Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KIE DAN KONSELING PADA CATIN

Disusun oleh:

Nama : ERMA YULIANI


Kelas : A

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2022
KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI DAN KONSELING PADA CALON
PENGANTIN (CATIN).
Konseling untuk calon pengantin merupakan proses pemberian informasi obyektif dan
lengkap, dilakukan secara sistematis dengan paduan keterampilan komunikasi interpersonal,
teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik bertujuan untuk membantu calon
pengantin mengenali kondisinya saat ini, masalah yang dihadapi dan menentukan jalan
keluar/upaya untuk mengatasi masalah tersebut. KIE calon pengantin bertujuan untuk
mendorong terjadinya proses perubahan prilaku ke arah yang positif, peningkatan
pengetahuan dan sikap agar memiliki prilaku yang sehat dan bertanggung jawab.

KIE UNTUK CALON PENGANTIN


Adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan
sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka mempersiapkan kehamilan dan
persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Dimana Pelayanan
dilakukan dengan menggunakan sarana dan media komunikasi, informasi, dan edukasi yang
diberikan sesuai kebutuhan klien dan dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau
fasilitas lainnya.

KIE dan Konseling pada Calon Pengantin dilakukan melalui:


1) Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi.
Menggunakan metode: ceramah tanya jawab, diskusi kelompok terarah, dan diskusi
interaktif
2) Pelayanan konseling.
Dapat diberikan secara individual, berpasangan, atau kelompok.
3) Pelayanan skrining kesehatan;
Dilakukan melalui:
a) Anamnesis
Untuk memperoleh informasi tentang keluhan, penyakit yang di derita, riwayat
penyakit, faktor risiko, termasuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa.
b) Pemeriksaan fisik.
Paling sedikit
meliputi:
 Pemeriksaan tanda vital
 pemeriksaan status gizi
 pemeriksaan tanda dan gejala anemia dan
 pemeriksaan fisik lengkap sesuai indikasi medis.
c) Pemeriksaan penunjang.
Merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan indikasi medisdan/atau
kebutuhan program kesehatan.

A. PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan Kesehatan ini dilakukan idealnya yaitu 3 bulan sebelum tanggal
pernikahan. Manfaatnya antara lain yaitu untuk :
 Mengetahui status kesehatan calon pengantin (catin)
 Memberikan waktu pengobatan apabila ditemukan masalah kesehatan
 Mencegah penularan penyakit kepada pasangan
 Mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang sehat
 Mempersiapkan kehamilan dan menghasilkan keturunan yang sehat dan berkualitas.
Catin akan dilakukan pengukuran tekanan darah, Berat badan, Tinggi badan,
Lingkar lengan atas (LILA), tanda- tanda anemia, pemeriksaan darah rutin ( Hemoglobin,
golongan darah dan rhesus), pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain atas indikasi
medis seperti gula darah, IMS, HIV, malaria, thalassemia, Hepatitis B, TORCH. Dan
selanjutnya akan diberikan KIE dan konseling Kesehatan reproduksi, pemberian tablet
dambah darah, skrining dan imunisasi TT, serta pengobatan sesuai permasalahan
Kesehatan.
Pada saat pemeriksaan calonpengantinakan diberikan pertanyaan tentang keluhan
Kesehatan yang sedang di alami, riwayat Kesehatan, dan deteksi dini adanya masalah
kejiwaan.Komunikasi Informasi Edukasi dan Konseling pada Catin antara lain:
1. Menjaga Kesehatan organ reproduksi
 Usahakan organ kemaluan dalam kondisi kering, setelah BAB/BAK lap dengan
menggunakan tissue/handuk yanglembut, kering, bersih, hal ini untuk menghidari
timbulnya jamur diarea kemaluan.
 Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat/ katun
 Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
 Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya
dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus
tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.
 Pada saat haid , seringlah mengganti pembalut paling lama setiap 4 jam sekali
 Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya
penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.
2. Menjaga Kesehatan jiwa
Sebelum menikah, calon pengantin harus mempersiapkan mental. Karena pada saat
pernikahan akan banyak terjadi penyesuaian terhadap karakter pasangan, penyesuaian
peran, ekonomi dan sosial. Oleh karena itu sangat penting bagi catin untuk menjaga
kesehatan jiwanya sebelum menikah.
Berikut cara menjaga Kesehatan jiwa antaralain:
 Katakan sesuatu yang positif pada diri sendiri.
 Kenali karakter calon pasangan dan keluarga
 Jalin hubungan baik dengan calon pasangan, keluarga maupun orang lain
 Bersama- sama menjaga Kesehatan keluarga seperti rajin olahraga, konsumsi
makanan berigizi seimbang, istirahat yang cukup.
 Tetap menjalani hobi yang positif

B. PEMBERIAN IMUNISASI.
Pelayanan yang diberikan kepada catin antara lain Imunisasi tetanus. Dilakukan dalam
upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi dalam rangka menyiapkan kehamilan yang sehat bagi ibu dan bayi. didasarkan
pada hasil skrining status imunisasi.
Imunisasi tetanus diperlukan untuk melindungi ibu dan bayi dari penyakit tetanus.
Sebelum pemberian imunisasi tetanus akan dilakukan screening imunisasi tetanus apakah
sudah mendapat 5 kali imunisasi/ belum, apabila belum, maka catin perempuan harus
melengkapinya di Puskesmas.

C. PEMBERIAN SUPLEMENTASI GIZI


Untuk mengoptimalkan asupan gizi pada masa sebelum hamil. Persiapan gizi perlu
dilakukan sebelum menikah, ini berkaitan dengan persiapan kehamilan, dimana proses
kehamilan membutuhkan cadangan nutrisi dari ibu. Persiapan gizi meliputi penentuan
status gizi dan pemenuhan gizi seimbang.
Status gizi ditentukan dengan pengukuran Indek Massa Tubuh (IMT) serta pengukuran
Lingkar Lengan atas bagi Catin perempuan.
Cara penghitungan IMT
Interpretasi nilai IMT ditampilkan dalam tabel berikut:
Status Gizi Kategori IMT
Sangat kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
Kurus Kekurangan BB tingkat ringan 17 – < 18,5
Normal Normal 18,5 – 25
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan >25 – 27
Obesitas Kelebihan BB tingkat berat >27

Sedangkan Lingkar Lengan Atas normalnya adalah 23,5 cm. Apabila LiLA catin kurang
dari 23,5 artinya catin mengalami KEK ( Kurang Energi Kronik)
Catin perlu mengkonsumsi lima kelompok pangan dengan seimbang. Kelima
kelompok pangan itu adalah makanan pokok, sayuran, lauk pauk, buah-buahan dan
minuman. Proporsi setiap kali makan. Selain itu upayakan untuk minum air putih kurang
lebih 8 gelas/ hari, hindari terlalu banyak minum teh/ kopi.

D. PELAYANAN MEDIS
Merupakan tata laksana untuk menindak lanjuti masalah kesehatan yang ditemukan pada
masa sebelum hamil.

E. PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA.


Dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Referensi:
1) Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi
Calon Pengantin
2) Kemeterian Kesehatan RI. (2020). Panduan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Calon
pengantin dalam Masa Pandemi Covid dan Adaptasi Kebiasaan Baru’
3) https://health.kompas.com/read/2020/10/11/090100068/10-cara-menjaga-kesehatan
mental?page=all
4) https://web.bapelkessemarang.id/artikel/persiapan-pranikah-dari-sisi-kesehatan-
reproduksi/
5) Permenkes RI Nomor 21 (2021).Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual

Anda mungkin juga menyukai