Anda di halaman 1dari 40

PENANGANAN

FRAKTUR PADA
ANAK DAN DEWASA
Oleh:
Ilham Akbar AR S. Ked
Yulia Wildani Marek S.Ked

Preceptor:
dr. Aswedi Putra, Sp. OT, FICS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020
Fraktur
• Fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang, baik yang bersifa
t total maupun sebagian, biasanya disebabkan oleh trauma.

• Etiologi :
1. Cidera : trauma langsung/tidak langsung
2. Stress : trauma kecil berulang
3. Fraktur patologis : kelemahan tulang scr abnormal akibat osteop
orosis, kanker dan lain-lain.
Penanganan Fraktur Pada Anak
Fraktur klavikula
Fraktur klavikula
merupakan tulang yang pertama kali mengalami osifikasi pada embrio dan
paling sering mengalami fraktur pada anak-anak.
Gambaran Klinis
Biasanya penderita datang dengan keluhan jatuh dari tempat tidur (atau tra
uma lain) dan menangis. Kadang kala penderita datang dengan pembengka
kan pada daerah klavikula yang terjadi beberapa hari setelah trauma. Hal in
i terjadi setelah pembentukkan kalus.
Pengobatan
Pada anak-anak fraktur klavikula tidak memerlukan tindakan khusus, cuku
p dengan pemasangan mitela selama 2-3 minggu dan akan sembuh secara s
empurna.
Fraktur Skapula
Fraktur Skapula
Fraktur skapula terjadi karena trauma langsung pada daeah skapula.
Dislokasi sendi bahu jarang ditemukan pada anak-anak dan umumny
a ditemukan pada orang dewasa.
Gambaran Klinis
Ditemukan pembengkakan atau nyeri pada daerah skapula.
Pengobatan
Pengobatan hanya bersifat konservatif.
Fraktur Skapula
Fraktur Skapula
Fraktur skapula terjadi karena trauma langsung pada daeah skapula.
Dislokasi sendi bahu jarang ditemukan pada anak-anak dan umumny
a ditemukan pada orang dewasa.
Gambaran Klinis
Ditemukan pembengkakan atau nyeri pada daerah skapula.
Pengobatan
Pengobatan hanya bersifat konservatif.
Fraktur Humerus
Klasifikasi fraktur menurut Neer-Horowits :
Grade I : Pergeseran fraktur kurang dari 5 mm.
Grade II : Pergeseran epifisis 1/3 terhadap fragmen distal.
Grade III : Pergeseran 2/3
Grade IV : Pergeseran melebihi 2/3
Pengobatan
Fraktur yang masih baru tererutama graade I tidak memerlukan reposis
i. Pada grade II reposisi dapat dilakukan dengan mudah denngan pemb
iusan umum adn setelah itu dipasang mitela.
Pada fraktur humerus grade III dan IV harus dilakukan reposisi d
engan pembiusan umum dan apabila tidak berhasil dilakukan operasi t
erbuka dengan fiksasi interna dengan menggunakan pin kecil.
Fraktur metafisis humeri
Fraktur metafisis humerus biasanya tidak mengalami pergeseran, pada k
eadaan ini terapi konservatif merupakan pilihan pengobatan.
Fraktur metafisis dengan pergeseran yang jauh biasanya bagian dist
al menembus ke arah muskulus deltoid sampai subkutan. Pada keadaan i
ni biasanya perlu dilakukan tindakan operasi untuk melepaskan fragmen
.
Fraktur diafisis humeri
Terjadi karena adanya trauma langsung atau trauma putar pada daerah
humerus.
Pengobatan
Pengobatan dengan pemasangan gips sirkuler atau gips bentuk U, dip
ertahankan selama beberapa minggu.
fraktur suprakondiler humeri
Klasifikasi
• Tipe I : Terdapat fraktur tanpa adanya pergeseran dan hanya berupa ret
ak yang berupa garis.
• Tipe II : Tidak ada pergeseran fragmen, hanya terjadi perubahan sudut
antara humerus dan kondilus lateralis (normal 40°).
• Tipe III : Terdapat pergeseran fragmen tetapi korteks posterior masih u
tuh serta masih ada kontak antara kedua fragmen.
• Tipe IV : Pergeseran kedua fragmen dan tidak ada kontak sama sekali.
Pengobatan
Fraktur suprakondiler yang umumnya tanpa gangguan neurovaskular d
apat dibidai dengan posisi siku fleksi 900, dan lengan bawah dibidai dal
am pronasi atau posisi netral. 
Fraktur kondilus lateralis humeri
Fraktur ini biasanya terjadi karena trauma tidak langsung dimana tanga
n dalam keadaan out-stretched dan lengan bawah dalam keadaan abduk
si, sendi siku dalam keadaan ekstensi.
Diagnosis
Terdapat nyeri pada bagian lateral distal humerus, pembengkakan dan k
ebiruan. Dengan pemeriksaan rontgen dapat dilihat adanya pusat ossifi
kasi.
Pengobatan
Fraktur tanpa pemindahan fragmen cukup dengan istirahat dan pemakai
an mitela.
Fraktur Radius
Fraktur ini dibagi dalam tiga tipe :
• Tipe 1 : pergeseran 0-30°
• Tipe 2 : pergeseran 30-60°
• Tipe 3 : pergeseran 61-90°
Diagnosis
Segera setelah terjadi trauma, anak merasa nyeri pada daerah sendi siku.
Mungkin terdengar adanya bunyi klik. Terdapat nyeri tekan pada daerah r
adius proksimal. Pemeriksaan radiologis biasanya normal.
Pengobatan
Segera setelah terjadi trauma, anak merasa nyeri pada daerah sendi siku.
Mungkin terdengar adanya bunyi klik. Terdapat nyeri tekan pada daerah
radius proksimal. Pemeriksaan radiologis biasanya normal.
Biasanya terjadi reduksi spontan. Apabila masih terdapat subluksasi, da
pat dilakukan reposisi dengan atau tanpa pembiusan. Kemudian dapat di
lakukan mobilisasi dengan mitela selama satu minggu.
Fraktur Monteggia
 Fraktur 1/3 proksimal ulna disertai dengan dislokasi radius
proksimal disebut sebagai fraktur Monteggia. Lebih sering
ditemukan pada anak-anak dari pada orang dewawa (2:1).
 Fraktur dapat bersifat terbuka atau tertutup. Biasanya dite
mukan pada umur termuda 4 tahun, laki-laki 5 kali lebih s
ering daripada perempuan.
Gambaran Klinis
 Penderita biasanya mengeluh nyeri dan bengkak pada leng
an bawah dan datang dengan tangan dalam posisi fleksi da
n pronasi.
Pengobatan
Pada fraktur terbuka sebaiknya segera dilakukan tindakan operasi disert
ai dengan fiksasi ulna. Pengobatan fraktur tertutup pada anak-anak dico
ba dengan reposisi tertutup karena angka keberhasilannya sebesar 50%.
Fraktur galeazzi
fraktur radius pada 1/3 distal dan dislokasi sendi radio-ulnar distal.
Fraktur ini lebih jarang ditemukan dari pada fraktur Monteggia. K
ebanyakan ditemukan pada orang dewasa dan jarang pada anak-an
ak.
Gambaran Klinis
Terdapat gejala fraktur dan dislokasi pada daerah distal lengan ba
wah.
Pengobatan
• Fraktur bersifat tidak stabil dan terdapat dilokasi sehingga sebai
knya dilakukan operasi dengan fiksasi interna.
Fraktur Leher Femur
Fraktur leher femur pada anak-anak jarang ditemukan. Lebih sering pad
a anak laki-laki daripada anak perempuan (3:2). Insidens tersering usia 1
1-12 tahun.
Gambaran Klinis
Fraktur leher femur biasanya disertai trauma hebat dan nyeri di daerah p
anggul sehingga penderita tidak dapat berjalan. Pada pemeriksaan ditem
ukan adanya rigiditas dan gangguan pergerakan sendi panggul. Bila frak
tur disertai pergeseran, maka penderita tidak dapat menggerakkan sendi
panggulnya. Selain itu, ditemukan pula nyeri tekan di daerah panggul.
Pengobatan
Pengobatan tergantung dari jenis dan pergeseran fraktur :
Konservatif :
– Traksi kulit
– Spika panggul
Dilakukan pada penderita dengan fraktur yang pergeserannya sangat m
inimal.
Tindakan operasi
Operasi dilakukan apabila terjadi pergeseran fraktur.
Fraktur Diafisis Femur
Fraktur Diafisis Femur sering ditemukan pada anak-anak dan harus dian
ggap sebagai suatu fraktur yang dapat menimbulkan perdarahan dan syo
k.
Gambaran Klinis
Penderita biasanya datang dengan gejala trauma hebat disertai pembeng
kakan pada daerah tungkai atas dan tidak dapat menggerakan tungkai. T
erdapat deformitas, pemendekkan anggota gerak, dan krepitasi. Pemerik
saan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menambah perdarahan.
Pengobatan
Konservatif
– anak usia 0-2 tahun: traksi kulit menurut Bryant (Gallow).
– anak usia 2 tahun ke atas; traksi kulit menurut Hamilton-Russel.
– Anak yang lebih besar dapat dilakukan traksi tulang melalui kondil
us femoralis dengan menggunakan bidai dari Thomas dan penyangg
a Pearson.
Operatif
Terapi operatif dilakukan dengan menggunakan K-nail atau plate ya
ng kecil terutama pada anak yang lebih besar dengan indikasi tertentu.
Penanganan Fraktur Pada Dewasa
Fraktur Klavikula
Gejala klinis : nyeri bahu depan, terdapat tonjolan, deformitas pada bahu, dan tidak dpt men
ggerakan bahu
Penatalaksanaan :
 1/3 tengah : intervensi dengan pemasangan gendongan bahu dan edukasi ke pasien untuk
tidak melakukan abduksi lengan 2-3 minggu
 1/3 bagian luar : terapi operatif melalui insisi supraklavikula, fragmen reposisi, dan diper
tahankan dengan fiksasi interna

Fraktur Skapula
Gejala klinis : nyeri bahu belakang dan ketidakmampuan mengangkat bahu ke seluruh posis
i
Penatalaksanaan : intervensi dengan reduksi tertutup
Fraktur Humerus Proksimal
Gejala klinis : nyeri bahu atas, mati rasa pada deltoid dan medial lengan bawah, dan ketidak
mampuan mengangkat bahu
Penatalaksanaan :
– Konservatif: mengistirahatkan lengan dengan gips spalk dan kain gendongan kemud
ian dilakukan gerakan pasif pada bahu selama 6 minggu
– Operatif : reduksi terbuka dan fiksasi interna atau dengan proximal humeral prosthet
ic replacement.

Fraktur Batang Humerus


Gejala klinis : wrist drop, paralisis ekstensor metakarpofalangeal, nyeri lengan atas, deformi
tas, krepitasi, keterbatasan gerak
Penatalaksanaan :
• Konservatif: Gips menggantung (hanging cast) dipasang dari bahu sampai pergelangan t
angan dengan siku fleksi 90 derajat dan lengan bawah tergantung atau traksi dengan dou
ble skin traction
• Operatif :dilakukan fiksasi jika terjadi lesi n.radialis.
Fraktur Radius
Gejala klinis: luka terbuka, deformitas, jejas pascatrauma, pembengkakan, nyeri lokal,
parestesia, krepitasi, dan keterbatasan gerak
Penatalaksanaan : Debridement pada jaringan lunak yang mengalami kerusakan dan reduksi terbuka den
gan pemasangan fiksasi internal

Fraktur Radius-Ulna
Gejala klinis: deformitas lengan atas, nyeri lenagn atas, bengkak, nyeri, krepitasi, gerakan terbataslak
Penatalaksanaan: reduksi terbuka dan fiksasi internal. Ffragmen dipertahankan dengan plat dan sekrup atau p
en intramedular. Setelah oeprasi, lengan tetap dielevasi hingga pembengkakan mereda. Pada hari ke-10 gips
dipasang dengan siku fleksi 90 derajat selama 6 minggu
Fraktur Montegia
Fraktur pada bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput radius
Gejala klinis: nyeri dan bengkak lengan bawah, deformitas ulna, dan lumpuh pergelangan tangan jika ada ce
dera n.radialis
Penatalaksanaan : dilakukan operasi terbuka dengan fiksasi interna yang rigid. Pascareduksi lengan di imobil
isasi dalam gips dengan siku fleksi selama 6 minggu. Setelah itu, gerakan aktif pada lengan bawah dilakukan
secara perlahan

Fraktur Galeazzi
Fraktur pada 1/3 distal radius disertai dislokasi sendi radio-ulnar distal
Disebabkan oleh cedera pada lengan bawah akibat jatuh dengan posisi tangan hiperekstensi
Gejala klinis: nyeri dan bengkak lengan bawah, perubahan kesejajaran lengan bawah, krepitasi, ketidakmam
puan menggerakan lengan bawah.
Penatalaksanaan: reposisi dan imobilisasi segera. Apabila reposisi spontan tidak terjadi, maka dilakukan fiks
asi K-wire. Oeprasi terbuka dengan fiksasi interna setelah itu menggunakan gips sirkuler dgn siku fleksi dan
lengan bawah supinasi selama 4-6 minggu.
Fraktur Colles
Fraktur secara melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan dgn pergeseran dorsal fragmen distal.
Sering terjadi pada manula, berhubungan dengan osteoporosis pascamenopause. Wanita lbh sering
Gejala klinis: bengkak dan nyeri tekan pada sendi jari, kekauan pergelangan tangan, defromitas yang khas be
rbentuk garpu.
Penatalaksanaan :
• Fraktur tak bergeser: dibebat dalam slab gips yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah dan pergelan
gan tangan serta dibalut kuat dalam posisinya
• Fraktur bergeser: reduksi dibawah anestesi.
• Fraktur kominutif berat: fiksasi interna plate dan screw kemudian dipertahankan dengan gips .

Fraktur Smith
Disebut dengan fraktur colles terbalik, lebih sering pada pria
Gejala klinis: deformitas dengan fragen distal mengalami pergeseran ke anterior, nyeri tekan, krepitasi,
Penatalaksnaan:
• Konservatif: reduksi dengan traksi dan ekstensi pergelangan tangan. Lengan bawah di imobilisasi dalam
gips sirkuler 6 minggu
• Bedah : fiksasi interna dan dipertahankan dengan gipsn spalk.
Fraktur Metakarpal
Fraktur dapat terjadi pada satu atau multipel metakarpal.
Gejala klinis: nyeri pada tangan, bengkak, disertai kerusakan jar lunak, krepitasi, keterbatasa
n gerak pada tangan dan jari-jari.
Penatalaksanaan :
• Pada fraktur dengan sedikit pergeseran diterapi dgn pembalut krep yang kuat
• Fraktur dengan banyak pergeseran direduksi dengan traksi dan reduksi tekanan dapat dip
ertahankan dengan slab gips yang membentang dari lengan bawah sampai jari (3mgg).
Fraktur Falang
Fraktur pada salah satu falang dapat memasuki sendi dan terjadi kekauan, dan jika fraktur be
rgeser jari juga dapat mengalami deformitas. sering disertai angulasi ke depan sehingga dap
at merusak sarung tendon fleksor. Sendi yang terkena akan bengkak, nyeri dan sakit jika dig
erakan.
Penatalaksanaan:
• Fraktur falang yang tidak bergeser : pembebatan fungsional. Jari diikat dengan jari sebel
ahnya, dipertahankan 2-3 minggu
• Fraktur yang bergeser : reduksi dengan menarik jari yang melengkung dan menekan fala
ng hingga lurus. Imobilisasi dgn gips pada lengan bawah sampai telapak tangan, tetapi m
empunyai bebat distal yang menyokong jari dalam posisi fleksi 80 derajat.
Fraktur Intertrokhanter Femur
Fraktur yang bersifat ekstrakapsular dari femur. Sering terjadi pada lansia dengan kon
disi osteopororsis. Pada riwayat umumnya didapatkan adanya trauma akibat jatuh dan
memberikan trauma langsung pada trokhanter mayor.
Penatalaksanaan :
- Dengan reduksi terbuka dan pemasangan fiksasi internal
- Intervensi konservatif hanya dilakukan pada penderita yang sangat tua dan tidak d
apat dilakukan dengan anestesi general.
Fraktur Subtrokhanter Femur
Fraktur yang terjadi dimana garis patahnya berada 5 cm distal dari trokhanter minor.
Klasifikasi (Fielding & Magliato) :
– Tipe 1: garis fraktur satu level dengan trokhanter minor
– Tipe 2: garis patah 1-2 inci dibawah dari batas atas trokhanter minor
– Tipe 3: garis patah 2-3 inci di distal dari batas atas trokhanter minor
Gejala klinis: nyeri lokal, deformitas (dengan kaki berada dalam posisi rotasi eksternal), pe
mbengkakan paha, krepitasi, dan ketidakmampuan dalam melakukan pergerakan paha dan p
anggul.
Penatalaksanaan: reduksi terbuka dan reduksi tertutup.
– Pada reduksi terbuka dengan fiksasi interna menggunakan sekrup dan plat
– Pada reduksi tertutup dilakukan dengan pemasangan traksi tulang selama 6-7 mingg
u dilanjutkan dengan hip gips selama 7 minggu
Fraktur Batang Femur
Fraktur batang femur biasanya terjadi karena trauma langsung, Patah pada daerah ini dapat
menimbulkan perdarahan yang cukup banyak dan syok.
Gejala klinis: nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ekstremitas atas karena kontr
aksi otot, krepitasi, pembengkakan, dan perubahan warna lokal pada kulit.
Penatalaksanaan :
– Fraktur femur terbuka
1. Profilaksis antibiotik
2. Debridement
3. Stabilisasi : fiksasi interna atau eksterna
4. Penundaan penutupan
5. Penundaan rehabilitasi
– Fraktur femur tertutup
1. Terapi konservatif
2. Terapi operatif
3. Pemasangan plate dan screw
Fraktur Suprakondiler Femur
Fraktur suprakondiler fragmen bagian distal selalu terjadi dislokasi ke posterior d
