1. Tidak menjelaskan
2. Menjelaskan kurang tepat
3. Menjelaskan dengan tepat
7 Menjelaskan riwayat medis yang mempengaruhi
pelaksanaan operasi
Riwayat medis :
1. Riwayat penyakit paru-paru seperti asma, bronkitis
2. Riwayat penyakit infeksi pelvis,
3. Post operasi abdomen pelvis,
4. Riwayat alergi,
5. Riwayat DM,
6.Obesitas
1. Tidak menjelaskan
2. Menjelaskan kurang lengkap
3. Menjelaskan dengan lengkap
8 Menjelaskan syarat menggunakan metode kontrasepsi
MOW
Syarat :
1. Sukarela: Sesuai dengan keinginan ibu tanpa ada paksaan dari
siapapun.
2. Medis : Klien sehat tidak ada kontraindikasi pelaksanaan MOW
3.Bahagia : Terikat perkawinan yang sah danharmonis serta sudah
mempunyai anak sesuai keinginan
1. Tidak menjelaskan
2. Menjelaskan tidak lengkap
3. Menjelaskan dengan lengkap
1. Tidak menjelaskan
2. Menjelaskan ≤ 3
3. Menjelaskan > 3
10 Menjelaskan kontraindikasi MOW
1. Hamil
2. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
3. Infeksi sistemik/infeksi pelvis
4. Kurang mantap untuk melakukan operasi tubektomi/MOW
5. Kurang pasti mengenai keinginan untuk fertilitas dimasa depan
1. Tidak menjelaskan
2. Menjelaskan ≤ 3
3. Menjelaskan > 3
11 Menjelaskan keuntungan MOW
1. Sangat efektif
2. Bersifat permanen
3. Tidak mempengaruhi produksi ASI
4. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
5. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
6. Bebas dari efek samping hormonal
7. Tidak menaikkan resiko PRP
1. Tidak menjelaskan
2. Menjelaskan ≥ 3
3. Menjelaskan ≥ 4
12 Menjelaskan kerugian MOW
1.Tidak dapat dipulihkan kembali
2.Klien dapat menyesal kemudian hari
3. Ada rasa sakit/tidak nyaman setelah tindakan
4. Harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah/ginekologi atau dokter
yang terlatih
5. Tidak melindungi terhadap PMS
1. Tidak menjelaskan
2. Menjelaskan kurang dari 3
2. Menjelaskan ≥ 3
13 Menjelaskan mekanisme kerja MOW
Menutup/oklusi tuba falopii dengan mengikat dan
memotong/memasang cincin sehingga spermatozoa tidak
dapat bertemu dengan ovum
0. Tidak menjelaskan
1. Menjelaskan kurang tepat
2. Menjelaskan dengan tepat
14 Menjelaskan waktu pelaksanaan MOW
iklus haid
s/d ke 13 siklus haid (fase proliferasi)
3. Pasca persalinan ( 2 hari post partum/6 minggu post partum)
3. Pasca keguguran (pada 3 bulan pertama dalam waktu 7 hari
sepanjang tidak ada infeksi pelvik)
1. Tidak menjelaskan
2. Menjelaskan 2
3. Menjelaskan > 3
15 Melakukan evaluasi :
0 Tidak dilakukan
1 Menanyakan apakah klien sudah jelas/belum, atau meminta klien
mengulang kembali namun tidak memperhatikan
benar/tidaknya.
2 Menanyakan apakah klien sudah jelas/belum dan meminta klien
mengulang kembali, teruji memperhatikan apakah benar/salah
serta mengoreksi jika ada kesalahan.
Score maksimal : 20
C TEKNIK
NILAI AKHIR
TOTAL SCORE = 40
Σ score
NILAI AKHIR = x 100
40
4BAB 12
Tubektomi
Poin Penting untuk Penyedia Layanan dan Klien
Permanen. Dimaksudkan untuk memberikan perlindungan seumur hidup,
permanen, dan sangat efektif mencegah kehamilan. Umumnya tidak
mungkin pulih kembali.
Bekerja karena tuba falopi diblok atau dipotong. Sel-sel telur yang dilepas
ovarium tidak dapat bergerak ke tuba, sehingga tidak bertemu dengan
sperma.
Lebih
efektif
Seberapa efektif?
Satu dari metode yang paling efektif tetapi mempunyai
risiko rendah untuk gagal:
Kurang dari 1 kehamilan per 100 wanita pada tahun
pertama setelah prosedur sterilisasi (5 per 1.000
wanita). Hal ini berarti 995 dari setiap 1.000 wanita
Kurang
yang mengandalkan tubektomi tidak akan hamil. efektif
Risiko rendah kehamilan tetap ada setelah
tahun pertama penggunaan dan berlanjut
sampai dengan wanita mencapai menopause.
- Setelah 10 tahun penggunaan: Sekitar 2
kehamilan per 100 wanita (18 hingga 19
per 1.000 wanita).
Efektivitas sedikit bervariasi bergantung pada
bagaimana tuba diblok, tetapi angka kehamilan
rendah pada semua teknik. Salah satu teknik
yang paling efektif adalah dengan memotong
dan mengikat ujung tuba falopi yang telah
dipotong setelah melahirkan (tubektomi
pascapersalinan).
Kesuburan tidak kembali karena sterilisasi umumnya tidak reversibel.
Prosedur dimaksudkan permanen. Bedah pemulihan (rekanalisasi tuba) sulit,
mahal, dan tidak tersedia pada hampir semua tempat. Ketika dilakukan, bedah
pemulihan sering tidak mengarah pada kehamilan (lihat Pertanyaan 7, halaman
229).
Perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual: tidak ada.
Tubektomi
Semua wanita dapat menjalani tubektomi. Tidak ada kondisi medis yang
menghambat seorang wanita untuk menjalani tubektomi. Daftar tilik ini
menanyakan kepada klien tentang kondisi medis yang diketahui yang mungkin
membatasi kapan, di mana, atau bagaiamana prosedur tubektomi semestinya
dilakukan. Tanyakan kepada klien pertanyaan berikut. Jika klien menjawab
‘tidak’ pada semua pertanyaan, prosedur tubektomi dapat dilakukan pada
kondisi rutin tanpa penundaan. Jika klien menjawab ‘ya’ pada satu pertanyaan,
ikuti instruksi yang menganjurkan perhatian, tunda, atau janji khusus.
Dalam daftar tilik berikut:
Perhatian berarti prosedur dapat dilakukan dalam kondisi rutin tetapi
dengan persiapan dan tindakan pencegahan ekstra, bergantung pada kondisi.
Tunda berarti menunda tubektomi. Kondisi ini harus ditangani dan
dipecahkan sebelum tubektomi dapat dilakukan. Berikan klien metode lain
untuk digunakan hingga prosedur dapat dilakukan.
Khusus berarti janji khusus semestinya disusun untuk melakukan prosedur
dalam keadaan dokter bedah dan staf berpengalaman, peralatan untuk
melakukan anestesi umum, dan dukungan medis cadangan lain tersedia.
Dalam kondisi ini, kapasitas untuk menentukan prosedur dan rejimen
anestesi yang paling tepat juga dibutuhkan. Bantu klien memilih metode lain
untuk digunakan hingga prosedur dapat dilakukan.
219
Komplikasi pascapersalinan atau pasca aborsi serius
(seperti infeksi, perdarahan, atau trauma) kecuali ruptur
atau perforasi uterus (khusus; lihat bawah)
Hematometra (sejumlah besar darah di dalam uterus)
Tidak terkait dengan kehamilan
Perdarahan vaginal oleh sebab yang tidak dapat dijelaskan
yang mengarah pada kondisi medis yang mendasari
Servisitis, klamidia, atau gonore purulen
Penyakit radang panggul
Kanker panggul (pada beberapa kasus, pengobatan dapat
membuat klien menjadi steril)
Penyakit tropoblas malignan
220
Kriteria Kelayakan Medis untuk Tubektomi (lanjutan)
2. Apakah Anda mengalami gangguan jantung, stroke, tekanan darah
tinggi, diabetes. atau komplikasi diabetes? Jika ya, apa masalahnya?
Tidak YA Jika ia mengalami hal berikut, gunakan perhatian:
Tekanan darah tinggi terkontrol
Tekanan darah tinggi ringan (140/90 hingga 159/99 mm Hg)
Riwayat stroke atau penyakit jantung tanpa komplikasi
Diabetes tanpa kerusakan arteri, penglihatan, ginjal, atau
sistem saraf
221
Bedah perut elektif saat sterilisasi direncanakan
Depresi
Usia muda
Lupus dengan antibodi antifosfolipid negatif tanpa komplikasi
Jika ia mengalami hal berikut, tunda tubektomi:
Penyakit kandung empedu simtomatik
Hepatitis viral aktif
Anemia defisiensi besi berat (hemoglobin kurang dari 7 g/dl)
Penyakit paru (bronkitis atau pneumonia)
Infeksi sistemik atau gastroentritis signifikan
Infeksi kulit perut
Sedang menjalani bedah perut untuk gawat darurat atau
infeksi, atau bedah mayor dengan imobilisasi berkepanjangan.
222
Pentingnya Penilaian Klinis
Karena tubektomi melibatkan prosedur bedah dan penggunaan anestesi lokal
(dengan atau tanpa sedasi dan analgesi), klien harus menjalani penilaian klinis
yang seksama, komprehensif, serta terfokus. Penilaian ini penting pada setiap
kasus, namun lebih penting ketika dilakukan di area yang sulit dijangkau, di luar
layanan, atau di fasilitas yang jauh dari layanan kesehatan dengan level lebih
tinggi yang mendukung.
Penilaian harus mencakup kajian dalam Kriteria Kelayakan Medis (di atas) dan
pemeriksaan panggul/genital. Lihat Bab 25, halaman 368, pada Pentingnya
Prosedur yang Dipilih untuk Menyediakan Metode Keluarga Berencana.
Menjalani Tubektomi
Kapan Prosedur Dilakukan?
PENTING: Jika tidak ada alasan medis untuk menunda, seorang wanita dapat
menjalani prosedur tubektomi kapanpun ia menghendaki selama yakin ia tidak
hamil dan tidak ada kondisi medis yang menghambat. Untuk meyakinkan bahwa ia
tidak hamil, gunakan Daftar Tilik Kehamilan (bagian dalam sampul belakang).
Kondisi wanita Kapan memulai
Menstruasi teratur Kapan saja pada bulan tersebut
atau berganti dari
Kapanpun dalam 7 hari setelah permulaan
metode lain
menstruasi. Tidak perlu menggunakan metode
kontrasepsi tambahan sebelum prosedur.
Jika lebih dari 7 hari setelah permulaan
menstruasi, klien dapat menjalani prosedur
kapanpun selama yakin ia tidak hamil.
Jika klien berganti dari pil, ia dapat melanjutkan
penggunaan pil hingga menyelesaikan paket pil
untuk menjaga siklus regulernya.
Jika klien berganti dari AKDR, ia dapat segera
menjalani prosedur (lihat AKDR-Copper,
Berganti dari AKDR ke Metode Lain, halaman
172).
223
Setelah keguguran Dalam 48 jam setelah aborsi tanpa komplikasi,
atau abortus jika sebelumnya klien telah memberikan informed
choice secara sukarela.
224
Tujuh Poin Informed Consent
226
5. Penyedia layanan membuat irisan horisontal kecil (2-5 cm) pada area yang
telah dianestesi. Hal ini biasanya menimbulkan sedikit nyeri. (Untuk wanita
yang baru saja melahirkan, insisi dibuat pada tepi bawah pusar.)
6. Masing-masing tuba diikat dan dipotong atau ditutup dengan penjepit atau
cincin.
7. Penyedia layanan menutup insisi dengan jahitan da n
menutupnya dengan perban perekat.
8. Wanita mendapat instruksi tentang apa yang
harus ia lakukan setelah meninggalkan klinik atau
rumah sakit (lihat Menjelaskan Perawatan Diri
pada Tubektomi, halaman 224). Biasanya klien
dapat pulang dalam beberapa jam.
Prosedur Laparoskopi
1. Penyedia layanan menggunakan prosedur pencegahan infeksi yang benar
sepanjang waktu (lihat Pencegahan Infeksi di Klinik, halaman 376).
2. Penyedia layanan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panggul.
Pemeriksaan panggul untuk menilai kondisi dan mobilitas uterus.
3. Wanita biasanya mendapat sedikit sedasi dan analgesi untuk membuatnya
rileks. Klien tetap terjaga. Anestesi lokal disuntikkan di bawah pusar. Klien
tidak akan mengalami nyeri berlebih.
4. Penyedia layanan menempatkan jarum khusus ke dalam perut wanita, dan
melalui jarum tersebut, menggembungkan perut dengan gas atau udara. Hal
ini menyebabkan dinding perut menjauh dari organ panggul.
5. Penyedia layanan membuat insisi kecil (sekitar 1 cm) pada area yang telah
dianestesi dan memasukkan laparoskop. Laparoskop adalah suatu tabung
tipis yang panjang dan memiliki lensa. Melalui lensa ini penyedia layanan
dapat melihat bagian dalam tubuh dan menemukan 2 tuba falopi.
6. Penyedia layanan memasukkan alat melalui laparoskop (atau, terkadang,
melalui insisi kedua) untuk menutup tuba falopi.
7. Masing-masing tuba ditutup dengan penjepit atau cincin, atau dengan listrik
yang saat ini digunakan untuk memblok tuba (elektrokoagulasi).
8. Penyedia layanan menyingkirkan alat dan laparoskop. Gas atau udara
dikeluarkan dari perut wanita. Penyedia layanan menutup insisi dengan
jahitan dan menutupnya dengan perban perekat.
9. Wanita mendapat instruksi tentang apa yang harus ia lakukan setelah
meninggalkan klinik atau rumah sakit (lihat Menjelaskan Perawatan Diri
pada Tubektomi, halaman 224). Biasanya klien dapat pulang dalam beberapa
jam
227
Mendukung keputusan pasangan untuk mengakhiri fertilitasnya jika tidak
menginginkan anak lagi
Mendiskusikan alternatif tubektomi
Menunjukkan pengertian dan dukungan kepada klien melalui prosedur dan
pemulihan
Menggunakan kondom secara konsisten sebagai tambahan tubektomi jika ia
menderita IMS/HIV atau berpikir bahwa ia berisiko IMS/HIV
228
Memberikan Dukungan pada Klien
Menjelaskan Perawatan Diri pada Tubektomi
Sebelum Menggunakan kontrasepsi lain hingga prosedur
prosedur dilakukan.
dilakukan, Tidak makan selama 8 jam sebelum bedah. Klien
wanita dapat minum cairan jernih hingga 2 jam sebelum
semestinya bedah.
Tidak menggunakan obat-obatan selama 24 jam
sebelum bedah (kecuali klien diminta untuk
melakukannya).
Jika memungkinkan menggunakan baju yang bersih,
tidak ketat ke fasilitas kesehatan.
Tidak menggunakan cat kuku atau perhiasan.
Jika memungkinkan, membawa teman atau kerabat
untuk mengantar pulang setelahnya.
Setelah prosedur Beristirahat selama 2 hari dan hindari pekerjaan aktif
dilakukan, dan mengangkat berat selama seminggu.
wanita Jaga insisi tetap bersih dan kering
selama 1 hingga 2 hari.
semestinya
Hindari menggosok insisi selama 1
minggu.
Tidak berhubungan seksual
setidaknya selama 1 minggu,
berikutnya hanya jika ia merasa
nyaman untuk berhubungan seksual.
Apa yang
Klien mungkin mengalami nyeri dan bengkak pada
dilakukan terkait perut setelah prosedur dilakukan. Masalah tersebut
masalah yang biasanya hilang dalam beberapa hari. Sarankan
paling umum ibuprofen (200-400 mg), parasetamol (325-1000 mg),
terjadi atau pereda nyeri lainnya. Klien seharusnya tidak
menggunakan aspirin, yang dapat memperlambat
pembekuan darah. Jarang dibutuhkan pereda nyeri
yang lebih kuat. Jika klien menjalani laparaskopi, klien
dapat mengalami nyeri bahu atau merasa kembung
selama beberapa hari.
Rencana Tindak lanjut dalam 7 hari atau setidaknya dalam 2
kunjungan ulang minggu sangat disarankan. Namun, seharusnya tidak
ada penolakan untuk melakukan sterilisasi, dengan
alasan kunjungan ulang sulit atau tidak
memungkinkan.
Penyedia layanan kesehatan memeriksa lokasi insisi,
melihat tanda-tanda infeksi, dan melepas jahitan. Hal
ini dapat dilakukan di klinik, di rumah klien (misalnya
dilakukan oleh petugas paramedik yang dilatih secara
khusus), atau di pusat kesehatan lainnya.
229
“Kembali Kapan Pun”: Alasan untuk Kembali
Yakinkan setiap klien bahwa ia dapat kembali kapanpun – sebagai contoh, jika
klien menjumpai masalah atau pertanyaan, atau klien berpikir bahwa ia mungkin
hamil. (Beberapa sterilisasi gagal dan wanita menjadi hamil.) Juga jika:
Klien mengalami perdarahan, nyeri, bernanah, rasa panas, bengkak, atau
kemerahan pada luka yang memburuk atau tidak sembuh.
Klien mengalami demam tinggi (lebih dari 38°C/101°F)
Klien pingsan, nyeri kepala ringan yang menetap, atau pusing berat dalam 4
minggu pertama dan terutama pada minggu pertama.
Anjuran kesehatan umum: Klien yang tiba-tiba merasakan gangguan kesehatan
yang serius, harus segera mencari layanan kesehatan dari perawat atau dokter.
Biasanya metode kontrasepsi bukan sebagai penyebab, namun klien tetap harus
memberitahukan metode kontrasepsi yang digunakan kepada perawat atau
dokter.
Membantu Klien
Pengelolaan Berbagai Masalah
Masalah yang Dilaporkan sebagai komplikasi
Permasalahan mempengaruhi kepuasan klien terhadap tubektomi. Klien
berhak mendapat perhatian penyedia layanan. Jika klien melaporkan
komplikasi tubektomi, dengarkan kekhawatirannya, berikan nasihat dan
dukungan, dan, jika perlu, atasi. Pastikan klien memahami dan sepakat
dengan nasihat yang diberikan.
230
Nyeri hebat pada perut bawah
Jika tindakan bedah dilakukan baru-baru saja, nilai masalah lain yang
mengindikasikan bahwa kondisi tersebut terkait dengan bedah, seperti
perdarahan, turunnya nafsu makan, kurangnya bowel transit, kurangnya
berkemih, atau demam. Jika terdapat salah satu kondisi tersebut, segera
rujuk ke fasilitas lanjut dengan kapabilitas bedah.
Jika tindakan bedah dilakukan beberapa bulan atau tahun yang lalu, curigai
kehamilan ektopik.
Diduga Hamil
Periksa apakah klien hamil, termasuk kemungkinan kehamilan ektopik.
231
Pertanyaan dan Jawaban Tentang Tubektomi
1. Apakah sterilisasi akan mengubah atau menghentikan menstruasi
wanita?
Tidak. Sebagian besar penelitian menunjukkan tidak ada perubahan besar
pola perdarahan setelah tubektomi. Jika wanita menggunakan metode
hormonal atau AKDR sebelum sterilisasi, pola perdarahannya akan
kembali seperti sebelum klien menggunakan metode-metode tersebut.
Sebagai contoh, wanita yang berganti dari kontrasepsi pil kombinasi ke
tubektomi mungkin mendapati perdarahan yang lebih banyak seperti
menstruasi yang kembali ke pola biasanya. Namun perlu diingat bahwa
menstruasi biasanya akan menjadi kurang teratur sejalan mendekati
menopause.
2. Apakah sterilisasi menyebabkan wanita kehilangan dorongan seksual?
Membuatnya gemuk?
Tidak. Setelah sterilisasi seorang wanita akan terlihat dan merasa seperti
sebelumnya. Klien dapat berhubungan seksual seperti sebelumnya. Klien
mungkin mendapati bahwa ia lebih menikmati hubungan seksual karena
tidak perlu khawatir menjadi hamil. Klien tidak akan mengalami
peningkatan berat badan karena prosedur sterilisasi.
3. Apakah sterilisasi harus ditawarkan hanya pada wanita yang telah
memiliki jumlah anak tertentu, yang sudah mencapai umur tertentu,
atau yang sudah menikah?
Tidak. Tidak ada pembenaran untuk menolak sterilisasi bagi wanita hanya
karena umur, jumlah anak hidup, gender anak yang hidup, atau status
pernikahannya. Penyedia layanan kesehatan tidak boleh memaksakan
aturan ketat mengenai umur, jumlah anak, umur anak terakhir, atau status
pernikahan. Setiap wanita harus diperbolehkan menentukan sendiri
apakah ia ingin menginginkan anak lagi atau tidak dan apakah ia ingin
menjalani sterilisasi atau tidak.
4. Apakah tidak mudah bagi wanita dan penyedia layanan kesehatan
untuk menggunakan anestesi umum? Mengapa menggunakan anestesi
lokal?
Anestesi lokal lebih aman. Anestesi umum lebih berisiko dari pada
prosedur sterilisasi sendiri. Penggunaan anestesi lokal yang benar
menyingkirkan sumber risiko terbesar tunggal prosedur tubektomi –
anestesi umum. Setelah anestesi umum, biasanya wanita juga merasa mual.
Hal ini tidak sesering itu terjadi setelah anestesi lokal.
Namun ketika menggunakan anestesi lokal dengan sedasi dan analgesi,
penyedia layanan harus menjaga supaya wanita tidak over dosis dengan
sedasi. Mereka juga harus menangani wanita dengan hati-hati dan
berbicara dengannya sepanjang prosedur. Hal ini membantu klien tetap
tenang. Pada banyak klien, sedasi dapat dihindari, terutama dengan
konseling yang baik dan penyedia layanan yang terampil.
232
5. Apakah wanita yang telah menjalani prosedur sterilisasi tetap merasa
khawatir menjadi hamil lagi?
Umumnya tidak. Tubektomi sangat efektif mencegah kehamilan dan
dimaksudkan sebagai metode yang permanen. Namun, tubektomi tidak
100% efektif. Wanita yang sudah disterilisasi memiliki risiko rendah untuk
hamil; Sekitar 5 per 1.000 wanita menjadi hamil dalam satu tahun setelah
prosedur. Risiko rendah kehamilan terus berlanjut setelah tahun pertama
dan hingga wanita mencapai menopause.
6. Kehamilan setelah tubektomi jarang terjadi, tetapi mengapa hal
tersebut terjadi?
Paling sering karena wanita sudah hamil pada waktu sterilisasi. Pada
beberapa kasus terjadi pembukaan tuba falopi. Kehamilan juga dapat
terjadi jika penyedia layanan memotong pada tempat yang salah dan bukan
pada tuba falopi.
7. Apakah sterilisasi dapat dipulihkan ketika wanita ingin memiliki anak
lagi?
Umumnya tidak. Sterilisasi dimaksudkan sebagai metode yang permanen.
Orang yang mungkin menginginkan anak lagi semestinya memilih metode
keluarga berencana yang lain. Bedah pemulihan sterilisasi memungkinkan
hanya untuk beberapa wanita – wanita yang memiliki tuba falopi tertinggal
yang cukup. Bahkan di antara mereka, pemulihan sering tidak mengarah
ke kehamilan. Prosedur ini sulit dan mahal, dan penyedia layanan yang
mampu untuk melakukan bedah ini sulit ditemukan. Ketika kehamilan
terjadi setelah pemulihan, risiko kehamilan ektopik lebih besar dibanding
biasanya. Sehingga, sterilisasi harus dianggap tidak dapat dipulihkan.
8. Apakah lebih baik wanita yang menjalani tubektomi atau pria yang
menjalani vasektomi?
Setiap pasangan harus memutuskan mana metode yang terbaik bagi
mereka. Keduanya merupakan metode yang sangat efektif, aman, dan
permanen bagi pasangan yang tahu bahwa mereka tidak menginginkan anak
lagi. Idealnya, pasangan semestinya mempertimbangkan keduanya. Jika
keduanya dapat diterima oleh pasangan, vasektomi lebih disarankan
karena lebih sederhana, lebih aman, lebih mudah, dan lebih murah
dibanding tubektomi.
9. Apakah prosedur tubektomi menyakitkan?
Ya, sedikit. Wanita yang mendapat anestesi lokal tidak akan merasakan
nyeri kecuali pada kasus khusus, dan mereka tetap sadar. Wanita dapat
merasakan penyedia layanan kesehatan menggerakkan rahim dan tuba
falopinya. Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Jika pembius atau
anestesiologis terlatih dan peralatan yang sesuai tersedia, anestesi umum
dapat dipilih bagi wanita yang sangat takut pada nyeri. Wanita dapat
merasa sakit dan lemah untuk beberapa hari atau bahkan beberapa minggu
setelah bedah, tetapi ia akan segera kuat kembali.
233
10. Bagaimana penyedia layanan kesehatan dapat
membantu seorang wanita mengambil keputusan
terkait tubektomi? Memberikan informasi yang jelas dan
berimbang tentang tubektomi dan metode keluarga berencana
lainnya, dan membantu wanita berpikir dengan
keputusannya secara penuh. Secara menyeluruh
diskusikan perasaannya mengenai memiliki anak dan
mengakhiri fertilitasnya. Sebagai contoh, penyedia layanan
dapat membantu wanita berpikir mengenai apa yang akan
dirasakannya terkait perubahan hidup yang mungkin terjadi
seperti perubahan pasangan atau kematian anak. Tinjau 7 Poin
Informed Consent untuk meyakinkan bahwa klien mengerti
prosedur sterilisasi (lihat halaman 219).
11. Apakah tubektomi meningkatkan risiko kehamilan
ektopik? Tidak. Justru sebaliknya, tubektomi sangat
mengurangi risiko kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik
sangat jarang terjadi di antara wanita yang menjalani prosedur
sterilisasi. Tingkat kejadian kehamilan ektopik pada wanita
setelah tubektomi adalah 6 per 10.000 wanita per tahun.
Tingkat kejadian kehamilan ektopik pada wanita di Amerika
Serikat yang tidak menggunakan kontrasepsi adalah 65 per
10.000 wanita per tahun.
Pada kejadian yang jarang terjadi yaitu kegagalan sterilisasi dan
kehamilan terjadi, 33 per 100 (1 dari setiap 3) kehamilan ini
adalah ektopik. Dengan demikian, sebagian besar kehamilan
yang terjadi setelah kegagalan sterilisasi bukanlah ektopik.
Kehamilan ektopik tetap dapat mengancam jiwa sehingga
penyedia layanan harus waspada bahwa kehamilan ektopik
dapat terjadi jika sterilisasi gagal.
12. Di mana tubektomi dapat dilakukan?
Jika tidak ada kondisi medis sebelumnya yang membutuhkan janji khusus:
Minilaparotomi dapat dilayani di pusat maternitas dan
fasilitas kesehatan dasar di mana bedah dapat dilakukan. Hal
ini meliputi baik fasilitas permanen dan sementara yang
dapat merujuk wanita ke tingkat layanan yang lebih tinggi
bila dijumpai kegawatdaruratan.
Laparoskopi membutuhkan pusat dengan peralatan yang
lebih baik, di mana prosedur dilakukan secara rutin dan
pembius tersedia.
234