1
11) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
12) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi
Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak
13) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
14) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
15) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
16) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 18.a Tahun 2016 Tentang Akselerasi Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi Melalui Sistem Integrasi Total Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi (SITO
IBA)
17) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi,SertaTata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur
18) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Timur
19) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 61 Tahun 2019 Tentang Pencegahan Dan Penanganan
Stunting Terintegrasi Di Gampong
2
Adapun indikator dampak pembangunan kesehatan adalah, meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka Kematian bayi, Menurunnya angka kematian ibu, Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Selanjutnya, misi pembangunan kesehatan
nasional adalah 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, yakni puskesmas
menggerakkan sector lain agar pembangunan yang dilaksanakan mempunyai dampak dan kontribusi
positif terhadap kesehatan masyarakat di wiliyah kerjanya, 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat, yakni puskesmas mendorong agar setiap individu, masyarakat termasuk swasta mempunyai
tanggung jawab terhadap kesehatannya, 3) Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau, yakni puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai
standar, etika profesi dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta
meningkatkan efesiensi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh manusia, 4) Meningkatkan dan
mendayagunakan sumber daya kesehatan, yakni puskesmas dalam dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan mendayakan seluruh potensi sumber daya kesehatan yang ada secara optimal dan berhasil
guna.
Kecamatan Julok merupakan salah satu Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur dengan Luas
wilayah 234,36 km2, Dengan jumlah penduduk Tahun 2020 berjumlah 28963 Jiwa, terdiri dari 37 desa,
25 Poskesdes, 5 Puskesmas Pembantu dan 9 Bidan Praktek Mandiri (BPM). Jumlah kematian ibu 0
orang, Jumlah kematian bayi 12 orang, lahir mati 7 orang dan kematian balita 0 orang. Menilik masih
tingginya angka-angka tersebut, perlu ditingkatkan Upaya Kesehatan Keluarga yang sistematis dan
berkesinambungan melalui kemitraan dengan pihak terkait, advokasi, pemberdayaan masyarakat,
Komunikasi perubahan perilaku, kualitas tenaga kesehatan dalam melaksanakan Upaya kesehatan
Masyarakat,penyebaran informasi kesehatan dan lain-lain.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas dan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dalam pasal 4
menyatakan bahwa Capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap jenis
pelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus persen).
d. Indikator Pelayanan
Terlaksananya Upaya Kesehatan Keluarga.
e. Keluaran/ Output
1) Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat di wilayah puskesmas julok
2) Tercapainaya Standar Pelayanan Minamal Bidang Kesehatan, yaitu 100%.
3
2. Maksud dan Tujuan Dilaksanakan Kegiatan
a. Maksud Kegiatan
Melaksanakan Upaya Kesehatan Keluarga
b. Tujuan Kegiatan
Mendekatkan akses dan cakupan layanan kesehatan.
5. Pelaksanaan Kegiatan
a. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu masyarakat, lintas sektor, tenaga kesehatan
b. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini UPTD. Pusat Kesehatan Masyarakat Julok Kabupaten Aceh Timur
c. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab Kegiatan ini yaitu Kepala UPTD. Pusat Kesehatan Masyarakat Julok selaku
Pananggungjawab Kegiatan.
6. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Keluarga Tingkat Kecamatan dengan jadwal kegiatan sebagai
berikut:
4
BULAN
NO URAIAN KEGIATAN
J F M A M J J A S O N D
KEGIATAN KESEHATAN
b. MASYARAKAT TINGKAT
KECAMATAN
2. Upaya Kesehatan Keluarga
- Upaya Kesehatan Ibu
- Pelaksanaan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
- Pemantauan bumil risiko tinggi
- Pelaksanaan kelas ibu
- Pemantauan kesehatan ibu nifas
- Transportasi calon Pendonor darah
dalam mendukun P4K
- Penyeliaan fasilitatif
- Peer To Peer
Pembinaan Pelayanan Bayi Baru
-
Lahir
- Pelaksanaan kelas ibu balita
- Pemantauan kesehatan neonatus
termasuk neonatus risiko tinggi
- Pelacakan kematian neonatal
termasuk otopsi verbal
- Pembinaan Pelayanan Balita Dan
Anak Pra Sekolah
- Pelaksanaan early infant diagnosis
HIV
- Pelacakan kasus kematian balita
- PEER TO PEER
- Sosialisasi resiko tinggi dan factor
resiko pada kehamilan bagi kader
dan ibu hamil
- Sosialisasi penyeliaan fasilitatif
7. Biaya
Rencana anggaran kegiatan Kesehatan Keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
5
mendukung P4K
- Pelacakan kasus kematian ibu termasuk 1 Kegiatan 195.000 195.000
otopsi verbal
- Penyeliaan fasilitatif 1 Kegiatan 9.937.500 9.937.500
- Pembinaan Pelayanan Bayi Baru Lahir
- Pemantauan kesehatan neonatus termasuk 1 Kegiatan 4.870.000 4.870.000
neonatus risiko tinggi
- Pelacakan kematian neonatal termasuk 1 Kegiatan 1.685.000 1.685.000
otopsi verbal
- Pembinaan Pelayanan Balita Dan Anak Pra
Sekolah
- Pelaksanaan early infant diagnosis HIV 1 Kegiatan 520.000 520.000
- Pelaksanaan kelas ibu balita 1 Kegiatan 10.902.000 10.902.000
- Pelacakan kasus kematian balita 1 Kegiatan 390.000 390.000
Total Rp 72.579.500
Demikian Kerangka Acuan Kerja / Term Of reference ( TOR ) dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.