Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSALINAN ini dapat terselesaikan.
Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat desi wildayani S.keb , Bd yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini.
Kelompok menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami memohon saran dan kritik dari dosen pembimbing .
Kematian ibu banyak disebabkan oleh infeksi Nifas yaitu infeksi luka jalan
lahir. Seperti Toxemia 19,2%, Hemorrhage 14,4%, infeksi 23,4%, Non Abortus 12,8%,
Abortion 10,6% dan yang lainnya 43,0%. Kebanyakan kematian ibu dapat
dicegah,misalnya kematian akibat perdarahan dengan pertolongan tepat dan cepat dan
dengan persediaan darah yang cukup,Toxaemia dengan prenatal care (perawatan dan
pengawasan sebelum melahirkan), yang teliti,infeksi dengan kebersihan badan,
pertolongan aseptis dan dengan antibiotika,dapat menurunkan angka kematian ibu.
2.1.1 PASSANGER
Passanger atau jalan sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa
faktor yakni ukurankepala janin ,persentasi letak, sikap , dan posisi janin maka dia juga
dianggap sebagai bagian dari passanger yang menyertai janin , namun plasenta juga
dapat menghambat proses persalinan normal pada kehamilan.
A. JANIN
a. Tulang tengkorak
2) Bagian tengkorak
a) Os frontalis (tulang dahi)
b) Os parietalis (tulang ubun-ubun)
c) Os temporalis (tulang pelipis)
d) Os occipitalis (tulang belakang kepala)
3) Sutura
a) Sutura sagitalis (sela panah)
b) Sutura coronaria (sela mahkota)
c) Sutura Lambdoidea (sela lambda)
d) Sutura frontalis (sela dahi)
4) Ubun-Ubun (fontanel)
a) Ubun-ubun besar (fontanel mayor)=bregma
b) Ubun-ubun kecil (fontanel minor)
5) Daerah-daerah
a) Sinciput (depan kepala)
b) Vertex (puncak kepala)
c) Occiput (belakang kepala)
b. Ukuran kepala
1) Ukuran Diameter
a) Diameter Suboccipito-Bregmatika: 9,5 cm
b) Diameter Suboccipito-Frontalis :11 cm
c) Diameter Occipito-Frontalis : 12cm (letak puncak kepala)
d) Diameter Mento-occipitalis : 13,5 cm (letak dahi)
e) Diameter submento-Bregmatika: 9,5 cm
f) Diameter Biparietalis : 9 cm
g) Diameter bitemporalis : 8 cm
2) Ukuran Lingkaran
a) Circumferensia Fronto-Occipitalis : 34 cm
b) Circumferensia Mento-occipitalis : 35 cm
c) Circumferensia SubOccipito-bregmatika: 32 cm
a. Sikap (Habitus)
Sikap menunjukan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya
terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi diman kepala,tulang
punggung dan kaki dalam keadaan fleksi,serta lengan bersilang di dada
1. Pengertian plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat
pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada
plasenata,baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya faal plasenta.
Pada penampang sebuah plasenta, yang masih melekat pada dinding rahim Nampak
bahwa plasenta terdiri dari 2 bagian,yaitu:
a. Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut: piring penutup atau membrane
chorii,yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin,chorion
dan villi.
b. Bagian yang terbentuk oleh jaringan ibu disebut: piring deciduas atau piring
basal yang terdiri dari decidua compacta dan sebagian dari deciduas
spongiosa,yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
2. Faal plasenta
C. AIR KETUBAN
Psikologis meliputi :
a. Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
b. Pengalaman bayi sebelumnya
c. Kebiasaan adat
d. Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
2.1.3 PENOLONG
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses tergantung
dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.
1. Inertia Uteri
His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang terbagi
menjadi :
a. Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah lemah
b. Inertia uteri sekunder: His pernah cukup kuat tapi kemudian melemah
Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan, bagian terendah
terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah
His yang lemah dapat menimbulkan bahaya terhadap ibu maupun janin
sehingga memerlukan konsultasi atau merujuk penderita ke rumah sakit, puskesmas
atau ke dokter spesialis.
2. Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat kesempatan reaksi
otot rahim. Akibat dari tetania uteri dapat terjadi :
Persalinan Presipitatus yaitu Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat
mungkin fatal :
a. Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
b. Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam persalinan
c. Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan, inversio uteri
d. Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian janin dalam rahim
1. Serviks
a. Serviks yang kaku
Terdapat pada primi tua primer atau sekunder. Serviks yang mengalami banyak
cacat perlukaan atau (sikatrik)
b. Serviks gantung
Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri internum tidak terbuka.
Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri eksternum tidak terbuka.
c. Edema serviks
Terutama karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara kepala dan jalan lahir
sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan edema
serviks
2. Vagina
Kelainan vagina yang dapat menggangu perjalanan persalinan yaitu:
Vagina septum: trans vaginal septum vagina,longitudinal septum vagina tumor
pada vagina.
3.1 SIMPULAN
5 P sangat menentukan apakah suatu persalinan secara fisik dapat diprediksi
akan berjalan lancar atau tidak, meskipun yang paling berperan utama adalah :
power, passage, passanger. Tetapi bukan berarti bahwa psykologis ibu hamil dan
faktor penolong tidak ikut menentukan.
3.2 SARAN
Bagi Penolong persalinan lebih memperhatikan kesehatan ibu hamil dengan
mengutamakan 4 P (power,passenger,passage,psykis) , terutama pada persalinan,
dan dapat melakukan pendekatan dengan baik agar dapat menjaga hubungan baik
antara ibu dan petugas kesehatan, selain itu bidan harus memantau dan
mengantisipasi kejadian atau kelainan yang bisa terjadi pada ibu dan bayi pada saat
persalinan.
OLEH : KELOMPOK 3
KELAS IIB
DOSEN PEMBIMBING:
DESI WILDAYANI, S.Keb,. Bd