13211428 Labioskizis adalah daerah mulut berupa celah atau sumbing atau pembentukan yang kurang sempurna semasa embrional berkembang.
Labiopalatoskizis yaitu kelainan kotak palatine
(bagian depan serta samping muka serta langit-langit mulut) tidak menutup dengan sempurna. 1. factor genetik atau keturunan. 2. kurang nya nutrisi. 3. Radiasi. 4. Terjadi nya trauma pada kehamilan 5. Infeksi pada ibu yang dapat pengaruhi janin. Pada labioskisis 1. Distorsi pada hidung 2. Tampak sebagian atau keduanya 3. Adanya celah pada bibir
Pada palato skisis:
1. Tampak ada celah pada tekak (uvula), palato lunak, dan keras dan atau foramen incisive. 2. Adanya rongga pada hidung. 3. Distorsi hidung. 4. Teraba celah atau terbukanya langit-langit saat diperiksa dengan jari. 5. Kesukaran dalam menghisap atau makan Penanganan untuk bibir sumbing adalah dengan cara operasi. Operasi ini dilakukansetelah bayi berusia 2 bulan, dengan berat badan yang meningkat, dan bebas dari infeksi oral pada saluran napas dan sistemik. Dalam beberapa buku dikatakan juga untuk melakukanoperasi bibir sumbing dilakukan hukum Sepuluh ( rules of Ten) yaitu, Berat badan bayi minimal 10 pon, Kadar Hb 10 g%, dan usianya minimal 10 minggu dan kadar leukositminimal 10.000/ui.. Mempersiapkan orang tua untuk menerima keadaan bayi/anak dan perawatan dirumah. 1. Jelaskan prosedur operasi sebelum dan sesudah operasi. 2. Ajarkan pada orang tua dalam perawatan anak, cara pemberian makan/minum dengan alat, mencegah infeksi, dan mencegah aspirasi, posisi pada saat pemberian makan/minum, lakukan penepukan punggung, bersihkan mulut setelah makan. Meningkatkan rasa nyaman 1. Kaji pola istirahat bayi dan kegelisahan. 2. Tenangkan bayi. 3. Bila klien anak, berikan aktivitas bermain yang sesuai dengan usia dan kondisinya. 4. Berikan analgetik sesuai program INI LAH GAMBARNYA 1. PENGERTIAN
Atresia ani adalah kelainan kongenital yang
dikenal sebagai anus imperforata meliputi anus, rektum, atau batas di antara keduanya (Betz, 2002). Gangguan pasase feses akibat sumbatan / penyempitan di daerah anus / rektum karena anus tidak terbentuk / stenosis. Atresia ani dikenal juga sebagai anus imperforata (tidak ada lubang anus). 1. Stenosis rektum yang lebih rendah atau pada anus 2. Membran anus menetap 3. Anus imperforata dan ujung rektum buntu terletak pada berbagai jarak dari peritoneum. 4. Lubang anus yang terpisah dengan ujung rektum yang buntu. a. Bayi muntah-muntah pada 24-48 jam setelah lahir dan tidak terdapat defekasi mekonium. Gejala ini terdapat pada penyumbatan yang lebih tinggi. b. Pada bayi wanita sering ditemukan fistula rektovaginal (dengan gejala bila bayi buang air besar feses keluar dari (vagina) dan jarang rektoperineal, tidak pernah rektourinarius. c. Sedang pada bayi laki-laki dapat terjadi fistula rektourinarius dan berakhir di kandung kemih atau uretra dan jarang rektoperineal. d. Mekonium tidak keluar dalm 24 jam pertama setelah kelahiran. (Suriadi,2001). e. Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi. f. Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang letaknya salah. g. Perut kembung 4-8 jam setelah lahir. h. Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam. Kelainan Genetik dan Kromosom Faktor Mekanik Beberapa faktor etiologi Faktor Infeksi yang diduga dapat mempengaruhi Faktor Obat terjadinya kelainan Faktor Umur Ibu kongenital antara lain: Faktor hormonal Faktor radiasi Faktor gizi INI LAH GAMBAR NYA