KASIANTEN
NIM. 113421143
PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus Atas Nama Kasianten NIM : 113421143 dengan judul “Asuhan
Kebidanan Pada Ny “N” Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hygiene Dan
Nyeri Pada Kasus Post SC 0 hari”
Telah disetujui
Mengetahui
Program Studi Profesi Bidan
Ketua,
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
68,69% dari jumlah keseluruhan persalinan. Menurut data yang diperoleh dari
RISKESDAS 2018 jumlah ibu dengan bedah caesar 17,6% sedangkan pada
tahun 2013 persentase jumlah ibu dengan bedah caesar adalah 9,8%
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Nusa Tenggara Timur
merupakan salah satu provinsi dengan peningkatan persentase persalinan dengan
metode sectio caesarea, dimana pada tahun 2013 sebanyak 4,1 % dan 2018
sebesar 10% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Hasil laporan
rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak, tercatat bahwa angka
persalinan dengan SC pada tahun 2017 sebanyak 406, dan terjadi peningkatan di
tahun 2018 yaitu sejumlah 650. Akan tetapi pada tahun 2019 terjadi penurunan
sebesar 491, diikuti pada tahun 2020 sebesar 286 orang dan kembali meningkat
pada tahun 2021 menjadi 301 (Rekam Medik RSUD Waikabubak, 2022).
Kebersihan seseorang akan sangat mempengaruhi proses penyembuhan luka.
karena kuman dapat masuk melalui luka yang merupakan media yang baik bila
kebersihan diri 10 | P a g e kurang diperhatikan. Karena, sebaik apapun upaya
penyembuhan yang dilakukan, jika kebersihan diri kurang maka proses
penyembuhan luka pun terhambat (Batti, 2014) dalam (Atoy, Akhmad and
Febriana, 2019).
Peran perawat dalam menangani pasien post sectio caesarea sangat penting.
Dimana perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia,
meliputi aspek biologi, sosial dan spiritual. Personal hygiene merupakan hal
yang penting dan harus diperhatikan karena personal hygiene akan
mempengaruhi kesehatan seseorang. Berdasarkan data tersebut diatas,
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase ibu dengan sectio caesarea
yang sangat signifikan. Dimana peningkatan jumlah tersebut sangat berpengaruh
terhadap meningkatnya resiko infeksi yang merupakan salah satu faktor
berpengaruh dalam peningkatan AKI di Indonesia. Disamping itu, peran perawat
dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien khususnya personal hygiene perlu
diterapkan, sehingga penulis berencana untuk menerapan asuhan keperawatan
5
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pemenuhan dasar manusia
pada Ny”N” secara komprehensif menggunakan manajemen SOAP kebidanan
dengan melibatkan peran serta keluarga
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subjektif pada Ny”N”
b. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data obyektif pada Ny”N”
c. Mahasisiswa dapat melakukan analisa data pada Ny”N”
d. Mahasisiswa dapat membuat diagnosa kebidanan pada Ny”N”
e. Mahasiswa dapat melakukan Planning atau rencana kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dan masalah yang ada pada Ny”N”
f. Mahasiswa dapat mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan
kebidanan pada Ny”N”
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
abdomen dan uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih dai 1000
besar, dilakukan pada ibu dalam keadaan sadar kecuali dalam keadaan
sebagai berikut :
a. Faktor Janin
contohnya bayi yang terlalu besar dengan perkiraan berat lahir 9 4.000
sungsang berat janin lebih dari 3600 gram sudah dianggap besar
7
2012)
b. Letak Sungsang
Sekitar 3-5 % atau 3 dari 100 bayi lahir dalam posisi sungsang.
dibandingkan lahir dengan letak kepala yang normal. Oleh karena itu
2012)
c. Letak Lintang
Kelainan lain yang sering terjadi adalah letak lintang atau miring
dengan arah jalan lahir. Letak miring yang dimaksud yaitu letak kepala
pada posisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang lain. Pada
Kelainan letak lintang ini hanya terjadi sebanyak 1%. Kelainin ini
2012)
lahir, janin mendapat oksigen dari ibunya melalui ari-ari dan tali pusat.
darah tinggi atau kejang rahim, serta gangguan pada tali pusat (akibat
tali pusat terjepit antara tubuh bayi maka jatah oksigen yang disalurkan
2008).
e. Bayi Kembar
tinggi dari pada kelahiran satu bayi. Misalnya, lahir prematur atau lebih
cepat dari waktunya. Sering kali terjadi preeklampsi pada ibu yang
hamil kembar karena stres. Selain itu karena bayi kembar pun dapat
(Manuaba, 2012) 11
persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar
bawah 36 minggu.
g. Faktor Ibu
panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang
dilalui oleh janin ketika akan lahir secara alami. Bentuk panggul
menjadi eklamsi.
a. Insisi Abdominal
Pada dasarnya insisi ini adalah garis tengah subumbilikal dan insisi
abdominal transversa
1) Insisi Garis
tranversa. Insisi garis tegah subumblikal ini lebih mudah dan cepat,
2012).
