Di cabut :
3. Mencegah iritasi mukosa saluran pencernaan bagian atas.
4. Melatih nervus IX, Nervus X dalam proses menelan.
5. Memberi rasa nyaman pada pasien.
KEBIJAKAN 1. Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur nomor 039/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang Pedoman
Pelayanan Ruang Anak
PROSEDUR 1. Sebelum dan sesudah tindakan perawat mencuci tangan.
2. Beritahu pasien (keluarga) tentang tindakan yang akan dilakukan.
3. Dekatkan alat ke samping pasien.
4. Menutup tabir di sekeliling tempat tidur.
5. Pakai sarung tangan.
6. Ukur panjangnya NGT (pipa lambung) yang akan dimasukkan ke dalam
hidung dari prosesus xypoideus ke pangkal hidung atau prosesus xypoideus
ke telinga melalui ujung hidung dengan memberi tanda pengukuran.
7. Beri jelly pada ujung NGT dengan menggunakan kassa steril. Masukkan
ujung NGT ke dalam saluran pencernaan melalui hidung atau mulut hingga
batas pengukuran yang diberi tanda dimana posisi kepala datar, leher agak
hyperextensi, saat ujung NGT melewati naSPOharing, sambil menganjurkan
pasien untuk bantu menelan (dapat dibantu oleh 1 orang perawat lagi atau
keluarga untuk memegang pasien)
8. Cek masuk tidak NGT dengan cara :
Auskultasi → masukkan udara 10 cc secara cepat (1X dorongan spuit) dan
dengarkan ada/tidak bunyi udara dalam perut.
Ujung bagian luar NGT dimasukkan kedalam bengkok berisi air dan
lihat/perhatikan ada atau tidaknya buble, jika ada berarti NGT masuk
paru-paru atau lubang dari ujung NGT ditempelkan ke punggung tangan
perawat, lalu rasakan ada tidaknya udara.
9. Lakukan fiksasi NGT, tulis tanggal pemasangan pada selang NGT.
10. Untuk melepaskan NGT, klem terlebih dahulu NGT.
11. Lepaskan plester menggunakan wash bensin.
12. Tarik keluar selang NGT dengan hati-hati dan buang bekas NGT ke tempat
sampah infeksi.
MEMASANG DAN MELEPAS PIPA LAMBUNG DI RUANG
PERAWATAN ANAK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
017/SPO/PED/RSSAK/III/2015 01 2/2
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 28 Maret 2015
(SPO) dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
PROSEDUR 13. Sarung tangan dilepas.
14. Rapihkan pasien dan alat.
15. Perawat mencuci tangan.
Hari Operasi
1. Mengobservasikan dan mencatat tanda-tanda vital (pada form persiapan
operasi) kemudian input juga pada system wipro : progress note & menu case
sheet untuk input data vital signs.
2. Mengosongkan kandung kemih/pasang dower kateter sesuai dengan
kebutuhan.
PERSIAPAN OPERASI
Prosedur
1. Perawat mencuci tangan.
2. Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan program
dokter kepada keluarga pasien.
3. Perawat menyiapkan alat.
4. Memberi posisi yang nyaman kepada pasien, libatkan keluarga untuk
membantu memegang pasien bila diperlukan.
5. Atur lokasi penyuntikan yaitu pada 1/3 lengan bawah bagian dalam.
6. Swab alkohol area yang telah ditentukan.
7. Masukkan PPD test 0,1 ml PPD dengan spuit tuberculin dengan cara
pemberian intracutan.
8. Lingkari daerah penyuntikan dengan spidol hitam, beri tanggal pada daerah
penyuntikan.
9. Jelaskan kepada keluarga dan pasien bahwa daerah yang dilingkari tidak
boleh dihapus atau digosok-gosok.
10. Waktu pembacaan hasil mantoux test dengan ketentuan :
Bila diameter < 10 mm hasilnya negatif dengan melihat indurasinya/
gelembungnya.
Bila diameter > 10 mm hasilnya positif dengan melihat indurasinya/
gelembungnya.
Dibaca dalam waktu 48-72 jam
PENATALAKSANAAN MANTOUX TEST PADA PASIEN
PEDIATRIK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
027/SPO/PED/RSSAK/III/2015 01 1/1
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 28 Maret 2015
(SPO) dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
PROSEDUR 11. Rapikan alat, kemudian jelaskan kepada keluarga kegiatan sudah selesai.
12. Perawat mencuci tangan.
13. Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan dan respon pasien.
14. Klik file, kemudian pilih drug administration.
15. Klik zoom, pilih nama pasien.
16. Klik 2x nama obat yang muncul.
17. Klik timing kemudian save.
2. Tindakan
Lakukan tindakan sesuai dengan prosedur
Sertakan daftar obat pasien (setelah obat diberikan segera tanda tangan
di daftar obat).
Simpan sisa obat sesuai suhu yang sudah ditentukan.
Prosedur :
1. Pasien dan keluarganya di terima dengan ramah dan penuh perhatian.
2. Perawat yang merawat mengenalkan diri pada keluarga pasien dan
menjelaskan peraturan rumah sakit.
3. Melakukan vital sign pada pasien dan memasang identitas pasien (gelang
nama).
4. Kemudian membuka seluruh pakaian bayi, dan hanya mengenakan
pampers.
5. Tutup mata bayi dengan penutup mata.
6. Nyalakan lampu blue light dan matikan lampu penerang ruangan.
7. Letakan bayi pada box bayi dan atur posisi bayi dengan lampu blue light
dengan jarak ± 30 cm.
8. Laporkan kondisi umum bayi pada Katim atau dokter jaga.
9. Dokumentasikan respon pasien dan perkembangan pasien dalam sistem
Wipro, Proges note, kemudian save.
10. Input blue light pada sistem Wipro (klik medical equipment blue light).
11. Ceklist connected date time (tanggal dan jam), kemudian save.
12. Bila pasien pulang, input disconnected date time (tanggal dan jam),
kemudian save.
Prosedur :
1. Pasien di jemput dari ruang operasi.
2. Melakukan vital sign.
3. Catat di lembar observasi.
4. Berikan tanda x (silang) warna merah dalam lembar observasi pada saat
jam setelah pasien dijemput dari ruang OK.
5. Laporkan keadaan umum pasien ke Katim atau dokter jaga