PENDAHULUAN
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib
dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan
yang harus dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
Program Indonesia Sehat, serta merupakan kesepakatan global maupun nasional.
Renstra Puskesmas Besitang ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif
memuat program-program pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas
Besitang dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra
ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Langkat tahun 2014 – 2019. Selain itu, penyusunan Renstra ini juga berpedoman pada
Renstra Kementerian Kesehatan, Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, serta
Renstra Dinas Kesehatan kabupaten Langkat utamanya menyangkut program-program
prioritas yang harus dilaksanakan dan target yang harus dicapai dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan secara nasional.
Renstra ini merupakan acuan bagi seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaksana kesehatan
Adapun landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra Puskesmas Blooto
ini diantaranya :
Adapun sistematika penulisan Renstra Puskesmas Besitang ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Renstra yang
memberikan detail dasar pemikiran dan dasar hukum penyusunannya serta hubungan
dengan dokumen perencanaan lainnya. Di bab ini juga dijelaskan mengenai maksud
dan tujuan, serta sistematika penulisannya.
BAB II VISI , MISI , MOTTO ,TATA NILAI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI
Bab ini berisikan tentang rumusan visi, misi, motto , tata nilai ,tujuan dan sasaran
pelayanan Puskesmas Besitang Kabupaten Langkat, serta strategi dan kebijakan yang
diambil dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
Dengan didukung lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,
perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta
terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai
budaya bangsa.
Perilaku masyarakat Kecamatan Besitang Sehat 2015 yang diharapkan adalah yang
bersifat pro aktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat. Selanjutnya kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan
adalah yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa tanpa adanya
hambatan, baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Pelayanan kesehatan bermutu yang
dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta yang
diselenggarakan sesuai dengan standard dan etika pelayanan profesi.
2.2. MISI
2.3. MOTTO
MOTTO Puksesmas Besitang adalah “ KESEHATAN ANDA ADALAH PRIORITAS
KAMI “ .Motto ini menyatakan bahwa disetiap pelayanan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan yang bernaung di Puskesmas Besitang adalah untuk semata untuk kesehatan
masyarakat / pasien semata. Jadi bila ada peringatan atau teguran dari petugas terkait perilaku
yang kurang baik dalam hal kesehatan pasien baik di puskesmas ataupun di luar puskesmas
adalah demi menjaga kesehatan masyarakat. Demikian juga apabila ada hal yang dapat
membahayakan kesehatan pasien atau masyarakat, petugas kesehatan akan segera mengambil
tindakan untuk menangani keadaan tersebuat agar keadaan pasien menjadi lebih baik dan kembali
ke kesehatan yang optimal.
2. SAPA SANTUN
Mengandung pengertian bahwa dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan baik dalam gedung
puskesmas maupun di lapangan sebaiknya dilakukan dengan sikap sapa dan santun. Karena Sapa
Santun dari petugas adalah awal dari kualitas pelayanan yang baik.
3. INISIATIF
Mengandung pengertian setiap petugas kesehatan harus selalu memiliki inisiatif terhadap adanya
kejadian di lingkungannya kerja pelayanan kesehatan yang membutuhkan bantuannya, sehingga
setiap permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan dapat segera teratasi.
4. TANGGUNG JAWAB
Mengandung pengertian bahwa setiap petugas kesehatan harus selalu bertanggung jawab dalam
pekerjaannya dan dapat menyelesaikan tugasnya dengan tuntas dan berkualitas baik.
5. CEKATAN
Mengandung arti bahwa dalam setiap pekerjaan pelayanan kesehatan, petugas harus menyiapkan
dirinya dengan kompetensi serta kemampuannya yang sesuai dengan pendidikannya sehingga
dapat bekerja dengan sigap dan cekatan.
6. RAMAH
Mengandung arti bahwa dalam setiap kegiatan pelayanan terhadap masyarakat semua petugas
yang bergabung dalam komunitas Puskesmas Besitang harus selalu bersikap ramah dan tamah.
Karena sikap ramah tersebut akan menjadi penunjang pengobatan bagi pasien.
7. IKHLAS
Mengandung pengertian bahwa setiap petugas kesehatan harus bekerja dengan ikhlas dalam
pelayanan kesehatan. Sikap ikhlas dan tulus dapat membuat masyarakat yang membutuhkan
pelayanan merasa nyaman dan percaya pada kemampuan petugas kesehatan yang melayaninya.
8. SETIA
Mengandung Pengertian bahwa Sikap setia dalam Tim akan dapat mempermudah pekerjaan dan
mengikat tali persaudaaaraan antar petugas kesehatan yang ada di Wilayah kerja Puskesmas.
Jiwa yang setia akan menguatkan hubungan kerja sama antar petugas dan masyarakat yang
dilayani.
2.5. TUJUAN
Berdasarkan Visi dan Misi Puskesmas Besitang , maka dapatlah disusun Tujuan yang
ingin di capai , yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan individu , keluarga, masyarakat yang optimal, serta
kemandirian peran serta masyarakat bidang kesehatan.
Setelah tujuan disusun , maka sasaran yang akan dicapai Puskesmas Besitang dapatlah
dirangkum sebagai berikut :
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut diatas, maka Puskesmas Besitang mengatur
langkah dan strategi kinerja pelayanan petugas kesehatan , diantaranya :
a. Peningkatan peran serta masyarakat , sektor swasta dan lintas sektor untuk mengatasi dan
mencegah peningkatan AKI dan AKB.
b. Penurunan angka kesakitan akibat penyakit degenerative ( Penyakit tidak menular) yang
dapat menyebabkan kematian dan resiko kecacatan akibat dari pola hidup yang tidak
sehat.
c. Peningkatan kualitas dokter dan paramedis melalui pelatihan dan seminar kesehatan dan
penigkatan profesionalisme dengan penugasan petugas sesuai dengan kompetensi yang
terstandarisasi.
d. Pengembangan manajemen puskesmas dalam adiministrasi dan perencanaan usulan
kegiatan setiap tahun dan pelaksanaan kegiatan setiap bulannya sehingga kebutuhan
masyarakat di bidang kesehatan dapat diidentifikasi sejak dini.
e. Peningkatan jalinan kerjasama kemitraan dengan pihat-pihak terkait dalam pembangunan
kesehatan di wilayah kecamatan Besitang dan sekitarnya.
A. Geografi
Kecamatan Besitang merupakan kecamatan kedua paling utara yang berbatasan langsung
dengan Propinsi Nangro Aceh Darussalam. Puskesmas Besitang berada di Kelurahan Pekan
Besitang. Secara geografis, wilayah kerja Puskesmas Besitang seluas 720,25 Km 2 dan memiliki
batas – batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Puskesmas Pangkalan Susu, Kecamatan Pangkalan Susu
Sebelah Selatan berbatasan dengan Puskesmas Desa Lama, ecamatan Sei Lepan
Sebelah Timur berbatasan dengan Puskesmas Tangkahan Durian, Kecamatan Brandan
Barat
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur .
Dengan koordinat 04⁰11’15’’ dan 03⁰54’40’’ Lintang Utara serta 98⁰13’19’’ dan 98⁰03’58’’
Bujur Timur. Luas wilayah Kecamatan Besitang 720,74 km2 .
Kecamatan Besitang berada pada ketinggian 3 m dari permukaan laut dengan curah hujan tercatat
2.066 mm dan hari hujan sebanyak 114 hari. Selama tahun 2014, curah hujan tertinggi terjadi
pada Bulan Mei sebesar 279 mm dengan lamanya hari hujan sebanyak 16 hari.
B. Wilayah Administratif
Secara administratif, wilayah kerja Puskesmas Besitang terdiri atas 3 kelurahan dan 6 Desa
dengan 76 dusun dan memiliki beberapa dusun dengan kriteria tertinggal.
C. Pertumbuhan Penduduk
Mengacu pada data statistik Kecamatan Besitang tahun 2015, Jumlah penduduk wilayah
kerja Puskesmas Besitang adalah 45.678 jiwa, terdiri dari 23.610 jiwa penduduk laki-laki dan
22.068 jiwa penduduk perempuan. Berdasarkan perhitungan penduduk menurut umur dengan
komposisi penduduk menurut umur adalah 31,02% kelompok umur 0-14 tahun, 64,80,%
kelompok umur 15-65 tahun, 4,18% kelompok umur 65 tahun keatas.
D. Kepadatan Penduduk
Luas wilayah kerja Puskesmas Besitang 72,074 km ² dengan jumlah penduduk terbanyak
di Desa Halaban yaitu 8646 jiwa dengan kepadatan penduduk 178 jiwa per km². Kelurahan Pekan
Besitang sebanyak 7.543 jiwa dan Desa Bukit selamat sebanyak 5.655 jiwa. Sedangkan penduduk
paling sedikit berada di desa Sukajaya sebanyak 2.201 jiwa.
Keluarahan Bukit Kubu merupakan kelurahan yang paling padat penduduknya dengan
kepadatan 229 jiwa per km² dan Desa Bukit Mas merupakan desa dengan kepadatan penduduk
paling kecil yaitu sebanyak 11 jiwa per km².
