Anda di halaman 1dari 41

Fraktur pada Anak

Anggota Gerak Atas

Fraktur Klavikula
Tulang pertama yg mengalami osifikasi dan paling sering
mengalami fraktur pada anak.
Dapat terjadi karena trauma kelahiran atau yang lain
Mekanisme trauma
Trauma secara langsung atau tidak langsung pada posisi lengan
terputar/tertarik keluar
Gambaran klinis
Biasanya penderita datang dengan keluhan jatuh dari tempat tidur
atau trauma lain dan menangis.
Pembengkakan di daerah klavikula setelah beberapa hari setelah
trauma kalus
Px radiologis
Fraktur pada bagian tengah merupakan bagian yg paling sering
mengalami fraktur greenstick/total.

Pengobatan
Tidak memerlukan tindakan khusus, cukup dengan pemasangan mitela
Atau arm sling selama 2 3 minggu dan akan sembuh sempurna
Fraktur Skapula
Terjadi karena trauma langsung pada daerah skapula
Dislokasi sendi bahu jarang ditemukan pada anak-anak
Gambaran klinis
Pembengkakan atau nyeri di daerah skapula
Pengobatan
Konservatif

Fraktur Humerus
Dapat terjadi pada :
1. Fraktur epifisis humerus
2. Fraktur metafisis humerus
3. Fraktur daerah diafisis
1. Fraktur epifisis humerus
Fraktur lempeng epifisis tipe II (Salter-Harris)
Mekanisme Trauma
Biasanya terjadi pada anak-anak yg jatuh dalam posisi hiperekstensi
jatuh dari sepeda/kuda
Klasifikasi
Menurut Neer-Horowitz
- Grade I
: pergeseran fraktur kurang dari 5 mm
- Grade II
: pergeseran epifisis 1/3 terhadap fragmen distal
- Grade III : pergeseran 2/3
- Grade IV : pergeseran melebihi 2/3
70 % fraktur lempeng epifisis adalah grade I dan grade II

Pemeriksaan radiologis
Ditemukan pemisahan epifisis dan metafisis, epifisis bersama-sama
dengan sebagian metafisis yang tetap terletak dalam ruang sendi,
Sedangkan bagian distal tertarik ke proksimal
Pengobatan
Grade I tidak memerlukan reposisi
Grade II reposisi dilakukan dengan mudah dengan pembiusan umum
setelah itu dipasang mitela
Grade III dan IV dilakukan reposisi dengan pembiusan umum dan bila
tidak berhasil dilakukan operasi terbuka dengan fiksasi interna dengan
Menggunakan pin kecil.

2. Fraktur metafisis humerus


Biasanya tidak mengalami pergeseran dan diterapi secara konservatif
Fraktur metafisis dengan pergeseran jauh biasanya bagian distal
menembus kearah otot deltoid sampai subkutan dan biasanya perlu
dilakukan tindakan operasi .
3. Fraktur diafisis humerus
Biasanya terjadi karena adanya trauma langsung atau trauma putar
pada daerah humerus.
Gambaran klinis
Terdapat pembengkakan dan nyeri di daerah humerus
Harus diperhatikan apakah disertai komplikasi kelumpuhan saraf nervus
radialis yg jarang ditemukan pada anak-anak
Pengobatan
Pemasangan gips berbentuk U atau sirkuler, dipertahankan selama
beberapa minggu

Fraktur Dan Dislokasi Sekitar Sendi Siku


Fraktur sekitar sendi siku pada :
1. Humerus
- Fraktur suprakondiler humeri
- Fraktur epikondilus medialis (fraktur epifisis medialis)
- Fraktur kondilus lateralis humeri (fraktur lempeng epifisis)
2. Radius
- Fraktur kaput radius (fraktur epifisis) dan fraktur leher radius
- pulled elbow
3. Ulna
- Fraktur 1/3 proksimal ulna
- Fraktur olekranon dan epifisis ulna
- Fraktur prosesus koronoid

Humerus
Fraktur Suprakondiler Humeri
Merupakan fraktur yang paling sering ditemukan pada anak-anak
setelah fraktur antebrachii.
Dikenal dua tipe fraktur suprakondiler humeri berdasarkan pergeseran
fragmen distal, yaitu :
A. Tipe posterior (tipe ekstensi)
Merupakan 99% dari seluruh jenis fraktur suprakondiler humeri
Pada tipe ini fragmen distal bergeser kearah posterior
B. Tipe anterior (tipe fleksi)
Hanya merupakan 1 2 % dari seluruh fraktur suprakondiler humeri
Disini fragmen distal bergeser kearah anterior

Klasifikasi :
Tipe I
Terdapat fraktur tanpa adanya pergeseran dan hanya berupa retak
Tipe II
Tidak ada pergeseran fragmen, hanya terjadi perubahan sudut antara
humerus dan kondilus lateralis (normal 40 derajat)
Tipe III
Terdapat pergeseran fragmen tetapi korteks posterior masih utuh serta
Masih ada kontak antara kedua fragmen
Tipe IV
Pergeseran kedua fragmen dan tidak ada kontak sama sekali

A. Tipe ekstensi
Pergeseran fragmen distal dapat bergerak kearah :
1. posterior
2. lateral dan medial
3. rotasi
Gambaran klinis
Riwayat trauma dan pembengkakan pada sendi siku
Diagnosis
Pemeriksaan radiologis menentukan diagnosis
Pengobatan
Tipe I pemasangan mitela dan sembuh dalam 10 hari sampai 2 minggu
Tipe II reposisi tertutup untuk mengembalikan posisi humerus distal
Tipe III dan IV reposisi tertutup dengan menggunakan image intensifier
dan dapat di fiksasi dengan K-wire percutaneus atau pasang gips.
Jika tidak berhasil dilakukan operasi terbuka dan fiksasi dengan K-wire
Jika pembengkakannya hebat dapat dilakukan traksi Dunlop atau traksi
Skeletal utk beberapa hari

B. Tipe Fleksi
Fragmen distal berada di depan dilakukan reposisi dan setelah itu
di imobilisasi dalam kedaan ekstensi maksimal.
Komplikasi
1. Pembentukan lepuh kulit
pembengkakan sendi siku terjadi karena gangguan drainase atau
mungkin juga karena verban yg terlalu ketat.
2. Maserasi kulit pada daerah antekubiti
komplikasi ini terjadi karena setelah reposisi, dilakukan fleksi akut
pada sendi siku yg menyebabkan tekanan pada kulit
3. Iskemik Volkman
terutama terjadi pada fr suprakondiler humeri tipe ekstensi, fr antebrachii
dan dislokasi sendi siku.
Gambaran klinis : Dalam beberapa jam dapat terjadi gejala berupa
iskemik yaitu nyeri lengan bawah, dingin dan pucat pada jari-jari tangan
atau biasa disebut 5 P (Pain, Palor, Pulselessness, Parasthesia, Paralysis)
Pengobatan
Semua bagian yg menekan baik verban, gips atau fleksi sendi siku harus
secepatnya dibuka.

4. Trauma saraf perifer


Lebih sering mengenai saraf medianus daripada nervus ulnaris
Kelainan bersifat sementara dan prognosis baik
5. Mal-union
Dapat berupa kubitus varus paling sering ditemukan
diperlukan koreksi osteotomi.
6. Miositis osifikans
merupakan komplikasi lanjut yg akan memberikan gangguan
pergerakan sendi siku.

Fraktur Epikondilus Medialis (Fr Epifisis Medialis)


Umumnya terjadi pada umur 7 15 tahun
Insidensnya 10 % dari seluruh fraktur sekitar sendi siku
Mekanisme trauma
Terjadi fraktur pada saat sendi siku dalam regangan kearah valgus yg
menyebabkan tarikan pada epikondilus medialis melalui otot-otot fleksor
Klasifikasi
Tipe 1 , terdapat fraktur tanpa pemisahan
Tipe 2 , sedikit terdapat pemisahan
Tipe 3 , Terdapat pemisahan yg disertai dislokasi atau tanpa dislokasi sendi
Tipe 4 , terdapat pemisahan, dislokasi dan locking pada sendi siku
Pengobatan
Tipe 1 dan 2 tidak diperlukan pengobatan khusus pasang mitela
Tipe 3,4,5 bila terdapat dislokasi reposisi dislokasi dan epifisis medialis
dengan atau tanpa fiksasi

Fraktur Kondilus Lateralis Humeri


Ditemukan 13 18 % dari seluruh fraktur sekitar sendi siku pada anak-anak
Merupakan fraktur lempeng epifisis tipe IV (Salter-Harris)
Merupakan fraktur intra-artikuler trans-epifisial
Biasanya terjadi karena trauma tidak langsung dimana tangan dalam
keadaan out streched dan lengan bawah dalam keadaan abduksi, sendi
siku dalam keadaan ekstensi
Dibagi dalam 3 tipe :
Tipe 1 Tidak ada pergeseran
Tipe 2 Terdapat pergeseran ringan
Tipe 3 Terdapat pergeseran yg jauh
Perpindahan fragmen terjadi karena tarikan otot ekstensor pergelangan
tangan dan jari-jari tangan yg melekat pada fragmen ini

Diagnosis
Terdapat nyeri di bagian lateral distal humerus, pembengkakan dan
kebiruan
Pengobatan
Fraktur tanpa pemisahan fragmen pemakaian mitela
Fraktur tipe 2 dan 3 sebaiknya dilakukan operasi segera karena tidak stabil
Komplikasi
1. Non union
2. Kubitus valgus
3. Paralisis nervus ulnaris karena valgus
4. Nekrosis avaskuler kapitulum

Radius
Fraktur Kaput Radius dan Fraktur Leher Radius
Fraktur pada permukaan sendi sangat jarang ditemukan karena daerah
Ini adalah daerah tulang rawan.
Biasanya termasuk tipe II (Salter-Harris) 50%
Melewati leher radius 3-4 mm dibawah lempeng epifisis 50%
Biasanya terjadi pada anak umur 10 tahun (5-13thn)
Mekanisme
Tangan dalam keadaan out-streched hand, sendi siku dalam posisi
Ekstensi dan lengan bawah dalam keadaan supinasi
Dibagi dalam 3 tipe :
Tipe 1, pergeseran 0 30 derajat
Tipe 2, pergeseran 31 60 derajat
Tipe 3, pergeseran 61 90 derajat

Diagnosis
Pembengkakan dan nyeri daerah kaput radius pada daerah aspek
lateral sendi siku
Pemeriksaan radiologis menentukan diagnosis serta tingkatan fraktur
Pengobatan
Fraktur tipe1 pada anak umur dibawah 10 tahun konservatif dgn mitela
Pada anak lebih besar dilakukan manipulasi dengan pembiusan umum
Fraktur tipe 2 memerlukan manipulasi dengan pembiusan umum
Fraktur tipe 3 sering diperlukan operasi secara terbuka dengan
Pemasangan pin halus untuk fiksasi interna.
Komplikasi
1. Mal union
2. Fusi dini dari epifisis radius
3. Nekrosis avaskuler
4. Pembentukan tulang baru yg mengganggu pergerakan sendi siku
5. Sinostosis antara radius proksimal dan ulna

Pulled Elbow
Suatu kelainan yg paling sering ditemukan pada anak-anak terutama
Dibawah umur 4 tahun
Lebih sering pada anak laki daripada anak perempuan
Mekanisme trauma
Biasanya disebabkan karena adanya traksi longitudinal yg mendadak
Sewaktu sendi siku dalam kedaan posisi ekstensi dan lengan bawah pronasi
Diagnosis
Setelah trauma anak merasa nyeri pada daerah sendi siku
Mungkin terdengar bunyi klik
Terdapat nyeri tekan pada daerah radius proksimal
Pemeriksaan radiologis biasanya normal
Pengobatan
Biasanya terjadi reduksi spontan pada waktu pengambilan foto xray
Bila masih subluksasi dapat dilakukan reposisi dengan atau tanpa pembiusan
Kemudian di imobilisasi dengan mitela selama 1 minggu

ULNA
Fraktur 1/3 proksimal Ulna (Fraktur Monteggia)
Fr Monteggia Fraktur 1/3 proksimal ulna disertai dislokasi radius proksimal
Lebih sering ditemukan pada anak-anak dibanding orang dewasa (2:1)
Fraktur bisa bersifat tertutup atau terbuka
Mekanisme trauma
Bisa akibat trauma langsung atau terjadi hiperpronasi dengan tangan dalam
Keadaan out stretched
Klasifikasi
Menurut Bado dibagi dalam 4 tipe :
Tipe I, dislokasi kaput radius kedepan disertai angulasi ulna kearah yg sama
Insidens 60 65 % ( tipe ekstensi)
Tipe II, dislokasi kapiut radius ke belakang dsiertai angulasi ulna kearah yg
sama , insidens sebanyak 15 % (tipe fleksi)

Tipe III, dislokasi ke samping kaput radius disertai angulasi ulna kearah yg
sama, dengan fraktur ulna tepat distal prosesus koronoid
Insidens 20 %
Tipe IV, dislokasi kaput radius ke depan disertai angulasi ulna kearah yg
sama dengan tipe 1, bersama fr radius di sebelah distal tuberositas bisipitalis
Insidens 5 %

Gambaran Klinis
Nyeri dan bengkak pada lengan bawah
Tangan dalam posisi fleksi dan pronasi
Pengobatan
Pada fraktur terbuka segera dilakukan tindakan operasi disertai dengan
fiksasi ulna.
Pengobatan fraktur tertutup pada anak-anak dicoba dengan reposisi
tertutup angka keberhasilan 50 %
Pada orang dewasa semua jenis fr monteggia harus dilakukan ORIF
Karena mengenai sendi juga dan perlu dilakukan mobilisasi secepatnya
Komplikasi
1. Lesi saraf perifer (n.radialis & n.ulnaris)
2. Non-union ulna
3. Ankilosis radiohumeral
4. Sinostosis radioulnar
5. Dislokasi rekuren kaput radius
6. Miositis osifikans

Fraktur Olekranon dan Epifisis Ulna


Terjadi karena trauma langsung atau tidak langsung karena tertarik
otot triseps yg tiba-tiba.
Gambaran klinis
Pembengkakan serta nyeri pada daerah olekranon
Pemeriksaan radiologis menentukan diagnosis
Pengobatan
Fraktur tidak bergeser cukup pemasangan mitela
Fraktur bergeser dilakukan operasi dan fiksasi interna
Komplikasi
- Gangguan ekstensi sendi siku
- Gangguan nervus ulnaris yg bersifat dini atau lanjut

Fraktur Prosesus Koronoid


Biasanya terjadi bersama dengan dislokasi sendi siku
Karena letaknya intraartikuler bila terjadi fraktur dapat menyebabkan
benda asing dalam ruang sendi.
Fraktur biasanya terjadi 6 10 mm dari ujung prosesus dimana melekat
kapsul sendi dan m.brakioradialis
Pengobatan
Fragmen tidak terlalu besar dan tidak bergeser tidak diperlukan operasi
Fragmen yg besar dan bergeser diperlukan operasi terbuka untuk fiksasi

