Anda di halaman 1dari 94

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Arah Pembangunan kesehatan adalah untuk mempertinggi derajat kesehatan,
yang besar artinya untuk pengembangan sumber daya manusia sebagai modal
pembangunan nasional dengan cara meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. (Kemenkes, 2003; Wijono, 2008; Kemenkes 2010).
Keberhasilan pemerintah dalam bidang kesehatan tidak bisa lepas dari peran
Puskesmas yang saat ini keberadaannya tidak terlepas lagi dari kehidupan masyarakat,
sebagai penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perorangan (UKP) diwilayahnya. (Kemenkes, 2010).
Dalam pelaksanaannya Puskesmas adalah organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi tepat guna.
(Kemenkes, 2010).
Selain berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama, Puskesmas
juga berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan
pusat pemberdayaan masyarakat. Sebagai pusat pengerak pembangunan berwawasan
kesehatan Puskesmas selalu berupaya mengerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor dengan mengutamakan pemeliharaan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kesehatan. (Wijono, 2008)
Puskesmas Kecamatan Setiabudi dalam penyelengaraan fungsinya sebagai unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dibawah Suku Dinas
Kesehatan berupaya melaksanakan tugas pokok dan fungsi Puskesmas, disamping
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan sebagai Satuan Kerja Perangkat
daerah (SKPD).

1
Target kinerja Puskesmas mengacu kepada RPJMN 2010-2014 dan Millenium
Development Goals (MDGs) 2015 untuk mencapai masyarakat sehat, mandiri dan
berkeadilan, yang dijabarkan dalam rencana strategis (renstra) program prioritas
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2010 – 2014 agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan
Setiabudi terus berupaya ditingkatkan dengan melalui peningkatan kualitas pelayanan,
peningkatan mutu sumber daya manusia, meningkatkan promosi kesehatan dan peran
serta masyarakat serta mengembangkan manajemen professional, melakukan
perbaikan berkesinambungan sehingga tercapai kepuasan
Dalam melaksanakan tugasnya mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan
pada masyarakat, Puskesmas kecamatan Setiabudi dibantu oleh 6 Puskesmas
Kelurahan dan 1 Rumah Bersalin dengan tenaga PNS 61 orang, tenaga kontrak 65
orang yang terdiri dari Medis, Paramedis, Apoteker, SPPH dan Tenaga Non Medis.

1.2 DASAR HUKUM


 SK Gubenur Kepala Daerah khusus sebagai Kota Jakarta No. 3229 / 1999 tentang
Standarisasi Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas didaerah khusus Ibukota Jakarta.
 Peraturan DKI Jakarta No. 3 / 1999, tentang retribusi daerah.
 Keputusan Gubernur No. 39 / 2000 & No. 15 / 2001 telah dilaksanakan uji coba unit
swadana daerah pada 43 Puskesmas Kecamatan di Propinsi DKI Jakarta.
 SK Ka. Dinas kes. Propinsi DKI Jakarta 278 / 2001 tanggal 6 Maret 2001 tentang
penetapan jenis – jenis tarif pelayanan tambahan di puskesmas.
 Sk. Ka. Dinas Kes. Propinsi DKI Jakarta 0499 / 2001 tentang Pedoman Pengaturan
Alokasi Pembelanjaan Dana Swadana Daerah pada 43 Puskesmas Kecamatan sebagai
unit swadana DKI Jakarta.
 Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat kesehatan masyarakat
 Permenkes No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang
kesehatan dikabupaten /kota
 Kep. Ka. Dinas Propinsi DKI Jakarta No. 7719 / 2001 tanggal 23 Juli 2004 tentang
petunjuk teknis pelaksanaan SIK Integrasi di Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan.

 Sk. Kep. Dinas 6661 / 2004 kebijakan perencanaan pemasaran sosial & informasi
kesehatan

2
 Keputusan Gubernur No 2086 / 2006 tentang Penetapan 44 Pusat Kesehatan
Masyarakat Kecamatan sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Secara Bertahap
 Peraturan Gubernur No 12/2007 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Daerah dan Pusat Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
 Peraturan Gubernur No 169/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
 Peraturan Gubernur No 4 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata kelola Puskesmas.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


1.3.1 MAKSUD
Sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Puskesmas kecamatan Setiabudi dalam melaksanakan pembangunan kesehatan
di wilayah kecamatan Setiabudi pada tahun 2014 maka disusunlah buku
laporan tahunan ini.

1.3.2 TUJUAN
 Menyajikan hasil pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan wajib
 Menyajikan hasil pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan pengembangan
 Evaluasi pencapaian program upaya kesehatan wajib
 Evaluasi pencapaian program upaya kesehatan pengembangan
 Evaluasi mutu program layanan Puskesmas
 Sebagai laporan pertanggung jawaban kegiatan selama tahun 2014
 Memberikan informasi kepada semua pihak terkait tentang tugas pokok dan
fungsi Puskesmas.

1.4 POKOK PERMASALAHAN


Selama pelaksanaan kegiatan program Puskesmas ada beberapa masalah yang
dihadapi, terutama adalah yang berdampak pada mutu pelayanan kesehatan, sehingga
perlu diadakan perubahan tatacara pelayanan kesehatan pada masyarakat baik dari
segi kuantitas maupun kualitas agar lebih efektif dan efisien.
Dengan menerapkan ISO 9001:2008, Puskesmas adalah sebuah institusi yang
telah mendapat label menjamin kualitas layanannya, salah satu indikator pelayanan
yang berkualitas adalah mampu memberikan kepuasan pada pasien. Standar
3
pelayanan, tenaga, sarana dan prasarana, pembiayaan dan manajerial anggaran yang
tersedia jumlahnya terbatas, hanya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang
telah ditentukan. Menentukan prioritas pelayanan kesehatan terutama dalam
penanggulangan penyakit kasus DBD, TBC, Gizi, Kesling, Narkoba / HIV AIDS, dan
Gadar.

1.5 RUANG LINGKUP


Pembuatan laporan tahunan Puskesmas Kecamatan Setiabudi mencakup semua
kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas yang diambil dari berbagai sumber.
Jenis data yang dikumpulkan dan dicatat dalam laporan tahunan adalah data :
 Umum dan Demografi diwilayah Kerja Puskesmas.
 Ketenagaan Puskesmas.
 Sarana yang dimiliki Puskesmas.
 Kegiatan pokok Puskesmas baik yang dilakukan didalam maupun diluar
gedung
 Kegiatan pokok Puskesmas yang telah dilaksanakan yaitu :

Upaya kesehatan masyarakat tingkat I :


1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
4. Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Upaya kesehatan pengembangan :


1. Pencegahan Penyakit Tidak menular
2. Kesehatan Lansia

3. Kesehatan Jiwa dan Napsa


4. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
5. Usaha Kesehatan Sekolah
6. Pengobatan tradisional
7. Kesehatan kerja
8. Kesehatan gigi dan mulut
9. Upaya kesehatan mata
10. Surveilance

Upaya kesehatan perorangan tingkat I:


1. Home Come
2. Unit gawat darurat.

4
1.6 SISTEMATIKA
Susunan Laporan Tahunan ini menggunakan Sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SETIABUDI
BAB III PROGRAM PUSKESMAS
BAB IV HASIL KEGIATAN PUSKESMAS
BAB V MASALAH DAN PEMECAHANNYA
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II
GAMBARAN UMUM

II.1. WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI


II.1.1 DATA GEOGRAFIS
A. BATAS WILAYAH
Lokasi Puskesmas Kecamatan Setiabudi terletak di Jl Halimun No 13 Kelurahan
Guntur Kecamataan Setiabudi Jakarta Selatan. Kecamatan Setiabudi merupakan
bagian dari puskemas kecamatan yang berada di wilayah kotamadya Jakarta Selatan
dengan jumlah RT / RW sebanyak 509 RT, dan 50 RW, luas wilayah 884,90 km 2.
mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kali Malang Kecamatan Menteng Jakarta Pusat

Sebelah Timur :Jl. Dr Suharjo dan kali cideng Kecamatan Tebet

Sebelah Selatan :Jl Jendral Gatot Subroto Kec. Mampang

Prapatan

Sebelah Barat : Jl Jendral Sudirman Kecamatan Tanah Abang

5
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978 tentang Pemerintahan
Wilayah Kota dan Kecamatan di DKI Jakarta, dan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta
Nomor 1b/3/2/14/67 tanggal 1 Desember 1967 dan diperkuat dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978 tentang Pemerintahan Wilayah Kota dan
Kecamatan di DKI Jakarta, bahwa wilayah Kecamatan Setiabudi terdiri dari 8
(delapan) kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Setiabudi;
2. Kelurahan Guntur;
3. Kelurahan Karet;
4. Kelurahan Karet Semanggi;
5. Kelurahan Karet Kuningan;
6. Kelurahan Kuningan Timur;
7. Kelurahan Menteng Atas;
8. Kelurahan Pasar Manggis
Tabel 1 Gambaran Kelurahan berdasar batas, luas, jumlah RT, RW dan KK

Luas Jml Jml Jml


No Kelurahan Batas Wilayah
Wilayah RW RT KK
1 Setiabudi Utara: Kalimalang

Selatan: Jl. Setiabudi Utara


73.94 Ha 3 17 1.310
Timur: Jl. Hr Rasuna Said

Barat: Jl. Jend. Sudirman

2 Guntur Utara: Kalimalang (JKP)

Selatan: Kali Cideng


65.49 Ha 3 23 1.516
Timur: Jl. Guntur

Barat: Jl. HR Rasuna Said

3 Karet Utara: Kel. Setiabudi dan Guntur

Selatan: Kel. Karet Kuningan

Barat: Jl. Jend. Sudirman 93.63 Ha 7 61 4.089

Timur: Kel. Menteng Atas/Kali


Cideng

4 Karet Utara: Kelurahan Karet 178.90 Ha 5 75 5.653


Kuningan

6
Selatan: Kelurahan Kuningan Timur

Timur: Kelurahan Menteng Atas

Barat: Kelurahan Karet Semanggi

Kuningan
5 Utara: Jl. Prof Dr Satrio
Timur

Selatan: Jl. Jend Gatot Subroto

Timur: Kali Cideng, Kel. Menteng


Dalam 214.70 Ha 5 30 2.492

Barat: Jl. Guru Mughni

Pasar
6 Utara: Jln Sultan Agung
Manggis

Selatan: Jl. Dr. Saharjo 78.00 Ha 12 142 8.362


Barat: Menteng Atas Selatan

Timur: Jl. Guntur

Menteng
7 Utara: Jl. Menteng Atas
Atas

Selatan: Jl. Casablanca & Jl.


Menteng Pulo 90.45 Ha 12 146 10.261

Timur: Jl. DR. Saharjo

Barat: Kali Cideng

Karet
8 Utara: Jl. DR. Satrio
Semanggi

Selatan: Jl. Gatot Subroto 89.79 Ha 3 15 1.041


Timur: Jl. Karet Kuningan

Barat: Jl. Jend. Sudirman

Total 884.90 Ha 50 509 34.724

Berdasarkan peruntukannya dibagi dalam skala prioritas, yang ditentukan oleh


rencana bagian wilayah kota (RBWK) sebagai berikut :
1. Perumahan dan fasilitasnya ( 51.59%)

7
2. Sarana Jalan dan kelengkapannya ( 24.11%)
3. Fasilitas umum dan jasa komersial (16.62% )
4. Kantor pemerintahan ( 7.68%)
Ditinjau dari segi kondisi wilayahnya Kecamatan Setiabudi terletak pada iklim
tropis dimana suhu rata-rata pertahun 27º C dengan kelembaban antara 80 % - 90%
Curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2000 mm.
Curah hujan tertinggi sekitar bulan Februari dan terendah kira-kira bulan
September. Daerah Setiabudi mempunyai tingkat elevasi 12 – 22 m diatas permukaan
air laut.

II.1.2 DATA DEMOGRAFI


Penduduk wilayah Kecamatan Setiabudi berdasarkan BPS Jakarta Selatan
tahun 2014 sebanyak 137.918 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 35.229
kepala keluarga (KK). Jumlah penduduk per kelurahan di Kecamatan Setiabudi dapat
dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 2 : Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Wilayah Kecamatan


Setiabudi tahun 2014

Penduduk (Jiwa)
NO Kelurahan
Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Setiabudi 2.336 2.329 4.665

2 Karet 7.735 7.262 14.998

3 Karet Semanggi 1.872 1.769 3.642

4 Karet Kuningan 11.145 10.736 21.881

5 Kuningan Timur 4.281 4.443 8.724

6 Pasar Manggis 20.274 18.953 39.226

7 Menteng Atas 19.501 19.496 38.997

8 Guntur 2.837 2.948 5.785

Jumlah 69.981 67.937 137.918

8
Sumber: Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, dalam Laporan kependudukan
Tahun 2014.

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa di Kecamatan Setiabudi jumlah penduduk
laki-laki adalah sebesar 69.981 jiwa (51,07%) dan penduduk perempuan sebesar
67.937 jiwa (48,93%). Kecamatan Setiabudi mempunyai jumlah kepala keluarga
35.229 KK dengan jumlah RT 509 dan jumlah RW 50. Dari jumlah tersebut diatas,
untuk masing-masing RT dan RW di Kelurahan Kecamatan Setiabudi, dapat terlihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 3 : Distribusi, jumlah RT, jumlah RW dan luas wilayah Kecamatan


Setiabudi tahun 2014

Jumlah Jumlah Luas Wilayah


NO Kelurahan Jumlah RT
RW KK (Km2)

1 Setiabudi 3 17 1.310 73.94

2 Karet 7 61 4.052 93.63

3 Karet Semanggi 3 15 1.531 89.79

4 Karet Kuningan 5 75 5.653 178.90

5 Kuningan Timur 5 30 2.487 214.70

6 Pasar Manggis 12 142 8.362 78.00

7 Menteng Atas 12 146 10.318 90.45

8 Guntur 3 23 1.516 65.49

JUMLAH 50 509 35.229 884.90

Sumber: Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, Dalam Laporan


Kependudukan Tahun 2014.

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa di Kecamatan Setiabudi jumlah RW


terbesar adalah Kelurahan Menteng Atas dan Pasar Manggis sebesar 12 RW dan
RW terkecil adalah Kelurahan Setiabudi, Karet Semanggi dan Guntur sebabanyak
3 RW. Sedangkan jumlah RT terbesar adalah kelurahan Menteng Atas sebesar 146
RT dan terkecil adalah Kelurahan Karet Semanggi 15 RT. Jumlah Kepala

9
Keluarga (KK) terbesar adalah kelurahan Menteng Atas sebesar 10.318 KK dan
terkecil adalah Kelurahan Karet Semanggi 1.310. Luas wilayah yang terbesar
adalah kelurahan Kuningan Timur sebesar 214.70 Ha dan luas kelurahan terkecil
adalah Kelurahan Guntur sebesar 65.49 Ha.

