Anda di halaman 1dari 112

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................

DAFTAR GAMBAR......................................................................................

DAFTAR TABEL..........................................................................................

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang dan Tujuan.........................................................................

2. Landasaan Hukum......................................................................................

3. Maksud dan tujuan.....................................................................................

4. Sistematika Penyajian.................................................................................

Bab II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

1. Tugas, Fungsi, dan struktur Organisasi.......................................................

2. Sumber daya Puskesmas............................................................................

3. Kinerja Pelayanan Puskesmas (2012-2017)...............................................

4. Tantangan dan Peluang pengembangan Pelayanan Puskesmas.............

Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

1. Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan fungsi pelayanan Puskesmas

2. Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah
terpilih

3. Telaahan Renstra Dinas kesehatan dan Renstra Puskesmas

4. Telahaan rencana tata ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategi

5. Penentuan Isu-Isu Strategi

Bab IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Puskesmas

2. Strategi Pencapaian

Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK


SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DAN PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN

Bab VI PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 39


DAFTAR GAMBAR

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 40


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

1. Latar Belakang

Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945


alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan
nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam


pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai
dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 ayat (1) bahwa “setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat di lihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain
pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan
merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia,
yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional.

Untuk itu, Puskesmas Sei Baung dan jajarannya, dengan berbagai kebijakan-kebijakannya
berusaha keras untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tersebut. Dalam
pembangunan jangka panjang tahap II (1994-2019) dibidang kesehatan tertera dengan
jelas arah dan tujuan yang akan dicapai. Arah dan tujuan tersebut yaitu, peningkatan
kemampuan keluarga dan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan dan pembudayaan perilaku sehat serta NKKBS, perbaikan mutu lingkungan

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 41


hidup yang dapat menjamin hidup sehat, perbaikan status gizi, pengurangan kesakitan,
kecacatan, dan kematian serta peningkatan kesejahteraan pelayanan kesehatan yang
bermutu, terjangkau, dan dapat diterima masyarakat. Puskesmas BLUD merupakan unit
kerja pada SKPD BLUD Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kamampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas terdiri dari upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya
kesehatan yang diselenggarakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia. Upaya kesehatan
ini memberikan daya ungkit yang paling besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan
kesepakatan global maupun nasional. Upaya kesehatan wajib ini terdiri dari promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana,
perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta
pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan merupakan upaya kesehatan
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat
setempat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan


tersebut, puskesmas harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Azas penyelenggaraan puskesmas adalah azas pertanggung jawaban wilayah,
pemberdayaan masyarakat, keterpaduan, dan rujukan.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus


melaksanakan manajemen puskesmas dengan baik. Manajemen puskesmas merupakan
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran
puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung
jawaban. Seluruh kegiatan manajemen puskesmas tersebut merupakan satu kesatuan
yang saling terkait dan berkesinambungan. Untuk mencapai hal tersebut maka
Puskesmas berubah status menjadi Puskesmas BLUD.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 42


Sejalan dengan implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan unit kerja pada SKPD paska
ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Rencana
Strategis Bisnis merupakan salah satu dokumen penting untuk menunjang keberhasilan
dalam implementasi penerapan PPK-BLUD.

Dalam Pola pengelolaan Keuangan BLUD sesuai peraturan pemerintah Nomor 23 tahun
2005 dan peraturan menteri dalam negeri no. 61 tahun 2007, puskesmas diberikan
keluluasaan dan fleksibilitas. Namun sebagai pengimbangnya, puskesmas dikendalikan
secara ketat dalam perencanaan, penganggaran, dan pertanggungjawaban.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Sei Baung adalah suatu rencana jangka panjang
yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan kemana puskesmas akan diarahkan
untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan
keadaan lingkungan.

2. Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi penyusnan Renstra


Puskesmas Tahun 2018-2023 :

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5063);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 43


Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan

dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4585);

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016

tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan

Pendekatan Keluarga;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1475);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pemangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

9. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota

Palembang (Lembaran Daerah Kota Palembang Tahun 2008 Nomor 10);

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 44


10. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Palembang Tahun 2018-

2023;

11. Peraturan Walikota Palembang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Strategi

Dalam Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Lingkungan Pemerintah Kota Palembang.

10 Pengertian dan Ruang Lingkup Rencana Strategis Bisnis (RSB)

Pengertian RSB diuraikan dalam PP 23/2005 tentang pola pengelolaan keuangan BLU
pada penjelasan pasal 4 ayat (4) huruf C dan Permendagri no. 61 tahun 2007 disebutkan
bahwa Rencana Strategis Bisnis mencakup anatara lain pernyataan visi, misi, program
strategis , dan pengukuran pencapaian kinerja. Pengelolaan keuangan dan non keuangan
pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus dan terus berlangsung pada suatu
organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran,evaluasi,
dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk perencanaan
berikutnya..Pengelolaan pelayanan kesehatan pada puskesmas menuntut
kecermatan,keakuratan, dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut
kepentingan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Oleh karena itiu perencanaa
puskesmas memiliki fleksibilitas dan elastisitas relative tinggi yang mensyaratkan
pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaaan kinerjanya.

Rencana strategis bisnis adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses


berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyedia jasa
layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif,
mengorganisasikannnya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan
mengukur hasilnnya melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholder (pihak terkait) puskesmas. RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai
tahun 2013 sampai dengan tahun 2018, yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing
pusat pertanggungjawaban pada unit-unit pelayanan yang ada.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 45


11 Hubungan Antara Rencana Strategis Bisnis (RSB) dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) harus sejalan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam hal ini program-program untuk urusan wajib
bidang kesehatan yang disajikan dalam Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) harus
selaras dengan program-program yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).

Target pencapaian Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sei Baung harus sejalan
dengan rencana pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas, baik dalam
penyediaan sumberdaya, jenis, dan jumlah layanan maupun mutu layanan yang hendak
dicapai dalam kerangka waktu 5 tahun.

Pola pembiayaan jangka menengah meliputi belanja modal terkait dengan penyediaan
aset Puskesmas Sei Baung untuk memenuhi standar minimal. Aset pelayanan dan
belanja barang dan jasa terkait dengan biaya per unit layanan dikalikan jumlah
kunjungan pasien. Di samping itu juga harus memperhatikan biaya per unit (unit cost)
layanan dan tarif layanan dalam rangka membuat prognosa pendapatan dan beban lima
tahun kedepan.

Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Puskesmas Sei Baung akan sejalan
dengan Rencana Strategis Bisnis (RSB) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) selanjutnya menjadi bagian dari RAPBD untuk
dibahas dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan DPRD menjadi APBD.

Berdasarkan penetapan APBD, disusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas


Kesehatan Kota Palembang sebagai dasar penarikan dana yang bersumber dari APBD,
sekaligus sebagai lampiran kontrak kinerja antara Kepala Puskesmas Sei Baung dengan
Kepala Daerah Kota Palembang Cq. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang selaku
pemilik. Informasi realisasi keuangan Puskesmas Sei Baung diproses melalui Sistem
Akuntansi Keuangan sedangkan informasi kinerja diadministrasikan melalui Sistem
Pengumpulan Data Kinerja untuk menghasilkan output berupa laporan keuangan dan
laporan kinerja.

Sistem Akuntansi Keuangan harus didukung oleh subsistem-subsistem antara lain Sistem
Informasi Kesehatan (SIK), billing system, inventory system, manajemen aset, Sistim
Informasi Manajemen Medical Record. Seluruh proses pengelolaan keuangan Puskesmas

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 46


Sei Baung sebagai BLUD dikelola berdasarkan Pola Tata Kelola yang baik dengan
berlandaskan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,
fairness/kesetaraan (TARIF).

Bekerjanya pola tata kelola keuangan BLUD ditunjang dengan sistim pengelolaan yang
terintegrasi, sehingga seluruh persyaratan BLUD tersebut menjadi satu kesatuan yang
komprehensif sebagaimana tampak dalam gambar grand design sebagai berikut :

Gambar 1
Kerangka Konseptual Rencana Strategis Bisnis

Dari uraian tersebut di atas posisi Rencana Strategis Bisnis (RSB) sangat dibutuhkan
dalam pola pengelolaan keuangan BLUD, untuk menjelaskan konsepsi dasar Rencana
Strategis Bisnis (RSB) dalam aktivitas perencanaan Puskesmas Sei Baung.

12 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskemas Sei Baung Kota Palembang
Tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 47


a. Merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota
Palembang Tahun 2014– 2018 Bidang Kesehatan.

b. Merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA).

c. Merupakan rencana antisipatif dan inovatif dalam menghadapi berbagai perubahan


laju pembangunan yang terjadi di Kota Palembang.

d. Untuk meningkatakan kemampuan manajemen di puskesmas dalam menyusun


perencanaan kegiatan lima tahunan berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraannya.

e. Merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas


setiap tahun dalam upaya mengatasi masalah kesehatan atau sebagian masalah
kesehatan masyarakat.

f. Merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Puskesmas setelah diterimanya alokasi sumber dana untuk kegiatan tahun berjalan
dari berbagai sumber.

B. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika Penyajian Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sei Baung Kota Palembang
yaitu sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta
sistematika penulisan

Bab II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

Menjelaskan tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber daya, kinerja


pelayanan, serta tantangan dan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan pelayanan Puskesmas

Bab III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

Menjelaskan hasil identifikasi terhadap permasalahan pelayanan, telaahan visi,


Misi dan program Walikota Palembag periode 2018-2023, telaahan Renstral Dinas
Kesehatan Kota Palembang, telaahan Rencana tata Ruang Wilayah dan KLHS serta
Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta penentuan isu-isu Strategis.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 48


Bab IV TUJUAN DAN SASARAN

Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kota Palembang


2018 - 2023 berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran RPJMD Kota
Palembang 2018 - 2023 sebagai indikasi keberhasilan kepala Dinas
Kesehatan dalam memimpin seluruh jajaran di lingkungan Dinas Kesehatan.

Bab V Program Puskesmas

Bab VI Prosedur pelaksaaan dan akuntabilitas program

PENUTUP

LAMPIRAN

C. METODOLOGI

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sei Baung disusun dengan memanfaatkan dokumen-
dokumen yang tersedia. Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Pedoman Teknis Asistensi
Penyusunan Rencana Strategis Bisnis meliputi 2 (dua) metode yaitu:

1. Studi literatur (desk research), dilakukan dengan melakukan kajian terhadap ketentuan
perundangan dan dokumen-dokumen yang meliputi: ketentuan perundangan yang
terkait dengan rencana strategis bisnis yang berlaku bagi Puskesmas yang menerapkan
PPK-BLUD, pedoman penilaian penerapan PPK-BLUD, literatur mengenai perencanaan
strategis .

2. Penulisan draft pedoman, pembahasan dan diskusi materi pedoman secara intern oleh
tim penyusun, pembahasan draft pedoman pada tingkat Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kota Palembang, perbaikan-perbaikan dan revisi serta finalisasi pedoman.

Seluruh isi materi Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sei Baung telah ditelaah dan
dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya
menjadi tanggungjawab dari Kelompok Kerja Puskesmas Sei Baung.

Adapun metode penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sei Baung dengan
menggunakan Balanced Scorecard. Metode ini secara komprehensif melihat seluruh
perspektif dalam merumuskan strategi Puskesmas yaitu meliputi :

1. Perspektif Keuangan
2. Perspekstif Pelanggan/stakeholder
3. Perspektif Proses Bisnis Internal, dan
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 49


Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pertanggungjawaban
dengan menggunakan Strategic Based Responsibility, yang berarti seluruh unit layanan
yang ada di Puskesmas Sei Baung diukur kinerja berdasarkan perspektif tersebut.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 50


BAB II
GAMBAR PELAYANAN
PUSKESMAS SEI BAUNG

Capaian kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kota Palembang periode tahun

2013-2017 merupakan hasil dari berbagai upaya selama lima tahun. Gambaran

pelayanan Dinas Kesehatan Kota Palembang selama periode 2013-2017 diperlukan

sebagai panduan dalam menyusun kebijakan strategis Dinas Kesehatan Tahun 2018 -

2023 terutama untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan organisasi agar rumusan

program dan kegiatan yang dibuat dapat mencapai tujuan Dinas Kesehatan secara

efektif dan efisien.

Gambaran pelayanan Dinas Kesehatan Kota Palembang selama periode 2013-

2017 dijelaskan melalui analisis indikator capaian kinerja pelayanan berdasarkan tugas

dan fungsi, sumber daya yang dimiliki, capaian-capaian penting yang telah dihasilkan

periode sebelumnya, capaian program prioritas RPJMD periode sebelumnya, serta

hambatan-hambatan yang dihadapi dan dinilai perlu diatasi pada lima tahun yang akan

datang.

II.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota


Palembang

Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat adalah salah satu sarana

pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah

unit pelaksana teknis dinas Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Tugas Puskesmas adalah

Organisasi

i. Struktur Organisasi

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-
masing puskesmas. Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 3 tahun
2009, tanggal 15 Januari 2009, tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 51


(UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), struktur organisasi Puskesmas
Sei Baung Palembang adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

3. Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM), terdiri dari :

a. Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, meliputi :

i. Petugas Pelayanan Promosi Kesehatan

ii. Petugas Pelayanan Kesehatan Lingkungan

iii. Petugas Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit


Menular dan Penyakit tidak Menular

iv. Petugas Pelayanan KIA dan KB

v. Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat

b. Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :

i. Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan

ii. Petugas Pelayanan Kesehatan Sekolah

iii. Petugas Pelayanan Kesehatan Olahraga

iv. Petugas Pelayanan Kesehatan Tradiosional

v. Petugas Pelayanan Kesehatan Kerja

vi. Petugas Pelayanan Kesehatan Usia lanjut

4. Koordinator Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP), terdiri dari :

a. Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, meliputi :

i. Petugas Pelayanan KIA dan KB

ii. Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat

iii. Petugas Pelayanan Pengobatan

iv. Petugas Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit


Menular dan Penyakit tidak Menular

b. Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :

i. Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan

ii. Petugas Pelayanan Kesehatan Mata

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 52


iii. Petugas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

iv. Petugas Pelayanan Kesehatan Jiwa

v. Petugas pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

5. Puskesmas Pembantu

ii. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan


dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk
Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana bidang
kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

iii. Kedudukan Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat

Kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawabnya tersebut Kepala Puskesmas dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan Kepala

Puskesmas setingkat dengan eselon III-B.

Adapun fungsi Puskesmas adalah sebagai berikut :

a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan

dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan

serta sumber daya kesehatan.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan

pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta

sumber daya kesehatan.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan

dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan

serta sumber daya kesehatan.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 53


d. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kota.

e. Pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan

Kota.

f. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah terkait dengan bidang

kesehatan.

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kota Palembang terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Berbasis Masyarakat

3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :

1. Seksi Surveilens dan Imunisasi

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa serta NAPZA

e. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :

1. Seksi Pelayanan Primer dan Tradisional

2. Seksi Rujukan dan Jaminan Kesehatan

3. Seksi Peningkatan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan

f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi :

1. Seksi Kefarmasian

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 54


2. Seksi Alat Kesehatan

3. Seksi Sumber Daya Manusia

g. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas

Struktur organisasi Puskesmas Sei Baung lebih jelas dapat dilihat pada bagan

berikut :

Struktur Organisasi pkm sei baung

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 55


II.2 Sumber Daya Puskemas

Tabel 13
II.3DAFTAR NAMA PEGAWAI PUSKESMAS SEI BAUNG TAHUN 2013

LAMPIRAN SURAT EDARAN KEPALA


PEMERINTAH KOTA PALEMBANG DAFTAR URUT KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN
PROPINSI SUMATERA
SELATAN PUSKESMAS SEI BAUNG ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA
:
Jl. Pertiwi RT.10 RW.03 Dwikora II 03/SE/
Palembang NOMOR 1980

PUSKESMAS SEI BAUNG PALEMBANG TANGGAL : 11 FEBRUARI 1980


PANGK MASA
JABATAN PENDIDIKAN FORMAL GELA
AT KERJA
R STRUKTURAL
N J.K TANGGAL
NAMA NIP Lulus Tingka PEND /
o EL Gol. T Bl LAHIR
Nama Nama Lembaga Tahu t IDIKA FUNGSIONAL
Ruang h n
n Ijazah N

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1971042620011020 Pimpinan 1 1 26-04-


1 dr.Hj.Apriynti p IV/a FK UNSRI 1996 S1 Dr FUNGSIONAL
01 PKM 6 1 1971
1960081719830320 2 AKBID BUDI 17-08- Am.K
2 Hj.Erlinda,Am.Keb p III/d Bidan 7 2012 D3 FUNGSIONAL
10 0 MULIA 1960 eb
1962010119840820 2 01-
3 Nopinah p III/d Perawat 2 SPK 1983 SLTA - FUNGSIONAL
01 0 01=1062
1958080519702200 2 05-08-
4 Hj. Haryani p III/d Perawat gigi 2 SPRG 1977 SLTA - FUNGSIONAL
1 8 1958
1961111719830320 Perawat 2 17-11- AMK
5 Erdaya,AMKG p III/d 9 AKG DEPKES 2010 D3 FUNGSIONAL
15 Gigi 0 1961 G
1958113019830320 Ass.Apoteke 2 1 30-11-
6 Sumarni p III/d FARMASI DEPKES 1985 SLTA - FUNGSIONAL
03 r 0 1 1958
drg.rachma 1978091920060420 19-10-
7 p III/c Dokter Gigi 6 5 FKG Mustopo 2004 S1 drg FUNGSIONAL
Virsanti 13 1978
1965053119860320 Perawat 2 UNIV BINA 31-05-
8 Nuzmawati,S,PSi p III/c 1 2008 S1 - FUNGSIONAL
05 Gigi 0 DARMA 1965
Sri 1968060419900320 2 04-06-
9 p III/c Sanitarian 0 AKL PROVINSI 2010 D3 AMKL FUNGSIONAL
Mardaliati,AMKL 10 6 1968
1 1982022220090320
dr.Nurin Erlyndia p III/b dokter 6 0 FK UNSRI 2006 S1 22-09-982 dr FUNGSIONAL
0 05
1 1962121419830320 2 14-12-
Mulyati p III/b Paramedis 9 SPPPM 1983 SLTA - -
1 06 0 1962
1 1973012019930120 1 BIDAN DEPKES 26-01-
Yuniar Asmara p III/b Bidan Pustu 3 1994 D1 - FUNGSIONAL
2 01 3 LINGGAU 1973
1 Nani 1971090119930120 1 AKBID BUDI Am.K
p III/b Bidan 3 2011 D3 01-091971 FUNGSIONAL
3 Sulistiawai,Am.Keb 01 3 MULIA eb
1 1974042219970320 1 22-04-
Nurlaili,AMG p III/b Tenaga Gizi 7 AGZI DEPKES 1995 D3 AMG FUNGSIONAL
4 03 0 1974
1 1977062819960320 Perawat 1 08-05-
Nurlatifah,SKM p III/b 1 BINA HUSADA 2006 S1 - FUNGSIONAL
5 0 Gigi 1 1976
1 Hj.Reviyanti 1976050819960320 Ass.Apoteke 1 28-06-
p III/ 7 BINA HUSADA 2006 S1 - FUNGSIONAL
6 EP.S.Kep 03 r 0 1976
Hj.Maria
1 1974033019970320 1 30-03- AMA
Suryaningsih,AMA p III/a ANALIS KES 1 WIDIA DARMA 2011 D3 FUNGSIONAL
7 01 0 1974 K
K
1 - 15-07-
Pauziah Honor Daerah p loket - - SLTA 1989 SLTA - Honor Daerah
8 1970
1 Nyimas Honor Daerah 01-01- Am.K Honor Daerah
p - Perawat - - Akper 1998 D3
9 Susila,Am.Kep 1973 ep
2 Lendy Honor Daerah 10-08- AM Honor Daerah
p - Bidan - - Akbid 2007 D3
0 Perwithasari,SKM 1967 Keb
2 Honor Daerah 04-09- Honor Daerah
Septi Netty p - TU - SLTA 1983 SLTA -
1 1965
2 Honor Daerah 10-07- Honor Daerah
Halim Suwandi L - Jaga Malam - - SMP - SMP -
2 1972
2 Honor Daerah 24-06- Honor Daerah
Feri Yanto l - Jaga Malam - - SMP 1993 SMP
3 1965

Tabel 14
Distribusi Pegawai di Puskesmas Sei Baung Tahun 2013

No Nama Keahlian Jumlah Pendidikan


PUSKESMAS SEI BAUNG
1 Dokter Umum 2 orang S1 : 2 orang
2 Dokter Gigi 1 orang S1
3 Perawat 2 orang D 3 : 1 orang
SPK : 1 orang
4 Perawat Gigi 4 orang D 3 : 1 orang
SPRG : 3 orang
5 Bidan 3 orang D 3 : 3 orang
6 Petugas Gizi 1 orang D3
7 Petugas Sanitarian 1 orang D3

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 56


8 Asisten Apoteker 2 orang SMF : 2 orang
9 Analis Laboratorium 1 orang SMAK
10 Tata Usaha 2 orang SMA
11 Loket 1 orang SMA

PUSTU KANCIL PUTIH


1 Bidan 2 orang D3 : 1 orang
D1 : 1 orang
2 Paramedis 1 orang SPPPM
S1 : 3 orang
D3 : 9 orang
D1 : 1 orang
JUMLAH 22 orang SPR/SPK/SPRG/SAA/SMF/SMAK : 5 orang
SMA : 2 orang
SPPPM : 1 orang
SMP : 2 orang

II.4 Kinerja Pelayanan Puskesmas Sei Baung Periode Tahun 2013-


2018

Capaian kinerja pelayanan Puskesmas tahun 2013-2017 dapat dilihat dari

capaian indikator kinerja yaitu dengan membandingkan realisasi target indikator

dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu, capaian kinerja pelayanan juga

dinilai dari perencanaan anggaran dan realisasinya selama kurun waktu 2013-

2017.