Dislokasi sendi siku


Pada anak jarang ditemukan, biasanya pada anak usia 11 15 tahun
Lebih sering pada anak laki-laki dibanding anak perempuan
Dislokasi ke posterior disertai pemindahan ke lateral merupakan yang
paling sering ditemukan
Dislokasi ke anterior, lateral dan medial sangat jarang ditemukan
Mekanisme trauma
Dislokasi posterior, tangan dalam keadaan out stretched. Kapsul anterior
dan kolateral ligamen robek.
Dislokasi anterior, terjadi karena jatuh dengan trauma langsung pada
prosesus olekranon
Diagnosis
Berdasarkan gambaran klinis dan px radiologis
Pengobatan
Segera dilakukan reduksi tertutup
Lebih dari 1 minggu reduksi tertutup gagal operasi terbuka

Komplikasi
1. Komplikasi vaskuler, ruptur atau laserasi arteri brakialis
2. Trauma saraf, pada nervus ulnaris
3. Pembentukan tulang heterotropik, gerakan sendi terganggu
4. Dislokasi rekuren, jarang ditemukan
Fraktur Diafisis Ulna dan Radius
Tulang radius dan ulna dihubungkan dengan kuat oleh membran interosea
yg merupakan satu kesatuan yg utuh.
Lig.anulare menahan dan memperkuat sendi radio-ulna proksimal
Bagian distal radio-ulna dan sendi radio-karpal dihubungkan dengan
ligamen radio-karpal dorsal dan volar
Fraktur dapat terjadi di 1/3 proksimal, 1/3 tengah dan 1/3 distal
Fraktur dapat terjadi pada salah satu tulang ulna atau radius saja dengan
atau tanpa dislokasi sendi.

Mekanisme trauma
Trauma terjadi pada keadaan tangan dalam keadaan outstretched
Klasifikasi
Fraktur dapat bersifat greenstick (tidak total), kompresi (buckle atau torus)
atau total.
Gambaran klinis
Nyeri dan pembengkakan atau adanya krepitasi serta deformitas pada
daerah lengan bawah.
Px radiologis
Dilakukan dalam posisi AP dan Lateral dengan mengambil sendi diatas dan
dibawah daerah fraktur.
Pengobatan
Merupakan jenis fraktur pada anak yg sulit diobati. Pengobatan berdasarkan
jenis fraktur.
Prinsip pengobatan adalah reposisi tertutup

Beberapa petunjuk reposisi tertutup :


- Reduksi yg baik dapat dipertahankan lebih lama dibanding kurang baik
- aposisi kortek tanpa adanya rotasi
- Imobilisasi fraktur sesuai dengan lokasi fraktur
Fraktur 1/3 proksimal posisi supinasi
Fraktur 1/3 tengah posisi netral
Fraktur 1/3 distal posisi pronasi
- Dapat dilakukan koreksi ulang sebelum terjadi union secara klinis (3mgg)
Anak diatas umur 10 tahun dapat dilakukan operasi serta fiksasi interna
- Keluarga perlu diingatkan bahwa ada kemungkinan remanipulasi
Faktor-faktor yg menyebabkan kegagalan reposisi tertutup
- Gips menjadi longgar krn edema/ bengkak sebelumnya
- Pasang gips diatas siku sampai aksila
- Gagal mendeteksi dan mengoreksi perubahan posisi
- Gagal reduksi awal
- Gagal mempertahankan fraktur dalam posisi stabil
- Gagal melakukan frakturisasi pada salah satu kortek yg intak

Indikasi operasi
1. Fraktur terbuka
2. Kegagalan reduksi tertutup
3. Fraktur setelah bbrp minggu dengan posisi yg jelek (malunion)
Komplikasi
1. Refraktur terjadi apabila union belum solid
2. Gangguan vaskularisasi krn pemasangan gips terlalu ketat
3. Trauma saraf yaitu pada n.medianus, ulnaris atau n. interosseus post
4. Sinostosis
5. Mal-union

Fraktur Radius, Ulna Distal dan Fraktur epifisis


Merupakan fraktur yg sering ditemukan pada anak-anak didaerah lengan
Bawah (82%).
Disebabkan daerah metafisis pada anak relatif masih lemah
Klasifikasi
Terdiri atas :
1. Fraktur epifisis
2. Fraktur torus
3. Fraktur greenstick
4. Fraktur total
5. Farktur Galeazzi
Mekanisme trauma
Terjadi pada saat tangan dalam keadaan outstretsched dimana pergelangan
tangan dalam keadaan hiperekstensi.

