Anda di halaman 1dari 102

PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KONTRASEPSI

BAGI DOKTER DAN BIDAN


DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Materi Pelatihan Inti 3

PELAYANAN KONTRASEPSI (1)

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1
HASIL BELAJAR DAN INDIKATOR
HASIL BELAJAR
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pelayanan kontrasepsi.

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu:
1. Menjelaskan metode-metode kontrasepsi
2. Melakukan pelayanan kontrasepsi dengan metode suntik
3. Melakukan pelayanan kontrasepsi dengan metode pil
4. Melakukan pelayanan kontrasepsi dengan metode kondom.
5. Melakukan pelayanan kontrasepsi dengan metode kontrasepsi AKDR
6. Melakukan pelayanan kontrasepsi dengan metode implan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2 2
Internal
MATERI POKOK DAN SUB-MATERI
POKOK
1. Metode-Metode Kontrasepsi

2. Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Suntik

3. Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Pil

4.  Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Kondom

5.  Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode AKDR

6.  Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Implan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 3 3
Internal
METODE METODE
KONTRASEPSI

Materi Pokok 1

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 4
TENAGA KESEHATAN PERLU MELAKUKAN
IDENTIFIKASI KONDISI KLIEN SEBELUM
MEMBERIKAN PELAYANAN KB DENGAN
MEMASTIKAN HAL-HAL BERIKUT:
Tidak melakukan hubungan seksual sejak haid terakhir
Menggunakan kontrasepsi dengan tepat dan konsisten
Berada pada siklus haid hari ke-7 setelah haid normal
Dalam masa 4 minggu pasca persalinan
Dalam masa 7 hari pasca keguguran
Menyusui sepenuhnya atau hampir sepenuhnya, amenorea, dan
kurang dari 6 bulan pasca persalinan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5 5
Internal
METODE-METODE KONTRASEPSI
Klasifikasi
Metode-Metode Kontrasepsi
Tubektomi
Vasektomi
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Sadar Masa Subur
Sanggama Terputus

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 6 6
Internal
KLASIFIKASI

Metode kontrasepsi yang digunakan dalam program pemerintah adalah berdasarkan masa perlindungan yaitu
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (non-MKJP).

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 7 7
Internal
EFEKTIVITAS

Keterangan
0 - 0,9 Sangat Efektif

1-9 Efektif

10 - 19 Efektif Sedang

20 + Kurang Efektif

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 8 8
Internal
1. TUBEKTOMI
Prosedur bedah sukarela untuk
menghentikan kesuburan secara permanen
pada perempuan yang tidak ingin anak lagi.
Ada 2 jenis:

1. Mini laparotomi dengan membuat insisi


kecil pada perut
• Supra-pubik: pada masa interval
• Sub-umbilikus: pada pasca persalinan

Cara Kerja
2. Laparoskopi dengan  memasukkan pipa Mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong
kecil panjang dengan lensa di dalamnya atau memasang cincin), sehingga sperma tidak
ke dalam perut melalui insisi kecil. dapat bertemu dengan ovum.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 9 9
Internal
TUBEKTOMI
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Sangat efektif 1. Kesuburan tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali
2. Segera efektif dan bersifat permanen dengan operasi rekanalisasi
3. Tidak mempengaruhi produksi ASI  2. Rasa sakit dalam jangka pendek pasca tindakan
4. Tidak mengganggu sanggama 3. Harus dilakukan oleh dokter terlatih (SpOG)
5. Tidak memiliki efek samping jangka panjang 4. Risiko pembedahan bertambah jika menggunakan
6. Klien tidak perlu melakukan/mengingat anestesi umum
apapun setelah prosedur dilakukan 5. Meningkatkan risiko kehamilan ektopik
7. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual 6. Tidak melindungi klien dari IMS dan HIV/AIDS

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 10 10
Internal
Kriteria Kelayakan Medis Tubektomi
Yang boleh Yang tidak boleh
1. Perempuan berusia >22 tahun hingga 1. Perempuan dengan perdarahan
<45 tahun pervaginam yang belum terjelaskan
2. Perempuan yang sudah memiliki 2. Perempuan dengan infeksi sistemik atau
minimal 2 anak, usia anak terkecil pelvik yang akut
minimal >2 tahun 3. Perempuan yang kurang pasti mengenai
3. Perempuan yang pada kehamilannya keinginan untuk fertilitas di masa depan
akan menimbulkan risiko kesehatan 4. Perempuan yang belum memberikan
serius persetujuan medis
4. Perempuan yang paham & secara
sukarela setuju dengan prosedur ini
5. Pasca Persalinan/pasca keguguran

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 11 11
Internal
WAKTU PENGERJAAN TUBEKTOMI

Tanpa pendarahan
• Kapanpun jika yakin klien tidak hamil

Pasca abortus atau keguguran


• Dalam 48 jam setelah keguguran/aborsi tanpa komplikasi, jika sebelumnya klien
telah memberikan informed choice secara sukarela

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 12 12
Internal
WAKTU PENGERJAAN TUBEKTOMI
Pasca persalinan
• Segera/dalam 48 jam pasca persalinan, jika sebelumnya klien telah memberikan informed
choice secara sukarela
• Kapanpun 6 minggu atau lebih pasca persalinan jika yakin klien tidak hamil

Haid teratur atau berganti dari metode lain


• Kapan saja pada bulan tersebut
• Kapanpun dalam 7 hari setelah permulaan haid, tidak perlu kontrasepsi tambahan
• Jika lebih dari 7 hari setelah permulaan haid, kapanpun selama yakin ia tidak hamil
• Jika klien berganti dari pil, ia dapat melanjutkan penggunaan pil hingga menyelesaikan paket
pil untuk menjaga siklusregulernya
• Jika klien berganti dari AKDR, ia dapat segera menjalani prosedur

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 13 13
Internal
EFEK SAMPING
Tidak ada

Komplikasi
• Infeksi
• Demam pasca operasi
• Luka pada kandung kemih/ intenstinal
• Hematoma
• Emboli gas
• Nyeri pada lokasi pembedahan
• Perdarahan superfisial
• Reaksi hipersensitivitas saat dilakukan anestesi

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 14 14
Internal
2. VASEKTOMI

Prosedur bedah sukarela Mengikat dan memotong setiap


yang memiliki risiko rendah saluran vas deferens sehingga
untuk menghentikan sperma tidak bercampur dengan
kesuburan secara permanen semen.
pada pria yang tidak ingin Semen dikeluarkan, tetapi tidak
anak lagi. dapat menyebabkan kehamilan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 15 15
Internal
VASEKTOMI
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Aman, dan nyaman 1. Tidak segera efektif (WHO menyarankan kontrasepsi
2. Sangat efektif dengan sekali tindakan tambahan selama 3 bulan setelah tindakan, kurang
3. Permanen lebih 20 kali ejakulasi)
4. Pria mengambil tanggung jawab untuk 2. Komplikasi minor seperti infeksi, perdarahan, nyeri
kontrasepsi, mengambil alih beban pada pasca operasi.
perempuan 3. Harus dilakukan oleh dokter umum terlatih/Spesialis
5. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual Bedah/Spesialis Urologi

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 16 16
Internal
Kriteria Kelayakan Medis Vasektomi
Dengan konseling dan informed consent yang tepat, semua pria dapat menjalani vasektomi secara
aman, termasuk pria:
Sudah memiliki jumlah anak >2
Sudah memiliki jumlah anak 2, usia anak terkecil minimal >2 tahun
Mempunyai istri usia reproduksi
Menderita penyakit anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Berisiko tinggi terinfeksi HIV atau IMS lainnya
Terinfeksi HIV, sedang dalam pengobatan antiretroviral atau tidak

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 17 17
Internal
WAKTU TINDAKAN VASEKTOMI
Jika tidak ada alasan medis untuk menunda, kapanpun klien menghendaki.
Klien disarankan menunggu selama 3 bulan sebelum mengandalkan vasektomi

Selama periode ini, pengguna boleh melakukan hubungan seksual dengan catatan:

• Istri menggunakan kontrasepsi 3 bulan ke depan, selanjutnya KB istri dapat dihentikan.


• Jika istri tidak pakai kontrasepsi, klien harus menggunakan pelindung selama 3 bulan pertama

Setelah 3 bulan tindakan, klien perlu melakukan pemeriksaan cairan sperma untuk
memastikan tercapainya azoospermia atau cairan kosong sperma saat ejakulasi.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 18 18
Internal
EFEK SAMPING
Tidak ada

Komplikasi
• Penyumbatan pembuluh darah
(blood clot)
• Abses Pasca Tindakan

• Nyeri yang berlangsung lebih


dari 1 bulan
• Antibodi sperma
Jangka Panjang
• Rekanalisasi spontan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 19 19
Internal
3. METODE AMENORE LAKTASI
(MAL)
Metode keluarga berencana Mekanisme kerja utama
sementara yang dengan cara mencegah
mengendalikan pemberian pelepasan telur dari ovarium
ASI secara eksklusif (ovulasi).

Ketentuan Efektivitas
• Ibu belum menstruasi bulanan • Efektif hingga 6 bulan, jika
• Bayi disusui secara eksklusif klien belum ingin hamil dapat
dan sering disusui >8 kali dikombinasikan dengan
sehari, siang dan malam. metode kontrasepsi
• Bayi berusia <6 bulan tambahan lain

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 20 20
Internal
METODE AMENORE LAKTASI (MAL)
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Tidak membutuhkan biaya apapun 1. Sangat tergantung pada motivasi
2. Efektivitas tinggi klien dalam memberikan ASI
3. Segera efektif eksklusif kepada bayi
4. Tidak mengganggu hubungan seksual 2. Perlu persiapan sejak perawatan
5. Tidak ada efek samping secara sistematik kehamilan agar segera menyusui
6. Tidak perlu obat atau alat dalam 30 menit pasca persalinan
7. Bayi mendapat kekebalan pasif 3. Mungkin sulit dilaksanakan karena
8. Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk kondisi sosial
tumbuh kembang bayi yang optimal 4. Efektif hanya sampai dengan 6 bulan
9. Mengurangi perdarahan pasca persalinan
10.Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi
11.Bagi bayi, MAL dapat menjadi imunisasi pasif dan
perlindungan terhadap berbagai penyakit infeksi lainnya.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21 21
Internal
Kriteria Kelayakan Medis MAL
Semua perempuan menyusui dapat secara aman menggunakan MAL. Ibu dengan kondisi berikut
perlu direkomendasikan metode lain:
Terinfeksi HIV
Menggunakan obat-obat tertentu selama menyusui (termasuk obat yang
mengubah suasana hati, reserpin, ergotamin, anti-metabolit, siklosporin,
kortikosteroid dosis tinggi, bromokriptin, obat-obat radioaktif, lithium, dan
antikoagulan tertentu)
Bayi baru lahir memiliki kondisi yang membuatnya sulit untuk menyusui
(termasuk masa kehamilan yang pendek atau prematur dan membutuhkan
perawatan neonatus insentif, tidak mampu mencerna makanan secara normal, atau
memiliki deformitas pada mulut, rahang, atas palatum)

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 22 22
Internal
WAKTU PENGGUNAAN MAL
Belum haid

Tidak memberikan bayi makanan lain selain ASI

Tidak memberikan periode panjang tanpa


menyusui, baik siang atau malam

Bayi berusia <6 bulan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 23 23
Internal
4. SADAR MASA SUBUR

Seorang perempuan mengetahui kapan periode masa suburnya dari waktu mulai dan berakhirnya
siklus haid. Pasangan secara sukarela menghindari sanggama pada masa subur perempuan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 24 24
Internal
JENIS METODE SADAR SUBUR
1. Metode Berbasis Kalender • Rata-rata hari siklus terpanjang dikurangi
Mencatat hari dari siklus haid untuk 18, maka inilah hari subur terakhir dalam
mengidentifikasi kapan mulai dan berakhirnya satu siklus haid.
masa subur.  • Rata-rata siklus terpendek, kemudian
Pantau jumlah hari dari 6 siklus haid sambil dikurangi 11, maka inilah hari subur awal
menahan sanggama atau menggunakan dari siklus haid.
kontrasepsi tambahan • Periode subur dihitung dari subur awal
Hitunglah periode subur hingga subur akhir (hari ke-8 sampai 19
siklus haid)

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 25 25
Internal
2. Berbasis Gejala
Tergantung dari pengamatan tanda kesuburan

a. Sekresi Serviks b. Suhu Tubuh Basal


Ketika perempuan Suhu tubuh istirahat
mengamati atau perempuan sedikit
merasakan ada sekresi meningkat setelah
serviks berupa lendir, melepaskan sel telur
kemungkinan klien subur. (ovulasi). Suhu klien tetap
Klien mungkin hanya dalam kondisi tinggi hingga
merasa vaginanya sedikit permulaan haid bulan
basah. berikutnya.

Cara Kerja: Menghindari hubungan seksual pada masa subur

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 26 26
Internal
SADAR MASA SUBUR
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Tanpa biaya 1. Keefektifan tergantung dari kemauan dan
2. Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan disiplin pasangan
dengan kontrasepsi 2. Membutuhkan pelatihan (butuh pelatih,
3. Tidak ada efek samping sistemik bukan tenaga medis)
4. Meningkatkan keterlibatan suami dalam KB 3. Perlu pencatatan setiap hari
4. Perlu pantang selama masa subur
5. Infeksi vagina membuat lendir serviks sulit
dinilai
6. Perlu termometer khusus (skala sensitif)
7. Tidak melindungi dari IMS dan HIV/AIDS

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 27 27
Internal
Kriteria Kelayakan Medis Sadar Masa Subur
Semua perempuan dapat menggunakan metode berbasis kalender, namun beberapa
kondisi dapat membuat metode ini lebih sulit untuk digunakan secara efektif.

TUNDA TUNDA/HATI-HATI
• Baru saja melahirkan atau sedang menyusui -> Tunda • Menggunakan obat yang membuat siklus
hingga klien mendapat minimal 3 siklus menstruasi menstruasi menjadi tidak teratur
dan siklusnya teratur lagi. Untuk beberapa bulan • Contoh: antidepresan tertentu, medikasi
setelah siklus yang teratur kembali, gunakan dengan tiroid, penggunaan antibiotik tertentu
perhatian dalam jangka panjang, atau penggunaan
• Baru saja mengalami keguguran -> Tunda hingga obat anti inflamasi non steroid (NSAIDs)
permulaan menstruasi bulan berikutnya dalam jangka panjang seperti aspirin atau
• Perdarahan vagina yang tidak teratur -> Tunda hingga ibuprofen.
siklusnya menjadi lebih teratur

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 28 28
Internal
Semua perempuan dapat menggunakan metode berbasis gejala, namun beberapa
kondisi dapat membuat metode ini lebih sulit untuk digunakan secara efektif.

HATI-HATI TUNDA
• Setelah mengalami aborsi atau keguguran • Baru saja melahirkan atau sedang menyusui ->
• Siklus haid baru dimulai/kurang tunda hingga sekresi normal kembali biasanya
teratur/berhenti karena usia yang lebih tua. minimal 6 bulan pasca melahirkan untuk
• Kondisi kronis yang meningkatkan suhu tubuh perempuan menyusui dan minimal 4 minggu pasca
klien (untuk metode suhu tubuh basal dan persalinan untuk perempuan yang tidak menyusui.
simptotermal) • Kondisi akut yang meningkatkan suhu tubuh
(untuk metode basal dan simptotermal)
• Menstruasi yang tidak teratur
TUNDA/ HATI-HATI
Menggunakan obat apapun yang dapat mengubah sekresi serviks (contoh: antihistamin) dan
obat yang meningkatkan suhu tubuh (contoh: antibiotic).

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 29 29
Internal
WAKTU PENGGUNAAN SADAR MASA
SUBUR
Memiliki siklus haid teratur
• Kapan pun pada bulan tersebut dan tidak perlu menunda hingga permulaan siklus
haid berikutnya.
Tidak Haid
• Tunda metode berbasis kalender sampai haid kembali.

Setelah melahirkan (menyusui atau tidak menyusui)


• Tunda metode kalender sampai klien melewati 4 siklus haid dan panjang siklus
terakhir yaitu 26-32 hari. Kembalinya siklus teratur pada perempuan yang
menyusui membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan wanita tidak menyusui.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 30 30
Internal
WAKTU PENGGUNAAN SADAR MASA
SUBUR
Setelah keguguran atau aborsi
• Tunda metode berbasis kalender sampai haid kembali. Klien bisa memulai metode
kalender lagi jika tidak terdapat pendarahan karena luka di saluran genitalia.
Berganti metode hormonal
• Tunda metode berbasis kalender sampai haid kembali. Jika klien beralih dari
metode suntik, tunda hingga jadwal suntikan selanjutnya dan memulai metode
berbasis kalender pada permulaan menstruasi berikutnya.

Setelah menggunakan pil kontrasepsi darurat


• Tunda metode berbasis kalender sampai haid kembali.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 31 31
Internal
5. SANGGAMA TERPUTUS

Metode KB tradisional/koitus
Cara Kerja: sperma tidak masuk ke dalam
interruptus: dimana pria mengeluarkan
vagina akibatnya tidak ada pertemuan
alat kelamin (penis)-nya dari vagina
antara sperma dan ovum
sebelum mencapai ejakulasi.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 32 32
Internal
SANGGAMA TERPUTUS
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Efektif bila dilaksanakan dengan benar 1. Efektivias sangat bergantung pada kesediaan
2. Dapat digunakan setiap waktu pasangan untuk melakukan sanggama
3. Tidak memerlukan biaya terputus 
4. Tidak ada efek samping 2. Mengurangi kenikmatan dalam berhubungan
5. Dapat digunakan sebagai pendukung metode seksual
KB lainnya
6. Meningkatkan keterlibatan suami dalam KB

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 33 33
Internal
Kriteria Kelayakan Medis Sanggama Terputus
Yang boleh Yang tidak boleh
1. Tidak mempunyai metode lain 1. Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
2. Jarang berhubungan seksual 2. Pria yang sulit melakukan sanggama terputus
3. Keberatan menggunakan metode lain
4. Pasangan yang memerlukan kontrasepsi
dengan segera
5. Pasangan yang memerlukan metode sementara
sampai menunggu metode yang lain

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 34 34
Internal
METODE SUNTIK

Materi Pokok 2

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 35
PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN
METODE

SUNTIK
Definisi
Cara Kerja dan Efektivitas
Jangka Waktu Pemakaian
Keuntungan dan Keterbatasan
Kriteria Kelayakan Medis
Waktu Pemberian
Efek Samping dan Komplikasi
Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Suntik

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 36 36
Internal
A. Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)
KSK mengandung 2 hormon yaitu progestin & estrogen
seperti hormon progesterone dan estrogen alami pada
tubuh perempuan.

Cara Kerja dan Efektivitas


• Mencegah pelepasan sel telur dari ovarium (menekan ovulasi)
• Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
• Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implementasi
terganggu
• Menghambat transportasi gamet oleh tuba

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi Bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas


PelatihanPelayanan
bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
37 37
Internal
Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Tidak perlu pemakaian setiap hari 1. Harus kembali ke tenaga kesehatan untuk disuntik
2. Dapat dihentikan kapan saja tepat waktu
3. Tidak berpengaruh pada hubungan 2. Efektivitas sangat tergantung pada ketepatan
seksual waktu klien kembali. Risiko kehamilan meningkat
4. Baik untuk menjarangkan kehamilan saat klien terlambat suntik ulang atau
melewatkan suatu suntikan
3. Kemungkinan keterlambatan pemulihan
kesuburan setelah penghentian pemakaian

Medroxyprogesterone Acetate (MPA)/Estradiol Cypionate, suntikan 1, 2, dan 3 bulan sekali


Norethisterone Enanthate (NET-EN)/Estradiol Valerate, suntikan 1 bulan sekali.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 38 38
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KSK
Yang boleh Yang tidak boleh
• Telah/belum memiliki anak • Tidak menyusui dan melahirkan <3 minggu, tanpa risiko
• Perempuan usia reproduksi, tambahan terbentuknya penggumpalan darah di vena dalam
termasuk perempuan yang berusia • Tidak menyusui dan melahirkan antara 3 dan 6 minggu pasca
lebih dari 40 tahun persalinan dengan risiko tambahan yang memungkinkan
• Baru saja mengalami abortus/ terbentuknya TVD
keguguran  • Sedang menyusui antara 6 minggu-6 bulan setelah melahirkan
• Merokok berapapun jumlah • Usia >=35 tahun dan merokok lebih dari 15 batang per hari
batang rokok yang dihisap per hari • Hipertensi & Riwayat hipertensi (termasuk hipertensi terkait
dan berumur <35 tahun kehamilan)
• Merokok kurang dari 15 batang • Usia >=35 tahun dengan sakit kepala migrain tanpa aura
per hari dan berumur >35 tahun • Usia <35 tahun dengan sakit kepala migrain yang telah muncul
atau memberat saat memakai KSK

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 39 39
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KSK
Yang boleh Yang tidak boleh
• Menderita anemia atau riwayat • Penyakit infeksi/ tumor berat
anemia • Menderita kanker payudara >5 tahun yang lalu, dan tidak
• Menderita varises vena muncul kembali
• Terkena HIV, sedang atau tidak • Diabetes selama >20 tahun atau mengalami kerusakan
sedang dalam terapi antiretroviral pembuluh darah arteri, penglihatan, ginjal, atau sistem saraf
• Faktor risiko multiple untuk penyakit kardiovaskular arteri
seperti usia tua, merokok, diabetes, dan hipertensi
• Sedang dalam terapi lamotrigine

Jika tidak terdapat metode yang lebih sesuai maupun klien tidak bisa menerima, penyedia layanan
berkualifikasi yang bisa menilai kondisi dan situasi klien secara hati-hati dapat memutuskan bahwa klien
bisa menggunakan KSP pada kondisi di atas. Penyedia layanan perlu mempertimbangkan seberapa berat
kondisi klien dan kemampuan klien dalam mengakses tindak lanjut.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 40 40
Internal
WAKTU PEMBERIAN KSK
Menstruasi teratur atau berganti dari metode non hormonal
Kapan pun di bulan tersebut
• Jika mulai dalam 7 hari setelah permulaan menstruasinya, tidak perlu kontrasepsi tambahan*.
• Jika mulai lebih dari 7 hari setelah permulaan menstruasinya, klien dapat mulai menggunakan
KSK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu kontrasepsi tambahan* untuk 7 hari pertama
setelah suntikan.
• Jika berganti dari AKDR, ia dapat segera mulai menggunakan KSK
Berganti dari metode hormonal
• Segera, jika telah memakai kontrasepsi hormonal secara konsisten dan benar atau yakin tidak
hamil. Tidak perlu menunggu menstruasi bulan berikutnya. Tidak perlu metode kontrasepsi
tambahan*.
• Jika berganti dari suntik yang lain, penyuntikan suntik yang baru dapat dilakukan saat suntik
ulangan seharusnya diberikan. Tidak perlu kontrasepsi tambahan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 41 41
Internal
WAKTU PEMBERIAN KSK
ASI eksklusif atau hampir eksklusif kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Tunda suntik pertama sampai dengan 6 bulan setelah melahirkan atau ketika ASI tidak lagi
menjadi sumber nutrisi utama bayi – mana saja yang lebih dulu

ASI eksklusif atau hampir eksklusif lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum menstruasi, klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika telah menstruasi, klien dapat memulai KSK seperti dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus menstruasi normal

ASI tidak eksklusif kurang dari 6 minggu setelah melahirkan


• Tunda suntik pertama sampai dengan setidaknya 6 minggu setelah melahirkan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 42 42
Internal
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum menstruasi, klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika telah menstruasi, klien dapat memulai KSB seperti dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus menstruasi normal

Tidak menyusui kurang dari 4 minggu setelah melahirkan


• Klien dapat mulai menggunakan KSK kapanpun antara hari ke 21-28 setelah melahirkan. Tidak
perlu kontrasepsi tambahan (Jika ada risiko tambahan untuk trombosis vena dalam, tunggu
hingga 6 minggu.

Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan


• Jika belum menstruasi, klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika telah menstruasi, klien dapat memulai KSK seperti dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus menstruasi normal
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 43 43
Internal
Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan melahirkan/menyusui)
• Segera. Jika klien mulai menggunakan dalam 7 hari setelah keguguran trimester 1 atau 2 atau aborsi, tidak perlu kontrasepsi
tambahan.
• Jika klien memulainya lebih dari 7 hari setelah keguguran trimester 1 atau trimester 2 atau aborsi, ia dapat memulai KSK kapan pun
jika yakin tidak hamil. Perlu kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan

Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD)


Setelah pemakaian Kontrasepsi Pil Progestin (KPP) atau Pil Kontrasepsi Darurat Kombinasi (PKDK)
• Klien dapat mulai menggunakan suntik pada hari klien selesai menggunakan PKD. Tidak perlu menunggu menstruasi untuk mulai
menggunakan suntik. Perlu kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika klien tidak segera memulainya, namun kembali untuk suntikan, maka ia dapat segera mulai kapan saja jika yakin tidak hamil
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) ulipristal asetat (UPA):
• Klien dapat mulai suntikan pada hari ke-6 setelah
minum PKD UPA. Tidak perlu menunggu menstruasi bulan berikutnya. Ada interaksi antara KSK dan UPA jika suntikan dimulai lebih
awal dan karena keduanya ada dalam tubuh, akibatnya satu atau keduanya akan menjadi kurang efektif.
• Buat janji kunjungan kembali untuk suntik pada hari ke-6 setelah penggunaan UPA, atau sesegera mungkin setelahnya.
• Perlu kontrasepsi tambahan dari saat ia minum PKD UPA sampai 7 hari sesudah suntikan.
• Jika klien tidak mulai suntik pada hari ke-6 namun kembalinya nanti, ia dapat memulai suntikan kapan saja jika yakin tidak hamil.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 44
Internal
Efek Samping Komplikasi
Menstruasi irregular Perdarahan pervaginam yang tidak dapat
Tidak ada menstruasi dijelaskan penyebabnya

Menstruasi banyak dan lama Kondisi kesehatan yang serius


(penyempitan pembuluh darah, penyakit
Kembung/rasa tidak nyaman di perut hati yang berat, hipertensi berat,
Perubahan berat badan penyumbatan vena di tungkai/ paru,
stroke, kanker payudara/ kerusakan arteri
Perubahan mood & hasrat seksual penglihatan, ginjal/ sistem saraf pusat
Nyeri kepala  biasa karena diabetes
Curiga kehamilan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45
Internal
PROSEDUR KLINIS PELAYANAN KSK
Langkah 1.
Menyiapkan satu dosis suntikan, jarum, dan syringe (alat suntik/spuit)
25 mg MPA/estradiol cypionate atau 50 mg NET-EN/estradiol valerate, suntikan jarum intra muskular, dan
syringe 2 ml atau 5 ml. NET-EN/estradiol valerate kadang tersedia dalam bentuk syringe yang sudah terisi
(prefilled syringe).
Untuk setiap suntikan gunakan disposable auto-disable syringe dan jarum dari kemasan baru bersegel
(tidak melampaui tanggal kadaluarsa dan tidak rusak), jika tersedia.

Langkah 2.
Cuci tangan menggunakan sabun dan air, jika memungkinkan.
Jika lokasi suntikan kotor, cuci dengan sabun dan air. Tidak perlu menyeka lokasi suntikan dengan
antiseptik.
Jika menggunakan “prefilled syringe”, lanjut ke langkah 5.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 46
Internal
Langkah 3.
• Menyiapkan vial
• MPA/estradiol cypionate: kocok vial.
• NET-EN/estradiol valerate: tidak perlu mengocok vial.
• Tidak perlu menyeka bagian atas vial dengan antiseptik.
• Jika vial dingin, hangatkan dengan suhu kulit sebelum disuntikkan.

Langkah 4.
• Mengisi syringe
• Tusuk bagian atas vial dengan jarum steril dan isi syringe dengan dosis yang sesuai.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 47
Internal
Langkah 5.
• Menyuntikkan formula
• Tusukkan jarum steril dalam-dalam ke pinggul (otot ventrogluteal), atau lengan atas (otot
deltoid), atau pantat (otot gluteal, bagian atas luar), atau paha luar (depan), salah satu
bagian yang dikehendaki oleh klien. Suntikan isi syringe.

Langkah 6.
• Membuang syringe sekali pakai dan jarum secara aman.
• Jangan menutup kembali, membengkokkan, atau mematahkan jarum sebelum dibuang.
• Letakkan pada tempat benda tajam
• Jangan menggunakan kembali syringe dan jarum sekali pakai.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 48
Internal
B. Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP)
Mengandung progestin saja seperti hormon progesteron
alami dalam tubuh perempuan. Ada 2 jenis KSP:
1. Depot Medroxyprogesterone Acetate (DMPA)  3 bln
2. Norethisterone Enanthate (NET-EN)  2 bln

Cara Kerja dan Efektivitas


• Mencegah pelepasan telur dari ovarium
• Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
• Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 49
Internal
KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN
(KSP) KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Suntikan setiap 2-3 bulan 1. Klien sangat bergantung pada tempat
2. Tidak perlu penggunaan setiap hari sarana pelayanan kesehatan untuk
3. Tidak mengganggu hubungan seksual suntikan ulang
4. Dapat digunakan oleh perempuan menyusui dimulai 6 bulan setelah 2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
melahirkan karena tidak mengganggu produksi ASI  sebelum suntikan berikutnya
5. Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun - premenopause 3. Terlambatnya kembali kesuburan
6. Membantu mencegah kanker endometrium, mioma uteri setelah penghentian pemakaian, rata-
7. Mengurangi krisis sel sabit pada perempuan dengan anemia sel rata 4 bulan
sabit dan gejala endometriosis (nyeri panggul, haid tidak teratur) 4. Pada pemakaian jangka panjang dapat
8. Membantu mencegah Penyakit Radang Panggul (PRP) simptomatis, sedikit menurunkan densitas
anemia defisiensi besi (kepadatan) tulang
9. Mengurangi nyeri haid 5. Terjadi perubahan pola haid
10. Mengurangi jumlah darah haid (metroragia/ spotting
11. Mengurangi kejadian karsinoma payudara 6. Terjadi penambahan BB
12. Tidak mengandung estrogen yang dapat berdampak pada klien 7. Tidak mencegah IMS dan HIV/AIDS
dengan penyakit jantung dan pembekuan darah

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 50
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KSP
Yang boleh Yang tidak boleh
• Telah/belum memiliki • Hamil atau diduga hamil
anak • Klien yang tidak dapat menerima gangguan haid terutama amenorrhea
• Menikah/tidak menikah • Menyusui dan melahirkan <6 minggu sejak melahirkan
• Semua usia, termasuk • Hipertensi
perempuan yang berusia • Mengalami penggumpalan darah akut pada vena dalam di kaki/ paru
lebih dari 40 tahun • Riwayat/sedang menderita penyakit jantung terkait obstruksi/ penyempitan pembuluh
• Baru saja mengalami darah
keguguran  • Riwayat stroke
• Merokok tanpa melihat • Memiliki faktor risiko multiple untuk penyakit kardiovaskular (diabetes & hipertensi)
usia perempuan maupun • Mengalami perdarahan vaginal yang tidak diketahui
jumlah rokok yang dihisap • Menderita kanker payudara lebih dari 5 tahun yang lalu, dan tidak kambuh
• Sedang menyusui, mulai • Diabetes selama lebih dari 20 tahun/mengalami kerusakan pembuluh darah arteri,
segera pada 6 minggu penglihatan, ginjal, atau sistem saraf karena diabetes
pasca melahirkan • Menderita sirosis hati/ tumor hati
• Terkena HIV, sedang atau • Menderita systemic lupus erythematosus (SLE) dengan antibodi antifosfolipid positif
tidak sedang dalam terapi (atau tidak diketahui) dan tidak dalam terapi imunosupersif, atau trombositpenia berat.
antiretroviral

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 51
Internal
Jika tidak terdapat metode yang lebih sesuai atau klien tidak bisa menerima, penyedia
layanan berkualifikasi bisa menilai kondisi dan situasi klien secara hati-hati, dan dapat
memutuskan bahwa klien bisa menggunakan KSP pada kondisi-kondisi tersebut di atas.
Penyedia layanan perlu mempertimbangkan seberapa berat kondisi klien dan
kemampuan klien dalam mengakses tindak lanjut.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 52 52
Internal
WAKTU PEMBERIAN KSP
Menstruasi atau berganti dari metode non hormonal
• Kapanpun pada bulan tersebut
• Jika klien mulai dalam 7 hari setelah menstruasi, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai lebih dari 7 hari setelah menstruasi, dia dapat mulai menggunakan KSP kapan
saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum
pil.
• Jika berganti dari AKDR, dapat segera mulai menggunakan KSP.
Berganti dari metode hormonal
• Jika telah menggunakan metode hormonal secara konsisten dan benar atau jika yakin tidak
hamil, KSP dapat segera digunakan. Tidak perlu menunggu haid selanjutnya. Tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan.
• Jika berganti dari kontrasepsi suntik lainnya, klien dapat mulai menggunakan suntik baru saat
suntik ulangan seharusnya diberikan. Tidak perlu kontrasepsi tambahan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 53
Internal
ASI eksklusif atau hamil eksklusif Kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika melahirkan kurang dari 6 minggu yang lalu, tunda suntikan pertama sampai dengan setidaknya 6
minggu setelah melahirkan.
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja antara 6 minggu dan 6 bulan. Tidak perlu
metode kontrasepsi tambahan.
• Jika sudah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus haid.

ASI eksklusif atau hamil eksklusif Lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntik.
• Jika sudah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus haid.
ASI tidak eksklusif kurang dari 6 minggu setelah melahirkan
• Tunda suntikan pertama sampai dengan setidaknya 6 minggu setelah melahirkan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 54
Internal
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat memulai KSP kapan saja, jika dia yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntik.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien dengan siklus
menstruasi normal.

Tidak menyusui kurang dari 4 minggu setelah melahirkan


• Klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.

Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan


• Jika belum haid, klien dapat memulai KSP kapan saja, jika dia yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntik.
• Jika haid telah haid, klien dapat memulai KSP seperti yang dianjurkan pada klien dengan siklus
menstruasi normal.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 55
Internal
WAKTU PEMBERIAN KSP
Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan melahirkan atau menyusui)
• Klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja

Pasca keguguran atau abortus


• Segera. Jika klien mulai menggunakan dalam 7 hari setelah keguguran atau aborsi trimester 1
atau 2, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai menggunakan KSP lebih dari 7 hari setelah keguguran atau aborsi, dia dapat
mulai menggunakan KSP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan
untuk 7 hari pertama setelah suntik.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 56
Internal
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis progestin atau kombinasi
• Dapat mulai menggunakan KSP pada hari yang sama dengan minum PKD. Tidak perlu menunggu haid
untuk mendapatkan suntikan. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah
suntikan.
• Bila klien tidak segera mulai menggunakan KSP, tetapi kembali untuk suntik, dia dapat memulai kapan
saja jika yakin tidak hamil.

Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis ulipristal asetat (UPA)
• Menunggu haid untuk mendapatkan suntikan. Suntikan dan UPA berinteraksi: jika suntik dimulai lebih
dulu, maka keduanya berada di dalam tubuh, akibatnya salah satu atau keduanya dapat menjadi
kurang efektif.
• Buat jadwal klien kembali untuk mendapatkan suntik pada hari ke-6 setelah menggunakan PKD UPA
atau sesegera mungkin setelah itu.
• Klien perlu kontrasepsi tambahan dari saat ia menggunakan PKD UPA selama 7 hari setelah suntik.
• Jika klien tidak mulai suntikan pada hari ke-6 tetapi kembalinya agak terlambat untuk suntikan, dia
mungkin perlu mulai kapan saja dia yakin tidak hamil.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 57
Internal
Efek Samping Komplikasi
Menstruasi irregular (tidak teratur) Perdarahan pervaginam yang tidak dapat
Tidak ada menstruasi dijelaskan penyebabnya

Menstruasi yang banyak dan lama Kondisi kesehatan yang serius


(penyempitan pembuluh darah, penyakit
Kembung/ rasa tidak nyaman di perut hati yang berat, hipertensi yang berat,
Perubahan berat badan penyumbatan vena di tungkai atau paru,
stroke, kanker payudara atau kerusakan
Perubahan mood  dan hasrat seksual arteri penglihatan, ginjal atau sistem saraf
Nyeri kepala  biasa pusat karena diabetes
Curiga kehamilan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 58
Internal
PROSEDUR KLINIS PELAYANAN KSP
Langkah 1.
Menyiapkan satu dosis suntikan, jarum, dan syringe
DMPA 150 mg: syringe 3 ml
NET-EN 200 mg: syringe 1 ml atau 3 ml

Langkah 2.
Cuci tangan menggunakan sabun dan air, jika memungkinkan.
Jika lokasi suntikan kotor, cuci dengan sabun dan air. Tidak perlu menyeka lokasi
suntikan dengan antiseptik.
Jika menggunakan “prefilled syringe”, lanjut ke langkah 5.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 59
Internal
Langkah 3.
• Menyiapkan vial
• DMPA: Kocok vial pelan-pelan.
• NET-ET: Tidak perlu mengocok vial.
• Tidak perlu menyeka bagian atas vial dengan antiseptik.
• Jika vial dingin, hangatkan dengan suhu kulit sebelum disuntikkan..

Langkah 4.
• Mengisi syringe
• Tusuk bagian atas vial dengan jarum steril dan isi syringe dengan dosis yang
sesuai.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 60
Internal
Langkah 5.
• Menyuntikkan formula
• Tusukkan jarum steril dalam-dalam ke pinggul (otot ventrogluteal), atau lengan atas
(otot deltoid), atau pantat (otot gluteal, bagian atas luar), salah satu bagian yang
dikehendaki oleh klien. Suntikan isi syringe dan jangan memijat lokasi bekas suntikan.

Langkah 6.
• Membuang syringe sekali pakai dan jarum dengan aman
• Jangan menutup kembali, membengkokkan, atau mematahkan jarum sebelum
dibuang.
• Letakkan pada tempat benda tajam.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 61
Internal
METODE PIL

Materi Pokok 3

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 62
PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN
METODE PIL
Definisi
Cara Kerja dan Efektivitas
Jangka Waktu Pemakaian
Keuntungan dan Keterbatasan
Kriteria Kelayakan Medis
Waktu Pemberian
Efek Samping dan Komplikasi
Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Pil

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 63
Internal
A. KONTRASEPSI PIL KOMBINASI (KPK)
Pil yang mengandung 2 macam hormon berdosis rendah, yaitu progestin dan
estrogen; seperti hormon progesteron dan estrogen alami pada tubuh perempuan
yang harus diminum setiap hari.

Monofasik
Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama

Bifasik

Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam 2 dosis berbeda


Trifasik
Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam 3 dosis berbeda
Kuadrafasik
Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam 4 dosis berbeda
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 64
Internal
Cara Kerja dan Efektivitas
• Mencegah pelepasan sel telur dari ovarium (menekan ovulasi)
• Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma
• Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu

Jangka Waktu Pemakian


• 21 hari baik dari jenis monofasik atau bifasik
• 28 hari yang mungkin tergolong dalam jenis monofasik, bifasik, atau trifasik

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 65
Internal
Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK)
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Dapat mengontrol pemakaian  1. Mahal 
2. Mudah digunakan  2. Harus diminum setiap hari
3. Mudah didapat, misalnya di apotek atau toko obat  secara teratur 
4. Penghentian dapat dilakukan kapanpun tanpa bantuan nakes 3. Mengurangi ASI pada
5. Tidak mengganggu hubungan seksual  perempuan menyusui
6. Siklus haid menjadi teratur 
7. Banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia) 
8. Tidak terjadi nyeri haid, 
9. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan 
10.Membantu mencegah Kanker Endometrium, Kanker Ovarium, Kista
ovarium Penyakit Radang Panggul, Anemia Defisiensi Besi 
11.Mengurangi nyeri haid, nyeri ovulasi, masalah perdarahan
menstruasi dan jerawat

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 66
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KPK
Yang boleh Yang tidak boleh
• Telah atau belum memiliki • Tidak menyusui dan kurang dari 3 minggu setelah melahirkan, tanpa
anak resiko tambahan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah pada
• Perempuan usia reproduksi, vena dalam (TVD) 
termasuk perempuan yang • Tidak menyusui dan antara 3-6 minggu pasca persalinan dengan resiko
berusia >40 tahun  tambahan kemungkinan terjadinya TVD 
• Setelah melahirkan dan • Terutama menyusui antara 6 minggu-6 bulan setelah melahirkan 
selama menyusui, setelah • Usia >=35 tahun yang merokok 
periode waktu tertentu.  • Tekanan darah tinggi (tekanan sistolik antara 140 dan 159 mmHg atau
• Baru saja mengalami tekanan diastolik antara 90 dan 99 mmHg) 
keguguran, atau kehamilan • Tekanan darah tinggi terkontrol, dan memungkinkan untuk dilakukan
ektopik  evaluasi lanjutan 
• Riwayat tekanan darah tinggi, dan tekanan darah tidak dapat diukur
(termasuk tekanan darah tinggi terkait kehamilan)
• Riwayat jaundis saat menggunakan KPK sebelumnya 

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 67
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KPK
Yang boleh Yang tidak boleh
• Merokok – jika usia <35 • Penyakit kandung empedu (sedang atau diobati secara medis) 
tahun • Usia >=35 tahun dengan sakit kepala migrain tanpa aura
• Menderita anemia atau • Usia < 35 tahun dengan sakit kepala migrain tanpa aura yang muncul atau
riwayat anemia  memberat ketika menggunakan KPK 
• Menderita varises vena  • Menderita kanker payudara >5 tahun yang lalu, dan tidak kambuh 
• Terkena HIV, sedang • Diabetes selama >20 tahun atau mengalami kerusakan pembuluh darah,
atau tidak dalam terapi penglihatan, ginjal, atau sistem saraf karena diabetes 
antiretroviral • Faktor risiko multipel untuk penyakit kardiovaskular arteri seperti usia tua,
merokok, diabetes, dan tekanan darah tinggi 
• Sedang dalam terapi barbiturat, carbamazepine, oxcarbazepine, fenitoin,
primidone, topiramate, rifampisin, atau rifabutin. Sebaiknya memakai
metode kontrasepsi tambahan karena obat tersebut mengurangi efektivitas.
• Sedang dalam terapi lamotrigin. KPK dapat mengurangi efektivitas lamotrigin.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 68
Internal
WAKTU PEMBERIAN
Menstruasi atau berganti dari metode non hormonal
• Kapan saja pada bulan tersebut
• Jika mulai dari 5 hari setelah permulaan haid, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan
• Jika mulai lebih dari 5 hari setelah permulaan haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan
saja, jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum
pil.
• jika berganti dari AKDR, klien dapat segera mulai menggunakan KPK

Berganti dari metode hormonal


• Jika telah menggunakan kontrasepsi hormonal secara konsisten dan benar atau jika yakin tidak
hamil, KPK dapat segera digunakan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari
pertama minum pil
• Jika berganti dari kontrasepsi suntik, klien dapat mulai menggunakan KPK saat suntik ulangan
seharusnya diberikan. Tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 69
Internal
WAKTU PEMBERIAN
ASI eksklusif atau hamil eksklusif kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Berikan KPK dan beritahu klien untuk memulai menggunakannya 6 bulan setelah melahirkan
atau ketika ASI tidak lagi menjadi sumber nutrisi bayi. Mana saja yang lebih dahulu

ASI eksklusif atau hamil eksklusif lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja dia yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil

ASI tidak eksklusif kurang dari 6 minggu setelah melahirkan


• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPK seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 70
Internal
WAKTU PEMBERIAN
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja dia yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPK seperti saran yang dianjurkan pada klien
yang memiliki siklus haid.

Tidak menyusui kurang dari 4 minggu setelah melahirkan


• Klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja antara hari ke 21-28 setelah melahirkan.
Berikan KPK kapan saja untuk mulai digunakan dalam 7 hari ini. Tidak perlu metode
kontrasepsi tambahan. Jika ada risiko tambahan untuk TVD, tunggu hingga 6 minggu.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 71
Internal
WAKTU PEMBERIAN
Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan
• Jika klien belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat memulai KPK seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki siklus haid.

Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan melahirkan atau menyusui)


• Klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi
tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.

Pasca keguguran atau abortus


• Segera. Jika klien mulai menggunakan KPK dalam 7 hari pasca keguguran atau aborsi trimester 1 atau 2,
tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai menggunakan KPK lebih dari 7 hari pasca keguguran atau aborsi, dia dapat mulai
menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari
pertama minum pil.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 72
Internal
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis progestin atau kombinasi
• Setelah menggunakan PKD, klien dapat segera mulai atau memulai kembali penggunaan KPK. Tidak perlu
menunggu siklus haid selanjutnya. Pengguna rutin KPK yang membutuhkan PKD karena keliru memakai
KPK, dapat melakukan pil yang tersisa dari kemasan yang sekarang.
• Bila tidak segera mulai menggunakan KPK, tetapi tetap ingin menggunakannya, klien dapat mulai
menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil.
• Semua klien perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.

Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis ulipristal asetat (UPA)
• Klien dapat memulai atau memulai kembali KPK pada hari ke-6 setelah selesai minum PKD UPA. Tidak
perlu menunggu haid selanjutnya. Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK) dan UPA dapat berinteraksi jika KPK
dimulai lebih dulu, maka keduanya akan berada di dalam tubuh, akibatnya salah satu atau keduanya bisa
menjadi kurang efektif.
• Berikan pasokan pil yang cukup & informasikan untuk mulai pil di hari ke-6 setelah pemakaian KPD UPA.
• Perlu kontrasepsi tambahan dari mulai klien menggunakan PKD UPA sampai pemakaian KPK 7 hari.
• Jika klien tidak mulai KPK pada hari ke-6 tetapi kembali menggunakan KPK sesudahnya, dia dapat mulai
menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 73 73
Internal
Efek Samping Komplikasi
Menstruasi tidak teratur atau perdarahan Jarang ditemukan komplikasi
pervaginam
Tidak menstruasi
Sakit kepala biasa (bukan migraine)
Mual atau pusing
Payudara nyeri
Perubahan berat badan
Perubahan mood dan aktivitas seksual
Jerawat
Gastritis

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 74
Internal
B. KONTRASEPSI PIL PROGESTIN
(KPP)
Pil yang mengandung progestin saja (tidak ada estrogen) dengan dosis yang
sangat rendah seperti hormon progesteron alami pada tubuh perempuan.

Kemasan 35 pil berisi


Kemasan 28 pil berisi 300 ug levonorgestrel
75 ug norgestrel atau 350 ug
norethindrone

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 75
Internal
Cara Kerja dan Efektivitas
• Mencegah ovulasi
• Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
• Menjadikan endometrium tipis dan atrofi

Jangka Waktu Pemakian


• Efektif jika diminum setiap hari pada waktu yang sama.
• Kesuburan akan segera kembali jika klien menghentikan konsumsi pil.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 76
Internal
Kontrasepsi Pil Progestin (KPP)
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Dapat diminum selama menyusui  1. Harus diminum setiap hari dan pada waktu
2. Dapat mengontrol pemakaian  yang sama, bila lupa satu pil saja, kegagalan
3. Penghentian dapat dilakukan kapan pun menjadi lebih besar 
tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan  2. Peningkatan/penurunan berat badan
4. Tidak mengganggu hubungan seksual 
5. Kesuburan cepat Kembali
6. Mengurangi nyeri haid 
7. Mengurangi jumlah perdarahan haid

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 77
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KPP
Yang boleh Yang tidak boleh
1. Sedang menyusui (dapat mulai segera setelah 6 1. Mengalami penggumpalan  darah akut pada vena
minggu melahirkan) dalam (trombosis vena dalam) di kaki atau perut
2. Telah atau belum memiliki anak 2. Menderita kanker payudara lebih dari 5 tahun
3. Menikah atau tidak menikah yang lalu, dan tidak kambuh
4. Semua usia, termasuk perempuan yang berusia 3. Menderita sirosis hati atau tumor hati berat
lebih dari 40 tahun 4. Mencerita systemic lupus erythematosus (SLE)
5. Baru saja mengalami keguguran, atau dengan antibodi antifosfolipid positif (atau tidak
kehamilan ektopik diketahui)
6. Merokok, tanpa melihat usia perempuan 5. Sedang dalam terapi barbiturat, carbamazepine,
maupun jumlah rokok yang dihisap oxcarbazepine, fenitoin, primidone, topiramate
7. Menderita anemia atau riwayat semian rifampisin, atau rifabutin. Sebaiknya memakai
8. Menderita varises vena metode kontrasepsi tambahan karena obat-obat
9. Terkena HIV, sedang atau tidak sedang dalam tersebut mengurangi efektivitas KPP.
terapi antiretroviral

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 78
Internal
WAKTU PEMBERIAN KPPC
ASI eksklusif atau hamil eksklusif kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja antara sesudah melahirkan
dan 6 bulan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid

ASI eksklusif atau hamil eksklusif lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja antara jika yakin tidak haid.
Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 79
Internal
WAKTU PEMBERIAN KPPC
ASI tidak eksklusif bila belum haid
• Klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil

ASI tidak eksklusif bila telah haid


• Klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki siklus
haid

Tidak menyusui kurang dari 4 minggu setelah melahirkan


• Klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80
Internal
WAKTU PEMBERIAN KPPC
Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan
• Jika klien belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil.
Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid.

Berganti dari metode hormonal


• Jika telah menggunakan metode hormonal secara konsisten dan benar atau jika yakin tidak
hamil, KPP dapat segera digunakan. Tidak perlu menunggu menstruasi bulan berikutnya. Tidak
perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika berganti dari kontrasepsi suntik, ia dapat mulai menggunakan KPP saat suntik ulangan
seharusnya diberikan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 81
Internal
Menstruasi teratur atau berganti dari metode non hormonal
Kapan saja pada bulan tersebut
• Jika klien mulai dalam 5 hari setelah permulaan menstruasi, tidak perlu metode
kontrasepsi tambahan.
• Jika mulai lebih 5 hari setelah permulaan menstruasi, ia dapat mulai menggunakan KPP
kapan saja jika yakin tidak hamil. perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari
pertama minum pil.
• Jika klien berganti dari AKDR, ia dapat segera mulai menggunakan KPP

Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan melahirkan atau menyusui)


• Klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 82
Internal
Pasca keguguran atau abortus
• Segera. Jika klien mulai menggunakan dalam 7 hari setelah keguguran atau aborsi trimester 1
atau 2, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai menggunakan KPP lebih dari 7 hari setelah keguguran/aborsi trimester 1 atau
trimester 2, ia dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.

Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis progestin atau kombinasi
Setelah memakai PKD jenis progestin atau kombinasi:
• Setelah selesai menggunakan PKD, wanita dapat segera memulai atau memulai kembali
penggunaan KPP. Tidak perlu menunggu menstruasi berikutnya. Pengguna rutin KPP yang
membutuhkan PKD karena keliru memakai KPP, dapat melanjutkan pil yang tersisa dari
kemasan saat ini.
• Bila tidak segera memulai KPP, tetapi tetap ingin menggunakannya, klien dapat mulai
menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil.
• Semua klien perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 83
Internal
WAKTU PEMBERIAN KPPC
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis ulipristal asetat (UPA)

• Klien dapat memulai atau memulai kembali KPP pada hari ke-6 setelah selesai minum PKD
UPA. Tidak perlu menunggu menstruasi berikutnya. Kontrasepsi Pil Progestin (KPP) dan UPA
dapat berinteraksi: jika KPP dimulai lebih dulu, maka keduanya akan berada di dalam tubuh,
akibatnya salah satu atau keduanya dapat menjadi kurang efektif.
• Berikan pasokan pil yang cukup dan informasikan untuk memulai pil tersebut di hari ke-6
setelah pemakaian PKD UPA.
• Perlu metode kontrasepsi tambahan dari mulai saat klien memakai PKD UPA sampai
pemakaian KPP selama 2 hari.
• Jika klien tidak mulai KPP hari ke-6 tetapi kembali menggunakan KPP sesudahnya, klien dapat
mulai menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 84
Internal
Efek Samping Komplikasi
Menstruasi tidak teratur atau perdarahan Amenorea
pervaginam Mual, muntah dan pusing
Tidak menstruasi
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala biasa (bukan migraine)
Mual atau pusing
Payudara nyeri
Perubahan berat badan
Perubahan mood dan aktivitas seksual
Jerawat
Gastritis

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 85
Internal
PROSEDUR KLINIS PELAYANAN
KONTRASEPSI METODE PIL
Langkah 1.
Memberikan konseling kepada klien tentang kontrasepsi metode pil
Bertanya pada klien apa yang dia ketahui tentang Pil Kombinasi. Memperbaiki mitos, rumor, atau informasi yang
salah yang mungkin dia ungkapkan
Menanyakan apakah klien pernah menggunakan Pil Kombinasi di masa lalu. Apa pengalamannya?
Memberi klien paket Pil Kombinasi untuk dilihat dan ditangani
Menjelaskan keuntungan Pil Kombinasi, termasuk manfaat non-kontrasepsi
Menjelaskan secara singkat bagaimana pil bekerja dan pentingnya meminumnya setiap hari
Menjelaskan potensi efek samping umum Pil Kombinasi.
Meyakinkan klien bahwa sebagian besar efek samping tidak serius dan akan berkurang atau berhenti setelah
beberapa bulan penggunaan
Menanggapi setiap pertanyaan atau masalah yang mungkin dimiliki klien
Menjelaskan bahwa ia akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada klien dan melakukan pemeriksaan fisik
minimal untuk memastikan bahwa Pil Kombinasi secara medis sesuai

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 86
Internal
Langkah 2.
Melakukan skrining terhadap kondisi klien untuk penggunaan KB pil

Langkah 3.
Menjelaskan cara mengkonsumsi KB pil
Memberi klien paket pilnya untuk dipegang dan dilihat
Menunjukkan padanya bagaimana mengikuti anak panah pada kemasan.
Jika klien menggunakan paket 28 pil, perintahkan dia untuk memulai paket baru sehari setelah dia
menghabiskan semua pil dalam paket
Jika klien menggunakan paket 21 hari, perintahkan dia untuk menunggu 7 hari sebelum memulai
paket baru.
Anjurkan klien untuk memulai pil pada hari pertama dari periode menstruasi berikutnya (atau
pada hari kelima dari periode menstruasi, atau gunakan pedoman lokal untuk instruksi ini). Jika
klien memulai pil setelah hari kelima dari siklusnya, dia harus menggunakan metode cadangan
selama 7 hari pertama.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 87
Internal
Langkah 4.
Menjelaskan prosedur penggunaan jika pil terlewat
Jika dia melewatkan satu pil, klien harus meminumnya segera setelah dia ingat.
Ambil yang berikutnya pada waktu yang biasa.
Jika dia melewatkan dua pil, klien harus minum dua pil segera setelah dia ingat.
Dia harus minum dua pil keesokan harinya, dan menggunakan metode cadangan
untuk minggu depan. Klien harus menyelesaikan paket secara normal.
Jika dia melewatkan lebih dari dua pil, atau mulai terlambat 3 hari atau lebih,
klien minum pil sesegera mungkin, lanjutkan minum 1 pil setiap hari,
menggunakan kondom atau hindari seks selama 7 hari berikutnya. Jika pil ini
terlewat di minggu ke-3, klien JUGA harus melewatkan pil tidak aktif dalam
kemasan 28 pil dan segera memulai kemasan baru. Jika pil tidak aktif terlewat,
klien harus membuang pil yang terlewat dan terus minum pil, 1 setiap hari.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 88
Internal
METODE KONDOM

Materi Pokok 4

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 89
PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN
METODE KONDOM
Definisi
Cara Kerja dan Efektivitas
Keuntungan dan Keterbatasan
Kriteria Kelayakan Medis
Waktu Pemakaian
Efek Samping dan Komplikasi
Prosedur Klinis Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode Kondom

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 90
Internal
A. KONDOM PRIA
Selubung atau sarung karet yang berbentuk silinder dengan muaranya berpinggir tebal,
yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu yang
dipasang pada penis saat berhubungan seksual.

CARA KERJA
1. Menghalangi terjadinya pertemuan 2. Khusus untuk kondom yang terbuat
sperma dan sel telur dengan cara dari lateks dan vinil dapat mencegah
mengemas sperma di ujung penularan mikoorogasniame (IMS
selubung karet yang dipasang pada termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari
penis sehingga sperma tersebut satu pasangan kepada pasangan
tidak tercurah ke dalam saluran yang lain.
reproduksi perempuan

EFEKTIVITAS
Keberhasilan tergantung pada
penggunanya.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 91
Internal
Keuntungan dan Keterbatasan Kondom Pria
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Murah dan dapat dibeli bebas 1. Cara penggunaan sangat mempengaruhi
2. Tidak memerlukan pemeriksaan kesehatan keberhasilan kontrasepsi
khusus 2. Agak mengganggu hubungan seksual
3. Proteksi ganda (selain mencegah kehamilan (mengurangi sentuhan langsung)
tetapi juga mencegah IMS termasuk HIV- 3. Bisa menyebabkan kesulitan untuk
AIDS) mempertahankan ereksi
4. Membantu mencegah terjadinya kanker 4. Malu membelinya di tempat umum
serviks (mengurangi iritasi bahan
karsinogenik eksogen pada serviks)

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 92
Internal
Kriteria Kelayakan Medis
• Semua pria dapat secara aman menggunakan kondom pria
kecuali mereka dengan reaksi alergi berat terhadap karet
lateks.

Waktu Pemakaian
• Kapan saja perempuan atau pasangan menginginkan
perlindungan terhadap kehamilan atau IMS

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 93
Internal
Efek Samping Komplikasi
Kondom rusak atau diperkirakan bocor Tidak ada komplikasi
(sebelum berhubungan)
Kondom bocor atau dicurigai ada curahan
di vagina saat berhubungan
Reaksi alergi
Mengurangi kenikmatan hubungan
seksual

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 94
Internal
PROSEDUR KLINIS PELAYANAN
KONDOM PRIA
Langkah 1.
Menggunakan kondom baru setiap kali berhubungan seksual
Cek kemasan kondom. Jangan digunakan jika robek atau rusak. Hindari menggunakan kondom
yang sudah melewati batas kadaluarsa. Hanya gunakan jika tidak ada kondom yang lebih baru.
Buka kemasan dengan hati-hati. Jangan gunakan kuku, gigi, atau apapun yang dapat merusak
kondom.

Langkah 2.
Memasang kondom di ujung penis yang ereksi dengan bagian yang tergulung di sisi luar sebelum
kontak fisik
Untuk perlindungan terbaik, pasang kondom sebelum kontak alat kelamin

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 95
Internal
Langkah 3.
Membuka gulungan kondom sampai dasar penis yang ereksi
Gulungan kondom seharusnya dapat dibuka dengan mudah. Membuka paksa akan membuatnya robek ketika digunakan.
Jika gulungan kondom tidak dapat dibuka dengan mudah, mungkin kondom tersebut terbalik, rusak, atau sudah terlalu
lama. Buanglah dan gunakan kondom baru.
Jika kondom terbalik dan tidak ada kondom lain yang tersedia, balik kondom dan pasang pada penis.

Langkah 4.
Memegang pinggiran kondom dan tarik penis ketika masih ereksi segera setelah ejakulasi
Tarik keluar penis.
Lepaskan kondom, hindari semen tertumpah.
Jika berhubungan seksual lagi atau berganti ke aktivitas seksual yang lain, gunakan kondom baru.

Langkah 5.
Membuang kondom bekas secara aman
Bungkus kondom dalam kemasannya dan buang ke tempat sampah. Jangan buang ke toilet karena akan menyumbat
pipa.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 96
Internal
B. KONDOM PEREMPUAN
Sarung atau penutup yang lembut, transparan, dan tipis sesuai dengan vagina

Cara Kerja & Efektivitas


Membuat penghalang yang mempertahankan sperma
tetap berada di luar vagina, sehingga mencegah
kehamilan. Juga dapat mencegah penularan infeksi
semen, penis, atau vagina ke pasangan lain.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 97
Internal
Keuntungan dan Keterbatasan Kondom Perempuan
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
1. Dapat memprakarsai penggunaannya 1. Memerlukan
2. Memiliki tekstur yang lembut dan lembab, yang terasa lebih alami latihan untuk cara
dibandingkan kondom lateks pria pemakaian yang
3. Membantu melindungi dari kehamilan dan IMS, termasuk HIV benar.
4. Pada sebagian perempuan, cincin di bagian luar meningkatkan stimulasi
seksual
5. Dapat digunakan tanpa berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan
6. Dapat dimasukkan lebih dahulu sehingga tidak mengganggu hubungan seksual
7. Tidak mengurangi sensasi seksual
8. Tidak harus segera dilepas setelah ejakulasi

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 98
Internal
Kriteria Kelayakan Medis
• Semua perempuan bisa menggunakan kondom perempuan kecuali
mereka dengan reaksi alergi berat terhadap lateks semestinya
tidak menggunakan kondom perempuan berbahan lateks

Waktu Pemakaian
• Kapan saja perempuan atau pasangan menginginkan perlindungan
terhadap kehamilan atau IMS.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 99
Internal
Efek Samping Komplikasi
Kondom rusak atau diperkirakan Tidak ada komplikasi
bocor (sebelum berhubungan)
Kondom bocor atau dicurigai ada
curahan di vagina saat
berhubungan
Reaksi alergi
Mengurangi kenikmatan
hubungan seksual

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 100
Internal
TERIMA KASIH

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 101
Internal
PERTANYAAN?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 102
Internal

Anda mungkin juga menyukai