berdasarkan DPA Dinas Kesehatan yang telah disahkan Kepala DPPKAD,
Puskesmas Kota Pekalongan sudah dapat melakukan pencairan anggaran
untuk melaksanakan kegiatan.

Pengawasan, pembinaan dan evaluasi:


Dinas Kesehatan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan UKP dan UKM;
Berdasarkan hasil pengawasan tersebut Dinas Kesehatan melakukan
pembinaan kepada Puskesmas Kota Pekalongan;
Puskesmas
Kota
Pekalongan
melakukan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan anggaran tahun yang bersangkutan;
Dinas Kesehatan melakukan evaluasi secara keseluruhan atas
pelaksanaan anggaran tahun yang bersangkutan, termasuk
Puskesmas Kota Pekalongan.
Pasal 27
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN KINERJA

Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja

Laporan keuangan BLUD terdiri dari:


neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu;

laporan operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan


dan biaya BLUD selama satu periode;

laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan


dengan aktivitas operasional,
investasi,
dan
aktivitas
pendanaan dan/atau pembiayaan yang menggambarkan saldo
awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama
periode tertentu; dan

catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau


rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan.

Laporan Kinerja.
BLUD Puskesmas wajib memberikan laporan kinerja BLUD dilakukan
setiap triwulan, semester dan tahunan baik aspek keuangan maupun

non keuangan
Pasal 28
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
PENGAWASAN

Pembinaan

Pembinaan teknis Puskesmas Kota Pekalongan dilakukan oleh kepala


Dinas.

Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh PPKD.


Pengawasan

Pengawasan internal BLUD dilakukan oleh pengawas internal yang


berkedudukan langsung di bawah Direktur
Pengawasan Fungsional oleh Inspektorat

Pengawasan Eksternal dilakukan oleh BPK dan BPKP

Tindak lanjut hasil pengawasan


Tindak lanjut hasil pengawasan internal dilakukan untuk memperbaiki
sistem pengendalian internal BLUD.
Tindak lanjut hasil pengawasan fungsional dilakukan oleh Direktur
untuk memperbaiki sistem yang ada di dalam BLUD
Tindak lanjut hasil pengawasan eksternal (BPK) dilakukan oleh
direktur agar rekomendasi BPK diselesaikan secara tuntas
Bagian Ketigabelas
Pasal 29
AKUNTANSI

BLUD Puskesmas merupakan entitas akuntansi yang menerapkan sistem


akuntansi pemerintah
Laporan Keuangan terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran dan/atau Laporan Operasional;

Neraca;

Laporan Arus Kas; dan

Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyampaian Laporan Keuangan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai


berikut:

Setiap triwulan BLUD-SKPD menyusun dan menyampaikan laporan


operasional dan laporan arus kas kepada PPKD, paling lambat 15 (lima
belas) hari setelah periode pelaporan berakhir.

Setiap semesteran dan tahunan BLUD-SKPD wajib menyusun dan


menyampaikan laporan keuangan lengkap yang terdiri dari laporan
operasional, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan disertai laporan kinerja kepada PPKD untuk dikonsolidasikan
ke dalam laporan keuangan pemerintah daerah, paling lambat 2 (dua)
bulan setelah periode pelaporan berakhir.
Bagian Ketigabelas
Pasal 30
PENGELOLAAN BARANG

Puskesmas Kota Pekalongan menentukan spesifikasi dan volume barang


yg dibutuhkan dengan mempertimbangkan nilai efisiensi dan efektif tepat
guna;
Pengelolaan barang termasuk pengadaan barang dan jasa Puskesmas
Kota Pekalongan harus berdasarkan spesifikasi dan volume barang yang
dibutuhkan.
Direktur Puskesmas Kota Pekalongan mengusulkan rencana pengadaan
barang dan/jasa kepada Kepala Dinas
Puskesmas Kota Pekalongan melaksanakan pengadaan barang dan/jasa
sesuai kewenangan.
Puskesmas Kota Pekalongan menerima barang hasil pengadaan dan
mendistribusikan ke Puskesmas
Direktur Puskesmas Kota Pekalongan membentuk Tim Penerima barang
dan jasa yang ditetapkan dengan SK Direktur.
Pengelolaan barang dan jasa sesuai peraturan dan perundangan yang
berlaku.
Sebelum memiliki pelaksana pengadaan barang di Puskesmas Kota
Pekalongan, Direktur dapat menggunakan tim pengadaan barang Dinas
Kesehatan.
Bagian Keempatbelas
Pasal 31
PENGELOLAAN DATA KESEHATAN

Penentuan Data Kesehatan


BLUD Puskesmas menentukan data kesehatan yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pelayanan baik Upaya Kesehatan Perorangan maupun
Upaya Kesehatan Masyarakat;

Pencatatan Data
Kegiatan yang dilakukan oleh pengelola data Puskesmas untuk

mendistribusikan data dengan tujuan agar data terdistribusi tepat waktu


dan tepat sasaran serta tepat guna.

Pengumpulan Data
Kegiatan mengumpulkan informasi-informasi yang dilaksanakan oleh
petugas pengelola data yang bertujuan untuk mencatat dan
mendistribusikan data kepada semua pihak yang membutuhkan;

Analisis
Kegiatan yang dilakukan oleh petugas pengelola data untuk melakukan
analisis yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan serta factorfaktor yang mempengaruhinya.

Pengiriman Data ke Provinsi dan Kementerian Kesehatan


Data yang telah tercatat pada BLUD Puskesmas yang selanjutnya
dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementrian Kesehatan akan
dipenuhi/ dikirim oleh Dinas Kesehatan;

Unit cost Data Kesehatan


Unit cost Data Kesehatan adalah besaran biaya yang dibutuhkan untuk
mencatat/mengumpulkan, analisis dan pelaporan data.

Ditetapkan di Pekalongan
Pada tanggal ............................

WALIKOTA PEKALONGAN

MOHAMAD BASYIR AHMAD

Anda mungkin juga menyukai