Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN

SURAT KEPUTUSAN KEPALA RSUD Bayung Lencir


NOMOR : …/KPTS/RSUD-BL/FEBRUARI/2019
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

PANDUAN
PASIEN YANG SERAGAM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR


MUSI BANYUASIN
2 0 1 9

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA yang telah memberikan
rahmat sertakarunia-Nyakepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan “Panduan Asuhan
yang Seragam bagi Semua Pasien di RSUD Bayung Lencir’’ ini selesai tepat pada waktunya.
Panduan ini berisi tentang proses asuhan yang seragam bagi semua pasien di lingkungan
Rumah Sakit UmumDaerah Bayung Lencir baik rawat jalan maupun rawat inap sehingga semua
pasien berhak mendapat kualitas asuhan yang sama di Rumah Sakit Umum Daerah Bayung
Lencir.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan panduan ini dari awal sampai akhir.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I DEFINISI.......................................................................................................4
BAB II RUANG LINGKUP......................................................................................5
BAB III TATA LAKSANA.........................................................................................6
A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan....................................................7
B. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap.....................................................7
C. Akses, Ketepatan Pelayanan dan Pengobatan Tidak Tergantung pada
Kemampuan Pasien untuk MembayaratauSumber Pembiayaannya.........8
D. Akses pada Ketepatan Pelayanan oleh Petugas Kesehatan Tidak
Bergantung Pada HaridanWaktuKerja.....................................................8
E. Ketergantungan Kondisi Pasien Menentukan Sumber Daya yang
Dialokasikan untuk Memenuhi Kebutuhan Pasien...................................8
F. Tingkat Pelayanan yang Diberikan kepada Pasien adalah Sama Diseluruh
Rumah Sakit..............................................................................................8
G. Pasien dengan Kebutuhan Pelayanan Keperawatan yang SamaMenerima
Pelayanan Keperawatan yangSetingkat Diseluruh Rumah Sakit..................9
BAB IV DOKUMENTASI……………………………………………………………10

iii
iv
BAB I
DEFINISI

Pelayanan pasien seragam adalah perawatan terbaik yang diberikan untuk pasien agar dapat
memberikan dukungan dan respon yang baik sesuai kebutuhan pasien, juga untuk menjalankan
prinsip satu level perawatan yang bermutu “keseragaman pemberian pelayanan kepada pasien
tanpa membedakan waktu, faktor ekonomi, sosial, agama, ras, suku, bangsa”.

Perawatan pasien adalah semua tindakan yang diberikan kepada pasien seperti tindakan medis,
pengobatan, tindakan perawatan serta tindakan lainnya yang diberikan kepada pasien setiap
pasien masuk rumah sakit sampai pasien pulang dari rumah sakit.

Tenaga kesehatan adalah tenaga dokter, perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asisten
apoteker, fisioterapis, dan ahli gizi.

Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan individual yang dilandasi ilmu klinik, merupakan
upaya kesehatan perorangan yang meliputi aspek pencegahan primer, pencegahan sekunder
meliputi deteksi dini dan pengobatan serta pembatasan kecacatan dan pencegahan tersier berupa
rehabilitasi medis yang secara maksimal dilakukan oleh dokter (KepMenKes RI
No.666/MENKES/SK/VI/2007).

Rawat jalan adalah pelayanan kesehatan terhadap pasien untuk tujuan pengobatan, rehabilitasi,
dan pelayanan lainnya yang tidak perlu rawat inap.

Rawat inap adalah pasien yang dinyatakan oleh dokter yang memeriksa, baik yang masuk
melalui rawat jalan maupun gawat darurat untuk diobservasi atau mendapatkan tindakan medis
lebih lanjut sehingga perlu dirawat inap.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan atau yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan ke dalam data pasien dan mendapatkan
nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk bayi baru lahir) dan pasien rawat
jalan.
1. Pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir yaitu :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Poliklinik Penyakit Dalam
c. Poliklinik Anak
d. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
e. Poliklinik Bedah
f. Poliklinik Gigi
2. Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir yaitu ;
a. Kamar Kelas I
b. Kamar Kelas II
c. Kamar Kelas III
d. HCU (High Care Unit )

2
BAB III
TATA LAKSANA

A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan:


1. Pasien datang kemudian di skrining oleh petugas.
2. Pasien/keluarga datang kebagian Rekam Medis dan diterima oleh petugas Rekam Medis.
3. Petugas Rekam Medis menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru
(pasien yang baru pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobat dan kehilangan
kartu) atau pasien lama.
4. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka Petugas Rekam Medis mendaftar pasien
sebagai berikut :
Petugas Rekam Medis pendaftaran melengkapi formulir rekam medis penerimaan pasien
baru dengan mewawancarai pasien tersebut :
a. Petugas Rekam Medis pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat).
b. Petugas Rekam Medis pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien.
c. Petugas Rekam Medis pendaftaran membawa formulir rekam medis pasien
kepoliklinik/unit pelayanan yang dituju. Di Unit Pelayanan/Poliklinik :
 Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien.
 Apakah pasien perlu dikonsul ke unit pelayanan penunjang yang lain. Jika Ya,
maka Petugas membawa pasien ke unit yang dituju. Jika tidak, maka
pasien/keluarganya dipersilahkan mengambil obat di bagian farmasi.
 Kemudian Petugas diunit pelayanan mempersilahkan pasien menyelesaikan
administrasi pembayaran di kasir.
5. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka Petugas Rekam Medis mendaftar pasien
sebagai berikut:
 Petugas Rekam Medis menerima dan meneliti kartu identitas berobat pasien.
 Petugas Rekam Medis mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan
dituju dengan mewawancarai pasien tersebut.
 Petugas Rekam Medis mengambil berkas rekam medis pasien ke filing sesuai
nomor rekam medis.
 Jika berkas sudah terkumpul, maka Petugas Rekam Medis mendistribusikan
semua berkas rekam medis pasien ke poliklinik yang dituju.

B. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap :


Proses penerimaan pasien rawat inap:
1. Pasien datang ke bagian Rekam Medis dan diterima oleh Petugas Rekam Medis.
2. Petugas Rekam Medis menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari
poliklinik, IGD, maupun rujukan dari dokter swasta.

3. Petugas Rekam Medis mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara
3
kepada pasien mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang diinginkan.
4. Petugas Rekam Medis mengecek/mencarikan tempat/fasilitas yang diinginkan.
5. Petugas Rekam Medis menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan yang
lain:
a) Jika pasien/keluarga pasien meminta fasilitas/perawatan yang lain sesuai permintaan
pasien tersebut, maka pasien diminta untuk mengisi form persetujuan.
b) Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka Petugas Rekam Medis mendaftar
pasien berdasarkan identifikasi data pasien.
6. Petugas Rekam Medismenanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesuai
dengan permintaan pasien.
a) Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan.
b) Jika tidak setuju, maka Petugas Rekam Medismenanyakan apakah pasien memilih
tempat yang lain selama tempat yang diinginkan belum ada.
 Jika setuju, maka Petugas Rekam Medismengisi formulir persetujuan sesuai
tempat yang diinginkan pasien.
 Jika tidak setuju, maka Petugas Rekam Medismerujuk pasien ke rumah sakit lain
sesuai permintaan pasien.
 7. Petugas Rekam Medis mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data pasien.
 8. Petugas Rekam Medis memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada pasien
baru.
a) Petugas Rekam Medis memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah
disiapkan.
b) Perawat mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap.
9.  Petugas medis di unit pelayanan rawat inap memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien.
a) Apakah pasien perlu pemeriksaan penunjang yang lain atau tidak.
b) Jika perlu pemeriksaan penunjang, maka petugas medis memberikan formulir ke unit
pemeriksaan yang dituju.
c) Jika tidak, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap.
10.  Perawat rawat inap menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah diperbolehkan
untuk pulang.
a) Jika diperbolehkan untuk pulang, maka perawat menyerahkan rekam medis ke bagian
administrasi untuk mengecek billing pasien.
b) Bila rekam medis sudah selesai diperiksa, maka admistrasi menandatangani formulir
checklist pasien pulang dan memberikan rekam medis ke kasir.
c) Perawat mendampingi pasien/ keluarga untuk menyelesaikan administrasi
pembayaran ke bagian kasir.
d) Perawat mempersilahkan pasien untuk pulang.

4
C. Akses, ketepatan pelayanan dan pengobatan tidak tergantung pada kemampuan
pasien untuk membayar atau sumber pembiayaannya.
a. Semua pasien yang datang ke unit emergency harus melalui triage dan segera
diberikan pertolongan pertama tanpa membedakan suku, agama dan status sosial
ekonomi.
b. Setiap pasien yang datang berobat ke unit emergency dengan kasus gawat maupun
tidak gawat harus diberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan efisien.
c. Terhadap pasien yang gawat dilakukan perawatan, tindakan dan observasi kegawatan
secara intensif oleh dokter dan perawat sampai dengan kondisi klinis pasien stabil,
tanpa mempertimbangkan biaya dan sumber pembiayaannya.
d. Pada pasien yang sudah dalam perawatan namun mengalami kesulitan dalam
pembiayaan perawatannya, maka yang bersangkutan dianjurkan untuk berkonsultasi
dengan bagian keuangan rumah sakit. Pada kondisi demikian, perawatan, tindakan,
dan observasi yang diberikan pada pasien tetap sama seperti pasien lainnya.

D. Akses pada ketepatan pelayanan oleh petugas kesehatan tidak bergantung pada hari
dan waktu kerja.
a. Pada setiap unit pelayanan tersedia jadwal tugas yang mencerminkan jumlah, jenis
atau kategori serta penentuan penanggung jawab atau kordinator jaga pada setiap hari
dan shift jaga.
b. Diluar jam kerja kantor dan hari libur ada petugas (dokter, perawat, petugas lainnya)
yang bersedia dipanggil untuk menangani pasien dan kebutuhannya.
c. Diluar jam kerja kantor dan hari libur ada petugas sebagai managemen koordinator
(menko) yang bekerja untuk mengkoordinasikan semua kegiatan dan menjamin
proses pelayanan tetap berjalan baik.

E. Ketergantungan kondisi pasien menentukan sumber daya yang dialokasikan untuk


memenuhi kebutuhan pasien.
a. Semua pasien yang datang ke unit emergency harus melalui triage untuk menentukan
tingkatan kegawatan dan pemberian pelayanan sesuai kategori pasien.
b. Pada setiap kategori ketergantungan pasien tersedia fasilitas/sumber daya yang sesuai.
c. Penentuan petugas yang menangani pasien berdasarkan kompetensi yang dimiliki dan
tingkat ketergantungan pasien.

F. Tingkat pelayanan yang diberikan kepada pasien adalah sama diseluruh rumah sakit.
a. Tersedia sistem dan prosedur yang berlaku sama diseluruh unit pelayanan di rumah
sakit.
b. Semua pasien yang masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan cakupan pelayanan yang disediakan oleh

5
rumah sakit.
c. Semua order pemeriksaan dan penunjang lain yang diorder untuk pasien harus
dituliskan oleh dokter (mengacu pada kebijakan medical record).
d. Pada pasien yang memerlukan tindakan pelayanan anastesi mendapat perlakuan yang
sama.
e. Proses asuhan pada pasien ditetapkan dengan pengkajian hingga evaluasi. Proses
perencanaan dibuat berdasarkan pengkajian data awal yang dibuat berdasarkan
kebutuhan pasien. Perencanaan asuhan dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah pasien
masuk perawatan.
f. Dalam pelayanan medis, pemantauan dilakukan oleh kepala Sub.div. Pelayanan
Medis antara lain :
i. Diagnosa harus ditegakkan paling lama 72 jam setelah pasien masuk rawat.
ii. DPJP harus membuat rencana perawatan (care plan) untuk setiap pasien yang
dirawat.
g. DPJP harus melakukan pengkajian ulang (re-assesment) pasien rawat inap.
h. Perkembangan asuhan pasien dievaluasi dan direvisi sesuai dengan pengkajian ulang
yang dilakukan oleh setiap tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.

G. Pasien dengan kebutuhan pelayanan keperawatan yang sama menerima pelayanan


keperawatan yang setingkat diseluruh rumah sakit.
a. Petugas dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan pasien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut
serta kedudukan sosial.
b. Tersedia standar pelayanan medis dan standar asuhan keperawatan yang sama
diseluruh unit pelayanan keperawatan.
c. Semua pelayanan yang diberikan kepada pasien baik pelayanan medis maupun
pelayanan perawatan terintegrasi dan didokumentasikan dalam medical record pasien
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.

BAB IV
DOKUMENTASI

6
a. Kebijakan Asuhan Pasien yang Seragam
b. Kebijakan Asesmen Pasien
c. Kebijakan Pelayanan Anestesi
d. Kebijakan Penerimaan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap
e. SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap
f. SPO Skrining
g. General Consent
h. Hak dan Kewajiban Pasien

Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir


Musi Banyuasin

dr. Diyanti Novitasari Mars


Direktur

        

Anda mungkin juga menyukai