Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR


Alamat : Jln. Raya PalembangJambi Km. 200 Kec. Bayung Lencir Kab.Musi Banyuasin, Prov. Sumatera Selatan, 30756
Email: rsudbayunglencir@gmail.com / rsudbl@outlook.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR


NOMOR : 197/KPTS/RSUD-BL/IV/2019
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PONEK 24 JAM RSUD BAYUNG LENCIR
DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR

Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
dan tujuan pembangunan Milenium Development Goal’s
(MDG’s) tahun 2015 diperlukan adanya peningkatan mutu
pelayanan maternal dan neonatal di Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir.
2. Bahwa pengertian Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (PONEK) 24 jam adalah pelayanan kegawat
daruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan
terintegrasi 24 jam.
3. Bahwa pelayanan maternal dan perinatal di rumah sakit meliputi
perawatan dan penanganan ibu hamil, melahirkan, nifas serta
bayi baru lahir sampai usia 7 (tujuh) hari baik di poliklinik, ruang
bersalin, ruang rawat gabung maupun di ruang perinatologi.
4. Berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b, dan c Rumah Sakit
dipandang perlu diatur dan ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir.

Mengingat :
1. Undangundang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan.
2. Undangundang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/MENKES/SK/XI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
24 jam di Rumah Sakit;
4. Kebijakan Departemen Kesehatan RI tahun 2000 tentang
Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Dengan
Pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS).
5. Surat Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
821/14/KPTS/BKPSDM/2018 tentang Pengangkatan Direktur
RSUD Bayung Lencir.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bayung
Lencir tentang Pembentukan Tim Ponek 24 jam di Rumah Sakit
Umum Daerah Bayung Lencir.
KEDUA : Membentuk Tim PONEK 24 jam di Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir sebagaimana terdapat dalam lampiran Surat
Keputusan ini.
KETIGA : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat diterbitkannya
Keputusan ini dibebankan kepada Rumah Sakit Umum
Daerah Bayung Lencir.
KEEMPAT : Tim PONEK diatas bertugas sebagai berikut :
1. Menyusun, mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan dan
standar prosedur pelayanan terhadap kasus potensial resiko tinggi,
kasus resiko tinggi dan kasus kegawat daruratan maternal dan
neonatal.
2. Menyediakan pelayanan medis operatif yang dapat dilaksanakan
dalam 24 jam.
3. Kesiapan kebidanan dalam 24 jam.
4. Melaksanakan pengaturan dokter jaga 24 jam yang telah
mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat, dan
Advance Trauma Life Support (ATLS).
5. Mengembangkan fasilitas pelayanan sekunder.
6. Mengembangkan fasilitas unit gawat darurat kebidanan dan
High Care Unit
7. Upaya secara bertahap dan berkesinambungan melakukan
pendidikan dan pelatihan.
8. Melakukan penilaian diri sendiri dan melengkapi kekurangan-
kekurangan.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
bila ternyata terdapat kekeliruan dalam pelaksanaanya akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bayung Lencir


Pada Tanggal : 1 April 2019
Direktur,

Dr. Diyanti Novitasari, MARS


NIP. 198103132010012015
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR
Alamat : Jln. Raya PalembangJambi Km. 200 Kec. Bayung lencir Kab.Musi Banyuasin, Prov. Sumatera Selatan, 30756
Email: rsudbayunglencir@gmail.com / rsudbl@outlook.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR


NOMOR : 196 /KPTS/RSUD-BL/IV/2019
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN PENYELENGGARAAN PONEK 24
JAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAHBAYUNG LENCIR
Menimbang :
1. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan RSUD Bayung Lencir
sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan PONEK yang efektif.
2. Bahwa sehubungan dengan huruf a diatas, maka telah disusun
pedoman tentang pelayanan penyelenggaraan ponek 24 jam.
3. Bahwa sehubungan dengan huruf b tersebut diatas, pedoman
tentang pelayanan penyelenggaraan ponek 24 jam tersebut perlu
ditetapkan dengan keputusan Direktur RSUD Bayung Lencir
Mengingat :
1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 No. 144, Tambahan Lembaran
Negara RI No.5063)
2. Undang – Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 No.153, tambahan Lembaran
Negara RI No 5072)
3. Undang-undang RI Nomor36Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah RI No.65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
5. Keputusan Menteri Kesehatan No 604 / Menkes / SK / 2008 tentang
Pedoman Pelayanan Maternal, Perinatal pada Rumah Sakit Umum
kelas B, kelas C, dan kelas D
6. Keputusan Menteri Kesehatan No.129 Menkes / SK / II / 2009
tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan No.1051 tentang Pedoman Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komperehensif
8. Surat Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor:
821/14/KPTS/BKPSDM/2018 tentang Pengangkatan Direktur
RSUD Bayung Lencir

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR


TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN
PENYELENGGARAAN PONEK 24 JAM DI RSUD
BAYUNG LENCIR
KESATU : Memberlakukan pedoman tentang pelayanan penyelenggaraan
PONEK 24 jam di RSUD Bayung Lencir
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Bayung Lencir


Pada Tanggal : 1 April 2019
Direktur,

Dr. Diyanti Novitasari, MARS


NIP.198103132010012015
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR
Alamat : Jln. Raya PalembangJambi Km. 200 Kec. Bayung lencir Kab.Musi Banyuasin, Prov. Sumatera Selatan, 30756
Email: rsudbayunglencir@gmail.com / rsudbl@outlook.com

LAMPIRAN KEBIJAKAN DIREKTUR RSUD BAYUNG LENCIR


TENTANG
PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF
( PONEK ) DI RSUD BAYUNG LENCIR
Salah satu upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi dapat dilaksanakan melalui
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di fasilitas kesehatan terbaik melalui
program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi adalah Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif ( PONEK ), agar pelayanan dapat dicapai nilai yang maksimal dalam
membantu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi tersebut maka diperlukan kebijakan
Direktur. Upaya Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi dan Komprehensif ( PONEK )
adalah :
1. Melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif dan tetap selalu
siaga dalam 24 jam.
2. Stabilisasi pasien di unit gawat darurat dan persiapan untuk pengobatan definitif.
3. Penanganan kasus gawat darurat oleh Tim Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi
Komprehensif ( PONEK ) Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir diruang
tindakan.
4. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laporotomi dan seksio sesaria.
5. Perawatan intensif ibu dan bayi.
6. Perawatan asuhan antenatal resiko tinggi.
7. Memberikan Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Komprehensif dengan
berpedoman pada prosedur tetap yang ada.

Ditetapkan di : Bayung Lencir


Pada Tangga : 1 April 2019
Direktur,

Dr. Diyanti Novitasari, MARS


NIP.198103132010012015
SUSUNAN TIM PONEK 24 JAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR

Penanggung jawab : Dr.Diyanti Novitasari, MARS


Ketua : Dr.Aziz Fahrudin, Sp.OG
Wakil Ketua : Dr. Irma Yenni, Sp.A
Sekretaris : Eni Herawati, Am.Keb

Tim :
A. IGD
Anggota : Dokter IGD
Bidan
Perawat
B. Poliklinik
Anggota : Bidan, Perawat Poli Kandungan dan Anak

C. Rawat Inap Kebidanan


Anggota : Bidan Ruang VK dan Nifas

D. Rawat Inap Anak


Anggota : Bidan
Perawat

Ditetapkan di : Bayung Lencir


Pada Tanggal : 1 April 2019
Direktur,

Dr. Diyanti Novitasari, MARS


NIP.198103132010012015
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

KETUA TIM PONEK


Uraian Tugas :
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan
bayi secara terpadu dan paripurna.
2. Mengembangkan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) sesuai
dengan standar.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi.
4. Meningkatkan kesiapan Rumah Sakit dalam melaksanakan fungsi
pelayanan Obstetri Neonatus termasuk pelayanan kegawatdaruratan
(PONEK) 24 jam.
5. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai model dan Pembina teknis
dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI
Eksklusif.
6. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya
7. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit dalam Perawatan Metode Kangguru
(PMK) pada BBLR.
8. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB
10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu.

Wewenang :
1. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam melaksanakan program
PONEK.
2. Meminta laporan pelaksanaan program PONEK dari unit kerja terkait.
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan PONEK dari unit –
unit kerja dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir.
4. Melaksanakan koordinasi dengan unit – unit kerja dilingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Bayung Lencir terkait pelaksanaan program PONEK
dan hal–hal lainnya yang berhubungan dengan PONEK.
5. Memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan, evaluasi dan
tindak lanjut rekomendasi dari setiap program.

Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program PONEK.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan inovasi PONEK.
3. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan program PONEK
serta kegiatan–kegiatan PONEK lainnya kepada Rumah Sakit Umum
Daerah Bayung Lencir.
4. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan data dan informasi yang
berhubungan dengan PONEK.
5. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan dan inovasi PONEK .
6. Bertanggung jawab terhadap disiplin dan performa kerja staf di PONEK.

SEKRETARIS TIM PONEK


Uraian Tugas :
1. Membantu ketua menyiapkan dan mengatur tugas tim agar dapat
diselenggarakan dengan baik.
2. Menunjang kelancaran administrasi tim.
3. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan tim agar berjalan lancar.
4. Mengelola kearsipan dan surat menyurat tim.
5. Membantu kegiatan laporan tim.
6. Membantu notulen setiap rapat tim.
7. Memproduksi surat, undangan, konsep – konsep standar, protap, pedoman
dan lain – lain sehubungan dengan kegiatan tim.
8. Menginformasikan hal–hal yang berhubungan dengan kegiatan tim
sepengetahuan ketua kepada seluruh anggota dan berkolaborasi dengan tim
lainnya.
9. Mengkompilasi dan mengelola data yang berhubungan dengan PONEK
untuk menjadi bahan pelaporan.

KOORDINATOR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


Uraian Tugas :
1. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
2. Melakukan koordinasi dengan ketua tim PONEK dan tim medis lainnya.
3. Melaksanakan evaluasi terhadap kasuskasus kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal.

Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program PONEK di IGD.
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim PONEK.
KOORDINATOR POLIKLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN Uraian
Tugas :
1. Melaksanakan pelayanan antenatal care, post natal, pelayanan kehamilan
resiko tinggi, imunisasi, keluarga berencana dan pelayanan neonatal.
2. Pemantauan pelaporan pelayanan PONEK.
3. Melakukan koordinasi dengan ketua tim PONEK terkait dengan pelayanan
PONEK

Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program PONEK di Poliklinik.
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim PONEK

KOORDINATOR RUANG BERSALIN DAN NIFAS Uraian Tugas :


1. Membuat perencanaan untuk pelayanan di ruang bersalin dan pelayanan
nifas.
2. Melakukan kegiatankegiatan operasional untuk pelayanan persalinan dan
nifas ( pengawasan nifas, IMD, perawatan payudara dan rawat gabung ).
3. Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan perinatal dalam rangka
kegiatan operasional.
4. Melakukan pengawasan kegiatan di ruang bersalin dan ruang nifas.
5. Melakukan pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
6. Melakukan evaluasi kegiatan operasionaldan mutu pelayanan termasuk
pencatatan dan pelaporan.
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap ketua tim PONEK.
2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di ruang
bersalin dan nifas.

KOORDINATOR PELAYANAN PERINATOLOGI


Uraian tugas :
1. Membuat perencanaan untuk pelayanan perinatologi.
2. Mengawasi kegiatankegiatan di ruang perinatologi.
3. Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan ruang bersalin dan nifas dalam
rangka kegiatan operasional.
4. Pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
5. Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan perinatologi
termasuk pencatatan dan pelaporan.
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di unit
perinatalogi.
2. Bertanggung jawab terhadap ketua tim PONEK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatNya Pedoman Pelayanan PONEK 24 jam di RSUD Bayung Lencir dapat
diselesaikan sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit. Pedoman Pelayanan PONEK 24
jam di RSUD BAYUNG LENCIR ini disusun bertujuan untuk menjadi acuan bagi
petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan pasien sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan. Pedoman ini akan di evaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan jika
ditemukan halhal yang tidak sesuai dengan kondisi di rumah sakit.
Demikianlah Pedoman Pelayanan PONEK 24 jam di RSUD BAYUNG
LENCIR disusun, semoga semua pihak yang terkait dapat mempedomaninya.
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara
profesional sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan. Mengacu pada
visi dan misi dari Millenium development goal’s (MDGs), maka perlu disusun suatu
rencana kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih sistematis dan
terorganisir. Program kerja akan menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan maternalperinatal yang komprehensif dalam periode satu tahun.
Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir telah siap melayani
kasus komplikasi maternal dan neonatal. Dengan adanya pelayanan obstetrik dan
neonatal secara komprehensif di rumah sakit diharapkan dapat mempercepat
penurunan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) serta
meningkatkan kesehatan ibu.
Program menurunkan angka kematian neonatal dan meningkatkan kesehatan
ibu dan bayi tersebut dapat diperoleh dengan dukungan faktor keterampilan tenaga
kesehatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas
di rumah sakit.

2.TUJUAN
a. Sebagai pedoman bagi para pelaksana kesehatan di rumah sakit.
b. Menjalankan program pemerintah dalam pelaksanaan PONEK 24 jam.

3.RUANG LINGKUP PELAYANAN


Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir merupakan rumah sakit rujukan
bagi pusat-pusat pelayanan kesehatan baik itu puskesmas, bidan desa, maupun bidan
praktek swasta dilingkup kabupaten Musi banyuasin. Selain itu Rumah Sakit Umum
Daerah Bayung Lencir juga memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien umum,
maupun peserta jaminan kesehatan. Pelayanan yang dilakukan yaitu Ponek rumah
sakit kelas C.
4. BATASAN OPERASIONAL
Rumah sakit PONEK 24 jam adalah rumah sakit yang menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi
24 jam.
5. LANDASAN HUKUM
A. UndangUndangNomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495).
B. UndangUndang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4431).
C. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit.
D. Peraturan Menteri Kesehatan RI 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI.
E. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang
ijin praktek dan pelaksanaan praktik kedokteran.
F. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif pada bayi di Indonesia.
G. Keputusan Menteri Kesehatan No 1051 Tentang pedoman pelayanan obstetri
neonatal emergency komprehensif.
H. Keputusan Menteri Kesehatan no 604 / Menkes / SK / 2008 tentang pedoman
pelayanan maternal, perinatal pada rumah sakit umum kelas B, kelas C, dan
kelas D.
I. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237/Menkes/SK/IV/2007 tentang
pemasaran Pengganti Air Susu Ibu.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Tim PONEK esensial terdiri dari 1 orang dokter spesialis kebidanan dan
kandungan, 1 orang dokter spesialis anak, 1 orang dokter di unit gawat darurat, 1 orang
bidan, dan 1 orang perawat yang telah mempunyai kualifikasi pelatihan PONEK.

2. DISTRIBUSI KETENAGAAN
a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b. Poliklinik Obstetri dan Gynekologi
c. Poliklinik Anak
d. Ruang Bersalin/VK
e. Ruang Neonatus

3. PENGATURAN JAGA
Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat dan bidan dilakukan oleh masingmasing
kepala ruangan berdasarkan SPO yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Bayung
Lencir. Pengaturan jadwal jaga tenaga dokter dilakukan oleh komite medik Rumah
Sakit Umum Daerah Bayung Lencir.
BAB III
STANDAR FASILITAS

1. DENAH RUANGAN
Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir memiliki pelayanan PONEK di
IGD bagi pasien gawat darurat maternal dan neonatal. Poliklinik anak dan poliklinik
obstetrik ginekologi terletak berdampingan. Ruang bersalin, dan perinatal terletak
berdampingan.

2. STANDART FASILITAS
Kriteria umum ruangan
1) Struktur fisik
Lantai porselen dan dinding dicatat dilapisi keramik agar mudah dicuci.
2) Kebersihan
Cat dan lantai berwarna terang dan sehingga kotoran terlihat dengan
mudah. Ruangan bersih bebas dari debu dan kotoran sampah atau limbah
rumah sakit. Hal ini berlaku pula untuk mebel, perlengkapan, instrumen,
pintu, jendela, stekerlistrik, dan langitlangit.
3) Pencahayaan
Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan semua
lampu berfungsi baik dan kokoh. Pencahayaan terang dari cahaya alami
atau listrik.
4) Ventilasi
Suhu ruangan dijaga 2426 °c dan pendingin ruangan berfungsi dengan
baik.
5) Pencucian tangan
Wastafel dilengkapi dengan dispenser sabun, serta tissue untuk
mengeringkan tangan.

Kriteria khusus ruangan


1). Area cuci tangan di ruang obstetrik dan neonatus. Jarak antara tempat tidur
dengan wastafel maksimal 6 meter.
2). Area resusitasi dan stabilisasi di ruang obstetri danIGD.
- Kamar ponek di IGD terpisah dengan kamar gawat darurat lain
untuk menjaga privasi pasien.
- Inkubator transport dan inkubator
- Pemancar panas, lampu sorot
- Mesin hisap, oksigen
- Alat resusiasi bayi dan dewasa
- Wastafel dan air mengalir
- Nurse stasion dan lemari rekam medik
- Troli emergensi
3). Ruangan maternal
Kamar bersalin lokasi berdekatan dengan kamar operasi dan IGD
ruang bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu lalang orang. Kamar
bersalin sangat dekat dengan ruang perinatal. Ada fasilitas cuci tangan
pada setiap ruangan. Ada ruangan tindakan operasi kecil seperti curet,
penjahitan luka.
4). Ruangan neonatal
- Berada di samping ruang bersalin
- Terdapat ruang observasi (isolasi) di area khusus
5). Area laktasi
Berada didekat ruangan Poli Anak dan terjaga privasinya
6). Ruangan penunjang
- Ruang perawat/bidan
- Toilet staf
- Ruang cuci
- Gudang peralatan
- Ruang dapur
- Sarana dan prasarana penunjang
- Laboratorium
-Radiologi
DENAH RUANG IGD

Pintu Depan
WC

R.Bedah R. Jaga
Minor Pria Nurse Station TRIASE

R. Observasi

VK Ruang
Maternal Jaga R.Tindakan
Wanita

wc
Pintu

Ruang Rawat Inap


DENAH RUANG KEBIDANAN

P
I
Ruang Jaga Nurse N Ruang Nifas
Station T
U

Pintu Utama

G
U
D
A
N
G
VK

G
U
D Ruang
wc R.USG R.KARU Resusitasi
A
N
G
BAB IV
TATA LAKSANA

1. PELAYANAN PONEK RUMAH SAKIT KELAS C


a. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis
1) Pelayanan Kehamilan
2) Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif
3) Pelayanan Nifas
4) Klinik Laktasi
b. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
1) Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (level I)
2) Inisiasi Menyusui Dini
3) Penggunaan ASI eksklusif
4) Imunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)
c. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
1). Masa Antenatal
2). Masa Intranatal
3). Masa Postnatal
d. Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi
e. Asuhan bayi baru lahir
1) Level II
A). Pelayanan Ginekologis
B). Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah
C). Pelayanan Penunjang Medik
D). Pelayanan Darah
E). Perawatan Intermediate / Intensif
F). Pencitraan
G). Radiologi, termasuk rontgent portable
H). USG Ibu dan Neonatal
I). CTScan
J). Laboratorium
K). TPNM (Total Parenteral Nutrition and Medication)
L). Ruang BMHP (Bahan Medis Habis Pakai)
M). Ruang Pencucian dan Penyimpanan alat steril yang 7
sudah dibersihkan
N). Ruang Menyusui dan tempat penyimpanan ASI perah baik dari ibunya
sendiri atau dari donor
O). Klinik Laktasi
P). Ruang Susu

2. SASARAN PELAYANAN PONEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


BAYUNG LENCIR
a. Respon time pelayanan kedaruratan IGD
b. Respon time pelayanan kegawatdaruratan obstetrik
c. Angka section caesaria
d. Angka cakupan IMD
e. Angka ASI Ekslusif
f. Angka cakupan laktasi
g. Angka kematian ibu dan bayi
BAB V
LOGISTIK

1. Pelayanan obat dipusatkan di instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Bayung
Lencir.
2. Pelayanan laboratorium dipusatkan di laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir.
3. Pelayanan radiologi dipusatkan di instalasi radiologi / rontgen.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Mengacu pada sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu :


1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien cedera jatuh
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi melalui komponen kewaspadaan standar meliputi :
1. Cuci tangan
2. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penanganan linen
6. Penanganan limbah
7. Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Penyuntikan yang aman
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

ON THE JOB TRAINING


a. PENGERTIAN
On The Job Training (OJT) adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengawasi/mengevaluasi kinerja unit maternal neonatal Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir. Di dalam OJT juga terkandung upaya bimbingan/penyampaian saran
jika ditemukan kejanggalan/halhal yang tidak sesuai dengan seharusnya.

b. PELAKSANA
Tim pelaksana dapat berasal dari tim PONEK RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BAYUNG LENCIR (Self Assessement) maupun Tim PONEK RS luar
apabila dirasa belum mampu melakukan secara mandiri. Penilaian oleh tim PONEK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR (Self Assessement) minimal
harus dikerjakan 1 kali setiap bulan dilanjutkan dengan memberikan laporan kepada
Kepala RS. Hal ini dinilai adalah Standar Kinerja Manajemen yang terdiri atas:
1) Standar Masukan
Daftar Tilik Pemantauan standar masukan meliputi Area Cuci Tangan,
Area Resusitasi dan Stabilisasi di Ruang Neonatus/IGD, Unit Perawatan
Khusus, Unit Perawatan Intensif, Area Laktasi, Area Pencucian Inkubator.
2) Standar Manajemen
Daftar Tilik Pemantauan Pengelolaan menurut bagiannya antara lain:
referensi, catatan medis, sumber daya manusia, manajemen kualitas, manajemen
pemeliharaan.

c. PESERTA
Peserta adalah unit maternal neonatal beserta berbagai unit
pendukungnya. Hal ini dilakukan dalam waktu bersamaan, sehingga jika ada
masalah dapat diselesaikan bersama. Kesehatan ibu dan anak merupakan 2 hal
yang tidak dapat dipisahkan.
d. PELAKSANAAN
OJT dilakukan selama 2 hari. Hari pertama secara bersama sama
mengevaluasi kinerja manajemen dan kinerja klinis RS PONEK tersebut. Di hari
pertama ini juga sekaligus diberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan.
Hari kedua memberikan laporan kepada Kepala Rumah Sakit sekaligus
membicarakan langkah selanjutnya yang perlu diupayakan.
e. INSTRUMEN
Agar lebih seragam dan terarah, sediakan instrumen untuk melakukan
OJT yaitu:
1) Standar Kinerja Manajemen
(Standar masukan dan Standar manajemen)
2) Standar Kinerja klinis
(Protokol Asuhan Neonatal Essensial dan buku Paket pelatihan PONEK:
Protokol Bagi Tenaga Pelaksana)

f. TARGET
Target Pengendalian Mutu pada Pelayanan PONEK RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR yaitu Mengurangi dua per tiga tingkat
kematian anakanak usia di bawah 5 tahun dan mengurangi tiga per empat rasio
kematian ibu dalam proses melahirkan.

IN HOUSE TRAINING
In House Training adalah suatu kegiatan berupa lokakarya yang
melibatkan seluruh personil RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG
LENCIR yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pelayanan
PONEK. Materi lokakarya dapat meliputi pelatihan manajemen maupun bidang
klinis.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA


a. Pemantauan dan evaluasi kinerja ini bersifat dapat dilakukan mandiri oleh
tim PONEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR, tidak
tergantung pada siapapun. Dilakukan setiap saat, berkesinambungan dan
terarah.

b. Bila tim PONEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR


belum dapat melakukan penilaian mandiri, dapat meminta bantuan pihak luar
(nonself assessment). Pihak luar yang dimaksud adalah RS yang sudah
memenuhi kriteria RS MAMPU PONEK atau kelompok profesi yang sudah
kompeten dalam membentuk pelatihan PONEK bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan setempat. Penilaian ini secara bertahap akan dikurangi dan
diupayakan untuk dapat kembali ke poin 1 yaitu menilai secara mandiri.

c. Hasil penilaian dapat meliputi 3 kriteria yaitu RS BELUM MAMPU PONEK,


MAMPU PONEK dan MAMPU PONEK PLUS.
d. Hasil penilaian ini harus dilaporkan ke Direktur Rumah Sakit. Pihak Dinas
Kesehatan setempat yang bekerja sama dengan profesi terkait perlu mendapat
laporan dalam upaya mendapatkan legitimasi hasil pencapaian ini.

e. Bagi RS PONEK yang ingin meningkatkan hasil pencapaian kinerja RS


PONEKnya (RS BELUM MAMPU PONEK menjadi MAMPU PONEK atau
MAMPU PONEK menjadi MAMPU PONEK PLUS), dapat melalui bergagai
cara yang dirasakan paling sesuai yaitu magang, sistering atau mengikuti
suatu pelatihan yang sudah terstandarisasi.

f. Untuk mempertahankan/meningkatkan pancapaian kinerja RS PONEK perlu


dilakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) secara berkala (minimal 3 samapi
4 kali dalam setahun).

AMP bukan hanya membicarakan berbagai kasus kematian ibu dan bayi tetapi juga
ditujukan bagi kasus yang NYARIS MATI. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terulang
kejadian yang sama. Selain itu AMP juga membahas pencegahan kesakitan/kematian
ibu saat melahirkan, upaya perluasan cakupan peserta KB agar mencapai 75%. Berbagai
hal yang bersifat nonmedik sepertiyang tertera dibawah ini, perlu juga dibahas,
antara lain:
1.Perlu tidaknya uang muka rumah sakit,
2.Siapa yang menanggung biaya transport pasien ke rumah sakit,
3.Kelambanan petugas,
4.Intensif untuk tenaga medis,
5.Persediaan obat dan lainlain.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini dibuat untuk memberikan arahan tindakan di unit pelayanan


obstetri neonatal emergensi komprehensif 24 jam di Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir. Dengan demikian pedoman ini harus dilaksanakan dengan disertai
tekad dan kemauan yang kuat guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Bayung Lencir.

Ditetapkan di : Bayung Lencir


Pada Tanggal : 1 April 2019
Direktur,

Dr. Diyanti Novitasari, MARS


NIP.198103132010012015

Anda mungkin juga menyukai