Anda di halaman 1dari 68

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan syukur dan atas berkat rahmat Tuhan
Yang Maha Kuasa, Rencana Strategis UPTD. Puskesmas Peusangan Selatan
tahun 2023–2026 telah selesai disusun.
Dokumen Rencana Strategis ini disusun sebagai acuan bagi
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat maupun dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya secara umum selama kurun waktu
perencanaan yaitu tahun 2023 – 2026 sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing – masing.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini .
Kami menyadari bahwa rencana strategis ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
masukan, saran dan kritik sebagai upaya kita bersama untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.

Geulanggang Labu, 10 Februari 2023


Kepala UPTD Puskesmas
Peusangan Selatan

Andian.SKM
NIP.19661231 198812 2 005
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab


menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya
kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang harus dilaksanakan oleh
seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit
paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
pendekatan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) , serta merupakan
kesepakatan global maupun nasional.
Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga
Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan
pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas serta
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan
pengembangan antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga,
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut
dan Pengobatan Tradisional.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat ,
keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas
harus melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik. Manajemen
puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis
untuk menghasilkan luaran (output) puskesmas secara efektif dan efisien.
Kegiatan manajemen puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Seluruh kegiatan
tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan.
Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan puskesmas tersebut, maka
Puskesmas Peusangan Selatan menyusun Rencana Strategi ( Renstra )
sebagai kerangka acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan di
puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan selama kurun
waktu 5 tahun ke depan (2023 – 2026).
Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua kegiatan
akan lebih terencana , lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target
baik dalam kualitas maupun kuantitas program kegiatan serta memenuhi
kebutuhan dan harapan masyarakat pada umumnya. Penyusunan renstra ini
mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional, Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Adapun penetapan kegiatan
dalam renstra didasarkan pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
( SPM ) Bidang Kesehatan.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud
1. Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan Puskesmas
Peusangan Selatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Puskesmas.
2. Mewujudkan keterpaduan arah, strategi, keselarasan program
dan kegiatan sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan.
3. Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi
kegiatan Puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan
kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
4. Adanya tolok ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan
program kegiatan Puskesmas Peusangan Selatan.
Tujuan
1. Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas ke dalam
program kegiatan untuk periode waktu 2023 – 2026.
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan
yang dituangkan dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ).
3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan
instrument pengendalian, pengawasan dan evaluasi program
kegiatan guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan.

C. Landasan Hukum

1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun
2004 ).
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437).
3. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran
Negara Nomor 4438).
4. Undang – Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 ( Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 33 , tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700).
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat 2010.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK//2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementrian
Kesehatan Tahun 2010 – 2014.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
741/Menkes/Per/V/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika rencana strategis adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang,
maksud dan tujuan, landasan hokum
Bab II. Tugas Pokok dan Fungsi UPTD. Puskesmas Puskesmas
Peusangan Selatan
Bab ini berisi tentang struktur organisasi , susunan
kepegawaian dan kelengkapan, tugas pokok dan fungsi
UPTD. Puskesmas Peusangan Selatan, serta upaya
kesehatan yang dilaksanakan
Bab III. Gambaran Pelayanan UPTD. Puskesmas Peusangan
Selatan
Bab ini berisi tentang gambaran umum puskesmas,
kinerja
pelayanan kesehatan (capaian indicator SPM bidang
Kesehatan ) dan status kesehatan di wilayah kerja
UPTD. Puskesmas Peusangan Selatan.
Bab IV. Isu – Isu Strategis
Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala
internal, peluang eksternal, peluang internal serta
rumusan permasalahan strategis UPTD. Puskesmas
Peusangan Selatan
Bab V. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk tahun
2018 –2022.
Bab VI. Program, Kegiatan , Indikator Kinerja Bab ini berisi
tentang program, kegiatan dan indicator kinerja
kegiatan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.

Bab VII. Penutup

Lampiran
Pada Lampiran ini berisikan Program Kerja Tahunan UPTD.
Puskesmas Peusangan Selatan tahun 2023 – 2026.
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS
PEUSANGAN SELATAN

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS

a. Tugas Pokok Puskesmas


Puskesmas Peusangan Selatan mempunyai tugas pokok membantu
Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen dalam melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang kesehatan
b. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas pokok Puskesmas mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Penyelenggara UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
2. Penyelenggara UKP tingkat prttama di wilayah kerjanya
c. Wewenang Puskesmas
Dalam menyelenggarakan fungsi Puskesmas berwewenang untuk :
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayan yang di
perluakan
2. Melaksanakan Advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3. Melaksanakan komunikasi , informasi edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang berkerja sama dengan sector lain
terkait
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat
6. Melaksanakan peningkatan kompeten si sumber daya manusia
Puskesmas
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
8. Melaksanakan pencacatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses
mutun dan cakupan pelayanan kesehatan
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan
respons penanggulangan penyakit
Penjabaran tugas pokok pada masing – masing unit adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Puskesmas :
a. Memberikan pelayanan , pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah
kerjanya
b. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan meliputi Kesehatan
Ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, perawatan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit,
imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan, PKM, Usaha
Kesehatan sekolah, Olah raga, pengobatan termasuk pelayanan
darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,
laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja, upaya
kesehatan lanjut usia, upaya kesehatan jiwa, dan pencatatan
serta pelaporannya
c. Pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi
semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan,
pelaksanaan rujukan medik, pembentukan sarana dan
pembinaan teknis kepada puskesmas pembantu, poliklinik
kesehatan desa, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader
pembangunan kesehatan.
d. Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan bidang kesehatan di wilayahnya, pengembangan
kegiatan swadaya masyarakat
e. Melakukan upaya pengelolaan ketatausahaan

2. Sub Bagian Tata Usaha :


a. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
b. Melaksanakan penatausahaan keuangan dan akuntansi
puskesmas.
c. Melaksanakan pengelolaan surat – surat dan hubungan
masyarakat.
d. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan, urusan umum dan
membuat perencanaan serta pelaporan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

3. Pelaksana Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


a. Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk
menyelenggarakan tugas dan kebijakan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis yang meliputi segala
penyehatan lingkungan.
c. Melaksanakan kegiatan pembinaan yang meliputi segala usaha
pelayanan dan usaha pencegahan pemberantasan penyakit
termasuk imunisasi.
d. Melaksanakan kegiatan pengawasan, perkembangan dan
pemakaian alat – alat kesehatan dan obat – obatan.
e. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha dan
kegiatan untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas.
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Pelaksana Unit Kesehatan Keluarga :


a. Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan
tugas dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis yang meliputi segala
usaha pelayanan ibu dan anak dan keluarga berencana serta
lansia.
c. Melaksanakan kegiatan pembinaan yang meliputi segala usaha
dan kegiatan untuk melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi dalam masyarakat.
d. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan
untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas.
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Pelaksana Unit Pemulihan Kesehatan :


a. Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan
tugas dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
b. Melaksanakan kegiatan pengobatan termasuk pelayanan darurat
karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut.
c. Melaksanakan koordinasi kegiatan atas semua kebutuhan
pelayanan medis.
d. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan
untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas.
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

6. Pelaksana Unit Kesehatan Lingkungan dan Peran Serta


Masyarakat
a. Melaksanakan kegiatan dan usaha untuk menyelenggarakan
tugas dan kebijakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
b. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan , usaha kesehatan
sekolah dan olah raga, penyuluhan kesehatan masyarakat, serta
perawatan kesehatan masyarakat yang meliputi segala usaha dan
kegiatan pemberian informasi kesehatan.
c. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis tenaga
kesehatan non medis / tradisional
d. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan.
e. Melaksanakan pengawasan yang meliputi segala usaha kegiatan
untuk pengamanan dan pelaksanaan tugas.
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

7. Puskesmas Pembantu :
Membantu melakukan kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

A. UPAYA KESEHATAN

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya


kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat , yang
keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Upaya Kesehatan Wajib


Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib
ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas. Meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan
tidak Menular
f. Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan


Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan
kemampuan yang ada di Puskesmas Peusangan Selatan meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
c. Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga
d. Upaya Kesehatan Jiwa ( Rujukan )
e. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
f. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan


masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan
karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap
upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.
B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Bupati Bireuen Nomor 3 Tahun 2017 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD. Puskesmas Kabupaten
Bireuen, disebutkan bahwa Susunan Organisasi Puskemas
Perawatan / Non Perawatan terdiri dari
C. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN KELENGKAPAN

Sumber Daya Manusia


Jumlah seluruh karyawan Puskesmas Peusangan Selatan adalah
terdiri dari 66 Orang PNS , 1 Orang PTT, 8 Orang Tenaga Kontrak, 26
Orang Tenaga Pendukung dan 45 Orang Tenaga Magang.

a. Berdasarkan Pendidikan

PTT/ Honore Pendukun Magan


PNS Jumla
No Kotrak r g g
h
L P L P L P L P L P
1 Dokter Umum 1 2 - - - 3
2 Dokter Gigi 1 - - - - 1
3 S-2 1 - - - - 1
4 S-1 Farmasi - - - - 1 1
5 FKM 4 - - 1 - - 5
D- IV
6 Kebidanan 3 - - - 2 5
7 Akbid 31 1 2 8 21 63
8 Akper 2 6 - - 1 4 2 3 18
9 AMKL - - - -
10 AMKG - 1 - - 1 1 3
11 AKZI 3 - - - - 3
12 AAK 1 - - 1 - 2
13 AK. Farmasi - 1 - - - 2 3
14 D3 Komputer - - 1 1 2 - 4
15 D3 Perbankan - - - 1 - 1
16 Bidan - - - -
17 SPK 2 - - - - 2 - - 4
18 SPPH - - - - - -
19 SMA 1 - 3 2 1 - 1 8
S1
20 Keperawatan - - - - - -
21 Perkarya - - - -
22 AMF - - - - -
23 GPAI - - - - 1 - 1
Sarjana
24 Pendidikan - - - - - 1 1
25 Ners 1 5 - 2 1 4 1 14
26 S1 Komunikasi - - - - -
Administrasi
27 Publik - - 1 1
Total 7 59 1 4 5 4 21 7 32 143
b. Berdasarkan Golongan :

1 Golongan IV c : 1 orang
2 Golongan IV b : 1 orang
3 Golongan IV a : 2 Orang
4 Golongan III d : 11 orang
5 Golongan III c : 15 orang
6 Golongan III b : 9 orang
7 Golongan III a : 4 orang
8 Golongan II d : 5 orang
9 Golongan II c : 18 orang

c. Berdasarkan Unit Pelaksana

1 Dokter Umum 3 Orang


2 Dokter Gigi 1 Orang
3 Tata Usaha 4 Orang
4 Bidan Puskesmas 48 Orang
5 Perawat 20 Orang
6 Petugas Laboratorium 2 Orang
7 Perawat Gigi 2 Orang
8 Petugas Apotik 5 Orang
9 Petugas Imunisasi 3 Orang
10 Petugas Keswa 3 Orang
11 Petugas Promkes 3 Orang
12 Petugas Gizi 4 Orang
13 Bidan Desa 20 Orang

d. Sarana dan Prasarana Puskesmas Peusangan Selatan

NO Jenis Sarana Jumlah Keterangan / Kondisi


1 Puskesmas Induk 1 Unit Baik
2 Puskesmas Pembantu 3 Unit Baik
3 Poskesdes 11 Unit Baik
4 Polindes 3 Unit Baik
5 Posyandu 23 Desa Baik
6 Pos Obat Desa 1 Unit Baik
7 Ambulance 1 Buah Baik
8 Sepeda Motor 8 Buah Baik
e. Pembiayaan Kesehatan

Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan


kesehatan, Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk pembiayaan
pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin melalui Program BPJS
Kesehatan ( BPJS). BPJS diberikan kepada masyarakat miskin yang masuk
dalam daftar kuota yang telah diusulkan dan disahkan oleh Bupati. BPJS
digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif.
Sedangkan masyarakat miskin yang tidak masuk kuota, menjadi
tanggungan Bupati dan atau Pemerintah Daerah. Untuk membiayai
masyarakat miskin non kuota maka Pemerintah Kabupaten harus
menyediakan anggaran melalui Jaminan Kesehatan Daerah ( Jamkesda ).
Selain itu, untuk pelaksanaan kegiatan rutin di Puskesmas,
Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran melalui APBD yang disahkan
oleh DPRD dengan rincian kegiatan yang telah ditetapkan.
Mulai tahun 2010, pemerintah pusat meluncurkan Bantuan
Operasional Kesehatan yaitu Dana dukungan / bantuan kepada
pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk
pencapaian MDGs Bidang Kesehatan tahun 2015 melalui peningkatan
kinerja Puskesmas dan jaringannya seta Poskesdes dan Posyandu dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif. Pemanfaatan dana BOK di Kab. Bireuen telah diatur melalui
Surat Keputusan Bupati Bireuen.
Pemerintah juga melakukan suatu terobosan dalam upaya
menurunkan AKI dan AKB yang masih tinggi melalui Jaminan Persalinan
( Jampersal ) dengan maksud untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap persalinan yang sehat dan aman bagi semua ibu hamil dan
bersalin yang belum memiliki jaminan pembiayaan kesehatan lainnya.
Dengan program jampersal ini diharapkan bahwa masyarakat mendapat
pelayanan kesehatan secara mandiri dan berkeadilan yang mana semua
ibu hamil dan bersalin mendapat jaminan pembiayaan untuk
persalinannya dan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
persalinannya.
Pembiayaan yang diberikan pada pelayanan kesehatan tingkat
pertama ( Puskesmas ) meliputi :
1. Pemeriksaan kehamilan 4 kali
2. Persalinan normal di fasilitas kesehatan
3. Pelayanan nifas normal 3 kali termasuk KB pasca persalinan
4. Pelayanan bayi baru lahir

BAB III
GAMBARAN PELAYANAN UPTD. PUSKESMAS
PEUSANGAN SELATAN

1. DATA GEOGRAFIS
Puskesmas Peusangan Selatan merupakan puskesmas rawat inap
yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Bireuen Propinsi Aceh.
Dengan Puskesmas Peusangan Selatan beralamat di Jl. Simpang Tanjong
Desa Geulanggang Labu Kec. Peusangan Selatan. E-mail
Puskesmaspeusanganselatan@bireuenkab.go.id
Yang berbatas langsung pada sebelah Utara dengan Kecamatan
Peusangan, sebelah Selatan dengan Kecamatan Bener Meriah, sebelah
Timur dengan Kecamatan Siblah Krueng dan sebelah Barat dengan
Kecamatan Juli. Dengan demikian menjadikan Puskesmas Peusangan
Selatan terletak di perdalaman Kabupaten Bireuen.
Luas bangunan Puskesmas Peusangan Selatan ±
5400 meter,
dengan memiliki luas wilayah kerja : 120.000 Km2, yang terdiri 21 desa
yang dilayani, terbagi dalam tiga kemukiman yaitu : Kemukiman Keude
Asan, Kemukiman Paya Malem dan Kemukiman Simpang Tanjong.
Peusangan Selatan terletak didaerah pegunungan dengan demikian dapat
dikatakan bahwa rata-rata mata pencaharian masyarakat Peusangan
Selatan adalah sebagai petani. Dengan karakteristik daerah pedesaan
termasuk penyangga daerah wisata, dengan kondisi daerah pertanian.
Semua wilayah dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 dan 4.

Puskesmas Peusangan Selatan termasuk wilayah Kecamatan Peusangan


Selatan Kabupaten Bireuen dengan batas-batas :

A. Data Umum
a. Data
1. Peta wilayah Kecamatan Peusangan Selatan memiliki batas-batas
wilyah yaitu :
- Sebelah Utara Dengan Kecamatan Peusangan
- Sebelah Selatan Dengan Bener Meriah
- Sebelah Timur Dengan Kecamatan Peusangan Siblah Krueng
- Sebelah Barat Dengan Kecamatan Juli
Luas wilayah Puskesmas Peusangan Selatan: 120.000 Km2. Meliputi 21
desa binaan yaitu :
1. Desa Lueng Baro
2. Desa Lueng Kuli
3. Desa Blangcut
4. Desa Mata Ie
5. Desa Blang Pala
6. Desa Krueng Beukah
7. Desa Uteuen Raya ke
8. Desa Uteuen Gathom
9. Desa Mee Rayeek ke
10. Desa Ceubrek
11. Desa Teupin Reudeup
12. Desa Geulanggang Labu
13. Desa Ulee Jalan
14. Desa Pulo Panyang
15. Desa Paya Crot
16. Desa Darul Aman
17. Desa Tanjong Beuridi
18. Desa Darussalam
19. Desa Blang mane
20. Desa Pulo Harapan
21. Desa Suwak
(Sumber Data : Statistik Kecamatan)