1.2.1. Capaian Indikator Kinerja

Bagian ini mengulas capaian kinerja Puskesmas tahun 2013-2017

berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kota

Palembang Tahun 2013-2017. Capaian kinerja Puskesmas secara rinci

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Puskesmas Sei Baung Tahun 2013-2017

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 57


II.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas
Tantangan merupakan ancaman dari faktor eksternal yang dapat

mempengaruhi pencapaian tujuan Puskesmas. Sedangkan, peluang adalah

kesempatan yang datang dari faktor eksternal yang dapat mendukung tercapainya

tujuan Puskesmas dalam lima tahun. Dengan memahami tantangan dan peluang

di lingkungan strategisnya, diharapkan Puskesmas dapat membuat strategi yang

tepat demi terwujudnya tujuan pembangunan daerah.

1. Tantangan

a. Belum seluruh penduduk punya jaminan kesehatan

b. Bertambahnya sarana pelayanan kesehatan swasta yang berorientasi

hanya kuratif

c. Masih adanya penyakit-penyakit Triple Burdden (infeksi klasik, infeksi

canggih dan penyakit-penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup)

d. Tingginya arus urbanisasi dan mobilisasi penduduk

e. Pemberdayaan dan peran serta masyarakat belum optimal

f. Program PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) belum optimal

dilaksanakan masyarakat

g. Ketersediaan data sasaran masih bersifat proyeksi/estimasi

2. Peluang

a. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

b. Undang Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

c. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD)

e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 tahun 2018 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM)

f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang pusat

kesehatan masyarakat

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 58


g. Adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Palembang 2018 - 2023

h. Prioritas Pembangunan Kota Palembang pada pendidikan dan kesehatan

i. Dukungan lintas sektor, organisasi profesi dan pemerhati kesehatan (TP-

PKK, Dharma Wanita, Kelompok Kerja Operasional DBD, Komite

penanggulangan HIV/AIDS, Pokjanal Posyandu, Tim UKS, Tim

Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Tim PSC, Pokja KIPI, AKHI, IDI, IBI,

PPNI, PERSAGI, IAKMI, PDGI, PTGMI, IAI, PAFI,PDUI, HAKLI, PERSI,

dll)

j. Banyaknya institusi pendidikan kesehatan berada di Kota Palembang

k. Adanya kemitraan dengan seluruh rumah sakit yang ada di Kota

Palembang

l. Adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK) serta Jaminan Persalinan

m. Adanya kegiatan upaya pendekatan kepada masyarakat secara langsung

seperti kegiatan gotong royong setiap hari Minggu dan subuh berjamaah

(Si Abuh)

n. Adanya Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan ASI Eksklusif.

c. Fungsi Puskesmas
i. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan


pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayah kerjanya, sehingga berwawasan dan mendukung pembangunan
kesehatan.

Disamping itu, puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan


dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 59


Untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

ii. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar setiap orang terutama pemuka masyarakat,


keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan.

Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan


memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat
setempat.

iii. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat


pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas


meliputi :

a. Pelayanan kesehatan perorangan


Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi (private good) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat


Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 60


Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

d. Tata Kerja
i. Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya puskesmas berkoordinasi dengan kantor


kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat
kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, penggerakan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal
pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas,
koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.

ii. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.


Dengan demikian secara teknis dan administratif, Puskesmas bertanggung jawab
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan
administratif dan teknis kepada Puskesmas.

iii. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola lembaga


masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk
penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan.
Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai
dengan kebutuhan.

iv. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 61


Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai
pelayanan kesehatan rujukan.

Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan


dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit,
dan berbagai balai kesehatan masyarakat.

Untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan


berbagai sarana pelayanan kesehatan rujukan, seperti Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium
Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut
diselenggarakan melalui konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

v. Dengan Lintas Sektor

Tangggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah


menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang optimal,
penyelenggaraaan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat
dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat
kecamatan. Diharapkan satu pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan
di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat
kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.

vi. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah


kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek
dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui
pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP), yang menghimpun berbagai
potensi di masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
kemasyarakatan serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra
puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 62


BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

III.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


III.2 Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala
Derah Terpilih
III.3 Telaahan Renstra Dinas Kesehatan kota Palembang dan Renstra
Puskesmas
III.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategi
III.5 Penentuan Isu-isu Strategi

III.2 VISI DAN MISI PUSKESMAS

Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang ada di Kota Palembang, Puskesmas
Sei Baung Palembang menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang sebagai
tumpuan dan harapan masyarakat kota untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul
akibat perubahan pola hidup masyarakat perkotaan. Masalah kesehatan yang disadari
antara lain masalah lingkungan pemukiman, gizi, kesehatan reproduksi maupun
penanggulangan penyakit menular yang ada di lingkungan Kecamatan Ilir Barat I maupun
yang datang dari luar wilayah kerja Puskesmas Sei Baung Palembang.

Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Puskesmas Sei Baung Kota
Palembang memiliki visi yaitu:

Tercapainya Kelurahan 26 Ilir D-1 dan

Kelurahan Demang Lebar Daun Sehat

Dilandasi dengan pemikiran di atas maka selayaknya Puskesmas Sei Baung bertanggung
jawab untuk mengemban amanah yang diberikan Walikota Palembang yaitu memberikan
pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai standar Kementerian Kesehatan RI pada
masyarakat, seperti yang dinyatakan dalam visi GBHN yaitu “Terwujudnya masyarakat
Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didukung oleh manusia yang sehat,
mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air berkesadaran hukum dan
lingkungan sehat, menguasai teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin”.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 63


Untuk mencapai visi tersebut diperlukan misi Puskesmas Sei Baung Kota Palembang
sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata. Dengan pernyataan misi
diharapkan seluruh insan kesehatan dan pihak yang berkepentingan dapat lebih mengenal
cara hidup sehat di tengah-tengah masyarakat mengetahui program-program kesehatan
serta hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang.

Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, terdapat 4 (empat) misi yang diemban dan akan
dilaksanakan yaitu:

1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Keelurahan


demang Lebar daun dan Kelurahan 26 Ilir D I

2. Meningkatkan professionalitas sumber daya manusia Puskesmas Sei Baung

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan beserta sarana dan prasarana


yang bermutu prima

4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian di wilayah kerja Puskesmas Sei Baung

Misi Pertama : “Meningkatkan Kemitraan pada semua pihak.

Misi ini ditetapkan untuk merespon tuntutan masyarakat yang menginginkan adanya
tanggungjawab pemerintah beserta masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang layak
serta dapat hidup sehat sehingga dapat bekerja untuk mencari nafkah/produktif.

Oleh karena itu diperlukan kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk berpartisipasi
dalam melaksanakan program kesehatan agar mendapatkan manusia yang berkualitas
sehingga mampu mandiri. Melihat luasnya wilayah dan besarnya sasaran yang dihadapi
serta keterbatasan sumber daya (resources) yang ada perlu dikembangkannya kerja sama
dalam pembangunan kesehatan wilayah Kecamatan Ilir Barat I, antara lain :

1. Kemitraan dalam pendanaan


Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan perlu dibina kerjasama dalam hal
pembiayaan kesehatan. Penggalangan kemitraan yang dilakukan baik yang bersifat lintas
sector antar instansi pemerintah maupun dengan BUMN, swasta, dan masyarakat.

2. Kemitraan dalam kegiatan


Luasnya wilayah Kecamatan Ilir Barat I disertai dengan tidak meratanya pemukiman
penduduk serta kurangnya jumlah tenaga kesehatan merupakan keterbatasan yang
mengharuskan Puskesmas Sei Baung membangun kemitraan. Kemitraan ini baik lintas
program maupun lintas sektor yang berbentuk suatu kegiatan dalam menuju tujuan yang

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 64


telah ditetapkan. Kemitraan dengan unsur pemerintah/lintas sektoral dalam hal
pembangunan kesehatan dapat berupa pembangunan fisik maupun pembangunan non-
fisik.

Misi Kedua : “Meningkatkan professionalitas sumber daya manusia Puskesmas Sei Baung”

Misi ini dilandasi pemikiran peningkatan profesionalitas aparatur pemerinta sumber daya
manusia bidang kesehatan termasuk penyelenggara pelayanan kesehatan di jajaran
puskesmas dan puskesmas pembantu adalah hal yang mutlak seiring dengan tingginya
tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan bekerja
sesuai dengan Standard Of Procedure (SOP) yang ditetapkan

Misi Ketiga : “Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan beserta sarana dan
prasarana yang bermutu prima”

Misi ketiga ini merupakan suatu upaya agar terjadi peningkatan pelayanan kesehatan sesuai
standar yang telah ditetapkan. Agar pelayanan kesehatan di Puskesmas Sei Baung dapat
dilaksanakan dengan baik dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu prima
kepada masyarakat yang diperlukan pelayanan sehingga pelayanan dapat dilaksanakan
dengan tepat, cepat dan nyaman. Isu pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu prima
adalah krusial. Pelayanan kesehatan seharusnya didapatkan secara merata dan adil kepada
seluruh kelompok target. Masyarakat kaya, masyarakat miskin, masyarakat tengah kota, dan
masyarakat pinggiran kota semuanya memiliki akses kepada pelayanan kesehatan yang
prima.kesehatan yang prima.

Misi Keempat : “Menurunkan angka kesakitan dan kematian di wilayah kerja Puskesmas Sei
Baung”

Misi keempat merupakan upaya untuk menurunkan resiko kesakitan dan kematian. Upaya
yang dilakukan adalah dengan melakukan upaya-upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dengan cara menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian bayi (AKB),
dan Angka Kematian Balita (AKB) serta meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) dan Balita
Kurang Gizi.

A. UKURAN KEBERHASILAN

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 65


Ukuran keberhasilan kinerja Puskesmas Sei Baung dapat dilihat dari 2 aspek yaitu
tercapainya Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Peraturan Walikota Palembang No.
72 Tahun 2013 dan Permenkes RI No. 741/Menkes/PER/VII/2008.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 66


Tabel 19
Tabel Indikator Kinerja Utama (IKU)/ Indikator Kinerja Pelayanan Puskesmas Sei Baung

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN Realisasi


No Satuan Target 2018
(23 Indikator) Tahun 2013
1 2 3 4 5

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1 Cakupan yankes dasar masyarakat miskin % 100 100

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang


2 harus diberikan sarana kesehatan (RS) % - 100
kab/kota
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
3 % 100 100
masyarakat miskin
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
4 % 100 100
setingkatnya

5 Cakupan desa siaga aktif % 2 80

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI


6 pada anak usia 6-24 bulan kurang gizi keluarga % 100 100
miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapatkan
7 % 100 100
perawatan
Cakupan penderita penyakit TB BTA positif
8 % 22 100
yang ditangani
Cakupan penemuan & penanganan penderita /100.000
9 100 49
DBD pddk

10 Cakupan penemuan penderita diare % 100 100

Cakupan penemuan penderita pneumonia


11 % 57 90
balita
AFP rate per 100.000 penduduk yang <15
12 % - 100
tahun
Cakupan desa/kelurahan Universal Child
13 % 100 100
Immunization (UCI)
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang
14 dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang % 100 100
<24 jam

15 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita % 91,20 92,5

16 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 % 99,60 98

17 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 80 83

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


18 kesehatan yang memiliki kompetensi % 100 93
kebidanan

19 Cakupan pelayanan nifas % 100 93

Cakupan neonatus dg komplikasi yang


20 % 80 83
ditangani

21 Cakupan kunjungan bayi % 91,20 93

22 Cakupan KB Aktif % 70 75

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 67


Tabel 20
Tabel Indikator Kinerja Khusus (IKK)/ Indikator Kinerja Non-Pelayanan
Puskesmas Sei Baung

INDIKATOR KINERJA NON-PELAYANAN Realisasi


No Satuan Target 2018
(13 Indikator) Tahun 2013
1 2 3 4 5

INDIKATOR KINERJA KHUSUS (IKK) PUSKESMAS


US $ per
1 Obat essensial generik di sarana kesehatan - 1,40
pddk
2 Cakupan rumah tangga yang menerapkan PHBS % 61,6 65
Cakupan Tempat-tempat umum (TTU) yang
3 % 85 85
memenuhi syarat kesehatan
Cakupan rumah tangga yang menggunakan air
4 % 97 95
bersih
Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas
5 % - 100
yang terkalibrasi
Jumlah Puskesmas yang memenuhi standar
6 Pkm 100 42
pelayanan kesehatan

7 Cakupan pelayanan kesehatan lansia % 71 75


Cakupan pengawasan Tempat pengolahan
8 makanan (TPM) yang memenuhi syarat % 70 85
kesehatan
Cakupan tingkat pelayanan administrasi
9 % 80 100
perkantoran
Cakupan tingkat ketersediaan sarana dan
10 % 80 100
prasarana aparatur

11 Cakupan tingkat disiplin aparatur % 85 100

Cakupan tingkat ketersediaan aparatur yang


12 % 85 100
kompeten
Rasio dokumen perencanaan dan pelaporan
13 % 100 100
yang disusun tepat waktu

C. NILAI-NILAI YANG DIANUT PUSKESMAS

Nilai-nilai (values) merupakan pedoman yang diyakini sebagai ketinggian jiwa yang harus selalu
dihayati dan diamalkan oleh seluruh insan kesehatan serta anggota organisasi yang bergerak di
bidang kesehatan dalam melaksanakan tugas. Nilai yang berkembang dalam suatu organisasi
menjadi semangat bagi anggota organisasi dalam berkarya.

Nilai-nilai yang ada dan disepakati di lingkungan Puskesmas Sei Baung Kota Palembang adalah

Keterbukaan, Kebersamaan, Kekeluargaan, dan Terus Belajar

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 68


1. Keterbukaan

Nilai pertama yang menjadi pedoman staf Puskesmas Sei Baung dalam bekerja adalah
nilai keterbukaan. Nilai ini mengandung makna bahwa dalam bekerja, harus ada unsur
transparansi, tidak ada hal-hal yang ditutupi berkaitan dengan pelaksanaan program-
program puskesmas dengan segala permasalahan dan hambatan yang dihadapi. Dengan
keterbukaan, masalah-masalah yang menghambat kinerja Puskesmas akan dapat
diidentifikasikan dan dicarikan solusi pemecahannya. Pada akhirnya, nilai keterbukaan
ini akan meningkatkan kinerja staf Puskesmas Sei Baung.

2. Kebersamaan

Jajaran Puskesmas Sei Baung merupakan satu tim dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan kesehatan. Nilai kebersamaan adalah salah satu fondasi dalam kerja sama
tim. Dengan nilai kebersamaan ini diharapkan terbangun semangat saling membantu
dan bahu-membahu dalam melaksanakan program dan kegiatan di Puskesmas Sei Baung
Kota Palembang.

3. Kekeluargaan

Jajaran Puskesmas Sei Baung merupakan satu tim dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan kesehatan. Selain memiliki nilai keterbukaan dan kebersamaan sebagai
salah satu nilai yang penting dalam konteks kerja tim, komponen lain yang tidak kalah
penting adalah kekeluargaan. Nilai ini dapat menumbuhkan suasana yang kondusif untuk
bekerja sebagai tim, karena seluruh staf Puskesmas Sei Baung pada hakekatnya adalah
satu keluarga dan dapat menjauhkan dari sikap saling mecurigai yang justru memecah
belah kerja tim.

4. Terus Belajar

Sebuah kata bijak menyatakan bahwa tidak ada yang tidak berubah di dunia ini kecuali
perubahan itu sendiri. Artinya semua hal dunia ini akan senantiasa berubah seiring
perkembangan zaman. Nilai untuk terus belajar adalah sangat vital dalam hal ini. Nilai ini
dapat membantu kita untuk dapat menyikapi perubahan secara tepat, bahkan dengan
nilai terus belajar kita dapat melakukan prediksi perubahan zaman dan segera
menyiapkan tindakan antisipatif.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 69


BAB IV

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD


4.2 Strategi Pencapaian

BAB IV

STRATEGI PUSKESMAS

A. ANALISA LINGKUNGAN BISNIS

Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam penentuan strategi organisasi.
Pemetaan dilakukan terhadap empat bidang yang dianggap mempunyai daya ungkit yang
tinggi terhadap kinerja organisasi Puskesmas Sei Baung yaitu bidang Pelayanan, Keuangan,
Sumber Daya Manusia (SDM), serta Sarana dan Prasarana. Untuk mendapatkan hasil yang
optimal, Tim Kerja penyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) dengan keterbukaan dan
keberanian melakukan peninjauan dan evaluasi terhadap empat faktor yang mempengaruhi
kinerja organisasi.

Puskesmas sebagai institusi penyedia jasa layanan kesehatan tingkat dasar, juga merupakan
sebuah lembaga yang tidak lepas dari pengaruh atau tekanan lingkungan. Pertumbuhan dan
perkembangan organisasi Puskesmas menjadi tergantung pada keadaan lingkungan
organisasi tempat Puskesmas tersebut berada. Ini menunjukkan bahwa dibutuhkan sistem
manajemen Puskesmas yang mempertimbangkan aspek strategis agar Puskesmas mampu
beradaptasi atau mengendalikan faktor berpengaruh tersebut yang juga terus berubah, baik
itu faktor internal apalagi terhadap faktor eksternal.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 70


Lembaga Puskesmas diibaratkan sebagai makhluk hidup yang harus berhadapan dengan
lingkungannya sehingga lembaga perlu memiliki pemahaman komprehensif tentang
perubahan lingkungan. Apabila seorang pimpinan Puskesmas sudah memiliki pemahaman
ini dan berada pada situasi baru, maka ia seharusnya mampu melakukan deteksi adanya
perubahan yang akan menghasilkan penafsiran dan akhirnya dapat memilih dan melakukan
tindakan yang tepat sebagai respon Puskesmas terhadap perubahan lingkungan tersebut.
Cukup banyak perubahan lingkungan yang bermakna bagi keberadaan organisasi
Puskesmas, misalnya keadaan politik, sosial, dan ekonomi masyarakat yang telah berubah
seiring waktu.

Perubahan lain yang menonjol adalah meningkatnya harapan masyarakat terhadap


pelayanan yang bermutu, adanya desentralisasi pelayanan kesehatan, penerapan asuransi
kesehatan, desakan tuntutan hukum terhadap pelayanan yang malpraktek, distribusi tenaga
medis terutama spesialis, sampai pada pengaruh globalisasi yang memberikan kesempatan
kepada mekanisme pasar sebagai faktor penentu dalam perkembangan pembangunan
kesehatan di Indonesia.

Dalam penyusunan rencana strategis dan pelaksanaannya, sifat kelembagaan Puskesmas


menjadi faktor penting, karena jenis Puskesmas tersebut (bersifat for profit atau nonprofit)
akan menentukan indikator kinerja lembaga ini.

Sebagian besar Puskesmas pemerintah berada di antara spektrum lembaga usaha murni
dengan lembaga kemanusiaan murni, sehingga indikator kinerjanya akan bercampur-baur
antara misi sosial dan nilai-nilai pasar. Disarankan agar Puskesmas pemerintah dapat
berkembang perlu menerapkan konsep balanced scorecard (modifikasi) sebagai indikator
kinerjanya.

Dalam sistem Penyusunan Rencana Bisnis Strategis (RSB), Perencanaan Strategis merupakan
langkah awal untuk melakukan pengukuran. Perencanaan strategis memerlukan integrasi
antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu memenuhi
keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, baik
nasional maupun global. Perencanaan strategis (strategic plan) harus bisa memberikan jalur
migrasi (migration path) yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada,
mengeksploitasi kekuatan dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru.

Strategi, didefinisikan, adalah “serangkaian aksi yang terintegrasi dan diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan perusahaan dalam jangka panjang“. Oleh sebab
itu, rencana (plan) harus terintegrasi tidak hanya dalam hal informasi, sistem dan teknologi

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 71


melalui kegiatan yang koheren, akan tetapi juga dalam hal perkembangan kebutuhan bisnis.

“Jangka panjang” menandakan ketidakpastian, baik dalam kebutuhan bisnis dan potensi
keuntungan yang bisa ditawarkan oleh beragam aplikasi dan teknologi. Satu-satunya hal
yang pasti adalah perubahan. Perubahan keadaan menandakan bahwa Puskesmas Sei Baung
harus mampu memberikan respons terhadap masalah dan oportuniti (kesempatan) yang
tidak terduga.

Oleh sebab itu, pendekatan strategis jangan sampai memberikan rencana yang kaku, tapi dia
harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang bisa beradaptasi begitu
ada perubahan dalam lingkungan (environment).

Pengaruh globalisasi pelayanan kesehatan, memberikan tekanan dan tantangan provider


pelayanan kesehatan untuk semakin materalistis. Kondisi tersebut mendorong persaingan
khususnya klinik Swasta menerapkan manajemen modern yang berorientasi pada profit,
sebagai akibat mahalnya biaya operasional Puskesmas yang terus mengikuti harga pasar.
Setidaknya Puskesmas Pemerintah lebih diuntungkan, karena sebagian anggaran belanja
Puskesmas masih ditopang dari subsidi pemerintah, hampir 100% infrastruktur, gaji Dokter
dan staf lainnya yang sebagian besar PNS dibayar dari APBD. Namun secara psikologis
tekanan tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja pelayanan Puskesmas Pemerintah,
karena sebagian besar tenaga medis yang bekerja dipemerintahan merangkap sebagai
tenaga medis di klinik swasta dengan kondisi yang lebih menguntungkan.

Suatu perencanaan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan sebagai
bahan evaluasi untuk proyeksi rencana tindak. Sampai sejauh mana pengaruh lingkungan
bisnis terhadap kinerja, agresifitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada
Puskesmas Sei Baung maka akan diuraikan analisa lingkungan eksternal dan internal
sebagai berikut :

1. Faktor Eksternal

1) Geografi dan Demografi

Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas Sei Baung terutama dari Kecamatan Ilir
Barat I yang tersebar di 2 kelurahan. Kelurahan Demang Lebar Daun, dan Kelurahan
26 Ilir D I. Sebaran penduduk di wilayah tersebut relative tidak merata namun
transportasi dan komunikasi dari dan ke seluruh wilayah tersebut relatif lancar.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 72


Puskesmas Sei Baung di Jalan Pertiwi RT. 10 RW, 03 Dwikora II Kelurahan Demang
Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat I berjarak ± 200 meter dari jalan besar dan dapat
ditempuh dengan mobil atau pun sepeda motor. Puskesmas Sei Baung terletak di
dalam . Lokasi ini kurang cukup strategis karena dalam lingkungan perumahan yang
ekonomi masyarakatnya sudah keadaan mampan atau ekonomi menengah.

Letak Puskesmas ini pun sebenarnya cukup berdekatan dengan pusat keramaian
seperti pasar dan Mall, karena biasanya pasien lebih menyukai pelayanan kesehatan
yang dekat dengan pusat keramaian dan ada jalur angkutan umumnya. Untuk
mengatasi hal tersebut sangat diperlukan usaha keras dari pihak puskesmas.

Penduduk Kota Palembang, dalam wilayah kerja puskesmas Sei Baung berjumlah
31.079 jiwa menurut data pada tahun 2013. Sebaran penduduk di wilayah ini relatif
tidak merata. Sebaran penduduk berdasarkan kelompok umur memperlihatkan
bahwa sebagian besar jumlah penduduk bertumpuk pada usia produktif.

2) Sosial Ekonomi

Angka laju inflasi dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat keadaan
perekonomian suatu daerah. Seiring dengan laju inflasi tersebut diharapkan
berdampak pada bergairahnya kembali iklim berusaha dan berinvestasi di wilayah
ini.

3) Sosial Budaya

Penduduk yang mempunyai pendidikan SMA ke atas setiap tahun semakin


meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah institusi pendidikan baik negeri
maupun swasta. Penduduk yang tergolong tingkat ekonomi menengah keatas
memberikan gambaran yang cenderung meningkat. Hal ini ditopang oleh kegiatan
perdagangan, perindustrian serta perkebunan. Preferensi terhadap tempat
pelayanan kesehatan menunjukan kecenderungan kearah pemilihan tempat
pelayanan yang menyediakan tenaga medis.

4) Politik

Aspek legal dan regulasi antara lain adalah Peraturan Pemerintah di bidang
kesehatan maupun diluar bidang tersebut yang mempunyai pengaruh terhadap
organisasi Puskesmas Sei Baung. Peraturan-peraturan tersebut akan berpengaruh

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 73


terhadap Puskesmas Sei Baung dalam mengembangkan segala kebijakan termasuk
pemasaran.

5) Kesehatan dan Teknologi

Sarana kesehatan yang tersedia di wilayah Kelurahan Demang Lebar Daun dan
Kelurahan 26 Ilir D I dirasa cukup memadai. Dalam proyeksi meningkatnya jumlah
penduduk Kecamatan Ilir Barat I dan Kota Palembang dan sekitarnya akan
berbanding setara dengan peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan.

Puskesmas sering kali dikaitkan dengan bisnis yang mengikuti teknologi, terutama
teknologi kedokteran, sehingga mudah dimengerti adanya teknologi baru yang lebih
baik akan membuat manajemen mempertimbangkan menggunakannya untuk
kepentingan pelanggan Puskesmas Sei Baung.

2. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang biasanya diterjemahkan sebagai titik kekuatan dan
kelemahan dari organisasi. Faktor ini merupakan faktor dalam kendali organisasi, tetapi
tidak jarang pembuat keputusan tidak dapat menentukan titik kekuatan dan (celakanya)
titik kelemahan organisasinya. Hal ini sangat berkaitan dengan organisasi, Puskesmas Sei
Baung dapat menggunakan berbagai macam cara dan instrumen untuk menganalisanya
mulai dari struktur organisasi, identifikasi segmen pasar (cluster analysis, factor analysis,
dsb), analisa perilaku pelanggan (need, preferensi, kepuasan), keunggulan persaingan, 4
P, analisa proses (aktivitas primer dan penunjang), atau pendekatan lainnya berdasarkan
pengamatan dan pengalaman Puskesmas (yang penting jangan sampai Puskesmas
terperangkap pada pandangan "tunnel vision"). Hasil akhir yang Puskesmas inginkan
tentulah sebuah strategi yang jitu, yang secara garis besar berkaitan dengan keputusan
yang berorientasi kepada tarif, differensiasi produk (pelayanan berkualitas tinggi kepada
pelanggan) atau fokus kepada segmen terbatas.
Proses penyusunan dan penetapan rencana strategis Puskesmas dimulai dari
penyusunan misi Puskesmas, lalu nilai-nilai apa yang dipercaya, visi yang hendak dicapai,
dan strategi yang ditetapkan sampai dengan hasil pelaksanaannya yang harus
mencerminkan berjalannya misi sebagai langkah mencapai visi lembaga. Proses ini juga

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 74


harus didukung dengan kajian mendalam melalui analisis lingkungan eksternal dan
internal (Analisis SWOT) Puskesmas termasuk pada unit-unit layanan yang ada.
Dalam Pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perencanaan
strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi
menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat
memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan
proyek-proyek yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari
para pegiat organisasi. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku
organisasi adalah Analisis SWOT.
Oleh karena itu, analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal
merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strenghts),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan/kendala (threats) yang
ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan menentukan dalam
rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan organisasi tersebut digunakan Metode Analisis
SWOT.

Hasil analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut :


(Dapat dilihat pada Lampiran 1)

 Analisisis Lingkungan Internal

(1) Kekuatan (Strenght)

a. Ketersediaan pelayanan dokter umum lebih dari 1 orang dan adanya dokter
spesialis di beberapa puskesmas

b. Fasilitas peralatan medik dan non medik cukup memadai

c. Tarif lebih murah daripada rumah sakit/ klinik swasta pesaing

d. Prospek keuangan cukup baik

e. Prospek peningkatan jumlah pasien cukup baik

f. Dukungan pemerintah untuk mengembalikan retribusi 100%

(2) Kelemahan (Weakness)

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 75


a. Jumlah tenaga perawat terampil dan mahir masih kurang

b. Birokrasi pengadaan barang dan kepegawaian masih terikat

c. Pemasaran belum dilaksanakan secara optimal

d. Struktur organisasi belum mandiri

e. Manajemen mutu belum berjalan sebagaiman mestinya

f. Sistem informasi belum memenuhi standar

g. Pemanfaatan waktu pelayanan di poliklinik belum optimal

h. Produk yang ditawarkan belum cukup lengkap

i. Kualitas SDM (Medis, paramedic, pelaksana) belum memuaskan

j. Kepatuhan terhadap SOP belum baik

k. Manjemen keuangan masih membatasi penggunaan

l. Kesadaran untuk melayani belum optimal

 Analisis Lingkungan Eksternal

(1) Peluang (Opportunity)

a. Puskesmas Sei Baung sebagai rujukan di wilayah Kecamatan dan wilayah


sekitarnya

b. Pertumbuhan penduduk meningkat cukup besar

c. Letak Puskesmas Sei Baung yang mudah dijangkau kendaraan

d. Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik dan


kian meningkat

e. Tersedianya SDM yang cukup professional

f. Tarif pelayanan lebih rendah dari rumah sakit/klinik swasta

g. Kesempatan untuk pengembangan meningkat

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 76


h. Proses perubahan paradigma pada masa mendatang dimana Puskesmas Sei
Baung bukan hanya melayani orang sakit tetapi juga pelanggan sehat

i. Banyaknya perusahaan yang tumbuh dan berkembang di wilayah kita


Palembang pada umumnya

j. Pangsa pasar Puskesmas Sei Baung cukup tinggi di antar pesaingnya.

(2) Ancaman (Threats)


a. Munculnya beberapa rumah sakit atau tempat pengobatan swasta sebagi
pesaing Puskesmas Sei Baung
b. Kenaikan harga barang kebutuhan puskesmas
c. Berkembangnya pengobatan alternative
d. Fasilitas, sarana dan prasarana puskesmas pesaing lebih baik
e. Pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat
menghasilkan masyarakat yang kritis
f. Berkurangnya subsidi dari pemerintah
g. Adanya transisi epidemiologi
h. Rumah sakit/klinik swasta menggunakan SDM Puskesmas Sei Baung sebagai
tenaganya

2. Gambaran posisi organisasi berdasarkan analisa SWOT dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

Opportunity
(Peluang)
 (16, -14)
16

-14 Kuadran III Kuadran I


Weakness Strenght
(Kelemahan)
(Kekuatan)
Kuadran IV Kuadran II

Threat
(Hambatan)

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 77


Posisi Organisasi

(1) Kuadran I
a. Merupakan posisi yang sangat menguntungkan;
b. Organisasi mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan
peluang yang ada secara maksimal;
c. Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif.

(2) Kuadran II
a. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi mempunyai keunggulan
sumber daya;
b. Organisasi-organisasi pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang;
c. Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.

(3) Kuadran III


a. Organisasi menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah;
b. Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal;
c. Fokus posisi organisasi pada posisi seperti inilah meminimalkan kendala-kendala
internal organisasi.

(4) Kuadran IV
a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan;
b. Organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber daya yang
dimiliki mempunyai banyak kelemahan;
c. Strategi yang diambil : defensive, penciutan atau likuidasi.

Dari diagram di atas, terlihat bahwa Puskesmas Sei Baung berada di kuadran III yang berarti
organisasi menghadapi peluang pasar yang besar walaupun kelemahannya pada sumber
daya. Sehingga fokus Puskesmas harus dapat meminimalkan kendala-kendala internal
organisasi.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 78


Fokus strategi yang harus dikembangkan dalam posisi ini adalah dengan cara:

 Pengembangan jenis pelayanan kesehatan

Strategi ini dapat berupa pembukaan pelayanan kesehatan baru seperti pelayanan
trauma centre, pelayanan terapi autis dan pelayanan haemodialisis. Disamping itu dapat
diupayakan pengembangan unit usaha yang bersifat komersial seperti apotik dan
asrama/mess.

 Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing

Pembenahan internal perlu dilakukan terutama untuk memperbaiki kelemahan-


kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang sumber daya manusia, sarana dan
prasarana dan administrasi rumah sakit.

 Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan

Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi pelanggan perlu dilaksanakan


terutama menghadapi persaingan puskesmas yang semakin ketat. Pasien dalam memilih
puskesmas tentu saja melihat keunggulan yang dimiliki puskesmas bersangkutan.
Strategi ini dapat berupa pengembangan fasilitas-fasilitas penunjang medis, penyediaan
sistem rujukan, peningkatan kesembuhan pasien, peningkatan pendidikan dan pelatihan
SDM bidang kesehatan.

 Restrukturisasi pengelolaan keuangan

Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien merupakan kunci kinerja keuangan yang
sehat. Oleh sebab itu restrukturisasi perlu dilaksanakan dengan cara antara lain evaluasi
sistem keuangan yang berlaku dan menyesuaikan dengan pola pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PK-BLUD) yang mendorong efisiensi, efektivitas dan
produktivitas.

B. SASARAN DAN INISIATIF STRATEGIK

1. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu berupa result
(hasil) yang ingin dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau
bulanan. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada
penyusunan program dan kegiatan, sehingga harus bersifat SMART yaitu:

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 79


 S = Specific: sasaran seharusnya jelas tentang apa, dimana, kapan, dan
bagaimanasituasi yang diharapkan.
 M = Measurable: sasaran seharusnya dapat diukur dan dinilai.
 A = Achievable: sasaran seharusnya bisa dicapai (berdasarkan pengetahuan
tentangsumber daya dan kapasitas yang dimiliki).
 R = Result: sasaran seharusnya berorientasi hasil.
 T = Time-bound: sasaran seharusnya dapat dicapai pada periode waktu tertentu.

Sasaran dan Strategis Puskesmas Sei Baung menurut Rencana Startegis Dinas Kesehatan
Kota Palembang tahun 2013 -2018 adalah sbb :

1) Meningkatkan kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat


2) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
3) Meningkatkan sarana dan prasarana
4) Meningkatkan kualitas pelayanan khusus
5) Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit
6) Meningkatnya kwalitas lingkungan
7) Meningkatkan status gizi masyarakat
8) Meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi
9) Meningkatnya kwalitas pelayanan kantor
Sasaran umum pembangunan kesehatan Kota Palembang sejalan dengan sasaran
pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional/RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Palembang Tahun 2005 –
2025 (Perda Nomor 5 Tahun 2009) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 – 2018 (Perda Nomor 6 Tahun
2009).

Sasaran 1 : Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan


masyarakat

 Meningkatkan Cakupan kelurahan siaga aktif

 Meningkatkan Cakupan Posyandu Mandiri

 Meningkatkan Cakupan penjaringan kesehatan SD dan tingkatnya

Sasaran 2: Meningkatnya sarana prasarana kesehatan dan kualitas pelayanan


kesehatan

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 80


 Meningkatkan Penggunaan Obat Generik di sarana kesehatan

 Meningkatkan Rasio Puskesmas per satuan penduduk

 Meningkatkan Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

Sasaran 3 : Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus

 Meningkatkan Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien


Masyarakat Miskin

 Meningkatkan Cakupan Pelayanan Rujukan Kesehatan Dasar Pasien


Masyarakat Miskin

Sasaran 4 : Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit

 Meningkatkan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child


Immunization (UCI)

 Mengoptimalkan pelacakan Acute Flacid Paralysys (AFP)

 Meningkatkan Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita

 Meningkatkan Cakupan Penemuan pasien baru TB-BTA Positif

 Meningkatkan Cakupan Penderita DBD yang ditangani

 Meningkatkan Cakupan Penemuan Penderita Diare

 Meningkatkan Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang


dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas lingkungan

 Meningkatkan Cakupan Tempat Tempat Umum yang memenuhi


syarat kesehatan (TTU)

 Meningkatkan Cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang


memenuhi syarat kesehatan (TPM)

 Meningkatkan Cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah Tangga

Sasaran 6 : Meningkatnya status Gizi masyarakat

 Meningkatkan Cakupan pelayanan anak balita

 Meningkatkan Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada


anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin

 Meningkatkan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

Sasaran 7 : Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi

 Meningkatkan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)

 Meningkatkan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

 Meningkatkan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 81


kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

 Meningkatkan Cakupan pelayanan nifas

 Meningkatkan Cakupan neonatus dengan komplikasi yang


ditangani

 Meningkatkan Cakupan kunjungan bayi

Sasaran 8 : Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat

 Meningkatkan Cakupan Rumah Tangga dengan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS)

Sasaran 9: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kantor.

 Meningkatkan Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran

 Meningkatkan Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur

 Meningkatkan Tingkat Disiplin Aparatur

 Meningkatkan Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten

 Meningkatkan Rasio dokumen perencanaan dan dokumen


pelaporan yang disusun tepat waktu

Strategi dalam rangka mendukung pencapaian misi pertama yaitu “Memasyarakatkan


paradigma sehat pada semua pihak” antara lain: (1) Meningkatkan kemitraan pada
lintas sektor terkait di wilayah kerja Puskesmas Sei Baung, baik dengan unsur
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan
kesehatan.

Strategi dalam rangka mendukung pencapaian misi kedua yaitu “Meningkatkan


profesionalitas seluruh petugas yang berorientasi pada standar pelayanan prima”

antara lain: (1) Tersedianya SDM yang berkualitas dan bekerja sesuai dengan Standard
Of Procedure (SOP) yang ditetapkan.

Strategi dalam rangka mendukung pencapaian misi ketiga yaitu “Mengadakan sarana
dan prasarana kesehatan yang bermutu prima”, antara lain:

1. Tersedianya obat generik di sarana kesehatan


2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan
3. Meningkatkan jumlah, Puskesmas dengan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
4. Meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan;

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 82


5. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang harus memenuhi persyaratan ilmiah medis
dan bermutu melalui puskesmas dan jaringannya terutama neonatus, bayi, dan anak
usia prasekolah;
6. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang harus memenuhi persyaratan ilmiah medis
dan bermutu melalui puskesmas dan jaringannya terutama untuk ibu hamil (bumil),
ibu nifas (bufas), dan pasangan usia subur (PUS) yang diarahkan ke kelurahan siaga;
7. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang harus memenuhi persyaratan ilmiah medis
dan bermutu melalui Puskesmas dan jaringannya terutama pada kelompok usia
lanjut.

Strategi dalam rangka mendukung pencapaian misi keempat yaitu “Memberdayakan


masyarakat dan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada”, antara lain

1. Meningkatkan pemberdayaan keluarga dan masyarakat secara terus menerus di


bidang kesehatan;
2. Membina/revitalisasi UKBM yang ada seperti posyandu, GSI, Poskeskel, toga, Pos
UKK, pos obat desa, dan lain-lain.

1) Peta Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Sei Baung

Peta rencana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis yang
dapat menjadi pedoman dalam menentukan strategi pencapaian tujuan dan sasaran
Puskesmas Sei Baung. Peta rencana strategis yang disusun didasarkan pada empat
perspektif seperti yang telah diuraikan diatas. Peta rencana strategis ini untuk
menjelaskan tujuan strategis apa yang akan dicapai Puskesmas Sei Baung dalam
kurun waktu 5 tahun kedepan.

Peta Rencana Strategis Bisnis tersebut dilengkapi dengan Indikator Kinerja Kunci (Key
Performance Indicator) untuk memudahkan dalam mengukur tingkat kinerja
pencapaian tujuan strategis tersebut.

Peta rencana strategis bisnis Puskesmas Sei Baung dapat digambarkan sebagai
berikut :

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 83


VISI DAN MISI

Strategi Efisiensi Strategi Efektivitas

Meningkatkan Meningkatkan
Efisiensi Efektivitas

Meningkatkan Kepuasan pelanggan

Mengembangkan
Meningkatkan kualitas Meningkatkan hubungan Pelayanan Unggulan
pelayanan & patient safety dengan pelanggan

 Meningkatkan kesadaran
 Meningkatkan Kemitraan msyrkt utk hidup bersih  Meningkatkan
 Meningkatkan
pd lintas sektor dan dan sehat kualitas pelayanan
sarana prasarana
pemberdayaan msyrkt dan kualitas  Meningkatkan kantor
 Meningkatkan pelayanan pelayanan pencegahan &
kesehatan khusus kesehatan penanggulangan
penyakit
 Meningkatkan kualitas
lingkungan
 Meningkatkan status gizi
masyarakat
 Meningkatkan kesehatan
ibu dan anak serta
kesehatan reproduksi

PETA STRATEGI

2) Isu-isu strategik pelayanan Puskesmas

Dalam beberapa tahun lagi di kawasan AFTA (Asean Free Trade Area) akan terjadi
penuh liberalisasi perdagangan, termasuk perdagangan jasa kesehatan. Kemudian
akan menyusul pembebasan terhadap perdagangan di kawasan APEC (Asia Pasific
Economic Coorperation) dalam tahun 2020. Usaha jasa kesehatan akan semakin

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 84


ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha nasional tapi juga asing akan
berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan sekedar mengenai
jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi,
kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk
memperebutkan pasar potensial-masyarakat kelas ekonomi menengah keatas.
Dengan begitu banyaknya pelaku usaha yang masuk membuat Rumah Sakit atau
klinik harus dapat ”memanjakan“ pelanggan agar dapat dipilih sebagai tempat
pelayanan kesehatannya.

3) Trend dan strategi berdasarkan 4 perspektif yang akan dikembangkan Puskesmas


Sei Baung

(1) Perspektif Keuangan

TREND YANG AKAN


No STRATEGI YANG DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN

1 Pelayanan dengan waktu tunggu Komitmen Pelayanan tepat waktu


yang singkat

2 Pelayanan dengan sistem paket Menyusun dan menerapkan paket


pelayanan

3 Pasien bebas memilih dokter Kebebasan memilih dokter sesuai


dengan keinginan pasien

4 Pelayanan Kesehatan dengan Pihak Memperbarui MOU yang telah


ke tiga berjalan

5 Jenis Pelayanan yang lengkap dan Meningkatkan standar mutu


bermutu pelayanan

6 Transparansi mengenai kondisi Penerapan dangan second Opinion


pasien

(2) Perspektif Pelanggan

TREND YANG AKAN


No STRATEGI YANG DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN

1 Dokter yang ramah dan tepat waktu Komitmen dokter tepat waktu

2 Waktu tunggu Pasien untuk Meningkatkan kuantitas SDM &

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 85


mendapatkan pelayanan medis Disiplin Petugas

3 Petugas yang tidak cerewet, ramah, Meningkatkan kualitas SDM


sabar dan terampil

4 Ruangan (Ruang tunggu, ruang Meningkatkan sarana dan prasarana


Perawatan, Ruang Pemeriksaan) Puskesmas sesuai standar
yang nyaman dan refresentatif

5 Lingkungan Puskesmas yang bersih, Melakukan kebersihan dan menjaga


Asri, Aman, Tidak kumuh/Tidak kotor lingkungan secara rutin

6 Prosedur administrasi pasien yang Meningkatkansistem informasi yang


dirawat dan pulang mudah, tidak mudah di akses oleh pelanggan
berbelit (panjang) dan cepat

7 Profesionalitas dan Kompetensi SDM Meningkatkan kualitas SDM dengan


Puskesmas Pelatihan

(3) Perspektif Proses Internal Bisnis

TREND YANG AKAN


No STRATEGI YANG DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN

1 Untuk Pasien Umum tarif terjangkau Tarif dihitung berdasarkan unit cost
dan lebih murah dari Puskesmas dan
klinik

2 Untuk Pasien Asuransi Kerjasama dengan pihak Asuransi


(Askes,Jamsostek dll) tarif terjangkau
dan lebih murah dari Puskesmas
Swasta dan semua biaya di tanggung
Asuransi

3 Jenis Pelayanan yang lengkap, variatif Meningkatkan jenis pelayanan sesuai


nonstop service kebutuhan

Meningkatkan kualitas mutu


pelayanan dan standar Puskesmas

(4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


a. Trend pelayanan rawat jalan

TREND YANG AKAN


No STRATEGI YANG DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 86


1 Pelayanan dilakukan oleh beberapa Komitmen Pelayanan tepat waktu
dokter umum dan dokter spesialis
dengan alokasi waktu yang berbeda.
Pasien bebas memilih dokter umum
dan dokter spesialis dengan “slot“
waktu yang fleksibel.

2 Pelayanan dilakukan oleh beberapa Ketersediaan dokter spesialis yang


dokter spesialis tepat waktu. punya komitmen tinggi

3 Pelayanan dilakukan oleh pusling, Meningkatkan standarisasi mutu


pustu yang tersebar di wilayah kerja pelayanan

4 Pelayanan akan bekerjasama secara Kerja sama dengan instansi dan


lintas sektoral. lembaga dan tenaga professional

b. Trend pelayanan rawat inap

TREND YANG AKAN


No STRATEGI YANG DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN

1 Efisiensi pelayanan dengan Meningkatan standar mutu pelayanan


menurunkan lama hari rawat inap. rawat inap

2 Berkembangnya pelayanan Ketersediaann petugas kesehatan yang


perawatan Home Care punya komitmen tinggi

3 Program hospice untuk pasien Kerja sama dengan instansi dan lembaga
terminal yang minta dirawat dan tenaga profesional di bidang
dirumah yang akan dibantu oleh kesehatan
pekerja sosial dan profesional di
bidang kesehatan.

4 Pelayanan disusun berdasarkan Menyusun dan menerapkan paket


paket pelayanan yang standar pelayanan
(Paket Pelayanan Esensial/PPE).

c. Trend pelayanan penunjang


 Pemeriksaan Diagnostik

TREND YANG AKAN


No STRATEGI YANG DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN

Teknologi digital akan berkembang Meningkatkan sarana prasarana Puskesmas

1 dengan adanya USG, EKG. sesuai dengan standar dan kemajuan IPTEK

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 87


Puskesmas lain dapat menerima Menjalankan dengan mengoptimalkan SIK
2 gambar tersebut yang dikirim Puskesmas yang up to date
lewat intranet maupun internet.

 Pemeriksaan Farmasi

TREND YANG AKAN


No STRATEGI YANG DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN

Logistik Puskesmas menggu- Menyusun SOP tentang Pengadaan


1 nakan stok optimal, khusus barang dan jasa
nya untuk item fast moving.

Logistik Puskesmas Melakukan stock opname


melaksanakan metode just in persediaan secara rutin
time (JIT), dimana Puskesmas
2 Mempunyai Sistem Persediaan yang
tetap punya safety stock
komputerisasi
untuk item emergency dan
rutin

Sistem Pengadaan untuk Kerja sama dengan supplier dan


logistik farmasi untuk jangka Ketepatan waktu pembayaran
3 waktu tertentu dan serta
sumber dana sendiri dengan
e-katalog.

Supplier farmasi Kerja sama dengan supplier yang


menyediakan gudang obat di kompeten
Puskesmas, yang siap
Menyusun sistem
4 memenuhi kebutuhan
Puskesmas selama 24 jam
dengan kontrak sewa gudang
untuk jangka waktu tertentu.

Penatalaksanaan pemberian Menyusun SOP


5 obat mengacu pada
Pengawasan & Monitoring
formularium.

4) Strategi yang akan dilaksanakan

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 88


Strategi yang akan dilaksanakan Puskesmas Sei Baung untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

(1) Strategi Pelayanan

a. Peningkatan mutu pelayanan yang berbasis dan berorientasi pelanggan.

 Meningkatkan standar pelayanan melalui akreditasi pelayanan bertahap


dan berjenjang.
 Pembentukan Tim Akreditasi pelayanan Puskesmas
 Pelatihan Akreditasi Puskesmas bagi Staf Puskesmas
 Desiminasi informasi tentang Akreditasi kepada seluruh staf di Puskesmas
 Penyusunan/penataan/pengadaan dokumen dan penataan proses
pelayanan
 Melakukan self Assesement secara terus menerus, termonitor dan
dilaporkan
 Melakukan Benchmarking Puskesmas yang telah mendapatkan Akreditasi
 Mengajukan permintaan untuk dilakukan pembinaan dan penilaian
akreditasi.

b. Kemitraan
Menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah setempat, BUMD/N,
Perusahaan Swasta, Bank, Institusi Pendidikan, Asuransi, Instansi pelayanan
kesehatan lainnya dalam rangka untuk meningkatkan hubungan dan
koordinasi yang berbentuk kerjasama meningkatkan pelayanan puskesmas.

c. Pemasaran Puskesmas

Pemasaran Puskesmas dilakukan dengan berbagai macam cara terutama


melalui Marketing Mixs, yaitu:

 Product (Jasa Pelayanan)

Meningkatkan mutu jasa pelayanan, terutama fasilitas dan privacy serta


keramahan petugas, membuat inovasi-inovasi baru dalam jenis pelayanan
yang telah ada seperti one day care, home care, unit analisis.

 Price (Harga)

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 89


Dengan menetapkan harga yang bersaing dan memperhitungkan unit cost
sehingga ada sisa hasil usaha melalui penyesuaian perda mengenai pola
tarif dan menambah pola tarif untuk pelayanan yang belum ada tarif .

 Package (Kemasan)

Dengan dikemas sedemikian rupa, jenis-jenis pelayanan yang diberikan


dapat memberi rasa aman, nyaman dan terjangkau.

 Place (Tempat )

Penampilan Puskesmas Sei Baung yang representatif dan meyakinkan


pelanggan baik fisik, sarana medis, dan penunjang yang lengkap serta
personil yang memberi pelayanan.

 Promotion (Promosi)

Promosi dilakukan dengan cara menyebarkan famplet, melalui radio dan


Pameran pada saat Perayaan HUT RI dan HUT Kota.

a. Pengembangan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas.

b. Pengembangan sistem penghargaan berdasarkan prestasi, melalui


insentif, penghargaan dan promosi.

(2) Strategis organisasi dan sumber daya manusia


Pemantapan organisasi dan manajemen yang peduli dan berkualitas
 Kepemimpinan berbasis kompetensi Puskesmas
 Kepemimpinan yang memiliki Visi dan Komitmen yang jelas
 Komitmen seluruh pegawai
 Mengembangkan sistem pengendalian manajemen
 Pelaksanaan manajemen berdasarkan self assessment dan
perencananaan terpadu.
 Memfungsikan dan membina jabatan-jabatan struktural dan fungsional
 Tertib administrasi,anggaran,keuangan dan pelaporan
 Penataan unit kerja/struktur Organisasi.
Pengembangan SDM Puskesmas Sei Baung yang berkualitas, profesional dan
kompeten

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 90


 Peningkatan SDM Puskesmas Sei Baung ke jenjang pendidikan tinggi
melalui tugas belajar di berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan dan
sesuai dengan kebutuhan.
 Penambahan tenaga dokter spesialis,dokter umum,perawat profesi ners
sesuai dengan penigkatan kebutuhan Puskesmas dan peningkatan jenis-
jenis pelayanan yang diberikan.
 Mengirim karyawan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya.
 Peningkatan kepribadian karyawan (SDM) Puskesmas Sei Baung yang
altrustik dan empati.
 Pengadaan/penataan Sumber Daya Manusia.

(3) Strategi keuangan

 Mengembangkan konsep money just follow function


 Melatih SDM keuangan yang memadai dalam pengelolaan keuangan
Puskesmas yang transparan dan akuntabel.
 Mengalokasikan dana yang dibutuhkan untuk pengembangan puskesmas
dalam: Penyediaan sarana,prasarana dan peralatan yang memadai dan sesuai
kebutuhan dan standar yang dipersyaratkan; Membuat pelaporan keuangan
rutin, Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan
 Mengevaluasi kebutuhan penyediaaan dan pembiayaan secara rutin
 Berkonsultasi secara rutin dengan unit terkait tentang kebutuhan
pendanaan dan pembiayaan
 Mengembangkan dan menetapkan pola tarif yang sesuai dan terjangkau
oleh konsumen.
 Mengembangkan konsep remunerasi dalam peningkatan kesejahteraan
karyawan.

(4) Strategi bidang sarana dan prasarana


 Melengkapi peralatan medis dan non medis Puskesmas Sei Baung melalui
Pengadaan Barang/Jasa setiap tahunnya disesuaikan dengan kebutuhan.
 Memperbaiki peralatan Medis dan non Medis yang ada sehingga dapat
difungsikan kembali.
 Melakukan pemeliharaan terhadap peralatan medis dan non medis serta

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 91


bangunan gedung setiap tahunnya agar terpelihara, aman dan nyaman untuk
digunakan bagi karyawan, pasien dan keluarga.
 Pengadaan/penataan fasilitas (sarana, prasarana dan peralatan).

Berdasarkan strategi yang akan dilaksanakan tersebut maka Puskesmas Sei Baung
menetapkan beberapa kebijakan yang akan ditempuh, yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM

2. Meningkatkan kapasitas SDM Puskesmas

3. Pemenuhan kebutuhan SDM

4. Penerapan pola tariff yang kompetitif dan terjangkau oleh masyarakat

5. Melatih SDM keuangan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas yang transparan


dan akuntabel

6. Peningkatan kesejahteraan karyawan

7. Meningkatnya kualitas mutu pelayanan dan standard puskesmas

8. Pemenuhan layanan administrasi perkantoran

9. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang bersih, aman dan nyaman

10. Peningkatan produktivitas seluruh pegawai Puskesmas Sei Baung

11. Tersedianya alat medis kedokteran dan KB, keperawatan dan alat non medis

12. Pengembangan pembangunan ruang pelayanan/kerja

13. Rehabilitasi sarana dan prasarana puskesmas secara rutin dan berkala

14. Peningkatan hubungan dan kerjasama pelayanan kesehatan dengan instansi


pemerintah, institusi pendidikan berbasis kesehatan dan pihak lain/swasta

2. Inisiatif Strategik

Untuk mencapai Visi Puskesmas, dirumuskan formulasi strategis yang lebih konkrit,
tajam dan terukur berupa inisiatif strategis (Strategic Objective) Puskesmas Sei Baung
dalam kurun waktu tahun 2014 – 2018. Berdasarkan peta strategis yang ada Puskesmas
Sei Baung merumuskan sasaran strategis kedalam 4 ( empat ) perspektif , sebagai
berikut:

1) Perspektif Keuangan

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 92


Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektifitas
pengelolaan sumber daya keuangan yang dilaksanakan Puskesmas Sei Baung dalam
menopang keberhasilan pencapaian perspektif stakeholders. Beberapa sasaran yang
ditetapkan adalah sebagai berikut:

STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN/


NO HASIL YANG DIHARAPKAN (RESULT)
SASARAN (UPAYA/EFFORT)
.
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM KERJA

I. PERSPEKTIF KEUANGAN:

Meningkatnya kemitraan
Jumlah klinik upaya kesehatan PROGRAM KEMITRAAN
pada lintas sektor dan
1 kerja di 1 klinik 1 PENINGKATAN PELAYANAN
pemberdayaan
perusahaan KESEHATAN
masyarakat

Meningkatnya pelayanan Cakupan pelayanan kesehatan PROGRAM UPAYA KESEHATAN


2 1 100% 2
kesehatan khusus dasar masyarakat miskin MASYARAKAT

Cakupan pelayanan gawat


darurat level 1 yang hatus
2 100%
diberikan sarana kesehatan di
Kabupaten /Kota

Cakupan Pelayanan Rujukan


3 kesehatan Pasien Masyarakat 100%
Miskin

Cakupan puskesmas
1
4 pengembangan penyakit tidak
puskesmas
menular

Jumlah Puskesmas yang


1 PROGRAM PENGEMBANGAN OBAT
 5 merekomendasi 3
puskesmas ASLI INDONESIA
obat asli Indonesia

2) Perspektif Pelanggan

Berdasarkan data historis Kondisi pelanggan Puskesmas Sei Baung menunjukkan


posisi yang relative meningkat walaupun peningkatannya tidak terlalu signifikan hal
ini dapat dilihat dari tingkat loyalitas dan keinginan masyarakat untuk menjadi pasien
baru. Dalam 5 tahun ke depan diharapkan kondisi ini semakin ditingkatkan dengan
menetapkan sasaran strategis sebagai berikut:

STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN/


NO HASIL YANG DIHARAPKAN (RESULT)
SASARAN (UPAYA/EFFORT)
.
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM KERJA

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 93


PERSPEKTIF
II.
PELANGGAN:

Meningkatnya sarana 1.40 US$


Obat essensial generik di PROGRAM OBAT & PERBEKALAN
3 prasarana dan kualitas 1 per 4
sarana kesehatan KESEHATAN
pelayanan kesehatan penduduk

Puskesmas berstandar 1 PROGRAM STANDARISASI


2 5
manajemen mutu ISO puskesmas PELAYANAN KESEHATAN

Cakupan alat kesehatan


3 essensial puskesmas yang 50%
terkalibrasi

PROGRAM PENGADAAN
Jumlah Puskesmas yang PENINGKATAN & PERBAIKAN
1
 4 memenuhi standar 6 SARANA PRASARANA
puskesmas
pelayanan kesehatan PUSKESMAS/PUSTU &
JARINGANNYA

3) Perspektif Proses Internal Pelayanan

Pada perspektif ini, menjadi prioritas penekanan arah bisnis Puskesmas, karena
menurut data historis menunjukkan kinerja yang relatif kurang. Diharapkan dengan
peningkatan kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mampu
memberikan kontribusi langsung pada kinerja perpektif ini. Beberapa sasaran
strategik yang ditetapkan untuk keberhasilan arah bisnis rumah sakit adalah sebagai
berikut:

STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN/


NO HASIL YANG DIHARAPKAN (RESULT)
SASARAN (UPAYA/EFFORT)
.
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM KERJA

PERSPEKTIF PROSES
III.
BISNIS INTERNAL

Meningkatnya kesadaran PROGRAM PROMOSI


Cakupan kelurahan siaga
4 masyarakat untuk hidup 1 70% 7 KESEHATAN & PEMBERDAYAAN
aktif
bersih dan sehat MASYARAKAT

Cakupan rumah tangga yang


2 61%
menerapkan PHBS

Cakupan penjaringan
3 kesehatan siswa SD dan 100%
setingkatnya

Meningkatnya
PROGRAM PENCEGAHAN &
pencegahan dan Cakupan penderita penyakit
5 1 100.00% 8 PENANGGULANGAN PENYAKIT
penanggulangan TB BTA positif yang ditangani
MENULAR
penyakit

2
Cakupan penemuan dan 52

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 94


per
penanganan penderita DBD 100.000
pddk

Cakupan penemuan
3 100%
penderita diare

Cakupan penemuan
4 100%
penderita pneumonia balita

AFP rate per 100.000


5 100%
penduduk yang <15 tahun

Cakupan desa/kelurahan
6 Universal Child Immunization 100%
(UCI)

Cakupan desa/kelurahan
mengalami KLB yang
7 100%
dilakukan penyelidikan
epidemiologi kurang <24 jam

STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN/


NO HASIL YANG DIHARAPKAN (RESULT)
SASARAN (UPAYA/EFFORT)
.
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM KERJA

Cakupan Tempat-tempat
Meningkatnya kualitas PROGRAM PENGEMBANGAN
6 1 umum (TTU) yang memenuhi 81% 9
lingkungan LINGKUNGAN SEHAT
syarat kesehatan

Cakupan rumah tangga yang


2 91%
menggunakan air bersih

Cakupan pengawasan
PROGRAM PENGAWASAN &
Tempat pengolahan
81% 10 PENGENDALIAN KESEHATAN
makanan (TPM) yang
MAKANAN
memenuhi syarat kesehatan

Cakupan pemberian
Meningkatnya status gizi makanan pendamping ASI PROGRAM PERBAIKAN GIZI
7 1 100% 11
masyarakat pada anak usia 6-24 bulan MASYARAKAT
kurang gizi keluarga miskin

Cakupan balita gizi buruk


2 100%
mendapatkan perawatan

Meningkatnya kesehatan PROGRAM PENINGKATAN


Cakupan pelayanan
8 ibu dan anak serta  1 90.5% 12 PELAYANAN
kesehatan anak balita
kesehatan reproduksi KESEHATAN ANAK

PROGRAM PENINGKATAN
Cakupan pelayanan
 2 71% 13 PELAYANAN
kesehatan lansia
KESEHATAN LANSIA

PROGRAM PENINGKATAN
Cakupan kunjungan ibu hamil
3 94% 14 KESEHATAN IBU
K4
MELAHIRKAN & ANAK

Cakupan komplikasi
4 80%
kebidanan yang ditangani

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 95


Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
5 90%
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan

6 Cakupan pelayanan nifas 90.5%

Cakupan neonatus dengan


7 80%
komplikasi yang ditangani

8 Cakupan kunjungan bayi 90%

9 Cakupan KB Aktif 71%

4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini berkaitan dengan pengembangan SDM, dan pengembangan


infrastruktur. Persektif ini merupakan dasar bagi perspektif lainnya dalam balanced
scorecard. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, penciptaan value pada
organisasi masa kini sangat didominasi oleh pengaruh human capital (SDM). Pada
arsitektur balanced scorecard, persepktif ini diletakkan paling bawah karena
merupakan dasar bagi perspektif lainnya. SDM yang termotivasi dan dilengkapi
dengan ketrampilan dan perlengkapan yang tepat dalam suasana kerja yang
mendorong terciptanya perbaikan secara terus menerus, merupakan faktor-faktor
yang penting dalam mendorong perbaikan proses internal, memenuhi tuntutan
pelanggan dan mendorong terjadinya financial return. Beberapa Sasaran strategik
yang hendak dicapai Puskesmas Muliwahana tadalah sebagai berikut :

STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN/


HASIL YANG DIHARAPKAN (RESULT)
NO. SASARAN (UPAYA/EFFORT)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM KERJA

PERSPEKTIF
IV. PEMBELAJARAN DAN
PERTUMBUHAN:

Meningkatkan kualitas Tingkat pelayanan administrasi PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI


9  1 100% 15
pelayanan kantor perkantoran PERKANTORAN

Tingkat ketersediaan sarana & PROGRAM PENINGKATAN SARANA &


 2 100% 16
prasarana aparatur PRASARANA APARATUR

PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN


 3 Tingkat disiplin aparatur 100% 17
APARATUR

 4 Tingkat ketersediaan aparatur 100% 18 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS


yang kompeten SUMBER DAYA APARATUR

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 96


PROGRAM PENINGKATAN
Rasio dokumen perencanaan &
PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN
 5 pelaporan yang disusun tepat 100% 19
CAPAIAN KINERJA &
waktu
KEUANGAN

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 97


BAB V

PROGRAM PUSKESMAS SEI BAUNG

A. PROGRAM KERJA

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
yang dilaksanakan, guna mencapai sasaran tertentu.Puskesmas Sei Baung sebagai salah satu
instansi yang melaksanakan urusan kesehatan di Kota Palembang telah menyelenggarakan
pelayanan rawat jalan, tindakan medik yang dilaksanakan selama 6 jam/hari melalui upaya
kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan pelayanan puskesmas, maka Puskesmas Sei
Baung harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik
baik melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu lainnya.

Dalam perkembangannya puskesmas telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat
kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik, maka diharapkan puskesmas
akan dapat memberikan sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan
terwujud apabila Puskesmas tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient
safety), pengunjung, dan petugas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien,
dan memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan
di puskesmas berdaya guna dan berhasil guna.

1. Penjabaran Sasaran dan Inisiatif Strategik Kedalam Program Kerja

Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya
pencapaian arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara
sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang
mendukung sasaran strategis dalam empat perspektif BSC sebagai berikut :

1) Perspektif Keuangan

Program-program kerja dalam perspektif ini merupakan upaya-upaya Puskesmas Sei


Baung dalam meningkatkan efisensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya
keuangan untuk mendukung pelaksanaan program kerja perspektif lainnya dan

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 98


terwujudnya laporan keuangan berdasarkan SAK yang diaudit oleh auditor
independen dengan opini Unqualified.

Terdapat 3 program kerja pada perspektif keuangan yaitu:

(1) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

(2) Program upaya kesehatan Masyarakat

(3) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

Adapun sasaran dan inisiatif strategik dari ke 3 program tersebut adalah sebagai
berikut :

No Uraian Sasaran Strategik Inisiatif Strategik Program

1 Meningkatnya kemitraan pada Mengembangkan jaminan kesehatan Program kemitraan


lintas sektor dan pemberdayan masyarakat peningkatan Pelayanan
masyarakat kesehatan

Mendorong peran, membangun


komitmen dan menjadi bagian integral
pembangunan kesehatan dalam
mewujudkan Palembang Sehat dan
Produktif terutama bagi masyarakat
rentan dan miskin

2 Meningkatnya pelayanan Promosi kesehatan & pemberdayaan Program upaya kesehatan


kesehatan khusus masyarakat dilaksanakan denganstrategi masyarakat
pemberdayaan/penggerakan masyarakat

Upaya kesehatan masyarakat diarahkan


untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat miskin

Merekomendasikan penggunaan obat asli Program Pengembangan


Indonesia Obat asli Indonesia

2) Perspektif Pelanggan

Program-program kerja dalam perspektif ini merupakan upaya-upaya peningkatan


kepuasan pelanggan di bidang pelayanan pasien pada umumnya. Dimensi mutu
layanan perspektif pelanggan didasarkan pada pemahaman publik terhadap
puskesmas yang tidak secara langsung berkorelasi dengan spesifikasi teknis
pelayanan kedokteran klinik.

Terdapat 3 program kerja pada perspektif pelanggan yaitu;

(1) Program Obat & Perbekalan Kesehatan

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 99


(2) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

(3) Program Pengadaan Peningkatan & Perbaikan Sarana Prasarana


Puskesmas/Pustu & Jaringannya

Adapun sasaran dan inisiatif strategik dari ke 4 program tersebut adalah sebagai
berikut :

No Uraian Sasaran Strategik Inisiatif Strategik Program

1 Meningkatnya sarana prasarana Menyediakan perlengkapan Program obat & perbekalan


dan kualitas pelayanan kesehatan puskesmas & pustu kesehatan

Meningkatkan fisik, kinerja & Program Standarisasi pelayanan


fungsi puskesma serta kesehatan
jaringannya

Perbaikan dan pengadan sarana Program pengadaan peningkatan


dan prasarana puskesmas/pustu & perbaikan sarana prasarana
dan jaringannya puskemas/pustu & jaringannya

3) Perspektif Proses Bisnis Internal

Program-program kerja dalam perspektif ini, diarahkan pada upaya pemenuhan


mutu layanan kesehatan yang berorientasi pada patient safety. Dimensi mutu
pelayanan didasarkan pemahaman provider kesehatan yang bersifat tehnis.
Disamping itu, pada perspektif ini dilengkapi dengan program-program kerja yang
menunjang efisiensi, efektifitas dan kelancaran pelayanan.

Terdapat 8 program kerja pada perspektif proses bisnis internal yaitu;

a) Program promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat

b) Program pencegahan & penenggulangan penyakit menular

c) Program pengembangan lingkungan sehat

d) Program pengawasan & pengendalian kesehatan makanan

e) Program perbaikan gizi masyarakat

f) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak

g) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

h) Program peningkatan pelayanan kesehatan ibu melahirkan & anak

Adapun sasaran dan inisiatif strategik dari ke 8 program tersebut adalah sebagai

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 100


berikut :

No Uraian Sasaran Strategik Inisiatif Strategik Program

1 Meningkatnya kesadaran Meningkatkan perilaku hidup bersih & Program promosi kesehatan
mayarakat untuk hidup bersih & sehata (PHBS) bagi seluruh masyarakat & pemberdayaan
sehat di setiap tatanan masyarakat

2 Meningkatnya pencegahan & Upaya kesehatan masyarakat diarahkan Program pencegahan &
penanggulangan penyakit untuk meningkatkan sistem rujukan penenggulangan penyakit
upaya kesehatan masyarakat menular

3 Meningkatnya kualitas lingkungan Promosi kesehatan & pemberdayaan Program pengembangan


masyarakat dilaksanakan dengan lingkungan sehat
strategi pemberdayaan/ penggerakkan
masyarakat

Meningkatkan wasbin ke TPM dan IRTP Program pengawasan &


pengendalian kesehatan
makanan

4 Meningkatnya status gizi Meningkatnya gizi masyarakat Program perbaikan gizi


masyarakat diarahkan untuk meningkatkan gerakan masyarakat
kadarzi, promosi ASI Eksklusif,
suplemen zat gizi & menerapkan sistem
kewaspadaan dini & kejadian luarbiasa
masalah gizi secara berhasil & berdaya
guna

5 Meningkatnya kesehatan ibu & Upaya kesehatan masyarakat diarahkan Program peningkatan
anak serta kesehatan reproduksi untuk menyediakan pelayanan pelayanan kesehatan anak
kesehatan dasar yang komprehensif,
terintegrasi

Program peningkatan
pelayanan kesehatan lansia

Program peningkatan
pelayanan kesehatan ibu
melahirkan & anak

4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Program-program kerja pada perspektif ini diarahkan pada upaya peningkatan


pertumbuhan puskesmas baik dari sisi aset berwujud maupun tak berwujud. Aset
berwujud merupakan infrastruktur yang mendukung pelayanan sedangkan aset tak
berwujud berupa human capital (Comitment & Capabilty), organization culture, dan
organization goodwill.

Terdapat 5 program kerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu;

(1) Program pelayanan administrasi perkantoran

(2) Program peningkatan sarana & prasarana aparatur

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 101


(3) Program peningkatan disiplin aparatur

(4) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

(5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja &


keuangan

Adapun sasaran dan inisiatif strategik dari ke 5 program tersebut adalah sebagai berikut:

Uraian Sasaran
No Inisiatif Strategik Program
Strategik

Meningkatkan kualitas Meningkatkan ketersediaan & mutu SDM Program pelayanan administrasi
1
pelayanan kantor kesehatan sesai standar pelayanan kesehatan perkantoran

Program peningkatan sarana &


Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
prasarana aparatur

Meningkatkan SDM kesehatan untuk Program peningkatan disiplin

mengembangkan sistem perencanaan & aparatur

pendayagunaan SDM kesehatan

Menunjang kegiatan & kinerja sumber daya Program peningkatan kapasitas


kesehatan sumber daya aparatur

Program peningkatan
Mengembangkan sistem informasi, pendidikan pengembangan sistem
& pelatihan serta manajemen SDM kesehatan pelaporan capaian kinerja &
keuangan

Meningkatkan manajemen & pemanfaatan data


Puskesmas serta fasilitas kesehatan masyarakat
lainnya

Meningkatkan profesionalisme SDM di bidang


pencegahan & pemberantasan penyakit
sehingga mampu menggerakkan &
meningkatkan partisipasi masyarakat hingga
tingkat kelurahan

2. Rumusan Usulan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Puskesmas Sei Baung diusulkan dengan berpedoman pada
Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), dan pemberian kode program/kegiatan
disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan dan memperhatikan posisi

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 102


organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan melalui 17 buah
kebijakan dan 19 buah program. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih
lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur
tingkat keberhasilan program, maka diperlukan parameter/indikator kinerja setiap
program.

Program-program yang dirumuskan di atas dikembangkan dari Urusan Wajib Dinkes Kota
Palembang yang merupakan bagian dari RKA-SKPD Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Untuk keperluan penyusunan anggaran tahunan, kegiatan yang dilaksanakan disesuaikan
dengan kode dan istilah kegiatan di RKA-SKPD yang berlaku di Pemerintah Daerah Kota
Palembang, dan juga berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.

Perumusan usulan program dan kegiatan Puskesmas Sei Baung untuk lima tahun
kedepan periode (2014-2018) disusun berdasarkan 4 (empat) perspektif Balance Score
Card , sebagai berikut:

1) Perspektif Keuangan

(1) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan


Perspektif Keuangan
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
kemitraan pada
lintas sektor & Cakupan tingkat ketersediaan aparatur yang kompeten 100%
pemberdayaan
masyarakat
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas
Program pelayanan kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat
meningkatkan jumlah pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Kemitraan
Kegiatan Peningkatan 1.350.00 1.350. 1.417. 1.488. 1.640.
Program Kualitas Dokter 0 000 500 375 933
& Paramedis
TOTAL 1.350.000 1.350.000 1.417.500 1.488.375 1.640.933
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
Pimpinan Puskesmas
jawab Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 103


(2) Program upaya kesehatan masyarakat

Program Upaya kesehatan masyarakat


Perspektif Keuangan
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
pelayanan
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%
kesehatan
khusus
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang hatus
100%
diberikan sarana kesehatan di Kabupaten /Kota
Cakupan Pelayanan Rujukan kesehatan Pasien Masyarakat
100%
Miskin
Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak menular 100%
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan
Program kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah
pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Pemeliharaan &
Kegiatan 810.00 810.0 850.5 893.0 984.5
Pemulihan
Program 0 00 00 25 60
Kesehatan
Peningkatan
1.950.00 1.950.0 2.047.5 2.149.8 2.370.2
kesehatan
0 00 00 75 37
masyarakat
Peningkatan
pelayanan &
7.495.05 8.502.3 10.831. 11.433. 12.727.
penanggulangan
0 57 481 056 943
masalah
kesehatan
Penyediaan
biaya 236.128.3 265.570. 278.848. 292.791. 322.802.
operasional & 30 363 881 325 436
pemeliharaan
TOTAL 246.383.38 277.832.7 292.578.3 307.267.2 338.885.1
0 20 62 81 76
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pimpinan Puskesmas
Program
Penanggung
jawab Pemegang Program
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 104


(3) Program pengembangan obat asli Indonesia

Program Pengembangan obat asli Indonesia


Perspektif Keuangan
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
pelayanan Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
100%
kesehatan miskin
khusus
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas
Program pelayanan kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat
meningkatkan jumlah pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Pengembangan
standarisasi
Kegiatan 4 2.43 2.97 3.12 3.44
tanaman obat
Program 80.000 5.625 9.391 8.361 9.018
bahan alam
Indonesia
TOTAL 48 2.435 2.979 3.128 3.449
0.000 .626 .391 .361 .018
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggun
g jawab Pimpinan Puskesmas
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 105


2) Perspektif Pelanggan
(1) Program obat & perbekalan kesehatan

Program Obat & perbekalan kesehatan


Perspektif Pelanggan
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
sarana
1.40 US$
prasarana dan
Obat essensial generik di sarana kesehatan per
kualitas
penduduk
pelayanan
kesehatan
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas
Program pelayanan kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat
meningkatkan jumlah pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Pengadaan
obat &
Kegiatan perbekalan 6. 5. 3. 4. 4.
Program kesehatan 184.445 558.999 994.535 194.262 624.174
(Larvasida &
Reagensia)
TOTAL 6.1 5.5 3.9 4.1 4.6
84.445 58.999 94.535 94.262 24.174
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pimpinan Puskesmas
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 106


(2) Program standarisasi pelayanan kesehatan

Program Standarisasi pelayanan kesehatan


Perspektif Pelanggan
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
sarana prasarana
Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang
dan kualitas 50%
terkalibrasi
pelayanan
kesehatan
Jumlah Puskesmas yang memenuhi standar 1
pelayanan kesehatan Puskesmas
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas
Program pelayanan kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat
meningkatkan jumlah pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018
Uraian
Program (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)

Penyusunan
Kegiatan standar 1.95 1.84 1.93 2.13
Program pelayanan - 5.626 2.415 4.535 2.825
kesehatan
Evaluasi &
pengembangan
1.95 1.84 1.93 2.13
standar
- 5.626 2.415 4.535 2.825
pelayanan
kesehatan
Pembangunan &
pemutakhiran
data dasar 2.98 1.20 1.20 1.20
standar - 8.238 0.000 0.000 0.000
pelayanan
kesehatan
6.89 4.88 5.06 5.46
TOTAL
- 9.489 4.829 9.071 5.650
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pimpinan Puskesmas
Program

(3)

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 107


(4) Program pengadaan peningkatan & perbaikan sarana prasarana
puskesmas/pustu & jaringannya

Pengadaan peningkatan & perbaikan sarana prasarana puskesmas/pustu &


Program
jaringannya
Perspektif Pelanggan
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
sarana
prasarana dan Jumlah Puskesmas yang memenuhi standar pelayanan
kualitas kesehatan
pelayanan 1
kesehatan puskesmas
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas
Program pelayanan kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat
meningkatkan jumlah pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Pemeliharaan
rutin/berkala
Kegiatan 2. 8 8 9
sarana &
Program - 000.000 25.130 66.387 55.193
prasarana
puskesmas
Rehabilitasi
ringan 19.2 9. 9. 9. 10.9
Puskesmas/Pust 08.000 275.872 432.484 904.108 19.280
u
Penyediaan Alat 1. 14.8 7. 8. 9.
Kesehatan 348.000 64.291 810.481 201.006 041.609
Penyediaan Alat 54.4 22.2 31.2 32.8 36.1
Non Kesehatan 17.600 96.437 41.926 04.021 66.434
74.9 48.4 49.3 51.7 57.0
TOTAL
73.600 36.600 10.021 75.522 82.516
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggun
g jawab Pimpinan Puskesmas
Program Ka TU

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 108


3) Perspektif Proses Bisnis Internal

(1) Program promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat

Program Promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat


Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat
Cakupan kelurahan siaga aktif 70%
untuk hidup
bersih dan
sehat
Cakupan rumah tangga yang menerapkan PHBS 61%
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya 100%
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas
Program pelayanan kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat
meningkatkan jumlah pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Pengembangan
media promosi
Kegiatan 5.770 5.675 5.958 6.256 6.898
& informasi
Program .000 .200 .960 .908 .241
sadar hidup
sehat
Penyuluhan
masyarakat
16.580 16.580 17.409 18.279 20.153
pola hidup
.000 .000 .000 .450 .094
informasi sadar
hidup sehat
Peningkatan
pendidikan 840 840 882 926 1.021
Pramuka Saka .000 .000 .000 .100 .025
Bakti Husada
23.190. 23.095. 24.249. 25.462. 28.072.
TOTAL
000 200 960 458 360
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab
Program Pemegang program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 109


(2) Program pencegahan & penanggulangan penyakit menular

Program Pencegahan & penanggulangan penyakit menular


Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya Cakupan penderita penyakit TB BTA positif yang ditangani 100%
pencegahan dan
penanggulangan 52
penyakit Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD per 100.000
pddk
Cakupan penemuan penderita diare 100%
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita 100%
AFP rate per 100.000 penduduk yang <15 tahun 100%
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100%
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 100%
penyelidikan epidemiologi kurang <24 jam
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Kegiatan Penyemprotan/Fogging
180.000 180.000 189.000 198.450 218.791
Program Sarang Nyamuk
Pelayanan vaksinasi bagi
2.190.000 2.190.000 2.299.500 2.414.475 2.661.959
balita & anak sekolah

Pelayanan pencegahan
& pengggulangan 960.000 960.000 1.008.000 1.058.400 1.166.886
penyakit menular

Peningkatan survailace
epidemiologi & 450.000 450.000 472.500 496.125 546.978
penanggulangan wabah
3.780.00 3.780.00 3.969.00 4.167.45 4.594.61
TOTAL
0 0 0 0 4
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pemegang program
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 110


(3) Program pengembangan lingkungan sehat

Program Pengembangan lingkungan sehat


Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya kualitas Cakupan Tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi
lingkungan syarat kesehatan 81%

Cakupan rumah tangga yang menggunakan air bersih


91%
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Pengkajian
Kegiatan 330.00 330.00 346.50 363.82 401.11
pengembangan
Program 0 0 0 5 7
lingkungan sehat
Penyuluhan
1.380.00 1.380.00 1.449.00 1.521.45 1.677.39
menciptakan lingkungan
0 0 0 0 9
sehat
Pengendalian dampak 840.00 840.00 882.00 926.10 1.021.02
kesehatan lingkungan 0 0 0 0 5
Pengembangan kota 1.890.00 1.890.00 1.984.50 2.083.72 2.297.30
sehat 0 0 0 5 7
4.440.00 4.440.00 4.662.00 4.895.10 5.396.84
TOTAL
0 0 0 0 8
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pemegang program
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 111


(4) Program pengawasan & pengendalian kesehatan makanan

Program Pengawasan & pengendalian kesehatan makanan


Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya kualitas Cakupan pengawasan Tempat pengolahan makanan (TPM)
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan 81%
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian
Program 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Pengawasan &
pengendalian
Kegiatan
keamanan & 330.000 330.000 346.500 363.825 401.117
Program
kesehatan makanan
hasil produksi RT
Pengawasan &
pengendalian
keamanan & 330.000 330.000 346.500 363.825 401.117
kesehatan makanan
restauran
660.00 660.00 693.00 727.65 802.23
TOTAL
0 0 0 0 4
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pemegang program
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 112


(5) Program perbaikan gizi masyarakat

Program Perbaikan gizi masyarakat


Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya status Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
gizi masyarakat 6-24 bulan kurang gizi keluarga miskin 100%
Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan 100%
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun

Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018


Uraian
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)

Penyusunan peta
Kegiatan
informasi masyarakat 330.000 330.000 346.500 363.825 401.117
Program
kurang gizi
Pemberian tambahan
makanan & 2.000.000 2.000.000 2.100.000 2.205.000 2.431.013
vitamin
Penanggulangan KEP,
GAKY, Kurang
1.470.000 1.470.000 1.543.500 1.620.675 1.786.794
vitamin A & zat gizi
lainnya
Pemberdayaan
masyarakat untuk 12.360.00 12.360.00 12.978.00 13.626.90 15.023.65
pencapaian keluarga 0 0 0 0 7
sadar gizi
16.160.00 16.160.00 16.968.00 17.816.40 19.642.58
TOTAL
0 0 0 0 1
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pemegang program
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 113


(6) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak

Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak


Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
kesehatan ibu dan anak
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
serta kesehatan
reproduksi 90,50%
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun

Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018


Uraian
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)

Pelatihan &
Kegiatan
pendidikan perawatan 3.840.000 3.840.000 4.032.000 4.233.600 4.667.544
Program
anak balita
3.840.00 3.840.00 4.032.00 4.233.60 4.667.54
TOTAL
0 0 0 0 4
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pemegang program
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 114


(7) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Program Peningkatan pelayanan kesehatan lansia


Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya kesehatan ibu dan
anak serta kesehatan reproduksi Cakupan pelayanan kesehatan lansia 71%

Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018
Uraian
Program (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)

Kegiatan Pelayanan pemeliharaan 2.820.0 2.820.0 2.961.0 3.109.0 3.427.7


Program kesehatan 00 00 00 50 28
2.820.0 2.820.0 2.961.0 3.109.0 3.427.7
TOTAL
00 00 00 50 28
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pemegang program
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 115


(8) Program peningkatan pelayanan kesehatan ibu melahirkan & anak

Program Peningkatan pelayanan kesehatan ibu melahirkan & anak


Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatnya
kesehatan ibu dan anak
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 94%
serta kesehatan
reproduksi
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80%
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
90%
memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan nifas 90,50%

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%

Cakupan kunjungan bayi 90%

Cakupan KB Aktif 71%

Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018
Uraian
Program (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)

Penyuluhan
kesehatan bagi ibu
Kegiatan 10.854.47
hamil 8.930.000 8.930.000 9.376.500 9.845.325
Program 1
dari keluarga kurang
mampu
8.930.00 8.930.00 9.376.50 9.845.32 10.854.47
TOTAL
0 0 0 5 1
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pemegang program
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 116


4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

(1) Program pelayanan administrasi perkantoran

Program Pelayanan administrasi perkantoran


Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Sasaran
Organisasi
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Meningkatkan kualitas
pelayanan kantor Tingkat pelayanan administrasi perkantoran
100%
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran
Program
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Penyediaan jasa
Kegiatan 19.731.15 19.495.83 20.515.23 21.540.99 23.748.94
Program
komunikasi, sumber
0 0 0 1 3
daya, air & listrik
Pemeliharaan
rutin/berkala 3.260.00 5.081.03 5.335.09 5.601.84 6.176.03
perlengkapan gedung 0 8 0 5 3
kantor
Penyediaan jasa
17.223.85 12.917.89 13.563.78 14.241.97 15.701.78
administrasi
8 4 8 8 1
keuangan
Penyediaan jasa
3.000.00 5.000.00 5.000.00 5.000.00 5.000.00
kebersihan
0 0 0 0 0
kantor
Penyediaan alat tulis 15.495.58 11.714.25 12.299.97 12.914.97 14.238.75
kantor 1 9 2 0 6
Penyediaan barang
17.250.50 6.207.04 6.517.40 6.843.27 7.544.70
cetakan &
0 8 1 0 5
penggandaan
Penyediaan komponen
instalasi 500.00 500.00 1.384.70 2.006.34
275.043
listrik/penerangan 0 0 9 2
bangunan kantor
Penyediaan bahan
540.00 567.00 594.00 594.00
bacaan & peraturan 540.000
0 0 0 0
perundang-undangan
Penyediaan makanan & 4.900.00 6.800.00 7.095.39 7.450.16 8.213.80
minuman 0 0 2 1 2
Rapat-rapat koordinasi
1.320.00 1.320.00 1.386.00 1.455.30 1.604.46
dan konsultasi ke
0 0 0 0 8
Dinkes
Penyediaan jasa tenaga 5.000.00 5.000.00 5.000.00 5.000.00
pegawai tidak tetap - 0 0 0 0
Keindahan dan
18.232.00 4.882.07 5.703.57 5.988.75 6.602.59
keamanan lingkungan
0 0 4 2 9
puskesmas
Penggantian BBM 3.900.00 3.850.60 5.275.91 4.680.00 4.680.00
0 9 3 0 0
105.353.08 83.083.79 88.759.36 92.695.97 101.111.42
TOTAL
9 1 0 6 8
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung Pimpinan Puskesmas
jawab Ka TU
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 117


(2) Program peningkatan sarana & prasarana aparatur

Program Peningkatan sarana & prasarana aparatur


Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatkan kualitas
Tingkat ketersediaan sarana & prasarana aparatur 100%
pelayanan kantor
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018
Uraian
Program
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Penyediaan jasa
Kegiatan pemeliharaan & 1.000.00 1.237.69 1.299.58 1.432.7
Program perizinan kendaraan - 0 6 1 87
dinas/operasional
Pemeliharaan
1.200.00 1.237.69 1.299.58 1.432.7
rutin/berkala kendaraan
- 0 6 1 87
dinas/operasional
Rehabilitasi ringan
1.237.69 1.299.58 1.432.7
gedung
- - 6 0 87
kantor
Rehabilitasi ringan
kendaraan
- - - - -
dinas/operasional
Penyusutan
- - - - -
2.200.00 3.713.08 3.898.74 4.298.36
TOTAL
- 0 8 2 1

Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung Pimpinan Puskesmas
jawab Ka TU
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 118


(3) Program peningkatan disiplin aparatur

Program Peningkatan disiplin aparatur


Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Sasaran
Organisasi
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Meningkatkan kualitas
Tingkat disiplin aparatur 100%
pelayanan kantor
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran
Program
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Pengadaan pakaian dinas
Kegiatan 4.037.44 5.476.28
Program beserta
- 4 - 2 -
kelengkapannya
Pengadaan pakaian
4.739.31 7.062.60
khusus hari-hari
- - 7 - 2
tertentu
1.934.44 1.817.51 1.908.39 2.005.16 2.271.57
Senam kesegaran jasmani 0 6 1 1 5
1.934.44 5.854.96 6.647.70 7.481.44 9.334.17
TOTAL
0 0 8 3 7
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung Pimpinan Puskesmas
jawab Ka TU
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 119


(4) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur


Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Sasaran
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi
Meningkatkan kualitas
Tingkat ketersediaan aparatur yang kompeten 100%
pelayanan kantor
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran
Program
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Kegiatan Pendidikan & pelatihan 3.500.00 1.524.31 1.600.52 1.680.55 1.852.81
Program formal 0 1 7 3 0
Pendidikan & pelatihan 3.556.72 3.734.56 3.921.29 4.323.22
informal - 7 3 2 3
3.500.00 5.081.03 5.335.09 5.601.84 6.176.03
TOTAL
0 8 0 5 3
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggun Pimpinan Puskesmas
g jawab Ka TU
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 120


(5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja &
keuangan

Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja & keuangan


Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Sasaran
Organisasi
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Meningkatkan kualitas Rasio dokumen perencanaan & pelaporan yang disusun
100%
pelayanan kantor tepat waktu
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
Tahun
Sasaran
Program
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000) (Rp.'000)
Penyusunan laporan
Kegiatan capaian kinerja & 1.000.00 3.069.01 3.222.46 3.383.59 3.730.40
Program ikhtisar realisasi kinerja 0 6 7 0 8
Puskesmas
Penyusunan laporan
1.000.00 1.034.50 1.086.23 1.140.54 1.257.45
capaian keuangan
0 8 3 5 1
semesteran
Penyusunan laporan 1.000.00 1.034.50 1.086.23 1.140.54 1.257.45
keuangan akhir tahun 0 8 3 5 1
3.000.00 5.138.03 5.394.93 5.664.68 6.245.31
TOTAL
0 2 3 0 0
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung Pimpinan Puskesmas
jawab Ka TU
Program

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 121


B. RENCANA INVESTASI

Investasi pada dasarnya merupakan usaha menanamkan sumber daya (modal) dalam
kegiatan usaha/bisnis. Investasi biasanya ditanamkan pada sebuah proyek baru ataupun
pengembangan proyek yang sudah berjalan. Kegiatan investasi ini ditujukan untuk
memperoleh berbagai manfaat yang dapat berupa keuntungan finansial, seperti: laba, atau
manfaat non finansial seperti penyerapan tenaga kerja, mendukung program pemerintah
dalam penyediaan infrastruktur.

Rencana investasi Puskesmas Sei Baung untuk lima tahun ke depan (2014-2018) adalah
sebagai berikut:

No. Uraian Total (Rp.)

Pengadaan peningkatan Sarana Prasarana


Puskesmas
1 Pembangunan Puskesmas -

4 Pengadaan Alat Kesehatan 41.265.387

5 Pengadaan Alat Non Kesehatan 176.926.418

TOTAL 218.191.805
Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran : 2

C. RENCANA PEMBIAYAAN 5 TAHUN (MEDIUM TERM EXPENDITURE FRAMEWORK)

Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran strategis
didukung dengan kerangka pembiayaan, meliputi proyeksi pembiayaan Belanja Modal dan
Belanja Operasi. Dalam jangka menengah diperlukan pembiayaan puskesmas sebesar Rp
2.719.412.933,- dengan komposisi Belanja Operasi sebesar Rp 2.501.221.128,- dan Belanja
Modal Sebesar Rp 218.191.805,-.

Sumber pembiayaan tersebut berasal subsidi dari internal Puskesmas dan APBD Pemerintah
Kota Palembang Rp 421.838.613,- serta APBN sebesar Rp 407.968.475,- Sumber dana
pembiayaan pun diperoleh dari hasil usaha lain kerjasama dengan pihak BPJS sebesar Rp.
1.883.827.234,- serta hasil penerimaan dari retribusi umum pasien sebesar Rp. 5.778.611,-.

Program tersebut diuraikan dalam empat perspektif sebagai berikut:

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 122


TOTAL PAGU
BELANJA PROGRAM INDIKATIF

NO. PERSPEKTIF MODAL OPERASIONAL 2014-2018


1 Keuangan
Rp 1.481.666.122 Rp 1.481.666.122
2 Pelanggan
Rp 218.191.805 Rp 110.261.908 Rp 328.453.713
3 Proses Bisnis Internal
Rp 342.172.073 Rp 342.172.073
4 Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Rp 567.121.025 Rp 567.121.025

TOTAL BELANJA PROGRAM Rp 218.191.805 Rp 2.501.221.128 Rp 2.719.412.933

TOTAL PAGU
SUMBER DANA INDIKATIF

NO. PERSPEKTIF Usaha Lain Usaha 2014-2018


Kerjasama
APBN APBD Pihak III Jasa Layanan

BOK Jamsoskes BPJS Retribusi Umum


Keuangan 46.218.53 1.568.4
1 3 137.946.371 1.295.932.769 49 1.481.666.122
Pelanggan
206.852.70 3.316.4 328.453.71
2 - 118.284.548 8 57 3
Proses Bisnis Internal 319.020.61 3.732.54 19.418.91 342.172.07
3 3 9 1 - 3
Pembelajaran dan
42.729.32 361.622.84 893.7 567.121.02
Pertumbuhan
4 9 161.875.145 6 05 5
407.968.47 1.883.827.23 5.778.6
TOTAL BELANJA PROGRAM 5 421.838.613 4 11 2.719.412.933
Uraian lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4

D. PROYEKSI KEUANGAN

Dalam rangka pencapaian tujuan Puskesmas Sei Baung pada 5 (lima) tahun (2014-2018)
mendatang, maka diperlukan proyeksi keuangan yang digunakan sebagai salah satu tolok
ukur pencapaian target.

Adapun proyeksi keuangan 5 (lima) tahun mendatang, terdiri dari:

1. Proyeksi Laporan Pendapatan & Biaya Operasional lima tahun

2. Proyeksi Neraca lima tahun

Dalam membuat proyeksi keuangan yang perlu diperhatikan adalah membuat asumsi-
asumsi yang bersifat realistis sebagai dasar pembuatan proyeksi keuangan harus realistik

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 123


dan wajar agar dapat memberikan gambaran tentang kemungkinan laba dan resiko yang
mungkin terjadi apabila asumsi pendapatan dan biaya tidak tercapai.

1) Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan proyeksi keuangan, antara lain


meliputi:
(1) Tingkat inflasi,
Tingkat inflasi Kota Palembang dari tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah sebagai
berkut:

LAJU INFLASI
NO TAHUN
(%)

1 2011 31

2 2012 20

3 2013 57

sumber data: BPS Kota Palembang

(2) Perkiraan laju pertumbuhan penduduk,


Laju pertumbuhan penduduk Kota Palembang tahun 2011 sampai dengan 2010 rata-
rata 1,52% dan tahun 2010 sampai dengan 2011 rata-rata 1,62%
(3) Perkiraan pertumbuhan pendapatan rumah tangga atau pendapatan regional
perkapita,
Tingkat pertumbuhan pendapatan rumah tangga atau regional perkapita Kota
Palembang tahun 2011 - 2013 adalah sebagai berikut:

PENDAPATAN REGIONAL PERKAPITA


NO TAHUN
(Rp)

1 2011 8.126.691,00

2 2012 9.285.626,00

3 2013 11.068.710,00

sumber data: BPS Kota Palembang

(4) Cara perhitungan penyusutan.


a. Proyeksi Biaya Investasi:

Dari rencana investasi, perkiraan biaya dan jadwal kebutuhan investasi dalam
harga konstan (harga-harga pada saat perhitungan dilakukan) dan harga berlaku
(harga konstan ditambah dengan alokasi untuk eskalasi harga/ inflasi).

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 124


Jika biaya investasi relatif besar dan dengan jangka waktu pengembalian aktiva
yang relatif panjang, jangka waktu perencanaan pada proyeksi keuangan dapat
diperpanjang/ melampaui periode RSB.

b. Proyeksi Sumber Dana:

Dari kebutuhan investasi, susun perkiraan sumber dana eksternal (Subsidi APBN/
APBD, hibah dan pinjaman jangka panjang) dan internal (dana dari pendapatan
jasa layanan).

Perkiraan sumber dana ini diperlukan untuk

 mengetahui besarnya pembiayaan (financing) yang harus disediakan


termasuk biaya bunga yang harus ditanggung oleh puskesmas
 mengestimasi pembiayaan yang dirinci berdasarkan jenis belanja dan sumber
dana serta kerangka waktu pelaksanaannya.
c. Proyeksi Laporan Aktivitas:

Proyeksi Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas Sei Baung sebagai sebuah
Badan Layanan Umum terdiri dari:

 Proyeksi Pendapatan Jasa Layanan


Proyeksi Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas Sei Baung sebagai
sebuah Badan Layanan Umum terdiri dari: Proyeksi Pendapatan Jasa
Layanan Puskesmas Sei Baung. Proyeksi Pendapatan berasal dari
pendapatan Jasa Layanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai
imbalan atas pemberian pelayanan dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya;

Hasil pendapatan dari jasa layanan ini merupakan hasil dari perkalian dari
rencana pemasaran dan tarif yang diberlakukan.

Masing-masing proyeksi pendapatan operasional dari jasa layanan


dibedakan menurut cara pembayaran yaitu melalui

- Pendapatan Jasa Layanan dari Pasien Umum

- Pendapatan Jasa Layanan dari Pasien Jamsoskes

- Pendapatan Jasa Layanan dari Pasien Askeskin/Gakin

- Pendapatan Jasa Layanan dari Pasien Jamkesmas

- Penerima Dana APBD dari Pemerintah Kota Palembang

- Penerima Dana APBN dari Pemeritah Pusat

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 125


- Hibah dari Pemerintah dan Swasta/Hibah tidak terikat dan atau hibah
terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain;

- Hasil Kerjasama BLUD dengan pihak lain yang diperoleh dari kerjasama
operasional, sewa menyewa, dan usaha lainnya yang tidak berhubungan
langsung dengan tugas pokok dan fungsinya; dan atau

- Pendapatan lain yang sah

 Proyeksi Biaya Layanan

Pembiayaan yang dikelola oleh Puskesmas Sei Baung sebagai sebuah Badan
Layanan Umum terdiri dari:

Proyeksi Biaya Layanan

Beberapa biaya layanan terkait langsung dengan pendapatan jasa layanan.


Biasanya untuk tarif suatu tindakan/pelayanan, puskesmas telah menetapkan
pembagian pendapatan ini untuk jasa pelayanan dan jasa rumah sakit.

Selanjutnya, Pimpinan Puskesmas menetapkan pembagian lebih lanjut jasa


pelayanan dan jasa puskesmas tersebut. Disamping itu, pimpinan puskesmas
juga menetapkan marjin penjualan obat & alat kesehatan (RFS) dan
pembagiannya lebih lanjut.

Biaya Layanan terdiri dari:

 Biaya Pegawai (unit layanan)


- Hitung estimasi gaji pegawai dengan analisis trend.
- Hitung biaya pegawai selain gaji (insentif) berdasarkan persentase
tertentu dari jenis pendapatan tertentu sesuai ketentuan Puskesmas
(misal, pendapatan jasa layanan kesehatan, marjin penjualan obat &
alkes/ RFS).

 Biaya Bahan / obat dan alat kesehatan

- Hitung proyeksi biaya pemakaian obat & alkes berdasarkan


pendapatan obat & alkes (pendapatan RFS) setelah dikurangi marjin
penjualan.

- Hitung proyeksi biaya bahan lainnya (bahan makanan, bahan dan alat
kesehatan laboratorium, bahan dan alat kesehatan radiologi, gas
medik dan bahan lainnya) dengan analisis trend.

- Jasa Layanan

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 126


- Hitung proyeksi jasa layanan berdasarkan persentase tertentu dari
masing-masing jenis pendapatan (misal: pendapatan jasa layanan
kesehatan, kontribusi diklat & pelatihan).

- Biaya Pemeliharaan, Biaya Daya dan Jasa, Biaya Pelayanan lainnya.

- Hitung biaya pemeliharaan, biaya daya & jasa dan biaya layanan
lainnya dengan analisis trend.
 Proyeksi Biaya Umum dan Administrasi
Biaya Umum dan Administrasi terdiri dari:
- Biaya Pegawai
- Biaya Administrasi kantor
- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Barang dan Jasa
- Biaya Promosi
- Biaya Umum dan Administrasi lainya
- Biaya promosi biasanya terkait langsung dengan pendapatan, hitung
proyeksi biaya promosi berdasarkan persentase tertentu dari
pendapatan.
- Estimasi biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi aktiva tak
berwujud dihitung berdasarkan tarif penyusutan aset tetap /
amortisasi dalam kebijakan akuntansi puskesmas.
- Biaya umum & administrasi selain biaya promosi dan penyusutan
dihitung dengan analisis trend.
 Proyeksi Biaya Lainnya
Biaya Lainya terdiri dari

- Biaya Bunga

- Biaya Administrasi Bank

- Biaya kerugian Penjalan Aset Tetap

- Biaya Kerugian Penurunan Nilai

- Biaya non Operasional Lainnya

 Proyeksi biaya bunga dihitung berdasarkan suku bunga yang terdapat


perjanjian pinjaman, biaya administrasi bank dan lainnya dihitung dengan
analisis trend
d. Proyeksi Laporan Arus Kas:

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 127


Arus kas (penerimaan dan pengeluaran) Puskesmas terdiri dari 3 komponen,
yaitu arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan.

 Proyeksi arus kas dari aktivitas operasi:

- Gunakan hasil proyeksi pendapatan jasa layanan yang telah disesuaikan


dengan besarnya rata-rata piutang, hibah dan hasil kerjasama dengan
pihak lain sebagai komponen penerimaan kas;

- Gunakan hasil proyeksi biaya layanan, biaya umum dan administrasi


(yang bukan berasal dari alokasi biaya, misalnya biaya penyusutan)
sebagai komponen pengeluaran kas.

 Proyeksi arus kas dari aktivitas investasi:

- Gunakan hasil perencanaan investasi sebagai komponen pengeluaran


kas;

- Jika Puskesmas merencanakan divestasi, gunakan hasil penjualan aset


tetap ini sebagai komponen penerimaan kas.

 Proyeksi arus kas dari aktivitas pembiayaan:

- Gunakan proyeksi sumber dana (yang berasal pinjaman dari pihak


ketiga) sebagai komponen penerimaan kas;

- Gunakan proyeksi pembayaran pokok dan bunga pinjaman sebagai


komponen pengeluaran kas.

 Proyeksikan saldo awal dan akhir kas setiap tahun perencanaan.

e. Proyeksi Neraca:
 Asumsi penyusunan neraca
 Proyeksi komponen-komponen neraca:

Proyeksi neraca dilakukan untuk komponen-komponen yang secara signifikan


mempengaruhi perubahan neraca itu sendiri, misalnya:

- Proyeksi kas diambil dari proyeksi Laporan Arus Kas;

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 128


- Proyeksi piutang usaha didasarkan pada rata-rata persentase piutang
usaha terhadap pendapatan jasa layanan selama 3-5 tahun terakhir
dengan mempertimbangkan perkembangan efektivitas penagihan; atau
dengan formula:

Saldo akhir = saldo awal + hasil jasa layanan – jasa layanan yang tertagih

- Proyeksi persediaan dihitung dengan formula:

Saldo akhir = saldo awal + pembelian persediaan – pemakaian persediaan

- Proyeksi aset tetap (harga perolehan) dihitung dengan formula:

Saldo akhir = saldo awal + rencana investasi – rencana pelepasan aset (jika
ada)

- Proyeksi akumulasi penyusutan dihitung dengan formula:

Saldo akhir = saldo awal + biaya penyusutan – akumulasi penyusutan atas


aset yang direncanakan untuk dilepas (jika ada)

- Proyeksi hutang usaha, diperoleh dari rata-rata persentase atas


pengadaan barang/ jasa;

- Proyeksi hutang jangka panjang, diperoleh dari proyeksi investasi untuk


pembiayaan program-program;

- Proyeksi ekuitas, diperoleh dengan mengidentifikasi adanya komitmen


dana dari pemerintah maupun donatur lainnya.

- Proyeksi Rasio Keuangan:


Proyeksi rasio keuangan 5 tahun yang digunakan untuk mengukur
rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas keuangan rumah sakit.

2) Asumsi-asumsi penyusunan proyeksi keuangan pada Puskesmas Sei Baung


(1) Asumsi Proyeksi Neraca 2014 s.d 2018

Tahun 2011 - 2013 Puskesmas Sei Baung sudah menyusun Neraca berdasarkan
berdasarkan SAK. Neraca Puskesmas Sei Baung untuk tiga tahun terakhir (2011-
2013) tersaji sebagai berikut:

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 129


URAIAN 2013 2012 2011
1 2 3 4
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 17.956.892 17.880.089 885.525
Investasi Jangka Pendek - - -
Piutang Usaha 9.722.000 6.868.000 21.049.000
Piutang Lain-lain - - -
Persediaan 14.340.816 23.515.164 28.601.160
Uang Muka - - -
Biaya Dibayar di Muka - - -
Jumlah Aset Lancar 42.019.708 48.263.253 50.535.685
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap - -
Tanah 225.000.000 225.000.000 225.000.000
Gedung dan Bangunan 275.000.000 275.000.000 275.000.000
Peralatan dan Mesin 185.085.065 17.500.000 17.500.000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 117.092.525 33.332.500 31.282.500
Aset Tetap Lainnya 2.120.000 2.000.000 2.000.000
Jumlah Aset Tetap 804.297.590 552.832.500 550.782.500
Akumulasi Penyusutan (100.212.012) (44.323.000) (21.956.500)
Nilai Buku Aset Tetap 704.085.579 508.509.500 528.826.000
Aset Lainnya
Aset Kerja Sama Operasi - - -
Aset Sewa Guna Usaha - - -
Aset Tak Berwujud - - -
Aset Lain-lain - - -
Jumlah Aset Lainnya - - -
JUMLAH ASET 746.105.287 556.772.753 579.361.685
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Usaha - - -
Utang Pajak - - -
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 9.722.000 6.868.000 21.049.000
Pendapatan Diterima Di muka - - -
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - - -
Utang Jangka Pendek Lainnya - - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 9.722.000 6.868.000 21.049.000
Kewajiban Jangka Panjang - - -
JUMLAH KEWAJIBAN 9.722.000 6.868.000 21.049.000
EKUITAS
Ekuitas Tidak Terikat
Ekuitas Awal 583.425.208 592.177.753 580.269.185
Surplus & Defisit Tahun Lalu (44.323.000) (21.956.500) -
Surplus & Defisit Tahun Berjalan (55.889.012) (22.366.500) (21.956.500)
Ekuitas Donasi 253.170.090 2.050.000 -
Ekuitas Terikat Temporer - -
Ekuitas Terikat Permanen - -
JUMLAH EKUITAS 736.383.287 549.904.753 558.312.685
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 746.105.287 556.772.753 579.361.685

Penjelasan :

Dari data neraca 3 tahun terakhir, aset Puskesmas Sei Baung mengalami peningkatan
yang cukup signifikan yang berdampak pada meningkatnya ekuitas dana, namun
kegiatan operasional masih sangat bergantung dari APBD. Hal ini dapat terlihat dari
masih tingginya nilai defisit pertahun .

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 130


Dengan kondisi neraca 3 tahun tersebut, maka proyeksi neraca pertahun
diperhitungkan meningkat sebesar 10%.

Proyeksi Neraca tahun 2014 s.d. 2018 secara rinci dapat dilihat pada lampiran 9.1

(2) Asumsi Proyeksi Laporan Pendapatan & Biaya Operasional 5 tahunan

i. Proyeksi Pendapatan dan Biaya Operasional dari tahun 2014 s/d 2018

a. Proyeksi Kenaikan Pendapatan berdasarkan realisasi Penerimaan yang telah


ditetapkan berdasarkan target yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota
Palembang melalui BPKD Kota Palembang.
b. Proyeksi Kenaikan Belanja berdasarkan realisasi kebutuhan operasional tahun
bersangkutan dan disesuaikan perencanaan pembanan pengembangan
Puskesmas Sei Baung sesuai dengan master plan yang telah direncanakan dan
telah ditargetkan oleh Pemerintah Kota Palembang.

ii. Proyeksi pendapatan dan biaya operasional Puskesmas Sei Baung menuju BLUD

a. Proyeksi pendapatan operasional pertahun diperhitungkan meningkat sebesar


20% yang berasal dari realisasi penerimaan retribusi tahun 2011 dan 35% yang
berasal dari realisasi PAD lainnya tahun 2011. Walaupun dalam keadaan transisi
pelaksanaan kegiatan menuju Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Diharapkan
dengan adanya Bussines Plan dari setiap Revenue Centre akan menghasilkan
penerimaan sesuai dengan target yang mereka rencanakan dan meningkat terus
setiap tahunnya.

b. Proyeksi belanja operasional pertahun diperhitungkan meningkat sebesar 5% dari


anggaran belanja operasional tahun 2012 Sedangkan belanja modal pertahun
diperhitungkan meningkat sebesar 10% dari anggaran belanja modal tahun
2012, dengan pertimbangan adanya inflasi dan lain-lain.

Proyeksi Pendapatan dan Biaya tahun 2014 s.d. 2018 secara rinci dapat dilihat pada
lampiran 9.2

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 131


BAB VI

PROSEDUR PELAKSANAAN DAN AKUNTABILITAS PROGRAM

A. PROSEDUR PELAKSANAAN

Prosedur Pelaksanaan adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja pemerintah berdasarkan indikator indikator
teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem
kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan Prosedur Pelaksanaan adalah menciptakan
komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintahan
untuk mewujudkan good governance.

Prosedur Pelaksanaan tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena Prosedur
Pelaksanaan selain digunakan untuk mengukur kinerja Puskesmas Sei Baung yang berkaitan
dengan ketepatan Program dan waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja Puskesmas Sei
Baung di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas kinerja
Puskesmas Sei Baung. Hasil kajian menunjukkan tidak semua Bagian/Poli Puskesmas Sei
Baung memiliki Prosedur Pelaksanaan, karena itu seharusnyalah setiap Bagian/Poli
Puskesmas Sei Baung memiliki Prosedur Pelaksanaan sebagai acuan dalam bertindak, agar
akuntabilitas kinerja Bagian/Sub Bagian/Instalasi Puskesmas Sei Baung dapat dievaluasi dan
terukur.

Program dan kegiatan serta penanggungjawab masing-masing program Puskesmas Sei


Baung untuk lima tahun kedepan (2014-2018) adalah sebagai berikut:

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 132


NO PROGRAM SASARAN KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

I. PERSPEKTIF KEUANGAN:
1 PROGRAM KEMITRAAN Meningkatnya kemitraan Kemitraan Peningkatan Pimpinan Puskesmas
PENINGKATAN pada lintas sektor dan Kualitas Dokter &
PELAYANAN KESEHATAN pemberdayaan Paramedis
masyarakat
2 PROGRAM UPAYA KESEHATAN Meningkatnya pelayanan Pemeliharaan & Pimpinan Puskesmas
MASYARAKAT kesehatan khusus Pemulihan Kesehatan
Peningkatan kesehatan
masyarakat
Peningkatan pelayanan &
penanggulangan masalah
kesehatan
Penyediaan biaya
operasional &
pemeliharaan
3 PROGRAM PENGEMBANGAN OBAT Pengembangan Pimpinan Puskesmas
ASLI standarisasi tanaman
INDONESIA obat bahan alam
Indonesia

II. PERSPEKTIF PELANGGAN:


4 PROGRAM OBAT & PERBEKALAN Meningkatnya sarana Pengadaan obat & Pimpinan Puskesmas
KESEHATAN prasarana dan kualitas perbekalan kesehatan
pelayanan kesehatan (Larvasida & Reagensia)
5 PROGRAM STANDARISASI Penyusunan standar Pimpinan Puskesmas
PELAYANAN pelayanan Ka TU
KESEHATAN kesehatan
Evaluasi &
pengembangan standar
pelayanan kesehatan
Pembangunan &
pemutakhiran data dasar
standar pelayanan
kesehatan
6 PROGRAM PENGADAAN Pemeliharaan Pimpinan Puskesmas
PENINGKATAN & rutin/berkala sarana & Ka TU
PERBAIKAN SARANA PRASARANA
PUSKESMAS/PUSTU &
JARINGANNYA
Rehabilitasi ringan
Puskesmas/Pustu
Pengadaan Alat-alat
kesehatan

Pengadaan Alat-alat Non


Kesehatan

III. PERSPEKTIF PROSES BISNIS


INTERNAL
7 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN & Meningkatnya kesadaran Pengembangan media Pemegang Program
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT masyarakat untuk hidup promosi &
bersih dan sehat informasi sadar hidup
sehat
Penyuluhan masyarakat
pola hidup
sehat

Peningkatan pendidikan
Pramuka Saka
Bakti Husada

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 133


NO PROGRAM SASARAN KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

PROGRAM PENCEGAHAN & Meningkatnya


Penyemprotan/Fogging
8 PENANGGULANGAN PENYAKIT pencegahan dan Pemegang Program
Sarang Nyamuk
MENULAR penanggulangan penyakit
Pelayanan vaksinasi bagi
balita &
anak sekolah
Pelayanan pencegahan &
pengggulangan penyakit
menular
Peningkatan survailace
epidemiologi &
penanggulangan wabah
Pengkajian
PROGRAM PENGEMBANGAN
Meningkatnya kualitas pengembangan
9 LINGKUNGAN Pemegang Program
lingkungan lingkungan
SEHAT
sehat
Penyuluhan menciptakan
lingkungan
sehat
Pengendalian dampak
kesehatan
lingkungan
Pengembangan kota
sehat
Pengawasan &
PROGRAM PENGAWASAN & pengendalian
10 PENGENDALIAN keamanan & kesehatan Pemegang Program
KESEHATAN MAKANAN makanan
hasil produksi RT
Pengawasan &
pengendalian
keamanan & kesehatan
makanan
restauran
Penyusunan peta
PROGRAM PERBAIKAN GIZI Meningkatnya status gizi
11 informasi masyarakat Pemegang Program
MASYARAKAT masyarakat
kurang gizi
Pemberian tambahan
makanan &
vitamin
Penanggulangan KEP,
GAKY, Kurang
vitamin A & zat gizi
lainnya
Pemberdayaan
masyarakat untuk
pencapaian keluarga
sadar gizi
PROGRAM PENINGKATAN Meningkatnya kesehatan Pelatihan & pendidikan
12 PELAYANAN ibu dan anak serta perawatan Pemegang Program
KESEHATAN ANAK kesehatan reproduksi anak balita

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 134


NO PROGRAM SASARAN KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

PROGRAM PENINGKATAN
Pelayanan pemeliharaan
13 PELAYANAN Pemegang Program
kesehatan
KESEHATAN LANSIA
Penyuluhan kesehatan
PROGRAM PENINGKATAN
bagi ibu hamil
14 KESEHATAN IBU Pemegang Program
dari keluarga kurang
MELAHIRKAN & ANAK
mampu

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN


IV.
PERTUMBUHAN:
PROGRAM PELAYANAN Penyediaan jasa
Meningkatkan kualitas Pimpinan Puskesmas
15 ADMINISTRASI komunikasi, sumber
pelayanan kantor Ka TU
PERKANTORAN daya, air & listrik
Penyediaan jasa
pemeliharaan &
perizinan kendaraan
dinas/operasional
Penyediaan jasa
administrasi keuangan
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
Penyediaan alat tulis
kantor
Penyediaan barang
cetakan &
penggandaan
Penyediaan komponen
instalasi listrik/
penerangan bangunan
kantor
Penyediaan bahan
bacaan & peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan &
minuman
Rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi
ke Dinkes
Penyediaan jasa tenaga
pegawai tidak
tetap

Keindahan dan
KeamananLingkungan
Puskesmas

Penggantian BBM

Peneyediaan Jasa
PROGRAM PENINGKATAN SARANA
Pemeliharaan & Perizinan Pimpinan Puskesmas
16 &
kendaraan Ka TU
PRASARANA APARATUR
dinas/operasional

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 135


NO PROGRAM SASARAN KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
Rehabilitasi ringan
kendaraan
dinas/operasional
Pengadaan pakaian dinas
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN Pimpinan Puskesmas
17 beserta
APARATUR Ka TU
kelengkapannya
Pengadaan pakaian
khusus hari-hari
tertentu
Senam kesegaran jasmani
PROGRAM PENINGKATAN
Pendidikan & pelatihan Pimpinan Puskesmas
18 KAPASITAS
formal Ka TU
SUMBER DAYA APARATUR
Pendidikan & pelatihan
informal
PROGRAM PENINGKATAN
Penyusunan laporan
PENGEMBANGAN
capaian kinerja & Pimpinan Puskesmas
19 SISTEM PELAPORAN CAPAIAN
ikhtisar realisasi kinerja Ka TU
KINERJA &
Puskesmas
KEUANGAN
Penyusunan laporan
capaian keuangan
semesteran
Penyusunan laporan
keuangan akhir
tahun

Untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut Pimpinan Puskesmas Sei Baung selaku
Pengguna Anggaran (PA) setiap tahun menyusun tim yang terdiri dari Pejabat Pengadaan,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Staf
Pengelola Kegiatan, yang masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

1. Pengguna Anggaran (Kepala Dinas Kesehatan)/Kuasa Pengguna Anggaran (Pimpinan


Puskesmas)

Tugas dan Wewenang

1) Menetapkan dan mengumumkan rencana umum Pengadaan;

2) Menetapkan Panitia / Pejabat penerima hasil Pekerjaan;

3) Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK);

2. Pejabat Pengadaan
Tugas dan wewenang Pejabat Pengadaan :

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 136


1) Menetapkan Penyediaan Barang/ Jasa untuk ;
a. Penunjukkan langsung/Pengadaan langsung Paket Pengadaan Barang paling
tinggi Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), dan;
b. Penunjukkan langsung/Pengadaan langsung untuk Paket Jasa Konsultasi paling
tinggi Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
2) Menyerahkan dokumen asli pemilihan penyedia Barang/ Jasa kepada PA/ KPA.
3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Tugas dan Kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) :

1) Menyusun dan menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan ;

a. Spesifikasi Teknis
b. Rincian HPS
c. Rancangan Kontrak

2) Tidak menetapkan Pemenang;

3) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan;

4) Dapat mengusulkan perubahan paket dan jadwal pekerjaan kepada PA;

5) Dapat menetapkan Tim Pendukung, Tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan Teknis
(aanwijzer);

6) Pendidikan minimal S1.

4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) :


1) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) baik dalam bidang teknis maupun
administrasi dalam pelaksanaan rencana pengadaan barang/jasa meliputi spesifikasi
teknis barang/jasa, harga perkiraan sendiri (HPS).
2) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) baik dalam bidang teknis maupun
administrasi untuk menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa.
3) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) baik dalam bidang teknis maupun
Administrasi yang diperlukan untuk kontrak.
4) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) baik dalam bidang teknis maupun
Administrasi dalam menyiapkan laporan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan
barang/jasa.
5) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) baik dalam bidang teknis maupun
Administrasi dalam menyiapkan berita acara penyerahan hasil pekerjaan kepada
Pengguna Anggaran.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 137


6) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) baik dalam bidang teknis maupun
Administrasi dalam menyiapkan laporan kemajuan pekerjaan termasuk penyerahan
anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan setiap triwulan.
7) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) baik dalam bidang teknis maupun
Administrasi dalam menyiapkan bila diperlukan Pejabat Pembuat Komitmen untuk
mengusulkan kepada Pengguna Anggaran tentang perubahan paket pekerjaan dan
perubahan jadwal kegiatan pengadaan ,menetapkan tim pendukung,menetapkan tim
/tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk membantu pelaksanaan tugas Pejabat
Pengadaan dan
8) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) baik dalam bidang teknis maupun
Administrasi dalam menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada
penyedia barang/jasa.
5. Staf Pengelola Kegiatan :
1) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) baik dalam bidang teknis
maupun administrasi dalam menyiapkan pelaksanaan rencana pengadaan
barang/jasa meliputi spesifikasi teknis barang/jasa;harga perkiraan sendiri (HPS).
2) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)baik dalam bidang teknis
maupun administrasi dalam menyiapkan penerbitan surat penunjukan penyedia
barang/jasa.
3) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)baik dalam bidang teknis
maupun Administrasi yang diperlukan dalam kontrak pengadaan barang/jasa.
4) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)baik dalam bidang teknis
maupun Administrasi dalam menyiapkan laporan pelaksanaan/penyelesaian
pengadaan barang/jasa.
5) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)baik dalam bidang teknis
maupun Administrasi dalam menyiapkan berita acara penyerahan hasil pekerjaan
kepada Pengguna Anggaran.
6) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK)baik dalam bidang teknis
maupun Administrasi dalam menyiapkan laporan kemajuan pekerjaan termasuk
penyerahan Anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan setiap triwulan.
7) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) baik dalam bidang teknis
maupun Administrasi dalam menyiapkan bila diperlukan Pejabat Pembuat Komitmen
untuk mengusulkan kepada Pengguna Anggaran tentang perubahan paket pekerjaan
dan perubahan jadwal kegiatan pengadaan , menetapkan tim pendukung,

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 138


menetapkan tim / tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk membantu
pelaksanaan tugas Pejabat Pengadaan dan
8) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) baik dalam bidang teknis
maupun Administrasi dalam menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen kepada penyedia barang/jasa.

Program dan kegiatan pengadaan barang/jasa pelaksanaannya berpedoman pada


peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. AKUNTABILITAS PROGRAM

Akuntabilitas merupakan bagian dari unsur good government governance disini maksudnya
dalam menjalankan pemerintahan, pemerintah mengungkapkan hal-hal yang sifatnya
material secara berkala kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk itu, dalam hal
ini yaitu masyarakat luas.

Akuntabilitas merupakan konsep yang luas yang mensyaratkan entitas memberikan laporan
mengenai penguasaan atas uang-uang publik dan kinerjanya.

Akuntabilitas dapat dibedakan dalam beberapa jenis dan informasi tertentu dapat relevan
dalam cara yang berbeda untuk memperoleh judgement mengenai akuntabilitas.

Mardiasmo (2002:20) mengatakan bahwa akuntabilitas publik adalah:

”Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang
memiliki kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.”

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa
dimensi. Ellwood yang dikutip oleh Mardiasmo(2002:21), menjelaskan terdapat empat
dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:

a. Akuntabilitas kejujuran dan Akuntabilitas hukum (accountability forprobity and llegality)


b. Akuntabilitas proses (proccess accountability)
c. Akuntabilitas Program (Program accountability)
d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)

Berdasarkan empat dimensi akuntabilitas, diuraikan sebagai berikut:

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 139


1. Akuntabilitas kejujuran (accountability for probity)

Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan (abuse of


power), sedangkan akuntabilitas hukum (legal accountability) terkait dengan jaminan
adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam
penggunaan sumber dana publik.

2. Akuntabilitas proses (proccess accountability)

Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam


melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi,
sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi.

3. Akuntabilitas Program (Program accountability)

Akuntabilitas Program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan


dapat dicapai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan alternatif Program yang
memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang

minimal.

4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat


maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD
dan masyarakat luas.

Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu organisasi untuk


mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misinya dalam
mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.

Sistem akuntabilitas yang diterapkan oleh Puskesmas merupakan sistem


pertanggungjawaban kegiatan yang berbasis kinerja. Dalam sistem ini, perencanaan menjadi
dasar bagi para penanggungjawab program/ kegiatan dalam melaksanakan dan melaporkan
akuntabilitas program/ kegiatan pada masing-masing bidang. Pelaksanaan penyusunan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Puskesmas dilakukan dengan:

 mempersiapkan dan menyusun rencana strategis bisnis (RSB);

 merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, kebijakan dan sasaran


strategis puskesmas;

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 140


 merumuskan indikator kinerja dengan berpedoman pada kegiatan yang dominan dan
vital bagi pencapaian visi dan misi puskesmas;

 memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama;

 mengukur pencapaian kinerja dengan:

 perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target;

 perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya;

 melakukan evaluasi kinerja dengan cara:

- menganalisis hasil pengukuran kinerja ;

- menginterprestasikan data yang diperoleh;

- membuat pembobotan (rating) keberhasilan pencapaian program;

- membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi puskesmas.

C. MONITORING DAN PENGAWASAN PROGRAM


1. Monitoring
Monitoring merupakan fungsi manajemen yang dilakukan pada suatu kegiatan yang
sedang berlangsung apabila dilakukan oleh pimpinan maka mengandung fungsi
pengendalian.
Monitoring mencakup antara lain:
 Penelusuran pelaksanaan kegiatan kegiatan keluarannya (output);
 Pelaporan tentang kemajuan kegiatan;
 Identifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan;

Monitoring dapat dikatakan effektif apabila:

 Adanya sasaran-sasaran program yang yang jelas, target dan indikator serta basis
data yang mengandung data muhtahir.
 Sasaran (output, outcome dan imfact) perlu ditetapkan sejak awak (pada saat
perencanaan) begitu pula untuk indikator sasaran utama;
 Monitoring dapat mempermudah kita dalam mengamati terus menerus trend
dan masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalam rencana
implementasi atau proses pengelolaan secara tepat waktu;
 Bila monitoring dilakukan secara terus menerus dengan menggunakna sistem
yang kokoh tidak hanya dapat mengidentifikasi hasil-hasil program, tetapi juga
dapat menyediakan informasi mengenai kapan, mengapa dan bagaimana

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 141


implementasi program meleset dari rencana semula dan kemudian menyajikan
rekomendasi untuk mengatasi masalah;
 Monitoring juga penting dalam upaya merekam temuan, inovasi, hasil dan prakti
yang baik yang disebarluaskan serta dimanfaatkan pihak lain;
 Wahana peran serta penerima manfaat program/kegiatan yang sangat effektif
bila dilakukan dengan benar.

Sistematika monitoring Pelaksanaan Program pada Puskesmas Sei Baung adalah


sebagai berikut:

1. Tim Pelaksana Monitoring Program adalah Satuan Pengawas Internal (SPI)


puskesmas atau Satgas/tim yang tugaskan untuk melaksanakan fungsi SPI
2. Satuan Pengawas Internal puskesmas ditunjuk oleh Pimpinan puskesmas
berdasarkan keputusan Puskesmas Sei Baung dan berada di bawah langsung
Pimpinan Puskesmas Sei Baung. Artinya hanya terdapat satu Satuan Pengawas
Internal terpadu yang mempunyai kewenangan melakukan monitoring di
lingkungan Puskesmas Sei Baung
3. Secara prinsip Satuan Pengawas Internal harus bebas dari kepentingan dan
memiliki sikap jujur, egaliter, tidak memihak, dan tidak mencari-cari kesalahan.
4. Jika keadaan mengharuskan, Satuan Pengawas Internal dapat ditunjuk dari luar
Puskesmas ataupun gabungan baik dari dalam maupun luar puskesmas.
5. Satuan Pengawas Internal dipilih berdasarkan kemampuan, keterampilan dan
pengalaman mereka dalam kegiatan monitoring sesuai dengan keahliannya.
6. Satuan Pengawas Internal (SPI) mempunyai sertifikat keahlian di dalam bidang
pengawasan.
7. Satuan Pengawas Internal (SPI) bertanggungjawab kepada Pimpinan Puskesmas
Sei Baung
8. Pada tahap awal monitoring, Satuan Pengawas Internal perlu mencari data-data
hasil saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu pengamatan
langsung, wawancara dan laporan tertulis. Setelah diperoleh data yang
diinginkan, Satuan Pengawas Internal kemudian membandingkan hasil dengan
standar yang telah ditentukan.
9. Waktu Pelaksanaan dan Hasil Monitoring
1) Waktu monitoring dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun dibagi dalam tiga
rentang yakni di awal, pertengahan dan akhir pelaksanaan Program.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 142


2) Sedangkan lama waktu pelaksanaan di sesuaikan dengan jadwal kunjungan di
masing-masing bagian/Poli/Instalasi di lingkungan Puskesmas Sei Baung
(1) Monitoring Awal Pelaksanaan Program
 Mengkonfirmasi kondisi yang tertulis di dalam usulan Program dengan
kondisi riil di lapangan.
 Penentuan dan kesepakatan indikator kinerja pelaksanaan Program.
 Memberikan alternatif pemecahan masalah tentang:
- strategi pencapaian indikator pelaksanaan program,
- kemungkinan keberhasilan yang dapat diraih, serta
kendala yang akan datang
- Memberikan penjelasan pada pihak terkait mengenai pencapaian
indikator pelaksanaan program
(2) Monitoring Pertengahan Pelaksanaan Program
 Melihat langsung dampak dari pelaksanan program pada pertengahan
implementasi
 Melihat arah pengembangan bagian/sub bagian/instalasi pelaksana
apakah sesuai dengan tujuan yang dicapai dalam usulan
 Menggali kemungkinan keberlangsungan hasil pengembangan dan
peningkatan yang telah dicapai
(3) Monitoring Akhir Pelaksanaan Program
 Melihat langsung dampak dari pelaksanaan program pada akhir
implementasi
 Melihat arah pengembangan selanjutnya bagian/sub bagian/instalasi
pelaksana
 Menggali informasi pada:
- Indikator capaian pelaksanaan program
- Kendala dan masalah serta solusinya
- Melihat usaha-usaha dalam rangka menjaga keberlangsungan hasil
pelaksanaan program yang telah dicapai oleh bagian/sub
bagian/instalasi
10. Instrumen Monitoring untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka Satuan
Pengawas Internal dilengkapi dengan alat-alat monitoring antara lain sebagai
berikut:
1) Matrik monitoring perkembangan/kemajuan pelaksanaan program
Matrik monitoring perkembangan menunjukkan indikator yang dibuat. Indikator

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 143


itu digunakan untuk mengukur perkembangan proses dan sistem yang
direncanakan oleh suatu bagian/sub bagian/instalasi. Pelaporan pada indikator
ini membutuhkan analisis pengumpulan data dan informasi secara periodik.
Dalam pelaksanaan monitoring lebih ditekankan kepada kendala-kendala apa
yang terjadi di setiap bagian/sub bagian/instalasi pelaksana, dan apa yang telah
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, juga apakah cara yang digunakan tepat
untuk mengatasi hambatan tersebut baik ditinjau dari segi aturan yang berlaku
maupun hal-hal lain yang mungkin di setiap bagian/sub bagian/instalasi akan
bervariasi. Satuan Pengawas Internal diwajibkan memberikan saran perbaikan
agar pelaksanaan kegiatan di bagian/sub bagian/instalasi tersebut dapat
berjalan dengan baik sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan dengan
pelaksanaan, dan pencapaian tujuan pelaksanaan program tersebut.
2) Selain matrik, Satuan Pengawas Internal juga dilengkapi dengan alat monitoring
lain berupa daftar pertanyaan yang wajib diisi oleh setiap bagian/sub
bagian/instalasi yang dimonitoring .
3) Satuan Pengawas Internal dalam melaksanakan tugasnya perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
 mengidentifikasi kegiatan pengembangan kapasitas pada tahun berjalan.
 mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
program serta memberikan saran untuk perbaikannya.
 mengidentifikasi perubahan prestasi pada bagian/sub bagian/instalasi yang
dimonitoring.
 mengidentifikasi dan menganalisis kesenjangan antara rencana dan
pelaksanaan program
 mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan oleh bagian/sub bagian/instalasi
tersebut guna perbaikan dalam pelaksanaannya.
 menilai dan melihat secara langsung dampak dari pelaksanaan program di
bagian/Sub Bagian/instalasi tersebut.
 melihat arah perkembangan bagian/sub bagian/instalasi pelaksanaan
program tersebut selanjutnya.
 Melihat usaha-usaha yang telah dan akan dilaksanakan dalam rangka
menjaga keberlangsungan hasil pelaksanaan program tersebut.
 menilai capaian, kendala dan masalah yang dihadapi serta solusinya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan wawancara dengan responden
kunci seperti pejabat, penanggungjawab stakeholders dan responden kunci

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 144


lainnya, mengevaluasi dokumen tertulis, meninjau lapangan dan bentuk
lainnya jika diperlukan.
 Sebelum pelaksanaan monitoring, Satuan Pengawas Internal membuat
jadwal kegiatan yang disebarkan kepada seluruh bagian/sub
bagian/instalasi yang akan dimonitoring, agar bagian/sub bagian/instalasi
siap dimonitoring.
 Setelah kegiatan monitoring dilaksanakan, maka Satuan Pengawas Internal
wajib membuat laporan hasil monitoring. Agar terdapat keselarasan,
setelah monitoring selesai Satuan Pengawas Internal membuat matrik
tentang temuan-temuan di lapangan, saran perbaikan, kesanggupan
bagian/sub bagian/instalasi untuk menindaklanjuti temuan dan saran
tersebut.
 Hasil monitoring ini kemudian didiskusikan dengan bagian/sub
bagian/instalasi yang dimonitoring dan ditandatangi bersama
 Langkah berikutnya, Satuan Pengawas Internal membuat laporan hasil
monitoring tersebut dengan sistematika sebagai berikut: a. Abstrak, b.
Pendahuluan, c. Tujuan, d. Metode Pelaksanaan Monitoring, e. Hasil dan
Pembahasan Monitoring, f. Simpulan dan Saran.
 Alat ukur lain (matrik, daftar pertanyaan dll.) jika diperlukan dapat dibuat
oleh Satuan Pengawas Internal.

11. Subyek yang di Monitoring


Subyek yang di monitoring adalah bagian/Poli/instalasi kerja yang melaksanakan
program
12. Dalam melaksanakan kunjungan ke setiap bagian/Poli/instalasi kerja, Satuan
Pengawas Internal akan bertemu dengan unsur-unsur dari setiap
bagian/Poli/instalasi untuk memperoleh hasil monitoring.
13. Satuan Pengawas Internal diharapkan dapat melakukan tugasnya secara cermat
dalam mencapai tujuan monitoring. Apabila dalam melaksanakan monitoring
ditemukan hal-hal penting dan relevan yang tidak termasuk dalam pedoman ini,
para pelaksana monitoring diharapkan dapat memberikan catatan tambahan
pada laporan hasil monitoring. Diharapkan pula agar dalam laporan monitoring
disertakan saran-saran atau rekomendasi yang relevan yang diangkat dari hasil
monitoring.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 145


2. Pengawasan Pelaksanaan Program
Di dalam melaksanakan penerapan program harus selalu dilakukan pengawasan
secara terus menerus untuk melihat apakah pelaksanaan program tersebut
dillakukan sesuai dengan prosedur yang ada dan tidak terjadi penyimpangan.

Pengertian Pengawasan

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan


tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut atau proses untuk memastikan bahwa segala
aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Fungsi Pengawasan:

1) Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang dapat menjelaskan


mengapa hasil-hasil kebijakan publik dan Program yang dicanangkan berbeda.

2) Akuntansi, pengawasan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk


melakukan akuntansi atas perubahan sosial ekonomi yang terjadi setelah
dilaksanakannya sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.

3) Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan apakah sumberdaya dan


pelayanan yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen
tertentu memang telah sampai kepada mereka. dan

4) Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk menentukan apakah tindakan dari


para administrator Program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standar dan
prosedur yang dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan atau lembaga
profesional.

Maksud dan Tujuan Pengawasan

1. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.

2. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan


pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya
kesalahan baru.

3. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal


(planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan.

4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan Program (fase/tingkat


pelaksanaan).

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 146


5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.

Mekanisme pengawasan program di Puskesmas Sei Baung

1. Pengawasan operasional program dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal.


2. Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimaksud pada butir (1)
berkedudukan langsung dibawah Pimpinan Puskesmas Sei Baung
3. Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimaksud pada butir (1) bersama-
sama jajaran manajemen Puskesmas Sei Baung menciptakan dan
meningkatkan pengendalian internal.
4. Fungsi pengendalian internal sebagaimana dimaksud butir (1) membantu
manajemen dalam hal tercapainya prestasi kerja agar sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal.
5. Pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas Sei Baung selain dilakukan
oleh pejabat pembina dan pengawas sebagaimana dimaksud dilakukan juga
oleh Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
6. Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada butir (5) adalah orang yang
bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Badan Layanan
Umum Daerah.

D. REVISI RENCANA STATEGIS BISNIS


1. Dasar Revisi Rencana Strategis Bisnis (RSB)

Revisi RSB dilakukan sesuai dengan perkembangan dan/atau perubahan keadaan,


dibahas bersama dengan pemerintah daerah dalam rangka penyusunan prakiraan
perubahan atas RSB tahun anggaran yang bersangkutan. Dalam Permendagri Nomor 13
Tahun 2006 Pasal 154 diperbarui dengan permendagri nomor: 59 tahun 2007 disebutkan
bahwa seandainya selama tahun berjalan perlu diadakan perbaikan atau penyesuaian
terhadap alokasi anggaran, maka perubahan RSB masih dimungkinkan terutama apabila:

1) Terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum Anggaran
(KUA);
2) Terjadi keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit
organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja;

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 147


3) Ditemui keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya (SILPA)
harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan;
4) Keadaan darurat; dan
5) Keadaan luar biasa.

Selain itu, dalam keadaan darurat pemerintah daerah juga dapat melakukan
pengeluaran untuk membiayai kegiatan yang belum tersedia anggarannya, yang
selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan RSB dan/atau disampaikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahun berjalan yang untuk pelaksanaannya harus
dituangkan dalam peraturan daerah tentang rancangan dan revisi RSB Oleh karenanya,
dalam Peraturan Daerah terkait harus diperjelas posisi satuan kerja perangkat daerah
yang juga mempunyai kedudukan sebagai pengguna anggaran dan pelaksana program.

Keadaan darurat sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai


berikut:

 Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak dapat
diprediksikan sebelumnya;
 Tidak diharapkan terjadi secara berulang;
 Berada di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan
 Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang
disebabkan oleh keadaan darurat.
Perubahan RSB diajukan setelah laporan realisasi anggaran semester pertama dan hanya
dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar
biasa. Keadaan luar biasa adalah keadaan yang menyebabkan estimasi penerimaan
dan/atau pengeluaran dalam RSB mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari
50% (lima puluh persen).

2. Mekanisme Revisi Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sei Baung adalah sebagai
berikut:
1) Pimpinan Puskesmas Sei Baung mengajukan usulan perubahan Rencana Stategis
Bisnis sehubungan adanya perubahan program-program pemerintah daerah atau
perubahan kebijakan pemerintah daerah maupun internal puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kota Palembang untuk dilaporkan ke Pemerintah Kota C.q Sekretaris
Daerah;

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 148


2) Perubahan Rencana Strategis Bisnis (RSB) diajukan melalui mekanisme APBD-
Perubahan;
3) Rancangan kebijakan umum perubahan APBD harus memuat secara lengkap
penjelasan mengenai hal-hal sebagai berikut:
 perbedaan asumsi dengan kebijakan umum anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya;
 program dan kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam revisi RSB
dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan RSB untuk tahun anggaran
berjalan;
 capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi dalam
perubahan APBD apabila asumsi kebijakan umum anggaran tidak dapat tercapai;
dan
 capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus ditingkatkan dalam revisi
RSB apabila melampaui asumsi KUA.
4) Setelah Pimpinan Puskesmas Sei Baung merumuskan rancangan kebijakan umum
revisi RSB berikut plafon sementara perubahannya kemudian disampaikan kepada
Kepala Daerah c.q Sekretaris Daerah melalui Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk
dibahas dan disepakati bersama (biasanya sudah harus dimulai dan selesai pada
bulan Agustus tahun anggaran berjalan).
5) Kebijakan umum revisi RSB serta Prioritas dan Plapon Anggaran (PPA) revisi RSB yang
sudah disepakati dituangkan dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama
antara Dinas Kesehatan Kota Palembang dan Kepala Daerah.
6) Berdasarkan nota kesepakatan tersebut di atas Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah tentang “Pedoman
Penyusunan RKA-SKPD” yang memuat program dan kegiatan baru untuk dianggarkan
dalam perubahan APBD sebagai acuan bagi kepala SKPD. Perubahan DPA-SKPD dapat
berupa peningkatan atau pengurangan capaian target kinerja program dan kegiatan
dari yang telah ditetapkan semula. Peningkatan atau pengurangan capaian target ini
diformulasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran SKPD (DPPA-
SKPD).

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 149


BAB VII
PENUTUP

1. Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Sei Baung yang disusun merupakan rencana
strategis lima tahunan yang mencakup, antara lain pernyataan visi, misi, program
strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan
proyeksi keuangan lima tahunan dari Puskesmas Sei Baung, Rencana pencapaian lima
tahunan, merupakan gambaran program lima tahunan, pembiayaan lima tahunan,
penanggung jawab program dan prosedur pelaksanaan program.

2. Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Sei Baung yang disusun ini dipergunakan sebagai
pedoman dan dasar penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Puskesmas Sei Baung dan
evaluasi kinerja.

3. Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Sei Baung ini disusun dengan berusaha
mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki rumah sakit. Seluruh aspek rumah sakit
sedapat mungkin telah dicantumkan dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini.
Namun demikian, sebaik apapun sebuah perencanaan, akan menjadi sia-sia bila tidak
mendapat dukungan dan komitmen dari para pelaksananya. Oleh sebab itu partisipasi
dari seluruh komponen oganisasi mutlak diperlukan baik dalam penyusunan maupun
sosialisasi dokumen ini. Dan akhirnya, semoga dokumen ini bermanfaat dalam
pelaksanaan operasional dan pencapaian Visi dan Misi Puskesmas Sei Baung.

RSB Puskesmas Sei Baung 2018-2023 150

Anda mungkin juga menyukai