Anda di halaman 1dari 16

LOTUS BIRTH

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN 1

DOSEN PEMBIMBING : LUSI ANDRIANI, SST.M.Kes

INDAHMUTHARA

MUTIARA MIFTAHUL JANNAH

RAHMAH PUTRI

SISKAWINARTI

VERENCE RAPITA INDAH

POLITEKNIK KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

D4 KEBIDANAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami dengan judul isu Terkini dalam
Asuhan Kebidanan Lotus Birt hingga selesai yang disusun untuk memenuhi tugas Anatomi
Fisiologi dibawah bimbingan LUSI ANDRIANI, SST.M.Kes

Salawat dan salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kami dari alam kebodohan hingga ke alam yang penuh dengan pengetahuan dan
teknologi.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mengambil dari beberapa literatur baik dari
buku-buku maupun wahana keilmuan yang lain. Makalah ini penulis susun secara sistematis
dan berdasarkan data-data yang relevan.

Pada kesempatan ini, tak lupa saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada LUSI ANDRIANI, SST.M.Kes selaku dosen Asuhan Kebidanan Kehamilan 1 yang
tercinta beserta Teman-teman sekelas atas dukungan dan saran,

Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam membantu pengerjaan
makalah ini. Kami sadar akan kemampuan dan kelemahan kami maka kami mengharapkan
kritik dan masukan dalam perbaikan makalah selanjutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan WASSALAM

Bengkulu, Februari 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN....1

A. Latar Belakang............................................................. 1
B. Tujuan Penulian .............................. 2

BAB II ISI........................................ 4

A. Sejarah Lotus Birth........ 4


B. Lotus Birth di Bali .................................... 5
C. Mengapa Lotus Birth.................................................................................................
D. Manfaat Lotus Birth...............5
E. Langkah Pelaksanaan Lotus Birth............................................................................
F. Evident base
G. Manfaat E

BAB III PENUTUP........................13

A. Kesimpulan .................... 13
B. Saran........................................................... 13

DAFTAR PUSTAKAiii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebuah prosedur kelahiran dimana begitu bayi dilahirkan, tali pusat bayi dibiarkan
tersambung dengan plasenta atau ari-ari, sampai puput atau lepas sendiri dari badan bayi.
Tujuannya adalah membiarkan plasenta menunaikan tugas terakhirnya, yaitu membantu
melepaskan tali pusat dari badan bayi.

Lotus Birth, sebagai bagian dari metoda gentle birth, merupakan gerakan back to
nature yang hendak mengembalikan kearifan lama dalam hidup manusia. Ketika manusia
menemukan berbagai perkakas, manusia ingin hidupnya lebih cepat, praktis, dan nyaman.
Namun teknologi juga membawa dampak pada terganggunya harmoni kehidupan, termasuk
pada bayi baru lahir. Ketika kita menghilangkan unsur-unsur kerepotan dan keribetan, maka
secara tidak sadar kita telah kehilangan manfaat tersembunyi di balik suatu peristiwa alamiah.
Ketika kita membiarkan tali pusat bayi digunting ketika bayi dilahirkan, maka kita
mengakibatkan bayi kehilangan manfaat plasenta pada awal kehidupannya di dunia.

Salah satunya yang dijelaskan dalam sebuah penelitian adalah perilaku bayi-bayi
yang menjalani Lotus Birth lebih tenang, tidur lebih nyenyak dan mengisap ASI dengan lebih
baik dibanding bayi-bayi yang tali pusatnya digunting. Kemungkinan hal itu disebabkan
karena bayi yang menjalani Lotus Birth tidak mengalami luka yang berdenyut dan
mengganggu.

B. Tujuan Penulian
Untuk mengetahui Apa itu lotus birth
Untuk mengetahui apa manfaat untuk si bayi
Untuk mengetahui manfaat dari sisi prikolog

BAB II

PEMBAHASAN
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan
tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, yang menghasilkan pengkleman
internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan. Tali pusat kemudian kering dan
akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah
lahir.
Lotus birth, atau nonseverance umbilical, adalah praktek meninggalkan tali
pusar terpasang dengan baik ke bayi dan plasenta , tanpa pemegang atau memutuskan,
dan memungkinkan tali pusat mempunyai waktu untuk melepaskan diri dari bayi
secara alami.(http://wikipedia.org)
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau
penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas
(dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997)
"Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam
perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang
masih memerlukan pembuktian lebih lanjut .
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah
sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan
rumah bersalin, sehingga proses bonding
attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan,
hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi
yang baru lahir .
Sementara penolong persalinan segera
melakukan penilaian Apgar dan hal lain yang
diperlukan oleh bayi seperti suction atau
rangsang taktil, sedangkan prosedur yang lebih lanjut ditunda terlebih dahulu sampai
satu jam setelah melahirkan. Tali pusat bayi dipegang dengan tangan ibu, atau
dipegang oleh ayah atau asisten penolong persalinan selama penjahitan ibu.
Karena adanya praktek budaya yang berbeda maka proses pengawetan
plasenta dilakukan dalam berbagai cara yang berbeda. Beberapa orang lebih memilih
untuk menyimpan plasenta sehingga dapat menguburkannya dengan anak di akhir
kehidupan anak tersebut. Sedangkan yang lainnya membiarkan plasenta sampai
mengerut dan mengering secara alami dan kemudian dikuburkan. Salah satu
contohnya adalah Orang-orang Igbo di Nigeria, mereka menguburkan plasenta setelah
lahir dan sering menanam pohon diatas kuburan plasenta tersebut.
Pada Lotus Birth, kelebihan cairan yang dikeluarkan plasenta disimpan dalam
mangkuk atau waskom terbuka atau dibungkus kain, lalu didekatkan dengan bayi.
Kain yang digunakan untuk menutupi plasenta atau wadah yang digunakan harus
memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta mendapatkan udara
dan mulai mengering serta tidak berbau busuk. Garam laut sering digunakan untuk
mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang minyak esensial, seperti
lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal, neem, bersama dengan
lavender juga digunakan untuk tambahan antibacterial.
Apabila tindakan pengeringan plasenta tidak diterapkan dengan baik plasenta
akan memiliki bau yang berbeda, bau tersebut dapat diatasi dengan penanaman
plasenta secara langsung atau didinginkan setelah minggu pertama pasca persalinan.
Manajemen aktif Kala Tiga persalinan merupakan praktek dan pelatihan
medis umum yang digunakan untuk mempercepat kelahiran plasenta. Tahap-tahap
manajemen aktif kala tiga tersebut adalah : pemberian oksitosin, pengkleman tali
pusat segera, memotong tali pusat, peregangan tali pusat terkendali, masase fundus.
A. SEJARAH LOTUS BIRTH
Amerika merupakan negara perintis Lotus Birth, hal tersebut tercantum dalam
catatan tertulis. Didalamnya disebutkan bahwa Lotus Birth sebagai langkah pencegahan
untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka.
Meskipun merupakan suatu fenomena alternatif yang baru, penundaan
pemotongan tali pusat , sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin.
Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak
fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien
yang telah memilih dan membuat keputusan tentang tindakan tersebut.
Pendekatan ini bertentangan dengan pelatihan medis umum dan praktek di rumah
sakit dan pusat kesehatan global, dimana penerapan manajemen aktif dengan 3 tahap
yaitu pemberian obat oxytocin, menjepit tali pusat, pemotongan segera, kemudian
menerapkan traksi untuk tali pusat agar mempercepat lahirnya plasenta. Tali pusar bayi
dan plasenta yang sudah lahir kemudian dibuang sebagai limbah medis, atau, dengan
persetujuan ibu mungkin disumbangkan untuk penelitian gangguan kehamilan dan
kehamilan.
Penelitian modern dari
Lotus Birth menunjukkan bahwa
mamalia yang mempunyai 99%
bahan genetik hampir sama
dengan manusia, yaitu simpanse
pun membiarkan plasenta utuh,
tidak merusak atau
memotongnya. Hal tersebut
dikenal dengan fakta
primatologists.

Pada 1990-an, Sarah MD Buckley, seorang dokter keluarga Australia dan


mencatat untuk majalah Mothering, diterbitkan kisah kelahiran pribadinya di teks Lotus
Birth; ia telah menghasilkan berbagai publikasi ilmiah penelitiannya tentang manfaat
fisiologis manajemen pasif ketiga - tahap kerja Lotus Birth, saat ini merupakan informed
choice yang dilakukan minoritas dari homebirth dan hospital birth, hal tersebut dapat
dilihat dari hasil penelitian Sarah Buckley, MD dan Int'l Bidan Robin Lim.
Terutama menarik bagi para profesional adalah tidak adanya penurunan berat
badan yang dilaporkan dan penyakit kuning setelah dilakukan lotus birth. Namun, studi
korelasi ini telah menunjukkan risiko yang meningkat secara signifikan dari penyakit
kuning pada bayi dimana tali pusat dijepit lebih dari 60 detik setelah lahir.

B. LOTUS BIRTH DI BALI


Bali memiliki berbagai
tradisi dan ritual mengenai proses
kelahiran. Setiap kelahiran
membawa cerita yang baru dan
berbeda untuk dijadikan sebuah
pelajaran. Setiap wanita
menyanyikan lagu kelahiran
sendiri untuk bayinya. Ada
banyak suka cita dan perayaan
pada saat kelahiran.
Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan pendekatan hands-off yaitu
praktek yang meminimalisir intervensi yang dilakukan terhadap ibu. Hal tersebut
memungkinkan seorang ibu untuk mampu meyakinkan dirinya dengan didukung oleh
suami atau anggota keluarganya, dengan terus-menerus menentramkan hati bahwa ia
mampu melahirkan bayinya dengan tubuhnya yang sebenarnya telah dirancang untuk
mampu melahirkan secara alami.
Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan mantra gayatri untuk
menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang muslim menyambut kelahiran
bayi dengan pujian kepada Allah SWT.
Selain menyanyikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan menyentuh
yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali pusat utuh setelah
lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta tetap satu unit sampai orang
tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali pusat merupakan organ tubuh bayi,
dan pemotongan secara tiba-tiba dapat mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh
karena itu dilakukan Lotus Birth.
Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk beristirahat bersama-
sama, skin-to-skin kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah
satu cara yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah
dengan cara pembakaran tali pusat. Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali
pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga memungkinkan
bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama proses
pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat
habis dibakar.
Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil oleh ayah untuk dikubur di
halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu dapat menemukan cara atau jalan ke
rumah keluarga tersebut.
Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan bayi,
adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal tersebut dillakukan maka akan
memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan untuk manusia bertahan hidup.

C. MENGAPA LOTUS BIRTH?


Setiap ibu memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih
Lotus Birth :
1. Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara
memotong tali pusat.
2. Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan
penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu yang tepat.
3. Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta.
4. 100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang
diperlukan bagi bayi.
5. Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai
masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh.
6. Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian
besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.
7. Alasan rohani atau emosional.
8. Tradisi budaya yang harus dilakukan.
9. Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.
10. Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup
antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
11. Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka
membutuhkan waktu untuk penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu
penyembuhan akan minimal)

Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut tidak berarti tali pusat menjadi
tidak berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai
volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan
semua jaringan TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat
dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.
D. MANFAAT LOTUS BIRTH

Beberapa manfaat dilakukannya Lotus


Birth diantaranya :
1. Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya
perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
2. Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-
benar dapat mulai bernafas sendiri.
3. Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah lahir.
4. Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya
waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
5. Dr Sarah Buckley mengatakan :
"bayi akan menerima tambahan 50-100ml darah yang dikenal sebagai transfusi
placenta. Darah transfuse ini mengandung zat besi, sel darah merah, keeping
darah dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun
pertama."
Hilangnya 30 mL darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya 600
mL darah untuk orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan pemotongan tali
pusat sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60
mL darah, yang setara dengan 1200mL darah orang dewasa.

Waktu penyembuhan pusar apabila dilakukan pemtongan tali pusat dengan tidak dapat
terlihat dalam table sebagai berikut :
NO Waktu Tali Pusat Terpotong Waktu Penyembuhan segera
1 Segera 9 hari atau 216 jam
2 Ketika berhenti berdenyut 7 Hari
3 Nanti 2-3 hari
E. Langkah pelaksanaan Lotus Birth
Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus Birth diantaranya :
1. Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi,
cukup angkat tali tersebut.
2. Tunggu lahirnya plasenta secara alami.
3. Ketika plasenta lahir, tempatkan pada mangkuk di dekat ibu.
4. Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.
5. Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan menggunakan air hangat dan
tepuk-tepuk sampai kering.
6. Tempatkan plasenta di tempat yang kering.
7. Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau kain
kemudian letakkan dalam tas plasenta. Permukaan plasenta akan berubah setiap
hari bahkan lebih cepat jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk
mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada bagian
plasenta.
8. Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.
9. Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.
10. bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya.
11. Meminimalisir pergerakan bayi.
F. EVIDENCE BASE

Pengertian evidence base jika ditinjau dari pemanggalan kata (Inggris) maka evidence
base dapat diartikan sebagai berikut:

Evidence: Bukti, fakta Base: Dasar

Jadi evidence base adalah: praktik berdasarkan bukti.

Pengertian Evidence Base menurut sumber lain:


The process of systematically finding, appraising and using research findings as the
basis for clinical decisions.

Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan
hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis. Jika pengertian Evidence
Base-Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian
yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

Manfaat Evidence Base

Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:

1) Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah

2) Meningkatkan kompetensi (kognitif)

3) Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai profesional dalam memberikan asuhan yang
bermutu

4) Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan
asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi

Sumber Evidence Base

Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet maupun
berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs internet yang ada dapat
diakses, ada yang harus dibayar namun banyak pula public domain. Contoh situs yang dapat
diakses secara gratis (open access) seperti:

1) Comfort in Labor: http://Childbirthconnection.org.

2) Journal of Advance Research in Biological Sciences:

3) American Journal of Obstetric and Gynecology: http://ajcn.nutrition.org/

4) American Journal of Clinical Nutrition: http://ajcn.nutrition.org/

5) American Journal of Public Health: http://ajcn.nutrition.org/

6) American Journal of Nursing:

Tingkatan Evidence Base


Quality Type Of Evidence
1 a (best) : Systematic review of randomized controlled
trials
1b : Individual randomized controlled trials with
narrow confidence interval
1C : All or one case series (when all patients died
before a new therapy was introduced but patient
receiving the new therapy now survive)
2a : Systematic review of cohort studies
2b : Individual study or randomized controlled trials
with <80 follow="" span="" up="">
2c : outcome research: ecological studies
3a : Systematic review of case-control studies
3b : Individual case-control study
4 : Case series
5 (worse) : Expert opinion

Kebiasaan Keterangan

Diet rendah garam Hipertensi bukan karena retensi garam


untuk mengurangi
hipertensi
Membatasi hubungan Dianjurkan memakai kondom ada sel semen yang
seksual untuk mengandung prostaglandin tidak kontak langsung dengan
mencegah abortus dan organ reproduksi yang dapat memicu kontraksi uterus
kelahiran prematur
Pemberian kalsium un
tuk mencegah kram
pada kaki
Diet untuk mencegah Bayi besar disebabkan oleh gangguan metabolismepada ibu
bayi besar seperti diabetes melitus
Aktifitas dan Berkaitan dengan peredaran darah dan kontraksi otot
metabolisasi/latihan
(senam hamil dan lain-
lain) saat masa
kehamilan menurunkan
kejadian PEB,
gestasional diabetes dan
BBLR dan persalinan
SC
Tidak semua EBM dapat langsung diaplikasikan oleh semua profesional kebidanan
didunia. Oleh karena itu bukti ilmiah tersebut harus ditelaah terlebih dahulu,
mempertimbangkan manfaat dan kerugian serta kondisi setempat seperti budaya, kebijakan
dan lain sebagainya.

Evidence Base-Midwifery
Di bawah ini akan dipaparkan Evidence Base dalam praktik kebidanan terkini menurut proses
reproduksi:

1) EBM-ANC

2) EBM INC & PNC

Kebiasaan Keterangan
Tampon Vagina Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak
menghentikan perdarahan, bahkan perdarahan tetap
terjadi dan dapat menyebabkan infeksi
Gurita atau sejenisnya Selama 2 jam pertama atau selanjutnya penggunaan
gurita akan menyebabkan kesulitan pemantauan
involusio rahim
Memisahkan ibudan Bayi benar-benar siagaselama 2 jam pertama
bayi setelah kelahiran. Ini merupakan waktu yang tepat
untuk melakukan kontak kulit ke kulit untuk
mempererat bonding attachment serta keberhasilan
pemberian ASI
Menduduki sesuatu Duduk di atas bara yang panas dapat menyebabkan
yang panas vasodilatasi, menurunkan tekanan darah ibu dan
menambah perdarahan serta menyebabkan dehidrasi

Review dari Cochrane menginformasikan bahwa epidural tidak hanya menghilangkan


nyeri persalinan, namun seperti tindakan medikal lainnya berdampak pada perpanjangan
persalinan, peningkatan penggunaan oksitosin, peningkatan persalinan dengan tindakan
seperti forcep atau vakum ekstrasi, dan tindakan seksio sesarea karena kegagakan putaran
paksi dalam, resiko robekan hingga ingkat 3-4 dan lebih banyak membutuhkan tindakan
episiotomy pada nulipara.

Studi lain tentang sentuhan persalinan membuktikan bahwa dalam sentuhan


persalinan 56% lebih sedikit yang mengalami tindakan Seksio Sesarea, pengurangan
penggunaan anestesi epidural hingga 85%, 70% lebih sedikit kelahiran dibantu forceps, 61%
penurunan dalam penggunaan oksitosin; durasi persalinan yang lebih pendek 25%, dan
penurunan 58% pada neonatus yang rawat inap.

Menyusui secara esklusif dapat meningkatkan gerakan peristaltic ibu sehingga


mencegah konstipasi ibu. Ibu yang menyusui secara eksklusif akan lebih sedikit yang
konstipasi.

3) Newborn Care

Breastfeeding berhubungan dengan perkembangan neorodevlopment pada usia 14


bulan. Perawatan tali pusat secara terbuka lebih cepat putus dan mengurangi kejadian infeksi
TP dari pada perawatan tertutup dengan penggunaan antiseptik.
Penyebab kematian terbanyak pada anak adalah pneumonia dan diare, sedangkan
penyebab lain adalah penyakit menular atau kekurangan gizi. Salah satu upaya untuk
mencegah kematian pada anak adalam melalui pemberian nutrisi yang baik dan ASI
eksklusif.

Penelitian yang dilakukan di Banglades melaporkan bahwa pemberian ASI secara


eksklusif merupakan faktof protektif terhadap infeksi saluran pernapasan akut OR (IK 95%):
0,69 (0,54-0,88) dan diare OR (IK 95%): 0,69 (0,49-0,88).

DAFTAR PUSTAKA

1) Yuniati I. Filosofi Kebidanan. Bandung: Program Pascasarjana Program Studi Magister


Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung; 2011.

2) Simkin P. Comfort in Labor. How you can help your self to a normal satisfying childborth
2007. Available from:http://Childbirthconnection.org.

3) Stillerman E. A Midwifes Touch. Midwifery Today. 2008(84).


4) NICE. Antenatal Care, routine care for the healthy pregnant woman. 2 ed. London: Royal
College of Obstetricians and Gynaecologists; 2008.

5) Saifuddin AB, Wiknjosastro GH, Affandi B, Waspodo D, editors. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2002.

6) Sandip S, Asha K, Paulin G, Hiren S, Gagandeep S, Amit V. A comparative study of serum


uric acid, calcium anf magnesium in preeclampsia and normal pregnancy. Journal of Advance
Research in Biological Sciences. 2013;5(1):55-8.

7) Black S, Yu H, Lee J, Sachchithananthan M, Medcalf RL. Physiologic concentration of


magnesium and placental apoptosis: prevention by antioxidants. Obstetrics & Gynecology.
2001;98(2):319-24.

8) Dignon A, Reddington A. The physical effect of exercise in pregnancy on-pre-eclampsia,


gestational diabetes, birthweight and type of delivery. Evidence Based Midwifery.
2013;11(2):60-6.

9) Rock JP. Epidural Anasthesia in Labor. Journal for Midwifes. 2000.

10) Field T, Hermandez-Reif M, Taylor S, O.Quintino, Burman I. Labor pain is reduced by


massage therapy. 1997.

11) Worthington-Roberts BS, Williams SR. Nutrition throughout the Life Cycle. 4 ed.
Singapore: McGraw-Hill International Ed; 2000.

12) Guxens M, Mendez MA, Molto-Puigmarti C, Julvez J, Garcia-Esteban R, Forns J, et al.


Breastfeeding, long chain polyunsaturated fatty acids in colostrum and infant mental
development. Official Journal of The American Academy of Pediatics. 2011;128(4):e880-e9.
Epub 4 October 2011.

13) Moegni EM, Ocviyanti D, editors. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: WHO, UFPA, UNICEF, Kemenkes RI,
IBI, POGI; 2012.

14) Black RE, Moris SS, Brice J. Where and why are 10 million children dying every year?
The Lancet. 2003;361(9376):2226-34. Epub 28 June 2003.

15) Mihrshahi S, Ichikawa N, Shuaib M, Oddy W, Ampon R, J.Dibley M, et al. Prevalence of


exclusive breastfeeding in Bangladesh and its association with diarrhoea and acute
respiratory infection: result of the multiple indicator cluster survey 2003. J Nutr Educ Behav.
2007;25(2):195-204.

Anda mungkin juga menyukai