TIM :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasih-Nya, sehingga penulis yaitu tim Nusantara Sehat (NS) PKM Wejim
dapat menyelesaikan laporan triwulan yang disusun sebagai salah satu tugas dan
tanggung jawab dalam rangka memantau dan memenuhi serta meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Tim NS Wejim
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL........................................................................................ VI
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... VII
DAFTAR GRAFIK...................................................................................... XI
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ XII
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.Latar Belakang.............................................................................. 1
B.Tujuan........................................................................................... 2
B.Kondisi Tim.................................................................................. 6
A. Simpulan..................................................................................... 138
B. Saran............................................................................................ 138
LAMPIRAN..................................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 2.1 Foto bersama setelah tiba di Puskesmas wejim bersama Kepala
kampung dan rombongan.......................................................... 7
Gambar3.1 Keadaan poli Umum Puskesmas Wejim saat Tim Nusantara Sehat
Datang....................................................................................... 9
Gambar3.2 Kedatangan Alat Medis dan Rancang Periksa dari DinKes Raja
Ampat........................................................................................ 10
Gambar 3.3 Keadaan Poli Umum sekarang.................................................. 10
Gambar 3.4 Pemanfaatan Ember dan Kom sebagai Pengganti Wastafel...... 11
Gambar 3.5 Pemeriksaan Pasien yang Berkunjung ke Puskesmas............... 12
Gambar 3.6 Kunjungan Rumah .................................................................... 12
Gambar 3.7 Puskesmas Keliling di Pulau Tikus dan Satukurano................. 13
Gambar 3.8 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut..................................... 13
Gambar 3.9 Ruangan Tindakan Sebelumnya................................................ 14
Gambar 3.10 Ruangan Tindakan Sesudah...................................................... 15
Gambar 3.11 Sebagian Peralatan Medis yang Baru........................................ 15
Gambar 3.12 Photo bersama dengan pegawai Dinas Kesehatan yang Mengirim
Alkes.......................................................................................... 16
Gambar 3.13 Pelayanan UKP-Pengukuran TD (Tekanan Darah) Pasien....... 20
Gambar 3.14 Suasana Pelayanan di dalam PKM............................................ 20
Gambar 3.15 Pelayanan UKP-Rawat Inap...................................................... 20
Gambar 3.16 Kegiatan Pelayanan Perawatan Luka di Ruang Tindakan........ 25
Gambar 3.17 Skrining dan Pendataan di Rumah Pasien TB........................... 26
Gambar 3.18 Pemeriksaan Jentik dan Skrining Malaria................................. 27
Gambar 3.19 Skrining Sifilis........................................................................... 30
Gambar 3.20 Home Care................................................................................. 33
Gambar 3.21 Ruang KIA dan KB Sebelum Tim Nusantara Sehat datang...... 35
Gambar 3.22 Alat Kesehatan Sebelum Tim Nusantara Sehat datang............. 36
Gambar 3.23 Ruang KIA dan KB .................................................................. 37
Gambar 3.24 Alat Penyimpanan Vaksin......................................................... 38
Gambar 3.25 Ketersediaan Suntik KB 3 Bulan.............................................. 39
Gambar 3.26 Ruang KIA dan KB Setelah Tim Nusantra Sehat datang.......... 40
viii
DAFTAR GRAFIK
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Lampiran 1. RUKUNS.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal mendasar yang harus diperhatikan karena menyangkut
hidup seseorang. Kesehatan sangat penting bagi kehidupan karena dengan sehat, sandang
pangan serta papan bisa dikerjakan. Kesehatan adalah hak setiap orang. Sebagai mana
yang ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar RI tahun 1945 pasal 28H dan pasal 34.
Untuk menjamin warga Negara Indonesia memperoleh haknya di bidang kesehatan,
Kementerian Kesehatan menyusun rencana strategis (Renstra) tahun 2015- 2019.
Dilandasi dengan semangat Nawa Cita presdien Republik Indonesia agenda ke-lima yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, yang di wujudkan melalui Program
Indonesia Sehat.
Tiga strategi untuk mendukung Indonesia sehat adalah pembangunan paradigma
sehat, penguatan layanan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sasaran dari
program tersebut yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok Rencana Pembangunan
Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan
vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. (KMK No.
HK.02.02/Menkes/52/2015).
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya.
Indikator kecamatan sehat adalah lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu, serta derajat kesehatan penduduk kecamatan. Hal tersebut sesuai
B. Tujuan
1. Tujan Umum
Untuk mengetahui gambaran keadaan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Wejim.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan gambaran mengenai kondisi Tim Nusantara Sehat Puskesmas Wejim.
b) Memberikan gambaran mengenai kegiatan dan hasil kegiatan program Tim
nusantara Sehat dan Puskesmas Wejim.
c) Memberikan gambaran mengenai dukungan pemangku kepentingan.
d) Memberikan gambaran mengenai rencana kegiatan selanjutnya dan alternatif
pembiayaan beserta time schedule nya.
3. Manfaat
1. Bagi Kementerian Kesehatan
Sebagai informasi mengenai pelayanan kesehatan dasar di Daerah Sangat Sulit dan
Sangat Terpencil, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wejim.
2. Bagi Puskesmas Wejim
Sebagai informasi dasar mengenai pelayanan yang dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Wejim, serta sebagai bahan evaluasi kepada Puskesmas Wejim.
3. Bagi Tim Nusantara Sehat Puskesmas Wejim
Sebagai acuan dalam menyusun dan menjalankan program-program usulan yang
akan dilaksanakan bersama seluruh elemen puskesmas.
BAB II
LAPORAN KONDISI TIM
A. Catatan Perjalanan
Tanggal 26 September kami memulai perjalanan dari Jakarta menuju Sorong dengan
menggunakan pesawat terbang. Sesampai di Bandara DEO Sorong pada pagi tanggal 27
September kami di jemput dengan menggunakan mobil menuju ke penginapan. Kami
berada di penginapan selama 3 hari. Pada hari berikutnya kami diantar ke Kabupaten
Raja Ampat (Waisai) untuk bertemu kepala daerah (dalam hal ini diwakilkan oleh Sekda
Raja Ampat) untuk memaparkan RUKUNS, setelah melakukan pemaparan kami dijamu
makan siang, setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan untuk kembali ke
Sorong.
Sesampainya di Sorong kami harus menunggu selama satu minggu lagi tanpa
pendampingan dari siapapun untuk dapat pergi ke Wejim karena harus menunggu kapal
yang hanya berjalan 3 kali dalam 1 bulan. Pada hari Selasa, tanggal 9 Oktober 2018 kami
melakukan perjalanan menuju Puskesmas Wejim untuk yang pertama kalinya
menggunakan kapal terubuk tanpa pendampingan dari siapapun. Perjalanan kami tempuh
dalam waktu 12 jam. Sesampainya di Wejim sekitar pukul 08.00 WIT, kami tidak
disambut oleh siapapun, baik dari masyarakat maupun kepala kampung. Kami menapaki
tanah Wejim tanpa kenal siapapun, beruntung ada beberapa anak muda yang mau
membantu kami mengangkat barang-barang bawaan yang jumlahnya tidak sedikit.
Sesampainya di rumah dinas kami langsung membereskan rumah dan barang-barang
serta melayani beberapa pasien yang datang, saat mulai membereskan Puskesmas kami
sama sekali tidak menemukan arsip laporan bulan-bulan sebelumnya.
Satu minggu pertama di Wejim kami gunakan untuk berjalan keliling kampung
untuk berkenalan dengan masyarakat, Kepala Kampung Wejim Barat dan Ibu Pendeta
saja karena pada saat itu Kepala Distrik dan Kepala Wejim Timur, serta Bapak Babinsa
tidak berada di Wejim. Minggu berikutnya kami mencoba untuk membenahi sistem
administrasi puskesmas misalnya bagian RM, pelaporan di buku register, ruang KIA dan
KB, ruang bersalin, Laboratorium, ruang Gizi, Apotek hingga gudang obat. Kami banyak
mendapati persediaan obat di gudang yg sudah memasuki bahkan melewati expired date.
Sehingga setelah pengelompokkan obat selesai, berita acara pemusnahan obat pun kami
B. Kondisi Tim
Setibanya TIM NS di rumah dinas pada tanggal 09 Oktober 2018, kami langsung
membersihkan rumah, merapikan barang-barang dan menyusun segala peralatan yang
kami bawa untuk keperluan sehari-hari dirumah dinas. Kami juga membuat jadwal
pekerjaan rumah seperti : memasak, membersihkan rumah, mencuci piring, menyapu
halaman, membuang dan membakar sampah serta jadwal membersihkan Puskesmas.
Kami melakukan pekerjaan rumah diluar jadwal pekerjaan kami di Puskesmas agar
pekerjaan lebih terarah dan tidak mengganggu aktivitas lainnya.
Tim NS beranggotakan 6 orang dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda yaitu
dokter, perawat, bidan, gizi, analis dan kesehatan masyarakat. Dengan profesi yang
berbeda, suku yang berbeda, pemikiran yang berbeda dan memiliki tingkat keegoisan
yang berbeda-beda pula yang membuat kami lengkap di dalam rumah dinas. Hal ini tidak
menjadi hambatan buat kami dalam berinteraksi sehati-hari. Justru dapat menambah
kesolidan kami dalam satu tim ketika menjalankan tugas. Kami jadi lebih memahami,
tentang pentingnya saling memahami karakter masing- masing, bagaimana harus
menyelesaikan masalah ketika terjadi beda pendapat. Kami selalu berusaha untuk
meminimalisir terjadinya kesenjangan karena kami sadar kami merupakan kesatuan tim
yang harus saling melindungi dan saling mendukung. Dan yang paling terpenting adalah
kami merupakan satu keluarga.
BAB III
KEGIATAN DAN HASIL KEGIATAN
Gambar 3.1 Keadaan Poli Umum PuskesmWejim Saat Tim Nusantara Sehat Datang
3. Puskesmas Keliling
puskesmas keliling dilakukan setiap satu bulan sekali di wilayah kerja puskesmas
wejim
Gambar 3.8Penyuluhan
Kesehatan Gigi Dan Mulut
2. LAPORAN KEPERAWATAN
LAPORAN KEPERAWATAN
Oleh : Ns. Trio Cahyanto, S. Kep
Gambar 3.9
Ruang Tindakan Sebelumnya
Gambar 3.10
Ruang Tindakan Sesudah
Sedangkan peralatan medis ketika kita datang masih minim dan banyak yang
berkarat, setelah kita berkoordinasi dengan dinas kabupaten dan kepala Puskesmas dalam
pengadaan peralatan medis akhirnya langsung dipenuhi dan tiba pada tanggal 20
November 2016 meskipun peralatan tidak sesuai yang harusnya untuk Puskesmas Kalabo
tetapi dialihkan ke Puskesmas Wejim. Banyak peralatan medis untuk rawat inap
sehingga kurang tepat karena Puskesmas Wejim masih rawat jalan.
Berikut dokumentasinya :
Gambar 3.11
Sebagian Peralatan Medis yang
Laporan Triwulan Tim NS PKM Wejim baru
15
Gambar 3.11 Merupakan sebagian peralatan medis yang baru datang dari kabupaten
dan masih banyak lagi yang memang tidak di dokumentasi karena mengingat kapasitas
dan kuantitas.
Gambar 3.12
Berikut Daftar Alat Medis yang datang
Photo : dengan Pegawai
bersama
Dinas Kesehatan yang mengirim
No Nama Alat Kesehatan Alkes Jumlah Keteraangan
Pemeriksaan Umum
1 Anuskop 1 Baik
2 Bak instrument 2 Baik
3 Bingkai uji coba pemeriksaan refraksi 1 Baik
4 Lensa uji coba pemeriksaan refraksi 2 Baik
5 Buku Ishihara test 3 Baik
6 Kaca pembesar untuk diagnostic 3 Baik
7 Head lamp+Adaptor 1 Baik
8 Pen light 3 Baik
9 Metline 3 Baik
10 Otoscope 1 Baik
11 Palu reflek 3 Baik
12 Snellen Chart 3 Baik
13 Spekulum vagina 2 Baik
14 Sphymomanometer 2 Baik
15 Stetoskop dewasa 2 Baik
16 Spekulum hidung dewasa 2 Baik
17 Sudip lidah panjang 12 cm 3 Baik
(tanggal 13 Februari 2017) sehingga melihat kondisi yang emergency langsung di bawa
ke Puskesmas untuk dilakukan perawatan. Dari dokter mendiagnosa suspek Meningitis.
Kita sudah berupaya semaksimal mungkin dengan alat di Puskesmas tetapi Tuhan
berkehendak lain, jam 01.00 WIT sudah tidak bernafas lagi. Oleh karena itu, kejadian
tersebut dapat di ambil pelajaran untuk para orang tua agar anaknya segera di bawa ke
Puskesmas jika mengalami sakit serta saya dan teman-teman berharap juga suatu saat
nanti Puskesmas menjadi Rawat Inap dan petugas kesehatan di tambah karena jumlah
tenaga kita kekurangan sehingga Masyarakat dapat mempermudah mendapatkan
perawatan.
Berikut dokumentasinya :
Gambar 3.14
uran Suasana pelayanan di dalam
PKM
Gambar 3.15
Pelayanan UKP –Rawat Inap
Grafik 3.3 Distribusi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Bulan Januari 2017
Dari grafik diatas didapatkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 147
pasien.
d. Bulan Februari 2017
Grafik 3.4 Distribusi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Bulan Februari 2017
Dari grafik diatas didapatkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 84
pasien.
Grafik 3.5 Distribusi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Bulan Nov’16 – Februari’17
Grafik 3.7
Distribusi Kunjungan Pasien Luka di Bulan Desember 2016
Dari grafik diatas didapatkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan pasien
yang mengalami luka sebanyak 17 pasien.
b. Bulan Januari 2017
Grafik 3.8
Distribusi Kunjungan Pasien Luka di Bulan Januari 2017
Dari grafik diatas didapatkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan pasien
yang mengalami luka sebanyak 25 pasien.
10
0
Wejim Wejim Satukurano Pulau Tikus Total
Timur Barat
Gambar 3.16
Kegiatan Pelayanan Perawatan
Luka di Ruang Tindakan
Sesuai struktur organisasi yang kita rancang bersama tim Puskesmas Wejim, maka
saya sebagai perawat di masukkan dalam bidang P2PM sebagai Penanggung jawab
Penyakit TB dan Malaria yang lainnya dijabat oleh Perawat Yohanis selaku ketua bidang
program P2PM dan TM. Pada laporan ini, saya jelaskan secara singkat penyakit lain dan
lebih jelaskan nanti bisa di liat di laporan program masing-masing.
C.1 Program Kesehatan Penyakit Menular
a. Penyakit TB
Selama skrining 3 bulan terakhir ini sudah di temukan 5 yang positif TB secara
pasti dan semua masuk kategori 2 yaitu putus obat yang didukung dengan adanya
data obyektif berupa hasil rontgen yang sebelumnya sudah didiagnosa TB di
RSUD “Sele Besole” Sorong. Tetapi karena mereka terdaftar di RSUD Sorong
sebagai pasien maka harus minta surat rujukan dari RSUD Sorong agar bisa
dikembalikan lagi ke Puskesmas Wejim dikarenakan nomor registrasinya
sehingga dapat dilayani di Puskesmas Wejim untuk pengambilan obat TB.
Selama ini sudah disosialisasikan ke pasien dan keluarga tetapi karena kondisi
Distrik di kepulauan dan jarak ke Sorong memakan waktu setengah hari dengan
perahu sehingga belum ada surat rujukan. Untuk sementara ini, obat TB di
Puskesmas Wejim juga belum ada atau habis dan belum adanya alat untuk
skrining TB. Berikut dokumentasinya :
Gambar 3.17
Skrining dan pendataan di rumah
pasien TB
b. Penyakit Malaria
Gambar 3.18
Berikut distribusi Skrining Malaria menggunakan RDT
Pemeriksaan Jentik dan Skrining
Malaria
Laporan Triwulan Tim NS PKM Wejim
27
Skrining
25 RDT Malaria November 2016
20
15
10
5
0
Wejim Barat Wejim Timur Satukurano Pulau Tikus
c. Sifilis
Dari bulan Januari, saya bersama dengan Analis Kesehatan melakukan
skrining Sifilis di Pulau Tikus, Satukurano dan Wejim dan akan dilanjutkan pada
bulan berikutnya sesuai dengan RPK.
Berikut dokumentasinya :
Gambar 3.19
Skrining Sifilis
d. HIV-AIDS
Untuk HIV-AIDS sampai sekarang kita masih belum bisa untuk melakukan
skrining dan hanya penyuluhan saja karena belum ada alat yang mendukung
untuk skrining HIV-AIDS.
Dari tabel diatas didapatkan bahwa terdapat pemeriksaan GDS yang tinggi
sebanyak 3 orang, Asam Urat tinggi sebanyak 12 orang, dan Cholesterol tinggi
sebanyak 11 orang.
Berikut dokumentasinya :
Gambar 3.20
Home care
3. LAPORAN KEBIDANAN
Gambar 3.21 Ruangan KIA & KB sebelum Tim Nusantara Sehat datang
1. Ketersediaan Peralatan Medis Poli KIA & KB saat Tim Nusantara Sehat pertama
kali datang
Kondisi
No Nama Alat Kesehatan Jumlah Jumlah Jumlah tidak berfungsi
berfungsi
1 Multifuction Stethoscope 2 1 1
2 Tensi Meter 2 1 1 (rusak berat)
3. Daftar ketersediaan Vaksin saat Tim Nusantara Sehat pertama kali datang
Daftar ketersediaan vaksin diatas adalah sisa vaksin di bulan Oktober 2016. Sebelum
Tim Nusantara Sehat datang di Puskesmas Wejim, ketersediaan vaksin sudah cukup
lengkap dan baik. Vaksin di ambil ke dinas setiap 4 kali dalam setahun. Puskesmas juga
mempunyai tempat penyimpanan vaksin yaitu di cool change yang menggunakan
tenaga surya dikarenakan di wilayah kerja puskesmas wejim ini tidak memiliki listrik.
4. Daftar Ketersediaan Alat Kontrasepsi saat Tim Nusanatara Sehat Pertama kali
datang
Pusdikkes TNI-AD, bidan dari Tim Nusantara Sehat mulai membuat sebuah “dinding
edukasi” yang tujuannya untuk memberikan konseling kepada ibu hamil yang hendak
memeriksakan kehamilannya.
Dikarenakan jumlah pasien yang ANC masih kurang, diharapkan dengan melakukan
konseling dengan pasien dapat menambah pengetahuan mereka dan meningkatkan
jumlah pasien yang datang untuk pemeriksaan ANC. Disinilah proses konseling tentang
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, imunisasi dan KB berlangsung. Proses
konseling juga melibatkan suami dari pasien tersebut agar bersama-sama menjaga dan
memperhatikan kesehatan. Dengan bermodalkan pamflet itu juga tim Nusantara Sehat
membuat “mading kesehatan” di puskesmas wejim tersebut.
Gambar 3.26 Ruang KIA & KB setelah Tim Nusantara Sehat datang
dan angka kematian bayi (AKB), kegiatan intervensi dilakukan mengikuti siklus
hidup manusia yaitu :
a. Mengupayakan jaminan mutu Ante Natal Care terpadu.
b. Meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan
c. Menyelenggarakan konseling Inisiasi Munyusui Dini (IMD) dan KB paska
persalinan
d. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan buku KIA
(UNICEF dkk, 2010)
Di wilayah kerja puskesmas wejim kebanyakan pasien hamil melakukan
pertolongan persalinan dengan dukun terlatih. Dengan melakukan penguatan pada
saat pemeriksaan hamil, diupayakan agar persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
di fasilitas kesehatan. Upaya lain yang dilakukan yaitu dengan mendekati dukun atau
menjalin kerjasama dengan dukun agar persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
diberikan ASI, memiliki resiko yang semakin meningkat untuk sakit, dan dapat
menghambat pertumbuhan bahkan meningkatkan resiko mati atau cacat. Bayi yang
disusui akan menerima perlindungan (kekebalan) terhadap berbagai penyakit melalui
air susu ibunya.
Gambar 3.37 Kunjungan Cara Menyusui dan Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
6. Pelayanan KB
Keluarga berencana (KB) adalah salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan dan keselamatan ibu, anak, serta
perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan dan cara-cara bagi
laki-laki dan perempuan untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak,
berapa jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti
mempunyai anak. Namun demikian, faktanya jutaan perempuan termasuk remaja
putri tidak bisa mengendalikan kehamilan atau pengaturan jarak kelahiran bahkan
tidak memiliki akses terhadap metode KB yang efektif.
Ketersediaan alat kontrasepsi pun sangat kurang, hanya memiliki jenis
kontrasepsi injeksi 3 bulan. Sehingga beberapa pasien yang ingin menggunakan KB
hanya dengan injeksi 3 bulan saja. Kesadaran masyarakat untuk menggunakan
kontrasepsi masih perlu di evaluasi, dilihat dari angka cakupan KB yang masih
kurang. Seiring dilakukan konseling dan penyuluhan kepada ibu merupakan suatu
usaha agar mereka sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan terutama untuk ibu
yang memiliki anak dengan jumlah yang cukup banyak.
D. Kesimpulan
Perubahan Pada Poli KIA & KB
Sebelum Tim Nusantara Sehat dating Setelah Tim Nusantara Sehat datang
Ruangan KIA & KB belum di dekorasi Ruangan KIA & KB di dekorasi untuk
kenyamanan saat pelayanan ANC sekaligus
dilakukannya konseling.
Tidak dilakukan konseling pada pasien Konseling dilakukan secara continue setiap
pasien melakukan kunjungan
Tidak dilakukan konseling pada Ibu Hamil Konseling dilakukan secara bertahap
kepada Ibu Hamil sesuai usia
kehamilannya.
Kunjungan ibu nifas dan neonatus untuk
memantau status kesehatannya.
Kunjungan ASI Eksklusif dan cara
menyusui yang baik dan benar.
Menggalakkan penggunaan KB pada Ibu
yang mempunyai anak yang banyak, untuk
mengatur jarak kelahiran, untuk Ibu yang
usia yang beresiko tinggi untuk hamil, dll.
Menjalankan program-program KIA & KB
(pembinaan dan penyegaran dukun bayi
yang dilakukan 3 kali dalam setahun,
pembinaan dan penyegaran kader posyandu
yang dilakukan 3 kali dalam setahun,
pendampingan kelas bumil yang dilakukan
4 kali dalam setahun, promosi KB dan
kesehatan reproduksi, serta kegiatan
lainnya.
Tabel 3.16 Kesimpulan
E. Saran
1. Poli KIA & KB memerlukan adanya alat sterilisasi untuk menunjang pelayanan di
puskesmas dengan baik.
2. Poli KIA & KB memerlukan adanya renovasi untuk pembuatan wastafel (keran air).
3. Poli KIA & KB memerlukan penyimpanan alat-alat steril.
4. Bidan puskesmas wejim memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD) pada saat
melakukan pertolongan persalinan.
kunjungan
ibu nifas
dan BBL
1, 2, 3, 13,
Bidan PKM
14
10 Pelayanan suntik KB Pelayanan - dan Bidan Tim
November
NS
2016
Ceramah
(pemberia
n materi)
dengan
28
mengguna
11 November Penyuluhan Antenatal Care pada ibu hamil - Bidan Tim NS
kan Buku
2016
KIA,
Diskusi,
Tanya
Jawab
21
Bidan PKM
12 November Pusling di Pulau Tikus dan Kampung Lama Pelayanan BOK
dan Tim NS
2016
jadwal
kunjungan
BBL
Sesuai
jadwal
Pelayanan Asi Eksklusif dan cara menyusui
5 kunjungan Pelayanan - Bidan Tim NS
yang benar
ibu nifas
dan BBL
3, 7, 20,
Bidan PKM
21, 22
6 Pelayanan suntik KB Pelayanan - dan Bidan Tim
Februari
NS
2017
27, 28 Bidan PKM
Pendataan Bayi dan Balita (belum rampung
7 Februari Pendataan - dan Bidan Tim
masih 30% dan dilanjut bulan maret)
2017 NS
Ceramah
(pemberia
20, 21, 24
n materi),
8 Februari Pembinaan dan penyegaran Dukun Bayi BOK Bidan Tim NS
Diskusi,
2017
Tanya
Jawab
20 dan 21 Bidan PKM
9 Februari Pusling ke Pulau Tikus dan Kampung Lama Pelayanan BOK dan Bidan Tim
2017 NS
22 Bidan PKM
Posyandu di Kampung Wejim Timur, Wejim
10 Februari Pelayanan BOK dan Bidan Tim
Barat dan Satukurano
2017 NS
4. LAPORAN GIZI
Gambar 3.43 Keadaan Ruang Gizi Puskesmas Wejim saat Tim Nusantara Sehat datang (26
Oktober 2016)
Wejim, tanggal 26 Oktober 2016 ruang Gizi mulai difungsikan oleh Tenaga Gizi
Tim Nusantara Sehat. Dengan berbekal buku Saku Pelayanan Gizi di Puskesmas, Buku
Penatalaksanaan Gizi Buruk I dan II dan Poster Gizi yang diberikan oleh Kementrian
Kesehatan, ruang Gizi dapat digunakan pada saat ada kunjungan pasien yang akan
diberikan Konseling. Tersedianya Bed pasien dan timbangan bayi.
c. Mendorongklienuntukmencaricarapemecahanmasalah
d. Mengarahkanklienuntukmemilihcarapemecahan yang paling sesuai.
e. Membantucarapenyembuhanpenyakitmelaluiperbaikangiziklien.
Konselinggizibertujuanuntukmembantukliendalamupayamengubahprilaku yang
berkaitandengangizisehinggameningkatkankualitasgizidankesehatan.
Di Puskesmas Wejim apabila ada balita yang sakit maka akan diukur
Antopometri terlebih dahulu. Jika balita tersebut BB/PB>-3 SD (Gizi Buruk) maka
akan diberikan Terapi susu Formula sesuai dengan standar WHO, kemudian balita
dengan status BB/PB -3 SD - <-2 SD (Gizi Kurang) maka akan diberikan
penyuluhan Gizi guna untuk menaikkan BB sehingga mencapai Normal. Dan
apabila anak tersebut BB/PB berada di -2 SD - -2 SD (Normal) maka diberikan
penyuluhan guna untuk mempertahakan BB agar tidak jatuh pada kondisi Gizi
kurang.
Banyak permasalahan yang ditemui di Puskesmas Wejim pada saat pelayanan
Konseling Gizi (15 Januari 2017) . Salah satunya balita datang dalam kondisi Gizi
kurang, kemudian permasalahan anaknya yang tidak mau makan, serta keterbatasan
dalam penyampaian informasi. Informasi yang diberikan tidak tersampaikan dengan
maksimal dikarenakan orang tua/ pengasuh balita yang ada di Wejim, keterbatasan
dalam segi Komunikasi.
mendiagnosa dari Segi Gizi dengan status Gizi Buruk tanpa Komplikasi. Setelah
adanya konfirmasi dari dokter untuk pemberian terapi susu Formula tanpa
menggunakan Mineral Mix dikarenakan stok dari Dinkes Kabupaten Raja Ampat
tidak ada. Pemberian terapi dilakukan secara rawat jalan.
Dari hari pertama sampai hari ke 5 berjalan dengan lancar kunjungan rumah
setiap hari dan melakukan penimbangan BB setiap hari. Di hari ke 6 anak
mengalami diare sehingga pemberian susu Formula di turunkan seperti hari pertama.
Pada hari ke 7 diare berhenti dan hari ke 8 pemberian susu Formula di naikkan
kembali. Di hari ke 9 (12 Januari 2017)kunjungan rumah, ternyata orang tua anak
tidak mau melanjutkan pemberian susu Formula dengan alasan anak tersebut sudah
tidak mau meminum susu yang di berikan.
Posyandu adalah kegiatan rutin setiap bulan yang dilakukan di Wilayah kerja
Puskesmas Wejim. Kegiatan posyandu ini dilakukan bersamaan dengan pelayanan
pengobatan luar gedung. Untuk kegiatan posyandu ada 2 jalur yaitu jalur darat untuk
kampung Wejim Timur dan Wejim barat jalur darat ini dekat dengan puskesmas
sehingga hanya perlu jalan kaki sebentar untuk melaksanakan posyandu. Sedangkan
jalur laut untuk kampung Pulau Tikus dan Satu Kurano. Perjalanan menuju 2
kampung tersebut menggunakan perahu mesin dengan jarak tempuh 2 jam.
STATUS GIZI
NAMA BB/U
KAMPUNG GIZI BURUK GIZI KURANG GIZI BAIK GIZI LEBIH
6- 24- 12- 24- 6- 12- 24- 0- 6- 24
0-5 12-23 0-5 6-11 0-5 12-23
11 59 23 59 11 23 59 5 11 59
WEJIM TIMUR 0 0 0 0 0 1 1 0 8 8 15 29 0 0 0 0
WEJIM BARAT 0 0 1 0 0 1 1 0 3 1 8 18 0 0 0 0
PULAU TIKUS 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 5 12 0 0 0 0
SATUKURAN
O 0 0 0 0 0 0 0 3 2 0 2 5 0 0 0 0
pengatur dan memperlancar proses metabolism dalam tubuh. Sebagai Vitamin yang
larut lemak, Vitamin A membangun sel-sel kulit dan memperbaiki sel-sel tubuh,
menjaga dan melindungi kesehatan mata, menjaga tubuh dari infeksi, serta menjaga
pertumbuhan tulang dan gigi. Karena fungsi tersebut, Vitamin A sangat bagus dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
KVA merupakansuatukondisidimana mulai timbul gejala kekurangan konsumsi
Vitamin A. Defisiensi Vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang
konsumsi.KVA dapat pula disebut kekurangan skunder apabila disebabkan oleh
gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalamtubuh, kebutuhanmeningkat,
ataukarenagangguanpadakonversikarotenmenjadi vitamin A.
Pada bulan Februari, Bayi balita yang ada di wilayah kerja puskesmas wejim
mendapatkan Vitamin A di 4 Posyandu. Jika ada bayi balita yang tidak datang ke
Posyandu maka kader melakukan kegiatan sweeping Vitamin A agar bayi balita
mendapatkan Vitamin A pada bulan Februari.
Tabel 3.18Hasil Pemberian Vitamin A Bulan Februari 2017
SASARAN VITAMIN A
NAMA BALIT
BAYI BAYI BALITA
KAMPUNG A
0-11 12-59 JUMLA
JUMLAH
BLN BLN H
WEJIM
TIMUR 33 73 8 73
WEJIM
BARAT 10 46 4 46
PULAU
TIKUS 5 18 4 18
SATUKURAN
O 3 10 3 10
Gambar
Laporan Triwulan Tim NS PKM 3.49 Kegiatan Pemberian Vitamin A
Wejim
72
D. Kesimpulan
Sebelum Tenaga Gizi Tim Nusantara Sehat Sesudah Tenaga Gizi Tim Nusantara Sehat
dating dating
- Tidak adanya tenaga gizi di - Adanyatenagagizi di Puskesmas
Puskesmas
- Pasien yang datang tidak diberikan - Pasien yang datang, di Cek status
konsultasi Gizi gizinya terlebih dahulu. Dan
diberikankonsultasiGizi sesuai
dengan permasalahan yang dialami
pasien.
- Tidak dilakukannya penatatalaksaan
gizi buruk - Setelah terlacaknya balita gizi buruk,
diberikan terapi susu Formula sesuai
dengan buku Penatalaksanaan gizi
buruk.
E. Saran
Butuh tenaga gizi 1 lagi untuk proses pelacakan dan penatalaksanaan gizi buruk
5. LAPORAN FARMASI
A. Keadaan awal ruang farmasi sebelum dan setelah adanya Tim Nusantara Sehat
Ruang farmasi Puskesmas Wejim terletak di depan pintu masuk puskesmas dan
digabung dengan ruang pendaftaran pasien. Sebelum adanya Tim NS, ruang farmasi di
Puskesmas Wejim dikelola oleh perawat karena tidak adanya tenaga farmasi.Di dalam
ruangan Farmasi (apotek) terdapat 2 rak obat dan satu meja untuk alat-alat peracikan.
Secara keseluruhan penyimpanan obat dalam apotek sudah baik.Namun tidak disusun
berdasarkan alfabetis dan jenis sediaan.
Didalam apotek tidak terdapat westafel untuk pencucian lumpang alu setelah
peracikan.Juga tidak adanya dokumen pencatatan penggunaan obat harian.Sebagian obat-
obatan juga disimpan di salah satu ruangan yang tidak terpakai sehingga menyulitkan
dalam pengecekan jumlah obat.Keadaan awal gudang obat sangat berantakan.Obat dan
alat kesehatan disimpan dalam kardus dan tidak tertata dengan rapi.Obat dan alat
kesehatan tersebut kemudian disusun rapi di dalam kardus kemudian ditulis nama dan
jenis obat di depan kardus.
B. Pendataan Obat yang Tersedia di Puskesmas Wejim Saat Tim Nusantara Sehat Pertama
Kali Datang
4. Pemusnahan Obat
Saat Tim Ns datang, dilakukan pengecekan dan didapatkan obat yang sudah
melampaui masa daluarsa. Proses pemusnahan obat yang sudah kadaluarsa di Puskesmas
Wejim dilakukan di lingkungan puskesmas menggunakan metode manual yaitu dibakar
dikarenakan alat incenerator untuk pemusnahan obat tidak tersedia.
Adapun beberapa item obat yang kadaluarsa saat Tim NS datang yaitu :
NO NAMA OBAT JUMLAH ED KET
1. Pularex ® 1150 tablet Juli 2016
2. Dietylcarbamazine 100 300 tablet Juni 2016
mg
3. Furosemide 40 mg 400 tabet Agustus, September
2016
4. Metformin 500 200 tablet Agustus 2016
5. Zinc 20 mg 470 tablet Juni 2016
6. Amlodipin 5 250 tablet Mei, Juli 2016
7. Amlodipin 10 210 tablet Mei, Juni 2016
8. Pyrantel 125 mg 238 tablet Januari 2016
9. Oxytetracycline 1 % 13 botol Agustus 2016
10. Pehatrium forte 80 tablet Juni 2016
C. Pendistribusian
Pendistribusian obat dan alat kesehatan di Puskesmas Wejim masih dilakukan secara
manual karena petugas gudang dan ruang obat hanya satu orang. Permintaan obat dari
unit laindilakukan dengan pencatatan jenis dan jumlah obat yang dibutuhkan dan
diberikan kepada petugas farmasi kemudian didistribusikan ke sub unit pelayanan
kesehatan dalam lingkungan puskesmas.
D. Pencatatan dan Pelaporan
Pagi Pagi
Siang Tablet/Kapsul/Kaplet Sendok makan/Sendok teh
Siang
Malam Malam
Sebelum makan /Sesudah makan
Sebelum makan/sesudah makan
KOCOK DAHULU
ETIKET PUTIH
OBAT LUAR
ETIKET BIRU
2. Obat yang belum tersedia sebelumnya seperti domperidone tablet, gemfibrozil tablet,
glienklamide tablet, prednisone tablet, propranolol tablet, simvastatin tablet, zinc
tablet, vitamin B kompleks injeksi, autocheck kolesterol, autocheck gula darah,
autocheck asam urat, Rapid Test Siphilis, povidon iodide, masker dan handskun telah
di lakukan permintaan ke dinas kesehatan dan sudah tersedia di puskesmas.
3. Sedangkan obat-obat sudah kadaluarsa dan sebelumnya tidak ada di puskesmas
seperti amlodipin, artesunat injeksi, diazepam injeksi, diazepam suppositoria,
eritromisin sirup, gentian violet, glukosa 10 %, ibuprofen tablet 100 mg dan 400 mg,
neurovit E dan cefadroxil sirup kering 250 mg/ 5 ml belum tersedia meskipun telah
dilakukan permintaan.
4. Belum tersedianya obat-obat untuk penanganan keadaan emergensi seperti jenis
suppositoria.
Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Wejim telah ada sejak tahun 2014, namun
belum memiliki ruang laboratorium sendiri. Sementara alat dan bahan pemeriksaan
laboratorium yang ada seperti RDT Malaria, Syphilis, dan Autocheck untuk pemeriksaan
Gula Darah, Cholesterol, Asam Urat (tidak berfungsi) diletakkan di gudang obat
(Farmasi). Pemeriksaan Laboratorium dilakukan oleh tenaga Perawat terlatih karena
Puskesmas Wejim belum ada tenaga Laboratorium atau Analis Kesehatan.Puskesmas
Wejim memiliki banyak ruang kosong yang belum digunakan. Salah satu ruang kosong
akan digunakan sebagai ruang Laboratorium, namun belum dapat difungsikan
sebagaimana mestinya karena tidak adanya alat dan bahan. Berdasarkan laporan
Puskesmas Wejim, pasien yang dianjurkan melakukan pemeriksaan Laboratorium lebih
lanjut langsung dirujuk ke RS atau klinik pratama di Kota Sorong yang memiliki fasilitas
Laboratorium lengkap.
