Anda di halaman 1dari 58

KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL

DI PUSKESMAS SLEMAN
TAHUN 2020

Disusun dan diajukan untuk memenuhi Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan
Dosen Pengampu : Niko Tesni Saputra, SKM. M.Kes

SHINTA AYU WULANSARI


P07124320015

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
YOGYAKARTA
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses awal kehidupan. Dalam menjalani
kehamilan yang sehat, perlu dukungan kebutuhan esensial adalah dengan
terpenuhinya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan
serat. Kurangnya asupan zat gizi akan menimbulkan masalah gizi dan
kesehatan pada ibu dan janin (Pritasari, 2017). Sehingga ibu hamil akan
mengalami kekurangan gizi yang menyebabkan resiko antara lain anemia,
pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
penyakit infeksi (Waryana, 2010).
Perubahan fisik dalam kehamilan dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yaitu salah satunya adalah pola makan. Masalah gizi yang sering dijumpai
pada ibu hamil diantaranya Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia.
(Waryana, 2010). Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang
yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis)
yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm sehingga
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Kurang Energi Kronis
(KEK) dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil (Irianto,
2014).
Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil tahun
2013 secara nasional yaitu sebesar 24,2% dan menurun menjadi 17,3%
pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Menurut data Dinas Kesehatan DIY,
prevalensi ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronis (KEK) di DIY
tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Prevalensi
ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) pada tahun 2015 adalah 9,11%
dan meningkat pada tahun 2016 sebesar 10,39% dan kembali naik menjadi
10,70% pada tahun 2017 (Dinkes DIY, 2018).
Permasalahan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan
permasalahan mendasar yang perlu mendapatkan penanganan yang lebih
baik (Dinkes DIY, 2017). Ibu hamil yang mengalami Kurang Energi
Kronis (KEK) atau kurang gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,
baik pada ibu, saat proses persalinan maupun pada janin.
Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap ibu diantaranya
meningkatkan risiko terjadinya anemia, pendarahan, dan terkena penyakit
infeksi (Irianto,2014). Dampak Kurang Energi Kronis terhadap proses
persalinan diantaranya akan berisiko terjadinya persalinan lama, persalinan
sebelum waktunya (premature), dan persalinan dengan operasi cederung
meningkat (Agria, 2012). Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap
janin diantaranya berisiko terjadinya proses pertumbuhan janin terhambat,
keguguran atau abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Waryana, 2010).
Kecukupan gizi saat kehamilan sangat berpengaruh pada
perkembangan fisik dan kognitif bayi yang akan dilahirkan dan
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan bayi dimasa yang akan
dating (Kemenkes, 2015). Selama masa kehamilan terjadi peningkatan
kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal
(Irianto, 2014).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu
booklet dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil akan
kebutuhan nutrisi pada masa kehamilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang ?
2. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa
kehamilan ?
3. Apa saja faktor yang memengaruhi outcome kehamilan ?
4. Berapa penambahan berat badan yang direkomendasikan ?
5. Apa saja perubahan fisiologis ibu hamil ?
6. Apa saja kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil ?
7. Apa saja manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil ?
8. Apa saja menu gizi seimbang untuk ibu hamil ?
9. Bahan makanan yang dihindari dan dibatasi oleh ibu hamil apa saja ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan gizi seimbang.
2. Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa
kehamilan.
3. Mengetahui penambahan berat badan yang direkomendasikan.
4. Mengetahui faktor yang memengaruhi outcome kehamilan.
5. Mengetahui kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil.
6. Mengetahui manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.
7. Mengetahui menu gizi seimbang untuk ibu hamil.
8. Mengetahui Bahan makanan yang dihindari dan dibatasi oleh ibu
hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan,
aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara
teraturdalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi.
B. Manfaat Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil
1. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
2. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga
dapat menjalani kehamilan dengan baik dan aman
3. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan
ibu
4. Mengatasi permasalahan selama kehamilan
5. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk
menyusui setelah kelahiran bayi
C. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada ibu hamil
Kehamilan (Ibu hamil) Kehamilan dimulai dengan terjadinya
konsepsi. Konsepsi adalah bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses
kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung
dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38
minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya
sperma dengan telur) yang terjadi 2 minggu setelahnya.fertilisasi pada
manusia diawali dengan terjadinya persetubuhan (koitus). Fertilisasi
merupakan peleburan antara inti spermatozoa dengan inti sel telur. Proses
fertilisasi ini dapat terjadi di bagian ampula tuba fallopi atau eterus.
Perkembangan Kehamilan Kehamilan dibagi dalam triwulan, yaitu
trimester I (0-12 minggu), trimester II (12-28 minggu), trimester III (28-40
minggu).
Produk Kehamilan Berat (+/-)
Bayi 3000-3500 gr
Placenta 450 gr
Cairan amnion 900 gr
Uterus 1100 gr
Jaringan payudara 1400 gr
Volume darah 1500-1800 ml
Jaringan cadangan ibu 1800-3600 gr
Total 10-12,7 kg

Tabel 1. Berat Produk Kehamilan Normal


Pertumbuhan dan perkembangan produk kehamilan tersebut akan
menyebabkan hal seperti berat badan ibu hamil bertambah dan kebutuhan
gizi lebih besar dari ibu tidak hamil. Kurangnya asupan zat gizi berdampak
negatif pada ibu dan bayi.
D. Faktor yang memengaruhi outcome kehamilan
1. Asupan zat gizi makanan ibu
2. Status gizi ibu pra hamil (gizi-kurang atau gizi-lebih)
3. Penambahan BB selama hamil
4. Ibu dalam fase pertumbuhan (remaja)
5. Jumlah janin per kehamilan
6. Gizi-kurang pra hamil dan kurang asupan gizi saat hamil beresiko
terjadinya abortus, stillbirth dan BBLR
7. Obesitas saat pra hamil beresiko :sulit hamil dan bila terjadi
kehamilan, maka bumil beresiko menderita hipertensi dan DM
8. Remaja hamil beresiko mendapat bayi dengan BBLR
9. Kehamilan kembar beresiko mendapat bayi dengan BBLR
Untuk mencegah outcome kehamilan yang buruk adalah dengan
memberi asupan gizi yang adekuat (tidak lebih dan tidak kurang). Asupan
gizi sudah adekuat dapat dilihat dari pertambahan berat badan ibu selama
kehamilan
Tambahan BB
Total
BMI Pra Tambahan BB per Minggu
Tambahan BB
Hamil Trimester I (kg) Trimester II
(kg)
dan III (kg)
<18,5 12,5 2,3 0,5
18,5-23 11,5-16 1,6 0,4
23-27 7,0-11,5 0,9 0,3
>27 6,0

Tabel 2. Penambahan Berat Badan yang Di Rekomendasikan


E. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
Perubahan fisiologis (setelah trimester II) tersebut adalah
1. Volume plasma yg naik 40-50% menyebabkan :
a. Anemia (walaupun produksi RBC : naik 33%)
b. Kadar protein plasma turun
c. Pembesaran ginjal karena ginjal harus bekerja keras
2. Perubahan pada sistim kardio vaskuler dan paru
a. Adanya tumbuh-kembang, kebutuhan O2 naik, dan akibatnya
adalah cardiac output naik yang membuat jantung membesar
12%
b. Vasodilatasi perifer, tekanan diastolik turun, edema
c. Paru harus bekerja lebih keras
d. Basal metabolic rate naik 15-20 %
3. Saluran Pencernaan
Di awal kehamilan nafsu makan turun kemudian nafsu
makan naik, daya serap usus meningkat, gerakan usus melambat,
transit time bertambah menyebabkan regurgitasi dan konstipasi
4. Fungsi plasenta
Menghasilkan hormon-hormon pengatur pertumbuhan janin
serta jaringan ibu dan persiapan laktasi. Untuk pertukaran zat gizi
dan O2 dengan waste product dan CO2 antara janin dan ibu. Oleh
karena kebutuhan zat gizi bumil lebi besar dari ibu tak hamil, maka
ibu hamil memerlukan tambahan asupan zat gizi dari makanannya.
F. Tambahan energi
Bumil usia dewasa dg status gizi pra-hamil baik dan aktifiitas fisik ringan,
pada :
1. Trimester I hampir tak perlu tambahan
2. Tambahan pada Trimester II 300-350 KKAL/hari
3. Tambahan pada Trimester III 450-500 KKAL/hari
G. Kebutuhan ibu hamil
Kebutuhan Pra Hamil Hamil
Energi (kcal) Tergantung BB +0 trimester I
+340 trimester II
+452 trimester III
Protein 0,8/KgBB +25
Vitamin A 700 770 (>18 th)
750 (<18 th)
Vitamin D 5 5
Vitamin E 15 15
Vitamin K 90 90 (>18 th)
75 (<18 th)

Tabel 3. Kebutuhan Energi, Protein dan Vitamin yang Larut dalam Lemak
Ibu Hamil

Kebutuhan Pra Hamil Hamil


Vitamin C (mg) 75 85 (>18 th)
80 (<18 th)
Thiamin (mg) 1.1 1.4
Riboflavin (mg) 1.1 1.4
Niacin (mg NE) 14 18
Vitamin B6 1.3 1.9
Folat 400 600
Vitamin B12 2.4 2.6
Biotin 30 30
As. Pantotenant (mg) 5 6
Kolin (mg) 425 450

Tabel 4. Kebutuhan Vitamin yang Larut Air pada Ibu Hamil


Kebutuhan Pra Hamil Hamil
Kalsium (mg) 1000 1000 (>18 th)
1300 (<18 th)
Fosfat (mg) 700 700 (>18 th)
1250 (<18 th)
Magnesium (mg) 310 350 (>18 th)
400 (<18 th)
Fluoride (mg) 3 3
Besi (mg) 18 27
Seng (mg) 8 11 (>18 th)
12 (<18 th)
Iodine 150 220
Selenium 55 60

Tabel 5. Kebutuhan Mineral Ibu Hamil

Kebutuhan vitamin yang larut lemak sama dengan ibu tak hamil
kecuali vitamin A. Naiknya kebutuhan vitamin B kompleks sejajar dengan
naiknya kebutuhan energi. Pada umumnya kebutuhan mineral naik,
kecuali fluor.
H. Pesan gizi seimbang untuk ibu hamil
1. Mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak berguna untuk
memenuhi kebutuhan energi, protein dan vitamin serta mineral
sebagai pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin serta
cadangan selama masa menyusui.
2. Membatasi makan makanan yang mengandung garam tinggi untuk
mencegah hipertensi karena meningkatkan resiko kematian janin,
terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan.
3. Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin, produksi
cairan amnion dan meningkatnya volume darah, mengatur
keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Asupan air
minum ibu hamil sekitar 2-3 liter perhari (8-12 gelas sehari).
4. Membatasi minum kopi, kandungan KAFEIN dalam kopi
meningkatkan buang air kecil yang berakibat dehidrasi, tekanan darah
meningkat dan detak jantung menuingkat. Paling banyak 2 cangkir
kopi/hari.
I. Penambahan kebutuhan zat gizi selama hamil
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai
dengan usia kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan
pertumbuhan janin. Berikut merupakan jumlah penambahan yang harus
dipenuhi selama hamil:
Trimester I
Energi 180 kkal Biskuit 1 buah besar (10 gr)
Protein 20 gr Telur ayam rebus 1 butir (55 gr)
Lemak 6 gr Susu sapi segar ½ gelas (100 gr)
KH 25 gr Setara
Trimester 2 dan 3 dengan 1 mangkuk bubur kacang hijau
Energi 300 kkal dan
Protein 20 gr Telur ayam rebus 1 butir (55 gr)
Lemak 10 gr
KH 40 gr

J. Jumlah atau posri dalam 1 kali makan


Merupakan suatu ukuran atau takaran makan yang dimakan tiap kali
makan

K. Frekuensi makan dalam sehari


Frekuensi makan merupakan seringnya seseorang melakukan
kegiatan makan dalam sehari baik makanan utama atau pun selingan,
sebanyak 3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan atau porsi kecil
namun sering dan harus sesuai porsi dibawah ini:

L. Jenis Makanan yang Tersusun dalam 1 Hidangan Makan


Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh
keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan
yang dikonsumsi semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi,
semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat yang bermanfaat bagi
kesehatan.
Selain menerapkan keanekaragaman makanan dan minuman juga
perlu memperhatikan keamanan pangan yang berarti makanan atau
minuman itu harus bebas dari cemaran yang membahayakan kehatan.
Cara menerapkan yaitu dengan mengonsumsi lima kelompok
pangan setiap hari yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran,
buah-buahan dan minuman. Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis untuk setiap
kelompok makanan setiap kali makan akan lebih baik.
1. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau
serealia seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti
ubi, singkong, dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan,
mi, roti, makaroni, havermout, dan bihun.
2. Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam,
telur, susu, dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-
kacangan berupa kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang
merah, dan kacang tolo; serta hasil oalahannya seperti tempe, tahu,
susu kedelai, dan oncom.
3. Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan
berwarna hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun
katuk, kangkung, wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan,
seperti kacang panjang, buncis, dan kecipir. Buah-buahan diutamakan
yang berwarna kuning jingga, kaya serat dan yang berasa asam, seperti
pepaya, mangga, nanas, nangka, nangka masak, jambu biji, apel, sirsak
dan jeruk.
M. Zat Gizi yang diperlukan Selama Hamil
Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengadung zat gizi tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin
maupun untuk keperluan perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut
ini merupakan zat gizi yang diperlukan ibu hamil:
1. Trimester I

2. Trimester 2
3. Trimester 3

N. Bahan Makanan yang Dihindari dan Dibatasi oleh Ibu Hamil


1. Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya
mengandung bahan tambahan makanan yang kurang aman
2. Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang
karena mengandung kuman yang berbahaya untuk janin
3. Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein
yang dapat meningkatkan tekanan darah
4. Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi seperti yang
banyak mengandung gula, lemak misalnya: keripik, cake
5. Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh: nangka
(matang dan mentah), kol, ubi jalar, karena dapat menyebabkan
keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil
6. Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena
mengandung energi tinggi, yang berakibat pada berat badan ibu
hamil meningkat berlebihan dan bayi lahir besar
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-
tunggu. Saat ini pun ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana
seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi untuk kelancaran
kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia
makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan
gizinya untuk janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan
berat badan selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang
optimal akan berdampak baik pada kehamilan maupun output
persalinannya kelak.
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Sebagai
sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh dari
serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun
dapat diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai
sumber zat pengatur, vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-
buahan dan sayur-sayuran.
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya booklet ini akan menambah
pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan
nutrisinya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur


Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2. Almatsier, S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama.
3. Almatsier, S., 2010. Penuntun Diet, Edisi Baru, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama.
4. Dewi, A.B.F.K., Pujiastuti, N., Fajar, I., 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi
Kesehatan, Edisi Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu.
5. Hasanah, D.N., Febrianti dan Minsarnawati. Kebiasaan Makanan Menjadi
Salah Satu Penyebab Kekurangan Energi Koronis (KEK) pada Ibu Hamil
di Poli Kebidanan RSI&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 2012, 3(3): 91-104
6. Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jenderal Bina
Gizi dan KIA, Jakarta, hal. 24-26
7. Miyata, S.M.I. dan Proverawati, A., 2010. Nutrisi Janin & Ibu Hamil; Cara
Membuat Otak Janin Cerdas, Yogyakarta, Nuha Medika.
8. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
9. Sulistyoningsih, H., 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Edisi
Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu.
10. Saxena R. 2009. Evidence based guidelines during pregnancy for the
obstetricians. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
11. Saxena R. 2009. Evidence based guidelines during pregnancy for the
obstetricians. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
12. Williamson C. Maternal nutrition guidance : keeping the proportions
[Electronic version]. RCM Midwives. 2006;9(9):346-9
13. Yulia Y, 2015. Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan. Diakses
dari http://hamil.co.id/nutrisi-ibu-hamil/gizi-ibu-hamil-berdasarkan-
trimester-kehamilan.
LAMPIRAN
AJ A SM 7
Shinta Ayu Wulansari

Kebutuhan
Nutrisi
Ibu Hamil
Penyusun & Penyunting
Shinta Ayu Wulansari
Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan
ke hadirat Allah SWT sehingga booklet
tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil ini
dapat terselesaikan. Kepedulian terhadap
pentingnya kebutuhan nutrisi ibu hamil
sering terabaikan, sehingga mendorong
penulis untuk menyusun booklet ini.

Booklet ini diharapkan dapat menambah


wawasan mengenai pertingnya
mempersiapkan kebutuhan nutrisi ibu
hamil. Booklet ini akan membahas tentang
kebutuhan apa saja yang harus disiapkan
ibu dalam memenuhi nutrisi pada masa
hamil.

Akhir kata penulis mohon saran dan kritik


dari pembaca sekalian sebagai masukan
dalam perbaikan booklet ini selanjutnya.
Semoga booklet ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan pembaca sekalian.

Penulis
PENDAHULUAN
Ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang
berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena
ada janin yang tumbuh dirahimnya.
Kebutuhan nutrisi dilihat bukan hanya dalam
porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-
zat nutrisi yang terkandung dalam makanan
yang dikonsumsi. Pertumbuhan maupun
aktivitas janin memerlukan makanan yang
disalurkan melalui plasenta. Ibu hamil harus
mendapat nutrisi yang cukup untuk dirinya
sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu
hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang
biasanya cukup untuk kesehatannya harus
ditambah dengan zat-zat nutrisi dan energi
agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik.
Selama hamil ibu mengalami banyak
perubahan dalam tubuhnya agar siap
membesarkan janin yang dikandungnya,
memudahkan kelahiran, dan untuk
memproduksi ASI bagi bayi yang
dilahirkannya.
Kehamilan

Kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi.


Konsepsi adalah bersatunya sel telur (ovum) dan
sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari
pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri
adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari
tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma
dengan telur) yang terjadi 2 minggu setelahnya.
Fertilisasi pada manusia diawali dengan terjadinya
persetubuhan (koitus). Fertilisasi merupakan
peleburan antara inti spermatozoa dengan inti sel
telur. Proses fertilisasi ini dapat terjadi di bagian
ampula tuba fallopi atau eterus.
Perkembangan Kehamilan

Trimester 1

Usia kehamilan 0-13


minggu

Trimester 2

Usia kehamilan 14-27


minggu

Trimester 3

Usia kehamilan 28-41


minggu
Di dalam tubuh seorang bumil terjadi
proses pertumbuhan dan
perkembangan :

Janin, plasenta, uterus dll, serta


bertambahnya jaringan Payudara dan lemak
yang dipersiapkan agar ibu mampu
membuat ASI pasca melahirkan
BERAT PRODUK KEHAMILAN NORMAL

Pertumbuhan dan perkembangan produk kehamilan


tersebut akan menyebabkan hal seperti :

Berat badan Ibu hamil bertambah dan kebutuhan gizi lebih


besar dari ibu tidak hamil. Kurangnya asupan zat gizi
berdampak negatif pada ibu dan bayi.
Faktor yg mempengaruhi outcome
kehamilan :

Asupan zat gizi makanan ibu


Status gizi ibu pra hamil (gizi-kurang atau
gizi-lebih)
Penambahan BB selama hamil
Ibu dalam fase pertumbuhan (remaja)
Jumlah janin per kehamilan
Gizi-kurang pra hamil dan kurang asupan
gizi saat hamil beresiko terjadinya abortus,
stillbirth dan BBLR
Obesitas saat pra hamil beresiko :sulit hamil
dan bila terjadi kehamilan, maka bumil
beresiko menderita hipertensi dan DM
Remaja hamil beresiko mendapat bayi
dengan BBLR
Kehamilan kembar beresiko mendapat bayi
dengan BBLR
Untuk mencegah outcome kehamilan yang buruk
adalah dengan memberi asupan gizi yang adekuat
(tidak lebih dan tidak kurang). Asupan gizi sudah
adekuat nampak dari pertambahan bb ibu selama
kehamilan

Penambahan Berat Badan yang


direkomendasikan :
GIZI SEIMBANG adalah susunan
pangan sehari-hari yang mengandung
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas
fisik, perilaku hidup bersih dan
memantau berat badan secara
teraturdalam rangka
mempertahankan berat badan normal
untuk mencegah masalah gizi.
MANFAAT GIZI SEIMBANG
UNTUK IBU HAMIL

Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin


Mencapai status gizi ibu hamil dalam
keadaan normal, sehingga dapat menjalani
kehamilan dengan baik dan aman
Membentuk jaringan untuk tumbuh
kembang janin dan kesehatan ibu
Mengatasi permasalahan selama
kehamilan
Ibu memperoleh energi yang cukup yang
berfungsi untuk menyusui setelah kelahiran
bayi
Apa saja Perubahan
Fisiologis pada
Ibu hamil ?
Perubahan fisiologi (setelah trimester II )
tersebut adalah :

1. Volume plasma yg naik 40-50%


menyebabkan :

anemia (walaupun produksi RBC : naik 33%)


kadar protein plasma turun
pembesaran ginjal karena ginjal harus bekerja
keras

2. Perubahan pada sistem kardio vaskuler


dan paru

adanya tumbuh-kembang > kebutuhan O2 naik, dan


akibatnya adalah:
Cardiac output naik > jantung membesar 12%
Vasodilatasi perifer > tek. Diastolik turun > edema
Paru harus bekerja lebih keras
Basal metabolic rate naik 15-20 %
Perubahan fisiologi (setelah trimester II )
tersebut adalah :

3. Saluran Pencernaan
Di awal kehamilan nafsu makan turun kemudian nafsu
makan naik, daya serap usus meningkat, gerakan usus
melambat, transit time bertambah > regurgitasi dan
konstipasi

4. Placenta tumbuh dan berkembang


plasenta berfungsi untuk :

Menghasilkan hormon-hormon pengatur pertumbuhan


janin serta jaringan ibu dan persiapan laktasi.
Untuk pertukaran zat gizi dan O2 dengan waste
product dan CO2 antara janin dan ibu oleh karena
kebutuhan zat gizi bumil lebi besar dari ibu tak
hamil, maka ibu hamil memerlukan tambahan
asupan zat gizi dari makanannya.

Tambahan energi
Kebutuhan protein :
Pra hamil 0,8/kg
berat badan/hari

Tambahan protein
bagi bumil 25
g/hari

Bumil usia dewasa dg status


gizi pra-hamil baik dan
aktifiitas fisik ringan, pada :

Trimester I hampir tak


perlu tambahan

Tambahan pada TR II
300-350 KKAL/hari

Tambahan pada TR III


450-500 KKAL/hari
TABEL KEBUTUHAN ENERGI,
PROTEIN DAN VITAMIN YG LARUT
DALAM LEMAK IBU HAMIL
TABEL KEBUTUHAN
VITAMIN YANG LARUT AIR
IBU HAMIL
TABEL KEBUTUHAN
MINERAL IBU
HAMIL
Kebutuhan vit. yang larut lemak sama dengan
ibu tak hamil kecuali vitamin A.
Naiknya kebutuhan vit. B kompleks sejajar
dengan naiknya kebutuhan energi.
Pada umumnya kebutuhan mineral naik, kecuali
fluor

Tambahan B12 Bu-mil vegetarian


lebih besar
Def.iodium > bayi lahir dgn
hipotiroidi > pertumbuhan fisik
dan otak terganggu. dampaknya
: penambahan TB kurang >bayi
tumbuh menjadi anak yang
pendek (stunting), tuli, bisu dan
keterbelakangan
DEFISIENSI Fe menyebabkan :
anemia pada ibu
melahirkan lebih dini
bayi BBLR
perinatal morbidity dan mortality bayi dan ibu tinggi

DEFISIENSI ZN berhubungan dengan :


partus lama
BBLR
teratogenik
kematian embrio dan perinatal

Dibanding dgn bumil normal, kebutuhan


energi dan protein, lebih tinggi pada:

bumil remaja,
berat badan pra-hamil kurang
bumil pekerja berat
Kebutuhan energi bumil dengan status gizi pra-hamil
obeis, lebih sedikit tetapi kebutuhan protein normal
Pesan gizi seimbang
untuk ibu hamil
Mengonsumsi aneka ragam
pangan lebih banyak

berguna untuk memenuhi kebutuhan energi,


protein dan vitamin serta mineral sebagai
pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan
janin serta cadangan selama masa menyusui
Membatasi makan makanan
yang mengandung garam
tinggi

untuk mencegah
hipertensi karena
meningkatkan resiko
kematian janin,
terlepasnya
plasenta, serta
gangguan
pertumbuhan
Minum air putih
lebih banyak

mendukung sirkulasi janin, produksi cairan


amnion dan meningkatnya volume darah,
mengatur keseimbangan asam basa tubuh,
dan mengatur suhu tubuh. Asupan air minum
ibu hamil sekitar 2-3 liter perhari (8-12 gelas
sehari).
Membatasi minum kopi

kandungan KAFEIN dalam kopi meningkatkan


buang air kecil yang berakibat dehidrasi, tekanan
darah meningkat dan detak jantung menuingkat.
Paling banyak 2 cangkir kopi/hari
PENAMBAHAN KEBUTUHAN ZAT
GIZI SELAMA HAMIL
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya
ditambah sesuai dengan usia kehamilan. Hal ini
dikarenakan adanya perkembangan dan
pertumbuhan janin. Berikut merupakan jumlah
penambahan yang harus dipenuhi selama hamil:
JUMLAH ATAU PORSI DALAM 1
KALI MAKAN
FREKUENSI MAKAN
DALAM SEHARI
Frekuensi makan merupakan seringnya
seseorang melakukan kegiatan makan dalam
sehari baik makanan utama atau pun
selingan, sebanyak 3 kali makan utama dan 2
kali makan selingan atau porsi kecil namun
sering dan harus sesuai porsi dibawah ini:
JENIS MAKANAN YANG TERSUSUN
DALAM 1 HIDANGAN MAKAN

Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat


gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis
pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam
jenis pangan yang dikonsumsi semakin
mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi,
semakin mudah tubuh memperoleh
berbagai zat yang bermanfaat bagi
kesehatan.

Selain menerapkan keanekaragaman


makanan dan minuman juga perlu
memperhatikan keamanan pangan yang
berarti makanan atau minuman itu harus
bebas dari cemaran yang membahayakan
kehatan.

Cara menerapkan yaitu dengan


mengonsumsi lima kelompok pangan setiap
hari yang terdiri dari makanan pokok, lauk-
pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman.
Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis untuk setiap
kelompok makanan setiap kali makan akan
lebih baik.
JENIS MAKANAN YANG TERSUSUN
DALAM 1 HIDANGAN MAKAN

Buah
20%
Sayuran
30%

Lauk-pauk
20%

Makanan Pokok
30%
Makanan pokok sebagai sumber
karbohidrat

yaitu padi-padian atau serealia seperti beras,


jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti
ubi, singkong, dan talas; serta hasil olahannya
seperti tepung-tepungan, mi, roti, makaroni,
havermout, dan bihun.
Sumber protein

yaitu sumber protein hewani, seperti daging,


ayam, telur, susu, dan keju; serta sumber protein
nabati sepeerti kacang-kacangan berupa kacang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang
merah, dan kacang tolo; serta hasil oalahannya
seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.
Sumber zat pengatur

berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan


berwarna hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun
singkong, daun katuk, kangkung, wortel, dan tomat;
serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang
panjang, buncis, dan kecipir. Buah-buahan diutamakan
yang berwarna kuning jingga, kaya serat dan yang
berasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas, nangka,
nangka masak, jambu biji, apel, sirsak dan jeruk.
ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN
SELAMA HAMIL

Trimester 1

Asam Lemak Tak


Asam Folat Jenuh

Fungsi : pembentukkan sistem


saraf pusat, termasuk otak. Fungsi : tumbuh kembang sis
Bahan makanan : sayuran tem saraf ousat dan otak.
hijau, tempe, serta serealia Bahan makanan : ikan laut:
atau kacang-kacangan yang ikan tenggiri, ikan kembung,
telah ditambahkan dengan ikan tuna, dan ikan tongkol.
asam folat.

Vitamin B12 Vitamin D

Fungsi : perkembangan sel


Fungsi : Membantu menyerap
janin.
kalsium dan mineral (zat
Bahan makanan : hasil ternak
penting yang diperlukan oleh
dan produk olahannya. serta
tubuh) di dalam darah.
produk olahan kacang kedelai,
Bahan makanan : ikan salmon,
misalnya tempe dan tahu,
susu.
telur, daging ayam, keju, susu.
Trimester 2

Vitamin A Kalsium (Ca)

Fungsi : proses metabolisme,


pembentukan tulang, sistem Fungsi : pembentukan tulang
saraf. dan gigi janin dan ibu.
Bahan makanan : daging Bahan makanan : yoghurt,
ayam, telur bebek, kangkung, bayam, jeruk, dan roti
wortel, dan buah-buahan gandum.
berwana kuning hingga merah.

Zat Besi (Fe)

Fungsi : membentuk sel darah


merah, mengangkut oksigen
ke seluruh tubuh dan janin.
Bahan makanan : kacang-
kacangan, sayuran hijau,
daging sapi, hati sapi, ikan.
Trimester 3

Vitamin B6 Serat

Fungsi : membantu proses Fungsi : memperlancar buang


sistem saraf. air besar (mengatasi sembelit)
Bahan makanan : kacang- Bahan makanan : sayuran dan
kacangan, hati, gandum. buah-buahan.

Vitamin C

Fungsi : membantu
penyerapan zat besi dan
antioksidan
Bahan makanan : kol, nanas,
pepaya, jambu, jeruk, tomat.

Seng (Zn) Yodium

Fungsi : membantu proses


Fungsi : mengatur suhu tubuh,
metabolisme dan kekebalan
membentuk sel darah merah
tubuh.
serta fungsi otot dan saraf.
Bahan makanan : kacang-
Bahan makanan : garam
kacangan, hati sapi, telur,
dapur, udara segar, ikan laut.
daging sapi.
BAHAN MAKANAN YANG DIHINDARI DAN
DIBATASI OLEH IBU HAMIL

Menghindari makanan yang diawetkan


karena biasanya mengandung bahan
tambahan makanan yang kurang aman
Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak
kurang matang karena mengandung kuman
yang berbahaya untuk janin
Membatasi kopi dan coklat, didalamnya
terdapat kandungan kafein yang dapat
meningkatkan tekanan darah
Membatasi makanan yang mengandung
energi tinggi seperti yang banyak
mengandung gula, lemak misalnya: keripik,
cake
Membatasi makanan yang mengandung gas,
contoh: nangka (matang dan mentah), kol,ubi
jalar, karena dapat menyebabkan keluhan
nyeri ulu hati pada ibu hamil
Membatasi konsumsi minuman ringan (soft
drink), karena mengandung energi tinggi,
yang berakibat pada berat badan ibu hamil
meningkat berlebihan dan bayi lahir besar
Daftar Pustaka
1. Almatsier, S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama.
2. Almatsier, S., 2010. Penuntun Diet, Edisi Baru, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama.
3. Dewi, A.B.F.K., Pujiastuti, N., Fajar, I., 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi
Kesehatan, Edisi Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu.
4. Hasanah, D.N., Febrianti dan Minsarnawati. Kebiasaan Makanan
Menjadi Salah Satu Penyebab Kekurangan Energi Koronis (KEK)
pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan RSI&A Lestari Cirendeu
Tangerang Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2012, 3(3): 91-
104
5. Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jenderal
Bina Gizi dan KIA, Jakarta, hal. 24-26
6. Miyata, S.M.I. dan Proverawati, A., 2010. Nutrisi Janin & Ibu Hamil;
Cara Membuat Otak Janin Cerdas, Yogyakarta, Nuha Medika.
7. Sulistyoningsih, H., 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Edisi
Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu.
8. Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. Gizi Seimbang Dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2011
9. Saxena R. Evidence based guidelines during pregnancy for the
obstetricians. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2009.
10. Saxena R. Evidence based guidelines during pregnancy for the
obstetricians. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2009.
11. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta :
Menteri Kesehatan RI; 2014
12. Soetjiningsih . Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC; 1995
13. Yulia Y, 2015. Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan.
Diakses dari http://hamil.co.id/nutrisi-ibu-hamil/gizi-ibu-hamil-
berdasarkan-trimester-kehamilan.
14. Williamson C. Maternal nutrition guidance : keeping the
proportions [Electronic version]. RCM Midwives. 2006;9(9):346-9

Anda mungkin juga menyukai