Modul Peserta
Pengantar
Berbagai upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan telah dilakukan di Indonesia, baik
melalui mekanisme perijinan/lisensi, sertifikasi, dan akreditasi, yang diterapkan di fasilitas
pelayanan kesehatan primer seperti Puskesmas dan klinik hingga ke tingkat rumah sakit.
Upaya peningkatan mutu juga dilakukan secara spesifik untuk penyakit atau kondisi
kesehatan tertentu seperti pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan penyakit menular
seperti TB, malaria, dah HIV, pelayanan penyakit tidak menular seperti diabetes melitus,
hipertensi, dan penyakit jantung dan pembuluh darah serta penyakit dan kondisi kesehatan
lainnya.
Upaya peningkatan mutu tersebut terutama berada di tingkat fasilitas pelayanan
kesehatan dan juga ditingkat unit/instalasi, sangat jarang upaya peningkatan mutu berada
di titik waktu ketika klinisi (dokter, perawat, bidan, dan klinisi lainnya) memberikan produk
dan layanan kesehatan kepada pasien (point of care). Untuk itu WHO-SEARO telah
mengembangkan pendekatan peningkatan mutu untuk memecahkan masalah yang berada
dalam kewenangan dan ruang lingkup para klinisi dan dapat diselesaikan tanpa terlalu
banyak sumber daya tambahan. Pendekatan ini kemudian diberi nama Program Point of
Care Quality Improvement di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau disingkat POCQI. Untuk
selanjutnya dalam dokumen ini akan digunakan istilah POCQI
Dikembangkan pada tahun 2018 dan telah diterapkan dibeberapa negara di Asia Tenggara
terutama di India, POCQI awalnya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu
hamil dan bayi baru lahir. POCQI sejatinya merupakan sebuah gerakan peningkatan mutu
di tingkat kabupaten/kota untuk mengakhiri kematian ibu, bayi baru lahir dan anak. Dalam
lingkup yang lebih besar POCQI merupakan gerakan kolaborasi di Kawasan Asia Tenggara
yang didukung oleh WHO-SEARO, UNICEF, UNFPA, dan USAID. Kementerian Kesehatan RI
menilai bahwa POCQI seperti ini tidak saja dapat diterapkan untuk pelayanan kesehatan
ibu hamil dan bayi baru lahir, namun juga dapat diterapkan untuk semua pelayanan
kesehatan pada berbagai penyakit dan kondisi kesehatan lain.
Bertujuan untuk meningkatkan mutu luaran pasien (patient outcomes) serta pengalaman
pasien (patient experiences), sehingga POCQI memerlukan perubahan/perbaikan ditingkat
individu pasien, ini membutuhkan keterampilan peningkatan mutu dari para klinisi pemberi
pelayanan kesehatan di garis depan, sehingga pelatihan peningkatan mutu merupakan
langkah awal yang perlu dilakukan. Namun mengingat POCQI merupakan sebuah gerakan
minimal di tingkat kabupaten/kota, maka pelatihan bagi para klinisi saja tidak cukup,
dibutuhkan sistem kesehatan ditingkat kabupaten/kota yang dapat mendukung para klinisi
terus melakukan upaya peningkatan mutu dan mengatasi masalah yang tidak dapat diatasi
ditingkat pelaksana.
Buku Modul ini disusun untuk menjadi pegangan para peserta pelatihan POCQI. Pelatihan
dua hari ini difokuskan pada pengajaran prinsip-prinsip dan pendekatan sederhana untuk
Modul Peserta: Pelaithan POCQI
Hal 3
peningkatan mutu (Quality Improvement-QI) pada point of care di fasilitas kesehatan.
Sasarannya bukan hanya pada perawatan ibu dan bayi baru lahir, namun juga pada
keseluruhan kasus berdasarkan prioritas. Pelatihan dua hari ini dirancang untuk
membangun keterampilan tenaga kesehatan yang berada di garis depan atau unit dimana
pelayanan langsung diberikan pada fasilitas kesehatan seperti puskesmas, puskesmas
pembantu, rumah sakit dan lain-lain. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan memecahkan
masalah di tingkat mereka tanpa tambahan atau hanya dengan sumber daya yang ada.
