Anda di halaman 1dari 10

FRAKTUR HUMERUS

OLEH :

1. ULFIA NURCHAMAMI 9. ETI KAROLINA


2. UCHA NILASARI 10. FAIZATUS SU’UDIAH
3. KRIS SETYOWATI 11. KRIS RITA
4. INDIYAH 12. HENING MARHAENI
5. CHICIK C.P 13. HEPPY MEGA S
6. IKA ARIANTI 14. ESA ROSULILLAH
7. ELY MERYANA 15. ENI JUNITA
8. ETIEK YUNARWATI 16. WULAN K.
Apa Itu Fraktur Humerus?

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang


umumnya disebabkan oleh rudapaksa. ( Mansjoer, Arif, 2000)

Fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan


oleh benturan atau trauma langsung maupun tidak langsung
(Sjamsuhidayat, 2004)

Kelainan yang terjadi pada kesalahan teknik dalam melahirkan


lengan pada presentasi puncak kepala atau letak sungsang
dengan lengan membumbung ke atas.
KLASIFIKASI FRAKTUR HUMERUS

01 Fraktur Suprakondilar Humerus

Jenis Ekstensi Jenis Fleksi


Terjadi karena trauma Akibat jatuh pada telapak
langsung pada humerus tangan dengan tangan dan
distal melalui benturan lengan bawah dalam posisi
pada siku dan lengan pronasi dan siku dalam posisi
bawah pada posisi sedikit fleksi.
supinasi dan lengan siku
dalam posisi ekstensi
dengan tangan terfikasi

02 Fraktur Interkondiler Humerus


Fraktur yang sering terjadi pada anak adalah fraktur kondiler
lateralis dan fraktur kondiler medialis humerus.
KLASIFIKASI FRAKTUR HUMERUS

03 Fraktur Batang Humerus


Fraktur ini disebabkan oleh trauma langsung
yang mengakibatkan fraktur spiral (fraktur yang arah garis
patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi)

04 Fraktur Kolum Humerus

Fraktur ini dapat terjadi pada kolum antomikum (terletak di


bawah kaput humeri) dan kolum sirurgikum (terletak di bawah
tuberkulum
ETIOLOGI

Fraktur tulang humerus umumnya terjadi pada kelahiran


letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas.
kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit
merupakan penyebab terjadinya tulang humerus yang
fraktur. Pada kelahiran presentasi kepala dapat pula
ditemukan fraktur ini, jika ditemukan ada tekanan
keras dan langsung pada tulang humerus oleh tulang
pelvis.
PATOFISIOLOGI

Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekekuatan dan gaya pegas untuk
menahan tekanan (Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan eksternal yang
datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang
yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda
Juall, 1995).

Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks,
marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi
karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang.
Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang
mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai
dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih.
Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya
(Black, J.M, et al, 1993)
GEJALA FRAKTUR HUMERUS

Terabanya Letak fraktur


deformitas dan umumnya di daerah
Berkurangnya diafisi. Diagnosa pasti
gerakan tangan krepotasi di daerah
ditegakkan dengan
yang sakit fraktur disertai rasa pemeriksaan
sakit radiologic
02 04

01 03 05
Terjadinya
Refleks moro tangisan bayi
asimetris pada gerakan
pasif
GEJALA KLINIS FRAKTUR HUMERUS

Diketahui beberapa hari kemudian dengan ditemukan adanya gerakan


kaki yang berkurang dan asimetris.

Adanya gerakan asimetris serta ditemukannya deformitas dan krepitasi pada


tulang femur.

Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan radiologik.


PENANGANAN FRAKTUR HUMERUS

Imobilisasi lengan pada sisi bayi dengan siku


fleksi 90 derajat selama 10 sampai 14 hari serta
control nyeri

Daya penyembuhan fraktur tulang bagi yang


berupa fraktur tulang tumpang tindih ringan
dengan deformitas, umumnya akan baik.

Dalam masa pertumbuhan dan pembentukkan


tulang pada bayi, maka tulang yang fraktur
tersebut akan tumbuh dan akhirnya mempunyai
bentuk panjang yang normal.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai