Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERRENCE)

KESEHATAN IBU DAN ANAK


KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN ANGGARAN 2022

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit Organisasi/Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur/Puskesmas Julok
Program : Upaya Kesehatan Keluarga
Sasaran Program : Masyarakat, Lintas Sektor dan Tenaga Kesehatan
Indikator Kinerja Program : Persentase Peningkatan Dukungan Masyarakat Bidang Kesehatan Keluarga
Kegiatan :
1. Upaya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu
2. Upaya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
3. Upaya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah

Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Kualitas Kesehatan Keluarga


Keluaran (Output) : Layanan Kesehatan Keluarga
Indikator Keluaran (Output) :
1. Terlaksananya Upaya Kesehatan Keluarga
2. Tercapainya SPM Bidang Kesehatan
Alokasi Dana : Rp 72.579.500,-
1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Laboratorium Ibu
Hamil, Bersalin dan Nifas
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Manajemen
Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrinning
Hipotiroid Kongenital
10) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual

1
11) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
12) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi
Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak
13) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
14) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
15) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
16) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 18.a Tahun 2016 Tentang Akselerasi Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi Melalui Sistem Integrasi Total Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi (SITO
IBA)
17) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi,SertaTata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur
18) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Timur
19) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 61 Tahun 2019 Tentang Pencegahan Dan Penanganan
Stunting Terintegrasi Di Gampong

b. Gambaran Umum Singkat


Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Berdasarakan
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 46, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh
dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Upaya Kesehatan
Masyarakat meliputi upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, Kesehatan Ibu dan anak,
pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan, pengamanan zak adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusiaan.
Saat ini Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut transisi
epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular
(PTM) seperti stroke, jantung, diabetes dan lai-lain. Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah
meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan
pemerintah; menurunnya produktifitas masyarakat, menurunnya daya saing negara, yang pada akhirnya
mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Untuk menekan biaya pelayanan
kesehatan, maka perlu ditingkatkan upaya kesehatan masyarakat yang lebih menitik beratkkan pada
upaya promotif dan preventif.

2
Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan
nasional adalah 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas
menggerakkan sector lain agar pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi
positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu, masyarakat termasuk swasta mempunyai
tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai
standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta
meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan
mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil
guna.
Kecamatan Julok merupakan salah satu Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur dengan Luas
wilayah 234,36 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2020 berjumlah 28963 Jiwa, terdiri dari 37 desa,
25 Poskesdes, 5 Puskesmas Pembantu dan 9 Bidan Praktek Mandiri (BPM). Jumlah kematian ibu 0
orang, Jumlah kematian bayi 12 orang, lahir mati 7 orang dan kematian balita 0 orang. Menilik masih
tingginya angka-angka tersebut, perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan Keluarga yang sistematis dan
berkesinambungan melalui kemitraan dengan pihak terkait, advokasi, pemberdayaan masyarakat,
Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan Upaya kesehatan
Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.

c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas dan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dalam pasal 4
menyatakan bahwa Capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap jenis
pelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus persen).

d. Indikator Pelayanan
Terlaksananya Upaya Kesehatan Keluarga.

e. Keluaran/ Output
1) Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat di wilayah puskesmas julok
2) Tercapainaya Standar Pelayanan Minamal Bidang Kesehatan, yaitu 100%.

3
2. Maksud dan Tujuan Dilaksanakan Kegiatan
a. Maksud Kegiatan
Melaksanakan Upaya Kesehatan Keluarga

b. Tujuan Kegiatan
Mendekatkan akses dan cakupan layanan kesehatan.

3. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Keluarga dilaksanakan di Desa dan Kecamatan Julok, Peserta
dalam kegiatan ini terdiri dari Masyarakat, kader , Lintas Sektor dan tenaga Kesehatan

4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di Wilayah kerja UPTD. Pusat Kesehatan Masyarakat Julok
Kabupaten Aceh Timur

5. Pelaksanaan Kegiatan
a. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu masyarakat, lintas sektor, tenaga kesehatan

b. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini UPTD. Pusat Kesehatan Masyarakat Julok Kabupaten Aceh Timur

c. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab Kegiatan ini yaitu Kepala UPTD. Pusat Kesehatan Masyarakat Julok selaku
Pananggungjawab Kegiatan.

6. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Keluarga Tingkat Kecamatan dengan jadwal kegiatan sebagai
berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

4
BULAN
NO URAIAN KEGIATAN
J F M A M J J A S O N D
KEGIATAN KESEHATAN
b. MASYARAKAT TINGKAT
KECAMATAN
2. Upaya Kesehatan Keluarga
- Upaya Kesehatan Ibu
- Pelaksanaan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan   
Komplikasi (P4K)
- Pemantauan bumil risiko tinggi            
- Pelaksanaan kelas ibu    
- Pemantauan kesehatan ibu nifas            
- Transportasi calon Pendonor darah 
dalam mendukun P4K
- Penyeliaan fasilitatif   
- Peer To Peer 
Pembinaan Pelayanan Bayi Baru
-
Lahir
- Pelaksanaan kelas ibu balita            
- Pemantauan kesehatan neonatus            
termasuk neonatus risiko tinggi
- Pelacakan kematian neonatal            
termasuk otopsi verbal
- Pembinaan Pelayanan Balita Dan
Anak Pra Sekolah
- Pelaksanaan early infant diagnosis 
HIV
- Pelacakan kasus kematian balita 
- PEER TO PEER
- Sosialisasi resiko tinggi dan factor 
resiko pada kehamilan bagi kader
dan ibu hamil
- Sosialisasi penyeliaan fasilitatif 
7. Biaya
Rencana anggaran kegiatan Kesehatan Keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Rincian Anggaran Kegiatan


NO RINCIAN KEGIATAN Vol Biaya (Rp) Anggaran (Rp)
2. Upaya Kesehatan Keluarga
- Upaya Kesehatan Ibu
- Pelaksanaan Program Perencanaan 1 Kegiatan 9.680.000 9.680.000
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K)
- Pemantauan bumil risiko tinggi 1 Kegiatan 10.980.000 10.980.000
- Pelaksanaan kelas ibu 1 Kegiatan 19.520.000 19.520.000
- Transportasi calon Pendonor darah dalam 1 Kegiatan 3.900.000 3.900.000

5
mendukung P4K
- Pelacakan kasus kematian ibu termasuk 1 Kegiatan 195.000 195.000
otopsi verbal
- Penyeliaan fasilitatif 1 Kegiatan 9.937.500 9.937.500
- Pembinaan Pelayanan Bayi Baru Lahir
- Pemantauan kesehatan neonatus termasuk 1 Kegiatan 4.870.000 4.870.000
neonatus risiko tinggi
- Pelacakan kematian neonatal termasuk 1 Kegiatan 1.685.000 1.685.000
otopsi verbal
- Pembinaan Pelayanan Balita Dan Anak Pra
Sekolah
- Pelaksanaan early infant diagnosis HIV 1 Kegiatan 520.000 520.000
- Pelaksanaan kelas ibu balita 1 Kegiatan 10.902.000 10.902.000
- Pelacakan kasus kematian balita 1 Kegiatan 390.000 390.000

Total Rp 72.579.500

Demikian Kerangka Acuan Kerja / Term Of reference ( TOR ) dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Kuta Binjei, 08 Februari 2021


KEPALA UPTD PUSKESMAS JULOK PEMBUAT TOR
KABUPATEN ACEH TIMUR

FAISAL, S.Kep HEMA KHAIRINA, S.Tr.Keb


NIP. 19650525 198703 1 025 NIP. 19740519 200801 2 001

Anda mungkin juga menyukai