Pengertian Teknologi Tepat Guna Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai
dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya.
Teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG
adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Lanjutan........ Teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatan sebagai TTG, yaitu: 1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat. 2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. 3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang sebenarnya dalam masyarakat. Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna 1. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di suatu tempat. 2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah. 3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat. 4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya. 5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara lebih baik dan optimal. 6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-realiance motivated). FUNGSI TTG
1. Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat. 2. Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah. 3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara. 4. Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit. Manfaat Teknologi Tepat Guna 1. Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat 2. Mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil produksi yang makin meningkat dari biasanya. 3. Relatif mudah dipahami mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan dan klien. 5. Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut. 6. Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan. 7. Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat Kriteria Teknologi Tepat Guna 1. Sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat. 2. Sesuai dengan keadaan ekonomi dan social masyarakat setempat 3. Mampu memecahkan persoalan/masalah yang sebenarnya dalam masyarakat,bukan teknologi yang hanya bersemayam di kepala perencanaan nya. 4. melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah- masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai. Teknologi tepat guna bagi masyarakat: • Teknologi tepat guna sebagai pengelolaan air • Teknologi tepat guna sebagai proses penjernihan air • Teknologi tepat guna sebagai kumpulan teknik penyaringan air DAMPAK DARI TTG 1. DAMPAK POSITIF • Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif. • Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah. NEXT… 2. DAMPAK NEGATIF
Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai
dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak ada orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat disana. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien JENIS-JENIS TTG 1. FETAL DOPPLER 2. FETAL DOPPLER SUNRAY 3. STATURMETER 4. EYE PROTECTOR PHOTO THERAPY 5. BREAST PUPM 6. LINGKAR LENGAN IBU HAMIL 7. PENGUKUR PANJANG BAYI (CHALIPER) 8. REFLEK HAMMER (PATELA) 9. UMBILICAL CORD CLEM NYLON 10. TOURNIQUET 1. Fetal Doppler Merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini adalah sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat disarankan untuk dimiliki dirumah sebagai deteksi harian, selain aman juga mudah dalam penggunaannya serta harga yang sangat terjangakau untuk dimiliki. 2. Fetal Doppler Sunray • Adalah salah satu jenis dan merk doppler yang digunakan untuk mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan, fetal doppler ini sangat praktis digunakan baik secara pribadi atau digunakan oleh kalangan paramedis 3. Staturmeter • Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat sederhana pada disainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut. 4. Pelindung Mata Untuk Rontgen (Eye Protector Photo Therapy)
• Adalah alat bantu yang digunakan untuk melindungi
bagian mata bayi pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu pengelihatan bayi yang akan diperiksa. 5. Pengukur Panjang Bayi (Calipher)
• Adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi
dengan ketepatan pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada alat ini lebih detail, sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui. 5. Alat Pengukur Panjang Bayi
• Merupakan peralatan sederhana yang biasa digunakan
oleh bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi dari waktu ke waktu, terbuat dari kayu dengan mistar yang mudah dibaca. 6. Breast Pump
• Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar
rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari ibunya dengan cara di pompa. 7. Pita LILA • Adalah pita yang dibuat untuk mengukur lingkar lengan atas dari lengan kiri atau lengan yang tidak aktif pada ibu hamil untuk mengetahui status gizi ibu hamil maupun digunakan untuk mengukur lingkar lengan pada bayi. 8. Reflek Hammer / Reflek Patella • Sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk mengetahui respon syaraf di kaki. 9. Umbilical Cord Clem Nylon
• Adalah alat yang digunakan untuk menjepit tali pusar bayi
saat bayi telah dilahirkan. 10. Tourniquet
• Adalah alat bantu yang digunakan untuk sarana
pendukung pada pengambilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan tangan saat akan dilakukan pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah untuk di ambil. Contoh TTG • KMS BALITA, LANSIA • KARTU SKOR PUJI ROHYATI • MTBS • MTBM • PATOGRAF • KARTU SUDARTO • LILA • SDIDTK • BUKU KIA • STIKER P4K KMS BALITA, LANSIA • KMS merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur • sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak di bawah umur 5 (lima) tahun (Balita) yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. KMS BALITA, LANSIA KARTU SKOR PUJI ROHYATI • Kartu Skor Poedji Rochjati / KSPR digunakan untuk menentukan tingkat resiko pada ibu hamil. • KSPR dibuat oleh Poedji Rochjati dan pertama kali digunakan pada tahun 1992-1993. • KSPR telah disusun dengan format yang sederhana agar mempermudah kerja tenaga kesehatan untuk melakukan skrening terhadap ibu hamil dan mengelompokan ibu kedalam kategori sesuai ketetapan sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat terhadap ibu hamil MTBS • Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) adalah suatu pendekatan yang terpadu yang tata pelaksanaanya dilakukan pada balita sakit dengan fasilitas rawat jalan dengan pengetahuan pelayanan kesehatan. • MTBS mencakup berbagai upaya yang berkaitan erat dengan penyembuhan penyakit pada bayi berupa pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, serta upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian vit K, Vit A dan konseling pemberian ASI atau makan. MTBS MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda ) • (MTBM) merupakan suatu pendekatan yang terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari – 2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan pada saat kunjungan neonatal. • Pada Permenkes RI Nomor 70 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan manajemen terpadu balita sakit berbasis masyarakat, disebutkan bahwa pada bayi muda usia 0 – 2 bulan harus mendapatkan 4 macam pelayanan yang termsuk dalam MTBS-M MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda ) MTBS-M, yaitu : • Perawatan esensial bayi baru lahir • Pengenalan tanda bahaya bayi baru lahir dan persiapan rujukan bila memang diperlukan • Penatalaksanaan bayi berat lahir rendah (BBLR) • Penatalaksanaan infeksi pada bayi baru lahir PATOGRAF • BAGIAN DEPAN PATOGRAF • BAGIAN BELAKANG • Partograf adalah alat untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam penatalaksanaan. ( saifudin, abdul bari. 2002). • Partograf adalah alat bantu yang di gunakan selama fase aktif persalinan ( depkes RI, 2004). Menurut depkes RI (2004), tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk: 1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai serviks melalui pemeriksaan dalam. 2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan dengan normal. 3. Dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama. KARTU SUDARTO / Kartu Prakiraan Persalinan “Soedarto” (KPPS) • Alat Deteksi Dini Komplikasi Hamil Lanjut – Persalinan • Untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifitas system scoring mengenai cara Persalinan yang di butuhkan, harus ditambahkan satu alat yang mudah digunakan dan dapat memperkirakan terjadinya distosia (persalinan sulit atau disfungsional) sebelum persalinan dimulai, sehingga rujukan terlambat dapat dicegah. KARTU SUDARTO LILA BUMIL SDI DTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang )
• SDIDTK adalah pembinaan tumbuh kembang anak
secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa 5tahun pertama kehidupan . • Diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara : keluarga, masyarakat dengan tenaga professional (kesehatan, pendidikan dan sosial). SDI DTK BUKU KIA STIKER P4K STIKER P4K • P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa khususnya, dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir. Terimakasih