10
Tabel 4 : Jumlah penduduk berdasarkan umur
Di Wilayah Kecamatan Setiabudi Tahun 2014

GOLONGAN UMUR

NO KELURAHAN 0-4 5 – 14 15 - 44 45 - 64 65 - 99

L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑

1 GUNTUR 246 252 498 524 527 1051 1386 1436 2822 225 252 477 32 44 76

2 MENTENG ATAS 1638 1440 3078 2803 2780 5583 10377 8421 18798 3269 3306 6575 521 664 1185

3 PASAR MANGGIS 1443 1410 2853 2372 1984 4356 10497 10245 15742 3893 4101 7994 1071 1414 2485

4 KARET 495 440 935 1130 1019 2149 3371 3208 6579 1351 1203 2554 242 319 561

5 SETIABUDI 138 142 280 326 280 606 1960 1989 1949 382 791 1173 41 92 133

6 KARET KUNINGAN 658 642 1300 1575 1449 3024 6002 5780 9782 1981 1888 3869 273 378 651

7 KUNINGAN TIMUR 374 292 666 642 588 1212 3014 2884 3898 730 635 1365 127 127 254

8 KARET SEMANGGI 71 60 131 197 167 364 1963 1860 1823 350 414 764 15 8 23

JUMLAH 5063 4678 9759 9586 8794 18345 30570 28823 61393 12181 12588 24771 2322 3046 5368

Sumber: Laporan Kecamatan

11
Dari tabel diatas jumlah penduduk menurut golongan umur 0-4 tahun laki-laki
terbesar adalah kelurahan Menteng atas sebesar 1.638 jiwa dan terkecil adalah
kelurahan Setiabudi sebesar 71 jiwa, sedang anak perempuan jumlah jiwa terbesar
adalah Kelurahan Pasar Manggis sebesar 1.440 jiwa terkecil Kelurahan Karet
Semanggi sebesar 60 jiwa.

Jumlah penduduk menurut golongan umur 5-14 tahun laki-laki terbesar adalah
kelurahan Menteng atas sebesar 2.803 jiwa dan terkecil adalah kelurahan Setiabudi
sebesar 197 jiwa, sedang anak perempuan jumlah jiwa terbesar adalah Kelurahan
Menteng Atas sebesar 2.780 jiwa dan terkecil adalah kelurahan Guntur sebesar 167
Jiwa.

Jumlah penduduk menurut golongan umur 15-44 tahun laki-laki terbesar


adalah kelurahan Menteng atas sebesar 9.849 jiwa dan terkecil adalah kelurahan
Guntur sebesar 1.253 jiwa, sedangkan perempuan jumlah jiwa terbesar adalah
Kelurahan Karet Kuningan sebesar 8.314 jiwa dan terkecil adalah kelurahan Guntur
sebesar 1.456 Jiwa.

Jumlah penduduk menurut golongan umur 45-64 tahun laki-laki terbesar


adalah kelurahan Pasar Manggis sebesar 3.893 jiwa dan terkecil adalah kelurahan
Guntur sebesar 225 jiwa, sedang perempuan jumlah jiwa terbesar adalah Kelurahan
Menteng Atas sebesar 3.306 jiwa dan terkecil adalah kelurahan Guntur sebesar 252
Jiwa.

Jumlah penduduk menurut golongan umur 65-99 tahun laki-laki terbesar


adalah Kelurahan Pasar Manggis sebesar 1071 jiwa dan terkecil adalah kelurahan
Karet Semanggi sebesar 15 jiwa, sedang perempuan jumlah jiwa terbesar adalah
Kelurahan Pasar Manggis sebesar 1414 jiwa dan terkecil adalah kelurahan Karet
Semanggi sebesar 8 Jiwa.

Tabel 5 Gambaran penduduk sasaran program kegiatan


12
No Penduduk Sasaran Program Umur / Formula Jumlah

1 BAY I 0

2 BAD U TA 0-1

3 BAT I TA 0-2

4 BALI TA 0-4

5 ANAK BALITA 1-4

6 ANAK PRASEKOLAH 5-6

7 ANAK KELAS I SD 7

8 ANAK KELAS VI SD 12

9 ANAK SEKOLAH (SD) 7 - 12

10 USIA REMAJA 10 - 18

11 WANITA USIA SUBUR (WUS) 15 - 49

12 USIA PRODUKTIF 15 - 64

13 PRA USIA LANJUT (PRASENALIS) 45 - 59

14 USIA LANJUT >= 60

15 USIA LANJUT RISIKO TINGGI > 70

16 B A Y I (LAHIR HIDUP) CBR X PDDK

17 IBU HAMIL 1,1 X CBR X PDDK

1,05 X CBR X
18 IBU BERSALIN PDDK

≈ BAYI (LAHIR
19 IBU NIFAS HIDUP)

≈ BAYI (LAHIR
20 IBU MENYUSUI HIDUP)

21 JUMLAH POPULASI 137.918

II. 1. 3 SARANA DAN PRASARANA


Tabel 6 Sarana Kesehatan wilayah Kecamatan Setiabudi
SARANA/PRASARANA

13
NO Kelurahan RSU RB PKM POSY APOTIK POLI BKIA
KLINIK

1 SETIABUDI - - 1 3 1 - -

2 GUNTUR - 1 1 1 3 1 1

3 KARET 1 - 1 7 2 1 1

4 KARET SEMANGGI 1 - - 3 1 - -

5 KARET KUNINGAN 1 - 1 11 3 3 2

6 KUNINGAN TIMUR 1 - 1 4 2 3 -

7 MENTENG ATAS - - 1 23 1 2 -

8 PASAR MANGGIS 1 - 1 13 1 1 1

JUMLAH 5 1 7 65 14 11 5

Tabel 7. Sarana Pendidikan wilayah Kecamatan Setiabudi


Jml SD Jml SMP Jml SMU Jml Akademi JmlUniv.
No Kelurahan Negeri / Negeri / Negeri / Negeri / Negeri /
Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta

1 Setiabudi

Negeri 1 1 1 0 1

Swasta 3 0 0 0 0

2 Guntur

Negeri 5 1 0 0 0

Swasta 1 0 0 0 1

3 Karet

Negeri 4 0 0 0 0

Swasta 1 1 1 0 0

4 Karet Kuningan

Negeri 4 0 0 0 0

Swasta 4 2 2 0 2

5 Kuningan Timur

Negeri 2 0 0 0 0

14
Swasta 5 2 1 0 0

6 Pasar Manggis

Negeri 6 0 0 0 0

Swasta 3 3 3 0 0

7 Menteng Atas

Negeri 13 2 2 0 0

Swasta 0 1 0 0 0

8 Karet Semanggi

Negeri 0 0 0 0 0

Swasta 0 0 0 0 1

Total 52 13 10 0 5

Tabel 8 Sarana Pendidikan Keagamaan wilayah Kecamatan Setiabudi

SD SLTP SLTA

NO KELURAHAN MI MTS ALIYAH Kristen Kristen Kristen

1 Setiabudi - - - - - -

2 Guntur - - - 1 - -

3 Karet - - - - -

4 Karet Semanggi 1 - - - - -

5 Karet Kuningan 2 2 1 - 1 -

6 Kuningan Timur 3 1 1 - - -

7 Menteng Atas - - - - - -

8 Pasar Manggis 1 1 - - - -

J U M LA H 7 4 2 1 1 -

Tabel 9 Sarana Ibadah wilayah Kecamatan Setiabudi

No Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jml


Mesjid Musholla Gereja Vihara Pura Kelenteng

1 Setiabudi 3 4 2 - - -

2 Guntur 3 5 5 - - -

3 Karet 9 11 - - - -

4 Karet Kuningan 7 6 3 - - -

5 Kuningan Timur 9 7 - - - -

15
6 Pasar Manggis 10 14 - 1 - -

7 Menteng Atas 13 24 1 - - -

8 Karet Semanggi 5 2 - 1 - -

Total 59 73 11 2 0 0

Tabel 10 Sarana Pariwisata Wilayah Kecamatan Setiabudi

Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml


NO Kelurahan
Hotel Restoran Kafe Diskotik Pujasera Bioskop Spa

1 Setiabudi 1 4 - 1 - - -

2 Guntur - - - - - 1 -

3 Karet 1 12 3 1 - - 1

4 Karet Kuningan 1 35 3 - 1 - 2

5 Kuningan Timur 4 6 5 4 - 1 3

6 Pasar Manggis - 2 4 - - - 4

7 Menteng Atas - 3 - - - - -

8 Karet Semanggi 2 7 4 2 - 1 2

Total 9 69 19 8 1 3 12

Tabel 11 Sarana Olah raga wilayah Kecamatan Setiabudi

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jml


Jml
No Kelurahan Lap.Sepak Lap. Lap.Bola Lap.Bulu Lap. Lap. Kolam
Stadion
Bola Basket Volly Tangkis Tennis Softball Renang

1 Setiabudi 1 1 1 1 - - - -

2 Guntur - 1 1 4 - - - -

3 Karet - - - 3 - - - -

4 Karet Kuningan 3 2 1 5 2 1 1 1

5 Kuningan Timur - - - - 3 - - -

6 Pasar Manggis - - - 6 - - - -

16
7 Menteng Atas - 20 19 12 1 - 1 -

8 Karet Semanggi - 1 - 2 2 - 3 -

Total 4 25 22 33 8 1 5 1

II. 1 4 MATA PENCAHARIAN

Tabel 12 Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah %

1 Pegawai Negeri Sipil 18.416 11.67

2 Anggota TNI/Polri 9.472 6,00

3 Swasta 48.561 30.78

4 Pedagang 19.994 12.67

5 Buruh 25.151 15.94

6 Pensiun 15.209 9.64

7 Petani 592 0.38

8 Lain-lain 29.562 12.92

Jumlah 137.918 100

II. 1. 5 TINGKAT PENDIDIKAN


Tabel 12 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah %

1 Belum pernah sekolah 19.904 12,62

2 Belum tamat SD 20.719 13.13

3 SD / MI 19.142 12,13

4 SLTP / MTs 25.549 16.19

5 SLTA / MA 30.651 19.43

6 Ak / Diploma 33 537 12.11

17
7 Universitas 37 810 14.39

Jumlah 137.918 100

II.1.6 AGAMA
Tabel 13 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama

NO AGAMA JUMLAH PEMELUK %

1 Islam 176.834 93.15

2 Kristen/Protestan/ Katholik 8.931 5.03

3 Hindu 1.484 0.81

4 Budha 1.654 1.01

Jumlah 137.918 100

II.2 GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI

II.2.1 SEJARAH PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI

Puskesmas Kecamatan Setiabudi berdiri pada tahun 1970 dan secara


administratif terletak di Jl. Halimun No. 13 Rt. 03/03, Kel. Guntur, Kecamatan
Setiabudi, Jakarta Selatan Pada bulan Agustus 2003 gedung Puskesmas Kecamatan
Setiabudi mengalami rehab total, dari 2 lantai menjadi 4 lantai, sehingga seluruh
kegiatan pelayanan Puskesmas Kecamatan dipindahkan kegedung sewa yang
berlokasi di Jalan Pangrango No. 20 Rt. 03/01 Kel Guntur, Kec Setiabudi, Jakarta
Selatan. Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Setiabudi adalah membawahi 6 (enam)
Puskesmas kelurahan terdiri Puskesmas Kelurahan Pasar Manggis, Kelurahan
Menteng Atas, Kelurahan Karet, Kelurahan Setiabudi, Kelurahan Karet Kuningan dan

18
Kelurahan Kuningan Timur. 2 kelurahan diwilayah binaan Kecamatan Setiabudi yaitu
Guntur dan Karet Semanggi.

Puskesmas Kecamatan Setiabudi telah mengalami beberapa kali pergantian


pimpinan yaitu :

Tabel. 14 Nama–nama Ka-Puskesmas Kecamatan Setiabudi

NO Nama Kepala Puskesmas Masa Tugas

1 Dr.Sularsi Warsah Tahun 1985 – Tahun 1993

2 Dr. Ediati Nursalim Tahun 1994 – Tahun 1999

3 Dr.Kenny Z A Amir Tahun 2000 – Tahun 2005

4 Dr Hotma P Tangkubolon Mars Tahun 2006 – Tahun 2010

5 Dr.Isnindyarti M.K.M Tahun 2010 - Oktober 2012

6 Dr. Dyah Eko Judihartanti Oktober 2012 – Maret 2014

7 Dr. Friana Asmely Maret 2014 - Sekarang

II.2.2 VISI, MISI, KEBIJAKAN, STRATEGI


A. VISI DAN MISI PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI
1. VISI
“Kecamatan Setiabudi Sehat Untuk Semua Tahun 2017“

2. MISI
1. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas melalui pelayanan prima.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. Meningkatkan promosi kesehatan dan peran serta masyarakat
4. Mengembangkan manajemen professional

3. Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Setiabudi


1. Mencapai kepuasan pelanggan melalui pelayanan prima
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
3. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan.