Gambaran klinis
Pembengkakan dan nyeri tekan sekitar pergelangan tangan
Pemeriksaan radiologis
Dengan pemeriksaan rontgen dapat ditentukan jenis fraktur
1. Fraktur epifisis
fraktur epifisis radius distal paling sering ditemukan terutama pada anak
umur 6 12 tahun. Pada umumnya adalah tipe I atau II (Salter-Harris)
dan sangat jarang tipe III dan IV.
Fraktur epifisis ulna jarang ditemukan.
Pengobatan
reposisi tertutup sangat mudah dilakukan dan imobilisasi dengan gips
sirkuler dibawah siku selama 3 mgg.
Sudah terjadi beberapa hari dan bergeser hebat operasi

2. Fraktur Torus
Disebut juga fraktur buckle terjadi di korteks di daerah metafisis 2-3 cm
diatas lempeng epifisis.
Pengobatan
Pasang gips sirkuler dibawah siku selama 3 mgg
3. Fraktur greenstick
Terjadi apabila terdapat robekan periosteum dan korteks pada daerah
konveks dari deformitas
Fraktur dapat mengenai salah satu tulang atau kedua tulang
Mekanisme trauma
Terjadi karena kompresi longitudinal dan torsional.
Ada dua jenis fraktur greenstick, yaitu :
a. Angulasi ke volar, lebih sering ditemukan
b. Angulasi ke dorsal, lebih jarang ditemukan

Pengobatan
Tidak semua fraktur greenstick perlu direduksi terutama bagian distal
dekat sendi.
Pada umumnya angulasi < 20o pada umur 10-12 thn tidak memerlukan
reduksi dan hanya pemasangan gips diatas siku dengan posisi pronasi
selama 3 4 mgg
4. Fraktur total
Fraktur total radius ulna biasanya saling menyamping dan sulit untuk
mempertahankannya.
Pengobatan
Diusahakan reposisi tertutup dan apabila gagal maka dilakukan reposisi
Terbuka dengan fiksasi interna serta diperkuat dengan gips sirkuler selama
4 minggu tergantung umur penderita.
Fraktur terbuka radius ulna sering ditemukan dan dapat menyebabkan
salah satu tulang proksimal menonjol. Fraktur dirawat dengan debrideman
Dan dipertahankan dengan fiksasi interna

Komplikasi
a. infeksi
b. Iskemik kontraktur volkman
c. Lempeng pertumbuhan berhenti
d. Mal-union
e. Refraktur
5.Fraktur Galeazzi
Adalah fraktur radius pada 1/3 distal dan dislokasi sendi radioulnar distal
Fraktur ini lebih jarang ditemukan dibanding fraktur Monteggia
Kebanyakan ditemukan pada orang dewasa.
Gambaran klinis
Terdapat gejala fraktur dan dislokasi pada daerah distal lengan bawah
Pemeriksaan radiologis
Diagnosis dapat ditegakkan
Pengobatan
Bersifat tidak stabil dan terdapat dislokasi operasi dengan fiksasi interna

Fraktur metakarpal dan falangs


Pada anak-anak jarang ditemukan
Beberapa jenis fraktur yang biasa ditemukan :
- Fraktur komunitif falangs distal
- fraktur phalangs tengah
- fraktur metakarpal
- fraktur Bennett

Anda mungkin juga menyukai