Anda di halaman 1dari 25

Rapat Persiapan Workshop Penggunaan USG Obstetrik

Dasar Terbatas Dalam Pelayanan ANC Bagi Dokter


Puskesmas
Gelombang 1 Tahun 2023

28 Juli 2023

Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
▪ Permenkes 21/2021
▪ Gambaran Umum WS USG dalam pelayanan ANC
▪ Agenda Pelaksanaan
TOPIK
▪ Kelengkapan Administrasi

2
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka
menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat.
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil
PERMENKES setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak
21/2021 terjadinya masa konsepsi hingga melahirkan.
Pelayanan Kesehatan Persalinan
‘Penyelenggaraan setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu
Pelayanan Kesehatan sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan.
Masa Sebelum Hamil,
Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan
Masa Hamil, setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu
Persalinan, dan Masa selama masa nifas dan pelayanan yang mendukung bayi yang
Sesudah Melahirkan, dilahirkannya sampai berusia 2 (dua) tahun.
Pelayanan Kontrasepsi, Pelayanan Kontrasepsi
dan Pelayanan serangkaian kegiatan terkait dengan pemberian obat, pemasangan atau
Kesehatan Seksual’ pencabutan alat kontrasepsi dan tindakan-tindakan lain dalam upaya
mencegah kehamilan.
Pelayanan Kesehatan Seksual
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
kesehatan seksualitas.
'memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga
mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin
dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas’
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan paling sedikit 6 (enam)
kali selama masa kehamilan meliputi:
a. 1 (satu) kali pada trimester pertama;
Pelayanan b. 2 (dua) kali pada trimester kedua; dan
Kesehatan c. 3 (tiga) kali pada trimester ketiga.
Masa Hamil dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali oleh dokter umum pada:
K1 (mendeteksi factor risiko kehamilan, penyakit penyerta &
memutuskan ANC selanjutnya dilakukan di FKTP/FKTL)
K5 (mendeteksi penyulit persalinan & memutuskan tempat
persalinan dilakukan di FKTP/FKTL)
(+) pemeriksaan skrining obsteri dasar terbatas melalui USG
4
Persalinan dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
dilakukan oleh tim paling sedikit 1 orang tenaga medis
dan 2 orang tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
dan kewenangan.
Tim terdiri dari:
a. dokter, bidan dan perawat; atau
b. dokter dan 2 bidan
Pelayanan
Kesehatan Dalam hal terdapat keterbatasan akses persalinan di
Persalinan Fasyankes, persalinan tanpa komplikasi dapat dilakukan oleh
tim paling sedikit 2 orang tenaga Kesehatan

Dokter menilai apakah seorang ibu membutuhkan:


- Rujukan konsultasi/penatalaksanaan level spesialistik
- Rujukan transfer untuk penatalaksanaan di level lebih tinggi
- Rujukan emergensi segera ke level lebih tinggi 5
Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan meliputi:
a. pelayanan kesehatan bagi ibu;
b. pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir; dan
Pelayanan c. pelayanan kesehatan bagi bayi dan anak.
Kesehatan
Masa Sesudah
Melahirkan Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemerikasaan laboratorium/penunjang lainnya, dokter
menegakkan diagnosis kerja atau diagnosis banding

6
Pelayanan Kontrasepsi dilakukan dengan cara
yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi
agama, norma budaya, etika, serta segi
Kesehatan, meliputi:
a.kegiatan prapelayanan kontrasepsi;
Pelayanan b.tindakan pemberian Pelayanan Kontrasepsi; dan
Kontrasepsi
c. kegiatan pascapelayanan kontrasepsi.

Tindakan pemberian Pelayanan Kontrasepsi dilakukan oleh


tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan

Dokter dapat melakukan pelayanan kontrasepsi metode AKDR,


Implan, Kontrasepsi Suntik, Pil, Kondom dan Konseling. 7
▪ Permenkes 21/2021
▪ Gambaran Umum WS USG dalam pelayanan ANC
▪ Agenda Pelaksanaan
TOPIK
▪ Kelengkapan Administrasi

8
WORKSHOP PENGGUNAAN USG OBSTETRIK DASAR TERBATAS DALAM PELAYANAN
ANC BAGI DOKTER PUSKESMAS TAHUN 2023

PELAKSANAAN TUJUAN PELAKSANAAN :


Workshop dilaksanakan dalam 2 tahap : Meningkatkan kapasitas dokter dalam melakukan
1. Metode pembelajaran jarak jauh pelayanan antenatal, deteksi dini faktorrisiko pada
(distance learning full online) yang kehamilan, termasuk penggunaan USG dasar
dilakukan dengan memanfaatkan terbatas sesuai kompetensi & kewenangan dokter.
teknologi aplikasi video conference,
didahului dengan belajar mandiri.
2. Metode pembelajaran tatap muka /
klasikal melalui On the Job Training
(OJT) untuk mencapai kompetensi
teknis (skill).
WORKSHOP PENGGUNAAN USG OBSTETRIK DASAR
TERBATAS DALAM PELAYANAN ANC BAGI DOKTER
PUSKESMAS TAHUN 2023

Peserta
MENTOR KAB/KOTA
Dokter Puskesmas dari 112 OBSERVER
Kab/Kota Lokus WS USG Dokter Sp.OG yang bekerja di 112 RSUD
• 1 orang PJ KIA Dinkes Kab/Kota
Gelombang 1 Tahun 2023 Kab/Kota yang menjadi wahana praktik
klinik (OJT) dan berkomitmen
Peran Peserta mendampingi dokter peserta WS USG
Peran Observer
• Mengikuti seluruh sesi • Memfasilitasi pemilihan calon peserta,
pembelajaran mandiri, sesi calon mentor, ijin OJT di RS, dll
online, sesi OJT dengan • Sebagai observer saat WS USG
kehadiran minimal 95%. Peran Mentor Kab/Kota berlangsung :
• Mengikuti seluruh sesi online.
• Mengerjakan penugasan sesi • Mengikuti Sesi Online dan membimbing
pembelajaran mandiri, pre-post • Mengikuti /memantau OJT di hari
Peserta OJT sesuai agenda pertama
test, dan saat OJT.
• Mengevaluasi tindak lanjut peserta di
tempat kerja dalam rangka mendapatkan
sertifikat.
Pengajar • Bersama dengan organisasi profesi
lain, memfasilitasi penguatan sistem
• PB PDUI pelayanan rujukan maternal neonatal.
• PP POGI
▪ Permenkes 21/2021
▪ Gambaran Umum Pelatihan BL Dokter
▪ Agenda Pelaksanaan
TOPIK
▪ Kelengkapan Administrasi

11
112 Kab/Kota Lokus WS USG Gel.1 Tahun 2023
No. Provinsi Nama Kab/Kota No. Provinsi Nama Kab/Kota No. Provinsi Nama Kab/Kota
1 Aceh Kab. Aceh Timur 41 Lampung Kab. Lampung Tengah 81 Kalimantan Barat Kab. Melawi
2 Aceh Kab. Aceh Jaya 42 Lampung Kab. Lampung Utara 82 Kalimantan Barat Kab. Kubu Raya
3 Aceh Kab. Bener Meriah 43 Lampung Kab. Pringsewu 83 Kalimantan Tengah Kab. Kapuas
4 Sumatera Utara Kab. Nias 44 Lampung Kota Bandar Lampung 84 Kalimantan Tengah Kab. Barito Selatan
5 Sumatera Utara Kab. Mandailing Natal 45 Kepulauan Riau Kab. Natuna 85 Kalimantan Selatan Kab. Tanah Laut
6 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Selatan 46 Kepulauan Riau Kab. Lingga 86 Kalimantan Selatan Kab. Kotabaru
7 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Tengah 47 DKI Jakarta Kepulauan Seribu 87 Kalimantan Selatan Kab. Tabalong
8 Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara 48 DKI Jakarta Kota Jakarta Barat 88 Kalimantan Selatan Kab. Tanah Bumbu
9 Sumatera Utara Kab. Toba 49 Jawa Tengah Kab. Wonogiri 89 Kalimantan Selatan Kab. Balangan
10 Sumatera Utara Kab. Labuhanbatu 50 Jawa Tengah Kab. Tegal 90 Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin
11 Sumatera Utara Kab. Asahan 51 D I Yogyakarta Kab. Sleman 91 Sulawesi Tengah Kab. Banggai Kepulauan
12 Sumatera Utara Kab. Simalungun 52 Jawa Timur Kab. Pacitan 92 Sulawesi Tengah Kab. Donggala
13 Sumatera Utara Kab. Karo 53 Jawa Timur Kab. Trenggalek 93 Sulawesi Tengah Kab. Parigi Moutong
14 Sumatera Utara Kab. Langkat 54 Jawa Timur Kab. Kediri 94 Sulawesi Tengah Kab. Tojo Una Una
15 Sumatera Utara Kab. Nias Selatan 55 Jawa Timur Kab. Banyuwangi 95 Sulawesi Tengah Kab. Morowali Utara
16 Sumatera Utara Kab. Humbang Hasundutan 56 Jawa Timur Kab. Pasuruan 96 Sulawesi Tenggara Kab. Buton
17 Sumatera Utara Kab. Nias Barat 57 Jawa Timur Kab. Mojokerto 97 Sulawesi Tenggara Kab. Bombana
18 Sumatera Barat Kab. Kepulauan Mentawai 58 Jawa Timur Kab. Nganjuk 98 Sulawesi Tenggara Kab. Buton Utara
19 Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan 59 Jawa Timur Kab. Madiun 99 Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Utara
20 Sumatera Barat Kab. Solok 60 Jawa Timur Kab. Bojonegoro
100 Maluku Kab. Maluku Tenggara Barat
21 Sumatera Barat Kab. Agam 61 Jawa Timur Kab. Tuban
22 Sumatera Barat Kab. Lima Puluh Kota 62 Jawa Timur Kab. Bangkalan 101 Maluku Kab. Maluku Tenggara
23 Sumatera Barat Kab. Pasaman Barat 63 Banten Kota Cilegon
24 Sumatera Barat Kota Padang 64 Banten Kota Serang 102 Maluku Kab. Kepulauan Aru
25 Sumatera Barat Kota Payakumbuh 65 Jawa Barat Kab. Bogor
103 Maluku Kab. Seram Bagian Timur
26 Riau Kab. Kuantan Singingi 66 Jawa Barat Kab. Sukabumi
27 Riau Kab. Indragiri Hulu 67 Jawa Barat Kab. Bandung 104 Maluku Kab. Maluku Barat Daya
28 Riau Kab. Pelalawan 68 Jawa Barat Kab. Ciamis
29 Riau Kab. Kampar 69 Jawa Barat Kab. Kuningan 105 Maluku Kab. Buru Selatan
30 Jambi Kab. Kerinci 70 Jawa Barat Kab. Cirebon 106 Maluku Kota Tual
31 Jambi Kab. Merangin 71 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Barat
32 Jambi Kab. Sarolangun 72 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa 107 Papua Barat Kab. Teluk Bintuni
33 Jambi Kab. Tanjung Jabung Timur 73 Nusa Tenggara Barat Kab. Bima
34 Jambi Kab. Tebo 74 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa Barat 108 Papua Barat Kab. Manokwari
35 Sumatera Selatan Kab. Muara Enim 75 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Utara 109 Papua Barat Daya Kab. Tambraw
36 Sumatera Selatan Kab. Ogan Ilir 76 Kalimantan Barat Kab. Sambas
37 Lampung Kab. Lampung Barat 77 Kalimantan Barat Kab. Bengkayang 110 Papua Selatan Kab. Boven Digoel
38 Lampung Kab. Tanggamus 78 Kalimantan Barat Kab. Sanggau
111 Papua Selatan Kab. Merauke
39 Lampung Kab. Lampung Selatan 79 Kalimantan Barat Kab. Ketapang
40 Lampung Kab. Lampung Timur 80 Kalimantan Barat Kab. Sekadau 112 Papua Tengah Kab. Mimika
Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Pihak Yang Terlibat Waktu Pelaksanaan (Tentatif)

1. Rapat Persiapan WS • Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 28 Juli 2023
• PJ KIA / Observer Dinkes 112 Kab/Kota

2. Workshop Sesi Online • Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 2 – 4 Agustus 2023
• Narsum Pusat: PP PDUI, PP POGI
• Peserta, Mentor SpOG dan Observer Dinkes
112 Kab/Kota

3. Workshop Sesi OJT • Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 9 – 11 Agustus 2023
• Peserta, Mentor SpOG dan Observer Dinkes
112 Kab/Kota

4. Monitoring dan evaluasi Pasca • Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Agustus 2023
Workshop • Peserta, Mentor SpOG dan Observer Dinkes
112 Kab/Kota
Jadwal
Workshop Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas dalam Pelayanan
ANC bagi Dokter Puskesmas Tahun 2023 Gelombang 1
2 – 4 Agustus 2023
WAKTU DURASI MATERI NARSUM
(menit)
Hari Pertama : Rabu, 2 Agustus 2023
08.00 – 08.30 30 Persiapan setting zoom Panitia dan Peserta
08.30 – 08.40 10 Pre-test Peserta
08.40 – 08.50 10 Sambutan Ketua PP POGI Ketua PP POGI
08.50 – 09.00 10 Sambutan Ketua PP PDUI Ketua PP PDUI
09.00 – 09.30 30 Pembukaan dan Arahan Plt. Direktur Gizi dan KIA
Plt. Direktur Gizi dan KIA
09.30 – 10.15 45 Fokus Asuhan Antenatal Terpadu dan Buku KIA revisi 2023 POGI

10.15 – 10.20 5 Rehat


10.20 – 11.05 45 Kompetensi Dokter Umum dalam Skrining Penyulit Medis Obstetri dan POGI
Non-Obstetri dalam Kehamilan

11.05 – 11.35 30 Pengantar USG Obstetri Dasar Terbatas POGI


11.35 – 12.35 30 Etika Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas dan Mediko Legal POGI

12.35 – 12.45 10 Penutupan Hari Pertama dan Pembagian Link Tugas dan Modul Panitia
Jadwal
Workshop Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas dalam Pelayanan
ANC bagi Dokter Puskesmas Tahun 2023 Gelombang 1
2 – 4 Agustus 2023

Hari Kedua: Kamis, 3 Agustus 2023

08.00 – 08.30 30 Persiapan setting zoom Panitia dan Peserta

08.30 – 08.40 10 Wrap Up Hari pertama POGI

08.40 – 09.40 60 Fisika Dasar USG, Pengenalan Alat, dan Knobologi POGI

09.40 – 10.40 60 Biosafety dan Persiapan Pemeriksaan USG (Ruangan, Alat, Bahan, POGI
Dokter, Pasien)

10.40 – 10.45 5 Rehat Seluruh Peserta

10.45 – 11.45 60 Teknik Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I POGI

11.45 – 11.50 10 Penutupan Hari Pertama Panitia


Jadwal
Workshop Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas dalam Pelayanan
ANC bagi Dokter Puskesmas Tahun 2023 Gelombang 1
2 – 4 Agustus 2023
Hari Ketiga: Jumat, 4 Agustus 2023
08.00 – 08.30 30 Persiapan setting zoom Panitia dan Peserta
08.30 – 08.40 10 Wrap up hari Kedua POGI
08.40 – 09.40 60 Teknik Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester III POGI

09.40 – 10.40 60 Pembuatan Resume Hasil Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas POGI
Terintegrasi Buku KIA 2023, Komunikasi, dan Rujukan

10.40 – 10.45 5 Rehat


10.45 – 11.45 60 Aplikasi Pemeriksaan USG Obstetri Dasar Terbatas Dengan Studi POGI
Kasus (Integrasi Konsep ANC
Berkualitas)

11.45 – 12.00 15 Post test Peserta


12.00 – 12.15 15 Penjelasan sesi OJT Panitia
12.15 – 12.30 15 RTL dan Penutupan Panitia
Kegiatan yang Dilakukan → Pra-OJT

PENDAHULUAN
Persiapan Pra-OJT :
1. Koordinasi Dinkes Kab/Kota dengan RSUD/FKRTL terpilih (termasuk
TUJUAN
bagian Diklat)
PELATIHAN
2. RSUD & Fasilitator SpOG memahami :
- Dipersiapkan min. 10 pasien Poliklinik Obstetri selama 3 hari, yang
SKEMA terbagi menjadi:
PELATIHAN 1. Minimal 5 USG Obstetri Dasar Terbatas Tr. I → Pengisian
logbook & portofolio
2. Minimal 5 USG Obstetri Dasar Terbatas Tr. III → Pengisian
PELAKSANAAN
logbook & portofolio
OJT
- Peserta praktik lapangan di RSUD/FKRTL dibawah
bimbingan/supervisi SpOG
PELAKSANAAN
OJT MINGGU I

JADWAL
Pelaksanaan OJT

PENDAHULUAN

1. Waktu : 9 – 11 Agustus 2023 / Tentatif pada


TUJUAN Bulan Agustus (dikoordinir Dinkes Kab/Kota)
PELATIHAN
2. Tempat : RSUD/FKRTL
SKEMA
3. Durasi : 3 jam/hari - 3 hari di RSUD/FKRTL
PELATIHAN 4. Unsur :
1. 1 Fasilitator SpOG
2. Dokter Peserta Pelatihan
PELAKSANAAN
3. 1 Observer (Perwakilan Dinkes Kab/Kota (hanya hari kesatu)
OJT
4. Manajemen RSUD/FKRTL

PELAKSANAAN
OJT MINGGU I

JADWAL
Kegiatan OJT Hari 1

PENDAHULUAN

Diawali dengan Pembukaan OJT:


TUJUAN • Penjelasan Fasilitator SpOG kepada Direktur RSUD
PELATIHAN mengenai OJT dan teknis pelaksanaan OJT :
• Target kompetensi yang akan diberikan: USG
SKEMA Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III
PELATIHAN • Target logbook dan portofolio:
• 5 pasien ANC + USG Obstetri Dasar Terbatas Tr. I
PELAKSANAAN • 5 pasien ANC + USG Obstetri Dasar Terbatas Tr. III
OJT • Serah terima peserta dari Dinas Kesehatan Kab/Kota
kepada Direktur RSUD
PELAKSANAAN
OJT MINGGU I

JADWAL
Kegiatan OJT Hari 1 - 3

PENDAHULUAN 1. Fasilitator mendemokan:


• Sebelum memeriksa pasien → cara menyalakan US,
setting USG dan knobology)
TUJUAN • Anamnesis dan PF pasien Tr. I dan III sesuai standar Buku
PELATIHAN
KIA Revisi 2020
• USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III
SKEMA 2. Dengan bimbingan fasilitator SpOG :
PELATIHAN • Peserta mengikuti dan mempraktikkan ANC sesuai
standar Buku KIA Revisi 2020
PELAKSANAAN • Peserta melakukan skrining penyulit medis obstetri dan
OJT SESI I non obstetri dalam kehamilan
• Peserta mengikuti dan mempraktikkan USG Obstetri
PELAKSANAAN Dasar Terbatas Tr. I dan III
OJT MINGGU I 3. Semua kegiatan OJT didokumentasikan di dalam logbook dan
lembar portofolio dengan supervisi fasilitator SpOG
JADWAL
Persyaratan Mendapatkan Sertifikat

• Mengisi link registrasi dengan lengkap


• Mengikuti sesi online 3x secara full
• Mengerjakan pretest dan posttest
• Mengerjakan soal pembelajaran mandiri
• Melakukan OJT di kab/kota masing-masing
• Mendapat niali OJT dari mentor Kab/kota
KELENGKAPAN ADMINISTRASI OJT

Kelengkapan Administrasi
▪ Peserta, Observer dan Mentor harap melengkapi:
▪ Surat Tugas
▪ Daftar Hadir (Terlampir)
▪ Tanda Terima Honorarium Mentor (Terlampir)
TOPIK ▪ Tanda Terima Transport Lokal (Terlampir). Untuk
Observer setiap sesi OJT hanya mendapatkan 1 Kali
Transport lokal PP,

22
KELENGKAPAN ADMINISTRASI OJT
▪ Untuk peserta yang memerlukan jarak tempuh
melebihi waktu kurang lebih 6 jam PP / jarak
tempuh sulit/akses transportasi sulit serta
membutuhkan penginapan, harap melengkapi:
▪ Surat Tugas
▪ Daftar Hadir (Terlampir)
▪ Bukti Transport bagi peserta Jauh bersifat atcost
TOPIK dengan pagu maksimal 1.500.000 PP/org dibuktikan
dengan berupa: tiket, bill bensin, biaya taksi, tiket
speedboat, dsb.
▪ Bukti Penginapan (dengan pagu maksimal
600.000/per orang/per malam selama 3 malam
dalam setiap sesi OJT)
▪ Melengkapi SPJ Peserta (Terlampir)

23
KELENGKAPAN ADMINISTRASI OJT

▪ Untuk Biaya Praktek Klinik RS (BMHP)harap


melengkapi:
▪ Biaya Praktik Klinik dibuktikan dengan Kwitansi
berstemper RS dengan melampirkan Peraturan
RS/Peraturan Daerah/Surat Edaran RS terkait Biaya
Praktik Klinik di RS. (khusus yang praktik
lapangangan di RS)
TOPIK
▪ Pagu maksimal untuk Biaya Praktek Klinik : Rp.
1.000.000,-
▪ ATK/Penggandaan dibuktikan dengan nota dr
tempat Fotocopy ber stempel sebesar Rp.250.000
▪ Konsumsi praktik lapangan dibuktikan dengan nota
pembelian snack/makan ber stempel sebesar 10 org
x 3 kl x Rp.60.000 = Rp. 1.800.000
24
25

Anda mungkin juga menyukai