E. Tingkat Pendapatan
Pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi Kecamatan Besitang sebesar 5,27 %
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sekitar 5,63%.
Struktur ekonomi menunjukkan besarnya kemampuan masing –masing sector ekonomi dalam
menciptakan nilai tambah, sekaligus menggambarkan ketergantungan daaerah dalam kegiatan
memproduksi barang dan jasa di masing-masing sector ekonomi.
Secara umum ada tiga kegiatan kegiatan ekonomi yang cukup dominan di Kecamatan
Besitang, yaitu Sektor Pertanian 57,27 %, Sektor Industri pengolahan 17,85 % dan sector
perdagangan 11,80 %.
F. Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin di Kecamatan Besitang pada tahun 2008 tercatat 6.823 jiwa. Jumlah
rumah tangga miskin terbanyak di terdapat di Kelurahan Pekan Besitang sebanyak 1.265 rumah
tangga tahun 2005 dan 1.216 rumah tangga tahun 2008, kemudian diikuti oleh Bukit Selamat
sebanyak 1.063 rumah tangga tahun 2005. Sedangkan yang terkecil 225 rumah tangga terdapat di
Pir ADB dan Suka Jaya sebanyak 250 rumah tangga pada tahun 2005 menjadi 196 rumah tangga
di Desa PIR ADB tahun 2008 dan 214 rumah tangga di desa Sukajaya pada tahun 2008.
G. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan dan Yang di Tamatkan
Pencapaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada tahun
ajaran 2014/2015 jumlah SD/Sederajat berjumlah 34 sekolah, SLTP/Sederajat sebanyak 10
sekolah, dan SLTA/Sederajat sebanyak 9 sekolah. Sedangkan, jumlah murid SD/Sederajat
PELAKSANA KEGIATAN KB
1. Menyusun rencana kegiatan KB berdasarkan data program puskesmas dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
2. Mengumpulkan data sasaran KB
3. Melakukan penyuluhan tentang penggunaan KB
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan
5. Mengevaluasi hasil kegiatan KB
6. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
BIDAN KOORDINATOR
1. Mengkoordinir dan berperan aktif dalam kegiatan di unitnya
2. Melakukan perencanaan dan evaluasi kegiatan KIA, KB, Gizi, Kesehatan Anak dan
Remaja
3. Melakukan supervisi fasilitatif kinerja bidan desa dan bidan-bidan praktek swasta di
wilayah puskesmas
4. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor baik secara horizontal maupun
vertikal
5. Membuat catatan dan laporan kegiatan
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
LAMPIRAN
Selain itu adanya rencana perbaikan sarana dan prasarana transportasi akan dapat
meudahkan perjalanan dinas petugas ke daerah yang sulit di jangkau misalnya dusun
Arasnapal desa Bukit Mas. Sehingga pelayanan kesehatan terhadap msyarakat di desa
tersebut dapat dilakukan sevara rutin dan terencana.
Adanya program – program baru dari dinas kesehatan yang dapat di aplikasikan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Besitang.
Program kunjungan rumah, yang merupakan salah satu dari program puskesmas untuk
menjangkau masyarakat yang sakit akan tetapi tidak dapat berkunjung langsung ke
Puskesmas. Petugas dari puskesmas akan mengunjungi pasien ke rumah untuk di periksa dan
bila memerlukan penanganan khusus dapat langsung di rujukkan ke rumah sakit. Dengan
program ini diharapkan angka kematian yang di sebabkan oleh keterlambatan penanganan
pasien akan dapat berkurang. Pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat dapat
terlaksana secara efektif dan efisien sesuai dengan kondisi speifik wilayah puskesmas untuk
peningkatan derajat kesehatan.
3.4.2. Tantangan
Adanya perubahan perkembangan pola penyakit yang terjadi pada masyarakat menjadi
tantangan bagi Puskesmas Besitang. Mulai dari penanganan penyakit menular menjadi
banyaknya angka kejadian penyakit tidak menular seperti hiperttensi , diabetes type 2 dan
penyakit gagal ginjal. Dulunya penyakit – penyakit tersebut merupakan penyakit yang sering
dialami oleh lansia. Namun pada beberapa tahun terakhir banyak menyerang penduduk yang
berusia produktif yang seharusnya menjadi asset penting dari pembangunan. Faktor utama
yang dicurigai sebagai penyebab dari peningkatan angka kejadian penyakit- penyakit tersebut
adalah Karena pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan aspek – aspek kesehatan/
Selain itu, tantangan juga berasal dari kekurangan sumberdaya manusia kesehatan yang
memiliki kompetensi sesuai dengan bidang yang dikerjakan. Sehingga untuk beberapa
program masih dikerjakan oleh tenaga yang ada. Dan masih kurangnya pelatihan ataupun
diklat bagi tenaga kesehatan untuk eninkatkan kemampuan dan kompetensinya secara
BAB IV
ISU – ISU STRATEGIS DAN FAKTOR – FAKTOR PENENTU
B. KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1) SDM belum sepenuhnya memiliki kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan
Tupoksi.
2) Belum optimalnya fungsi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
3) Kualitas pelayanan kesehatan belum optimal.
4) Sarana dan prasarana belum memadai.
LINGKUNGAN EKSTERNAL
A. PELUANG (OPPORTUNITIES)
1) Adanya komitmen yang tinggi dari Pemerintah Kabupaten terhadap Bidang Kesehatan.
2) Dukungan dana cukup memadai.
3) Kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan cukup tinggi.
4) Adanya Institusi / Sarana Kesehatan Swasta.
B. ANCAMAN (TREATHS)
RENSTRA PUSKESMAS BESITANG TAHUN 2015 – 2019 32
1) Dukungan Lintas Sektor dalam meningkatkan masyarakat yang sehat dan mandiri masih
kurang.
2) Masih kurangnya peran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan.
3) Kasus Kesakitan dan Kematian culup tinggi.
4) Masih tingginya penduduk miskin.
Berdasarkan isu strategis, visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan yang telah
dirumuskan, maka Rencana Program dan Kegiatan Puskesmas Besitang tahun 2014-2019
dijabarkan sebagai berikut :
Cakupan polio 4 90 %
Cakupan campak 90 %
90 %
Cakupan HB 0
3 Cakupan TT2 pada ibu hamil 95 %
4 Cakupan BIAS 100 %
a. BIAS DT / TT 100 %
b. BIAS campak 100 %
5 Angka Penemuan kasus TBC BTA (+) ( CDR / Case Detection Rate ) 70 %
6 Kesembuhan penderita TBC BTA 75 %
7 Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani setiap tahun 100 %
8 Cakupan Penderita DBD yang ditangani / 100.000 penduduk 20
9 Angka kematian DBD setiap tahun <1%
10 Balita dengan diare yang ditangani setiap tahun 100 %
11 Penderita malaria yang diobati setiap tahun 100 %
Upaya Pengobatan
1 Cakupan kunjungan rawat jalan 60 %
2 Ketersediaan jenis dan jumlah obat essensial 100 %
3 Ketersediaan jenis dan jumlah obat generik 100 %
4 Penulisan resep obat generik setiap tahunnya 100 %
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
Upaya Kesehatan Sekolah
1 Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD / MI dan setingkat 70 %
2 Cakupan pemeriksaan berkala anak sekolah 70 %
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
5.2. MONITORING
Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya secara
mantap, teratur dan terus menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati dan mencatat
keadaan serta perkembangan program tersebut. Monitoring adalah upaya yang dilakukan secara
rutin untuk mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana telah
direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagaimana telah dijadwalkan, dan kemajuan dalam
mencapai tujuan program (UNESCO).
Monitoring melacak kinerja yang nyata terhadap apa yang direncanakan atau diharapkan
dengan menggunakan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Monitoring meliputi kegiatan
pengumpulan dan analisis data tentang proses dan hasil dari pelaksanaan program atau kegiatan
dan memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi. Monitoring sebenarnya lebih
ditekankan pada kegiatan mencermati proses pelaksanaan kegiatan serta adanya perubahan
lingkungan organisasi. Hasil monitoring akan memberikan umpan balik, apakah kegiatan dapat
berjalan semestinya, ataukah terjadi adanya penyimpangan dari yang direncanakan, atau bahkan
perencanaan yang tidak tepat atau menjadi tidak tepat oleh adanya perubahan lingkungan. Hasil
monitoring dipakai sebagai dasar tindakan manajemen, mulai dari penjaminan kegiatan tetap
pada tracknya sampai pada tindakan koreksi dan/ atau penyesuaian.
Monitoring pada pelaksanaan kegiatan puskesmas dilakukan setiap bulan. Monitoring
kegiatan program – program pelayanan kesehatan dilakukan saat melaksanakan Mini Lokakarya
Lintas Program yang dilaksanakan setiap bulannya. Mini Loka karya Lintas program yang
berfungsi untuk memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan perencanaan dan
memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru. Tujuan dari lokakarya
mini lintas program yang dilakukan internal puskesmas ini bertujuan untuk meningkatkan
kerjasama dan koordinasi antar petugas internal Puskemas, termasuk Puskesmas Pembantu dan
Bidan desa. Selain itu untuk mendapatkan kesepakatan dalam melaksanakan kegiatan sesuai
dengan perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Mini Lokakarya juga dapat
dilakukan untuk mengetahui perkembngan pelaksanaan RPK yang telah disusun, memecahkan
RENSTRA PUSKESMAS BESITANG TAHUN 2015 – 2019 40
masalah yang terjadi dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja. Selain
berhubungan dengan program, mini loka karya juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi
petugas Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan. Monitoring dalam
Minilokakarya ini dilaksanakan pada minggu ke 4 setiap bulannya setelah pelaksanaan kegiatan
bulanan.
5.3. EVALUASI
Evaluasi perlu dilakukan terhadap setiap fungsi manajemen yang dilakukan, mulai dari
perencanaan, penggerakan dan pengorganisasian, serta pengawasan. Selain itu evaluasi juga perlu
dilakukan pada setiap tahap dalam proses manajemen, mulai dari input, proses, output, outcome
dan dampak. kegiatan/program,
Tidak kalah pentingnya evaluasi juga harus dilakukan pada akhir kegiatan untuk menilai
pencapaian tujuan atau target suatu program atau kegiatan pelayanan.
Hasil evaluasi selain digunakan untuk melakukan koreksi terhadap kegiatan atau program
pelayanan yang sedang berjalan, juga digunakan untuk melakukan perencanaan pengembangan
program dan kegiatan di waktu mendatang.
Evaluasi merupakan kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secara sistematis dan
objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau program
yang telah selesai. Evaluasi dilakukan secara selektif untuk menjawab pertanyaan spesifik, yang
akan dijadikan pedoman bagi pengambil keputusan atau manajer, serta untuk menyediakan
informasi apakah asumsi atau teori yang melatar belakangi suatu program adalah valid, apakah
program berhasil atau tidak berhasil dan mengapa. Evaluasi biasanya bertujuan untuk
memastikan atau menilai apakah suatu program itu relevan, dirancang dengan baik, efisien,
efektif, memberi dampak positif, dan dapat berkesinambungan (sustain), atau bahkan
dikembangkan.
Tujuan utama evaluasi adalah:
1. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang kebijakan, strategi dan
pelaksanaan program atau kegiatan berkait dengan intervensi program yang sedang berjalan
maupun intervensi dimasa mendatang.
2. Menunjukkan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja program/kegiatan kepada pihak yang
berkepentingan.
3. Memperhatikan pengertian dan tujuan diatas, maka evaluasi perlu dilakukan pada setiap fungsi
manajemen, untuk menjamin suatu kegiatan benar-benar dibutuhkan serta tepat untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
Adapun evaluasi pada pelaksanaan dan kegiatan program di Puskesmas Besitang
dilakukan pada saat Mini Lokakarya Tribulan atau Mini Lokakarya Lintas Sektor. Dimana setiap
program akan di evaluasi bersama hasil capaiannya. Dan dari hasil evaluasi tersebut akan di
masukkan dalam notulen yang nantinya akan menjadi salah satu masukan pada Rencana Usulan
Kegiatan di Tahun Mendatang.
PENUTUP
Renstra yang disusun ini mengacu pada RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten
Langkat tahun 2014 – 2018 dan tetap berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
Dokumen ini sangat terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak untuk
penyempurnaan. Masa berlakunya renstra ini tahun 2015 – 2019, sesuai dengan RPJMD
Kabupaten Langkat. Sedangkan untuk periode selanjutnya akan disusun kembali rencana
strategis sesuai dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal yang sedang
berkembang. Bila dalam perkembangannya terdapat perubahan akan dipaparkan didalam
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahunan sebagai penjabaran renstra.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini diucapkan
terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya. Dengan penyusunan dokumen ini,
diharapkan upaya Puskesmas Besitang dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di masa depan dapat terarah dan terukur.
RENSTRA PUSKESMAS BESITANG TAHUN 2015 – 2019 42
LAMPIRAN
UPAYA PENGOBATAN
1 Cakupan kunjungan rawat jalan 60 % 70 % 80 % 90 % 100 100
% %
2 Ketersediaan jenis dan jumlah obat 100 % 100 100 100 100 100
essensial % % % % %
3 Ketersediaan jenis dan jumlah obat 100 % 100 100 100 100 100
generik % % % % %
4 Penulisan resep obat generik setiap 100 % 100 100 100 100 100
tahunnya % % % % %