Gambar
B. Laboratorium Setelah Tim 3.54 Alat
Nusantara Medis
Sehat pemeriksaan
Datang
Lab.
Pada bulan Nopember 2016 Puskesmas Wejim mendapat bantuan alat Laboratorium
berupa Mikroskop dan stok alat untuk pemeriksaan RDT Malaria dan Test Pack (PP
Test). Petugas Laboratorium dari tim Nusantara Sehat sudah mengajukan permintaan alat
dan bahan seperti Alat untuk Pemeriksaan BTA, Pemeriksaan HB Sahli, Pemeriksaan
Hematologi, Pemeriksaan Urin Rutin, Pemeriksaan Golongan Darah untuk melengkapi
Laboratorium Puskesmas Wejim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Waisai.
D. Dokumentasi Kegiatan
NAMA NAMA
NO PEMERIKSAAN KETERANGAN NO PEMERIKSAAN KETERANGAN
ALAT ALAT
A URINALISA C HEMATOLOGI
10 Syphilis ADA
120
100
80
60
40
20
0
Nopember 16 Desember 16 Januari 17 Februari 17
H. Skrining Penyakit
Jenis Kelamin
Nama Kampung Total Keterangan
L P
Wejim Barat 3 5 8 Negatif (-)
Wejim Timur 1 6 7 Negatif (-)
Satukurano 7 15 22 Negatif (-)
Pulau Tikus 4 3 7 Negatif (-)
Total 15 29 44
Tabel 3.23 Skrining RDT Malaria Bulan November 2016
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Wejim Barat Wejim Timur Satukurano Pulau Tikus
Jenis
Nama
Kelamin Total Keterangan
Kampung
L P
Wejim Barat 0 0 0 Negatif (-)
Wejim Timur 1 0 1 Negatif (-)
Satukurano 1 0 1 Negatif (-)
Pulau Tikus 0 0 0 Negatif (-)
Total 2 0 2
Tabel 3.24 Skrining RDT Malaria Bulan Desember 2016
Jenis
Nama
Kelamin Total Keterangan
Kampung
L P
Wejim Barat 0 2 2 Negatif (-)
Wejim Timur 0 3 3 Negatif (-)
Satukurano 0 1 1 Negatif (-)
Pulau Tikus 3 3 6 1 (L) Positif (+) PAN
Total 3 9 12
Tabel 3.24 Skrining RDT Malaria Bulan Januari 2017
Jenis
Nama
Kelamin Total Keterangan
Kampung
L P
Wejim Barat 1 3 4 Negatif (-)
Wejim Timur 0 1 1 Negatif (-)
Satukurano 2 1 3 Negatif (-)
Pulau Tikus 3 2 5 Negatif (-)
Total 6 7 13
Tabel 3.26 Skrining RDT Malaria Bulan Februari 2017
26 tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), disebutkan adanya 3 (tiga) kegiatan utama di UKS
yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat. Salah satu kegiatan pembinaan lingkungan sehat adalah melalui penyediaan
sarana sanitasi termasuk penyediaan sarana CTPS yang memadai di lingkungan sekolah.
Peralatan yang di butuhkan dalam melakukan cuci tangan yang baik dan benar
yaitu sebagai berikut :
1. Air bersih yang mengalir
2. Sabun / antiseptic
3. Lap / tisu kering yang bersih
Lima (5) prinsip dasar Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) :
1. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup,
2. Mencuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyakit yang menyebabkan
kematian ratusan ribu anak-anak di Indonesia setiap tahunnya,
3. Waktu-waktu penting CTPS adalah setelah ke WC dan sebelum
menyentuh makanan (mempersiapkan, memasak, menyajikan, menyuapi makanan
dan makan),
4. CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling murah (cost -
effective) dibandingkan hasil yang didapatkan,
5. Untuk meningkatkan perilaku CTPS memerlukan pendekatan pemasaran
sosial yang terfokus pada si pencuci tangan dan motivasi yang mendorongnya.
Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini terbukti
tidak efektif dalam menjagakesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan dengan
sabun. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang
harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, namun penggunaan
sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat
tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Didalam lemak dan kotoran yang
menempel inilah kuman dan penyakit akan hidup.
Persyaratan bagi sarana cuci tangan di sekolah :
1. Tersedia air bersih yang mengalir dan sabun,
2. Tersedia saluran pembuangan air bekas/limbah hasil cuci tangan,
3. Bila menggunakan tempat penampungan air bersih maka harus dibersihkan minimal
seminggu sekali.
Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai sabun
menurut Handayani, dkk (2000) :
1. Sebelum dan setelah makan,
2. Setelah berkebun,
3. Setelah memegan uang,
4. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan,
5. Setelah ganti pembalut,
6. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan,
7. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka,
8. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan,
9. Sesudah buang air besar dan buang air kecil,
10. Setelah menangani sampah,
11. Pulang bepergian dan setelah bermain,
12. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel), dan lain-lain.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah :
1. Memberikan pengetahuan dan menumbuhkan rasa peduli diri sendiri, keluarga dan
masyarakat terhadap kegiatan cuci tangan pakai sabun,
2. Cuci tangan pakai sabun dapat mebentuk perilaku sehat dan pelayanan jasa sanitasi
yang menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit,
3. Anak sekolah dapat memahami betapa pentingnya cuci tangan pakai sabun
yang dikarenakan kurangnya sosialisasi, penyuluhan, pendidikan dan fasilitas
yang memadai.
Manfaat kebiasaan cuci tangan pakai sabun :
1. Menghilangkan kuman penyakit yang ada di tangan.
2. Mencegah penularan penyakit seperti : Diare, Disentri, Kolera, Typhus, Kecacingan,
Penyakit Kulit, Ispa, Sars, Flu Burung, Mers-CoV, dan lain-lain.
Setiap keluarga pasti ingin seluruh anggota keluarga berada dalam kondisi yang sehat,
untuk itu pastikan ketersediaan air bersih di rumah kita, saling mengingatkan tentang
pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun sehingga cara hidup bersih menjadi kebiasaan kita
sehari – hari.
keruh yang menyebabkan berkurangnya kualitas air tawar seperti dapat dilihat dari
perubahan warna, rasa dan berbau akan mempengaruhi kualitas hidup di masyarakat.
Hal pertama yang harus dipikirkan pada saat akan membuat alat penjernihan air
adalah sebagai berikut:
1. Alat penjernih air yang akan dibuat harus dapat menjawab permasalahan yang
dihadapi, apakah menyaring lumpur atau menyaring kuman, menyaring zat besi, atau
ketiganya.
2. Untuk ditempatkan di manakah alat penjernih air yang akan dibuat: apakah digunakan
di sekolah, rumah, atau untuk satu kelompok masyarakat.
3. Bahan penyaring apakah yang dapat melakukan penyaringan fisika/mekanis yang
harus disiapkan?
4. Pada alat penjernih air apakah bahan penyaringan mudah dibersihkan.
Tahap kedua membuat gambar :
1. Membuat disain/sketsa alat penjernih air yang akan dibuat, disesuaikan dengan
kebutuhan.
2. Membuat gambar teknik lengkap dengan ukurannya.
3. Menentukan langkah kerja.
4. Menuliskan alat yang akan digunakan.
Tahap ketiga adalah mulai membuat alat penjernih air :
1. Membuat pipa penyaringan.
2. Membuat penampung air kotor.
3. Membuat penyaring air yang berisi lapisan-lapisan bahan penyaring dengan urutan
yang tepat. Bahan penyaring dapat disesuaikan dengan yang ada di daerah. Bahan-
bahan yang biasanya digunakan adalah batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa,
ijuk, dan lain-lain. Peralatan yang digunakan juga dapat dipilih sesuai alat yang
tersedia di rumah masing-masing.
4. Menyiapkan penampungan air bersih, untuk hal itu tidak terlalu sulit untuk disiapkan
yang penting tidak bocor dan ukurannya memadai.
Siapkan juga bahan lain yaitu :
1. Drum plastik/bak kapasitas 100 liter sebanyak 2 buah
2. Pipa PVC, diameter 0,5 inci
3. Keran air
4. Lem pipa
5. Selotip
Proses Pembuatan :
1. Membuat pipa penyaringan
Pemasangan keran pada drum dapat dibantu oleh orang dewasa sehingga hasilnya
lebih baik. Pemasangan bahan penjernih bisa dilakukan sendiri.
a) Siapkan pipa PVC berdiameter 0,5 inci dengan panjang 35 cm, lubangi
sekeliling pipa secara teratur dengan jarak 20 cm.
b) Setelah itu, bagian dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk, kemudian ijuk
diikat dengan kawat. Ujung pipa dimasukkan ke soket ulir.
c) Lubangi drum/bak pengendapan dan penyaringan dengan jarak 5 cm dari dasar
drum.
d) Pada tabung pengendap, buat lubang kedua pada dasar drum dengan tutup
sebagai tempat membuang endapan ke luar.
e) Pasang pipa penyaring yang menggunakan ijuk pada kedua tabung.
2. Membuat drum/bak pengendap dan penyaring
a) Sediakan tabung atau drum yang kosong.
b) Isi drum penyaring berturut-turut dengan batu 15 cm, kerikil 10 cm, arang
tempuurung kelapa 15 cm, pasir halus 20 cm, ijuk 20 cm, pasir halus lagi 15
cm, ijuk lagi 15 cm.
c) Letakkan drum endapan dan penyaringan secara bertingkat atau berurutan.
Tutup keran dan masukkan air dengan aliran alami atau dipompa.
d) Tunggu kira-kira 30-40 menit, kemudian alirkan air dari drum pengendapan ke
dalam drum penyaringan.
e) Aliran air yang keluar dari drum penyaringan disesuaikan dengan masukan dari
drum pengendapan.
Cara Kerja :
Air keruh dimasukkan ke dalam drum pengendap dengan cara dipompa atau dialirkan
secara alami. Diamkan terlebih dahulu selama 30-40 menit. Kemudian, air dialirkan ke dalam
drum/bak penyaring. Setelah itu, air keluar dari drum/bak penyaringan sudah bersih dari
kotoran sehingga dapat digunakan.
Demikian cara membuat alat penjernih air dengan bahan sederhana, jangan lupakan
juga unsur keselamatan diri saat bekerja, keselamatan bagi alat jangan sampai rusak,
keselamatan benda kerja, dan keselamatan lingkungan tempat berkerja jangan sampai kotor
serta keselamatan bagi orang lain jangan sampai menimbulkan kecelakaan bagi orang lain.
Hati-hati dalam menggunakan peralatan. Gunakan juga alat pelindung diri seperti sarung
tangan untuk mencegah terkena benda tajam dan lem.
E. Kegiatan Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar serta Demonstrasi
Kegiatan ini masuk dalam UKM Pengembangan dan karena tdak ada dokter Gigi
sehingga kita Tim bersama dokter berupaya untuk mengadakan kegiatan tersebut sesuai
jadwal di sekolah SD terlebih dahulu. Kegiatan tersebut kita jadikan satu dengan
program kegiatan Promkes yaitu kegiatan penyuluhan Kebersihan Diri dan Cuci Tangan
serta Demonstrasi. Berikut dokumentasinya :
mengenai kesehatan lingkungan. Selama advokasi memang antusias dan mengerti tetapi
pelaksanaannya kurang sehingga memang harus advokasi terus menerus kepada Kepala
Distrik, Kepala Kampung, dan lainnya.Berikut dokumentasinya :
ada OSIS dan belum mempunyai organisasi di bawah OSIS sehingga kita
merekomendasikan dan ats usulan dari salah satu guru serta disetujui ketua OSIS maka
mencoba untuk membentuk organisasi di bawah OSIS sehingga ada kegiatan Ekskul
(Ekstrakurikuler Sekolah) yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di
sekolah. Atas usulan tersebut maka di bentuk Komunitas Bahasa Inggris dan PMR
(Palang Merah Remaja). Untuk PMR kita di minta untuk membina para siswa dan
dengan senang hati kita tim Nusantara Sehat menyanggupi. Berikut dokumentasi minggu
pertama kegiatan PMR :
I. Kegiatan Kreatif
1. Pembuatan Safety Box
Karena keterbatasan dan belum adanya safety box untuk spuit, jarum dan benda
tajam maka saya dan tim memanfaatkan kardus untuk membuat safety box dengan di
dalamnya dilapisi isolasi coklat sebelumnya agar tidak tembus dan basah jika terkena
air.Berikut dokumentasinya :
J. Pembuatan Mading
Kesehatan
Gambar 3.78 Panthom Gigi dari gabus
Untuk memunjang syarat Puskesmas, saya dan tim membuat Mading Kesehatan
yang didalamnya berisi ajakan untuk meningkatkan kesehatan sehingga pasien yang
berobat ke Puskesmas dapat membaca untuk meningkatkan pengetahuan disamping kita
memberikan penyuluhan.Berikut dokumentasinya :
Untuk memunjang syarat Puskesmas, saya dan tim berupaya mendekorasi ruangan
dan Puskesmas sehingga memenuhi standar Puskesmas yaitu dengan poster-poster
promotif dan preventif serta mading kesehatan.Berikut dokumentasinya :
Dalam kegiatan inovasi kita sudah berjalan tetapi karena situasi dan kondisi serta
adanya perubahan dan penambahan dalam latar belakang kita mengambil inovasi
SARANA – Saringan Air Bersih Sederhana selain untuk mengurangi zat kapur dalam air
tetapi juga untuk menyaring air kotor menjadi air bersih karena pembuatan SARANA
tujuan awalnya seperti itu. Selain ditemukan data obyektif dan adanya masyarakat yang
berobat ke puskemas sebulan terakhir, mengeluh mengalami sakit pinggang dan nyeri
tekan di kedua bagian pinggang yaitu dari bulan Januari sampai November awal 2016
tetapi juga ada data berupa Jumlah sumur di Kampung Satukurano sebanyak 9 sumur,
Pulau Tikus baru terdata 12 sumur dan Kampung Wejim masih proses pendataan. Tetapi
dari semua sumur yang sudah di inspeksi, sebagian besar belum mempunyai syarat
sebagai air bersih ditinjau dari segi fisik yaitu berwarna, berbau dan berasa.
Untuk segi kimiawi dan biologi masih belum dilakukan dikarenakan masih proses
untuk mendapatkan hasil yang baik. Semua itu dilakukan karena untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik. Proses pembuatan dan cara kerja bisa dilihat detilnya di laporan
Kesehatan Lingkungan.
Berikut dokumentasi sosialisasi SARANA – Saringan Air Bersih Sederhana pada
lokmin Triwulan. Dalam kegiatan tersebut cukup antusias para tamu undangan.
Dalam kegiatan ini, air yang tersaring masih belum bening jernih tetapi sedikit
keruh. Sesudah diteliti dengan pengamatan dikarenakan batu nya. Batu kita ambil yang
ada di Kampung Wejim yaitu batu yang di bukit, kita mencoba memanfaatkan bahan dan
kondisi yang ada tetapi hasilnya kurang memuaskan. Oleh karena itu memerlukan
perbaikan harus dengan memakai batu kerikil yaitu batu kali.
follow up ke kabupaten, jaringan pun mulai di buat di bulan Februari ini dan
sampai sekarang masih dalam proses pengerjaan dan pembuatan. Kita berharap
cepat selesai sehingga kita dapat lebih update informasi dari luar.
e) Letak geografis
Distrik Kepulauan Sembilan adalah wilayah kepulauan sehingga untuk menuju ke
wilayah kerja Puskesmas harus menggunakan Body (Perahu) karena dipisahkan
dengan laut. Untuk saat ini perahu Puskesmas rusak sehingga memerlukan
perbaikan dsn terkadang kita memang sewa perahu milik warga untuk menunjang
kegiatan Puskesmas.
f) Cuaca
Cuaca memang tidak dapat diprediksi. BMKG pun sekarang menurut kita tidak
dapat menjadi patokan karena global warming sehingga cuaca kadang tidak
menentu, tidak seperti dahulu. Oleh karena itu, ketika kita hendak melakukan
kegiatan Puskesmas yang menyeberangi laut yang bertepatan dengan cuaca buruk
sehingga ombak besar maka menunda dulu kegiatan sampai cuaca cerah. Jadi
terkadang kegiatan tidak sesuai dengan jadwal.
b) Dukungan
Dukungan belum sepenuhnya, hanya Kampung Wejim Timur yang kita lihat
ada kemauannya tetapi yang lain belum. Belumnya kenapa? Karena kemaren
ketika ssosialisasi dan demonstrasi para Kepala Kampung tidak hadir hanya
perwakilan saja dengan berbagai alasan atas ketidakhadirannya sehingga dirasa
kurang optimal sehingga kita harus advokasi lagi ke kampung-kampung lain.
BAB IV
DUKUNGAN PEMANGKU KEPENTINGAN (PUSKESMAS, KECAMATAN,
DINKES KABUPATEN, PEMERINTAH DAERAH)
A. Pendahuluan
Dalam UU RI Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa diperkuat dengan Permen RI
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Desa menyebutkan bahwa Desa adalah
desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukumyang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena
itu kepentingan masyarakat tentang kesehatan harus didukung Pemerintahan Desa yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat karena dalam
Pemerintahan Desa harus melakukan Pembangunan Desa sebagai upaya peningkatan
kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Pemerintahan Desa berkewajiban untuk mendukung penuh baik secara emosional
maupun materiil karena upaya peningkatan kesehatan masyarakat Desa termasuk dalam
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa sesuai dengan Permendagri
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa yang tercantum pada Bab
II, pasal 6 poin 3 yang menyebutkan bidang pelaksanaan pembangunan Desa, antara lain
pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan antara lain
; air bersih berskala Desa, sanitasi lingkungan, pelayanan kesehatan Desa seperti
posyandu, dan sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.
Setiap tahun Desa mendapat dana Desa yang bersumber dari anggaran pendapatan
dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD
Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Semua itu sudah diperkuat dan djelaskan dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015. Oleh karena itu dana Desa juga
diperuntukkan untuk membiayai dan mendukung program kesehatan di masyarakat.
Dari semua itu, pemerintahan Distrik atau camat sebagai evaluasi kinerja
pemerintahan Desa berkewajiban mendukung program kesehatan yang akan berjalan
BAB V
RENCANA KEGIATAN SELANJUTNYA DAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN
BERSERTA GANT CHART (TIME SCHEDULE)
NS
Tentative - Pelayanan nifas Pelayanan BOK Bidan Tim
NS
Tentative - Pemantauan Ibu Nifas Pelayanan BOK Bidan PKM
Risiko tinggi dan Bidan
Tim NS
Pelayanan Keluarga
Berencana
April, September - Promosi KB dan Ceramah BOK Bidan Tim
tahun 2017 kesehatan reproduksi (pemberian NS
materi),
diskusi dan
tanya jawab
Pelayanan kesehatan
neonates
Tentative - Kunjungan neonatus Pelayanan BOK Bidan Tim
NS
Tentative - Pemantauan kesehatan Pelayanan BOK Bidan PKM
neonatus termasuk dan Bidan
neonatus risiko tinggi Tim NS
Pelayanan kesehatan bayi,
Batita dan Wus
Februari - Pendataan bayi Door to door BOK Bidan PKM
dan Bidan
Tim NS
Tentative - Pemantauan kesehatan Door to door BOK Bidan PKM
bayi dan Bidan
Tim NS
Tentative - Deteksi dini risiko tinggi Door to door BOK Bidan PKM
dan Bidan
Tim NS
Januari – - Imunisasi TT WUS Pelayanan BOK Bidan PKM
Desember 2017 dan Bidan
Tim NS
Pelayanan kesehatan anak
balita
Februari - Pendataan anak balita Door to door BOK Bidan PKM
dan Bidan
Tim NS
Tentative - Pemantauan kesehatan Door to door BOK Bidan PKM
balita dan Bidan
Tim NS
Tentative - Deteksi dini risiko tinggi Door to door BOK Bidan PKM
dan Bidan
Tim NS
Kemitraan bidan dan dukun
bayi
Februari, Juni, - Pembinaan Dukun Bayi Ceramah BOK Bidan PKM
Oktober tahun (pemberian dan Bidan
2017 materi), Tim NS
diskusi dan
tanya jawab
Februari, Juni, - Penyegaran Dukun Ceramah BOK Bidan PKM
Oktober tahun (pemberian dan Bidan
(Diskusi,
demonstrasi,
tanya jawab
Tgl - Demonstrasi Cara Ceramah BOK Petugas UKS
Februari Menyikat Gigi yg Benar (Diskusi, & Tim
demonstrasi,
tanya jawab
Maret, Juni, - Penyuluhan Kesehatan Ceramah BOK Petugas
September Reproduksi (Diskusi, Bidan dan
(Minggu 1) demonstrasi, Tim
tanya jawab
Monitoring dan Evaluasi
Maret, Juni, Monitoring dan Evaluasi Ceramah BOK Tim PKM
September, kegiatan setiap 3 bulan (Diskusi, Wejim
Desember demonstrasi,
tanya jawab
LAMPIRAN 3
C. Gant Chart
LAMPIRAN 4
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
1. Kondisi TIM Nusantara Sehat sampai sejauh ini masih stabil dan sehat.
2. Kesolidan dan Kekompakan dalam sebuah TIM dapat membuat energi dan kekuatan
untuk membuat mungkin apa yang tidak mungkin. Jadi, keberhasilan dalam suatu
kegiatan dipengaruhi oleh kesolidan dan kekompakan TIM.
3. Dalam Integrasi Rukuns dan RUK Puskesmas sudah berjalan dengan baik dan perlu
di tingkatkan lagi keberhasilan dalam suatu kegiatan. Dalam hal ini meskipun dana
BOK belum keluar tapi dengan kemauan yang tinggi maka suatu kegiatan dapat
berjalan dengan lancar dan baik.
4. Dukungan para pemangku kepentingan seperti Kabupaten, Dinkes, Distrik dan
Pemerintahan Kampung sudah cukup baik tetapi terkendala komunikasi dan
tentunya demografi wilayah sehingga kurang maksimal.
5. Kegiatan – kegiatan sudah berjalan dengan baik tetapi ada beberapa yang belum bisa
dilaksanakan dan harus di gabung dengan kegiatan lain karena beberapa faktor yaitu
Dana, Wilayah Demografi serta Cuaca.
B. Saran