Indikator Keluaran (Output) : Usia Reproduktif Mendapatkan Pelayanan Kesehetan yang Berkualitas
Terlaksananya Upaya pelayanan Kesehatan Reproduktif
1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang–undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Kesehatan Usia Reproduktif di Pusat kesehatan Masyarakat
7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pemenuhan Mutu
Pelayanan Standar Pada Standart pelayanan Minimal
1
Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi juga masih rendah dan kejadian kehamilan pada
usia remaja masih tinggi yakni 16,7% (Riskesdas, 2010).Menyadari hal tersebut, agar kelak mempunyai
keturunan yang sehat dan ibu melahirkan dengan selamat, maka setiap pasangan perlu perencanaan
dalam kehamilan,Oleh karena itu, upaya peningkatan derajat kesehatan ibu harus dilaksanakan secara
komprehensif. Intervensi program kesehatan ibu,tidak bisa hanya dilakukan di bagian hilir saja yaitu
pada ibu hamil, namun juga harus ditarik lebih ke hulu yaitu pada kelompok remaja dan dewasa muda
untuk memastikan individu dapat tumbuh dan berkembang secara sehat.
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Kesehatan Reproduksi yang menjamin setiap
orang berhak memperoleh pelayan kesehatan reproduksi yang bermutu, aman dan dapat
dipertanggung jawabkan, dimana peraturan ini juga menjamin kesehatan perempuan dalam usia
reproduksi sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat, berkualitas yang nantinya berdampak
pada penurunan Angka Kematian Ibu.
d. Indikator Pelayanan
Terlaksananya Upaya Kesehatan Pasangan Usia Reproduktif.
e. Keluaran/ Output
1) Meningkatnya Upaya Kesehatan Pasangan Usia Reproduktif.
2) Tercapainya Standar Pelayanan Minamal Bidang Kesehatan, yaitu 100%.
5. Pelaksanaan Kegiatan
a. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu masyarakat, lintas sektor, tenaga kesehatan
b. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini dari Puskesmas Julok
c. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab Kegiatan ini yaitu Kepala Puskesmas Julok selaku Pengguna Anggaran.
6. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Keluarga Tingkat Kecamatan dengan jadwal kegiatan sebagai
berikut:
2
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
BULAN
NO URAIAN KEGIATAN
J F M A M J J A S O N D
Pelayanan Kesehatan Reproduksi V V V V V V V V V V V V
(Kespro) Pada Peserta KB Aktif
1.
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan
Resiko Tinggi (Resti)
Pelayanan Kesehatan Reproduksi
2. V V
(Kespro) Calon Pengantin (Catin)
Rencana Anggaran Kegiatan Kesehatan Usia Lanjut dapat di Lihat Pada Tabel dibawah ini :
Tabel 2. Rincian Anggaran Kegiatan
NO RINCIAN KEGIATAN Vol Biaya (Rp) Anggaran (Rp)
Pelayanan Kesehatan Reproduksi (Kespro) 1 kegiatan 10.062.900 10.062.900
1. Pada Peserta KB Aktif Pasangan Usia Subur
(PUS) dengan Resiko Tinggi (Resti)
Pelayanan Kesehatan Reproduksi (Kespro) 1 Kegiatan 3.268.500 3.268.500
2.
Calon Pengantin (Catin)
TOTAL 13.331.400
Demikian Kerangka Acuan Kerja / Term Of reference ( TOR ) dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.