LUAS JUMLAH JUMLAH


NO DESA
WILAYAH PENDUDUK RUMAH
TANGGA
1 Lueng Baro 503 Ha 589 158

2 Lueng Kuli 400 Ha 524 156

3 Blang Cut 270 Ha 236 58

4 Mata Ie 150 Ha 602 142

5 Blang Pala 190 Ha 202 55

6 Krueng Beukah 156 Ha 265 78

7 Uteuen Raya 223 Ha 521 131

8 Uteuen Gathom 285 Ha 1425 355

9 Mee Rayeek 500 Ha 606 149

10 Teupin Reudeup 215 Ha 489 116

11 Ceubrek 130 Ha 350 98


Geulanggang
350 Ha
12 Labu 661 178

13 Ulee Jalan 260 Ha 689 188

14 Pulo Panyang 950 Ha 746 185

15 Paya Crot 200 Ha 231 70

16 Darul Aman 1000 Ha 1407 338

17 Tanjong Beuridi 3.115 Ha 2491 653

18 Darussalam 12000 Ha 936 238

19 Pulo Harapan 11.800 Ha 465 127

20
Blang Mane 816 Ha 797 160

21 Suwak 141 Ha 535 130

JUMLAH 33.654 Ha
14.767 3.763

Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Peusangan Selatan tahun 2022


sebanyak 14.767 jiwa, terdiri dari laki – laki 7207 dan perempuan
7560.
(Sumber Data : Statistik Kecamatan)
JUMLAH
LUAS JUMLAH
NO DESA RUMAH
WILAYAH PENDUDUK
TANGGA
1 Lueng Baro 503 Ha 790 164

2 Lueng Kuli 400 Ha 580 161

3 Blang Cut 270 Ha 253 62

4 Mata Ie 150 Ha 634 163

5 Blang Pala 190 Ha 226 54

6 Krueng Beukah 156 Ha 291 81

7 Uteuen Raya 223 Ha 556 132

8 Uteuen Gathom 285 Ha 1817 353

9 Mee Rayeek 500 Ha 674 149

10 Teupin Reudeup 215 Ha 557 136

11 Ceubrek 130 Ha 348 80

Geulanggang
12 Labu 350 Ha 679 187

13 Ulee Jalan 260 Ha 806 188

14 Pulo Panyang 950 Ha 811 196

15 Paya Crot 200 Ha 270 71

16 Darul Aman 1000 Ha 1503 351

17 Tanjong Beuridi 3.115 Ha 269 641

18 Darussalam 12000 Ha 950 239

19 Pulo Harapan 11.800 Ha 682 165

20
Blang Mane 816 Ha 822 165

21 Suwak 141 Ha 542 133

JUMLAH 33.654 Ha 16.483 3.871

Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Peusangan Selatan tahun 2023


sebanyak 16.483 jiwa, terdiri dari laki – laki 8179 dan perempuan
8304.
2. Data Sumber Daya
Tenaga kesehatan adalah merupakan tulang punggung dalam
peningkatan pelayanan kesehatan. Kualitas sumber daya manusia
menjadi prioritas utama yang harus terus mendapat perhatian baik
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Berikut ini jumlah
tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Peusangan Selatan
Kabupaten Bireuen. Ditamatkan mulai dari Diploma III sampai ke
tingkat Strata satu (S-I), disamping itu para tenaga kesehatan juga
memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
Data Personalia Puskesmas Peusangan Selatan
PTT/ Honore Pendukun Magan
PNS Jumla
No Kotrak r g g
h
L P L P L P L P L P
1 Dokter Umum 1 2 - - - 3
2 Dokter Gigi 1 - - - - 1
3 S-2 1 - - - - 1
4 S-1 Farmasi - - - - 1 1
5 FKM 4 - - 1 - - 5
D- IV
6 Kebidanan 3 - - - 2 5
7 Akbid 31 1 2 8 21 63
8 Akper 2 6 - - 1 4 2 3 18
9 AMKL - - - -
10 AMKG - 1 - - 1 1 3
11 AKZI 3 - - - - 3
12 AAK 1 - - 1 - 2
13 AK. Farmasi - 1 - - - 2 3
14 D3 Komputer - - 1 1 2 - 4
15 D3 Perbankan - - - 1 - 1
16 Bidan 1 - - - - 1
17 SPK 2 - - - - 2 - - 4
18 SPPH - - - - - -
19 SMA 1 - 3 2 1 - 1 8
S1
20 Keperawatan - - - - - - -
21 Perkarya - - - - - -
22 AMF - - - - - -
23 GPAI - - - - 1 - 1
Sarjana
24 Pendidikan - - - - - 1 1
25 Ners 1 5 - 2 1 4 1 14
26 S1 Komunikasi - - - - - - - - - 1 1
Administrasi
21 Publik - - - - - - - - - 1 1
Total 7 59 1 4 5 4 21 7 32 143
C . Sarana Kesehatan dan Sumber Daya
Data peran serta masyarakat
Satu (1) UnitPuskesmas
1. Rawat Jalan
2. UGD
3. Rawat Inap
4. Poned

Tiga (3) Unit Puskesmas Pembantu


1. Pustu Krueng Beukah
2. Pustu Tanjong Beuridi
3. Pustu Darussalam

Dua (12) Unit POSKESDES

1. Poskesdes Lueng Baro dibangun pada tahun 2011 (OTSUS)


2. Poskesdes Blang Cut dibangun pada tahun 2009
3. Poskesdes Mata Ie dibangun pada tahun 2008 (P2DTK)
4. Poskesdes Blang Pala dibangun pada tahun 2009
5. Poskesdes Uteuen Raya dibangun pada tahun 2015
6. Poskesdes Me Rayeuk dibangun pada tahun 2018
7. Poskesdes Teupin Reudeup dibangun pada tahun 2013
8. Poskesdes Paya Crot dibangun pada tahun 2010
9. Poskesdes Darul Aman dibangun pada tahun 2014
10. Poskesdes Blang Mane dibangun pada tahun 2008 (DAK)
11. Poskesdes Pulo Harapan dibangun pada tahun 2008 (DAK)
12. Poskesdes Suwak dibangun pada tahun 2017

Tiga (3) Unit Polindes

1. Polindes Lueng Kuli dibangun pada tahun 2007 (MERLIN)


2. Polindes Ceubrek dibangun pada tahun 2007 (MERLIN)
3. Polindes Pulom Panyang dibangun pada tahun 2007 (MERLIN)

Dua Puluh Tiga (23) Unit Posyandu


Tersebar di dua puluh satu desa wilayah kerja Puskesmas Peusangan
Selatan.

Satu (1) Unit Pos Obat Desa


Terletak di Desa Lueng Kuli

D . Data penduduk dan sasaran


Jumlah penduduk di Kecamatan Peusangan Selatan
- Tahun 2019 sebanyak 14.532 Jiwa,
- Tahun 2020 sebanyak 14.330 Jiwa,
- Tahun 2021 sebanyak 14.649 Jiwa,
- Tahun 2022 sebanyak 14.767 Jiwa,
- Tahun 2023 sebanyak 16. 483 Jiwa.

E . Data Sekolah
- SMU : 1 (satu) buah
- SLTP : 2 (dua) buah
- MTsS : 1 (satu) buah
- SD : 9 (sembilan) buah
- MIN : 3 (tiga) buah
- TK : 7 (Sembilan) buah

Pendidikan non formal


- Pasantren : 2 (dua) buah (Tidak Mondok)
- Balai pengajian : 23 (dua puluh tiga) buah

Sarana Ibadah
- Mesjid : 8 ( delapan ) buah
- Meunasah : 22 ( dua puluh dua ) buah

II. KINERJA PELAYANAN KESEHATAN


Capaian indikator kinerja Puskesmas Peusangan Selatan tahun 2019
yang merujuk pada Standar Pelayanan Minimal meliputi

a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95 %


Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang 90%
2 memiliki kompetensi kebidanan

3 Ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi yang ditangani 80%


4 Cakupan kunjungan neonatus 80%%
5 Cakupan kunjungan bayi 90%
6 Cakupan bayi berat badan lahir rendah / BBLR yang ditangani 100%
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan
7 prasekolah
8 Cakupan peserta KB aktif 70 %
9 Neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani 80%

b. Upaya Kesehatan Sekolah

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh 100 %


1 tenaga kesehatan atau tenaga terlatih / guru UKS / dokter kecil
2 Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa SD/MI 100 %
3 Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa SLTP MTS 100%

c. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat dan Imunisasi

1 Cakupan pelayanan kesehatan remaja 54.3 %


2 Kecamatan bebas rawan gizi -
3 Balita yang datang dan ditimbang ( D/S 77%
4 Balita yang naik berat badannya ( N / D 64.4%
5 Balita Bawah Garis Merah ( BGM ) 4.4 %
6 Cakupan bayi ( 6 – 11 bulan ) mendapat kapsul vitamin A 1 kali
pertahun 100%
7 Cakupan anak balita ( 12 – 59 bulan ) mendapat kapsul vitamin 98.3%
A 2 kali Pertahun
8 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 100%
9 Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 83.3%
10 Cakupan pemberian MP – ASI pada anak bayi BGM keluarga -
miskin
11 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
12 Rumah tangga dengan garam beryodium baik 54.4
13 Keluarga sadar gizi -

1 HBO 100,7%
2 BCG 78,2%

3 POLIO 1 77,%

4 POLIO II 75%

5 POLIO III 67,2%

6 POLIO IV 71%

7 DPT HB/Hib I 75%

8 DPT HB/Hib II 70%

9 DPT HB/Hib III 80%

10 CAMPAK 80%

11 UCI 80%

d. Upaya Pengobatan , Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut

1 Cakupan kunjungan rawat jalan 83.76%


Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat -
2 yang dapat diakses masyarakat

3 Cakupan pelayanan gangguan jiwa disarana kesehatan 5.65%


4 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut -

e. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

1 Desa / kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam 100


2 Cakupan desa / kelurahan UCI
3 Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate per 100.000 penduduk < 15 100
th
4 per 100.000 penduduk < 15 tahun Kesembuhan penderita
TBC BTA (+) ( CR /cure rate )
5 Penemuan kasus TBC BTA positif ( CDR / Case Detection
Rate)
6 Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani
7 Klien yang mendapatkan penanganan HIV – AIDS -
8 Kasus Infeksi Menular Seksual ( IMS ) yang diobati -
9 Penderita DBD yang ditangani Nihil
10 Incident rate DBD Nihil
11 CFR / angka kematian DBD Nihil
12 Balita dengan diare yang ditangani
13 CFR / angka kematian diare
14 Penderita malaria yang diobati
15 Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate)
16 Kasus filariasis yang ditangani

f. Upaya Kesehatan Lingkungan

1 Rumah Sehat ( Desa ) 33.3 %


2 Cakupan keluarga dengan sumber air minum terlindung 78%
3 Cakupan rumah yang memiliki jamban sehat 72%
4 Rumah yang mempunyai SPAL 50%
5 Rumah yang memiliki tempat sampah 60%
6 Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes
7 Tempat umum yang memenuhi syarat 65%
8 Tempat umum pengolahan makanan yang memenuhi syarat 58%

g. Upaya Promosi Kesehatan

1 Rumah tangga sehat 33.3


2 Bayi yang mendapat ASI eksklusif 44%
3 Posyandu Purnama
4 Posyandu Mandiri
5 Upaya penyuluhan P3 NAPZA / P3 NARKOBA oleh petugas
kesehatan
6 Desa siaga aktif 100%

h. Kegiatan lain – lain

Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan %


1 pemeliharaan kesehatan pra bayar

2 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin


dan masyarakat rentan
3 Cakupan kegiatan kelas ibu : 2 desa dengan peserta 10
orang / desa
III. STATUS KESEHATAN
Derajat Kesehatan
a. Angka Harapan Hidup ( UHH ) mengacu pada renstra Dinas
Kesehatan adalah 70,48 tahun .
b. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2015 terdapat 5 kasus kematian bayi dari 262
kelahiran hidup ( 19,2 ) .
c. Angka Kematian Ibu
Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus kematian ibu.
d. Angka Kesakitan
Indikator derajat kesehatan angka Kesakitan di UPT.
Puskesmas Peusangan Selatan adalah sebagai berikut :

No. Jenis Penyakit Jumlah


1 AFP Rate < 15 tahun 43,27
2 TB Paru Sembuh 100%
3 Pneumonia balita ditangani 30,04 %
Prevalensi HIV / AIDS ( Persentase
4 kasus
terhadap penduduk beresiko ) -
5 Persentase AIDS yang ditangani -
Persentase Infeksi Menular Seksual ( IMS )
yang
6 ditangani -
7 Angka kesakitan DBD -
8 Persentase DBD yang ditangani -
Persentase balita dengan diare yang
9 ditangani 89,09 %
10 Angka kesakitan malaria -
11 Persentase penderita malaria yang diobati -
12 Persentase penderita kusta selesai berobat 100%
13 Kasus penyakit filariasis yang ditangani -
14 - Jumlah kasus dan angka kesakitan
penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I )
- jumlah kasus Difteri -
- Jumlah kasus Tetanus Neonatorum -
- Jumlah kasus Campak -
- Jumlah kasus Polio -

e. Status Gizi masyarakat

Prevalensi balita gizi buruk tahun 2017 sebesar 1,51 %


lebih rendah dibanding angka nasional sebesar 3 % . Sedangkan
prevalensi balita dengan gizi kurang sebesar 2,23%.
BAB IV
ISU – ISU STRATEGIS

A. KENDALA

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas


Peusangan Selatan terdapat beberapa kendala , antara lain :
1. Kendala Eksternal
a. Tidak ada potensial bencana dan musibah massal karena kondisi
geografis sebagian wilayah Puskesmas Peusangan Selatan terdiri
dari persawahan dan perkebunan. Puskesmas Peusangan Selatan
terletak pada jalur Jalan Kecamatan merupakan lalu lintas
normal hanya saja, akses jaln yang mulai dari perbatasan
peusangan induk sampai ke desa Ulee Jalan rusak parah,
ditambah lagi Jembatan yang sudah ambruk di Desa Blang
Mane.
b. Adanya penyakit yang berpotensi wabah karena daerah endemis,
hal ini dapat menyebabkan angka kesakitan penyakit menular
dapat meningkat misalnya : Malaria, DBD, HIV/AIDS, Campak.

c. kunjungan balita ke posyandu masih belum maksimal sehingga


masih terdapat balita gizi kurang dan gizi buruk di beberapa
desa.
d. Perilaku masyarakat dan kesadaran masyarakat menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) dengan status ekonomi
menengah ke bawah masih rendah terutama kebiasaan cuci
tangan dengan sabun, kebiasaan merokok , pemberian ASI
Eksklusif pada bayi dan belum membudayanya kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk.
e. Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan. Masih ada
beberapa desa di wilayah Puskesmas Peusangan Selatan yang
tidak memiliki jamban sehat dan tidak bisa mengelola limbah
dengan baik (baik sampah maupun limbah air rumah tangga).

f. Masih adanya budaya / mitos / kepercayaan yang menghambat


program kesehatan misalnya persalinan tidak di sarana
kesehatan, menolak imunisasi, menolak menyusui, pantang
makanan tertentu baik bagi ibu hamil maupun saat menyusui,
pemberian makanan tambahan pendamping ASI yang tidak
sesuai dengan umurnya.
g. Kesadaran sektor lain bahwa kesehatan merupakan tanggung
jawab bersama bukan hanya tanggung jawab Puskesmas masih
rendah sehingga dukungan terhadap pembangunan kesehatan
sangat kurang.
h. Masih sulitnya mencari kader kesehatan yang dapat bekerja
dengan sungguh – sungguh dan rutin dan memahami tentang
teknis pelaksanaan posyandu sehingga pelaksanaan posyandu
tidak efektif dan tidak optimal.
i. Kesadaran masyarakat terhadap pembiayaan jaminan
pemeliharaan kesehatan secara mandiri melalui dana sehat
belum berkembang dengan baik, masih rendahnya cakupan
dana sehat di masyarakat. Pelaksanaan desa siaga belum
berjalan secara mandiri, masih terus mengandalkan Puskesmas
sebagai penggerak kegiatan.
j. Pembiayaan jaminan kesehatan ( BPJS) banyak yang tidak tepat
sasaran, sehingga tidak dapat sepenuhnya diterimakan kepada
masyarakat miskin.

2. Kendala Internal
a. Kurangnya petugas Fisioterapi di Puskesmas Peusangan
Selatan.
b. Tidak ada petugas Apoteker yang ASN, saat ini di Puskesmas
Peusangan Selatan hanya memiliki satu petugas Farmasi PNS,
satu petugas Farmasi magang dan satu Petugas Apoteker
magang.
c. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program kegiatan masih
sering berubah rubah tidak sesuai dengan usulan RUK yang
kita ajukan dari Puskesmas.
d. Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung manajemen
kesehatan masih belum optimal terutama akses informasi,
ketepatan, akurasi, kelengkapan yang berkaitan dengan lintas
sektor.

B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan
kesehatan yaitu :
1. Undang – Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1)
mengamanatkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar
dipelihara oleh negara, ayat (2) menyebutkan bahwa negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, ayat (3)
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Berkaitan dengan Undang –
Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya dijabarkan dalam
Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) pasal 14 ayat (1)
menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap
mendaftarkan penerima bantuan iuran sebagai peserta
kepada badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa
penerima bantuan iuran sebagaimana dimaksud ayat (1)
adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peraturan
perundangan tersebut merupakan peluang untuk
mengembangkan sistem pembiayaan pemeliharaan
kesehatan.
2. Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah
Daerah terhadap bidang kesehatan yaitu : Undang – Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah pasal 13
ayat (1) e, yang menyebutkan bahwa penanganan bidang
kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi dan Undang – Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah terutama pasal 2 ayat (3),
bahwa Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan
Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas
Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.
Kemudian dalam pelaksanaan kedua undang – undang
tersebut dijabarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55
Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 /
MENKES / SK / / 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat sebagai acuan dalam penyelenggaraan
Puskesmas dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya.
c. Terdapat komitmen global, regional, nsional yang menyangkut
masalah kesehatan, mewajibkan pemerintah memberi perhatian
terhadap pemecahan masalah kesehatan. Pembangunan
Millenium ( Millenium Development Goals – MDGs) bertujuan
mengatasi delapan tantangan utama pembangunan, tiga
diantaranya adalah masalah kesehatan yaitu (1) penurunan
angka kematian anak, (2) peningkatan kesehatan ibu dan (3)
Upaya menghentikan penyebaran terhadap penyakit (khususnya
HIV /AIDS, malaria, Tuberculosis dan penyakit lainnya).
Komitmen global terhadap dunia bebas penyakit polio. Badan
Kesehatan Dunia (WHO,1988) mencanangkan program eradikasi
polio ( The Global Polio Eradication initiative . Komitmen
pemerintah terhadap pembangunan kesehatan
dmplementasikan pada pelaksanaan pembangunan nasional
dengan menggunakan konsep paradigma sehat yang
dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan Maret 1999 sebagai ”
Gerakan Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan”.
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau
model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan
saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang
bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan
hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Secara makro berarti bahwa pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan minimal
memberikan sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan
perilaku sehat. Secara mikro berarti bahwa pembangunan
kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan
preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
2. Peluang Internal
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang semakin baik
dan mencukupi.
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang berjalan dengan baik sesuai
dengan perencanaan kegiatan baik upaya kesehatan perorangan
maupun upaya kesehatan masyarakat.
c. Ketersediaan obat yang mencukupi baik dalam jenis dan
jumlahnya.
d. Terdapat beberapa sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan
pembangunan keshatan baik melalui Pemerintah Kabupaten
(APBD), Pemerintah Pusat ( DAK , BOK, BPJS/Jampersal).
e. Keberadaan Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD ) memberikan
kemudahan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
f. Peningkatan pengelolaan manajemen Puskesmas agar
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan sesuai dengan visi,
misi, terarah dan terukur.

C. RUMUSAN PERMASALAHAN

Dari hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang telah


dilaksanakan di Puskesmas, maka permasalahan yang dihadapi
Puskesmas Peusangan Selatan adalah :
1. pada tahun 2022 di Puskesmas Peusangan Selatan ditemukan
adanya kematian ibu satu orang, sehingga masalah kematian Ibu
masih menjadi persoalan utama di Kabupaten Bireuen. Berdasarkan
data Dinas Kesehatan, kematian ibu lebih banyak disebabkan o`leh
penyakit yang bukan akibat langsung kehamilan namun telah ada
sebelum kehamilan. Ini perlu mendapat perhatian bagi pemberi
pelayanan bagi ibu hamil terutama dalam penapisan resiko yang ada
bukan saja yang berkaitan langsung dengan kehamilannya namun
juga terhadap penyakit penyerta lainnya yang diderita. Permasalahan
lain yang juga dapat berpotensi menimbulkan kematian ibu adalah
perilaku dari ibu maupun lingkungan keluarganya yang seringkali
menolak bila dibutuhkan rujukan baik selama masa kehamilan,
persalinan maupun nifas.
2. Angka kematian bayi menunjukkan adanya peningkatan, di tahun
2021 Terdapat 9 kasus kematian bayi dengan penyebab kematian
yaitu asfiksia, BBLR, IUFD dan Prematur. Sedangkan di tahun 2022
terdapat 7 kasus kematian bayi.
3. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular
masih tinggi. Terutama kewaspadaan pada penduduk pendatang
yang membawa penyakit DBD, malaria, HIV/AIDS. Khusus untuk
wilayah Puskesmas Peusangan Selatan penyakit TB masih menjadi
perhatian karena selalu ditemukan kasus baru tiap tahunnya. Disisi
lain angka kesakitan dan kematian pada beberapa penyakit tidak
menular dan degeneratif seperti DM, kardiovaskular cenderung
mengalami peningkatan.
4. Kesadaran masyarakat khususnya ibu balita untuk menimbangkan
anaknya ke Posyandu masih rendah hal ini ditunjukkan dengan
masih rendah cakupan D/S. Rendahnya cakupan kunjungan balita
ini dapat berakibat tidak terpantaunya status gizi balita secara
keseluruhan yang dapat berdampak adanya kasus balita dengan gizi
buruk maupun gizi kurang yang tidak terdeteksi dan tidak
tertangani.
5. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat
masih rendah. Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban
keluarga, cakupan sarana pembuangan air limbah ( SPAL ) masih
rendah .
6. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih
rendah. Kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar belum membudaya, kebiasaan merokok
masih tinggi, perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi masih
rendah, kegiatan Pemberantasan sarang Nyamuk secara berkala
belum membudaya.
7. Sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan di masyarakat belum
berkembang, sebagian besar masyarakat belum memiliki jaminan
kesehatan diantaranya dana sehat melalui desa siaga belum
mendapat dukungan seluruh masyarakat. Masih ditemukannya
pemberian jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang belum
tepat sasaran.
8. Partisipasi / peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
masih rendah diantaranya posyandu, PSN, pengembangan desa
siaga belum dilaksanakan secara mandiri masih bergantung pada
Puskesmas. Motivasi masyarakat sebagai kader posyandu masih
sangat rendah, belum adanya regenerasi kader posyandu.
9. Pelaksanaan upaya promosi kesehatan belum optimal terutama yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dikarenakan
sarana media penyuluh yang belum memadai sehingga kurang
menarik minat masyarakat untuk mengikuti kegiatan.
10. Sistem penganggaran belum optimal karena turunnya anggaran yang
tidak pada awal tahun sehingga menyulitkan dalam administrasi dan
kelengkapannya. Dalam penganggaran terkadang belum sepenuhnya
sesuai dengan prioritas program, ada beberapa program penting yang
belum teranggarkan sehingga tidak dapat terlaksana dengan baik.
BAB V

VISI, MISI ,TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN


PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

A. Visi Puskesmas Peusangan Selatan


Menciptakan Puskesmas yang berkualitas demi terwujudnya masyarakat
sehat mandiri
B. Misi Puskesmas Peusangan Selatan
1. Menciptakan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata
danTerjangkau
2. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Sesuai Standar dan Prosedur
3. Tersedianya Sarana dan Prasarana Alat Kesehatan dan Penunjangnya
yang Sesuai Standar
4. Meningkatkan Mutu SDM Kesehatan dengan Berpartisipasi Aktif dalam
Kegiatan Keilmuan Sesuai Kompetensi
5. Memberdayakan Individu, Keluarga dan Masyarakat Untuk Hidup
Sehat Secara Mandiri

C. TUJUAN PUSKESMAS

1. Untuk mencapai pelayanan puskesmas yang bermutu dan


memuaskan
2. Memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
3. Tata kelola dokumen dan informasi yang terstruktur
4. Komunikasi internal yang kontinu dan terevaluasi
5. Pelayanan yang berbasis minimal resiko dan mengutamakan
keselamatan
6. Tata hubungan kerja lintas sektor dan lintas program yang
berkesinambungan

D. SASARAN

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang


akan dicapai atau dihasilkan oleh Puskesmas Peusangan Selatan dalam
jangka waktu dua tahun terakhir. Sasaran merupakan bagian integral
dalam proses perencanaan strategis. Sasaran harus bersifat spesifik,
dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai. Berdasarkan
hal tersebut diatas, Puskesmas Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen
menetapkan sasaran sebagai berikut:
1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit serta KLB
2. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
dalam rangka mengatasi masalah kesehatan.
4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat.
5. Terwujudnya manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
yang baik.
6. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata terutama permasalahan kesehatan
pada masyarakat miskin dan masyarakat rentan.
7. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya
kesehatan di Puskesmas melalui pengembangan dan implementasi
regulasi dan pengembangan profesionalisme.
8. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan akurat
untuk pemanfaatan pengambilan keputusan.
9. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan melalui
BPJS/jampersal.
10. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja .

E. STRATEGI

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi


yang akan dilaksanakan pada priode 2023 – 2026 adalah sebagai beriku :
1. Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan berbasis
masyarakat
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa
siaga dan peningkatan KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi )
dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit dan Kejadian Luar
Biasa (KLB) dan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Pengembangan pengelolaan air minum / bersih , pembuangan air
limbah, jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan
pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna.
4. Meningkatkan penanggulangan masalah gizi masyarakat meliputi gizi
kurang dan gizi buruk melalui pemberian makanan tambahan
berbentuk bahan pangan lokal dan suplemen ( vitamin ) dan
peningkatan keluarga sadar gizi dengan usaha kegiatan membentuk
Rumah Gizi Gampong (RGG) dengan target cakupan kebun, Kolam dan
Kandang (3K).
5. Meningkatkan kerja sama dengan mitra yaitu dengan sekolah SMP dan
SMA dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan remaja puteri
dengan pembrian tablet tambah darah.
6. Mengayomi dan menanggulangi masalah remaja puteri di desa dengan
cara membentuk Posyandu Remaja (POSKESREM) di desa.
7. Meningkatkan pembinaan terhadap penggunaan obat yang rasional di
lingkup pelayanan Puskesmas.
8. Memenuhi kebutuhan sarana, prasarana termasuk sumber daya
manusia , obat- obatan dan perbekalan kesehatan di pelayanan
kesehatan.
9. Meningkatkan manajemen Puskesmas
10. Meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan wajib maupun
pengembangan.
11. Menerapkan upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai
dengan Prosedur yang telah disusun.
12. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang lengkap, akurat
sebagai dasar pengambilan keputusan.
13. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pengembangan dan
pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas.

F. KEBIJAKAN

Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan


bentuk program dan kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan. Kebijakan tersebut adalah :

1. Peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan melalui peningkatan


kesadaran masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih
dan sehat
2. Peningkatan kualitas sanitasi dasar.
3. Peningkatan pembinaan sanitasi TTU dan TP2M.
4. Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui
pendampingan dalam pengembangan UKBM dan desa siaga
5. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
6. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara
berkala pada siswa sekolah.
7. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat
8. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada
Puskesmas dan jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
9. Perbaikan / rehabilitasi Puskesmas dan jaringannya.
10. Penerapan penggunaan obat rasional di sarana kesehatan.
11. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
12. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
13. Pendampingan persalinan oleh dua tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan.
14. Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemberian
PMT, vitamin pada balita, ibu hamil dan ibu nifas.
15. Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan keluarga dalam
membiasakan konsumsi aneka ragam makanan, pemantauan
pertumbuhan balita, pemberian ASI eksklusif, penggunaan
garam yodium dan suplemen zat gizi.
16. Pencapaian UCI
17. Peningkatan kegiatan surveilans sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular dan KLB.
18. Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui pertemuan di
tingkat Kecamatan.
19. Peningkatan manajemen Puskesmas ( Perencenaan, Pelaksanaan,
Penilaian / Evaluasi ) dan kualitas informasi kesehatan.
BAB VI
PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
DAN INDIKASI SUMBER PEMBIAYAAN

A. PROGRAM KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA UPTD PUSKESMAS


PEUSANGAN SELATAN
Program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Peusangan
Selatan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 128/MENKES/SK//2004 dan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/MENKES/PER/V/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota , yaitu :

1. UPAYA KESEHATAN WAJIB

A. Upaya Promosi Kesehatan


1. Cakupan Rumah Tangga Sehat
a. Tahun 2019 : 70 %
b. Tahun 2023 : 90 %
2. Cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif
a. Tahun 2019 : 40%
b. Tahun 2023 : 75%
3. Cakupan Posyandu Purnama
a. Tahun 2019 : 40,07 %
b. Tahun 2023 : 60,02 %
4. Cakupan Posyandu Mandiri
a. Tahun 2019 : 3,82 %
b. Tahun 2023 : 7 %
5. Upaya penyuluhan P3 NAPZA / Narkoba oleh petugas
kesehatan
6. Tersedianya honor kader posyandu selama 12 bulan.
7. Cakupan desa siaga aktif
a. Tahun 2019 : 71 %
b. Tahun 2023 : 85 %
B. Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Cakupan institusi yang dibina : 80 % tiap tahunnya.
2. Cakupan rumah sehat
a. Tahun 2019 : 63 %
b. Tahun 2023 : 90%
3. Cakupan kepemilikan jamban sehat
a. Tahun 2019 : 60 %
b. Tahun 2023 : 85 %
4. Cakupan penduduk yang memiliki akses jamban sehat
a. Tahun 2019 : 65 %
b. Tahun 2023 : 90 %
5. Cakupan Rumah yang mempunyai SPAL
a. Tahun 2019 : 60 %
b. Tahun 2023 : 90 %
6. Cakupan Kepemilikan sarana air bersih
a. Tahun 2019 : 79 %
b. Tahun 2023 : 85 %
7. Cakupan penduduk yang memiliki akses SAB yang
berkualitas
a. Tahun 2019 : 81 %
b. Tahun 2023 : 86 %
8. Cakupan rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes
a. Tahun 2019 : 81,5 %
b. Tahun 2023 : 84 %
9. Cakupan Tempat umum yang memenuhi syarat
a. Tahun 2019 : 63 %
b. Tahun 2023 : 69,03 %
10. Cakupan TUPM yang memenuhi syarat kesehatan
a. Tahun 2019 : 79,04 %
b. Tahun 2023 : 83,97 %
11. Cakupan TP3 yang memenuhi syarat kesehatan
a. Tahun 2019 : 35 %
b. Tahun 2023 : 44 %
C. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
a. Tahun 2019 : 92 %
b. Tahun 2023 : 96 %
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
a. Tahun 2019 : 94 %
b. Tahun 2023 : 96 %
3. Cakupan pelayanan nifas
a. Tahun 2019 : 94 %
b. Tahun 2023 : 96 %
4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
a. Tahun 2019 : 78 %
b. Tahun 2023 : 83 %
5. Cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk : 100 % tiap
tahunnya
6. Cakupan kunjungan neonatus
a. Tahun 2019 : 98 %
b. Tahun 2023 : 100 %
7. Cakupan kunjungan bayi
a. Tahun 2019 : 95 %
b. Tahun 2023 : 99 %
8. Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang ditangani : 100
% tiap tahunnya
9. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan
prasekolah
a. Tahun 2019 : 77 %
b. Tahun 2023 : 82 %
10. Cakupan neonatal resiko tinggi / komplikasi yang
ditangani
a. Tahun 2019 : 80 %
b. Tahun 2023 : 85 %
11. Cakupan peserta aktif KB
a. Tahun 2019 : 79 %
b. Tahun 2023 : 82 %
D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Cakupan Balita yang datang dan ditimbang ( D/S )
a. Tahun 2019 : 75 %
b. Tahun 2023 : 90 %
2. Balita yang naik berat badannya
( N/D ) A. Tahun 2019 : 75 %
B. Tahun 2023 : 90 %
3. Balita bawah garis merah ( BGM )
a. Tahun 2019 : <5 %
b. Tahun 2023 : <2 %
4. Cakupan bayi ( 6 - 11 bln ) mendapat kapsul vitamin A 1
kali / tahun
a. Tahun 2019 : 95 %
b. Tahun 2023 : 100 %
5. Cakupan balita ( 12 – 59 bln ) mendapat kapsul vitamin A 2
kali / tahun
a. Tahun 2019 ; 95 %
b. Tahun 2023 : 100 %
6. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
a. Tahun 2019 : 90 %
b. Tahun 2023 : 97 %
7. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
a. Tahun 2019 : 90 %
b. Tahun 2023 : 95 %
8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6 –
24 bln BGM dari keluarga miskin : 100 % tiap tahunnya.
9. Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat penanganan : 100
% tiap tahunnya
10. Cakupan rumah tangga dengan garam yodium baik
a. Tahun 2019 : 80 %
b. Tahun 2023 : 95 %
11. Cakupan Keluarga sadar gizi
a. Tahun 2019 : 40 %
b. Tahun 2023 : 75 %
E. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
1. Desa / kelurahan UCI
a. Tahun 2019 : 75 %
b. Tahun 2023 : 100 %
2. Cakupan imunisasi dasar :
- Cakupan BCG : 95 %
- Cakupan DPT /HB3 : 95 %
- Cakupan polio 4 : 95 %
- Cakupan campak : 95 %
- Cakupan HB 0 : 95 %
3. Cakupan TT2 pada ibu hamil : 95 %
4. Cakupan BIAS :
a. BIAS DT / TT : 100 %
b. BIAS campak : 100 %
5. Desa / kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam : 100 % tiap tahun
6. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
a. Tahun 2019 : >1
b. Tahun 2023 : ≥ 2
7. Angka Penemuan kasus TBC BTA (+) ( CDR / Case Detection
Rate )
a. Tahun 2019 : 72 %
b. Tahun 2023 : 80 %
8. Kesembuhan penderita TBC BTA (+)
a. Tahun 2019 : 88 %
b. Tahun 2023 : 90 %
9. Prevalensi penderita TB BTA (+)
a. Tahun 2019 : 81 / 100.000 penduduk
b. Tahun 2023 : 76 / 100.000 penduduk
10. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani : 100 %
setiap tahun
11. Kasus IMS yang diobati : 100 % setiap tahun
12. Incident rate DBD
a. Tahun 2019 : 20/100.000 penduduk
b. Tahun 2023 : <10 / 100.000 penduduk
13. Cakupan Penderita DBD yang ditangani : 100 % setiap
tahun
14. Angka kematian DBD : < 1 % setiap tahun
15. Balita dengan diare yang ditangani : 100 % setiap tahun

16. Angka kematian diare : < 1 / 10.000 penderita setiap tahun


17. Klien mendapatkan penanganan HIV / AIDS 100 % setiap
tahun
18. Penderita malaria yang diobati : 100 % setiap tahun
19. Prevalensi penderita kusta <1/10.000 setiap tahun
20. Penderita kusta yang selesai berobat ( RFT Rate ) : > 90 %
setiap tahun
21. Kasus filariasis yang ditangani 100 % setiap tahun
22. Pembinaan dan pelayanan kesehatan calon jamaah haji 100
% setiap tahun
23. Pelacakan jamaan haji 100 % setiap tahun

F. Upaya Pengobatan
1. Cakupan pelayanan kesehatan remaja : 80 %
- Pemberian tablet tambah darah Fe kepada remaja putri
tingkat SLTP dan sederajat sejumlah 10 tab tiap
bulannya.
2. Cakupan kunjungan rawat
jalan
a. Tahun 2019 : 40 %
b. Tahun 2023 : 50 %
3. Ketersediaan jenis dan jumlah obat essensial : 100 % setiap
tahun
4. Ketersediaan jenis dan jumlah obat generik : 100 % setiap
tahun
5. Penulisan resep obat generik 100 % setiap tahunnya

2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

A. Upaya Kesehatan Sekolah


1. Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD / MI dan
setingkat : 100% setiap tahun
2. Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SLTP dan
setingkat
a. Tahun 2019 : 50 %
b. Tahun 2023 : 100 %
3. Cakupan pemeriksaan berkala anak sekolah
a. Tahun 2019 : 30 %
b. Tahun 2023 : 80 %
4. Cakupan SD/MI dengan PHBS institusi strata utama dan
paripurna
a. Tahun 2019 : 30 %
b. Tahun 2023 : 80 %

5. Cakupan SMP /MTS dengan PHBS institusi strata utama dan


paripurna
a. Tahun 2019 : 15 %
b. Tahun 2023 : 80 %

B. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


1. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
miskin dan masyarakat rentan : 100 %
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin :
100 %

C. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
a. Tahun 2019 : 5 %
b. Tahun 2023 : 7 %
2. Cakupan murid SD/MI mendapatkan pemeriksaan gigi dan
mulut
a. Tahun 2019 : 30 %
b. Tahun 2023 : 50 %
3. Cakupan murid SD / MI mendapat perawatan gigi dan mulut
a. Tahun 2019 : 55 %
b. Tahun 2023 : 75 %

D. Upaya Kesehatan Jiwa


- Cakupan Pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas
a. Tahun 2019 : 15 %
b. Tahun 2023 : 30 %
F. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1. Tercapainya Umur Harapan Hidup
a. Tahun 2019 : 70 %

b. Tahun 2023 : 80 %

Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut


c. Tahun 2019 : 70 %
d. Tahun 2023 : 80 %

G. PROGRAM KEGIATAN LAINNYA

- Program Kelas Ibu Hamil


Pada tahun 2019 kegiatan kelas ibu hamil dilaksanakan dengan
menggunakan dana bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari
Pusat, dilaksanakan di 21 Desa dengan peserta sesuai dengan
sasaran ibu hamil yang ada di desa dan ditambah dengan ibu
menyusui.
- Program kelas Ibu Balita
Untuk program kelas ibu balita dilaksanakan di 23 Posyandu
dengan 21 Desa. Pesertanya adalah seluruh balita yang ada di
Posyandu akan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan tehnik
sekrining tumbuh kembang. Petugas yang terlibat dalam kegiatan
tersebut adalah staf dari MTBS/Poli Anak Puskesmas Peusangan
Selatan.

B. INDIKASI SUMBER PEMBIAYAAN

Indikasi sumber pembiayaan program dan kegiatan upaya


kesehatan UPTD. Puskesmas Peusangan Selatan tahun 2023 – 2026
dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL RENCANA PROGRAM , KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
SUMBER BIAYA UPTD. PUSKESMAS PEUSANGAN SEALATAN

Tujuan : Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan


Sasaran : Meningkatnya Kualitas Sanitasi Dasar , TTU dan institusi

Program Indikator
Kegiatan Target Kinerja Sumber
Kegiatan Kinerja
Pembiayaan
2018 2019 2020 2021 2022
Peningkatan
Upaya Cakupan
Kemandirian 70%
Kesehatan Kepemilikan 75% 80% 83% 85% BOK
akan
Lingkungan kebutuhan Air Bersih
sanitasi dasar Cakupan
dan
penduduk
peningkatan
lingkungan Yang memiliki 79% 95% 95% 95% 95%
akses BOK
sehat
SAB
berkualitas
Cakupan
penduduk
Yang 78% 80% 85% 90% 95% BOK
memanfaatkan
jamban sehat
Cakupan
Kepemilikan 60% 65% 70% 75% 95% BOK
jamban sehat
Cakupan rumah
yang memiliki 80% 80% 85% 85% 90% BOK
Spal
Tjuan :
1. Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan
2. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sasaran :
1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas UKBM
2. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Target Kinerja Sumber


Program Indikator
Kegiatan Pembiayaan
Kegiatan Kinerja
2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Peningkatan dan Cakupan
Pemberdayaan Desa siaga
Promosi
peran serta
Kesehatan aktif 82%
Masyarakat 71% 72% 76% 82% BOK
dalam
pengembangan
UKBM
Penyuluhan Cakupan
masyarakat rumah tangga
tentang PHBS sehat 70% 72% 76% 80% 82% BOK
dan peningkatan
lingkungan sehat
Cakupan bayi
yang
40% 50% 60% 70% 84% BOK
mendapat Asi
Eksklusif
Upaya
penyuluhan 100% 100% 100% 100%
100% BOK
P3 Napza/
Narkoba
Tujuan :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Menjamin terselenggaranya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan Sasaran : Meningkatya status kesehatan ibu dan anak

Target Kinerja Sumber


Program
Kegiatan Indikator Kinerja Pembiayaan
Kegiatan
2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Peningkatan Cakupan
Kesehatan pelayanan kunjungan 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
Ibu dan kesehatan ibu ibu hamil K4
Anak serta Cakupan
Keluarga persalinan
Berencana oleh tenaga 100% 100% 100% 100%
100% BPJS
kesehatan
yang
berkompeten
Ibu hamil resiko
tinggi/komplikasi 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
yang ditangani
Cakupan
kunjungan 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
nifas
Cakupan
kunjungan 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
neonatus
lengkap
Cakupan
kunjungan 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
bayi
Cakupan BBLR
yang 100% 100% 90% 95% 96% BPJS
ditangani BPJS
Cakupan deteksi
dini Tumbang
77% 78% 79% 80% 81% BOK
anak balita
dan prasekolah
Neonatal resiko
tinggi/komplikasi 95% 95% 965 97% 98% BPJS
yang ditangani
Cakupan peserta
70% 70% 70% 70% 70% -
KB aktif
Cakupan
pelaksanaan 100% 100% 100% 100% 100% BOK
kelas ibu
Tujuan : Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Sasaran : Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

Program Target Kinerja Sumber


Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 Pembiayaan
Upaya Pemberdayaan Keluarga sadar
50% 60% 70% 72% 75% BOK
perbaikan masyarakat gizi
gizi untuk Bayi yang
Masyarakat pencapaian mendapat ASI 47% 50% 60% 70% 75% BOK
keluarga eksklusif
sadar gizi Rumah tangga
dengan 100% 100% 100% 100% 100% BOK
garam yodium
yang baik
Balita yang
datang dan 100% 100% 100% 100% 100% -
ditimbang ( D/S)

Balita yang 80% 83% 85% 87% 89% -


naik
beratbadannya
(N/D)
Balita dengan <5% <4% <3% <3% <2% BOK
BGM
Balita dengan <1% <1% <1% <1% <1% -
gizi buruk <5%

Tujuan :
a. Mencegah dan memberantas penyakit menular
b. Mengendalikan penyebaran penyakit menular

Sasaran :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

Program Indikator Target Kinerja Sumber


Kegiatan Pembiayaan
Kegiatan Kinerja 2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Pelayanan Desa UCI 90% 70% 70% 70% 70% BOK
Pencegahan Imunisasi Cakupan BIAS 95% 95% 95% 95%
95% BOK
dan DT/TT
Pemberantasa Cakupan BIAS 95% 95% 95% 95%
95% BOK
n Campak
Penyakit Pencegahan dan Penemuan
Menular penanggulangan kasus TBC 100% 100% 100% 100% 100% BOK
penyakit BTA (+)
menular Penderita DBD - - - -
Nihil BOK
yang ditangani
Angka 0% 0% 0% 0% 0% BOK
kematian DBD
Balita dengan
diare yang di 100% 100% 100% 100% 100% BOK
tangani
Angka 0% 0% 0% 0% 0% BOK
kematian diare
Penderita kusta
yang selesai 100% 100% 100% 100% 100% BOK
berobat (RFT
Rate)
Kasus filariasis BOK
yang di tangani
Pembinaan
pelayanan Nihil 100% 100% 100% 100% BOK
calon jamaah
haji

Tujuan : Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Sasaran : Peningkatan Mutu Pelayanan di Puskesmas, Terpenuhinya sarana dan prasarana puskesmas, Terpenuhinya
kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas

Program Indikator Target Kinerja Sumber


Kegiatan Pembiayaan
Kegiatan Kinerja 2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Peningkatan Cakupan
Pengobatan pelayanan dan kunjungan 40% 40% 45% 45% 50% BOK
Penanggulangan rawat jalan
masalah Cakupan
kesehatan layanan
kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
dasar bagi
masyarakat
miskin
Cakupan
pelayanan
kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% BPJS
rujukan
masyarakat
miskin
Pembinaan
pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% -
calon jamaah
haji
Ketersediaan
jenis dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% -
jumlah obat
esensial
Kesesuaian
obat sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% -
kebutuhan
(jenis/Item)
Penulisan resep 100% 100% 100% 100% 100% 100% -
obat generik
Tujuan : Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
Sasaran : Meningkatnya status kesehatan anak sekolah,Terpantaunya masalah kesehatan pada anak sekolah secara dini

Program Indikator Target Kinerja Sumber


Kegiatan Pembiayaan
Kegiatan Kinerja 2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Pemeliharaan Cakupan
Kesehatan dan pemulihan penjaringan
sekolah kesehatan anak kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% BOK
sekolah siswa kelas
1SD/MI
Cakupan
penjaringan
kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% BOK
siswa kelas 1
SLTP / MTS
Cakupan
pemeriksaan 100% 100% 100% 100% 100% BOK
berkala anak
sekolah
Tujuan : Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
Sasaran : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui pencapaian kemandirian masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya

Program Indikator Target Kinerja Sumber


Kegiatan Pembiayaan
Kegiatan Kinerja 2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Pembinaan dan Cakupan
Perawatan Pemberian keluarga rawan
Kesehatan asuhan yang
Masyarakat Keperawatan mendapatkan 100% 100% 100% 100%
100% BOK
kepada asuhan
masyarakat Keperawatan
rentan dan
pembinaan

Tujuan : Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan


Sasaran : Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus ( Gigi Mulut dan Jiwa ) di sarana kesehatan dasar

Program Indikator Target Kinerja Sumber


Kegiatan Pembiayaan
Kegiatan Kinerja 2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Peningkatan Cakupan
Kesehatan pelayanan pelayanan
Gigi dan Mulut kesehatan gigi kesehatan gigi 5.80% 5% 6% 6% 7% BOK
mulut dan mulut di
Puskesmas
Cakupan murid
SD yang
mendapatkan 0.70% 0.70% 0.70%
0.34% 0.70% BOK
Pemeriksaan
gigi dan
mulut
Upaya Peningkatan Cakupan
Kesehatan pelayanan pelayanan
Jiwa kesehatan jiwa gangguan jiwa
di sarana 20% 25% 25% 30% 30% BOK
pelayanan
kesehatan
umum

Tujuan : Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan


Sasaran : Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat lanjut usia

Target Kinerja Sumber


Program Indikator Pembiayaan
Kegiatan
Kegiatan Kinerja
2018 2019 2020 2021 2022
Upaya Pelayanan Usia Harapan 100% 100% 100%
100% 100% JKN
Kesehatan pemeliharaan hidup
Usia Lanjut kesehatan usia Cakupan
lanjut pelayanan
kesehatan pra 70% 72% 74% 76% 78% JKN
usia lanjut
dan usia lanjut
Tujuan : Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan

Sasaran : Peningkatan pelayanan Puskesmas yang bermutu dan merata

Target Kinerja Sumber


Program Indikator Pembiayaan
Kegiatan
Kegiatan Kinerja
2018 2019 2020 2021 2022
Pengadaan , Pembangunan Tersedianya
Peningkatan Ruang ruang
- - - - - -
dan Bersalin di persalinan di
Perbaikan Puskesmas Puskesmas
Sarana
dan Prasarana Pembangunan Tersedianya
Puskesmas , Gudang Barang gudang - - -
- - -
Pustu, /Alat di barang / alat
PKD Puskesmas
Pembangunan Bertambahnya
Puskesmas saranan 1 Unit - - -
- UGD APBN
kesehatan di
Puskesmas
Rehabilitasi Tersedianya
Puskesmas anggaran
pemeliharaan - - - -
- -
rutin untuk
gedung
Puskesmas
Rehabilitasi Rehab ringan
Pustu Pustu - - - - - -
BAB V
PENUTUP

Rencana strategis Puskesmas Peusangan Selatan tahun


2023 – 2026 diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya kesehatan yang
dilaksanakan Puskesmas Peusangan Selatan dalam kurun waktu 5
tahun sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja dan
perencanaan tahunan Puskesmas Peusangan Selatan .
Renstra yang disusun ini mengacu pada RENSTRA Dinas
Kesehatan Kabupaten Bireuen tahun 2023 – 2026 dan tetap
berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Dokumen ini sangat terbuka terhadap masukan dari
berbagai pihak untuk penyempurnaan. Masa berlakunya renstra ini
tahun 2023 – 2026, sesuai dengan RPJMD Kabupaten Bireuen.
Sedangkan untuk periode selanjutnya akan disusun kembali
rencana strategis sesuai dengan perubahan lingkungan internal dan
eksternal yang sedang berkembang. Bila dalam perkembangannya
terdapat perubahan akan dipaparkan didalam Perencanaan Tingkat
Puskesmas Tahunan sebagai penjabaran renstra.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
dokumen ini diucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi –
tingginya. Dengan penyusunan dokumen ini, diharapkan upaya
Puskesmas Peusangan Selatan dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di masa depan dapat terarah dan terukur.

Anda mungkin juga menyukai