Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

VALIDASI I DATA PROMKES


KEGIATAN PENYELENGGARAAN PROMOSI KESEHATAN
SEKSI PROMOSI KESEHATAN DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK
TAHUN 2020

LEMBAGA : Dinas Kesehatan Kota Depok


UNIT ORGANISASI : Seksi Promosi Kesehatan
PROGRAM : Peningkatan Promosi Kesehatan
SASARAN PROGRAM : Petugas Promkes Puskesmas
KEGIATAN : Penyelenggaraan Promosi Kesehatan

1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2015 tentang
Pemerintah Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Wajib Bidang
Kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
8. Instruksi Presiden Nomor I Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat; Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 440/26/Yanbangsos
Tanggal 14 Juni 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;Surat Edaran
Walikota Depok Nomor 440/0416-Pemb Tanggal 21 Agustus 2018 Tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 755)
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1318)
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015
tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
18. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sistem
Kesehatan Dasar

b. Gambaran Umum Singkat


Fungsi institusi kesehatan terdepan (Puskesmas) tidak sekedar sebagai
pemberi pelayanan kesehatan saja, namun juga melaksanakan berbagai program
pembangunan kesehatan masyarakat baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif
bahkan terkadang sampai rehabilitasi. Disamping itu pembinaan terhadap sarananya
baik milik pemerintah maupun swasta dan penggerakan peran serta masyarakat di
bidang kesehatan yang berada di wilayah kerjanya yang menjadi tanggung jawabnya.
Semua pelaksanaan kegiatan tersebut diatas perlu dicatat dan dilaporkan secara
teratur, tepat waktu dan dengan pengisian data yang benar. Dalam era
pembangunan ini keberadaan data dan informasi memegang peran yang sangat
penting. Data yang benar-benar akurat, terpercaya, bersinambungan, tepat waktu
dan mutakhir, sangat diperlukan dalam pengelolaan program, perencanaan,
pemantauan pelaksanaan program dan proyek serta kegiatan yang akan dilakukan.
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja/prestasi Puskesmas. Pelaksanaan Penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas
sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas kesehatan Kabupaten/Kota melakukan
verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten/kota bersama puskesmas
dapat menetapkan puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut dinas kesehatan kabupaten/kota dapat
melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga
urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.
Adapun tujuan dari Penilaian Kinerja Puskesmas diantaranya adalah untuk :
tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/kota,
mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan & mutu kegiatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan, mengetahui tingkat kinerja
puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok
puskesmas dan untuk mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan
sebagai bahan masukan serta penyusunan rencana kegiatan puskesmas.
Salah satu upaya kesehatan wajib yang masuk dalam kategori PKP Puskesmas
adalah upaya promosi kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas
yang diarahkan untuk membantu m a s y a r a k a t a g a r h i d u p s e h a t se c a r a
o p ti m a l m e l a l u i k e gi a t a n p e n y u l u h a n baik secara individu, kelompok
maupun masyarakat. Adapun Indikator PKP Promkes yang termasuk UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat) esensial diantaranya adalah : Penyuluhan PHBS,
Presentase/Cakupan pengunjung/pasien puskesmas yang mendapat KIP/K,
Frekuensi/Cakupan penyuluhan kelompok kepada masyarakat pengunjung
puskesmas oleh petugas di dalam gedung puskesmas, Prosentase/Cakupan institusi
kesehatan ber-PHBS di tatanan institusi kesehatan (puskesmas dan jaringannya :
Puskesmas pembantu, polindes, Poskesdes, RS, Klinik, dll), Pemberdayaan
Individu/Keluarga melalui kunjungan rumah (Prosentase/Cakupan Pasien/keluarga
yang memerlukan pembinaan lebih lanjut mendapat kunjungan rumah),
Prosentase/Cakupan pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga yang
ada di wilayah Puskesmas, Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat
melalui presentase strata desa/kelurahan siaga aktif, Cakupan Pembinaan UKBM
dilihat melalui presentase Posyandu strata Purnama dan mandiri (Prosentase
Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas strata Purnama dan Mandiri),
Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan Lintas Sektor
(Frekuensi advokasi ke Kepala Desa/Lurah, Camat/Lintas Sektor), Penggalangan
kemitraan dengan Organisasi Masyarakat (prosentase kegiatan puskesmas di luar
gedung, dilaksanakan dengan mitra kerja), Penggalangan kemitraan dengan Dunia
Usaha (Prosentase kegiatan puskesmas di luar gedung, dilaksanakan dengan mitra
kerja), Orientasi Promosi kesehatan (Promkes) bagi kader (Prosentase kader
mendapat pengetahuan tentang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat), Penggunaan Media KIE (Prosentase semua jenis media digunakan
untuk penyebarluasan informasi), Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD
tentang kesehatan (Prosentase desa/Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
mendapat pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD,MMD),
Prosentase/Cakupan pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan kerja/perkantoran
yang ada di wilayah puskesmas, Cakupan PHBS di TTU (Pasar, Terminal dan Angkutan
Umum, serta Tempat Ibadah), Cakupan PHBS di Sekolah, Cakupan Pemberdayaan
Masyarakat melalui Penyuluhan Kelompok oleh petugas di masyarakat.
Dalam Penyuluhan PHBS ada 3 sasaran yang ingin dicapai yaitu : 1.
Penyuluhan PHBS di Keluarga adalah kegiatan penyampaian informasi oleh petugas
puskesmas/mitra kerja puskesmas dengan sasaran keluarga dan anggotanya yang
mendapat intervensi PIS/PK dengan target yang diharapkan di tahun 2020 seluruh
keluarga mendapatkan informasi mengenai intervensi PIS/PK, 2. Penyuluhan PHBS di
Sekolah adalah kegiatan penyampaian informasi oleh petugas Puskesmas/mitra kerja
Puskesmas secara berkelompok dengan sasaran siswa, guru dan masyarakat sekolah,
tujuannya adalah agar tahu, mau dan mampu menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah
sehat, dilaksanakan setiap tahun terintegrasi dengan kegiatan penjaringan sekolah,
didukung alat bantu/media penyuluhan, target yang diharapkan di tahun 2020
adalah 100%, Penyuluhan PHBS di Tempat-Tempat Umum adalah kegiatan
penyampaian informasi oleh petugas puskesmas/mitra kerja puskesmas kepada
pengelola tempat-tempat umum secara berkelompok (5-30 orang) dengan sasaran
tempat-tempat umum/TTU yang terdiri dari masjid, terminal, didukung alat
bantu/media penyuluhan target sasaran di tahun 2020 adalah 75 %, Penyuluhan
PHBS di Fasilitas Kesehatan adalah kegiatan penyampaian informasi secara
berkelompok (5-30 orang) kepada pengunjung puskesmas dan jaringannya oleh
petugas di dalam gedung puskesmas dan jaringannya (Pustu, Poskesdes)
dilaksanakan 2 kali dalam seminngu selama satu bulan (8 kali) dalam setahun 8x12
bulan (96 kali), materi PHBS, didukung alat bantu/media penyuluhan dan target di
tahun 2020, 100 %, Penyuluhan PHBS di tempat kerja adalah kegiatan penyampaian
informasi oleh petugas puskesmas/mitra kerja puskesmas secara berkelompok
dngan sasaran karyawan, pimpinan tempat kerja dan lingkungan tempat kerja,
tujuannya adalah agar tahu, mau dan mampu menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat
kerja sehat, dilaksanakan setiap 1 bulan sekali yang didukung alat/media penyuluhan
dan target di tahun 2020 adalah 80%.
Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) di Puskesmas adalah
pengunjung/pasien yang harus mendapat tindak lanjut dengan KIP/K di klinik khusus
atau klinik terpadu KIP/K, terkait tentang gizi, P2M, sanitasi, PHBS dan lain-lain.
Sesuai kondisi/masalah dari pengunjung/pasien dengan didukung alat bantu/media
KIP/K dan target yang diharapkan di tahun 2020 adalah 5 %.
Penyuluhan Kelompok oleh petugas di dalam gedung puskesmas adalah
penyampaian informasi kesehatan kepada sasaran pengunjung puskesmas secara
berkelompok (5-30 orang) yang dilaksanakan oleh petugas, dilaksanakan 2 kali dalam
1 minggu selama 1 bulan (8 kali) dalam setahun 8 x 12 bln (96 kali), didukung alat
bantu/media penyuluhan 96 kali dan target yang diharapkan di tahun 2020 adalah
100 %.
Pembinaan PHBS di tatanan institusi kesehatan adalah pengkajian dan
pembinaan PHBS di tatanan institusi kesehatan (Puskesmas dan jaringannya :
puskesmas pembantu, polindes, poskedes, Rs, klinik, dll) dengan melihat 7 indikator,
meliputi : menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir
memakai sabun, menggunakan jamban, membuang sampah pada tempatnya, tidak
merokok, tidak meludah sembarangan dan memeberantas jentik nyamuk, target
yang diharapkan di tahun 2020 adalah 91 %.
Pemberdayaan individu/keluarga adalah suatu bentuk kegiatan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan berupa kunjungan rumah sebagai tindak lanjut
upaya promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas kepada pasien /keluarga yang
karena masalah kesehtannya memerlukan pembinaan lebih lanjut dengan metoda
KIP/K, didukung alat bantu/media penyuluhan, target yang ingin diharapkan di tahun
2020 adalah 50%.
Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga adalah pengkajian dan pembinaan
PHBS di tatanan rumah tangga dengan melihat 10 indikator, meliputi : Linakes,
memberi ASI Eksklusif, menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air
bersih, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menggunakan jamban sehat,
memebrantas jentik, makan sayur dan buah, melakukan aktifitas fisik, tidak merokok
di dalam rumah pada setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja puskesmas,
target yang diharapkan di tahun 2020 adalah 77,6%.
Desa/kelurahan menjadi Desa/Kelurahan Siaga Aktif dengan strata purnama
dan mandiri minimal 50% dari jumlah Desa/Kelurahan yang ada (8 indikator strata
Desa/Kelurahan Siaga Aktif : Forum Masyarakat Desa/Kelurahan, KPM/Kader
Kesehatan, Kemudahan akses ke pelayanan kesehatan dasar, posyandu dan UKBM,
dana untuk Desa/kelurahan Siaga aktif, Peran serta Masyarakat dan Organisasi
Kemasyarakatan, Peraturan di desa/kelurahan tentang Desa/Kelurahan Siaga aktif
dan Pembinaan PHBS Rumah Tangga), target yang diharapkan di Tahun 2020 adalah
100 %.
Sementara untuk cakupan pembinaan UKBM ada 2 posyandu yang menjadi
tolak ukur yaitu : 1. Posyandu Purnama adalah Posyandu yang dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang
atau lebih, cakupan kelima kegiatannya utamanya lebih dari 50 %, mempunyai
kegiatan tambahan lebih dari 2 kegiatan, dana sehat yang dikelola oleh masyarakat
yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% kepala keluarga di wilayah
kerja posyandu, 2. Posyandu Mandiri adalah posyandu yang dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang
atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50% mempunyai kegiatan
tambahan lebih dari 2 kegiatan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari
dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% kepala
keluarga yang bertempat tinggal di wilayah kerja posyandu, target yang diharapkan
di tahun 2020 adalah 75%.
Kegiatan Advokasi adalah kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan
Puskesmas dengan sasaran kepada Kepala desa/kelurahan, Camat, Lintas Sektor
dilakukan minimal 1 kali dalam 1 bulan, guna mendap[atkan komitmen/dukungan
kebijakan/angaran dalam bidang kesehatan, dengan target yang diharapkan di tahun
2019 adalah 50%.
Kegiatan-kegiatan kerjasama adalah kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas
di luar gedung dengan mitra kerja (Lintas Program, LSM, organisasi massa, dan
oganisasi profesi), dilakukan minimal 1 kali dalam 1 bulan, dengan target yang
diharapkan di tahun 2020 adalah 50%.
Kegiatan-kegiatan di luar puskesmas adalah kegiatan-kegiatan kerjasama
yang dilakukan oleh puskesmas di luar gedung dengan dunia usaha (swasta/dunia
usaha) dilakukan minimal 1 kali dalam setahun, target yang diharapkan di tahun
2020 adalah 100%.
Kegiatan Orientasi Promosi Kesehatan bagi kader adalah kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader di promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan dalam waktu tertentu
dengan alokasi anggaran baik dari puskesmas maupun dari mitra kerja serta dari
anggaran lainnya, target yang diharapkan di tahun 2020 adalah 100 %.
Penggunaan Media KIE adalah kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan
dengan menggunakan berbagai media komunikasi, informasi dan edukasi yang ada
di puskesmas , meliputi : 1. Dalam gedung : media cetak (leaflet, booklet, poster),
alat peraga, media elektronik (TV, infokus), 2. Luar Gedung : spanduk, bvillboard,
umbul-umbul, 3. Media elektronik : TV, radio, SMS, 4. Medsos, 5. Media tradisional,
dengan target sasaran yang diharapkan adalah 100%.
Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD tentang kesehatan adalah
kegiatan di Desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja puskesmas yang memerlukan
pemberdayaan masyarakat, dengan langkah-langkah kegiatan pertemuan tingkat
desa, survey mawas diri, musyawarah Masyarakat desa I, II, hal tersebut bertujuan
agar kegiatan tersebut dapat berjalan secara kontinyu karena berdasarkan
kebutuhan masyarakat, target yang diharapkan di tahun 2020 adalah 100%.
Pembinaan PHBS di tatanan tempat kerja/perkantoran adalah pengkajian dan
pembionaan PHBS di tatanan tempat kerja/perkantoran untuk mengupayakan
lingkungan tempat kerja yang sehat dengan melihat 9 indikator, meliputi :
memelihara kebersihan dan kerapihan, menggunakan air bersih, menggunakan
jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, CTPS pada air yang mengalir,
konsumsi makanan sehat, memberantas jentik, olahraga teratur, dan tidak merokok
pada setiap tempat kerja yang ada di wilayah kerja puskesmas, dengan target yang
diharapkan di tahun 2020 adalah 70,5%.
Pembinaan PHBS di tatanan tempat-tempat umum adalah pengkajian dan
pembinaan PHBS di tatanan tempat-tempat umum untuk mengupayakan lingkungan
tempat umum yang sehat dengan melihat indicator, meliputi : menggunakan air
bersih, menggunakan jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, CTPS pada
air yang mengalir, konsumsi makanan sehat, memebrantas jentik, olahraga teratur,
dan tidak merokok pada setiap tempat kerja yang ada di wilayah kerja Puskesmas,
dengan target yang diharapkan di Tahun 2020 adalah 77,5%.
Pembinaan PHBS di tatanan sekolah adalah pengkajian dan pembinaan PHBS
di tatanan sekolah sebagai upaya dalam penggerakan dan pemberdayaan lingkungan
sekolah untuk hidup bersih dan sehat dengan melihat 14 indikator, meliputi :
memelihara rambut agar bersih dan rapih, memakai pakaian bersih dan rapih,
memelihara kuku agar pendek dan bersih, memakai sepatu bersih dan rapih,
olahraga teratur dan terukur, tidak merokok, tidak menggunakan NAPZA,
memebrantas jentik nyamuk, menggunakan air bersih, CTPS di air mengalir,
membuang sampah secara terpilah, koinsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah,
menimbang berat dan tinggi badan pada setiap sekolah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dan target yang diharapkan di tahun 2020 adalah 75%.
Pemberdayaan Masyarakat adalah kegiatan yang memberdayakan
masyarakat dalam rangka pemberian edukasi dan informasi kesehatan yang
dilakukan oleh petugas di masyarakat 9kader) melalui penyuluhan kelompok kepada
masyarakat umum, stake holder, LSM dan unsur masyarakat lainnya secara rutin 1
kali seminggu di wilayah kerja Puskesmas, target yang diharapkan di tahun 2020
adalah 100%.
Dalam pengambilan keputusan dan penyelenggaraan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan ini tidak lepas dari ketersediaan
data dan informasi yang berbasis bukti yang akurat, tepat waktu, tepat guna, dan
tepat sasaran. Data dan informasi yang dikumpulkan tersebut terangkum dalam
Profil Promosi Kesehatan.
Profil Promosi Kesehatan yang disusun nantinya diharapkan dapat digunakan
untuk mengetahui pencapaian program; menjelaskan kebutuhan sehingga dapat
diprioritaskan untuk tindakan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), dan
penanggulangan; mengidentifikasi indikator kesehatan dan sumber data yang dapat
digunakan untuk memantau perubahan dan kemajuan dalam isu-isu prioritas
kesehatan; juga dapat memudahkan penyusunan data dasar untuk perencanaan
kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat dan dokumen perencanaan masyarakat
lainnya; serta bahan advokasi pada pemangku kepentingan untuk menetapkan
kebijakan kesehatan di daerah tersebut.
Data Siaga Aktif Kota Depok tahun 2020 per strata adalah 1% untuk strata
pratama, 57,14% strata madya, 20,63% strata purnama dan 20,63% strata mandiri.
Berdasarkan data tersebut maka dapat kita lihat bahwa masih banyak strata Siaga
Aktif di Madya sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan yang diantaranya dapat
dilakukan dengan pembinaan yang lebih intensif kepada masyarakat untuk
menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan Siaga Aktif yang sebenarnya sangat
bersinergi dengan Kota Sehat. Adapun dalam teknis pendataan juga perlu dilakukan
persamaan persepsi terhadap definisi operasional dan mekanisme pendataan dan
penentuan strata Siaga Aktif dilapangan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pendataan sehingga data yang diperoleh juga lebih valid.
Kebijakan yang baru seputar pendataan Promkes juga perlu disosialisasikan
kepada para petugas promkes di Puskesmas. Selain itu, ketersediaan data dan
informasi promosi kesehatan yang selama ini berasal dari laporan petugas promosi
kesehatan puskesmas, masih menghadapi beberapa kendala, diantaranya: masih
belum tepat waktu, belum akurat, dan masih adanya perbedaan persepsi antara
petugas lapangan yaitu para kader dengan petugas promkes puskesmas. Oleh karena
itu penting sekali untuk konsolidasi kembali tentang validasi data Profil Promkes
dengan petugas promkes Puskesmas.

c. Alasan kegiatan dilaksanakan


 Koordinasi mengenai form pendataan untuk data-data terbaru yang ada di
Promkes, diantaranya Siaga yang akan dibagikan kepada 38 Puskesmas sehingga
di dapatkan data yang valid, akurat, dan dapat di pertanggungjawabkan dalam
penyusunan Profil Promkes tahun 2020.
 Terdapat beberapa petugas Promkes Puskesmas yang baru sehingga
membutuhkan pembekalan mengenai target kinerja Promkes, pendataan Siaga
Aktif dan penentuan stratanya.

2. Kegiatan yang dilaksanakan


a. Uraian kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyamakan persepsi terhadap
form-form pendataan baru yang ada di Promkes dengan mengumpulkan petugas
Promkes Puskesmas. Para peserta akan diberikan penjelasan mengenai target kinerja
Promkes dan definisi operasional dari tabel yang ada di form Siaga Aktif dan cara
pemberian skor serta penentuan stratanya. Materi oleh Narasumber dari Propinsi
juga akan memaparkan tentang indikator PKP Promkes.

b. Batasan kegiatan
Lingkup kegiatan ini melibatkan seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota
Depok dan 38 Petugas Promkes Puskesmas di Kota Depok.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melaksanakan kegiatan yang didanai dari
anggaran APBD dalam rangka validasi data promkes tahun 2020

b. Tujuan
Diperolehnya data-data yang akan digunakan untuk membuat Profil Promkes
secara valid dan akurat sehingga tidak terjadi lagi persepsi yang kurang tepat
dalam pendataan.

4. Keluaran
Terlaksananya validasi data promkes yang nantinya akan digunakan untuk
penyusunan Profil Promkes dan Profil Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2020
5. Cara Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode Pelaksanaan
 Materi disampaikan oleh Narasumber (Provinsi) dengan metode ceramah
menggunakan power point dan penjelasan mengenai indikator PKP Promkes
 Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara simulasi pendataan dengan
menggunakan form pendataan Promkes (Indikator PKP Promkes).

b. Tahapan Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
Pelaksana seksi Promosi Kesehatan melakukan persiapan untuk
terlaksananya kegiatan dengan melakukan konsultasi, koordinasi dengan
pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan, menyiapkan format
peng SPJ-an, membuat kerangka acuan kegiatan, membuat undangan kepada
peserta serta menyiapkan form data yang akan digunakan dalam pendataan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan selama 1 hari pada bulan Maret 2020
3. Review hasil pelaksanaan
Membuat laporan kegiatan yang telah selesai dilaksanakan

6. Narasumber
1. Seksi Promosi dan PM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Judul Materi : Indikator PKP Promkes
2. Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Depok
Judul Materi : Rencana Pendataan Tahun 2020

7. Peserta Kegiatan
Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas se-Kota Depok dan Dinas Kesehatan Kota
Depok

8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari : Jumat, 6 Maret 2020

9. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan di Ruang Rapat Besar Dinas Kesehatan Kota Depok Gedung
DIBALEKA II Lt.3, Jl. Margonda Raya No. 54 Kota Depok

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Koordinator Kegiatan

dr. Tri Wahyuningsih Nurianna Harianja,SKM


NIP. 19720301 200604 2 011 NIP. 19791019 200312 2 002

Anda mungkin juga menyukai