isebabkan oleh trauma langsung
Gejala klinis: pembengkakan pada lutut, deformitas yang jelas dengan pemendek
an pada tungkai, nyeri bila bergerak, pada pemeriksaan berjongkok pasien tidak b
isa menjaga kesejajaran.
Penatalaksanaan:
• Traksi berimbang dengan bidai Thomas dan penahan lutut Pearson, cast-b
racing, dan spika panggul.
• Terapi operatif dengan nail-phroc dare screw pada fraktur terbuka atau ada
nya pergerseran fraktur yang tidak dapat diresduksi secara konservatif.
Fraktur Kondiler Femur
Mekanisme terjadinya fraktur biasanya merupakan kombinasi dari hiper
abduksi dan adduksi disertai dengan tekanan pada sumbu femur ke atas.
Gejala klinis: pembengkakan pada lutut, hematrosis, deformitas ekstrem
itas bawah, dan nyeri lokal.
Penatalaksanaan :
- Reduksi tertutup dengan trakti tulang 4-6 minggu dan kemudian dilanj
utkan dengan penggunaan gips minispika sampai terjadi penyambung
an tulang.
- Reduksi terbuka dan fiksasi interna jika reduksi tertutup tidak membai
k.
Fraktur Patela
Fraktur patela dapat terjadi akibat dari kontraksi yang hebat dari otot kuadriceps atau trauma
langsung pada tulang patela.
Gejala klinis: nyeri, deformitas, dan hambatan mobilitas fisik.
Pemeriksaan Fisik
– Look : pembengkakan, nyeri dan hemartrosis. Adanya cekungan pada patela
– Feel : nyeri tekan dan krepitasi
– Move : tidak dapat melakukan ekstensi anggota gerak bawah.
Penatalaksanaan : tergantung klinis pasien
1. Fraktur yang tidak bergeser : dilakukan aspirasi steril jika ada hemartrosis dan dipa
sang gips 4-6 minggu, fisoterapi
2. Fraktur yang bergeser : dilakukan operasi dan rekonstruksi kembali ekspansi eksten
sor serta tulang patela dengan tension band-wiring, Fisioterapi
3. Fraktur kutub bawah : eksisi dan rekonstruksi
4. Fraktur kominutif berat : pengangkatan patela
Fraktur Plateu Tibia
Fraktur tibia proksimal akibat trauma langsung dari arah samping lutut
dengan kaki yang masih terfiksasi ke tanah.
Pemeriksaan fisik :
– Look : adanya memar, bengkak, dan luka pada lutut
– Feel : nyeri tekan lutut atau proksimal tibia
– Move : ketidakmampuan menggerakan lutut
Penatalaksanaan :
– Konservatif : perban elastik (teknik Robert Jones), pemasangan gips, dan traksi
skeletal.
– Intervensi Bedah : apabila terjadi dislokasi yang cukup lebar atau permukaan se
ndi tibia lebih dari 2 mm, dilakukan reduksi terbuka dan dipasang fiksasi intern
a dengan butress plate dan cancellous screw.
Fraktur Cruris
Fraktur cruris atau fraktur tibia-fibula, dapat berupa fraktur terbuka dan tertutup.
Gejala klinis: nyeri tungkai bawah, luka terbuka pada tungkai, deformitas, parest
esia, perubahan nadi, perfusi tidak baik, CRT >3 detik.
Penatalaksanaan :
1. Profilaksis antibiotik
2. Debridement dan fasiotomi
3. Stabilisasi : fiksasi internal atau eksternal
4. Penundaan penutupan
5. Rehabilitasi
Pada fraktur tertutup dilakukan fasiotomi, pemasangan gips sirkuler, da
n terapi bedah dengan pemasangan fiksasi interna atau ektsterna
Fraktur Maleolus
Fraktur cruris atau fraktur tibia-fibula, dapat berupa fraktur terbuka dan tertutup.
Gejala klinis: nyeri tungkai bawah, luka terbuka pada tungkai, deformitas, parest
esia, perubahan nadi, perfusi tidak baik, CRT >3 detik.
Penatalaksanaan :
1. Profilaksis antibiotik
2. Debridement dan fasiotomi
3. Stabilisasi : fiksasi internal atau eksternal
4. Penundaan penutupan
5. Rehabilitasi
Pada fraktur tertutup dilakukan fasiotomi, pemasangan gips sirkuler, da
n terapi bedah dengan pemasangan fiksasi interna atau ektsterna

Anda mungkin juga menyukai