Anda di halaman 1dari 58

PENGARUH PEMBERIAN TEHNIK AKUPRESURE

TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN


KALA I DI RSU ANUTAPURA PALU

SKRIPSI

NIRWANA
201601P204

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2018

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh
Tehnik Akupresure Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 di RSU Anutapura
Palu adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau kutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di
bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta skripsi saya kepada STIKes
Widya Nusantara Palu.

Palu, agustus 2018

Materai 6000

Nirwana
NIM 201601P204

ABSTRAK
NIRWANA. Pengaruh Pemberian Tehnik Akupresure Terhadap Tingkat Nyeri
Persalinan Kala 1 di RSU Anutapura Palu. Dibimbing oleh PESTA CORRY S
dan HASNIDAR.
Nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dirasakan oleh wanita
pada setiap kelahiran bayi. Menurut world health organization (WHO)
memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari
jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan.
Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari
500.000 meninggal pada tahun 1995. Banyak metode yang dilakukan untuk
menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun
nonfarmakologi. Akupresure merupakan salah satu tehnik pengobatan tradisional
cina yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri, mengobati penyakit dan
cidera. Akupresure dilakukan dengan memberikan tekanan fisik pada beberapa
titik pada permukaan tubuh yang merupakan tempat sirkulasi energi dan
keseimbangan pada kasus gejala nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh pemberian tehnik akupresure terhadap tingkat nyeri persalinan kala 1 di
RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain experimen
dengan pendekatan one group pretest and posttest desing, jumlah populasi dalam
penelitian ini sebanyak 10 responden dengan metode probability sampling melalui
tehnik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil
penelitian ada pengaruh pemberian tehnik akupresure terhadap tingkat nyeri
persalinan kala I di RSU Anutapura Palu, dengan nilai p = 0,000 (< 0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian tehnik akupresure
terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di RSU Anutapura Palu.
Kata kunci : Tehnik Akupresure, Nyeri Persalinan.

ABSTRACT
NIRWANA. The Effect of Giving Acupressure Technique on the Level of Labor
Pain in Stage One at Anutapura General Hospital Palu. Under Supervisions of
Pesta Corry S and Hasnidar.

Labor pain is a physiological process that is felt by women at every baby's


birth. According to the World Health Organization (WHO) estimates that 210
million pregnancies occur throughout the world every year. From this number 20
million women experience pain as effect of pregnancy. Around 8 million
experienced life-threatening complications and more than 500.000 died in 1995.
Many methods are conducted to reduce pain in labor, both pharmacologically
and non-pharmacologically. Acupressure is one of the traditional Chinese
medicine techniques that can be used to reduce pain, treat diseases and injuries.
Acupressure is done by giving physical pressure at some point on the surface of
the body which is a place of energy circulation and balance in case of pain
symptom. The objective of this research is to find out the effect of giving
acupressure technique on the level of labor pain in stage one at Anutapura
general hospital Palu. The research type is quantitative with experimental design
with one group approach pretest and posttest design, the number of population
were 10 respondents with probability sampling method through purposive
sampling technique. Data analysis used paired t test. The result of the research
shows that there is the effect of giving acupressure technique on the level of labor
pain in stage one with value of p=0.000 (<0.05). The conclusion of this research
is there is the effect of giving acupressure technique on the level of labor pain in
stage one at Anutapura general hospital Palu.

Keywords: Acupressure Technique, Labor Pain

PENGARUH PEMBERIAN TEHNIK AKUPRESURE


TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN
KALA I DI RSU ANUTAPURA PALU

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi


Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu

NIRWANA
201601P204

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2018

PENGARUH PEMBERIAN TEHNIK AKUPRESURE


TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN
KALA 1 DI RSU ANUTAPURA PALU
SKRIPSI

NIRWANA
201601P204

Skripsi ini Telah Diujikan


Tanggal 13 agustus 2018
Penguji I,
Hadijah Bando, SST.,M.Kes. (.............................................)
NIK 20080901003

Penguji II,
DR. Pesta Corry S. Dipl. Mw. S.KM., M.Kes. (.............................................)
NIK 20080902002

Penguji III,
Hasnidar, S.Kep., Ns., M.Kep. (.............................................)
NIK 20110901001
Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya nusantara palu

DR. Tigor Situmorang, MH., M.Kes


NIK
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
karuniaNya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak tanggal 19-25 juli 2018 ini ialah maternitas,
dengan judul pengaruh “tehnik akupresure terhadap tingkat nyeri persalinan kala
1 di RSU Anutapura Palu”, Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Starata I keperawatan (S-I) pada program studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu.

Dalam penyusunan skripsi ini penelitian mulai dari awal sampai dengan
selesainya, penulis ingin memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada
Kedua orang tua Ayahanda (Sakaria) dan ibunda (Nurbaya) serta kakak dan adik-
adikku yang telah banyak memberikan dukungan dan doa serta bantuan yang
begitu besar baik dalam bentuk moril maupun materi selama menempuh
pendidikan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

Bersama ini perkenankan saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-


besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. DR. Pesta Corry S. Dipl.Mw. S.KM., M. Kes., selaku ketua yayasan STIKes
Widya Nusantara Palu dan sekaligus pembimbing I.
2. DR. Tigor H. Situmorang, M.H., M.Kes., selaku ketua STIKes Widya Nusantara
Palu.
3. Hasnidar, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku ketua program studi ilmu keperawatan
STIKes Widya Nusantara Palu dan sekaligus pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
4. Hadijah Bando, SST.,M.Kes., selaku penguji utama yang telah memberikan kritik
dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
5. Dr. Ruslan Ramlan Ramli, Sp.S., Selaku Direktur RSU Anutapura palu.
6. Seluruh dosen pengajar yang telah membagi ilmunya kepada penulis beserta
seluruh staf tata usaha dan staf perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu, yang telah banyak membantu dalam berbagai pelayanan
dan administrasi ademik.
7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Non Reguler Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu Angkatan 2016, yang
selalu memberikan motivasi dan dukungan selama proses penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi
ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu kesehatan,
khususnya di bidang ilmu keperawatan.

Palu, agustus 2018

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

HALAMAN JUDUL v

LEMBAR PENGESAHAN vi

PRAKATA vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitin 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori 5
2.2 Kerangka Teori 14
2.3 Kerangka Konsep 16
2.4 Hipotesis 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian 17
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 17
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 17
3.4 Variabel Penelitian 19
3.5 Defenisi Operasional 20
3.6 Instrumen Penelitian 21
3.7 Tehnik Pengumpulan Data 21
3.8 Analisis Data 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 25
4.2 Pembahasan 30
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 33
5.2 Saran 33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Di RSU


Anutapura Palu 25
Tabel 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Di RSU Anutapura Palu 26
Tabel 4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Di RSU Anutapura Palu 26
Tabel 4.2.5 Status Akupresure Berdasarkan Sebelum Dilakukan
Akupresure 27
Tabel 4.2.6 Status Akupresure Berdasarkan Sesudah Dilakukan
Akupresure 27
Tabel 4.2.7 Distribusi Skala Nyeri Sebelum Latihan Akupresure
Di Ruang Kamar Bersalin 28
Tabel 4.2.8 Distribusi Skala Nyeri Sesudah Latihan Akupresure
Di Ruang Kamar Bersalin 28
Tabel 4.2.3.1 Distribusi Uji Statistik Normalitas Data 29
Tabel 4.2.3.2 Pengaruh Pemberian Tehnik Akupresure Sebelum Dan
Sesudah Latihan Akupresure 30

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori 17


Gambar 2.2 Kerangka Konsep 18
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian


Lampiran 2 : Lembar Observasi
Lampiran 3 : Surat Permohonan Pengambilan Data Awal
Lampiran 4 : Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 5 : Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 6 : Surat Balasan Penelitian
Lampiran 7 : Lembar Permohonan Responden
Lampiran 8 : Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 9 : Master Tabel
Lampiran 10 : Hasil Pengolahan Data
Lampiran 11 : Riwayat hidup
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Persalinan normal menurut WHO (World Health Organization) adalah
persalinan yang dimulai secra spontan, beresiko rendah pada awal persalinan
dan tetap demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam
presentase belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan
setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat. WHO
memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari
jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan.
Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari
500.000 meninggal pada tahun 1995 .
Persalinan atau partus adalah proses membuka dan menipisnya serviks
dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi
baik ibu maupun janin (Hidayat dkk, 2010).
Nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dirasakan oleh
wanita pada setiap kelahiran bayi. Nyeri persalinan dideskripsikan sebagai
kontraksi miometrium (Cunningham dkk, 2009). Nyeri pada persalinan ada
dua macam yaitu : nyeri rahim-mulut rahim dan nyeri perineal. Serabut saraf
sensorik rahim dan mulut rahim berjalan bersama saraf simpatis rahim
memasuki sumsum tulang belakang melalui saraf torakal 10-11-12 karena itu
nyeri rahim terutama dirasakan pada dermatom torakal10,11 dan 12. Nyeri
rahim-mulut rahim ini merupakan perasaan subjektif, terdapat pada kala 1
persalinan. Nyeri paling hebat dirasakan pada fase akhir persalinan ketika
pembukaan mulut rahim dan kekuatan kontraksi rahim mencapai maksimal.
Banyak metode yang dilakukan untuk menurunkan nyeri pada
persalinan, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Penggunaan
metode farmakologi mempunyai efektifitas yang lebih baik di banding
dengan metode nonfarmakologi, namun penggunaan metode farmakologi
sering menimbulkan efek samping dan kadang tidak memiliki efek yang
diharapkan (Burroughs dkk, 2012). Sedangkan metode nonfarmakologi selain
menurunkan nyeri pada persalinan juga mempunyai efek noninvasif,
sederhana, efektif, dan tanpa efek yang membahayakan (Bobak, 2008).
Akupresure merupakan salah satu tehnik pengobatan tradisional cina
yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri, mengobati penyakit dan
cidera. Akupresure dilakukan dengan memberikan tekanan fisik pada
beberapa titik pada permukaan tubuh yang merupakan tempat sirkulasi energi
dan keseimbangan pada kasus gejala nyeri. Tehnik akupresure ini tidak
invatif, aman, dan efektif. Akupresure terbukti dapat mengurangi nyeri
punggung, kepala, otot, leher, nyeri pre-operasi dan post-operasi, mual
muntah dan masalah tidur (Depkes, 2000).
Di indonesia akupresure sudah banyak diminati masyarakat dan
dikembangkan sebagai salah satu tehnik pengobatan alternatif. Akupresure
untuk mengelola persalinan juga sudah mulai dekembangkan di beberapa
rumah sakit di indonesia.
Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, hal ini merupakan
proses fisiologis. Secara objektif sebagaimana telah dilakukan penelitian dan
didapatkan bahwa nyeri persalinan jauh melebihi keadaan penyakit (Hidayat,
asri & Sujiyatini, 2010).
Bagaimanapun nyeri harus di atasi Burroughs dkk (2012), menyatakan
bahwa nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme
fungsional yang menyebabkan respon stres fisiologis, nyeri persalinan lama
menyebabkan hiperventilasi dengan frekuensi pernafasan 60-70 kali per
menit sehingga menurunkan kadar PaCO2 ibu dengan peningkatan pH.
Apabila kadar PaCO2 janin juga rendah sehingga menyebabkan deselerasi
lambat denyut jantung janin, nyeri juga menyebabkan aktivitas uterus yang
tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama, yang akhirnya
dapat mengancam kehidupan janin dan ibu (Mander, R, 2003). selain itu nyeri
yang lama dan tidak tertahankan akan menyebabkan meningkatnya tekanan
sistol sehingga berpotensi terhadap adanya syok kardiogenik (Zulkarnian, A,
2003).
Nyeri persalinan yang tidak tertahankan mendorong ibu bersalin
menggunakan obat penawar nyeri seperti analgetik (Ridolfi dan Franzen,
2001). Sedangkan obat-obat tersebut memberikan efek samping yang
merugikan yang meliputi fatal hipoksia, resiko depresi pernafasan neonatus
dan peningkatan suhu tubuh ibu yang dapat menyebabkan perubahan pada
janin (Mander, R, 2003).
Keadaan tersebut diatas memerlukan penanganan yang serius, dan
tehnik akupresure dapat sebagai alternatif untuk mengendalikan tingkat nyeri
tanpa menimbulkan efek-efek yang merugikan seperti pada pemberian obat
farmakologi. Akupresure memberikan keuntungan yaitu secara fisiologis
dapat mengendalikan nyeri persalinandengan merangsang produksi endhorpin
lokal dan menutup Gate Control atau gerbang nyeri melalui pelepasan serabut
besar (Tjahjati, Juni & Ismail, 2001). Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui pengaruh tehnik akupresure terhadap tingkat nyeri
persalinan kala I.
Hasil pengambilan data di RSU Anutapura Palu persalinan normal pada
tahun 2016 jumlah 1.342 jiwa dan pada tahun 2017 jumlah 1.076 jiwa dari
januari sampai desember (Rekam Medik, 2016-2017).
Berdasarkan hasil di atas, penelitian pada ibu hamil yang datang ke
RSU Anutapura Palu yang akan mengahadapi proses persalinan normal. oleh
sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh pemberian
tehnik akupresure terhadap tingkat nyeri persalinan kala 1 di RSU Anutapura
Palu.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut adalah ”pengaruh tehnik akupresure terhadap tingkat nyeri
persalinan kala 1 di RSU Anutapura Palu”.

1.3 Tujuan penelitian


Menganalisi pengaruh pemberian tehnik akupresure terhadap tingkat
nyeri persalinan kala 1 di RSU Anutapura Palu.

1.4 Manfaat penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat bagi ilmu pengetahuan (pendidikan)
Untuk dijadikan sumber pengetahuan bagi mahasiswa guna
menambah wawasan, selain itu juga untuk mengembangkan
kurikulum Stikes Widya Nusantara Palu dalam pelaksanaan program
pembelajaran mengenai mata kuliah maternitas.
1.4.2 Manfaat bagi masyarakat
Mampu mengetahui manfaat dari tehnik akupresure pada
persalinan untuk mengurangi nyeri.
1.4.3 Manfaat bagi instansi tempat meneliti
Dapat memberikan masukan kepada pihak RSU Anutapura
Palu agar mengetahui pentingnya pemberian tehnik akupresure
terhadap tingkat nyeri persalinan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan teori


2.1.1 Pengertian persalinan
Persalinan atau partus dapat diartikan sebagai proses pengeluaran
hasil konsepsi berupa janin, plasenta dan membrane dari dalam rahim
pada kehamilan cukup bulan (aterm) pada letak memanjang dan
presentasi belakang kepala disusul dengan pengeluaran plasenta, tanpa
tindakan dan tanpa komplikasi (Winkjosastro, Hanifa, 2010).
1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan
Terdapat tiga faktor utama yang perlu dipenuhi untuk persalinan
spontan, yang biasa dikenal dengan istilah “3P”, yaitu : power,
passage, dan passenger, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Power/tenaga yang mengedan
1) Primer : His (kontraksi ritmis otot polos uterus) atau rasa
mules yang terjadi dengan sendirinya, tanpa dibantu obat-
obatan, yang diukur menurut intensitas, lama dan frekuensi
kontraksi uterus.
2) Sekunder : usaha ibu untuk mengedan
b. Passage (jalan lahir)
Keadaan jalan lahir, dimana tulang panggul ibu cukup luas untuk
dilewati janin. Dilatasi servik/leher rahim membuka lengkap
sampai pembukaan 10 cm.
c. Passenger (bayi)
Keadaan janin dimana dinilai/diobservasi ukuran/berat janin, letal
(situs), presentasi, posisi, sikap (habitus), jumlah fetus/janin.
Syarat persalinan normal yang berkenaan dengan passenger (bayi)
antara lain kepala bayi berada dibawah, dengan presentasi
belakang kepala. Taksiran berat janin normal adalah 2500-3500
gram. Sementara itu detak jantung janin normal adalah 120-160
kali/menit.
Sementara itu beberapa ahli menambahkan 2P lagi. Jadi, syarat
persalinan normal ada 5P, dimana 2P selanjutnya adalah :
d. Position (posisi ibu saat persalinan)
Kebebasan memilih posisi melahirkan membuat ibu lebih percaya
diri mengatasi parsalinan dan melahirkan.
e. Psychologic respons (respon psikologis)
Respon psikologis pada persalinan normal ditentukan oleh
pengalaman sebelumnya, kesiapan emosional, persiapan, support
sistem dan lingkungan (Maryunani, Anik, 2010).
2. Tanda-tanda persalinan
Tanda-tanda persalinan akan berlangsung apabila terjadi :
a. His persalinan
His adalah kontraksi uterus/rahim yang dapat diraba dan
menimbulkan rasa nyeri diperut. Dimulai dari pinggang menjalar
keperut bagian bawah dan sifatnya datang dan menghilang. Jarak
waktu His 10-15 menit dan lamanya kontraksi ½ menit atau
lebih. Pada waktu His, uterus menjadi keras dan bila ibu tidur
terlentang dinding perut tampak naik ke atas (Depkes, 2000).
b. Pengeluaran pembawa tanda (lendir bercampur darah)
Keluar lendir kemerahan (bloody show) berupa lendir bercampur
darah berwarna merah terang yang berasal dari vagina.
Perdarahan sedikit ini disebabkan karena terlepasnya selaput
janin dari kutub bawah uterus, lendir berasal dari saluran leher
rahim (serviks uteri).
c. Pembukaan serviks uteri/leher rahim
Pembukaan (dilatasi) ditimbulkan karena terjadinya perubahan
pada serviks karena pengaruh dari His persalinan. Pembukaan
menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas.
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
(berkaitan dengan pengeluaran pembawa tanda lendir bercampur
darah).
d. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah
menjelang pembukaan lengkap. Pecahnya ketuban menandakan
persalinan akan segera di mulai. Air ketuban biasanya jernih dan
tidak berbau, ibu mungkin merasa seperti mengompol.
3. Tahap-tahap persalinan
Proses persalinan dibagi kedalam empat tahap, yaitu:
1.4.4 Kala l
1) awal (fase laten)
Timbul tiap 10 dengan amplitudo 40 mmmHg, lama 20-30
detik. Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan
amplitudo terus meningkat.
2) lanjut (fase aktif) sampai kala l akhir
terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat
sampai 60 mmHg. Frekuensi 2-3 kali/10 menit, lama 60-
90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (kurang lebih 10
cm). His pada kala l ini disebut “his pembukaan”, yang
sifatnya adalah datangnya teratur, makin lama makin kuat
dan cepat, disertai perasaan sakit di perut dan di pinggang.
1.4.5 Kala ll
Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali/10 menit. Refleks
mengejan terjadi juga akibat stimulus dari tekanan bagian
terbawah janin (pada persalinan normal yaitu kepala) yang
menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga meneran dari ibu,
dengan kontraksi otot-otot dinding abdomen dan diafragma,
berusaha untuk mengeluarkan bayi. His dalam kala ll ini disebut
sebagai “his pengeluaran”, yang biasanya lebih kuat dari pada his
pembukaan dan selamanya disertai oleh tenaga lain, yaitu tenaga
ibu meneran/mengejan dengan dinding perutnya.
1.4.6 Kala lll
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas
uterus menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus
ini, namun dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan
tindakan aktif.
1.4.7 Kala IV
observasi paska persalinan, yaitu sejak plasenta dilahirkan sampai
satu jam sesudahnya (Maryunani, Anik, 2010).
3.1.2 Nyeri persalinan
Assocition for the study of pain menyatakan nyeri merupakan
pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang
muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau potensial atau
menunjukkan adanya kerusakan (NANDA, 2006).
Nyeri merupakan mekanisme protektif bagi tubuh dan
menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rangsang nyeri
tersebut (Guyton, Arthur, 1995).
Nyeri juga didefenisikan sebagai suatu sensasi tunggal yang
disebabkan oleh stimulus spesifik subyektif dan berbeda antara masing-
masing individu karena dipengaruhi faktor psikososial dan cultural dan
endorphin seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri
(Potter, Perry, 2010).
Nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang
dirasakan oleh wanita pada setiap kelahiran bayi. Nyeri persalinan
dideskripsikan sebagai kontraksi miometrium (Cunningham dkk, 2009).
Nyeri pada persalinan ada dua macam yaitu : nyeri rahim-mulut rahim
dan nyeri perineal. Serabut saraf sensorik rahim dan mulut rahim
berjalan bersama saraf simpatis rahim memasuki sumsum tulang
belakang melalui saraf torakal 10-11-12 karena itu nyeri rahim terutama
dirasakan pada dermatom torakal 10, 11 dan 12. Nyeri rahim-mulut
rahim ini merupakan perasaan subjektif, terdapat pada kala 1
persalinan. Nyeri paling hebat dirasakan pada fase akhir persalinan
ketika pembukaan mulut rahim dan kekuatan kontraksi rahim mencapai
maksimal.
Nyeri perineal terdapat pada kala ll persalinan dan saat
melahirkan, sebagai akibat meregangnya jaringan vagina, vulva dan
perineum. Nyeri parineal disalurkan melalui persarafan sensorik nervus
pudendus yang memasuki susunan saraf sacral 2, 3 dan 4 karena itu
nyeri perineal dirasakan pada dermatom sacral 2, 3 dan 4. Rangsangan
nyeri pada persalinan ini juga mempengaruhi susunan saraf otonom,
sistem kardiovaskuler, pernafasan dan otot rangka.
Sedangkan nyeri pada alat-alat tubuh didaerah pelvis, terutama
pada daerah traktus genitalia interna disalurkan melalui susunan saraf
simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik menyebabkan kontraksi dan
vasokontraksi, sebaliknya saraf parasimpatik mencegah kontraksi dan
menyebabkan vasodilatasi. Pengaruh dari kedua persyarafan ini adalah
terjadinya kontraksi uterus yang intermiten.
1. Intensitas nyeri dan pengukuran skala nyeri
Komponen-komponen nyeri yang penting dinilai adalah PAIN:
Pattern (polanya), Area, intensitas, dan Nature (sifatnya) :
a. Pola nyeri (patern of pain)
Pola nyeri meliputi waktu terjadinys nyeri, durasi, dan interval
tanpa nyeri. Oleh karena itu, petugas kesehatan dapat menentukan
kapan nyeri di mulai; berapa lama nyeri berlangsung; apakah
nyeri ini berulang; dan jika ya, lamanya interval tanpa nyeri; dan
kapan nyeri terakhir terjadi. Pola nyeri diukur dengan
menggunakan kata-kata (verbal). Ibu diminta untuk
menggambarkan nyeri sebagai variasi pola konstan, intermittent
atau transient. Ibu juga ditanyakan waktu dan kapan nyeri mulai
berlangsung dan berapa lama nyeri berlangsung unruk mengukur
saat serangan nyeri dan durasi nyeri.
b. Area nyeri (area of pain)
Area tempat pada tubuh dimana nyeri terasa. Petugas kesehatan
dapat menentukan lokasi nyeri dengan menanyakan pada pasien
untuk menunjukkan area nyeri pada tubuh.
c. Intensitas nyeri (intensity of pain)
Jumlah nyeri yang terasa. Intensitas nyeri dapat diukur dengan
menggunakan angka 0 sampai 10 pada skala nyeri.
d. Nature/sifat nyeri (nature of pain)
Sifat nyeri adalah bagaimana nyeri terasa pada pasien. Sifat
nyeri/kualitas nyeri dengan menggunakan kata-kata.
Lebih jelasnya, untuk mengukurbskala nyeri dapat digunakan alat
yang berupa Verbal Descriptor Scale (VDS) yang terdiri dari
sebuah garis lurus dengan 5 kata penjelas dan berupa urutan
angka 0 sampai 10 yang mempunyai jarak yang sama sepanjang
garis. Gambaran tersebut disusun dari “tidak nyeri” sampai “nyeri
yang tidak tertahankan atau nyeri sangat berat”. Selain itu, dapat
pula digunakan Visual Analog Scale (VAS) yang dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat nyeri. Skala ini terdiri dari enam wajah
kartun yang diurutkan dari seorang yang tersenyum (tidak ada
rasa sakit), meningkat wajah yang kurang bahagia hingga ke
wajah yang sedih, wajah penuh dengan air mata/rasa sakit yang
paling buruk (Maryunani, Anik 2010).
0 = tidak nyeri
1-3 = nyeri ringan
4-6 = nyeri sedang
7-9 = nyeri berat
10 = nyeri sangat berat
3.1.3 Konsep dasar tehnik Akupresure
1. Pergertian akupresure
Akupresure merupakan ilmu penyembuhan yang berasal dari
Tionghoa sejak lebih dari 500 tahun yang lalu. Akupresure sebagai
seni dan ilmu penyembuhan berlaandaskan pada teori keseimbangan
yang bersumber dari ajaran taoisme.
Akupresure merupakan pengembangan dari teknik akupuntur.
Prinsip dari akupresure ini dikenal sebagai adanya aliran energi vital
ditubuh dikenal dengan nama Chi atau Qi (cina) dan Ki (jepang).
Tehnik akupresure ini juga dikenal sebagai masase shiatsu (Mander,
R, 2003).
Akupresure adalah suatu tehnik penyembuhan dengan menekan,
memijat, mengurut bagian tubuh untuk untuk mengaktifkan peredaran
energi vital. Akupresure juga disebut akupunktur tanpa jarum, atau
pijat akupunktur yang menjadi dasar praktek acupressure (Sukanta,
2008).
Akupresure merupakan penekanan pada titik tertentu (yang
dikenal dengan acupoint) dengan menggunakan telunjuk maupun jari
untuk menstimulasi aliran energi di meridian yang penggunaannya
sangat aman dan efektif, mudah dipelajari, dan juga membutuhkan
waktu yang sedikit untuk menerapkannya.
Acupoint merupakan titik yang sensitif dan mempuntai efek
tertentu yang terletak di sepanjang meridian akupuntur. Saat ini lebih
dari 360 acupoint di meridian seluruh tubunh dan sekarang banyak
lagi ditemukan titik-titik tambahan. Beberapa acupoints terlatak di
dekat organ target yang diaturnya seperti halnya titik-titik yang
terletak dibagian belakang tubuh dapat mengurangi nyeri pinggang
bawah, sedangkan beberapa terletak jauh dari organ target.
Kebanyakan acupoint ini terletak bilateral/di dua sisi tubuh, oleh
sebab itu akupresure dilakukan pada kedua sisi tubuh kecuali
acupoint yang terletak di bagian tengah tubuh (Turana, 2004).
2. Manfaat akupresure
Sejarah telah membuktikan bahwa akupresure dapat bermanfaat
mencegah penyakit yang bertujuan untuk mencegah masuknya
sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh, penyembuhan
penyakit, rehabilitasi dan mempertahankan kondisi tubuh,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi dan promotif.
Dengan merangsang titik-titik tertentu sepanjang meridian, yang
ditransmisikan melalui serabut saraf besar ke formation reticularis,
thalamus dan system limbic tubuh melepaskan endorphin. Endorfin
adalah zat penghilang rasa sakit yang secara alami diproduksi dalam
tubuh, memicu respon menenangkan dan membangkitkan semangat
dalam tubuh, memiliki efek positif pada emosi, dapat menyebabkan
relaks dan normalisasi fungsi tubuh dan sebagian dari pelepasan
endorphin akan menurunkkan tekanan darah dan meningkatkan
sirkulasi darah (Turana, 2004).
3. Tehnik akupresure pada persalinan
Aliran energi sangat mempengaruhi kesehatan. Ketika aliran ini
terhambat atau berkurang maka anda akan sakit dan ketika aliran ini
bebas/baik maka andapun akan sehat. Suplai dan aliran energi vital
berjalan di saluran listrik tubuh yang tidak kelihatan, yang disebut
meridian. Baik tidaknya meridian ini sangat bergantung dari diet, pola
hidup, lingkungan, postur tubuh, cara bernafas, tingkah laku, gerakan
tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian, dan sikap yang positif.
Daerah atau lokasi yang dilakukan penekanan ini disebut acupoint.
Acupoint terletak diseluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan
terhubung dengan satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari
meridian. Setiapa acupoint mempunyai efek khusus pada sistem
tubuh, atau organ tertentu, menstimulasi dan memijat secara lembut
titik tersebut akan terjadi perubahan fisiologis tubuh dan akan
mempengaruhi keadaan mental dan emosional (Turana, 2004).
Penekanan dilakukan dengan ujung jari. Penekanan pada saat
awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap
kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sansasi yang ringan,
tetapi tidak sakit. Pada individu yang sensitif seperti bayi maupun
orang tua maka tekanan dapat dibuat lebih lembut. Penekanan dapat
dilakukan 30 detik sampai 2 menit (Turana, 2004).
Nyeri persalinan dapat dikontrol dengan memberikan stimulus,
salah satu stimulus tersebut adalah akupresure merangsang produksi
endorphin lokal, selain itu akupresure menutup gerbang terhadap
rangsangan nyeri yaitu dengan mempertimbangkan tempat
masase/penekanan dalam mengotrol nyeri persalinan yang mana
teknik akupresure ini juga dikenal sebagai masase shiatsu (Mander,
2003).
Penekanan titik lumbal 3-6 juga membantu peredaan nyeri,
sedangkan pemijatan lembut di leher dianata waktu-waktu kontraksi
meredakan ketegangan leher dan menenangkan panggul atau dengan
menggunakan ibu jari tangan untuk memberi tekanan yang kuat dan
memutar pada daerah sakrum akan memberikan kenyamanan pada
saat persalinan (Ridolfi, Ray & Frazen, 2001).
4. Lokasi titik akupresure yang berguna saat persalinan titik BL 32 (Ce
Liao)
Lokasi titik ini sepanjang jari telunjuk di atas lipat pantat selebar
ibu jari disisi tulang belakang. Titik ini banyak digunakan karena
menimbulkan anestesi pada saat kontraksi. Titik BL 32 sering
digunakan pada wanita dengan posisi menunduk atau berlutut pada
lantai, meja atau tempat tidur. Penekanan pada titik ini juga berguna
terutama saat ibu kelelahan dan mengedan tidak efektif ( Fangge,
2012 & Betts, 2015).
Teknik akupresur :
1. Tempatkan jari pada titik akupresur dan lakukan tekanan yang
lembut. Tekanan dapat ditingkatkan dengan melakukan penekanan
kearah belakang pada awal kontraksi.
2. Titik ini lebih banyak digunakan karena meningbulkan efek
’anestesi’ pada kontraksi yang kuat, terlihat jelas efek ini saat
penekanan dihentikan.
3. Penekanan pada titik ini akan menimbulkan rasa hangat, geli,dan
agak sakit. Jika terasa sangat sakit, lakukan penekanan pada sekitar
tulang.
4. Titik ini sering digunakan pada wanita dengan posisi menunduk
atau berlutut pada lantai, meja, tempat tidur dll. Teknik ini dapat
juga efektif digunakan dalam air, namun kurang fleksibel pada
sebagian orang.
5. Penekanan kuat pada titik BL32 dapat dilakukan pada wanita
bersalin yang selalu ingin mengedan sedangkan serviks belum
cukup berdilatasi.

Titik BL32

Sumber : www.rumahterapi-ss.com
Sumber : www.healthline.com

Sumber : www.jurnalannisamagfuroh.com
2.2 Kerangka teori
Proses persalinan terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu adanya
peregangan otot uterus, tekanan pada servik, stimulus oksitosin, perubahan
rasio hormon estrogen dan progesteron, usia plasenta, peningkatan kadar
kortisol janin serta produksi prostaglandin di selaput janin. Proses persalinan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah power/tenaga yang
mengejang, passage/jalan lahir, passenger/ bayi, position/posisi ibu saat
persalinan, psychologic respons/respon psikologis. Secara psikologis ibu
dapat mengalami kecemasan bahkan panik selama persalinan disebabkan
karena ketidaktahuan ibu tentang proses persalinan dan bagaimana
mengontrol nyeri selama proses persalinan.
Nyeri persalinan yang tidak terkontrol dapat merangsang peningkatan
katekolamin yang menyebabkan gangguan pada kontraksi uterus sehingga
terjadi inersia uteri apabila tidak dikoreksi akan menyebabkan terjadinya
partus lama. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa
nyeri adalah dengan menggunakan metode nonfarmakologi akupresure
selama proses persalinan. Merangsang acupoints sepanjang saluran dengan
akupresure dapat membantu menghilangkan penghalang, merevitalisasi
meridian, dan membantu memulihkan kesehatan.
Akupresure dapat meningkatkan pengeluaran endorphin dalam darah
sehingga nyeri selama persalinan dapat terkontrol. Akupresure juga dapat
merangsang pelepasan oksitosin dari kelenjar hipofisis, yang secara langsung
merangsang kontraksi rahim. Selain itu rasangan akupresure menurut teori
gate conttrole mengakibatkan pesan yang berlawanan yang lebih kuat, cepat
dan berjalan sepanjang serat saraf kecil gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri
sehingga otak tidak mencatat pesan nyeri tersebut.
Kerangka Teori

Persalinan

Nyeri persalinan

Faktor 5P Tanda-tanda persalinan :


1. His persalinan
1. Power
2. Pengeluaran pembawa tanda
2. Passage 3. Pembukaan serviks uteri/leher
rahim
3. Passenger
4. Pengeluaran cairan
4. Position
5. Psychologic
respons Nyeri persalinan

Tahap-tahap persalinan:

Kala l, kala ll, kala lll,


dan kala lV

Komponen-komponen nyeri :

1. Pola nyeri
2. Area nyeri
3. Intensitas nyeri
4. Sifat nyeri

Mengurangi nyeri persalinan:


tehnik akupresure

Gambar 2.2.1 Sumber: Maryunani, Anik dkk (2010)

.
2.3 Kerangka konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan landasan berfikir dalam
melaksanakan suatu penelitian yang dikembangkan dari tinjauan teori.
Peneliti mencoba mengukur pengaruh pemberian tehnik akupresure terhadap
tingkat nyeri persalinan kala l. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
variable independen dan variable dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah terapi tehnik akupresure dan variable dependen adalah
tingkat nyeri persalinan.

Kerangka konsep penelitian

Variabel independen
Responden yang Variabel
mendapatkan dependen:
akupresure dan yang Tingkat nyeri
tidak mendapatkan
persalinan
akupresure

Gambar 2.3.1 sumber peneliti

2.4 Hipotesis
Hipotesis berdasaran kerangka konsep dari penelitian ini adalah Ada
perbedaan terhadap tingkat nyeri persalinan pada kelompok yang mendapat
tehnik akupresure dan kelompok yang tidak mendapat tehnik akupresure.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian


Jenis penelitian yang akan dilakukan kuantitatif dengan desain
experimen dengan pendekatan one group pretest and posttest desing adalah
rancangan penelitian ini tidak ada kelompok perbandinga (kontrol), tetapi
paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang
memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya
eksperimen (Notoatmodjo, 2007).
Pretest Perlakuan Posttest
01 X 02
Keterangan :
01 : Pengukuran pertam (Pretest)
X : Perlakuan/experimen
02 : Pengukuran kedua (Posttest)
3.2 Tempat dan waktu penelitian
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di RSU Anutapura Palu .
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19-25 juli 2018 di RSU
Anutapura Palu .
3.3 Populasi dan sampel penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti
(Notoadmojo, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien
inpartu kala 1 yang datang ke RSU anutapura palu.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah suatu populasi yang dianggap dapat mewakili
secara keseluruhan dari sifat dan karakter dari populasi tersebut
(Pamungkas & Usman 2017). Sampel pada penelitian ini adalah pasien
inpartu kala 1 di RSU anutapura palu dengan metode probility sampling
melalui tehnik purposive sampling. Kriteria sampel menurut Nursalam
(2003), dibedakan menjadi dua, yaitu inklusi dan eksklusi. Kriteria
inklusi merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subyek
agar dapat diikut sertakan dalam penelitian (Sastroasmoro & Ismail,
2007). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Ibu inpartu kala 1 pada fase aktif (pembukaan 4-5). Atrem,
presentase kepala, kehamilan 37-42 minggu, rencana melahirkan
normal.
2) Ketuban masih utuh.
3) Tidak mendapatkan obat atau ramuan lain yang mempunyai efek anti
nyeri atau induksi.
4) Bersedia menjadi subyek penelitian.

Kriteria eksklusi pada penelitian ini :

1) Ibu inpartu kala 1 dengan gangguan kehamilan, misalnya: kehamilan


ganda, kelainan letak.
2) Kehamilan beresiko tinggi disertai dengan penyakit, seperti
preeklamsi, jantung, paru dan pecah ketuban dini.
3) Proses kehamilan diprediksikan menggunakan alat seperti vacuum,
forcep atau operasi.
4) Ibu dengan kelainan panggul.
5) Ibu dengan kelaianan kontraksi uterus baik inersia uteri primer
maupun sekunder.

Untuk menentukan besar sampel menggunakan rumus estimasi proporsi


(Notoadmodjo 2012).
𝑍1−𝑎/2𝑃(1−𝑃)
𝑛= 𝑑

Keterangan :

𝑛 = besar sampel

Z1-a/2 = nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95%=1,96)

P = proporsi kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui


proporsinya, tetapkan 50%=0,50
d = derajat penyimpanan terhadap populasi yang diinginkan
(10%(0,10), 5%(0,05), 1%(0,01)

berdasarkan rumus tersebut maka didapatkan jumlah sampel


minimal, sebagai berikut :
𝑍1−𝑎/2𝑃(1−𝑃)
𝑛= 𝑑

1,96𝑥0,50𝑥(1−0,05)
𝑛= 0,05

1,96𝑥0,50𝑥0,5
𝑛= 0,05

0,49
𝑛 = 0,05

𝑛 = 9,8 =10 sampel

Jadi, jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 10


orang di RSU Anutapura Palu ruangan bersalin.

3.4 Variabel penelitian


variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat
didefenisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi”
antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain
(Sastroasmoro & Ismael, 2007).

3.4.1 variabel independen (bebas)


Variabel independen dalam penelitian ini adalah latihan
akupresure.
3.4.2 variabel dependen (terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah mengurangi nyeri
persalinan.

3.5 Defenisi operasional


Definisi operasional adalah mendefinisi variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehinga memungkinkan peneliti untuk


melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena (Nursalam 2003).

3.5.1 variabel independen


No Variabel Definisi Alat Skala Hasil
Ukur Pengukuran Ukur
1 Latihan Akupresure
. akupresu dengan pelemahan
re memijat selama 20
menit.

2 Nyeri Perasaan nyaman/ Lembar Ordinal 0 = tidak


. tidak observasi nyeri
menyenangkan 1-3 = nyeri
sebagai akibat ringan
proses persalinan 4-6 = nyeri
30 menit sebelum sedan
dilakukan g
akupresure dan 60 7-9 = nyeri
menit setelah berat
dilakukan 10 = nyeri
akupresure. tidak
terkon
trol

3.6 Instrumen penelitian


Alat pengumpulan data terbagi dalam dua instrument, yaitu instrument
kuesioner mengenaik karakteristik demografi responden, instrument B
kuesioner tentang tingkat nyeri dan instrument.
3.6.1 Instrumen A karakteristik demografi responden meliputi : usia,
pendidikan dan pekerjaan.
3.6.2 Instrument B tingkat nyeri responden berupa visual analog scale
(VAS). Responden memilih rentang nyeri pada garis 0 sampai 10 sesuai
dengan tingkat nyeri yang dirasakan dimana 0 adalah tidak nyeri dan 10
nyeri tidak terkontrol.
3.7 Tehnik pengumpulan data
3.7.1 Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan baik oleh pihak
akademik maupun oleh institusi tempat penelitian dilakukan dalam hal
ini RSU anutapura palu.
3.7.2 Peneliti mengidentifikasi calon responden yang sesuai dengan kriteria
inklusi yang telah ditetapkan.
3.7.3 Peneliti melakukan observasi atau wawancara pada responden
3.7.4 Peneliti melakukan pengukuran tingkat nyeri parsalinan pada fase aktif
dan mengobservasi tingkat nyeri persalinan kala 1
3.8 Analisis data
3.8.1 Analisis univarial
Tahapan berikutnya adalah melakukan analisis deskriptif
(univariat). Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik
masing-masing variabel yang diteliti. Analisis tersebut menghasilkan
tampilan distribusi frekwensi dan persentase untuk data usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan tingkat nyeri. Rumus yang gunakan untuk
menghitung frekuens tiap-tiap variabel adalah :
f
p= x 100%
n
Keterangan :
p : Persentase jawaban responden
f : Frekuensi
n : Jumlah sampel (Nursalam, 2014)

3.8.2 Analisis bivariat


Analisis bivariat yaitu analisis data secara inferensial untuk
mencari efektivitas variabel independen terhadap dependen. Setelah
data diolah dan ditabulasi kemudian dilakukan analisa data dengan
menggunakan Uji Statistik. Sebelum Uji Statistik dilakukan, Uji yang
lebih dulu dilakukan adalah Uji Normalitas data, untuk mengetahui
data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal
maka Uji Statistik yang digunakan adalah Uji T Berpasangan dan jika
data tidak berdistribusi normal maka Uji Statistik yang gunakan
adalah Uji Wilcoxon. Untuk menguji hipotesis penelitian (tes
signifikan), kriteria penerimaan hipotesis yaitu bila nilai (ρ) value ≤
0,05 maka Ha ditolak artinya ada pengaruh dan bila nilai (ρ) value ≥
0,05 maka H0 diterima artinya tidak ada pengaruh pemberian latihan
akupresure dalam mengurangi nyeri persalinan. Rumus Uji Statistik
adalah :
1. Rumus Uji T Berpasangan :

Keterangan :
t : Nilai t hitung

: Nilai rata-rata kelompok 1

µ0 : Nilai rata-rata kelompok 2

S : Standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2

n : Jumlah sampel (Dahlan, 2017)

2. Rumus Uji Wilcoxon :

Keterangan :
N : Jumlah data
T : Jumlah rangking dari nilai selisish yang negative atau positif
(Dahlan, 2017)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum lokasi penelitian


Rumah Sakit Umum Anutapura Palu berlokasi di Jalan Kangkung No. 1
Kecamatan Palu Barat. Berdiri di atas jalan seluas 27.775 M2, dan sekarang
mengalami perluasan 10.604,78 M2. RSU Anutapura Palu adalah Rumah
Sakit milik pemerintah Kota Palu yang berupa BRSU, yang dikelolah oleh
Pemerintah Kota Palu dan tercatat sebagai Rumah Sakit tipe B. Rumah Sakit
ini telah teregistrasi sejak 06/10/2013 dengan Nomor Surat Izin
445/132/101/KP2TD/2011 dan Tanggal Surat Izin 28/07/2011 dari Gubernur
Sulawesi Tengah dengan sifat tetap dan berlaku sampai selesai melaksanakan
proses Akreditasi Rumah Sakit seluruh Indonesia dengan proses tahapan II
(12 pelayanan) hingga akhirnya diberi status lulus Akreditasi. Rumah Sakit
ini tersedia 330 tempat tidur inap dan dengan 88 dokter termasuk dokter
spesialis. Dimana terdapat dokter obstetri dan ginekologi berjumlah 3 orang,
perawat berjumlah 350 orang, bidan berjumlah 78 orang, farmasi berjumlah
18 orang dan tenaga kesehatan lainyya berjumlah 110 orang.

4.2 Hasil penelitian


Penelitian ini dilakukan di Ruang kamar bersalin (KB) yang dilakukan
pada Tanggal 19 sampai dengan Tanggal 25 Bulan juli Tahun 2018. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 10 sampel. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan memberikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan
dilakukan latihan akupresure, kemudian meminta persetujuan kepada pasien
untuk dijadikan sebagai responden dengan cara menandatangani informen
consent dan mengajarkan pasien langkah-langkah melakukan latihan
akupresure. Teknik pengumpulan data yang kedua dilakukan dengan cara
pengisian lembar observasi. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan,
di peroleh hasil sebagai berikut :

4.2.1 Karakteristik Responden

1) Usia

Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia adalah


sebagai berikut :
Tabel 4.2.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Diruang kamar
bersalin (KB) di RSU Anutapura Palu
No. Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
1. 21-30 Tahun 6 60
2. 31-40 Tahun 4 40
Jumlah 10 100
Sumber : Data primer 2018

Pada tabel 4.2.1 menunjukkan distribusi frekuensi usia


(Pengkategorian usia menurut Depkes RI; 2009) dari 10 responden.
Jumlah responden yang berusia 21-30 Tahun yaitu 6 responden
(60%), berusia 31-40 Tahun yaitu 4 responden (40%).
2) Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan responden


adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden
di ruang kamar bersalin (KB) di RSU Anutapura Palu
No. Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. SD 0 0
2. SMP 0 0
3. SMA 8 80
4. S1 2 20
Jumlah 10 100
Sumber : Data primer 2018

Pada tabel 4.2.2 menunjukkan distribusi frekuensi pendidikan


dari 10 responden. Jumlah responden yang pendidikan SD (Sekolah
Dasar) yaitu 0 responden (0%), pendidikan SMP (Sekolah Menengah
Pertama) yaitu 0 (0%), pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas)
yaitu 8 responden (80%) dan pendidikan S1 (Perguruan Tinggi)
yaitu 2 responden (20%).
3) Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan responden


adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden
Diruang kamar bersalin (KB) diRSU Anutapura Palu
No. Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. PNS 0 0
2. Honorer 0 0
3. Tani 0 0
4. IRT 10 100
Jumlah 10 100
Sumber : Data primer 2018
Pada tabel 4.2.3 menunjukkan distribusi frekuensi pekerjaan
dari 10 responden. Jumlah responden yang bekerja sebagai PNS
(Pegawai Negeri Sipil) yaitu 0 responden (0%), honorer yaitu 0
responden (0%), tani yaitu 0 responden (0%) dan IRT (Ibu Rumah
Tangga) yaitu 10 responden (100%).
Pada tabel 4.2.4 menunjukkan distribusi frekuensi usia
kehamilan dari 10 responden. Jumlah responden yang usia
kehamilan 9 bulan yaitu 3 responden (30%) dan usia kehamilan 10
bulan yaitu 7 responden (70%).
4) Status akupresure

Karakteristik responden berdasarkan status akupresure


responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan status akupresure
(sebelum akupresure) Responden Diruang kamar bersalin
(KB) di RSU Anutapura Palu
No. Tingkat nyeri Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Ringan 0 0
2. Sedang 0 0
3. Berat 0 0
4. Nyeri tidak terkontrol 10 100
Jumlah 10 100

Sumber : Data primer 2018


Pada tabel 4.2.5 menunjukkan distribusi frekuensi sesudah
akupresure dari 10 responden. Jumlah responden sebelum dilakukan
akupresure ringan yaitu 0 responden (0%), sedang yaitu 0 responden
(0%), berat 0 responden (0%) dan nyeri tidak terkontrol yaitu 10
responden (100%).

Tabel 4.2.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan status akupresure


(sesudah akupresure) Responden Diruang kamar bersalin
(KB) di RSU Anutapura Palu
No. Tingkat nyeri Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Ringan 0 0
2. Sedang 0 0
3. Berat 8 80
4. Nyeri tidak terkontrol 2 20
Jumlah 10 100
Pada tabel 4.2.6 menunjukkan distribusi frekuensi sesudah
akupresure dari 10 responden. Jumlah responden sesudah dilakukan
akupresure ringan yaitu 0 responden (0%), sedang yaitu 0 responden
(0%), berat 8 responden (80%) dan nyeri tidak terkontrol yaitu 2
responden (20%).

4.2.2 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisi yang dilakukan terhadap variabel


penelitian dengan mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk
distribusi frekuensi. Hasil analisis univariat dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1) Nyeri Sebelum Diberikan Latihan akupresure
Gambaran distribusi nyeri sebelum dilakukan latihan
akupresure dalam mengatasi nyeri pada pasien ibu hamil di Diruang
kamar bersalin (KB) di RSU Anutapura Palu.
Tabel 4.2.7 Distribusi nyeri Sebelum Latihan akupresure Diruang
kamar bersalin (KB) di RSU Anutapura Palu
No. Tingkat nyeri Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ringan 0 0
2. Sedang 0 0
3. Berat 0 0
4. Nyeri tidak terkontrol 10 100
Jumlah 10 100
Sumber : Data primer 2018

Pada tabel 4.2.7 menunjukkan nyeri sebelum di berikan latihan


akupresure bahwa semua responden mengalami nyeri tidak
terkontrol dengan frekuensi 10 dan persentase 100%.
2) Nyeri Sesudah Diberikan Latihan akupresure
Gambaran distribusi nyeri sesudah dilakukan latihan
akupresure dalam mengatasi nyeri pada pasien ibu hamil di Diruang
kamar bersalin (KB) di RSU Anutapura Palu.
Tabel 4.2.8 Distribusi nyeri Sesudah Latihan akupresure di ruang
kamar bersalin (KB) di RSU Anutapura Palu
No. Pernapasan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Ringan 0 0
2. Sedang 0 0
2. Berat 8 80
3. Tidak terkontrol 2 20
Jumlah 10 100
Sumber : Data primer 2018
Pada tabel 4.2.8 menunjukkan nyeri setelah diberikan latihan
akupresure bahwa 8 responden mengalami nyeri berat dengan
frekuensi 80 (80%) dan nyeri tidak terkontrol 2 responden dengan
frekuensi 2 (20%).
4.2.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


efektivitas latihan akupresure dalam mengurangi nyeri pada pasien ibu
hamil di RSU Anutapura Palu. Sebelum dilakukan uji statistik terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas data yang bertujuan untuk mengetahui
uji statistik yang akan digunakan dan untuk memperoleh informasi
mengenai data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi
normal dengan nilai sig. < 0.05 maka uji statistik yang digunakan
adalah uji t berpasangan namun jika data tidak berdistribusi normal
dengan nilai sig. > 0.05 maka uji statistik yang digunakan adalah uji
wilcoxon.
Berikut ini adalah hasil uji normalitas data dari data-data
penelitian yang diperoleh dari responden :
Tabel 4.8 Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Kelompok Responden
Statistic Df Sig.
Pretest akupresure dan post 0.640 10 0.000
test akupresure
Sumber : Data primer 2018

Pada tabel 4.8 hasil uji normalitas data. Data yang diperoleh dari
hasil uji normalitas data dengan menggunakan Shapiro-Wilk adalah
sebagai berikut : nyeri sebelum diberikan latihan akupresure nilai
probabilitas (Sig.) adalah 0.640 dan pernapasan setelah diberikan
latihan akupresure nilai probabilitas (Sig.) adalah 0,000. Mengacu pada
ketentuan bahwa jika nilai sig < 0,05 maka data berdistribusi normal.
Dari hasil output tersebut dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal, maka uji statistik yang digunkan adalah uji t berpasangan
dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian akupresure.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.9 Test Stistics t test Signed Rank
n Mean Nilai ρ

Pre test akupresure 10 10.00 0.000


Post test akupresure 10 8.40 0.163
Pada tabel 4.9 Test Stistics Signed Rank menunjukkan
perbandingan nyeri sebelum latihan akupresure dan nyeri sesudah
latihan akupresure pada semua responden. Hasi uji statistik t test
menunjukkan bahwa nilai ρ value 0.000. Berdasarkan kriteria
penerimaan hipotesis dengan nilai ρ value ≤ 0.05 maka Ha ditolak yang
artinya ada penguruh pemberian latihan akupresure dalam mengatasi
nyeri persalinan.

4.3 Pembahasan
4.3.2 Nyeri Sebelum Diberikan Latihan akupresure
Berdasarkan data hasil penelitian, dengan jumlah responden
adalah 10 yang semuanya diberikan perlakuan (tehnik akupresure),
semua responden mengeluh nyeri dengan nyeri tidak terkontrol (10).
Nyeri juga didefenisikan sebagai suatu sensasi tunggal yang
disebabkan oleh stimulus spesifik subyektif dan berbeda antara masing-
masing individu karena dipengaruhi faktor psikososial dan cultural dan
endorphin seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri
(Potter, Perry, 2010). Semua wanita mengalami nyeri selama
persalinan, hal ini merupakan proses fisiologis. Secara objektif
sebagaimana telah dilakukan penelitian dan didapatkan bahwa nyeri
persalinan jauh melebihi keadaan penyakit (Hidayat, asri & Sujiyatini,
2010).
Hasil penelitian yang telah dilakukan diruang kamar bersalin
(KB) di RSU Anutapura Palu menunjukkan bahwa nyeri responden
sebelum diberikan latihan akupresure yaitu semua responden
mengalami nyeri dengan skala nyeri 10 (nyeri tidak terkontrol).
Burroughs dkk (2012), menyatakan bahwa nyeri yang menyertai
kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme fungsional yang
menyebabkan respon stres fisiologis, nyeri persalinan lama
menyebabkan hiperventilasi dengan frekuensi pernafasan 60-70 kali per
menit sehingga menurunkan kadar PaCO2 ibu dengan peningkatan pH.
Apabila kadar PaCO2 janin juga rendah sehingga menyebabkan
deselerasi lambat denyut jantung janin, nyeri juga menyebabkan
aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan
persalinan lama, yang akhirnya dapat mengancam kehidupan janin dan
ibu (Mander, R, 2003). selain itu nyeri yang lama dan tidak tertahankan
akan menyebabkan meningkatnya tekanan sistol sehingga berpotensi
terhadap adanya syok kardiogenik (Zulkarnian, A, 2003).
4.3.6 Nyeri Sesudah Diberikan Latihan akupresure
Berdasarkan data hasil penelitian setelah diberikan latihan
akupresure selama 30 menit seluruh responden menjadi berkurang
(skala nyeri 8-9) adalah 10 responden.
Persalinan atau partus adalah proses membuka dan menipisnya
serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Hidayat dkk, 2010).
Berdasarkah hasil wawancara terhadap responden setiap kali
setelah melakukan latihan akupresure responden mengatakan nyeri
yang di rasakan lebih baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nyeri
setelah di berikan latihan akupresure terjadi penurunan nyeri yang
artinya ada pengaruh pemberian latihan akupresure dalam mengatasi
nyeri persalinan pada pasien.

4.3.7 Pengaruh pemberian tehnik akupresure terhadap tingkat nyeri


persalinan kala I di rsu anutapura palu.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji t berpsangan
didapatkan nilai ρ sebesar 0,000. Karena nilai ρ < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan akupresure dalam
mengendalikan tingkat pada nyeri persalinan.
Dari 10 responden sebelum diberikan akupresure ibu mengalami
nyeri tidak terkontrol ( skala nyeri 10) dengan rata-rata mean 10.00 dan
sesudah diberikan akupresure ibu mengalami nyeri berat (7-9) dengan
rata-rata mean 8.40. hal ini menunjukkan ada penurunan nyeri
persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan akupresure.
Secara fisiologis akupresure dapat menurunkan nyeri persalinan. Titik
yang digunakan adalah titik BL 32 yang dapat mengurangi nyeri
persalinan. Dengan adanya rangsangan pada titik BL 32 dapat
membantu pelepasan endorpin dalam tubuh.
Endorpin adalah zat penghilang rasa sakit secara alami diproduksi
dalam tubuh, yang memicu respons menenangkan dan membangkitkan
semangat di dalam tubuh, memiliki efek positif dan emosi, dapat
menyebabkan relaksasi dan normalisasi fungsi tubuh.
Akupresure merupakan salah satu tehnik pengobatan tradisional
cina yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri, mengobati
penyakit dan cidera. Akupresure dilakukan dengan memberikan tekanan
fisik pada beberapa titik pada permukaan tubuh yang merupakan tempat
sirkulasi energi dan keseimbangan pada kasus gejala nyeri. Tehnik
akupresure ini tidak invatif, aman, dan efektif. Akupresure terbukti
dapat mengurangi nyeri punggung, kepala, otot, leher, nyeri pre-operasi
dan post-operasi, mual muntah dan masalah tidur (Depkes, 2000).
Di indonesia akupresure sudah banyak diminati masyarakat dan
dikembangkan sebagai salah satu tehnik pengobatan alternatif.
Akupresure untuk mengelola persalinan juga sudah mulai
dekembangkan di beberapa rumah sakit di indonesia.
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap responden setelah
dilakukan latihan akupresure responden mengatakan bahwa nyeri
menjadi lebih baik, karena latihan akupresure dapat membantu
responden dalam mengurangi nyeri persalinan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit


Umum Anutapura Palu mengenai evektivitas latihan akupresure dalam
mengurangi nyeri persalinan, maka dapat disimpulkan bahwa :
5.1.1 Nyeri responden sebelum diberikan latihan akupresure yaitu semua
responden mengalami nyeri tidak terkontrol.
5.1.2 Nyeri responden setelah diberikan latihan akupresure terjadi
penurunan nyeri persalinan menjadi nyeri berat.
5.1.3 Ada pengaruh pemberian latihan akupresure dalam mengatasi nyeri
persalinan.
5.1.4 Menurut usia responden yang berusia 21-31 tahun sebanyak 6
responden dan yang berusia 31-40 tahun sebanyak 4 responden.
5.1.5 Menurut pendidikan responden yang berpendidikan SMA sebanyak 8
responden dan sarjana sebanyak 2 responden.
5.1.6 Menurut pekerjaan responden rata-rata bekerja sebagai IRT yaitu 10
responden.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi RSU Anutapura Palu Khususnya Ruangan kamar bersalin


(KB)

Pemberian latihan akupresure dapat dijadikan masukan bagi para


bidan,agar penerapan latihan ini pada pasien yang akan bersalin.
5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan STIKes Widya Nusantara Palu

Disarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan


bacaan di perpustakaan yang nantinya dapat menambah pengetahuan
mahasiswa tentang maternitas yaitu pemberian latihan akupresure dan
membantu dalam pembuatan skripsi selanjutnya.
5.2.3 Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan


penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan melaksanakan
penelitian nonfarmakologi lainnya.

JADWAL PENELITIAN
bulan
No KEGIATAN Maret April Mei Juni Juli Agustu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1. Acc Judul
2. Acc Judul Oleh
Pembimbing
3. Penyusunan Proposal
4. Acc Proposal Oleh
Pembimbing 1
5.. Acc Proposal Oleh
Pembimbing 2
6. Seminar Proposal
7. Revisi Proposal
8. Penelitian
9. Pengolahan Data
10. Seminar Hasil Penelitian
11. Revisi Hasil Penelitian
12. Penyetoran Skripsi
13. Yudisium
FORMULIR DATA RESPONDEN

Petunjuk : isilah data responden padatempat yang telah tersedia dibawah ini :

Tanggal pengkajian : ...............

No Responden
1 Umur
2 Pendidikan
3 Pekerjaan ibu
4 Usia gestasi
5 Status akupresure a. Sebelum akupresure
b. Sesudah akupresure
LEMBAR PENGUKURAN TINGKAT NYERI

DENGAN VISUAL ANALOG SCALE (VAS)

1. Pengukuran tingkat nyeri dengan VAS merupakan pengukuran secara


subjektif.
2. Penilaian tingkat nyeri dengan VAS dilakukan 30 menit setelah terpapar
akupressure dan 60 menit setelah terpapar akupressure.
3. Langkah-langkah pengukuran tingkat nyeri
a. Jelaskan kepada ibu tingkatan nyeri pada rentang 0-10 :
0 : tidak nyeri
1 : nyeri ringan hampir tidak terasa
2 : nyeri ringan tetapi lebih nyeri dari 1
3 : nyeri ringan tetapi lebih nyeri dari 2
4 : nyeri sedang
5 : nyeri sedang tetapi lebih nyeri dari 4
6 : nyeri sedang tetapi lebih nyeri dari 5
7 : nyeri berat terkontrol
8 : nyeri berat terkontrol tetapi lebih berat dari 7
9 : nyeri berat terkontrol tetapi lebih berat dari 8
10: nyeri berat tidak terkontrol
4. Dokumentasikan hasil pengukuran dengan memberikan tanda ceklist pada
kotak yang tersedia.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Intruksi kerja Penjelasan
1. Pengertian Akupresure adalah suatu tehnik penyembuhan
dengan menekan, memijat, mengurut bagian
tubuh untuk untuk mengaktifkan peredaran energi
vital. Akupresure juga disebut akupunktur tanpa
jarum, atau pijat akupunktur yang menjadi dasar
praktek acupressure
2. Tujuan Tehnik akupresure ini dapat menurunkan nyeri
dan mengefektifkan waktu persalinan.
3. Indikasi Ibu bersalin
4. Kebijakan Prosedur ini membutuhkan kerjasama dengan
suami ibu bersalin
5. Persiapan a. Inform consent dengan ibu dan keluarga
pasien tentang pelaksanaan terapi akupresure
b. Ruangan tempat melakukan pemijatan
hendaknya tidak pengap dan mempunyai
sirkulasi udara yang baik
c. Pemijatan dilakukan di tempat yang bersih
6. Persiapan alat Alat pengukur waktu
7. Cara kerja a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Membantu pasien membuka pakaian
c. Mengatur posisi klien (menunduk ditempat
tidur)
d. Mengecek tidak ada luka pada daerah yang
akan dilakukan pemijatan
e. Mengkaji tingkat nyeri
f. Melakukan tindakan
6. Mengolesi punggung mneggunakan minyak
7. Tempatkan jari pada titik BL32 dan lakukan
tekanan yang lembut. Tekanan dapat
ditingkatkan dengan melakukan penekanan
kearah belakang pada awal kontraksi.
8. Penekanan pada titik ini akan menimbulkan
rasa hangat, geli,dan agak sakit. Jika terasa
sangat sakit, lakukan penekanan pada
sekitar tulang.
9. Memijat seluruh penggung/tulang belakang
klien

g. Membantu pasien memakai pakaian


h. Merapikan tempat dan peralatan
i. Kaji kembali tingkat nyeri
j. Cuci tangan.
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Nirwana
NIM : 201601P204
Status : Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Widya Nusantara
Palu
Dengan ini mengajukan permohonan kepada Ibu untuk bersedia menjadi
responden penelitian yang akan saya lakukan dengan judul : “Pengaruh pemberian
tehnik akupresure terhadap tingkat nyeri persalinan kala l di RSU Anutapura
Palu”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan nyeri pada pasien yang
menghadapi persalinan setelah dilakukan Latihan akupresure.
Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan.
Peneliti menjamin bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian kepada
Ibu sebagai responden. Peneliti sangat menghargai hak Ibu sebagai responden.
Peneliti juga menjaga kerahasiaan identitas atau informasi yang Ibu berikan.
Demikian surat permohonan ini peneliti buat, atas kesediaan dan kerja sama
Ibu, peneliti mengucapkan banyak terimakasih.

Palu, juli 2018


Peneliti

NIRWANA
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertada tangan dibawah ini :


No. Responden : (...........................)
Judul penelitian : “Pengaruh pemberian tehnik akupresure terhadap tingkat
nyeri persalinan kala l di RSU Anutapura Palu”.

Peneliti : Nirwana
NIM : 201601P204
Setelah dijelaskan maksud dan tujuan penelitian, saya menyatakan
bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh Nirwana
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Widya Nusantara Palu, dan
saya akan mengikuti proses penelitian serta menjawab pernyataan dengan sejujur-
jujurnya.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan.
Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya digunakan untuk
keperluan pengolahan data.
Demikian surat pernyataan ini, saya tanda tangani dengan sukarela dan
tanpa paksaan dari pihak manapun.

Palu, juli 2018


Responden

(..........................)
No Inisial Usia Peke Pendi Pre Post Sel Multi/ Kala
rjaan dikan test test isih primi
1 2 3 4
1. R 21 URT SMA 10 8 2 P 18j 2j 30 m 2j
2. F 34 URT SMA 10 8 2 M 14j 1j 15 m 1j
3. N 23 URT S1 10 9 1 P 16j 2j 20m 2j
4. A 28 URT SMA 10 9 1 M 15j 1j 18m 1j
5. U 25 URT S1 10 8 2 P 17j 2j 30m 2j
6. N 35 URT SMP 10 9 1 M 15j 1j 25m 1j
7. V 32 URT SMA 10 8 2 M 14j 1j 20m 2j
8. M 34 URT SMA 10 8 2 M 16j 1j 15m 1j
9. R 24 URT SMA 10 9 1 P 19j 2j 25m 2j
10. V 36 URT SMP 10 8 2 M 14j 1j 14m 1j
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

selisi .381 10 .000 .640 10 .000

a. Lilliefors Significance Correction

selisi
selisi Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

4,00 1 . 0000
,00 1 .
6,00 2 . 000000

Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pre tes akps 10.00 10 .000 .000

post test akps 8.40 10 .516 .163

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pre tes akps & post test akps 10 . .

Paired Samples Test


Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper t Df Sig. (2-tailed)

Pair 1 pre
tes
akps -
1.600 .516 .163 1.231 1.969 9.798 9 .000
post
test
akps
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Malonas pada Tanggal 14 Oktober pada 1995 dari


Ayah Sakaria dan Ibu Nurbaya. Penulis adalah putri kedua dari dua bersaudara.
Tahun 2013 penulis lulus dari SMK Negeri 1 Lore Timur, pada tahun 2015
penulis lulus dari Akademi Keperawatan Justitia Palu dan pada tahun 2016
penulis lulus seleksi di STIKES Widya Nusantara Palu dan diterima di Program
Studi Ilmu Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai