I . NAMA KEGIATAN
Pelatihan KB pasca persalinan dengan alat forcep dan implan 2 batang bagi dokter dan bidan
IV. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan KB pasca persalinan dengan alat forcep dan implan 2
batang,diharapkan mampu :
V. PELAKSANA PELATIHAN
1. dr Nofiariya
2. Nurma purnamasari
3. Dini yuniarti
VII. PENDAHULUAN
Dengan latar belakang AKI yang merupakan salah satu indikator yang menunjukan tingkat
kesehatan masyarakat khususnya kelompok ibu usia reproduksi.Berdasarkan hasil survei
Penduduk antar sensus (SUPAS) 2015,AKI menunjukan penurunan menjadi 305 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup.Dari data tersebut menunjukan perbaikan meskipun belum
mencapai target yang diharapkan oleh MDGs pada tahun 2015 yaitu 102 per 100.000
kelahiran hidup.
Salah satu strategi yang dijalankan adalah Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (2007)yaitu meningkatkan cakupan ANC dan pemberian pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.Dan Indonesia termasuk negara yang menandatangani
deklarasi MDGs,yang salah satu indikatornya adalah meningkatnya kesehatan ibu termasuk
pelayanan KB.
KBPP adalah pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai kurun waktu 42
hari,dan dapat diberikan segera setelah ibu melahirkan semasa ibu belum pulang dari
faskes.Pelayanan KBPP di fasilitas diberikan sebelum ibu nifas pulang dari fasilitas setelah
proses persalinan.
Dalam hal pelayanan KB yang dilakukan di FKTP dan FKTRTL,terdapat klasifikasi khusus
berdasarkan kemampuan dan kewenangan fasilitas kesehatan dalam memberikan
pelayanan KB.Dan dalam menjalankan pelayanan petugas kesehatan KB berperan sesuai
dengan kewenangan dan kompetensinya.
No Pelayanan Tenaga
1. Tubektomi DSOG
3. AKDR Dokter
Bidan yang mendapat pelatihan untuk pemasangan dan
pencabutan AKDR
4. Implan Dokter
Bidan yang mendapat pelatihan untuk pemasangan dan
pencabutan Implan
B. KONSELING KBPP
KBPP adalah pelayanan KB yang diberikan dalam upaya pencegahan kehamilan dengan
menggunakan metode/alat/obat kontrasepsi segera serelah melahirkan sampai kurun waktu
42 hari setelah melahirkan dengan tujuan mengatur jarak kelahiran,jarak kehamilan dan
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,sehingga setiap keluarga dapat merencanakan
kehamilan yang aman dan sehat.
Konseling KBPP dilakukan oleh petugas kesehatan yang telah mendapat pelatihan
konseling,dengan informasi yang diberikan :
C. PELAYANAN KBPP
AKDR-PP
Yang dapat dipasang segera dan hingga 48 jam setelah melahirkan,bila lebih dari 48 jam
pemasangan harus ditunda hingga 4 minggu setelah melahirkan.
Implan
Dapat dipasang segera setelah melahirkan sebelum pulang dari faskes,dengan tidak
memandang status menyusui atau tidak
Tubektomi
Dapat dilakukan hingga 1 minggu setelah melahirkan atau setelah 6 minggu
MAL
Digunakan oleh ibu yang memberikan ASI eklusif sehingga memberikan nutrisi penting bagi
bayi.Selain sedang memberikan ASI eklusif ibu juga harus dalam kondisi belum menstruasi
lagi dan bayinya berusia kurang dari 6 bulan.
Vasektomi
Dapat dilakukan pada pasangan ibu setiap saat selama kehamilan atau selama masa nifas.
Pencatatan dan pelaporan KBPP digunakan sebagai sumber data yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas layanan KBPP dengan mengevaluasi capaian/cakupan KBPP.
Data layanan dapat digunakan KBPP difasilitas untuk mengetahui seberapa banyak ibu
yang melahirkan difasilitas yang memerlukan konseling KBPP,dan berapa banyak yang
mengadopsi metode KBPP,serta dapat digunakan oleh fasilitas atau pengelola KB untuk
mengevaluasi pelayanan KBPP.
Standar register
Buku register partus
Buku konseling kepulangan ibu
Buku konseling ANC
Data primer
Rekam medis
Kartu K1
Kartu K4
Periode data yang dilaporkan sebulan sekali dari tanggal 1-30/31 bulan yang
berjalan.pengumpulan data dilakukan oleh petugas yang ditunjuk mulai tanggal 1 setiap
bulannya,data bulan sebelumnya dilaporkan paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya.
VIII. PENUTUP
Pelayanan KBPP pada dasarnya diberikan pada ibu segera setelah melahirkan sampai 42
hari yang diberikan oleh petugas kesehatan yang kompeten diFKTP maupun FKTRL.
IX. LAMPIRAN