Anda di halaman 1dari 19

Sistem Informasi

Imunisasi Terpadu
(SIMUNDU)

Dini Agustini
Vahlufi Eka putri
Kelas B5
Pengertian
Sistem informasi imunisasi adalah
database yang terkomputerisasi,
berdasarkan populasi, dan sangat rahasia,
yang mencatat semua dosis vaksin yang
diberikan oleh penyedia layanan kepada
seseorang sesuai dengan wilayah tempat
tinggalnya.
Keuntungan
 Bagi orang tua : meyakinkan orang tua
bahwa anak mendapatkan imunisasi yang
tepat, terdapat pengingat jika akan
mendekati jadwal imunisasi, terdapat
peringatan jika jadwal imunisasi terlewat,
tetap dapat melakukan imunisasi sesuai
jadwal jika keluarga pindah ke pelayanan
kesehatan lain, mencegah imunisasi yang
tidak diperlukan atau adanya duplikasi,
terdapat salinan riwayat imunisasi yang
akurat dan resmi bagi perseorangan,
penitipan anak, atau sekolah.
 Bagimasyarakat : mengontrol penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi,
mengidentifikasi seseorang yang tidak
diimunisasi, mencegah kejadian luar
biasa
 Bagipelayanan kesehatan : mencatat
imunisasi dari semua penyedia pelayanan
kedalam satu catatan saja, menyediakan
riwayat imunisasi yang akurat,
menyediakan jadwal imunisasi yang
tepat beserta pengingat dan peringatan,
memfasilitasi pengenalan vaksinasi baru
atau perubahan jadwal imunisasi.
Stakeholder/pihak yang
berkepentingan
 Sistem Informasi Imunisasi
 Dokter
 Perencana kesehatan
 Konsumen
 Agensi kesehatan masyarakat (lokal,
nasional)
 Organisasi profesional
 Sekolah dan penitipan anak
Elemen Pengaturan Sistem
Informasi Imunisasi
Sistem informasi imunisasi diatur oleh :
 Pedoman imunisasi (di Indonesia misalnya
Pedoman Imunisasi IDAI)
 Peraturan pemerintah untuk menyediakan
data kepada sistem informasi imunisasi
 Keinginan penyedia layanan untuk
menyumbangkan data, jika tidak
bertentangan dengan hukum atau peraturan
 Populasi target
 Kebijakan yang berdasarkan hukum
Penyedia layanan
Sistem informasi imunisasi
dioperasionalkan oleh organisasi non profit
atau agensi kesehatan masyarakat, yang
dilindungi oleh pemerintah atau bisa juga
berasal dari organisasi non profit yang
independen.
Komponen Sistem Informasi
Imunisasi
Komponen sistem informasi imunisasi
terdiri dari sistem registrasi rumah sakit, server
registrasi berdasarkan web, dan sistem
pengingat, peringatan dan jadwal
mendatang.
Identifikasi Pasien
 Identitas pasien harus dapat diubah
ketika catatan imunisasi pasien disimpan,
ataupun diperbarui.
 Database didasarkan pada data
demografi pasien (nama, tanggal lahir,
jenis kelamin, dll), pelacakan lokal
(identitas rekam medis), pelacakan
pelayanan kesehatan masyarakat.
Elemen Data Tambahan
Informasi klinis yang disimpan oleh
sistem informasi imunisasi bukan hanya data
tentang imunisasi tetapi juga data
perawatan berkelanjutan yang digunakan
untuk pengkajian yang baik berkaitan
dengan imunisasi.
Elemen Pemberitahuan Data
Catatan imunisasi merupakan data
yang dimasukkan secara manual oleh
penyedia pelayanan, biasanya dilakukan
setelah mendapatkan data tentang riwayat
imunisasi dan setelah pemberian imunisasi
itu sendiri.
Umpan Balik Data
Data yang dilakukan umpan balik atau
ditinjau atau filter, yaitu :
 Pengukuran kualitas data pada
pengguna HL7
 Audit data
 Validasi riwayat imunisasi
Rute Informasi Sistem Pengingat,
Peringatan dan Jadwal Mendatang
Tipe Rute Penerima Pengirim Isi

Pengingat Pelayanan Databas Seri, dosis,


kesehatan e penjelasan

Jadwal Pelayanan Databas Seri, dosis,


mendatang kesehatan e penjelasan,
periode

Pasien Seri, periode

Pengingat Pelayanan Databas Seri, dosis,


kesehatan e penjelasan

Pasien Peringatan
umum
Sistem Pengingat, Peringatan
dan Jadwal Mendatang
 Sistem pengingat sangat sederhana.
Penerimanya adalah penyedia layanan
kesehatan. Rute ini merupakan proses
satu langkah. Ketika pengguna masuk ke
registrasi imunisasi atau memeriksa pasien
baru, rute pengingat ini diaktifkan.
Setelah informasi pengingat ditampilkan
di web, rute ini selesai.
 Sistem
jadwal mendatang hampir sama
dengan sistem pengingat. Penerima rute
jadwal mendatang ini dapat penyedia
layanan kesehatan maupun pasien.
Untuk penyedia layanan, jadwal
mendatang akan ditampilkan pada web,
sedangkan untuk pasien akan diberikan
dalam bentuk kertas.
 Sistemperingatan merupakan sistem
yang lebih rumit. Pengingat akan
diberikan 1 bulan setelah diberikan
pengingat. Penerima peringatan ini
dapat penyedia layanan kesehatan
maupun pasien. Tempat klinik diberikan
peringatan melalui fax sedangkan pasien
diberikan peringatan melalui pos.
Tantangan yang harus
dihadapi
 pertama adalah melindungi privasi dan kerahasiaan seseorang
pada sistem informasi imunisasi dimana kesulitan yang dihadapi
adalah menyeimbangkan kebutuhan untuk membagikan informasi
dengan kebutuhan untuk melindungi privasi orang tua dan
keluarga.
 Kedua, memastikan partisipasi penyedia layanan dan penerima
layanan imunisasi. sistem informasi imunisasi akan sangat berguna
jika sebagian besar penyedia layanan imunisasi public maupun
swasta ikut berpartisipasi. Memberikan pendidikan kesehatan
mengenai pentingnya imunisasi bagi penerima layanan imunisasi
juga akan meningkatkan partisipasi mereka.
 Ketiga, tantangan operasional dan teknikal bagi sistem informasi
imunisasi dimana dalam mengoperasionalkan sistem ini diperlukan
orang yang ahli dalam hardware dan software. Terakhir,
mempertahankan sistem informasi imunisasi. Sistem informasi
imunisasi terus dikembangkan dan membutuhkan biaya
pengembangan jangka panjang sehingga sumber dana yang
berkelanjutan sangatlah diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai