Oleh
NI NYOMAN SRI ASTUTI
Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh preseptor lahan dan preseptor akademik di
Puskesmas Nangkaan
BONDOWOSO,
Mahasiswa
1. Pengertian
Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau
menyembuhkan penyakit. Teknik pemberian obat didapati ada berbagai macam cara antara
lain secara oral, parental, dermal, sublingual, dan sebagainya. Salah satu jenis pemberian
obat yaitu secara parental yang umumnya adalah intra vena, intra muscular, subcutan, intra
cutan, dan intra spinal. (Perry dan Potter, 2009)
Salah satu pemberian obat parental yaitu melalui intra muscular (IM) yang
merupakan pemberian obat dengan memasukkannya ke dalam jaringan otot. Kontrasepsi
suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) berisi hormon progesteron saja dan
tidak mengandung hormone esterogen. Dosis yang diberikan 150 mg/ml depo
medroksiprogesteron asetat merupakan salah satu pemberian obat secara intra muscular
(IM) setiap 12 minggu. Tempat untuk suntikan intra muscular pada akseptor KB adalah
seperempat bagian atas luar otot gluteus maksimus (Varney, 2015).
2. Lokasi Penyuntikan
Tempat atau lokasi penyuntikan sebaiknya sejauh mungkin dari saraf-saraf atau
pembuluh darah utama. Tempat-tempat yang lazim digunakan antara lain dorsogluteal
(posisi tengkurap), ventrogluteal (posisi berbaring), vastus lateralis (daerah paha), atau
deltoid (lengan atas). Pada akseptor KB penyuntikan dilakukan pada bokong dengan
menarik garis lurus dan SIAS menuju os.coccigys dan daimbil 1/3 atas SIAS.
3. Efektivitas
DMPA memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per100 perempuan
dalam satu tahun pemakaian (BKKBN, 2015). Kegagalan yang terjadi pada umumnya
dikarenakan oleh ketidakpatuhan akseptor untuk datang pada jadwal yang telah ditetapkan
atau teknik penyuntikan yang salah. Injeksi harus benar-benar intragluteal (Hanafi, 2015).
4. Kelebihan
Kelebihan penggunaan suntik DMPA menurut BKKBN (2015) :
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
e. Tidak mempengaruhi ASI.
f. Sedikit efek samping.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause.
i. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k. Mencegah beberapa penyakit radang panggul.
5. Keterbatasan
Keterbatasan penggunaan suntik DMPA menurut BKKBN (2015) :
a. Sering ditemukan ganguan haid.
b. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
c. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan.
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B
dan virus HIV.
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid serum.
6. Indikasi
Indikasi pada pengguna suntik DMPA menurut BKKBN (2015) :
a. Wanita usia reproduktif.
b. Wanita yang telah memiliki anak.
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi.
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f. Setelah abortus dan keguguran.
g. Memiliki banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi.
h. Masalah gangguan pembekuan darah.i.Menggunakan obat epilepsydan tuberculosis.
7. Kontra Indikasi
Menurut BKKBN (2015), kontra indikasi pada pengguna suntik DMPA yaitu:
a. Hamil atau dicurigai hamil.
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c. Wanita yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
d. Penderita kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara.
e. Penderita diabetes mellitusdisertai komplikasi.
8. Teknik Pemberian Obat Suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) Secara
IM
Rute intra muscular (IM) memungkinkan absorpsi obat yang lebih cepat daripada
rute subcutan (SC) karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. Bahaya kerusakan
jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam, tetapi bila tidak hati-hati ada
resiko menginjeksi obat langsung ke pembuluh darah. Petugas menggunakan jarum
berukuran lebih panjang dan lebih besar untuk melewati jaringan subcutan dan
mempenetrasi jaringan otot dalam. Sudut insersi untuk injeksi IM adalah 90 0. (Perry dan
Potter, 2009)
BKKBN. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Cetakan ke-. 5. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Hanafi. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Saifuddin, A.B. 2016. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka sarwono Prawirohardjo.
Suratun, S. Heryani, & Manurung, S., 2013, Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi, Jakarta: Trans Info Media
Varney, Hellen (et.all). 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4,Volume 1. Jakarta : EGC
4. Analisis/Interpretasi Data
Ny. RA Akseptor KB 3 bulan
5. Penatalaksanaan
Tanggal 13 Oktober 2021, jam 09.45
1. Melakukan personal hygiene
E/ Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkan
dengan handuk
2. Menyiapkan alat suntik
E/ Alat sudah siap (Sarung tangan, Spuit 3cc, kapas alkohol, obat suntik
depoprogestin)
3. Memakai sarung tangan
E/ Sarung tangan sudah dipasang dengan baik
4. Memperhatikan lingkungan untuk menjaga privasi pasien
E/ Ruangan tertutup dengan baik
5. Menganjurkan pasien naik ke tempat tidur dengan posisi yang nyaman
E/ Pasien tidur diatas tempat tidur
6. Membuka spuit dari kemasan dan memasukkan obat suntik depoprogestin kedalam spuit
E/ Obat suntik 3 cc sudah siap dan memastikan tidak ada gelembung udara dalam
spuit
7. Mengatur posisi pasien dan membebaskan daerah yang akan disuntikkan dari pakaian
pasien
E/ Pasien tidur miring kiri
8. Menentukan tempat penyuntikan
E/ penyuntikan dilakukan didaerah bokong yaitu 1/3 atas SIAS-coccygeus
9. Melakukan desinfeksi pada bagian yang akan disuntikkan
E/ desinfeksi dilakukan menggunakan kapas alkohol
10. Meregangkan daerah yang akan disuntik
E/ peregangan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
11. Memasukkan jarum ke posisi tegak lurus 90 0, melakukan aspirasi dan memasukkan obat
secara perlahan
E/ Pasien sudah disuntik depoprogestin
12. Telunjuk tangan kiri menekan bekas suntikan dengan kapas alkohol dan tangan kanan
mencabut jarum dengan cepat
E/ Penyuntikan sudah selesai dilakukan
13. Menekan daerah yang telah disuntik dan mengkomunikasikan kepada pasien bahwa
proses sudah selesai
E/ Pakaian pasien dan lingkungan telah dirapikan kembali
14. Membereskan alat dan tempat
E/ Spuit di buang di safety box, kapas alkohol dan sarung tangan di buang di
tempat sampah medis, tempat tidur sudah di rapikan kembali
15. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
16. Mendokumentasikan hasil kegiatan
E/ Pencatatan sudah di tulis di Register dan Rekam Medis