4. Moto Puskesmas Kecamatan Setiabudi.


19
Kami peduli dan melayani dengan hati.

5. Indikator Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan.


Indikator Kecamatan Setiabudi Sehat untuk Semua Tahun 2017 terdiri dari :

Pelayanan Kesehatan Dasar :


1) Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 % pada Tahun 2015;
2) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 % pada Tahun 2015;
3) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan 90% pada Tahun 2015;
4) Cakupan pelayanan nifas 90% pada Tahun 2015;
5) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% pada Tahun
2010;
6) Cakupan kunjungan bayi 90%, pada Tahun 2010;
7) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100%
pada Tahun 2010;
8) Cakupan pelayanan anak balita 90% pada Tahun 2010;
9) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin 100 % pada Tahun 2010;
10) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada Tahun
2010;
11) Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 % pada
Tahun 2010;
12) Cakupan peserta KB aktif 70% pada Tahun 2010;
Himpunan Produk Hukum
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
PERMENKES NO. 741/MENKES/PER/VII/2008
13) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100%
pada Tahun 2010;
14) Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100% pada
Tahun 2015.
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan
1) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100%

20
pada Tahun 2015;
2) Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 100 % pada Tahun 2015.
c. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB
Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam 100% pada Tahun 2015.
d. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga
Aktif 80% pada Tahun 2015

4. STRATEGI DAN KEBIJAKAN


1. STRATEGI
 Pengembangan SDM
 Penyempurnaan Sistem Manajemen
 Peningkatan Promosi dan Informasi kesehatan
 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
 Pengembangan Sarana dan Prasarana

2. KEBIJAKAN
Mengacu pada kebijakan dan program pembangunan kesehatan di wilayah
DKI Jakarta yang meliputi,sebagai berikut :
 Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
 Peningkatan kualitas upaya kesehatan mayarakat untuk melindungi
masyarakat dari resiko dan penyakit
 Pengembangan sistem informasi dan pemasaran sosial kesehatan
 Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan
 Peningkatan profesIonalisme bidang kesehatan
 Meningkatkan kerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral

3. Sasaran Puskesmas Kecamatan Setiabudi


 100 % SDM Kecamatan Setiabudi mampu melaksanakan kuratif,
preventif, promotif dan rehabilitatif pada Tahun 2012 – 2016
 100 % Pemegang program di Puskesmas Kecamatan Setiabudi mampu
memahami masalahnya pada Tahun 2012 – 2016
 100 % SDM memahami 5 R : Resik, Rawat, Ramah, Rajin dan Rapih.
21
 80 % SDM mampu meningkatkan mutu pelayanan pada tahun 2012 -
2016.
 100 % SDM mampu mengolah data dan menyusun perencanaan pada
tahun 2012 – 2016
 65 % masyarakat (kader, TOMA ) memahami masalah penyakit dan
dapat mensosialisasikan kepada masyarakat pada tahun 2012 – 2016
 Seluruh laporan diterima tepat waktu setiap bulannya.
 Termonitornya seluruh program kegiatan setiap tahunnya.
 Teraksesnya seluruh informasi kesehatan melalui komputer pada tahun
2012 – 2016
 Seluruh lintas sektoral, lintas program dan organisasi masyarakat dapat
bekerja sama dan berperan aktif pada tahun 2012 – 2016.

II 2.3 TUGAS DAN FUNGSI


1. FUNGSI PUSKESMAS
Dalam pelaksanaannya Puskesmas adalah organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi tepat guna. (Kemenkes, 2010).
Selain berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama,
Puskesmas juga berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan dan pusat pemberdayaan masyarakat. Sebagai pusat
pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas selalu berupaya
mengerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor
dengan mengutamakan pemeliharaan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Sebagai
pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri untuk
hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kesehatan. (Wijono,
2008).

22
Puskesmas Kecamatan Setiabudi dalam penyelengaraan fungsinya
sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dibawah
Suku Dinas Kesehatan berupaya melaksanakan tugas pokok dan fungsi
Puskesmas, disamping sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan
sebagai Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) Untuk menyelenggarakan
tugas sebagaimana tersebut diatas Puskesmas Kecamatan Setiabudi sesuai
dengan Peraturan Gubernur No 4 Tahun 2011 mempunyai fungsi sbb :

a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen


Pelaksanaan Anggaran (DPA) Puskesmas Kecamatan
b. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Puskesmas
c. Pelaksanaan Standard dan Prosedur pelayanan Kesehatan
d. Penyusunan rencana strategis Puskesmas Kecamatan
e. Penyelenggaraan asuhan keperawatan
f. Penyelenggaraan pelayanan persalinan
g. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
h. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan spesialis terbatas
kebidanan, kesehatan anak, penyakit dalam, mata dan telinga,
hidung dan tenggorokan
i. Penyelenggaraan rawat nginap terbatas
j. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis laborator
radiologi, gizi, farmasi dan optic
k. Penyelenggaraan pelayanan ambulance rujukan
l. Penyelenggaraan pelayanan Keluarga berencana
m. Penyelenggaraan pelayanan Imunisasi
n. Penyelenggaran pelayanan 24 Jam
o. Penyelenggaraan pelayanan rujukkan
p. Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan
q. Penyelenggaraan pemberdayaan Puskesmas Kelurahan
r. Penyelenggaraan pencatatan medis
s. Penyelenggaraan pemeliharaan perawatan peralatan kedokteran
peralatan keperawatan, peralatan perkantoran dan peralatan
medis.
t. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan
23
u. Penyusunan standar operasional prosedur
v. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat
menyurat,dan kearsipan serta kebersihan, keamanan dan
keindahan Puskesmas
w. Pembinaan dan pengembangan kesehatan kerja
x. Pemeriksaan jenazah
y. Pengumpilan dan pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan
tugas dan fungsi yang diselenggarakan oleh puskesmas
Kelurahan
z. Pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan fungsi Puskesmas
aa. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi Puskesmas Kecamatan secara berkala setiap bulan dan
setiap 3 bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala
Dinas Kesmas.

2. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS


Susunan organisasi Puskesmas Kecamatan terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas Kecamatan
a. Subbagian Tata Usaha
b. Koordinator Pelayanan
c. Koordinator Penunjang
d. Puskesmas Kelurahan
e. Sub kelompok jabatan fungsional.

3 . MANAJEMEN PUSKESMAS
1. Perencanaan (P1)
 Menyusun usulan kegiatan (RKA SKPD)
 Mengajukan usulan DPA SKPD
 Menyusun Perencanaan Pelaksanaan (Plan Of Action )

2. Pelaksanaan dan Pengendalian (P2)


 Pengorganisasian : Penentuan Penanggung Jawab,
Penggalangan Kerjasama tim

 Penyelenggaraan : Sesuai Jadwal


24
 Pemantauan : Minilokakarya,
Rapat Staff dan Rapat kerja

3.Pengawasan dan Pertanggungjawaban (P3)


 Evaluasi setiap akhir tahun

II 2.4 TARGET PUSKESMAS


Target kinerja Puskesmas mengacu kepada RPJMN 2013-2014 dan Millenium
Development Goals (MDGs) untuk mencapai masyarakat sehat, mandiri dan
berkeadilan, yang dijabarkan dalam rencana strategis (renstra) tahun 2013 -2017,
program prioritas Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 – 2014.
Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan
Setiabudi terus berupaya ditingkatkan dengan melalui peningkatan kualitas pelayanan,
peningkatan mutu sumber daya manusia, meningkatkan promosi kesehatan dan peran
serta masyarakat serta mengembangkan manajemen professional, melakukan
perbaikan berkesinambungan sehingga tercapai kepuasan pelanggan.

II 2.5 FASILITAS PUSKESMAS

GEDUNG LUAS LUAS BERDIR


NO PUSKESMAS ALAMAT TANAH BANGUNAN I KEADAAN

1 Kec. Setiabudi Jl. Halimun 13 1200 m2 1500 m2 Th 1970 Baik

2 Kel. Setiabudi Jl. Setiabudi Barat 150 m2 246 m2 Th 2008 Baik

3 Kel. Karet Jln Komando Ujung. 1200 m2 236 m2 Th 1984 Baik

4 Kel. Menteng Atas Jln. Subur 331 m2 179 m2 Th 1976 Baik

5 Kel. Ps. Manggis Jln Menteng Granit No. 3 397 m2 397 m2 Th 1970 Baik

6 Kel. Karet Jl. Anggrek 1 No. 7 Rt 11/ Th 2013 Baik


Kuningan 1

7 Kel. Kuningan Jl. Guru Mugni 7 Rt 1/5 Th 2013 Baik


Timur

Tabel 15 : Alamat Puskesmas di wilayah Kecamatan Setiabudi

25
Tabel 16: Kendaraan Operasional Puskesmas Kecamatan Setiabudi

No Gedung Puskesmas Ambulance Mobil Op Motor Ket.

1 Kec. Setiabudi 3 1 8 1 Mobil Baik, 2


Mobil rusak
ringan

5 Motor rusak

2 Kel. Setiabudi 0 0 1

3 Kel. Karet 0 0 2 2 Rusak

4 Kel. Menteng Atas 0 0 4 2 Rusak

5 Kel. Ps. Manggis 0 0 2 1 Rusak

6 Kel. Karet Kuningan 0 0 1

7 Kel. Kuningan Timur 0 0 0

II 2.6 KEADAAN PEGAWAI

Tabel 17: Jumlah pegawai di Puskesmas Kecamatan Setiabudi

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH

1 Ka. Puskes. Kec. 1 0 1

2 Ka. Sub. Bag. Tata Usaha 1 0 1

3 DOKTER UMUM 19 4 23

4 DOKTER GIGI 9 0 9

5 BIDAN 11 13 24

6 PERAWAT 7 11 18

7 PERAWAT GIGI 4 3 7

8 SANITARIAN 2 0 2

9 RONTGEN 1 0 1

10 GIZI 1 2 3

11 APOTEKER 1 2 3

12 ASISTEN APOTEKER 2 5 6

13 SKM 0 0 0

14 PRANATA LABORAT 0 2 2

26
15 TENAGA NON PNS 4 23 27

JUMLAH 62 64 126

Puskesmas Kecamatan Setiabudi memiliki pegawai yang terdiri dari tenaga


PNS dan non PNS. Tenaga non PNS terdiri dari tenaga honorer Puskesmas
Kecamatan Setiabudi.
Proporsi tenaga PNS sebesar 63 ( 45 % ) dan Non PNS sebesar 65 (55 %).
Merupakan suatu masalah yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam
memberikan pelayanan. Terutama dengan sangat terbatasnya jumlah tenaga medis
yang ada kaitannya erat dengan upaya peningkatan kualitas produk jasa pelayanan
kesehatan berupa kesesuaian diagnosa dan terapi yang sepenuhnya merupakan
kompetensi tenaga medis. Demikian juga untuk tenaga paramedis masih belum
memadai dari segi kuantitas sehingga sulit untuk meningkatkan kualitas pelayanan
terutama pada upaya kesehatan masyarakat. Ditambah dengan jumlah tenaga umum
yang ada di Puskesmas Kecamatan Setediabudi secara kwalitas dan kwantitas belum
memenuhi standar yang ada, dalam pelaksanaan kegiatan manajemen Puskesmas
masih kurang maksimal di karenakan tenaga yang merangkap dan sangat terbatas
jumlahnya.
Secara umum SDM Puskesmas Kecamatan Setiabudi jumlahnya masih kurang
memadai jika dibandingkan dengan beban kerja yang menjadi tugas dan tanggung
jawab yang dikerjakan oleh Puskesmas Kecamatan Setiabudi, serta pembagian job
6 ( enam ) Kelurahan yang tidak memiliki Puskesmas Kelurahan dengan sendirinya
kegiatan kesehatan masyarakat & Pelayanan Kesehatan menjadi tanggung jawab di
tingkat Puskesmas Kecamatan Setiabudi.

II 2. 7 SARANA DAN PRASARANA


1. SARANA
Sarana komunikasi yang dimiliki antara lain : telephon,
internet, mesin fax, sound system dan wireless

2. PRASARANA
Gedung Puskesmas Kecamatan Setiabudi :
Luas tanah : 1200 M2
Luas bangunan : 1500 M2

27
Sumber air : Jet Pump
Daya listrik : 60 000 Kwh
Rehab terakhir : 2014
Sarana komunikasi : Telephon, mesin fax, internet, wireless
Lahan Parkir : Daya tampung 1 ambulance 5 mobil, 20
motor

Ruangan yang tersedia :


I. Lantai dasar :
1 R. Bersalin
1 R. USG
1 R. Tunggu
1 R. Obat
1 R. layanan 24 Jam
1 R. Gudang Obat
1 R. Lansia & PTM
1 R. Pendaftaran Pasien 1
II. Lantai II :
1 R. Poli 1 Gizi
1 R. Poli 2 MTBS
1 R. Poli 3 Umum
1 R. Laktasi
1 R. Rongent
1 R. Kasir
1 R. Poli 4 Umum
1 R. Poli 5 KB
1 R. Poli 6 KIA & Imunisasi
1 R. HR

28
III. Lantai tiga :
1 R. Kepala Puskesmas
1 R. Tata Usaha
1 R. Laboratorium
1 R. Poli Gigi
1 R Promkes
1 R PKPR / IMS /Remaja
1 R. Mata / Akupuntur / Psikolog
1 R. Paru
1 R. Dapur

IV. Lantai Empat :


1 R. ISO
1 R. Kesmas
1 R. Perpustakaan / Koas
1 R Mushola
1 R. Aula

II 2.8 DATA PERALATAN DAN ASSET


Tabel 18. Keadaan aset di Puskesmas Kecamatan Setiabudi

NO JENIS ASSET JUMLAH


1. Gedung Puskesmas Kecamatan 1

2. Gedung Puskesmas Kelurahan 4

3. Gudang Obat 1

4. Hauler 1

5. Lori 1

6. Alat Kedokteran umum 309

7. Alat Kedokteran umum lainnya 106

8. Alat Kedokteran gigi 781

29
9. Alat Kedoteran gigi lainnya 588

10. Alat kedokteran KB 315

11. Alat kedokteran KB lainnya 221

12. Alat kedokteran mata 6

13. Alat kedokteran THT 3

14. Alat Rotgen 3

15. Alat Rotgen lainya 1

16 Alat Kedokteran

17 Alat Kedokteran bedah 32

18 Alat Farmasi 18

19 Alat kesehatan kebidanan 36

20 Alat kedokteran bagian penyakit dalam 34

21 Alat Kesehatan anak 17

22 Poliklinik set 1

23 Alat kedokteran jantung 3

24 Alat Kedokteran Gawat darurat 1

25 Alat Kesehatan perawat 16

26 Alat Kesehatan perawat lainnya 16

27 Alat kesehatan matra laut(compressor) 1

28 Alat laboratorium 150

29 Alat laboratorium lainnya 4

30 Alat peraga 23

31 Alat laboratorium fisika nuklir 2

32 Ambulans 4

33 Mobil Dinas 1

34 Sepeda motor dinas 18

30
35 Alat bengkel dan alat ukur 33

36 Alat pertanian 25

37 Alat Kantor dan rumah tangga

38 Mesin TIK 13

39 Mesin Hitung 11

40 Lemari Besi 22

41 Rak besi 33

42 Rak kayu 25

43 Filling Besi 45

44 Band kas 4

45 Rotary Filing 2

46 Lemari sorok 1

47 Lemari kaca 27

48 Alat Kantor lainnya 45

49 Alat Rumah tangga 611

50 Alat Rumah tangga lainnya 67

51 Peralatan komputer 50

52 Peralatan personil kantor 15

53 Alat Studio dan alat kominikasi 25

54 Peralatan umum kendaraan 3

55 Alat laboratorium linkungan hidup 2

BAB III

HASIL KEGIATAN

III.1. PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN

31
1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan dan Rawat Inap meliputi

BPU
BPG
Poli Kesehatan Ibu dan Anak
Poli KB
Poli Gizi
Poli TB / Paru
Poli MTBS
Poli Remaja
Poli Lansia dan PTM
Poli IMS
Poli Imunisasi
Poli DM
Poli Jiwa
Pusling
Rumah Bersalin
Pelayanan 24 jam
Pelayanan Konsultasi :
o Konsultasi jiwa

o Konsultasi Remaja

o Konsultasi HIV/AIDS

o Konsultasi Kesling

Poli klinik Rawat Jalan dan Penanggung Jawabnya

Dokter /
Poliklinik Hari Buka
Penanggungjawab

Poli Umum Senin - Jumat dr.Prisyana

Poli MTBS Senin - Jumat dr. Astrin

Poli Askes Senin - Jumat dr. Sri Cipta

32
Poli Lansia Senin - Jumat dr. Tri Murti

Poli Paru / HIV Senin - Jumat dr. Ika

Poli Mata Senin, Rabu, Jumat Yanti Nurdin

Poli IMS Senin dan Rabu dr. Prisyana

Poli Ibu Senin, Rabu Bd Sumartini

Poli KB Setiap hari Bd. Iwud & Sugiyanti

Poli Imunisasi Selasa, kamis Bd Linda

Poli DM dan PTM Senin - Jumat dr. Lindawati

Poli jiwa Senin - Jumat dr Ika

Poli Gizi Setiap hari Indri

Poli PKPR Selasa dan Kamis dr. Niena

2. Pelayanan Penunjang :
 Laboratorium (setiap hari)
 Röntgent (setiap hari)
 Penunjang Lainnya
- Medical check up (setiap hari)

- Akupuntur (Selasa dan Kamis siang)

- Senam hamil (Kamis jam 09.00)

- USG kebidanan (Selasa jam 14.00)

- Pergantian jarum suntik (Harm Reduction) (setiap hari)

3. Kegiatan kesehatan masyarakat

a.Kesehatan Ibu dan Anak


b. Keluarga Berencana
c.Usaha peningkatan gizi
d. Kesehatan Lingkungan
e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular :

33
 Demam Berdarah Dengue

 Tuberculosis

 Diare

 Kusta

 Imunisasi
e. Promosi kesehatan
f. Usaha kesehatan sekolah (UKS)
g. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

III. 2 INDIKATOR KESEHATAN

Indikator Kesehatan Puskesmas Kecamatan Setiabudi :

 Angka Proyeksi Bayi = 2,55 % x 137918 = 3517 bayi


 Angka Proyeksi Balita = 10,31 % x 137918 : 14219 Orang
 Angka Proyeksi Wus = 32,02 % x 137918 : 44161 Orang
 Angka Kelahiran 609 / 164 Kasar ( CBR ) = 16,2 % /137918 = 8513 Bayi
 Angka Kematian Kasar ( CDR ) = 258 x 1000 = 3,70 ‰
 Angka Berat Badan Lahir rendah ( BBLR ) = 15 % x 137918 : 20688 Bayi
 Angka Kekurangan Energi protein Balita ( KEP ) = 0 %
 Angka Kematian Ibu (AKI) = 0 %
 Angka Kematian Bayi (AKB) = 0 %
 Angka Kematian Anak Balita (AKABA) = 0 %
 Usia harapan hidup (UHH) = Wanita = 65 tahun, Pria = 60 tahun

III. 3. Target MDGs

TARGET CAPAIAN
NO INDIKATOR URAIAN
2016 2015
1 MENANGGULANGI Prevalensi balita dengan
KEMISKINAN DAN berat badan rendah
KELAPARAN /kekurangan gizi
Prevalensi balita gizi buruk

34
Prevalensi balita gizi kurang

Angka kematian balita per


1.000 kelahiran hidup

Angka kematian bayi (AKB)


MENURUNKAN per 1.000 kelahiran hidup
2 ANGKA KEMATIAN
ANAK Angka kematian neonatal
per 1.000 kelahiran hidup.

Persentase anak usia 1 tahun


yang diimunisasi campak

Angka kematian ibu per


100.000 kelahiran hidup
Proporsi kelahiran yang
ditolong tenaga kesehatan
terlatih
Angka pemakaian
kontrasepsi/ CPR bagi
perempuan menikah usia 15
- 49, semua cara

MENINGKATKAN Angka pemakaian


3 kontrasepsi/ CPR bagi
KESEHATAN IBU
perempuan menikah usia 15
- 49, cara modern

Cakupan pelayanan
Antenatal (sedikitnya satu
kali kunjungan dan empat
kali kunjungan)

1 Kunjungan:

4 Kunjungan:

Prevalensi HIV/AIDS
MEMERANGI HIV (persen) dari total populasi
/AIDS, MALARIA DAN
4
PENYAKIT MENULAR
Penggunaan kondom pada
LAINNYA
hubungan seks beresiko
tinggi terakhir

35
Proporsi jumlah penduduk
usia 15 - 24 tahun yang
memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV /
AIDS

Proporsi penduduk terinfeksi


HIV lanjut yang memiliki
akses pada obat-obatan
antiretroviral
Angka kejadian Tuberkulosis
(semua kasus / 100.000
penduduk/ tahun)
Tingkat prevalensi
tuberkulosis (Per 100.000
penduduk)
Tingkat kematian karena
Tuberkulosis (per 100.000
penduduk)

Proporsi jumlah kasus


tuberkulosis yang terdeteksi
dan diobati dalam program
DOTS

Proporsi jumlah kasus


tuberkulosis yang terdeteksi
dalam program DOTS

Proporsi jumlah kasus


tuberkulosis yang diobati
dan sembuh dalam program
DOTS

Masih rendahnya kesadaran


MEMASTIKAN
masyarakat untuk
5 KELESTARIAN
menerapkan praktek perilaku
LINGKUNGAN HIDUP
Hidup Bersih dan Sehat

III. 4 TARGET DAN PENCAPAIAN SPM

11 Target
Indikator Uraian Absolut Capaian Keterangan
1 SPM

36
1 Jumlah ibu hamil yang
FF mendapatkan ANC
K4 minimal 4 kali:

Jumlah total ibu hamil:

Jumlah komplikasi
kebidanan yang
2
ditangani:
PK
2
20% x jumlah total ibu
hamil:

Jumlah persalinan yang


ditolong tenaga
3 Pn kesehatan kompeten
difasilitas yankes:
3
Jumlah sasaran ibu
bersalin:

Jumlah ibu nifas yang


4 telah memperoleh 3 kali
Cakupan pelayanan nifas:
Pelayan Nifas
4 Jumlah total sasaran ibu
nifas

Jumlah neonatus (bayi


Neonatus 0-28 hari) dengan
dengan komplikasi yang
5
komplikasi mendapatkan
5 yang ditangani penanganan:

15 % x jumlah sasaran
bayi:

Kunjungan Jumlah bayi (29 hari –


Bayi 11 bulan) yang telah
6
memperoleh 4 kali
6 yankes:

Jumlah total bayi:.

Jumlah kelurahan yang


sudah tercapai imunisasi
dasar lengkap (bayi, ibu
7 UCI hamil, WUS dan anak
SD)

Jumlah Kelurahan yang


ada

37
Jumlah anak balita (12 –
8 Pelayanan 58 bulan ) yang
anak balita memperoleh pelayanan:
8
Jumlah seluruh balita:

Jumlah baduta gakin


9 MP-ASI yang dapat MP-ASI
9 Baduta Gakin
Jumlah baduta gakin

Jumlah balita gizi buruk


Balita gizi yang mendapat
10 buruk yang perawatan:

10 mendapat Jumlah balita gizi buruk


perawatan yang ditemukan ( 6 – 24
bulan )

Penjaringan Jumlah murid SD


kesehatan setingkat yang
11siswa kelas 1 dilakukan penjaringan
SD setingkat kesehatan:
11
Jumlah total SD
setingkat:

Jumlah peserta KB
12 aktif /PUS yang ber KB
KB aktif
12
Jumlah seluruh PUS:

Penemuan dan
penanganan Jumlah penderita AFP
penderita dibawah 15 Tahun:
penyakit:
13a. AFP
Jumlah balita dengan
13
b. Penumonia pneomonia:
balita
Jumlah pasien TB BTA
c. PAsien TB
positif:
BTA Positif
Jumlah pasien baru HIV
positif
d. DBD yang
ditangani Jumlah DBD yang
e. Pasien diare ditangani:

Jumlah pasien diare:

38
Cakupan Jumlah kunjungan
14 yankesar masyarakat miskin
pasien
14 Jumlah seluruh
masyarakat
masyarakat miskin
miskin

Cakupan Jumlah pasien


15
yankesar masyarakat miskin yang
rujukan pasien masuk
masyakarat Jumlah masyarakat
15 miskin miskin

Keluhan Jumlah KLB yang


15 mengenai ditangani <24 jam
KLB yang
16 Jumlah KLB di
dilakukan PE
kelurahan
<24 Jam

Promkes dan Jumlah kelurahan siaga


pemberdayaan aktif
16 masyarakat
Jumlah kelurahan siaga
17 aktif cakupan
aktif yang dibina
kelurahan
siaga

III. 5 RANGKUMAN SPM

JENIS TAHUN 2015


111 PELAYANAN INDIKATOR SPM
DASAR TARGET PENCAPAIAN

F Pelayanan Cakupan kunjungan ibu hamil


Kesehatan Dasar K4

Cakupan ibu hamil dengan


komplikasi yang ditangani

Cakupan pertolongan persalinan


yang ditolong tenaga kesehatan
kompeten difasilitas yankes:

39
Cakupan ibu nifas yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan
nifas:

Cakupan neonatus (bayi 0-28


hari) dengan komplikasi yang
mendapatkan penanganan:

Cakupan kunjungan bayi (29


hari – 11 bulan) yang telah
memperoleh 4 kali yankes:

Cakupan kelurahan yang sudah


tercapai imunisasi dasar lengkap
(bayi, ibu hamil, WUS dan anak
SD)

Cakupan pelayanan anak balita


(12 – 58 bulan ) yang
memperoleh pelayanan:

Cakupan baduta gakin yang


dapat MP-ASI

10 Cakupan balita gizi buruk yang


mendapat perawatan:

11 Penjaringan murid SD setingkat


yang dilakukan penjaringan
kesehatan:

Cakupan peserta KB aktif /PUS


12
yang ber KB

Penemuan dan penanganan


penderita penyakit:

Penderita AFP dibawah 15


Tahun:

Penemuan penderita Pneumonia


balita

Pasien TB BTA positif:

Pasien baru HIV positif

Penderita DBD yang ditangani:

40
Pasien diare:

Pelayanan Kunjungan masyarakat miskin


Kesehatan
Rujukan

Kunjungan pasien masyarakat


miskin yang masuk

Penyelidikan
15Epidemiologi Jumlah KLB yang ditangani <24
dan jam
III penanggulangan
KLB

Promkes dan
IV pemberdayaan Jumlah kelurahan siaga aktif
masyarakat

III. 6. Indikator Kinerja Sasaran

41
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
NO TAHUN
UTAMA (IKU) TAHUN 2015
2015

Presentase Cakupan UCI


1 (Universal Child Imunization)
Kelurahan

Presentase penemuan kasus TB


2
(Case Detection Rate)

Presentase cakupan
pertolongan persalinan oleh
3 Bidan / Tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan

Persentase jumlah rumah yang


4 bebas jentik nyamuk aedes
agepty

Persentase cakupan kelurahan


5
siaga aktif

Persentase cakupan pelayanan


6 kesehatan dasar pasien
keluarga miskin

Persentase cakupan balita


7
bawah garis merah (BGM)

42
III. 7 Jumlah Kunjungan Se-Kecamatan Setiabudi tahun 2014

No Puskesmas Jumlah kunjungan

1 Kecamatan Setiabudi 92.779

2 Kelurahan Karet 15.632

3 Kelurahan Setiabudi 9.515

4 Kelurahan Pasar Manggis 13.541

5 Kelurahan Menteng Atas 20.600

6 Kelurahan Karet Kuningan 9.136

7 Kelurahan Kuningan Timur 2.567

Jumlah 163.770

Sumber : Pelaksana Program SP2TP & SIK

Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Se-Kecamatan Setiabudi sebanyak


163.770 pasien. Jumlah kunjungan tertinggi untuk tingkat puskesmas kelurahan
terdapat di puskesmas kelurahan Menteng Atas yaitu sebanyak 20.600 pasien
sedangkan jumlah kunjungan pasien terendah ada di Puskesmas Kelurahan Kuningan
Timur yaitu sebanyak 2.567 pasien.
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat saat ini telah mengikuti standar
Sistem Manajemen Mutu yang telah ditetapkan sehingga dapat menciptakan kepuasan
bagi pelanggan yang datang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan prima di
Puskesmas. Sarana dan prasarana yang ada mengalami perubahan baik dalam kwalitas
maupun kwantitas, meliputi jumlah tenaga, jumlah alkes, jenis obat, kenyamanan
dan keramahan pelayanan.

Dengan menggunakan BPJS juga membuat masyarakat merasa terbantu


dengan meringankan beban keuangan mereka. Sehingga masyarakat dapat berobat
dengan mudah, cepat, dan terjangkau.

III. 8 Jumlah kunjungan BPJS dan Bayar

43
NO JENIS PELAYANAN JUMLAH

Sumber : 1 BPU 97.430 Pelaksana


Program SP2TP &
2 BPG 18.145
SIK
3 KIA 7.559

4 KB 2.744

III.8.1 5 PARU 1.993 Jumlah


Pelayanan Pasien
6 ANAK 4.958

7 LANSIA 5.224

8 DM 2.973

9 AKUPUNTUR 45

10 MATA 1.786

11 GIZI 36

12 PKPR 635

13 IMS 684

14 VCT 1281

15 JIWA 19

16 KEUR 945

17 RB 447

18 ANC 1.352

19 RONGENT 889

20 USG 1.775

21 EKG 90

22 LAB 8.358

23 UGD 19.214

24 MAYAT 250

25 TINDAKAN GIGI 5.734

26 IMUNISASI 1.319

JUMLAH 163.770

berdasarkan Jenis Kunjungan

No Jenis Kunjungan Jumlah

1 Bayar 94.963

2 BPJS 68.807

44
Jumlah 163.770

Sumber : Pelaksana Program SP2TP & SIK

III.8.2 Jumlah Kunjungan Laboratorium

No Bulan Jumlah

1 Januari 895

2 Februari 826

3 Maret 639

4 April 882

5 Mei 682

6 Juni 576

7 Juli 261

8 Agustus 595

9 September 811

10 Oktober 648

11 November 797

12 Desember 746

Jumlah 8358

Sumber : Pelaksana Program SP2TP & SIK

Jenis pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium Puskesmas Kecamatan


Setiabudi meliputi pemeriksaan darah lengkap, Sputum, Darah, Urine dan
pemeriksaan ketergantungan obat (Test Narkoba). Jumlah kunjungan laboratorium
yang tertinggi pada bulan Januari sebanyak 895 pasien dan terendah pada bulan Juli
sebanyak 261 pasien. Dikarenakan pada bulan tersebut adalah bulan puasa sehingga
kunjungan lab menurun hingga 50 %.

III.8.3 Jumlah Kunjungan Radiologi

45
No Bulan Jumlah

1 Januari 57

2 Februari 79

3 Maret 71

4 April 98

5 Mei 73

6 Juni 71

7 Juli 39

8 Agustus 96

9 September 53

10 Oktober 62

11 November 89

12 Desember 101

Jumlah 889

Sumber : Pelaksana Program SP2TP & SIK

Jenis pelayanan Radiologi yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi


meliputi pemeriksaan Ro.Thorax dan Ro.Gigi. Jumlah kunjungan tertinggi pada bulan
Desember sebanyak 101 pasien dan kunjungan terendah pada bulan Juli sebanyak 39
pasien.

III.8.4 Jumlah Pemakaian Jenis Obat Terbanyak

No Nama Obat Jumlah Satuan

1 AMOKSILIN 500 MG KAPSUL 273.877 Tablet

2 ANTALGIN (METAMPIRON) TAB.500 MG 227.342 Tablet

3 CHLOPHENIRAMINE MALEAT TAB 4 MG 237.86 Taplet

4 DEKSTROMETORFAN TABLET 15 MG 227.036 Tablet

5 GLICERYL GUAIACOLAT 50 MG 145.039 Tablet

46
6 VITAMIN C TAB 50 MG 500.97 Tablet

7 VITAMIN B1 237.86 Tablet

8 VITAMIN B KOMPLEK 538.675 Tablet

9 VITAMIN B12 361.027 Tablet

10 VITAMIN B6 559.156 Tablet

Sumber : Penanggungjawab obat (Apoteker)

Jenis pemakaian obat terbanyak bagi pasien selama tahun 2014 di puskesmas
Kecamatan setiabudi yaitu VITAMIN B6 sebanyak 559.156 tablet dan terendah
GLICERYL GUAIACOLAT 50 MG sebanyak 145.039 tablet.

III.8.5 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 Infeksi Akut Lain Pernafasan Atas 9923

2 Penyakit Pada Sistem Otot & Jaringan Pengikat 1206

3 Peny. Lain Pada Sal. Pernafasan Atas 1198

4 Diare 1060

5 Tonsilitis 977

6 Penyakit Kulit Infeksi 955

7 Penyakit Kulit Alergi 794

8 Penyakit Darah Tinggi 591


47
9 Penyakit Mata Lainnya 427

10 Infeksi Penyakit Usus Yang Lainnya 413

JUMLAH 17544
Sumber : Penanggung Jawab SIK & SP2TP

Jenis penyakit terbanyak pada kunjungan pasien tahun 2014 terbanyak adalah
Infeksi akut lain pernafasan atas sebanyak 9923 dan yang terendah adalah infeksi
penyakit usus yang lainnya adalah 413.

III.8.6 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB baru dan peserta KB aktif

PESERTA
JUMLAH PESERTA KB AKTIF
NO PUSKESMAS KB BARU
PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 3 4 5 6 7 8

1 GUNTUR 421 302 71.7 628 149.2

2 MENTENG ATAS 3,194 2,531 79.2 1,532 48.0

3 PASAR MANGGIS 3,403 2,440 71.7 960 28.2

4 KARET 1,039 805 77.5 504 48.5

5 SETIABUDI 345 271 78.6 106 30.7

6 KARET KUNINGAN 1,811 1,379 76.1 510 28.2

7 KUNINGAN TIMUR 538 417 77.5 598 111.2

8 KARET SEMANGGI 206 158 76.7 281 136.4

10,957 8,303 75.8 5,119 46.7


48
Sumber: KOORD. KB

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah Kecamatan setiabudi seluruhnya


sebanyak 10.957 orang. Jumlah PUS, peserta KB baru dan peserta KB aktif di
wilayah Kecamatan Setiabudi yang tertinggi terdapat di Kelurahan Menteng Atas
sebanyak 1.532 orang, terendah Puskesmas Kelurahan Guntur 106 orang, Sedangkan
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), peserta KB baru dan peserta KB aktif yang
terendah terdapat di Puskesmas Kelurahan Karet Semanggi 281.

III.8.7 Jumlah kunjungan Kesehatan Ibu dan Anak

IBU HAMIL IBU BERSALIN


NO PUSKESMAS DITOLONG
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH %
NAKES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 MENTENG ATAS 610 616 101,0 575 94,3 577 543 94,1

2 PASAR MANGGIS 454 456 100,4 437 96,3 428 390 91,1

3 KARET 289 286 99,0 276 95,5 276 249 90,2

4 SETIABUDI 84 84 100,0 81 96,4 82 80 97,6

5 KARET KUNINGAN 559 547 97,9 520 93,0 545 450 82,6

6 KARET SEMANGGI 54 54 100,0 54 100,0 50 45 90,0

7 KUNINGAN TIMUR 106 104 98,1 105 99,1 100 94 94,0

8 GUNTUR 75 75 100,0 71 94,7 72 69 95,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.231 2.222 99,6 2.119 95,0 2.130 1.920 90,1

49
Sumber: Koordinator Kesehatan Ibu

Dari 2231 ibu hamil yang ditargetkan melakukan pemeriksaan / kontak 4 kali
dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi tidak tercapai semuanya,
pencapaian untuk K4 di tahun 2014 99,6 % masih ada sekitar 130 ( 4,5 % ) ibu hamil
yang tidak lengkap, pada saat kehamilan trimester III terputus karena pulang
kampung ( Melahirkan di kampung ).

III.8.8 Pelayanan Gigi dan Mulut

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

NO PUSKESMAS
RASIO
TUMPATAN PENCABUTAN
TUMPATAN/
GIGI TETAP GIGI TETAP
PENCABUTAN
1 3 4 5 6

1 GUNTUR 76 10 7.6

2 MENTENG ATAS 305 15 20.3

3 PASAR MANGGIS 110 17 6.5

4 KARET 130 10 13.0

5 SETIABUDI 30 7 4.3

6 KARET KUNINGAN 75 6 12.5

50
7 KUNINGAN TIMUR 40 - -

8 KARET SEMANGGI - - -

766 65 11.8

51
III.8.9 PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI

PERKIRAAN PENANGANAN PERKIRAAN PENANGANAN KOMPLIKASI


JUMLAH BUMIL JUMLAH LAHIR NEONATAL
KOMPLIKASI NEONATAL
NO PUSKESMAS IBU DENGAN HIDUP
KEBIDANAN KOMPLIKASI L P L+P
HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN  % L P L+P L P L+P  %  %  %
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 GUNTUR 115 23 22 95.7 - - 110 - - 21 - - 18 85.7

2 MENTENG ATAS 763 153 152 99.6 - - 719 - - 139 - - 108 77.7
PASAR
3 775 155 94 60.6 - - 710 - - 141 - - 47 33.3
MANGGIS
4 KARET 298 60 54 90.6 - - 283 - - 54 - - 47 87.0

5 SETIABUDI 88 18 14 79.5 - - 84 - - 16 - - 12 75.0


KARET
6 430 86 75 87.2 - - 406 - - 78 - - 74 94.9
KUNINGAN
KUNINGAN
7 175 35 31 88.6 - - 149 - - 23 - - 18 78.3
TIMUR
KARET
8 73 15 14 95.9 - - 66 - - 13 - - 12 92.3
SEMANGGI
2,717 543 456 83.9 - - 2,527 - - 485 - - - - 336 69.3

Sumber: Koord. KIA

52
III.8.10 Data Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
III.8.10.1 Angka Kematian ibu

Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari yang
diharapkan, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI), dan angka
kematian bayi (AKB). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2007 didapatkan data angka kematian ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka kematian ibu
(AKI) tahun 2002 yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Data AKI tersebut membuat
Indonesia mulai optimis bahwa target MDGs untuk AKI tahun 2015 adalah sebesar
102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu berguna untuk menggambarkan
tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,
pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Kematian ibu di wilayah
puskesmas kecamatan setiabudi tidak ada.

Sumber: Koord. KIA

III.8.10.2 Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi adalah jumlah bayi yang meninggal dibandingkan


dengan jumlah kelahiran hidup dalam periode tertentu yang dapat menggambarkan
derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial.

53
III.8.10.3 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN PUSKESMAS KECAMATAN
SETIABUDI

Sumber: Koord. Imunisasi

54
III.8.11 Peningkatan Kesehatan Anak

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar yang dilakukan Puskesmas Kecamatan


Setiabudi dalam Peningkatan Kesehatan Anak ditujukan kepada siswa-siswa sekolah yang
ada di Wilayah Kecamatan Setiabudi mulai dari Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) dan Sekolah Lanjutan Menengah Atas (SMU).

Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: pendataan jumlah sekolah, pendataan jumlah


murid, pendataan sekolah yang melakukan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
pendataan sekolah yang melakukan kegiatan Dokter Kecil dan jumlah Dokter Kecil,
pendataan sekolah yang melakukan kegiatan penyuluhan Kesehatan, pendataan sekolah
yang melakukan kegiatan Screening, pemeriksaan kondisi kesehatan sekolah.

Kegiatan UKS ditujukan kepada seluruh masyarakat di lingkungan sekolah yaitu


murid, guru, penjaga sekolah dan lain-lain. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah serta
menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan generasi
mendatang yang berkualitas.

Kegiatan Dokter Kecil dilakukan dengan tujuan memberikan pelajaran dan


pelayanan kepada anak didik dalam melakukan kegiatan kesehatan seperti menimbang
berat badan, mengukur tinggi badan, pemeriksaan visus, Pembernatasan Sarang Nyamuk
(PSN), Kesehatan Lingkungan, pemeriksaan kuku yang seluruhnya ditujukan bagi siswa-
siswi di sekolah tersebut.

Sedangkan kegiatan Screening dilakukan untuk mengetahui kelainan fisik sejak


dini. Kelaianan fisik tersebut anatara lain : Mata, Kulit, Anemia, Paru-paru, Jantung,
Kusta, Status Gizi dan lain sebagainya.

55
Tabel 21. Jumlah Sekolah di Wilayah Kecamatan Setiabudi tahun 2014.

PRA SEKL SD SLTP SLTA


PON
NO KELURAHAN MI M.Ts SMU SMK MA SLB JUMLA
TK RA NEG SWT NEG SWT TREN
NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT

1 Menteng Atas 9 1 13 0 0 0 2 1 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 29

2 Pasar Manggis 3 0 6 2 0 1 0 3 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 18

3 Guntur 3 0 5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10

4 Setiabudi 2 0 1 3 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8

5 Karet 2 0 4 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9

6 Karet Kuningan 3 0 4 2 0 2 0 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 15

Kuningan
7 4 0 2 2 0 3 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 14
Timur

8 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 26 1 35 10 0 7 4 8 0 1 3 1 0 6 0 0 1 0 103

Sumber: Koord. UKS

56
Tabel 22 : Data Jumlah Murid Sekolah Ada Program Dokter Kecil / KKR Kecamatan Setiabudi Tahun 2014

DATA DASAR SEKOLAH ADA PROGRAM DOKTER KECIL/KKR DAN JUMLAH


SEKOLAH /
NO SMTP SMP
KELURAHAN TK SD MI SMA/MA SLB PONTREN SD/MI JML MI SMA/MA SLB PONTREN
/MTs /MTs

1 Menteng Atas 10 13 2 3 2 0 0 12 150 0 2/50 2/120 0 0

2 Pasar Manggis 3 9 0 4 3 0 0 8 100 20 0 0 0 0

3 Guntur 3 6 0 1 0 0 0 6 75 0 1/20 0 0 0

4 Setiabudi 2 4 0 1 1 0 0 4 80 0 1/20 1/60 0 0

5 Karet 2 5 0 1 1 0 0 5 100 0 1/10 0 0 0

6 Karet Kuningan 3 6 2 2 2 0 0 4 48 30 1/7 0 0 0

7 Kuningan Timur 4 4 3 2 1 0 0 6 25 20 2/10 0 0 0

8 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 27 47 7 14 10 0 0 45 578 70 4/90 3/180 0 0

Sumber: Koord. UKS

57
Tabel 23. Data Jumlah Murid Kelas I, II, III SD dan MI Kecamatan Setiabudi Tahun 2014

JUMLAH MURID KELAS I JUMLAH MURID KELAS II JUMLAH MURID KELAS III
NO SEKOLAH/KELURAHAN JML JML JML
SD/MI SMP/MTBS SMA/MA SD MI SD MI

1 MENTENG ATAS 618 230 461 1309 527 0 527 519 0 519

2 PASAR MANGGIS 341 75 140 556 279 7 286 243 8 251

3 GUNTUR 159 230 0 389 233 0 233 253 0 253

4 SETIABUDI 122 211 253 586 122 0 122 115 0 115

5 KARET 170 37 25 232 166 0 166 171 0 171

6 KARET KUNINGAN 201 26 202 429 115 35 150 105 33 138

7 KUNINGAN TIMUR 196 136 80 412 122 80 202 110 67 177

8 KARET SEMANGGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 1807 945 1161 3913 1564 122 1686 1516 108 1624
Sumber: Koord. UKS

58
Tabel 24. Sekolah Ada Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Puskesmas Kecamatan Setiabudi Tahun 2014

DATA DASAR SEKOLAH ADA KEDIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


NO SEKOLAH /
KELURAHAN TK SD MI SMTP/MTs SMA/MA SLB PONTREN TK SD MI SMTP/MTs SMA/MA SLB PONTREN

1 Menteng Atas 10 13 0 3 2 1 0 10 13 0 3 2 0 0

2 Pasar Manggis 3 9 0 3 3 0 0 3 9 0 3 3 0 0

3 Guntur 3 6 0 1 0 0 0 3 6 0 1 0 0 0

4 Setiabudi 2 4 0 1 1 0 0 2 4 0 1 1 0 0

5 Karet 2 5 0 1 1 0 0 2 5 0 1 1 0 0

6 Karet Kuningan 3 6 2 2 2 0 0 3 6 2 2 2 0 0

Kuningan
7 4 4 3 2 1 0 0 4 4 3 2 1 0 0
Timur

8 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 27 47 5 13 10 1 0 27 47 5 13 10 0 0

Sumber: Koord. UKS

NO SD / MI SMP / MTs SMA / MA

59
STATUS GIZI STATUS GIZI STATUS GIZI
SEKOLAH / JML JML JML
KELURAHAN DIPERIKSA DIPERIKSA DIPERIKSA DIP
> NRML NRML < NRML > NRML NRML < NRML > NRML NRML < NRML

1 Menteng Atas 603 45 524 34 519 23 465 31 461 28 401 32

2 Pasar Manggis 346 31 304 3 64 4 60 0 113 5 108 0

3 Guntur 142 8 125 9 227 9 211 7 0 0 0 0

4 Setiabudi 122 6 116 0 211 19 189 3 253 12 239 2

5 Karet 165 5 155 5 37 2 35 0 25 0 25 0

6 Karet Kuningan 188 0 188 0 20 0 20 0 201 0 210 0

7 Kuningan Timur 184 6 174 4 134 3 129 2 26 2 23 1

8 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 1750 101 1586 55 1212 60 1109 43 1079 47 1006 35

PERSEN 5,77 % 90,63% 3,14% 4,95% 91,50% 3,55% 4,15% 93,56% 3,09%

Tabel 25. Data Hasil Pengukuran Status Gizi (TT/BB) Puskesmas Kec. Setiabudi Tahun 2014

Sumber: Koord. UKS

60
III.8.12 Status Gizi Balita Puskesmas Kecamatan Setiabudi Tahun 2014

BALITA

NO PUSKESMAS D GIZI SANGAT


NORMAL KURUS
LEBIH KURUS
JML JML JML JML JML

1 KARET 392 5 388 4 0

2 SETIABUDI 100 0 100 0 0

PASAR
3 1501 0 1495 6 0
MANGGIS

MENTENG
4 1639 0 1630 9 0
ATAS

KARET
5 1211 0 1208 3 0
KUNINGAN

KUNINGAN
6 322 0 322 0 0
TIMUR

KARET
7 137 0 137 0 0
SEMANGGI

8 GUNTUR 147 0 146 1 0

JUMLAH 5449 5 5426 23 0

Sumber: KOORD. GIZI

III.8.13 Cakupan Status Gizi Balita

61
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang
diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status
kesehatan antara kebutuhan dan masukan nutrisi. Pengukuran status gizi ada empat criteria yaitu
Gizi Lebih, Gizi Baik, Gizi Kurang dan Gizi Buruk.

Sumber: KOORD. GIZI

Berdasarkan tabel diatas cakupan status gizi dalam setahun hampir semua kelurahan
mencapai pencapaian tertinggi pada status gizi baik namun ada beberapa kelurahan saja yg ada
ststus gizi kurang.

62
III.8.14 Cakupan tablet Fe 90

Defiensi zat besi merupakan penyebab anemia gizi yang paling lazim Anemia defisiensi
besi pada wanita hamil merupakan problem kesehatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia.
Dalam hal ini untuk mengurangi angka defisiensi anemia pada ibu hamil diberikan vitamin zat
besi.

Sumber: KOORD. GIZI

Berdasarkan tabel diatas cakupan tablet Fe 90 dalam setahun hampir semua kelurahan
mencapai pencapaian tertinggi.

63
III.8.15 Cakupan Vitamin A Ibu Nifas

Pemberian kapsul pada ibu nifas memiliki manfaat penting bagi ibu dan bayi yang di
susuinya. Tambahan vitamin A melalui suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI,
meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak. Oleh sebab itu
Pemerintah meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan cara memperkuat program
vitamin A ibu nifas.

Sumber: KOORD GIZI

Berdasarkan tabel di atas cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas hampir semua
kelurahan mencapai target pencapaian SPM.

64
III.8.16 SKDN PER KELURAHAN TAHUN 2014

SKDN
No Puskesmas
S K D N K/S D/S N/S D/K N/D

1 Menteng Atas 1714 1714 1350 1145 100 78,76 66,80 78,76 84,81

2 Pasar Manggis 1673 1673 1398 1345 100 83,56 80,39 83,56 96,21

3 Karet 564 564 392 128 100 69,50 22,70 69,50 32,65

4 Setiabudi 116 116 98 68 100 84,48 58,62 84,48 69,39

5 Karet Kuningan 1297 1297 1211 832 100 93,37 64,15 93,37 68,70

6 Kuningan Timur 420 420 322 254 100 76,67 60,48 76,67 78,88

7 Karet Semanggi 145 145 137 85 100 94,48 58,62 94,48 62,04

8 Guntur 170 170 147 95 100 86,47 55,88 86,47 64,63

Jumlah 6099 6099 5055 3952 100 83,41 58,45 83,41 69,66

65
Sumber: KOORD. GIZI

Berdasarkan grafik diatas cakupan pelayanan anak menurut SPM Puskesmas Kecamatan Setiabudi ada beberapa puskesmas kelurahan yang
cakupannya di bawah SPM yaitu kelurahan Karet 69.5 % dan Kelurahan Kuningan Timur 76.66 %. Hal tersebut mungkin disebabkan bahwa masih
kurangnya kesadaran dan partisipasi dari masyrakat sekitar tentang penimbangan di posyandu dan juga adanya penduduk musiman yang datang tercatat
di penimbangan namun pada bulan berikutnya tidak ikut penimbangan, hal demikian bisa memicu adanya penurunan dari cakupan di atas.

III.8.17 Cakupan Vitamin A


66
Cakupan pemberian vitamin A adalah Balita yang mendapat kapsul Vitamin A. Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A 1 kali
dan anak umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali per tahun di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Sumber: KOORD. GIZI

67
III.8.18 KESEHATAN LANSIA
Paradigma sehat menjadi orientasi baru pembangunan kesehatan di Indonesia yang
dirumuskan dalam satu visi : ” Indonesia Sehat 2010 ”.
 Hal yang paling mendasar dari paradigma sehat antara lain terjadi pergeseran dari
pelayanan medis (Madical care) ke pemeliharaan kesehatan (health care),
sehingga setiap upaya penanggulangan masalah kesehatan lebih mengutamakan
aspek promotif dan preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif.

Salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan, keterjangkauan dan mutu


pelayanan kesehatan khususnya pada usia lanjut adalah perlu diberdayakan serta
ditingkatkan berbagai ” Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ”, antara lain
melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Usia Lanjut.

TUJUAN :
Meningkatkan kesejahteraan usia lanjut melalui ktan Kelompok Usia Lanjut yang
mandiri dalam masyarakat.

SASARAN LANGSUNG :
1. Pra usia lanjut 45-59 tahun.
2. Usia lanjut 60-69 tahun.
3. Usia lanjut resiko tinggi yaitu usila lebih dari 70 tahun atau usia lanjut 60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan.

JENIS KEGIATAN KESEHATAN DI KELOMPOK USIA LANJUT :


1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari- hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan.
2. Pemeriksaan status mental.
3. Pemeriksaan status gizi.
4. Pengukuran tekanan darah.
5. Pemeriksaan laboratorium sederhana.
6. Penyuluhan kesehatan.
7. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas.
8. Kunjungan rumah dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat ( lintas
program )
III.8.19 INDIKATOR PEMBINAAN KESEHATAN USIA LANJUT

68
1 CAKUPAN PELAYANAN USIA LANJUT

Jml pra usila dan usila yang dibina x 100 %

Jml pra usila dan usila yang ada

1068 x 100 % = 3,78 %

28302

2 STATUS GIZI

Jumlah usila dengan IMT kurang x 100 %

Jumlah usila yang dibina

319 x 100 % = 29,9 %

1068

Jumlah usila dengan IMT lebih x 100 %

Jumlah usila yang dibina

68 x 100 % = 64,5 %

1068

3 PROSENTASE USILA DENGAN ANEMIA

Jumlah usila dengan anemia x 100 %

Jumlah usila yang dinina

0 x 100 % = 0 %

277

4 PROSENTASE USILA DENGAN HIPERTENSI

Jumlah usila dengan hipertensi x 100 % =

Jumlah usila yang dibina

892 x 100 % = 83,6 %

1068

5 KEMANDIRIAN USILA

Usila dengan tingkat kemandirian A

Jumlah usila dgn tk kemandirian A x 100 % =

Jumlah usila yang dibina

69
19 x 100 % = 1,78 %

1068

Usila dengan tingkat kemandirian B

Jumlah usila dgn tk kemandirian B x 100 % =

Jumlah usila yang dibina

161 x 100 % = 15,1 %

1068

6 CAKUPAN PEMANFAATAN PUSKESMAS

Jml lansia yg memanfaatkan pkm x 100 % =

Jumlah lansia yang ada

22022 x 100 % = 77,9 %

28302

III.8.20 UPAYA PROMOSI KESEHATAN


Peran serta masyarakat diarahkan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat
dalam rangka tercapainya derajat manusia yang berkualitas. Selama ini peran serta
masyarakat tergantung pada sikap masyarakat dan keadaan lingkungan dimana
masyarakat berada. Kesadaran, pengetahuan, pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
oleh masyarakat, merupakan parameter yang amat penting dalam mewujudkan peran
serta masyarakat yang optimal. Parameter yang dimaksud antara lain antara lain :
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Mengembangkan dan mengelola upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM)
3. Penyehatan lingkungan
4. Kesehatan ibu dan anak
5. Keluarga Sadar Gizi
6. Jaminan pelayanan kesehatan masyarakat (JPKM)

PHBS Rumah Tangga terdiri atas 10 indikator yaitu:

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

70
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan
oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan)

2. Memberi ASI Eksklusif


Bayi termuda umur 0–6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam
terakhir.

3. Menimbang balita setiap bulan


Balita (0–59 bl) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam
KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan
lainnya minimal 8 kali setahun. Menimbang balita setiap bulan adalah balita (umur
12-60 bulan) ditimbang setiap bulan dan tercatat dalam KMS dan buku KIA.

4. Menggunakan air bersih


Menggunakan air bersih adalah rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari yang berasal dari: air kemasan, air ledeng, air pompa, sumur
terlindung, mata air terlindung dan penampungan air hujan dan memenuhi syarat air
bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Sumber air pompa, sumur
air pompa, sumur dan mata air terlindung.

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun


Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun adalah penduduk 5 tahun ke atas
mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar, sebelum memegang
bayi, estela menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan menggunakan air
bersih mengalir dan sabun.

6. Menggunakan jamban sehat


Menggunakan jamban sehat adalah anggota rumah tangga yang menggunakan
jamban leher angsa dengan tangki septik atau lubang penampungan kotoran sebagai
pembuangan akhir dan terpelihara kebersihannya.

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

71
Memberantas jentik di rumah sekali seminggu adalah rumah tangga melakukan
pemberantasan jentik nyamuk di dalam dan atau di luar rumah seminggu sekali
dengan cara 3M Plus/ abatisasi/ ikanisasi atau cara lain yang dianjurkan.

8. Makan sayur dan buah setiap hari


Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas yang mengkonsumsi minimal 2 porsi
sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya setiap hari.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari


Melakukan aktifitas fisik setiap hari adalah penduduk/ anggota keluarga umur 10
tahun ke atas melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

10. Tidak merokok di dalam rumah


Tidak merokok di dalam rumah adalah pendudik/ anggota rumah tangga yang
berumur 10 tahun ke atas yang tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama
anggota keluarga lainnya.

III.8.21 Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan Kesehatan terbagi menjadi dua metode yaitu penyuluhan kelompok dan
penyuluhan massa. Penyuluhan kelompok yaitu penyuluhan kepada golongan tertentu
dengan jumlah yang terbatas. Misalnya, penyuluhan pada ibu-ibu posyandu, penyuluhan
pada kader kesehatan, penyuluhan pada anak sekolah, penyuluhan pada petugas
kesehatan dsb. Biasanya penyuluhan kelompok diadakan di lapangan (outdoor).
Penyuluhan massa yaitu penyuluhan yang dilakukan pada jumlah yang besar, biasanya
adalah penyuluhan melalui mini studio yang dilakukan di dalam puskesmas.

TABEL : JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KEC. SETIABUDI TH 2014

72
PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH
KELURAHAN KEGIATAN JUMLAH KEGIATAN
NO KECAMATAN
PENYULUHAN PENYULUHAN
KELOMPOK MASSA

1 Setiabudi Karet 80 50

2 Setiabudi 140 100

3 Pasar Manggis 300 75

4 Menteng Atas 285 60

5 Karet Kuningan 0 40

6 Kuningan Timur 0 23

7 Karet Semanggi 0 20

8 Guntur 0 10

SUB JUMLAH JUMLAH 805 378

Sumber: KOORD. PROMKES

Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan kelompok terbanyak adalah kelurahan


pasar manggis sebesar 300, dan yang terkecil adalah kelurahan karet sebanyak 80. Jumlah
kegiatan penyuluhan massa terbanyak adalah kelurahan setiabudi sebanyak 100, dan yang
terkecil adalah kelurahan guntur sebanyak 10.

73
74
TAHUN 2014

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS %
JUMLAH
JUMLAH BER PHBS *
DIPANTAU DIPANTAU
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SETIABUDI MENTENG ATAS 0 0 0 0 0

2 PASAR MANGGIS 0 0 0 0 0

3 KARET 0 0 0 0 0

4 SETIABUDI 0 0 0 0 0

5 KARET KUNINGAN 4.180 4.180 100,0 1.190 28,5

6 KARET SEMANGGI 1.209 1.209 100,0 513 42,4

7 KUNINGAN TIMUR 2.202 2.202 100,0 932 42,3

8 GUNTUR 2.156 2.156 100,0 709 32,9


JUMLAH (KAB/KOTA)
9.747 9.747 100,0 3.344 34,3
Sumber: KOORD. PROMKES

75
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI
TAHUN 2014

RUMAH
NO PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH YANG JUMLAH % RUMAH
YANG % DIPERIKSA
DIPERIKSA YANG SEHAT SEHAT
ADA
1 3 4 5 6 7 8

1 MENTENG ATAS 4.678 400 8,6 364 91,0

2 PASAR MANGGIS 7.199 400 5,6 363 90,8

3 KARET 1.665 400 24,0 379 94,8

4 SETIABUDI 804 400 49,8 359 89,8

KARET
5 4.902 400 8,2 383 95,8
KUNINGAN
KARET
6 1.277 400 31,3 367 91,8
SEMANGGI
KUNINGAN
7 1.389 400 28,8 371 92,8
TIMUR
8 GUNTUR 1.336 400 29,9 373 93,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 23.250 3.200 13,8 2.959 92,5

76
III.8.22 PENINGKATAN SURVEILANS DAN EPIDEMIOLOGI
1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Surveilans Epidemiologi merupakan suatu rangkaian proses pengamatan yang
terus menerus sistematik dan berkesinambungan dalam pengumpulan data,analisa dan
interprestasi data kesehatan dalam upaya untuk menguraikan dan memantau suatu
peristiwa kesehatan agar dapat dilakukan penanggulangan yang efektif dan efisien
terhadap masalah kesehatan masyarakat tersebut.
Tujuan surveilans antara lain :

Monitoring kecenderungan untuk memperhatikan perubahan dalam melakukan


intervensi
Deteksi dan prediksi kejadian luar biasa
Melakukan evaluasi terhadap program pencegahan
Memproyeksikan perencanaan pelayanan kesehatan
Eliminasi (mengecilkan) dan eradikasi (men-nolkan) penyakit dan lain-lain

Kegiatan surveilans yang dilakukan petugas Puskesmas Kecamatan Kebayoran


baru yaitu hanya sebatas membuat laporan yang bersumber dari data kesakitan (LB1)

Jenis laporan yang dibuat antara lain :


W1 (laporan harian / jika terjadi KLB)
W2 (laporan mingguan untuk penyakit yang potensial KLB)
STP (Sistem Terpadu Penyakit) laporan bulanan
Laporan Campak (form C1)
Laporan Kematian

2. PEMERIKSAAN JENAZAH
Kegiatan pemeriksaan jenazah yang dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Setiabudi bersumber dari laporan keluarga atau orang terdekat dari
almarhum / almarhumah. Pemeriksaan dilakukan sebelum 24 jam jenazah tersebut
dinyatakan sebagai kematian wajar.

77
Petugas pemeriksa jenazah merupakan pegawai yang telah memiliki sertifikat
yang dikeluarkan oleh institusi kesehatan dengan mengikuti pelatihan pemeriksaan
jenazah.

Petugas pemeriksa jenazah di Puskesmas Kecamatan Setiabudi belum seluruhnya


mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan tersebut sehingga untuk mendukung
terlaksananya tugas dengan baik meskipun petugas belum memiliki sertifikat namun
Kepala Puskesmas Kecamatan Setiabudi mengeluarkan Surat Tugas untuk menunjuk 1
orang pegawai di setiap Puskesmas Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Setiabudi
sebagai petugas pemeriksa jenazah.

Hal ini terkait dengan kegiatan pemeriksaan terhadap jenazah yang dilakukan
selama 24 jam. Seluruh petugas berkoordinasi untuk saling membantu dalam
melaksanakan tugas tersebut agar tidak terjadi penundaan pemeriksaan yang disebabkan
ketiadaan petugas di wilayahnya masing-masing ketika ada kasus kematian.

Laporan kematian yang dikeluarkan petugas pemeriksa jenazah menggunakan


lembar laporan sesuai standar ICD-X. Laporan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi
penyakit penyebab langsung kematian, juga dapat digunakan untuk mengurus proses
pemakaman jenazah.

III.8.23 PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN


KERJA

1. PELAKSANAAN PEMANTAUAN JENTIK BERKALA (PJB) & ABATISASI

Kegiatan Pemantauan jentik berkala di wilayah Kecamatan Setiabudi dilakukan


oleh beberapa pihak yaitu Jumantik, Juminten, kader kesehatan, masyarakat, petugas
kesehatan dan sector lain yang terkait. Pemantauan jentik yang dilakukan jumantik
dilakukan setiap hari sedangkan juminten, kader kesehatan dan pihak terkait melakukan
pemantauan jentik setiap hari Jum’at yang dikenal dengan istilah PSN 30 menit. Petugas
kesehatan memantau kegiatan–kegiatan tersebut dan melakukan sampling setiap tiga
bulan sekali. Petugas kesehatan juga melakukan pemantauan jentik setiap seminggu
sekali pada tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang
disebut dengan pemantauan jentik kualitas lingkungan.

78
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan oleh Juru pemantau jentik
(Jumantik) dan masyarakat terhadap angka bebas jentik yang didapat.

Kegiatan Abatisasi dilakukan bersamaan dengan pemantauan jentik berkala yang


bertujuan untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti
penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH RUMAH / BANGUNAN RUMAH/BANGUNAN


RUMAH / DIPERIKSA BEBAS JENTIK
NO PUSKESMAS
BANGUNAN
YANG ADA JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 MENTENG ATAS 4.678 400 8,55 364 91,00

PASAR
2 7.199 400 5,56 363 90,75
MANGGIS

3 KARET 1.665 400 24,02 379 94,75

4 SETIABUDI 804 400 49,75 359 89,75

KARET
5 4.902 400 8,16 383 95,75
KUNINGAN

KARET
6 1.277 400 31,32 367 91,75
SEMANGGI

KUNINGAN
7 1.389 400 28,80 371 92,75
TIMUR

8 GUNTUR 1.336 400 29,94 373 93,25

JUMLAH ( KAB/KOTA) 23.250 3200 13,76 2959 92,47

Sumber: KOORD. KESLING

79
2. PENGAWASAN & PEMBINAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
Kegiatan pengawasan dan pembinaan tempat-tempat umum di wilayah
Kecamatan Setiabudi dilakukan oleh petugas penanggung jawab kesehatan lingkungan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau keadaan tempat-tempat umum yang meliputi :
Sarana Kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana lain
(terminal, pasar, hotel, salon kecantikan, dan panti pijat)
Pada tempat-tempat umum tersebut juga dilakukan uji petik pemeriksaan sampel
air bersih. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air bersih secara fisika,
bakteriologi dan kimia. Kegiatan lain yang dilakukan petugas yaitu pembinaan hygiene
tempat pengelolaan makanan yang bertujuan sama dengan pemeriksaan tempat-tempat
umum.
Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengelolaan Makanan
(TUPM) di wilayah Kecamatan Setiabudi sebanyak 515 yang meliputi hotel, pasar, salon
kecantikan, panti pijat, terminal, rumah makan, jasa boga dan pedagang kaki lima. Dari
515 TUPM yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 28 lokasi dan yang berstatus sehat
sebanyak 24 lokasi (97%) Masalah yang dihadapi yaitu TUPM sangat cepat berubah
keadaannya terutama salon kecantikan, rumah makan dan pedagang kaki lima sehingga
sulit mendapatkan data yang pasti, akan mempengaruhi pemantauan dan pembinaan yang
dilakukan.
Data jumlah institusi yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Setiabudi sebanyak
615 institusi yang meliputi sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah,
perkantoran dan sarana lainnya. Institusi yang dibina sebanyak 101 (51%). Di wilayah
Kecamatan Setiabudi .
Berikut presentase tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) sehat
menurut Puskesmas Kecamatan Setiabudi.

80
81
DIPERIKSAJUMLAH
JUMLAH YG ADA

JUMLAH YG ADA

JUMLAH YG ADA

JUMLAH YG ADA

JUMLAH YG ADA
JUMLAH SEHAT

JUMLAH SEHAT

JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT

JUMLAH SEHAT
DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA
% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2

1 MENTENG ATAS 1 - - - 5 2 2 100 1 - - - 144 2 2 100,00 151 4 4 10

2 PASAR MANGGIS - - - - 4 - - - 2 - - - 37 2 2 100,00 43 2 2 10

3 KARET 1 - - - 5 4 4 100 1 - - - 61 2 1 50,00 68 6 5 83

4 SETIABUDI 3 - - - 8 6 6 100 - - - - 17 2 1 50,00 28 8 7 87

5 KARET KUNINGAN 1 - - - 11 2 2 100 - - - - 146 2 1 50,00 158 4 3 7

6 KARET SEMANGGI 2 - - - 2 - - - 1 - - - 17 - - - 22 0 0 -

7 KUNINGAN TIMUR 1 - - - 1 - - - - - - - 24 2 1 50,00 26 2 1 5

8 GUNTUR - - - - 7 - - - - - - - 12 2 2 100,00 19 2 2 10

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 0 0 - - 14 14 100 5 0 0 - 458 14 10 71,43 515 28 24 8

82
III.8.24 PENANGANAN GAWAT DARURAT
PENINGKATAN PELAYANAN SIAGA KESEHATAN DI LAPANGAN
Definisi Penanganan kegawat daruratan yang dikutip dari buku modul pelatihan gawat
darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta adalah suatu kegiatan untuk mengenai suatu keadaan atau
situasi yang mengancam sekelompok masyarakat dan atau masyarakat luas yang memerlukan
respon penaggulangan sesegera mungkin dan memadai di luar prosedur rutin, dan apabila tidak
distabilkan menyebabkan gangguan pada kehidupan dan penghidupan.
Kegiatan penanganan gawat darurat yang dilakukan petugas kesehatan di Wilayah
Kecamatan Setiabudi berupa pelayanan siaga kesehatan lapangan. Kegiatan tersebut meliputi
bantuan : Penanganan banjir, kebakaran, hari-hari besar nasional, hari-hari besar keagamaan
dan kegiatan sosial lainnya.
Puskesmas Kecamatan Setiabudi tidak mempunyai daerah rawan tetapi posko untuk
banjir tetap di siapkan apabila ada kejadian banjir puskesmas Kecamatan Setiabudi sudah siap
TIM Gadarnya. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan pertolongan berupa pengobatan
gratis kepada seluruh korban banjir di kelurahan-kelurahan tersebut melalui posko kesehatan
yang dibuka selama 24 jam dan merujuk pasien yang memerlukan rujukan ke Rumah sakit.
Pada upacara peringatan hari-hari besar nasional seperti Hari Kartini (21 April 2014),
Hari Pendidikan Nasional (2 Mei 2014), Hari kebangkitan Nasional (20 Mei 2013) Hari
Kemerdekaan (17 Agustus 2014) Tim gawat darurat dengan Mobil Ambulance juga
mendampingi sebagai petugas kesehatan lapangan. Pada hari-hari besar keagamaan terutama
pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Natal Tim Gawat Darurat Puskesmas Kecamatan
Setiabudi dengan mobil Ambulance membuka posko di terminal Manggarai dan gereja-gereja
yang ada di wilayah Kecamatan Setiabudi

83
III.8.25 PERBAIKAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KESEHATAN

A. PENERAPAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU

Dalam rangka memberikan Pelayanan yang bermutu dan memberikan kepuasan Pelanggan
serta perbaikan yang berkesinambungan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi, maka Puskesmas
Kecamatan Setiabudi terus berkomitmen untuk menjalankan system Manajemen Mutu ISO
9001 -2008 dengan kegiatan-kegiatan sbb ;

1. Penyusunan dan Sosialisasi Dokumen Prosedur ataupun Instruksi kerja baik baru maupun
revisi.
1.1 Membuat dan menerbitkan sejumlah 7 Instruksi kerja Baru.
1.2 Melakukan Revisi sejumlah 8 Prosedur Mutu dan 86 instruksi kerja
2. Melakukan Survey Kepuasaan Pelanggan
2.1 Melakukan survey kepuasan Pelanggan 1 tahun sekali, dilaksanakan pada bulan
Oktober 2014, terhadap Pelanggan Puskesmas yang berkunjung dengan jumlah
Responden 500 orang .

2.2 Metode survey yang dipakai dengan membagikan questioner selama 5 hari.

2.3 Survey Dilakukan terhadap layanan unit pelayanan loket, poli umum, poli gigi,
KIA/KB, imunisasi, Laboratorium, Radiologi dan Layanan kamar obat, serta Pelayanan
24 jam, poli MTBS, TB paru, Rumah Bersalin, poli mata, poli Gizi, poli VCT & IMS,
poli lansia, poli PTM.

2.4 Hasil Survey Kepuasan Pelanggan Mendapatkan Angka : 75,12, bahwa hasil pelayanan
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Baik.

2.5 Hasil komplain pelanggan (kritik & saran) yang masuk ke kotak saran berjumlah 16
surat, melalui media cetak berjumlah 3. Banyak ketidaknyamanan terhadap pelayanan
petugas di loket, poli askes, poli umum, MTBS, Paru, dan Tata usaha.

3. Mengadakan kegiatan Audit Internal


3.1 Audit Internal pada Bulan Mei 2014 untuk semua poli dengan hasil Temuan kriteria
Major 2, Minor 47 dan Observasi 17. Jenis temuan terbanyak dari klausul 7.5.

3.2 Audit Internal pada Bulan Oktober 2014 dilakukan untuk semua unit. Jumlah Temuan
sesuai jenis kriterianya ; major 1, temuan minor 45 dan observasi 25. jenis temuan
terbanyak dari klausul 7.5.

84
4. Mengadakan kegiatan Audit External bekerjasama dengan PT SAI GLOBAL
4.1 Tahap Surveilance Audit pada bulan Juli 2014.
5. Mengadakan kegiatan Tinjauan Management
5.1 Tinjauan manajemen dilakukan setiap 6 bulanan dengan agenda Pembahasan;
5.1.1 Hasil Audit Internal dan eksternal
5.1.2 Status Tindakan Koreksi & Pencegahan
5.1.3 Penanganan komplain pelanggan
5.1.4 Pencapaian Sasaran Mutu
5.1.5 Tindaklanjut Tinjauan Sebelumnya
5.1.6 Perubahan pada Sistem Manajemen
5.1.7 Rekomendasi Peningkatan
6. Menindaklanjuti komplain pelanggan.
Jumlah komplain pelanggan diterima dari kotak saran selama januari – desember 2014
sejumlah 16 buah, masalah yang disoroti terutama tentang jam layanan dan keramahan
petugas dan media elektronik berjumlah 3 buah.

7. Melakukan Pemantauan terhadap Pencapaian Sasaran Mutu unit.


Target sasaran mutu unit layanan hampir rata-rata sudah dapat tercapai. Maka diusulkan
untuk tahun yang akan datang dibuat sasaran mutu yang baru. Hasil pencapaian target
sasaran mutu terlampir.

III.8.26 KEPEGAWAIAN

85
Kepegawaian menyampaikan informasi yang meliputi kenaikan pangkat baik regular
maupun fungsional kepada pegawai yang memenuhi kriteria tersebut. Kepegawaian juga
mensosialisasikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah kepegawaian melalui pertemuan
khusus seperti penghitungan angka kredit untuk pejabat fungsional, Disiplin pegawai
(kehadiran dan ketidakhadiran pegawai ) Penilaian kehadiran meliputi datang telat dan pulang
cepat, sedangkan ketidakhadiran meliputi izin, sakit dan alpa. Penilaian kinerja dilakukan setiap
akhir bulan, nilai tersebut akan mempengaruhi jumlah nominal Tunjangan Kinerja Daerah
(TKD) yang diterima.

Jumlah Pegawai Puskesmas Kecamatan Setiabudi Tahun 2014 sebanyak 126 orang
terdiri atas 62 orang tenaga PNS dan 64 orang tenaga honorer, yang ditempatkan di 1
Puskesmas Kecamatan, 6 Puskesmas Kelurahan dan 1 Rumah Bersalin. Jumlah tersebut
meliputi tenaga Medis, Paramedis dan Non Medis (umum/termasuk tenaga kebersihan dan
pengaman kantor).

DATA PEGAWAI PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI


TAHUN 2014
NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH

1 Ka. Puskes. Kec. 1 0 1

2 Ka. Sub. Bag. Tata Usaha 1 0 1

3 DOKTER UMUM 19 4 23

4 DOKTER GIGI 9 0 9

5 BIDAN 11 13 24

6 PERAWAT 7 11 18

7 PERAWAT GIGI 4 3 7

8 SANITARIAN 2 0 2

9 RONTGEN 1 0 1

10 GIZI 1 2 3

11 APOTEKER 1 2 3

12 ASISTEN APOTEKER 2 5 6

13 SKM 0 0 0

14 PRANATA LABORAT 0 2 2

15 TENAGA NON PNS 4 23 27


86
JUMLAH 62 64 126

Sumber : pelaksana kepegawaian

Proporsi tenaga PNS sebesar 62 ( 42 % ) dan Non PNS sebesar 64 (58 %).
merupakan suatu masalah yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam memberikan
pelayanan. Terutama dengan sangat terbatasnya jumlah tenaga medis yang ada kaitannya erat
dengan upaya peningkatan kualitas produk jasa pelayanan kesehatan berupa kesesuaian
diagnosa dan terapi yang sepenuhnya merupakan kompetensi tenaga medis. Demikian juga
untuk tenaga paramedis masih belum memadai dari segi kuantitas sehingga sulit untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada upaya kesehatan masyarakat.Ditambah
dengan jumlah tenaga umum yang ada di Puskesmas Kecamatan Setediabudi secara kwalitas
dan kwantitas belum memenuhi standar yang ada, dalam pelaksanaan kegiatan manajemen
Puskesmas masih kurang maksimal di karenakan tenaga yang merangkap dan sangat terbatas
jumlahnya.

Secara umum SDM Puskesmas Kecamatan Setiabudi jumlahnya masih kurang


memadai jika dibandingkan dengan beban kerja yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang
dikerjakan oleh Puskesmas Kecamatan Setiabudi.

DATA PEGAWAI PENSIUN PADA TAHUN 2014


PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI

NO BULAN NAMA TEMPAT TUGAS

87
1 Tidak Ada

III.8.27 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Kegiatan Diklat kepegawaian Puskesmas Kecamatan Setiabudi merupakan


bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan Ketata usahaan. Kegiatan Diklat ini
dilaksanakan utuk memonitor pelaksanaan pelatihan ataupun peningkatan wawasan
yang diikuti oleh pegawai Puskesmas Kecamatan Setiabudi dalam kaitannya dengan
kompetensi yang dimiliki pegawai, tugas pokok dan fungsi, serta evaluasi keefektifan
hasil pelatihan/ peningkatan wawasan yang diikuti oleh pegawai dalam melaksanakan
tugas pokok di Puskesmas. Selain itu peran Diklat kepegawaian adalah untuk melihat
seberapa besar pencapaian sasaran mutu dari Diklat kepegawaian dimana Puskesmas
Kecamatan Setiabudi menetapkan sasaran mutunya adalah : Setiap pegawai mengikuti
peningkatan wawasan/ pelatihan minimal 10 jam pertahun .

Dengan ditetapkannya sasaran mutu Diklat kepegawaian ini, diharapkan semua


pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan/ peningkatan
wawasan teknis substantif yang dilaksanakan oleh Institusi seperti Dinas Kesehatan,
Suku Dinas Kesehatan, Kementrian Kesehatan, Diklat Provinsi DKI Jakarta atau
institusi penyelenggara pelatihan/ peningkatan wawasan yang lain. Bila masih banyak
pegawai yang belum mengikuti pelatihan / peningkatan wawasan yang diselenggarakan
oleh institusi penyelenggara diklat, maka bagian Diklat kepegawaian Puskesmas
Kecamatan Setiabudi akan menyelenggarakan peningkatan wawasan pegawai intern,
yaitu peningkatan wawasan yang diselenggarakan secara internal oleh narasumber dari
salah satu pegawai dengan peserta pegawai Puskesmas Kecamatan Setiabudi kegiatan
ini diharapkan dapat mencapai sasaran mutu Diklat kepegawaian, selain itu juga dapat
meningkatkan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan pegawai.

A. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS SUBSTANTIF YANG


DISELENGGARAKAN OLEH INSTITUSI DILUAR PUSKESMAS KEC.
SETIABUDI

88
1. Pelatihan system pencatatan dan pelaporan program VCT dan IMS ( Infeksi
Menular Seksual ).
2. Seminar Urologi : Penatalaksanaan hypertropi prostat, Colic ureter dan batu
saluran kemih.
3. Pelatihan strategi DOTS bagi petugas TB.
4. Pelatihan sistem informasi SIK program LJSS bagi penginput data dalam
soft ware JAIS ( Jakarta Aids Information Sistem ).
5. Pelatihan penanganan teroris.
6. Pelatihan stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang.
7. Pelatihan Managent representatif for quality, health safety and enviroment
management system.
8. Pelatihan Lead auditor.
9. Pelatihan flu burung.
10. Pelatihan Fasilitator konselor ASI.
11. Pelatihan Komputer perkantoran.
12. Pelatihan management TB.
13. Pelatihan BTCLS ( Basic Trauma Cardiac Life Support ).
14. Pelatihan Measuring customer satisfaction for ISO 9001 : 2008.
15. Pelatihan pemeriksa kesehatan jamaah haji tahun 2010.
16. Symposium on clinical cardiology and ECG coure 2010.
17. Pelatihan penatalaksanaan penyakit ISPA.
18. Pelatihan diare.
19. Pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi.
20. Peningkatan wawasan penyakit kanker.
21. Pelatihan Lot quality assurance system ( LQAS ).
22. Seminar kanker anak.
23. Peningkatan wawasan Keselamatan kerja dan kesehatan bagi petugas di
Instalasi radiodiagnostik.
24. Peningkatan wawasan MTBS ( Managemen Terpadu Balita sakit ).
25. Penngkatan wawasan Pemberdayaan masyarakat tentang penggunaan obat
rasional ( POR ).
26. Pelatihan kesehatan jiwa dengan modul deteksi dini gangguan jiwa metode 2
menit.
89
27. Pelatihan quality management system management representative
foundation course.
28. Pelatihan uji coba PAL ( Practical approach to lung health ).
29. Pelatihan kolaborasi TB HIV.
30. Pelatihan Pengadaan Barang dan jasa

B. PENINGKATAN WAWASAN PEGAWAI INTERN YANG


DISELENGGARAKAN OLEH PUSKESMAS KEC. SETIABUDI.

1. Peningkatan wawasan Strategi DOTS.


2. Peningkatan wawasanPpengelolaan limbah medis.
3. Pelatihan Pembacaan hasil kalibrasi.
4. Peningkatan wawasan Penatalaksanaan Asthma.
5. Peningkatan wawasan Fasilitator Konselor ASI.
6. Peningkatan wawasan Management TB.
7. Peningkatan wawasan MTBS.
8. Peningkatan wawasan Penyakit Diare.

III.8.28 PENGELOLAAN DATA KESEHATAN (SP2TP DAN SIK)

Kegiatan pelaporan melalui system SP2TP yang dilakukan Puskesmas


Kecamatan Setiabudi yaitu : Laporan bulanan (LB1 = data kesakitan, LB3 = Gizi, KIA,
Imunisasi, P2M, LB4 = Kegiatan Puskesmas). Setiap akhir bulan laporan yang
dikerjakan oleh petugas Puskesmas Kelurahan dikirim ke Puskesmas Kecamatan untuk

90
selanjutnya dikirim ke Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Selatan yang
dilengkapi dengan disket/flashdisk (softcopy).

Informasi yang bisa disajikan melalui sistem pelaporan SP2TP antara lain :
jumlah 10 penyakit terbanyak, jumlah kunjungan, dan lain-lain yang dapat menjadi
acuan dalam pembuatan laporan tahunan Puskesmas.

Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi di dunia
pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
system yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan. Pendidikan masyarakat
yang relative tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal termasuk informasi
tentang kesehatan menyebabkan semakin bervariasi dan tingginya tuntutan kebutuhan
kesehatan masyarakat. Hal ini membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan
termasuk kesiapan informasi untuk mendesain dan menilai pelayanan kesehatan yang
tepat.

Organisasi pelayanan kesehatan yang modern, efisien dan efektif adalah yang
dipilih oleh konsumen. Untuk menunjang kegiatan tersebut maka dibuatlah Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) Integrasi.

SIK Integrasi merupakan kegiatan penyediaan data dan informasi secara terpadu
dan menyeluruh di lingkungan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat (termasuk
Puskesmas Kecamatan dan kelurahan). Keberhasilan kegiatan ini sangat bergantung
dari peran aktif seluruh komponen tim pelaksana dan penanggungjawab program
sebagai sumber data dan informasi.

Kegiatan SIK Integrasi yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Setiabudi berupa


entry data yang mencakup seluruh komponen pelayanan. Entry data bersumber dari
family folder (buku status) pasien yang datang berobat ke Puskesmas. Data yang dapat
diinput melalui SIK Integrasi antara lain : nama, umur, alamat, agama, jenis kelamin,
status keluarga Pasien (KK, Istri/suami, anak), diagnose penyakit, obat yang diberikan,
jenis pembayaran (Umum, ASKES, Jamsostek, Gratis), Nama Dokter yang melakukan
pemeriksaan, Rujukan ke bagian lain jika diperlukan (Laboratorium, Radiology)

Kegiatan SIK Integrasi dilakukan setiap hari oleh petugas di seluruh Puskesmas
yang ada di Kecamatan Setiabudi (Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan).
91
Data yang dikirimkan setiap hari dalam softcopy berupa disket dari Puskesmas
Kelurahan ke Puskesmas Kecamatan selanjutnya di copy ke dalam dokumen SIK
Puskesmas Kecamatan kemudian dikirim ke Sudin Kesehatan melalui internet.

III.8.29 PENYELENGGARAAN JPK GAKIN

Penyelenggaraan jaringan pengaman kesehatan keluarga miskin yang dilakukan


di Puskesmas Kecamatan Setiabudi meliputi kegiatan : Pelayanan Kesehatan Dasar,
Pelayanan Kesehatan Gigi, Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Kesehatan Ibu,
Pelayanan Keluarga Berencana, Pelayanan Imunisasi, Revitalisasi Posyandu, Rujukan
ke Rumah Sakit.

Dana JPK Gakin yang diterima Puskesmas kelurahan di wilayah Kecamatan


Setiabudi disalurkan melalui rekening Puskesmas kelurahan yang diatasnamakan
Kepala Puskesmas Kelurahan dan petugas penganggungjawab program JPK Gakin
tersebut.

Dana yang diterima meliputi : Dana Pelayanan Kesehatan Dasar, Dana


Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin, Dana Revitalisasi Posyandu dan Dana Operasional.

Penggunaan dana tersebut disesuaikan dengan buku pedoman petunjuk


pelaksanaan pelayanan JPK Gakin yang diterbitkan olah Departemen Kesehatan.
Penggunaan dana yang telah dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan di Kecamatan
Setiabudi antara lain :

- Transport petugas dalam kegiatan verifikasi data keluarga miskin di


lapangan (dalam bentuk klaim bon bensin)
- Biaya pertemuan minilokakarya (minlok) pegawai di Puskemas
kelurahan
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan penanganan program Gizi
Buruk & Gizi Kurang di wilayah tersebut.
- Revitalisasi Posyandu

92
- Peningkatan pengetahuan kader di tingkat kelurahan

- Pembelian alat tulis kantor (ATK) yang digunakan dalam pelayanan


gakin
- Transport yang digunakan untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit

- Klaim biaya bersalin keluarga miskin ke Rumah Bersalin


Seluruh kegiatan yang dilakukan tersebut dilaporkan setiap akhir bulan ke Suku
Dinas Kesehatan Masyarakat dan Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan.

IV. PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN

Puskesmas Kecamatan Setiabudi berdiri pada tahun 1970 dan secara administratif
terletak di Jl. Halimun No. 13 Rt. 03/03, Kel. Guntur, Kecamatan Setiabudi.
Kecamatan Setiabudi merupakan bagian dari puskemas kecamatan yang berada di

93
wilayah kotamadya Jakarta Selatan dengan jumlah RT / RW sebanyak 509 RT, dan 50
RW, luas wilayah 884,90 km2.
Dalam melaksanakan tugasnya mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan pada
masyarakat, Puskesmas kecamatan Setiabudi dibantu oleh 6 Puskesmas Kelurahan dan
1 Rumah Bersalin dengan tenaga PNS 62 orang, tenaga kontrak 64 orang yang terdiri
dari Medis, Paramedis, Apoteker, SPPH dan Tenaga Non Medis.
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat saat ini telah mengikuti standar
Sistem Manajemen Mutu yang telah ditetapkan sehingga dapat menciptakan kepuasan
bagi pelanggan yang datang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan prima di
Puskesmas. Sarana dan prasarana yang ada mengalami perubahan baik dalam kwalitas
maupun kwantitas, meliputi jumlah tenaga, jumlah alkes, jenis obat, kenyamanan dan
keramahan pelayanan juga menjadi faktor penyebab meningkatnya kunjungan pasien di
tahun 2014.

IV.2. SARAN

Bila ada kesalahan dalam penulisan dan data penulis mohon maaf. Kritik dan saran
kami terima dengan lapangdada. Terima kasih.

94

Anda mungkin juga menyukai