Hari pertama pelatihan berfokus pada pengenalan 4 (empat) langkah peningkatan mutu,
prinsip dan konsep dasar dalam meningkatkan mutu pelayanan. Hari kedua berfokus pada
pemanduan staf tingkat unit untuk mengembangkan kegiatan QI sederhana. Intervensi QI
biasanya terkait dengan pekerjaan dan tanggung jawab mereka saat ini yang mereka
anggap layak dan bisa diimplementasikan. Intervensi yang dipilih memiliki kemungkinan
perbaikan yang dapat diukur dalam waktu singkat.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan telah belajar untuk:
1. Mengidentifikasi masalah mutu dalam pelayanan, membentuk tim dan menulis
pernyataan tujuan
a. Bagaimana mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah
b. Bagaimana memprioritaskan masalah dan apa yang harus dikerjakan
c. Bagaimana membentuk tim yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut?
d. Bagaimana cara menulis pernyataan tujuan yang jelas?
2. Menganalisis masalah dan mengukur mutu pelayanan
a. Tools untuk memahami proses dan sistem dan cara menggunakannya
b. Bagaimana penggunaan tools ini untuk membantu mengidentifikasi solusi yang
mungkin dapat mencapai tujuan
c. Bagaimana mengembangkan indikator proses dan hasil pelayanan
d. Cara menggunakan indikator untuk melacak kemajuan peningkatan
3. Uji coba dan kembangkan perubahan untuk mempelajari apa yang berhasil
a. Bagaimana menemukan ide tentang apa yang harus diubah untuk mencapai
tujuan
b. Bagaimana merencanakan siklus plan-do-study-act (PDSA) untuk menguji ide-ide
perubahan
c. Apa yang harus dilakukan saat mengimplementasikan siklus PDSA
d. Cara menguji coba beberapa ide perubahan untuk mencapai tujuan
4. Pertahankan perbaikan
a. Bagaimana membangun antusiasme, memotivasi tim, pengakuan dengan
sertifikat dan perayaan
Struktur pelatihan
Sebagian besar pelatihan ini terdiri dari kerja kelompok kecil menggunakan modul. Modul
mencakup skenario kasus dan latihan serta diskusi seputar 3 (tiga) langkah pertama untuk
QI. Setiap langkah diperkenalkan dengan presentasi singkat untuk memberikan penjelasan
akan konsep-konsep penting yang menjadi kunci dari proses QI.
Pada hari kedua, kelompok menggunakan template proyek QI untuk mengembangkan
proyek QI di fasilitas kesehatan masing-masing. Peserta kemudian akan membagikan
rencananya kepada peserta lainnya untuk mendapatkan masukan.
Tujuan Pembelajaran
Anda akan belajar:
1. Bagaimana meninjau data untuk mengidentifikasi masalah
2. Bagaimana memprioritaskan masalah untuk dikerjakan
3. Bagaimana membentuk tim untuk mengatasi masalah tersebut?
4. Bagaimana cara menulis pernyataan tujuan yang jelas?
Nama Tanggal Waktu Cara Uterotonic APGAR Berat Suhu Pengeringan Penundaan Tanggal Cara
Lahir Lahir Lahir menit I 1 menit- lahir dalam langsung klem tali pemulangan Pulang
5 menit (gram) 1 jam pusat (Rumah,
meninggal,
dirujuk)
Proses Hasil
● Penting bagi pasien – seberapa pentingkah setiap aspek penanganan untuk hasil
pasien yang lebih baik? (skor 1 jika aspek penanganan tidak penting untuk pasien
(skor terendah), dan skor 5 jika aspek penangan sangat penting untuk pasien (skor
tertinggi).
● Waktu dan sumber daya terjangkau– menurut Anda seberapa mudahkah
memperbaiki masalah ini? (skor 1 jika perbaikan yang direncanakan susah/sulit
atauakan memakan banyak waktu atau sumber daya, dan skor 5 jika perbaikan yang
direncanakan sangat mudah)
● Mudah diukur – seberapa mudah mengukur masalah yang Anda coba perbaiki? (skor
1 jika masalah sulit diukur, skor 5 jika masalah sangat mudah diukur)
● Di bawah kendali anggota tim – akankah orang-orang di unit dapat memperbaikinya
sendiri? (skor 1 jika tidak semua bisa dilakukan anggota tim, dan skor 5 jika
sepenuhnya bisa dilakukan anggota tim)
Uterotonik
diberikan
dalam 1 menit
Manajemen
PPH
Tubuh
langsung
kering
Penundaan
klem tali pusat
Suhu rendah
pada 1 jam
<36,5oC
Berat badan
lahir rendah
<2500 gr
Pilih kesenjangan dalam mutu yang menurut Anda perlu ditingkatkan oleh tim:
Pada …………………………………
dari …………..
untuk …………………………
dalam waktu…………………………………………….
Tujuan Pembelajaran
Pada bagian ini, peserta akan belajar:
1. Tools untuk memahami system dan proses dan bagaimana cara menggunakannya
2. Bagaimana pemanfaatan tools ini untuk membantu mengidentifikasi solusi untuk
mencapai tujuan
3. Bagaimana mengembangkan indikator proses dan hasil pelayanan
4. Bagaimana menggunakan indikator ini untuk melacak kemajuan perbaikan
Ukuran proses
Numerator/Pembilang
Denominator/Penyebut
Sumber data
Penanggung jawab
Seberapa sering
Ukuran hasil
Numerator/Pembilang
Denominator/Penyebut
Sumber data
Penanggung jawab
Seberapa sering
Ukuran hasil
Numerator/Pembilang
Denominator/Penyebut
Sumber data
Penanggung jawab
Seberapa sering
Tujuan Pembelajaran:
Anda akan belajar:
1. Bagaimana menemukan ide tentang apa yang harus diubah untuk mencapai tujuan
2. Bagaimana merencanakan siklus plan-do-study-act (PDSA) untuk menguji ide-ide
perubahan
3. Apa yang harus dilakukan saat belajar dari siklus PDSA
4. Bagaimana menguji beberapa ide perubahan untuk mencapai tujuan
CATATAN: Langkah 3 memiliki dua bagian: Bagian Kesehatan Ibu dan Bagian kesehatan
bayi baru lahir. Setiap kelompok harus memilih skenario mana yang ingin mereka fokuskan.
Jika waktu memungkinkan, kelompok dapat melakukan keduanya.
Bidan di tim mengatakan bahwa mereka dapat menyiapkan jarum suntik. Salah satunya
(Bidan A) berpikir akan lebih mudah untuk menyiapkan jarum suntik ketika seorang ibu
baru datang ke ruang bersalin dan yang lainnya (bidan B) berpikir bahwa mereka harus
menyiapkan beberapa jarum suntik di awal setiap shift baru. Karena fasilitas kesehatan
tersebut tidak memiliki lemari es di ruang bersalin, kedua bidan memutuskan untuk
menyimpan jarum suntik pada kantong es. Tim mendiskusikan bahwa kedua ide tersebut
tampak masuk akal dan ada pro dan kontra untuk kedua opsi ini.
II
III
Do
Act
Buat daftar perubahan yang telah diuji oleh tim dalam skenario sejauh ini
II
III
Tujuan Pembelajaran
Anda akan belajar:
1. Bagaimana membangun antusiasme, memotivasi tim, pengakuan dengan sertifikat dan
perayaan
2. Bagaimana membagikan hasil dan improvement yang sukses secara luas
3. Bagaimana membuat kebijakan dengan cara kerja yang baru
4. Bagaimana menghubungkan keuntungan dengan membuat perubahan sistem
Mengapa ini tim yang tepat? Apakah Anda memiliki orang-orang di tim yang:
Informasi apa yang Anda inginkan dari setiap alat yang Anda rencanakan untuk
digunakan?
Ukuran proses:
Pembilang:
Penyebut:
Ukuran proses:
Do
Act
Do
Act
Bisakah Anda memastikan bahwa Anda akan belajar banyak dari tes perubahan ini?
4. Penanggung jawab
6. Komentar
2. Siapa yang harus memutuskan apa yang perlu dicapai dalam kegiatan QI?
a. Penanggung jawab fasilitas
b. Petugas medis
c. Anggota tim QI
d. Pelatih QI
4. Untuk memahami semua langkah dari suatu proses, alat analisis masalah mana yang
akan Anda gunakan?
a. 5 why
b. Diagram Tulang ikan
c. Bagan alur proses
d. Bagan pareto
5. Untuk memahami berbagai penyebab masalah, alat mana yang akan Anda gunakan?
a. 5 why
b. Diagram Tulang ikan
c. Bagan alur proses
d. Bagan pareto
6. Untuk memahami secara mendalam penyebab yang mendasari suatu masalah, alat
mana yang akan Anda gunakan?
a. 5 why
b. Diagram Tulang ikan
c. Bagan alur proses
d. Bagan pareto
10. Dalam pengaturan perawatan kesehatan, selalu ada ruang untuk perbaikan. Namun
tidak banyak usaha yang dibuat untuk perbaikan. Manakah dari pilihan berikut yang
BUKAN alasan untuk ini?
a. Saat ini, pengetahuan dalam sistem kesehatan tentang bagaimana cara
meningkatkan kualitas perawatan secara sistematis sangat terbatas
b. Mungkin sulit untuk mengidentifikasi perubahan yang dapat dibuat dan akan
mengarah pada perbaikan
c. Melakukan yang lebih baik selalu membutuhkan lebih banyak sumber daya seperti
tempat tidur, peralatan, persediaan, dan sumber daya manusia
d. Dibutuhkan soft skill untuk memotivasi orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan
perbaikan
11. Sebuah tim bidan dan dokter di unit perawatan bayi baru lahir telah menemukan
bahwa ibu dari bayi prematur bayi dapat memberikan lebih banyak ASI jika mereka
didorong untuk datang ke unit perawatan bayi baru lahir dalam hari pertama kelahiran
bayi dan menangani bayi. Sebagai dokter yang bertanggung jawab atas unit perawatan
bayi baru lahir lainnya setelah mendengar kisah sukses ini, apa yang harus Anda
lakukan?
a. Terapkan praktik ini di unit Anda
b. Tidak dapat melakukan ini di unit Anda karena ibu tidak menjaga kebersihan dan
dapat mengakibatkan peningkatan kejadian sepsis
c. Tidak melakukan apapun. Sistem ini tidak akan berfungsi karena pengaturan yang
berbeda
d. Uji ide ini di unit Anda dengan melakukannya untuk sejumlah bayi selama
beberapa hari ke depan dan mengumpulkan data untuk melihat pengaruhnya
12. Seorang dokter perawatan bayi baru lahir ingin mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan rontgen pada bayi dengan distres pernapasan. Perubahan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai target ini?
a. Dengan membeli dan menempatkan mesin sinar-X di dalam unit
b. Dengan merekrut dan menempatkan teknisi sinar-X di unit
c. Dengan mengalihdayakan layanan sinar-X
d. Dengan terlebih dahulu memahami berbagai langkah (proses) yang diperlukan
untuk menyelesaikan X-ray
13. Selama beberapa tahun terakhir, semakin sedikit pengguna yang lupa kartu ATM
mereka di mesin ATM. Apa alasannya?
a. ATM sekarang memiliki poster yang mengingatkan orang untuk tidak
meninggalkan kartu ATM mereka
b. Bank mengirim SMS setelah penarikan uang, yang mengingatkan mereka untuk
mengambil kartu ATM
c. Anda mendapatkan uang setelah Anda mengeluarkan kartu. Langkah-langkah
penarikan uang dari ATM memiliki telah direvisi untuk memastikan bahwa
pengguna tidak melupakan kartu mereka
d. Saldo bank rata-rata telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, yang
membuat orang lebih waspada
14. Unit perawatan bayi baru lahir di tiga dari sepuluh rumah sakit melaporkan tingkat
infeksi yang tinggi. Negara koordinator anak mengeluarkan perintah bahwa semua
dokter dan perawat harus mencuci tangan sesuai pedoman. Apakah ini akan
menurunkan tingkat infeksi secara signifikan?
a. Ya, perintah berfungsi dengan baik dan dokter serta perawat akan mulai mencuci
tangan secara konsisten
b. Ini bukan cara yang efektif untuk mengubah perilaku karena petugas kesehatan
garis depan tidak terlibat
c. Tidak, karena petugas kesehatan kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk mencuci tangan
d. Ya, karena pedomannya berbasis bukti
15. Dokter penanggung jawab unit perawatan bayi baru lahir mulai memantau tingkat
infeksi. Pengukuran tipe apa yang digunakan dalam kasus infeksi?
a. Ukuran hasil
b. Ukuran proses
c. Ukuran keseimbangan
d. Ukuran peringkat
16. Dokter penanggung jawab juga memantau proporsi tenaga kesehatan dalam mencuci
tangan.Pengukuran tipe apa yang cocok digunakan dalam hal ini?
a. Ukuran hasil
18. Data yang dikumpulkan untuk tingkat infeksi diplot dalam grafik di bawah ini:
19. Anda melihat di register unit Anda bahwa meskipun ada rekomendasi administrasi
rutin vitamin K untuk semua neonatus saat lahir, 20% neonatus tidak mendapatkan
dosis. Apa yang akan Anda lakukan?
a. Memberitahu semua orang untuk mengisi jarum suntik dan menyimpannya
sebagai bagian dari baki resusitasi
b. Gantung poster di dekat troli resusitasi
c. Beritahu perawat yang bertanggung jawab untuk meninjau file pasien sebelum
memulangkan bayi
d. Bentuk tim dan berkumpul untuk menganalisis masalah
20. Petugas kesehatan kabupaten membentuk tim peningkatan kualitas di unit perawatan
bayi baru lahir di satu fasilitas kesehatan. Kehadiran siapa yang paling kurang
bermanfaat dalam tim fasilitas QI?
a. Bidan dari unit
b. Dokter yang bekerja di unit
c. Administrator rumah sakit
d. Seorang spesialis senior dari fasilitas perawatan kesehatan tersier