Anda di halaman 1dari 7

POLTEKKES TANJUNGKARANG

PRODI DIV KEBIDANAN TANJUNGKARANG


Jl. Soekarno Hatta No. 1 Hajimane Bandar Lampung
Telp. 0721 702017 fax 0721 781467

PENUNTUN BELAJAR PENYUNTIKAN KB PROGESTIN


Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

KASUS
No. LANGKAH
1 2 3 4 5
Persiapan tempat
1.
Ruangan tertup, aman, nyaman, dan bersih
Persiapan alat
 Obat / suntikan KB Progestin
 Handscoon (sebagai proteksi diri)
 Korentang
 Spuit 3cc
 Kapas alkohol dan kapas DTT
2.
 Bengkok
 Tensi meter, Stetoskop
 Timbangan berat badan
 Buku catatan dan register KB
 Informed consent
 Larutan klorin 0,5%
Memberikan salam dan memperkenalkan diri dengan ramah dan
3.
tanyakan maksud dan tujuan kedatangan pasien
4. Menanyakan alasan klien menggunakan KB suntik
Menanyakan keadaan klien, yaitu:
 Usia ibu saat ini
 Menanyakan riwayat gravida, paritas, jumlah anak hidup dan usia
5. anak terkecil
 Riwayat menstruasi (HPHT, siklus, durasi, volume)
 Riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya
 Riwayat hubungan seksual terakhir
Menanyakan riwayat kesehatan klien, meliputi:
 Apakah klien dalam masa menyusui kurang dari 6mg dan 6 bulan?
6.
 Apakah klien sedang menderita perdarahan pervaginam yang
belum diketahui penyebabnya
 Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut (virus hepatitis)
 Apakah klien berusia > 35th dan merokok (tanyakan juga keluarga)
 Apakah klien sedang mengkonsumsi obat-obatan yang
mengganggu kerja hormon (obat epilepsi, tuberkolosan, dan
antibiotik berspektum luas)
 Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung?
 Apakah klien mempunyai riwayat terjadi stroke?
 Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah >180/110mmhg?
 Apakah klien mempunyai riwayat kelainan pembuluh darah yang
menyebabkan sakit kepala/migrain
 Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis dengan komplikasi
atau kencing manis >20th
 Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma(terutama
payudara)
7. Melakukan konseling awal
8. Melakukan informed consent
9. Menganjurkan pasien menimbang berat badan
10 Mengukur tekanan darah pasien
11. Menganjurkan pasien tidur di tempat tidur
12. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan
13. Mendekatkan alat-alat
14. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
15 Memakai handscoon
16. Memeriksa tanggal kadarluasa obat suntik dalam botol dosis tunggal
17. Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan
18. Mengocok botol/ vial dengan baik sehingga menjadi homogen,ingat
hindari terjadinya gelembung-gelembung udara
Buka dan buang tutup logam atau plastik vial yang menutupi karet
19. (jangan sampai tersentuh, namun apabila tersentuh hapus karet
bagian atas di bagian atas vial dengan kapas alkohol dan
biarkan kering)
Buka kemasan spuit sekali pakai, kencangkan jarum dengan
20 memegang pangkal jarum dalam keadaan tutup jarum masih
terpasang
Tusukan jarum suntik kedalam vial melalui penutup karet, putar vial
21. hingga terbalik dengan mulut vial kebawah, masukan cairan
suntik dalam spuit, jaga agar ujung jarum tetap dalam cairan,
jangan memasukan udara ke dalam alat suntik
Untuk mengeluarkan gelembung udara, biarkan jarum dalam vial dan
22. pegang alat suntik, dalam posisi tegak, ketuk tabung alat suntik
kemudian secara perlahan-lahan tekan pendorong ketanda
batas dosis, cabut jarum dari vial
Gunakan jarum yang sama untuk menghisap dan menyuntikan pada
23. klien (dengan tehnik pengambilan yang benar, tidak akan
mengurangi ketajaman jarum)
Membebaskan daerah yang akan di suntik (musculus gluteus kuadran
24. luar) dari pakaian dan menentukan lokasi penyuntikan (temukan
SIAS dan os coccygeus tarik garis lurus dan tentukan 1/3 bagian atas
SIAS sebagai tempat penyuntikan
25. Bersihkan kulit daerah suntikan dengan kapas yang dicelupkan
dengan air DTT dengan melingkar kearah luar, biarkan kering
26. Menusukan jarum hingga pangkal jarum suntik secara IM
27. Melakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit
28. Jika tidak terlihat darah terhisap, suntikan obat secara perlahan-lahan
hingga habis dan cabut jarum
Tekan sebentar daerah bekas suntikan dengan kapas DTT yang baru
29. agar obat suntikan tidak keluar dari bekas suntikan
(bukan memasase)
Jangan memasase / memijat daerah suntikan , jelaskan pada pasien
30. bahwa dengan tindakan tersebut dapat mempercepat pelepasan
obat dari tempat suntikan dengan akibat masa efektif kontrasepsinya
menjadi lebih pendek
Sedot larutan klorin kedalam spuit untuk membilas spuit dan jarum
31. kemudian buang spuit tanpa ditutup kedalam tempat
sampah khusus(jarum tidak mudah tembus)
32. Merapikan pasien
33. Membereskan alat
34. Melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik kemudian rendam dalam
larutan klorin
35. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
36. Mendokumentasikan hasil tindakan
37. Melakukan konseling akhir( jangan lupa menyampaikan kunjungan
ulang 12 minggu kemudian)
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
111
TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

Abdul Bari, dkk. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. PT.BP-SP: 2010.
Suratum, dkk. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. Trans Info Media: 2008.
Suzanne Everett. Buku Saku Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta. EGC: 2008.
PENUNTUN BELAJAR PENYUNTIKAN KB KOMBINASI

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

NO LANGKAH NILAI
1 2 3 4 5
1. Persiapan tempat
Ruangan tertutup, aman, nyaman, dan bersih
2. Persiapan alat
a. Obat/ suntikan KB kombinasi
b. Handscoon ( berfungsi sebagai proteksi diri)
c. Korentang
d. Spuit 3 cc
e. Kapas alkhohol dan kapas DTT
f. Bengkok
g. Tensimeter, stetoskop
h. Timbangan berat badan
i. Catatan, kartu dan register KB
j. Kalender
k. Informed concent
l. Larutan klorin 0,5 %
3. Memberikan salam dan perkenalkan diri dengan ramah dan tanyakan
maksud dan tujuan kedatangannya
4. Menanyakan alasan klien ingin menggunakan suntik
5. Menanyakan keadaan klien, yaitu :
a. Usia ibu saat ini
b. Menanyakan riwayat gravida, paritas, jumlah anak hidup dan
usia anak terkecil
c. Riwayat menstruasi (HPHT, siklus, durasi, volume)
d. Riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya
e. Riwayat hubungan seksual terakhir
6. Menanyakan riwayat kesehatan klien yaitu :
a. Apakah klien dalam masa menyusui kurang dari 6 minggu dan
atau 6 bulan?
b. Apakah klien sedang menderita perdarahan pervaginam yang
belum diketahui penyebabnya?
c. Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut ( virus
hepatitis)
d. Apakah klien > 35 tahun dan merokok ( tanyakan juga keluarga)?
e. Apakah klien sedang mengkomsumsi obat-obatan yang
mengganggu kerja hormone ( obat epilepsy, tuberkulosan dan
antibiotic berspektrum luas?)
f. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung?
g. Apakah klien mempnyai riwayat terjadi stroke?
h. Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah > 180/110
mmHg?
i. Apakah klien mempunyai riwayat tromboemboli?
j. Apakah klien mempunyai kelainan pembuluh darah (yang
menyebabkan sakit kepala atau migrain)?
k. Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis dengan
komplikasi atau kencing manis > 20 tahun?
l. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma (terutama
payudara)?
Jika ada salah satu jawaban iya, maka diharapkan pertimbangan
untuk pemilihan cara kontrasepsi yang lain
7. Melakukan konseling awal
8. Melakukan informed concent
9. Menganjurkan pasien menimbang berat badan
10. Menganjurkan pasien tidur di tempat tidur
11. Mengukur tekanandarah pasien
12. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
13. Mendekatkan alat alat
14. Memakai handscoon
15. Memeriksa tanggal kadaluarsa obat suntik dalam botol dosis tunggal
dan menyampaikan hasilnya kepada klien
16. Mengocok botol/ vial dengan baik sehingga menjadi homogen, ingat
hindari terjadinya gelembung gelembung udara
17. Buka dan buang tutup logam atau plastic vial yang menutupi karet (
jangan sampai tersentuh, namunapabila tersentuh hapus karet di
bagian atas vial dengan kapas alkhohol biarkan kering)
18. Tusukkan jarum suntik sekali pakai, kecangkan jarum dengan
memegang pangkal jarum dalam keadaan tutup jarum masih
terpasang
19. Untuk mengeluarkan gelembung udara, biarkan jarum dalam vial dan
pegang alat suntik dalam posisi tegak, ketuk tabung alat suntik
kemudian secara perlahan lahan tekan pendorong ke tanda batas
dosis, cabut jarum dari vial.
20. Gunakan jarum yang sama untuk menghisap dan menyuntikan pada
klien ( dengan tekhnik pengambilan yang benar, tidak akan
mengurangi ketajaman jarum).
21. Membebaskan daerah yang akan disuntik (musculus gleuteus kuadran
luar) dari pakaian dan menetukan lokasi penyuntikan (temukan SIAS
dan os coccygeus tarik garis lurus dan tentukan 1/3 bagian atas dari
SIAS sebagai tempat penyuntikan
22. Bersihkan kulit daerah suntikan dengan kapas yang dicelupkan dalam
air DTT dengan gerakan melingkar ke arah luar, biarkan kering.
23. Menusukkan jarum hingga pangkal jarum suntik secara IM
24. Melakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit
25. Jika tidak terlihat darah terhisap, suntikkan obat secara perlahan
lahan hinggahabis dan cabut jarum
26. Tekan sebentar bekas suntikkan dengan kapas DTT yang baru agar
obat suntikkan tidak keluar dari bekas suntikkan (bukan memasase)
27. Jangan memijat/ memasase daerah suntikkan, jelaskan ke klien
bahwa dengan tindakan tersebut dapat mempercepat pelepasan obat
dari tempat suntikkan dengan akibat masa efektif kontrasepsinya
menjadi lebih pendek.
28. Merapikan pasien
29. Sedot larutan klorin 0,5 % ke dalam spuit untuk membilas spuit dan
jarum kemudian buang spuit tampa ditutup jarumnya ke dalam tempat
sampah khusus ( jarum tidak mudah tembus)
30. Membereskan alat
31. Mencuci sarung tangan dalam larutan klorin dan dilepaskan dalam
keadaan terbalik, rendam dalam larutan klorin
32. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
33. Mendokumentasikan hasil tindakan
34. Melakukan konseling akhir ( jangan lupa sampaikan, kapan ibu harus
kembali)
35. Bekerja denga hati hati
36. Bekerja dengan sistematis dan efisien
37. Bekerja dengan komunikatif dan penuh perhatian

SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%


111
TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

Abdul Bari, dkk. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. PT.BP-SP: 2010.
Suratum, dkk. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. Trans Info Media: 2008.
Suzanne Everett. Buku Saku Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta. EGC: 2008.

Anda mungkin juga menyukai