Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan syukur dan atas berkat rahmat Allah
SWT , Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawabening tahun 2016-2021
telah selesai disusun.
Dokumen Rencana Strategis ini disusun sebagai acuan bagi
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat maupun dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya secara umum selama kurun waktu
perencanaan yaitu tahun 2016 -2021 sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing masing.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini. Kami
menyadari bahwa rencana strategis ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan masukan, saran
dan kritik sebagai upaya kita bersama untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Rawa bening,
Kepala UPTD
bening

NIP.

2016
Puskesmas Rawa

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya
kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang harus dilaksanakan oleh
seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit
paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
pendekatan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) , serta merupakan
kesepakatan global maupun nasional.
Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga
Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan
pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas serta
disesuaikan
dengan
kemampuan
puskesmas.
Upaya
kesehatan
pengembangan antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga,
Perkesmas, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut
dan Pengobatan Tradisional.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah,
pemberdayaan masyarakat , keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas
harus melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik. Manajemen
puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis
untuk menghasilkan luaran ( output ) puskesmas secara efektif dan efisien.

Kegiatan manajemen puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan


pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan
tersebut
merupakan
satu
kesatuan
yang
saling
terkait
dan
berkesinambungan.
Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan puskesmas tersebut , maka
Puskesmas Rawa bening menyusun Rencana Strategi ( Renstra ) sebagai
kerangka acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas
guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan selama kurun waktu 5
tahun ke depan (2016-2021).
Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua kegiatan
akan lebih terencana , lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target
baik dalam kualitas maupun kuantitas program kegiatan serta memenuhi
kebutuhan dan harapan masyarakat pada umumnya. Penyusunan renstra ini
mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional, Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Selatan dan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur. Adapun
penetapan kegiatan dalam renstra didasarkan pada pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud
1. Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan Puskesmas Rawa
bening dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas.
2. Mewujudkan keterpaduan arah , strategi , keselarasan program dan
kegiatan sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan.
3. Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi
kegiatan Puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan
secara terpadu, terarah dan terukur.
4. Adanya tolok ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan program
kegiatan Puskesmas Rawa bening.
Tujuan
1.

Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas ke dalam program


kegiatan untuk periode waktu 2016 - 2021.

2.

Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang


dituangkan dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ).

3.

Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan


instrument pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan
guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan.

C. Landasan Hukum
1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 ).
2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437).
3. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Nomor
4438).
4. Undang Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025 ( Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 33 , tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700).
5. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan
Indonesia Sehat 2010.

Nomor
Menuju

7. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
8. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat.
9. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan
Tahun 2010 2014.
10.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten
dan Kota.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika rencana strategis adalah sebagai berikut :

Bab

Bab

Bab

Bab

Bab

Bab

Bab

I.

Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan
landasan hukum
II. Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Puskesmas Rawa bening
Bab ini berisi tentang struktur organisasi , susunan kepegawaian
dan kelengkapan, tugas pokok dan fungsi UPTD Puskesmas Rawa
bening serta upaya kesehatan yang dilaksanakan.
III. Gambaran Pelayanan UPTD Puskesmas Rawa bening
Bab ini berisi tentang gambaran umum puskesmas, kinerja
pelayanan kesehatan (capaian indicator SPM bidang Kesehatan )
dan status kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawa
bening.
IV. Isu Isu Strategis
Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala internal, peluang
eksternal, peluang internal serta rumusan permasalahan strategis
UPTD Puskesmas Rawa bening.
V.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan
Bab ini berisi tentang Visi, Misi, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk tahun 2016-2021.
VI. Program, Kegiatan , Indikator Kinerja
Bab ini berisi tentang program, kegiatan dan indicator kinerja
kegiatan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
VII. Penutup

Lampiran
Pada Lampiran ini berisikan Program Kerja Tahunan UPTD Puskesmas Rawa
bening tahun 2016 2021.

BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS RAWA
BENING
A. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Bupati Batang Nomor 59 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD Puskesmas Kabupaten

Batang , disebutkan bahwa Susunan Organisasi Puskemas Non Perawatan


terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Pelaksana Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
d. Pelaksana Unit Kesehatan Keluarga
e. Pelaksana Unit Pemulihan Kesehatan
f. Pelaksana Unit Kesehatan Lingkungan dan Peran Serta Masyarakat
g. Puskesmas Pembantu

B. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN KELENGKAPAN


Sumber Daya Manusia
Jumlah seluruh karyawan Puskesmas Rawa bening adalah .... orang
terdiri dari PNS dan PTT ( PTT Pusat, PTT Daerah ).
a. Berdasarkan Pendidikan
1. S1 Kedokteran Umum
: 1 orang
2. S1 Keperawatan
: 1 orang
3. S1 Kesehatan Masyarakat : 1 orang
4. D3 Keperawatan
: 2 orang
5. D3 Perawat Gigi
: 1 orang
6. D3 Analis Farmasi
: 1 orang
7. D3 Kebidanan
: 9 orang
8. SPK
: 4 orang
9. SPAG
: 1 orang
10. SMA
: 2 orang
11. SD
: 1 orang

b. Berdasarkan Golongan :
1. Golongan IIID : 2 orang
2. Golongan IIIC : 6 orang
3. Golongan IIIB : 3 orang
4. Golongan IIIA : 1 orang
5. Golongan IID : 1 orang
6. Golongan IIC : 4 orang

7. Golongan IIA : 1 orang


c. Berdasarkan Unit Pelaksana :
1. Dokter Umum : 1 orang
2. Tata usaha : 1 orang
3. Perawat : 6 orang
4. Perawat Gigi : 1 orang
5. Bidan Puskesmas : 3 orang
6. Bidan Desa : 6 orang
7. Petugas Gizi : 1 orang
8. Petugas Imunisasi : 1 orang
9. HS : 1 orang
10. Petugas Promkes : 1 orang ( merangkap perawat )
11. Pengelola Keuangan : 3 orang ( Jamkesmas/Jampersal,
APBD, BOK)
12. Administrasi : 1 orang
13. Petugas Kebersihan : 1 orang
d. Sarana dan Prasarana Puskesmas Rawa bening
No

Jenis Sarana

Jumlah

1.
2.

1
1

3.

Puskesmas Induk
Puskesmas
Pembantu
PKD

4.
5.

Pusling
Sepeda Motor

1
6

Keterangan /
Kondisi
Rusak Ringan
Rusak Ringan
Desa Tedunan,
Desa Sentul :
Rusak Ringan
Desa
Madugowongjati :
Rusak Berat
Rusak Ringan
Rusak Berat : 1
Rusak Sedang : 2
Baik : 3

e. Pembiayaan Kesehatan
Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan
kesehatan, Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk pembiayaan
pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin melalui Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ). Jamkesmas diberikan kepada
masyarakat miskin yang masuk dalam daftar kuota yang telah diusulkan dan
disahkan oleh Bupati. Jamkesmas digunakan untuk membiayai pelayanan
kesehatan yang bersifat kuratif.
Sedangkan masyarakat miskin yang tidak masuk kuota, menjadi tanggungan
Bupati dan atau Pemerintah Daerah. Untuk membiayai masyarakat miskin
non kuota maka Pemerintah Kabupaten harus menyediakan anggaran melalui
Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah ( Jamkesda ).
Selain itu, untuk pelaksanaan kegiatan rutin di Puskesmas, Pemerintah
Daerah mengalokasikan anggaran melalui APBD yang disahkan oleh DPRD
dengan rincian kegiatan yang telah ditetapkan.
Mulai tahun 2010, pemerintah pusat meluncurkan Bantuan Operasional
Kesehatan yaitu Dana dukungan / bantuan kepada pemerintah daerah dalam
melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDGs Bidang
Kesehatan tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan
jaringannya seta Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Pemanfaatan
dana BOK di Kab. Batang telah diatur melalui Surat Keputusan Bupati Batang.
Pemerintah juga melakukan suatu terobosan dalam upaya menurunkan AKI
dan AKB yang masih tinggi melalui Jaminan Persalinan ( Jampersal ) dengan
maksud untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang
sehat dan aman bagi semua ibu hamil dan bersalin yang belum memiliki
jaminan pembiayaan kesehatan lainnya. Dengan program jampersal ini
diharapkan bahwa masyarakat mendapat pelayanan kesehatan secara
mandiri dan berkeadilan yang mana semua ibu hamil dan bersalin mendapat
jaminan pembiayaan untuk persalinannya dan dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk persalinannya.
Pembiayaan yang diberikan pada pelayanan kesehatan tingkat pertama
( Puskesmas ) meliputi :
1. Pemeriksaan kehamilan 4 kali
2. Persalinan normal di fasilitas kesehatan
3. Pelayanan nifas normal 3 kali termasuk KB pasca persalinan
4. Pelayanan bayi baru lahir
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / MENKES / SK /II/


2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan
bahwa fungsi Puskesmas adalah :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten /
kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya.
Dalam Peraturan Bupati Batang Nomor 59 tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, disebutkan bahwa
Puskesmas mempunyai tugas pokok pelayanan, pembinaan dan
pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di
wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut , Puskesmas
mempunyai fungsi :
1. Pelayanan upaya kesehatan meliputi kesejahteraan ibu dan anak, KB,
perbaikan Gizi, perawatan kesehatan masyarakat , pencegahan ,
pemberantasan penyakit, imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan,
PKM, Usaha Kesehatan Sekolah, olah raga, pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,
laboratorium sederhana , upaya kesehatan kerja serta usia lanjut,
upaya kesehatan jiwa, mata, khusus lainnya dan pencatatan serta
laporannya.
2. Pembinaan upaya kesehatan , peran serta masyarakat, koordinasi
semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan
rujukan medik, pembentukan sarana dan pembinaan teknis kepada
puskesmas pembantu, poliklinik kesehatan desa, unit pelayanan
kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan.
3. Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan bidang kesehatan di wilayah, pengembangan kegiatan
swadaya masyarakat.
4. Pengelolaan ketatausahaan
Penjabaran tugas pokok pada masing masing unit adalah sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas :
a) Memberikan pelayanan , pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya

b) Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan meliputi kesejahteraan ibu


dan anak, KB, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit, imunisasi, pembinaan
kesehatan lingkungan, PKM, Usaha Kesehatan sekolah, Olah raga,
pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan,
kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan
kerja, upaya kesehatan lanjut usia, upaya kesehatan jiwa, kesehatan
mata dan pencatatan serta pelaporannya
c) Pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi
semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan
rujukan medik, pembentukan sarana dan pembinaan teknis kepada
puskesmas pembantu, poliklinik kesehatan desa, unit pelayanan
kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan.
d) Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan bidang kesehatan di wilayahnya, pengembangan
kegiatan swadaya masyarakat
e) Melakukan upaya pengelolaan ketatausahaan
2. Sub Bagian Tata Usaha :
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
b.

Melaksanakan penatausahaan keuangan dan akuntansi


puskesmas.

c. Melaksanakan pengelolaan surat surat dan hubungan masyarakat.


d.

Melaksanakan pengelolaan perlengkapan, urusan umum dan


membuat perencanaan serta pelaporan.

e.

Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah


atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

3. Pelaksana Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


a. Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan tugas
dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis yang meliputi segala
penyehatan lingkungan.
c. Melaksanakan kegiatan pembinaan yang meliputi segala usaha
pelayanan dan usaha pencegahan pemberantasan penyakit
termasuk imunisasi.
d. Melaksanakan kegiatan pengawasan , perkembangan dan
pemakaian alat alat kesehatan dan obat obatan.
e. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha dan
kegiatan untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas.
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
4. Pelaksana Unit Kesehatan Keluarga :
a. Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan tugas
dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

b. Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis yang meliputi segala


usaha pelayanan ibu dan anak dan keluarga berencana serta lansia.
c. Melaksanakan kegiatan pembinaan yang meliputi segala usaha dan
kegiatan untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan
masalah gizi dalam masyarakat.
d. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan
untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas.
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
5. Pelaksana Unit Pemulihan Kesehatan :
a. Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan tugas
dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
b. Melaksanakan kegiatan pengobatan termasuk pelayanan darurat
karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut.
c. Melaksanakan koordinasi kegiatan atas semua kebutuhan pelayanan
medis.
d. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan
untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas.
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
6. Pelaksana Unit Kesehatan Lingkungan dan Peran Serta Masyarakat
a. Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan tugas
dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
b. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan , usaha kesehatan
sekolah dan olah raga, penyuluhan kesehatan masyarakat, serta
perawatan kesehatan masyarakat yang meliputi segala usaha dan
kegiatan pemberian informasi kesehatan.
c. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis tenaga
kesehatan non medis / tradisional
d. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan lingkungan.
e. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan
untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas.
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

7. Puskesmas Pembantu :
Membantu melakukan kegiatan yang dilakukan puskesmas
dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

D. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat , yang keduanya jika ditinjau
dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Upaya Kesehatan Wajib


Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini
harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas. Meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan
kemampuan yang ada di Puskesmas Rawa bening meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
c. Upaya Kesehatan Kerja
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
e. Upaya Kesehatan Jiwa ( Rujukan )
f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
g. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan
karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap
upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.

BAB III
GAMBARAN PELAYANAN UPTD PUSKESMAS RAWA
BENING
Gambaran tentang pelayanan Puskesmas Gringsing II meliputi kondisi
umum, upaya kesehatan yang dilaksanakan, capaian kinerja dan derajat
kesehatan tahun 2011 , adalah sebagai berikut :

I.

GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Umum
Puskesmas Gringsing II berada diatas sebidang tanah seluas
1000 M2. milik Pemkab di jalan Raya Surodadi, Kec. Gringsing, Kab.
Batang. Terletak di 06058.626 LU, 109059.113 BT, Ketingian 199 M
DPL.
Puskesmas Gringsing II termasuk wilayah Kecamatan Gringsing
Kabupaten Batang dengan batas-batas :

Sebelah Utara

: Laut Jawa

Sebelah Selatan
: Kecamatan Tersono dan Kecamatan
Banyuputih (Wilayah Puskesmas Tersono dan Wilayah
Puskesmas Banyuputih)

Sebelah Barat
Pusk. Banyuputih )

: Kecamatan Banyuputih ( wilayah kerja

Sebelah Timur

: Wilayah Puskesmas Gringsing I

Luas wilayah Puskesmas Gringsing II : 2.597,748 Ha. Meliputi 5 desa


binaan yaitu:
Desa Surodadi
Desa Sentul
Desa Ketanggan
Desa Madugowongjati
Desa Tedunan
B. Data Demografi (Sumber Data : Statistik Kecamatan)
NO

DESA

Luas
Wilayah
(km2)

Jumlah
Pendudu
k

Jumlah
Rumah
Tangga

Surodad
i
Sentul
Ketangg
an
Madugo
wongjati
Tedunan

1,116

2.690

3,15
13,21

2
3
4
5
Jumlah

Jumlah
Pendud
uk
Miskin

818

Kepada
tan
Pendud
uk
/km2
2321,57

2.095
5.447

563
1.465

664,62
412,34

968
2.611

2,724

2.506

800

919,97

517

5,732
26

1.978
14.716

556
4.202

345,06
566

698
6.186

1.392

Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Gringsing II tahun 2011 sebanyak


14.716 jiwa, terdiri dari laki laki dan 7380 perempuan.
Sarana Kesehatan dan Sumber Daya
Sarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Gringsing
II adalah : Puskesmas induk, 1 unit Puskesmas Pembantu, 1 unit mobil
puskesmas keliling, 3 unit Poliklinik Kesehatan Desa, 5 Desa Siaga, 24
Posyandu , 104 orang kader posyandu terlatih.
Keadaan Tenaga
Masalah yang dihadapi dalam hal ketenagaan adalah kurangnya
tenaga administrasi, dokter umum, dokter gigi, rekam medis, tenaga sopir.
Upaya pemenuhan kebutuhan adalah melalui pengusulan penambahan
sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan kualifikasi pendidikan ke Dinas
Kesehatan Kab. Batang tiap tahunnya.

II.

KINERJA PELAYANAN KESEHATAN


Capaian indikator kinerja Puskesmas Gringsing II tahun 2011
yang merujuk pada Standar Pelayanan Minimal meliputi :

a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana


1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 : 90,19%
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan : 103,56 %
3. Ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi yang ditangani : 73,58 %
4. Cakupan kunjungan neonatus : 99,23 %
5. Cakupan kunjungan bayi : 104,56 %
6. Jumlah bayi lahir dengan BBLR : 1,53 %
7. Cakupan bayi berat badan lahir rendah / BBLR yang ditangani :
100 %
8. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan
prasekolah : 96,68%
9. Cakupan peserta KB aktif : 77,91 %
10.
Neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani : 68,97
%

b. Upaya Kesehatan Sekolah


1. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh
tenaga kesehatan atau tenaga terlatih / guru UKS / dokter kecil
:
2. Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa SD/MI :
3. Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa SLTP / MTS
:
C. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Cakupan pelayanan kesehatan remaja : 100 %
2. Kecamatan bebas rawan gizi : 100%
3. Balita yang datang dan ditimbang ( D/S ) :
4. Balita yang naik berat badannya ( N / D ) :
5. Balita Bawah Garis Merah ( BGM ) :
6. Cakupan bayi ( 6 11 bulan ) mendapat kapsul vitamin A 1 kali
pertahun :
7. Cakupan anak balita ( 12 59 bulan ) mendapat kapsul vitamin A
2 kali pertahun : 100 %
8. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A : 103,56 %
9. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe : 88,68 %
10.
Cakupan pemberian MP ASI pada anak bayi BGM
keluarga miskin : tak
11.
Balita gizi buruk mendapat perawatan : tak
12.
Rumah tangga dengan garam beryodium baik : 80,95 %
13.
Keluarga sadar gizi : 10,53 %

d. Upaya Pengobatan , Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut


1. Cakupan kunjungan rawat jalan : 870
2. Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat
yang dapat diakses masyarakat : 100 %
3. Cakupan pelayanan gangguan jiwa disarana kesehatan : 35
4. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut : 90,21
e. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular
1. Desa / kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam : 100%
2. Cakupan desa / kelurahan UCI : 100 %
3. Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate per 100.000 penduduk < 15 th :
43,27 per 100.000 penduduk < 15 tahun
4. Kesembuhan penderita TBC BTA (+) ( CR /cure rate ) : 100 %
5. Penemuan kasus TBC BTA positif ( CDR / Case Detection Rate) :
93,33 %
6. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani : 30,04 %
7. Klien yang mendapatkan penanganan HIV AIDS : 8. Kasus Infeksi Menular Seksual ( IMS ) yang diobati : 9. Penderita DBD yang ditangani : 10.

Incident rate DBD : -

11.

CFR / angka kematian DBD : -

12.

Balita dengan diare yang ditangani : 89,09 %

13.

CFR / angka kematian diare : -

14.

Penderita malaria yang diobati : -

15.

Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate) : 100%

16.

Kasus filariasis yang ditangani : -

f.

Upaya Kesehatan Lingkungan


1. Institusi yang dibina : 100 %
2. Rumah Sehat ( Desa ) : 48,71 %
3. Cakupan keluarga dengan sumber air minum terlindung : 86,09 %
4. Cakupan rumah yang memiliki jamban sehat : 70,63 %
5. Rumah yang mempunyai SPAL : 58,25 %
6. Rumah yang memiliki tempat sampah : 100 %
7. Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes : 95,65 %

8. Tempat umum yang memenuhi syarat : 100 %


9. Tempat umum pengolahan makanan yang memenuhi syarat :
88,89 %

g. Upaya Promosi Kesehatan


1. Rumah tangga sehat : 71,41 %
2. Bayi yang mendapat ASI eksklusif : 10,53 %
3. Posyandu Purnama : 12,56 %
4. Posyandu Mandiri : 6,33 %
5. Upaya penyuluhan P3 NAPZA / P3 NARKOBA oleh petugas
kesehatan : 6. Desa siaga aktif : 80 %
h. Kegiatan lain lain
1. Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan
kesehatan pra bayar : 0,90 %
2. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan
masyarakat rentan : 100 %
3. Cakupan kegiatan kelas ibu : 2 desa dengan peserta 10 orang /
desa

III.

STATUS KESEHATAN

Derajat Kesehatan
a. Angka Harapan Hidup ( UHH ) mengacu pada renstra Dinas Kesehatan
adalah 70,48 tahun .
b. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2011 terdapat 5 kasus kematian bayi dari 262 kelahiran
hidup ( 19,2 ) .
c. Angka Kematian Ibu
Pada tahun 2011 tidak ditemukan kasus kematian ibu.
d. Angka Kesakitan
Indikator derajat kesehatan angka Kesakitan di UPTD Puskesmas Gringsing
II adalah sebagai berikut :
N
o
1
2
3
4
5

Jenis Penyakit

Jumlah

AFP Rate < 15 tahun


TB Paru Sembuh
Pneumonia balita ditangani
Prevalensi HIV / AIDS
( Persentase kasus terhadap
penduduk beresiko )
Persentase AIDS yang ditangani

43,27
100%
30,04 %
-

6
7
8
9
10
11
12
13
14

Persentase Infeksi Menular


Seksual ( IMS ) yang ditangani
Angka kesakitan DBD
Persentase DBD yang ditangani
Persentase balita dengan diare
yang ditangani
Angka kesakitan malaria
Persentase penderita malaria
yang diobati
Persentase penderita kusta
selesai berobat
Kasus penyakit filariasis yang
ditangani
Jumlah kasus dan angka
kesakitan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I
)
Jumlah kasus Difteri
Jumlah kasus Tetanus
Neonatorum

89,09 %
100%
-

e. Status Gizi masyarakat


Prevalensi balita gizi buruk tahun 2011 sebesar 1,51 % lebih rendah
dibanding angka nasional sebesar 3 % . Sedangkan prevalensi balita
dengan gizi kurang sebesar 2,23%.

Anda mungkin juga menyukai