2) Insisi Tranversa
teknis lebih sulit kususnya pada operasi berulang. Insisi 13 ini lebih
11
korpus uteri sedangkan section cesaria ismika atau profunda atau low
b. Insisi Uterus
Jalan masuk ke dalam uterus dapat melalui insisi garis tengah atau
untuk jalan keluar bayi. Operasi section caesarea jenis ini jarang
3) Insisi Kronig-Gelhon-Beck
13
untuk banyak akses. Insisi ini lebih sedikit komplikasi dari pada
cavum uteri bisa karena janin sudah mati dan laksung dilakukan
2008).
1. Pengertian
hygiene ini di perlukan baik pada orang sehat pada orang sakit, praktik
pakaiannya.
adalah :
a. Perawatan kulit
b. Mandi
c. Mulut
Jika pasien kurang merawat mulut akibatnya mukosa mulut kering atau
teriritasi dan menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat
normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena
secara terus-menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu
e. Rambut
karakteristik rambut.
untuk mencegh infeksi, bau dan cedera pada jaringan. Tetapi orang
seringkali tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri
akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, klien
g. Genitalia
personal hygiene.
Personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar klien
baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan intergritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN/KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Hari/Tanggal : Rabu 28 Juli 2023
Pengkaji : Kasianten
Ruang : RUANG NIFAS RSUD Tanjung
1. Identitas
a. Nama : Ny Nur Haeni
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Tgl Lahir/Umur : 01 Juli 1983/40 tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Menikah
f. Pekerjaan : Pedagang
g. Pendidikan Terakhir : SD
h. Alamat : Gili meno Kec.Pemenang
i. No. CM : 103847/BPJS PBI
j. Diagnostik Medis : Post SC atas indikasi KPD > 12 jam
+ gagal induksi
Penanggung Jawab
a. Nama : Tn Murdani
b. Tgl Lahir/Umur : 22 Maret 1985/38 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Petani
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan pasien
Riwayat Penyakit Sekarang :
1) Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri luka operasi dan menggigil, dan susah untuk
menggerakkan badan
2) Kronologi penyakit saat ini
20
Ibu hamil anak ke 6, anak pertama sampai ke 4 lahir secara normal usia
kehamilan 9 bulan, namun anak ke 3 lahir mati. Kehamilan ke 5 ibu
mengalami keguguran dan dilakukan kuretase
g. Pengkajian Biologis
AKTIFITAS/ KONDISI YANG DIRASAKAN
GEJALA SEBELUM SAKIT SESUDAH SAKIT
Rasa Nyeri Tidak ada Nyeri di bagian perut
menjalar kepinggang
Aktifitas Normal Terganggu karena sakit yg
dirasakan serta keluar
cairan dari kemaluan
Istirahat/Tidur Cukup Terganggu karena sakit yg
dirasakan
Cairan Minum 8 ltr/hari Minum 8 ltr/hari
Nutrisi Makan 3x sehari porsi Makan 3x sehari tapi porsi
sedikit karena kurangnya
cukup
nafsu makan
Eliminasi Normal warna Normal warna kekuningan
Urine kekuningan
Eliminasi Normal 1x sehari Normal 1x sehari
Feses
Pernafasan Normal Normal
Kardiovaskule Normal Normal
r
Personal Baik Ibu bisa melakukan Tidak
bisa melakukan secara
Hygiene
mandiri namun khawatir
karena tetap keluar air dari
kemaluan
Sexual Normal 1x seminggu Tidak pernah dilakukan
Psikology Emosi stabil Emosi kadang labil
Konsep Diri klien menyukai seluruh klien menyukai seluruh
bagian tubuhnya bagian tubuhnya dan ingin
cepat melahirkan
Hubungan Hubungan dengan Hubungan dengan keluarga
keluarga dan orang lain dan orang lain baik, tidak
Sosial
baik, tidak ada masalah ada masalah
Spiritual Klien beragama islam Klien tidak dapat
melakukan ibadah karena
dan tetap melakukan
22
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Kondisi klien secara umum : Baik
3) Tanda-tanda vital : TD 100/60 mmHg, N : 94x/mnt, S :
36.3 o C, SPO2 98 %.
4) TB/BB : 150 cm/ 63kg
5) Keadaan kulit : warna sawo matang, tdk ada
kelainan kulit
b. Pemeriksaan Cepalo Kaudal
1) Kepala : bentuk normal, rambut bersih
Mata : bersih, penglihatan normal, sclera tidak ikterus, konjungtiva
merah
Telinga : simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada nyeri, fungsi
pendengaran baik
Hidung : tidak ada polif, secret ataupun nyeri
Mulut : Bicara normal, bibir kering, lidah merah muda, selaput
mukosa normal
Gigi : Tidak ada caries, nafas agak bau, suara agak serak, ada dahak
2) Leher : Tidak ada kelainan, tidak ada nyeri telan
3) Dada : bentuk simetris, ada tarikan dinding dada, puting susu
menonjol terdapat pengeluaran colostrum
4) Abdomen : tidak ada kelainan
- Inspeksi: terlihat luka bekas operasi
- Palpasi : nyeri tekan bekas operasi
- Auskultasi : bisning usus dalam batas normal
- Perkusi : massa (-)
5) Genetalia :
Inspeksi : tidak ada luka perineum, terdapat pengeluaran lochea
+100 cc
23
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium :
Nama Test Hasil Satuan Nilai Metode
Rujukan
Darah Lengkap
Cyanide free hemoglobin
Hemoglobin 11.4 g/dl 11.4-17.7
Spectrophotmetry
(HGB) 11.37* ribu/u 4.3-11.30 Laser Optical
Flowcytometri
Leukosit (WBC) 3.96 juta/ul 4.0-5.50
Electronic impedance with
Eritrasit (RBC) 32.9% % 38.0-47.0 Hydrodynamic focusing DC
RBC pulse height detection
Hematokrit 227 Ribu/ul 150-450
Electronic impedance with
(HCT)\ 83,2 fl fl 80-100
Hydrodynamic focusing DC
Thrombosit 28.9 pg 26-32
Calculated
(PLT) 34.7 g/dl 32-36
Calculated
MCV 12.4 % 11.5-14.5
Calculated
MCH 9.1 Fl 6.5-9.5
Calculated
MCHC
Calculated
RDW-CV 0.4 % 0-1
MPV 13.5* % 1-3
Laser Optical
24
Urease-GLDH,UV
Sarcosine Oxidase
IFCC
GOD-POD
5. Terapi yang diberikan tgl 28 Juli 2023
a. infus RL drip Fentanyl + kentamin 10 tpm
25
D. Rencana (Intervensi)
N Tg Dx Tujuan dan Intervensi Rasional
o l Kriteria Hasil
1 28- Ketidaknyamana Setelah - Jaga - Denga
7- n akibat nyeri dilakukan kebersihan n
23 perut bekas Luka Asuhan badan dan menjag
SC kebidanan daerah luka a
selama 1 x 24 operasi person
jam untuk al
- Klien mampu mencegah hygien
mengidentifik terjadinya e
asi dan infeksi secara
26
E. Implementasi
Tgl Dx Jam Implementasi Respon Hasil
28-7- Ketidaknyamana 15.30 - Jaga personal - klien
n akibat nyeri Wita hygiene mengatakan
23
perut bekas luka dengan lebih
SC menganjurkan nyaman
ibu menggunak
menggunakan an kain
pakaian bersih yang bersih
dan kering dan kering
- Klien
mengataka
n bisa
mengontrol
rasa nyeri
luka SC
- Klien
tampak
nyaman
F. Evaluasi
Tgl Dx Jam Catatan Paraf
27
Perkembangan
29/07/2023 Ketidaknyamanan 06.00 DS :
akibat nyeri perut - Os mengeluh
Wita
luka SC masih nyeri
perut luka
SC
- Klien
mengatakan
mampu dan
mengerti tentang
personal hygiene
dan Teknik
relaksasi yang
telah diajarkan
DO:
- TD 102/70
mmHg, N :
90x/mnt, S : 36.3
o
C, SPO2 97 %.
Tfu 2 jari
bawah
pusat,Cut (+)
baik,
perdarahan
aktif (-), PPV
(+)
A: P401H3 post
SC 12 jam atas
indikasi KPD ≥
12 jam + gagal
induksi
P: Tindakan
dilanjutkan:
- Menjelaskan
hasil
pemeriksaan
- KIE personal
hygiene
- KIE pemenuhan
nutrisi
- Observasi lanjut
- Terapi :
28
terpasang Triway
Rl drip oxy 20
iu 28 tpm
Rl drip
kentamin +
fentanyl 10 tpm
Inj Asam
Tranexasamat
3x1/iv / jam
10.20 wita
Inj Ketorolac
3x1 amp/iv/jam
10.20 wita
Asering 2000
ml / 24 jam
Oxy 2 amp/24
jam
Obat oral
Asam
mefenamet 3x1
Asam
tranexasamat
3x1
Sf 2x1
29
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
33
Alim, Z., & Safitri, Y. A. 2016. Faktor yang mempengaruhi kejadian ketuban
pecah dini pada ibu hamil trimester III di rumah sakit bantuan lawang.
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 4(1), 95–103.
Asizah, A. 2019. Hubungan Usia, Paritas, Riwayat Ketuban Pecah Dini Dan
Preeklamsia Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini (Di Rsud Syarifah
Ambami Rato Ebu Bangkalan Kab. Bangkalan). STIKes Ngudia Husada
Madura.
Fitriyani, F. 2018. Faktor Determinan Pada Ketuban Pecah Dini. Jurnal Media
Kesehatan, 11(1). https://doi.org/10.33088/jmk.v11i1.357
Herawati, I., & Oktavianti, L. 2017. Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ketubsn
Pecah Dini Di Rsud Kota Bekasi Periode Juni-September 2016. Kesehatan
Komunitas, 9(2).
Huda, N., Sulastri, S. K., & Kp, S. E. S. 2013. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
ketuban pecah dini di RS PKU muhammadiyah surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta