Anda di halaman 1dari 22

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

KELUARGA BERENCANA PADA NY “N”


AKSEPTOR KB IMPLANT DENGAN SPOTTING
TANGGAL 18 DESEMBER 2108

KELOMPOK IV:

ARI IDRIA
ENDRIANI
RIDAYANTI
YUSNENI
ASTUTI MANTANG
BAB 1

A. Latar Belakang

Dari hasil yang diperoleh dari BKKBN (Badan Kependudukan dan


Keluarga Berencana Nasional) didapatkan hasil kontrasepsi implant
menduduki urutan nomor 3. Pada kasus implant efek samping yang sering
terjadi berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan
amenorea(Dyah Noviawati, 2011).

Visi dari program keluarga berencana adalah memberdayakan


masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas, menggalang
kemitraaan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan ketahanan
keluarga, dan meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi. Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di
bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah
kulit lengan atas sebelah dalam.
B. TUJUAN

Setelah pembelajaran klinik kebidanan, mahasiswa mendapatkan


pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan kebidanan
keluarga berencana pada Ny. N umur 33 tahun PIIIA0 akseptor KB
Implan dengan spotting di Puskesmas Andeo dengan
menggunakan SOAP secara komprehensif.
BAB II

A.PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA

Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015), keluarga berencana


merupakan usaha suami-istri untuk mengukur jumlah dan jarak
anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksudkan termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan
keluarga. Prinsip dasar metode kontrasepsi adalah mencegah
sperma laki- laki mencapai dan membuahi telur wanita
(fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi berimplantasi
(melekat) dan berkembang didalam rahim.
Syarat kontrasepsi adalah :

1. Aman pemakaianya dan dipercaya.


2. Tidak ada efek samping yang merugikan.
3. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
4. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan.
5. Tidak memerlukan bantuan medis atau kontrol yang ketat
selama pemakaiannya.
6. Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit.
7. Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat.
8. Dapat diterima oleh pasangan suami istri
Macam-macam metode kontrasepsi, antara lain
sebagai :

1. Metode Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat


2. Metode sederhana dengan alat
3. Kontrasepsi hormonal
4. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR/IUD).
5. Kontrasepsi Mantap
B. Kontrasepsi Implan

Implan atau susuk kontrasepsi merupakan alat


yang berbentuk batang dengan panjang sekitar 4
cm yang didalamnya terdapat hormon
progesteron. Implan ini kemudian dimasukkan
kedalam kulit bagian lengan atas
Menurut Saifuddin (2006), jenis-jenis implan ada
3 yaitu :

1. Norplan, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga


dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter
2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan
panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang
diisi dengan 68mg 3-keto-desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
3. Jadena dan indoplan, terdiri dari 2 batang yang diisi
dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3
tahun.
Keuntungan dan kerugian menggunakan KB
implan adalah :

 Dipasang selama lima tahun.


Keuntungan :  Kontrol medis ringan.
 Dapat dilayani di daerah pedesaan.
 Penyulit medis tidak terlalu tinggi.
 Biaya murah.
KERUGIAN :
 Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu
tidak mendapat menstruasi dan
 Terjadi perdarahan yang tidak teratur.
 Berat badan bertambah.
 Menimbulkan acne atau jerawat, ketegangan
payudara.
 Liang senggama terasa kering.
Efek samping kontrasepsi implan yaitu :

1. Amenorea (tidak haid).


2. Perdarahan bercak (spotting) ringan.
3. Ekspulsi.
4. Infeksi pada daerah insersi.
5. Berat badan naik atau turun.
C. Spotting

 Spotting yaitu perubahan pola haid berupa perdarahan bercakringan


(Sulistywati, 2014).
 Spotting adalah perdarahan yang tidak ada hubungan dengan haid
dan dapat disebabkan kelainan organik dan kelainan hormon (Dewi
Kurnia, 2013).

Penyebab spotting terjadi :


Karena penurunan kadar estrogen yang menyebabkan terhambatnya
pembentukan endometrium dan menimbulkan perdarahan yang tidak
teratur sama sekali, penyebab lain stres psikologi serta komplikasi dan
pemakaian alat kontrasepsi.
BAB III

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA


BERENCANA PADA NY “N” AKSEPTOR KB IMPLANT
DENGAN SPOTTING DI PUSKESMAS ANDEO
TANGGAL 18 DESEMBER 2108

A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI

Nama : Ny. “N” / Tn.”A”


Umur : 33 tahun / 40 tahun
Lamanya nikah : ± 8 Tahun
Suku : Tolaki / Tolaki
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 / S1
Pekerjaan : PNS / Wiraswasta
Alamat : Desa Matapila
B. DATA SUBJEKTIF (S)

Ibu mengatakan menggunakan KB implan pada tanggal 16


November 2018 dan mengalami bercak darah mulai tanggal
13 Desember 2018 di luar siklus haid (siklus ibu 28 hari),
tidak nyeri. Ibu merasa tidak nyaman dengan bercak darah
yang dialaminya
C. DATA OBJEKTIF (O)

Keadaan Umum ibu baik


Kesadaran Composmentis
Tanda-tanda Vital dalam batas normal
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x /menit
P : 23 x/menit
S : 36,7 ºC
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 58 Kg
tampak adanya bercak darah.
Palpasi abdomen tidak ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan
tidak teraba benjolan atau massa.
Hb : 11 gr %.
D. ASSESSMENT (A)

Diagnosa : Ny. N 33 tahun PIIIA0 akseptor KB Implan


dengan Spotting
 
E. PLANNING (P)

1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaannya bahwa timbul


bercak darah
2. Tanda tanda vital :
 TD : 110/80 mmHg

 N : 80 x /menit
 P : 23 x/menit
 S : 36,7 ºc
 Pemeriksaan Hb : 11 gr %.
3. Memberikan KIE tentang efek samping KB implant yaitu :
 Ekspulsi implant, penambahan berat badan, infeksi pada luka
insisi atau insersi, dan gangguan siklus menstruasi atau haid.
 Memberikan penjelasan tentang spotting yaitu keluarnya darah
dari vagina diluar sikus haid yang sedikit berupa bercak,
penyebabnya adalah ketidak seimbangan hormon dan
diperkirakan kerja enzim plasmin yang terkonsentrasi
dijaringan selaput lendir rahim.

4. Memberikan KIE tentang personal hygiene terutama daerah


kemaluannya dan mengajarkan cara cebok yang benar yaitu dengan
membasuh alat genetalia dengan air bersih dari arah depan
kebelakang.

5. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang bila ada


keluhan
 
 
 
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “ N ” umur 33


tahun PIIIA0 akseptor KB Implan dengan Spotting. Pengumpulan
data yang telah dilakukan dalam mengkaji data dari pasien tidak
mengalami kesulitan.

Data subyektif dan obyektif semua dapat dikaji sesuai dengan


konsep asuhan kebidanan. Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus
tidak ditemukan kesenjangan. Analisa ditentukan berdasarkan
data subyektif dan obyektif yang diperoleh saat pengkajian data.
Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan teori
dan tinjauan kasus.
Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu Ny. N
umur 33 tahun PIIIA0 akseptor KB Implan dengan
Spotting, tidak ditemukan adanya kesenjangan
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Jadi tidak
ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan.
 
BAB V

A. KESIMPULAN

Alat kontrasepsi susuk atau implan berisi lovonorgestrel,


Indikasi penggunaan KB susuk adalah pemakaian KB yang
jangka waktu lama, masih berkeinginan punya anak lagi, tapi
jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.

Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak


amau mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk
melakukan sterilisasi
B. SARAN

1. Bagi Tenaga Kesehatan


Diharapkan Bidan dapat lebih meningkatkan wawasan
bagi profesi atau tenaga kesehatan lainnya dalam menangani
kasus atau melaksanakan asuhan kebidanan khususnya pada
akseptor KB implant dengan spotting.

2. Bagi Pasien
Di harapkan ikut serta dalam mensukseskan program KB
indonesia.
 
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai