Anda di halaman 1dari 31

Inisiasi Menyusu Dini

& ASI Eksklusif


Kelompok 3
Ricka Ayu Virga Ningrum 2006506016
Risma Hayati 2006506054
Agatha Derta Donira 2006505184
Outline
Definisi & manfaat ASI
1 Pengantar 4 Eksklusif

Definisi & Indikator keberhasilan


2 Prosedur IMD 5 menyusui

Masalah & situasi


3 Manfaat IMD
6 khusus ASI Eksklusif
Pengantar
2: Menyusui
adalah salah satu cara
paling efektif untuk
memastikan kesehatan dan
kelangsungan hidup anak.
2 dari 3 anak
tidak mendapat
ASI eksklusif 6 bulan

3 dari 5 anak
tidak mendapat IMD
Sumber: UNCRC, 1989, WHO, 2020
Definisi IMD : proses menyusu yg dimulai secepatnya

Breast crawl → kemampuan bayi utk merangkak & menemukan puting


ibunya & menentukan kapan bayi menyusu

penciuman
penglihatan Proses
bantuan
mengisap,
perasa 35-50 menit

pendengaran
Prosedur IMD
Stlh lahir, keringkan bayi seperlunya
(kec.tangan)

Tengkurapkan bayi diatas


dada/perut ibu, kulit bayi menempel
pd kulit ibu

Bayi dibiarkan cari puting ibu

Kemenkes RI (2010)

Rincian langkah → Buku Saku Yankes Neonatal Esensial


Manfaat IMD

Meningkatkan Meningkatkan kasih


Mengurangi Risiko keberhasilan ASI sayang Ibu & bayi
kematian Ibu EKS
Mencegah kematian
neonatal

Mencegah
Kontraksi uterus hipotermia Mencegah hipoglikemia & bantu
lbh baik atur parameter biokimia bbrp jam
stlh bayi lahir
Proporsi IMD di Indonesia
Riskesdas 2013 : 34.5%
Target 2019 : 50%
Riskesdas 2018 : 58%

Proporsi IMD berdasarkan Provinsi


di Indonesia 2013-2018

Sumber : Riskesdas,2018
Kontra Indikasi IMD
Kontraindikasi IMD pd ibu:
■ Kondisi hemodinamik atau kardiorespiratorik ibu yg tdk
stabil
■ Ibu menderita eklampsia atau preeklampsia berat
■ Ibu menderita kanker payudara yg sdg menjalani
kemoterapi
■ Ibu dg infeksi human T-cell lymphotropic virus tipe 1
atau tipe 2 aktif
■ Ibu dg lesi herpes simpleks atau varicella di payudara yg
belum diobati
■ Ibu dg tuberkulosis paru aktif yg blm mendapatkan
terapi
■ Ibu yg menggunakan obat2 terlarang, seperti kokain
atau phencyclidine
Kontraindikasi IMD pada bayi :
■ Bayi yg membutuhkan resusitasi neonatus
■ Bayi dg kelainan galaktosemia klasik
■ Bayi dg penyakit berat atau cacat kongenital

https://twitter.com/asaibrahim/status/132 https://ind.medicineh.com/76- https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-


3279592753303552 galactosemia-10937-76214 1376425/kelainan-bawaan-yang-sering-terjadi-
pada-bayi
Definisi ASI Eksklusif
WHO dan UNICEF
merekomendasikan agar anak-
anak memulai menyusu dalam ASI Eksklusif
satu jam pertama kelahiran dan
disusui secara eksklusif selama 41% 67%
6 bulan pertama kehidupan
Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif 0-6
(tidak ada makanan atau cairan 0-6 bulan di tingkat global bulan di Indonesia 2019
lain yang diberikan, termasuk 2020
air) Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing.
Donec risus dolor, porta venenatis neque
pharetra luctus felis. Proin vel tellus nec in
PP 33, 2012 ttg ASI Eksklusif felis volutpat amet molestie cum sociis.

ASI yang diberikan kepada bayi ●WHO,


IMD 2021 secara nasional persentase
sejak dilahirkan selama enam ● ASI on demand bayi baru lahir yang mendapat
bulan, tanpa menambahkan ● Kampanye ASI IMD yaitu sebesar 75,58%.
dan/atau mengganti dengan ● Donor ASI Melampaui target 2019 IMD
makanan atau minuman lain ● Pembatasan iklan dan ASI eksklusif sebesar
(kecuali obat, vitamin, dan susu formula 50,0%
mineral).
Cakupan ASI eksklusif 2018

Riskesdas, 2018
Manfaat ASI Eksklusif
1 Memenuhi kebutuhan ● Balita disusui secara optimal 0-23 bulan
gizi bayi ● MP ASI bernutrisi cukup dan aman

2 Meningkatkan IQ dan ● kehadiran di sekolah optimal


kesehatan bayi ● dikaitkan dengan pendapatan yang lebih
tinggi di masa dewasa
3 Meningkatkan Balita sehat BB ideal, remaja sehat
● Di masa tua dikaitkan dengan kesehatan
perkembangan anak
yang lebih baik.
4 Menguntungkan ● Keluarga
secara ekonomi ● Individu
● Negara
5 Meningkatkan ● Mencegah kehamilan selanjutnya (3bln)
kesehatan Ibu ● <risiko kanker payudara dan ovarium
10 Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui di Layanan Kesehatan
1. Menetapkan Kebijakan Peningkatan Pemberian ASI secara rutin dikomunikasikan
kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Memberikan penjelasan kepada ibu hamil tentang manfaat menyusui dan
talaksananya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir, sampai umur 2 tahun.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 60 menit setelah melahirkan
5. Membantu ibu untuk memahami cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan
menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan
frekuensi menyusui
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI di masyarakat dan merujuk ibu
kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Sarana Pelayanan Kesehatan.
Faktor Pendukung
Suksesnya ASI Eksklusif
Dukungan suami, keluarga, dan masyarakat

Memberikan pengetahuan yang memadai tentang manfaat dan cara pemberian ASI
yang benar.

Dukungan fasilitas pelayanan kesehatan.

Memberikan pelayanan kehamilan, IMD, rawat gabung, tidak menyediakan susu


formula dan dot, tidak memberikan makanan dan minuman selain ASI, dukungan
konseling menyusui, membantu ibu untuk menyusui bayinya, pelatihan petugas
kesehatan dan mendorong pembentukan kelompok pendukung ASI.

Dukungan kebijakan

Yang diperlukan untuk pemberian ASI diantaranya melalui pengawasan promosi dan
peredaran susu formula, penyediaan tempat menyusui di area publik dan tempat
kerja serta memberikan kesempatan para pekerja untuk menyusui.
Manajemen Laktasi
- Informasi menyusui & teknik menyusui yang benar
Sebelum - Masalah/tidak payudara (flat nipple) → diajarkan cara mengatasinya
melahirkan sejak hamil
- Meminta nakes memfasilitasi ibu melakukan IMD

IMD
- Memantapan pemberian ASI s/d 6 bulan
Saat segera setelah - Kesempatan mendapat kolostrum I ; memberi kehangatan bayi
bayi lahir
Rooming In :
Ibu & bayi dalam 1 kamar → bayi dalam jangkauan ibu selama 24 jam
(diberi ASI saja)

Menyusu harus on demand (Baby Led Feeding) :


Menyusui bayi harus dilakukan setiap saat bayi membutuhkan, karena
On Demand bayi menentukan sendiri kebutuhannya, ketika menangis bukan karena
sebab lain & ibu merasa perlu menyusui bayinya
Tindakan memaksimalkan kualitas
& kuantitas ASI:

1. Timbulkan kepercayaan diri ibu


2.Menyusui dengan benar
3.Hindari penggunaan dot/empeng
4.Sebisa mungkin jangan berikan susu
formula/makanan lain kepada bayi
5.Memberikan ASI kepada bayi Seberapa sering & berapa lamakah menyusui
6.Perbanyak konsumsi energi & makanan - ASI on demand (sesuai permintaan)
bergizi - Awalnya bayi tidak punya pola teratur, punya pola
7. Pemijatan punggung tertentu setelah 1-2 minggu.
8.Selalu rileks - Memenuhi kebutuhan gizi bayi, dapat menyusui
sekitar 10-12 kali/ hari
9.Siapkan peralatan jika ibu bekerja /
bepergian bersama bayi
10.Dukungan dari keluarga & tenaga
kesehatan
11.Konsultasikan pada dokter/bidan bila ASI
tidak juga keluar banyak
Indikator Keberhasilan ASI Eksklusif
Durasi ASI eksklusif 6 Bulan

Pengukuran indikator keberhasilan pemberian ASI eksklusif yang


akurat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan
1. Definisi
2. waktu
3. Durasi penyusuan
4. Metode analisis
5. bias sampel

Metode prospektif cenderung lebih akurat tetapi terlalu mahal


untuk digunakan di sebagian besar survei skala besar.

Secara internasional, sebagian besar survei menggunakan


pengukuran status tepat waktu atau saat ini (recall 24 jam).
Masalah Utama
Ketidakberhasilan ASI EKsklusif

Pemberian Makanan Pengetahuan & persepsi


Tidak IMD
Prelakteal/MPASI dini Ibu tentang ASI Eksklusif

● Kekhawatiran tentang nutrisi dan berat badan bayi


● Masalah dengan laktasi dan pelekatan
● Kekhawatiran ibu tentang minum obat saat menyusui
● Kebijakan kerja yang tidak mendukung dan kurangnya cuti orang tua
● Norma budaya dan kurangnya dukungan keluarga
● Kebijakan rumah sakit serta praktek kompetensi nakes yang tidak mendukung
* Sumber: CDC (2021)
Jenis Makanan Prelakteal: susu formula, madu, air,
kopi, teh manis, air tajin, pisang dll.
% Anak 0-23 Bulan yang
diberi makanan Prelakteal
% Cakupan Bayi mendapat
susu formula

Riskesdas (2013)
Tantangan Pemberian ASI Eksklusif

Memasak & mengambil air Pekerjaan Rumah tangga

Menjalankan tugas kantor Jadwal kerja formal &


Banyak kerja di pertanian informal

Nenek, sepupu, bibi Pengaruh keluarga

ASI tidak mencukupi Produksi ASI rendah

Payudara bengkak Payudara bengkak/


Puting sakit puting sakit

*Sumber: Naah et al, 2019.


Tantangan Cakupan ASI
di Masa Pandemi COVID-19
Akibat pandemi, banyak posyandu & puskesmas yang tidak
dapat memberi pelayanan langsung.
Kemenkes merespon kondisi pandemi Covid-19 & PSBB,
dengan:
1. Sosialisasi ke masyarakat berupa webinar dalam rangka
pekan menyusui sedunia.
2. Membuat pedoman pelayanan gizi & panduan gizi
seimbang di masa pandemi Covid-19 serta poster dan
booklet terkait menyusui dimasa Pandemi Covid-19.
3. Menyusun media KIE digital terkait menyusui, webinar dan
tele-konseling pentingnya pemberian ASI di masa pandemi
(kekebalan tubuh & tercapainya cakupan target ASI
Eksklusif)
Situasi Khusus ASI Eksklusif
❖ ASI tetap makanan terbaik & aman bagi bayi 6 bulan pertama kehidupan
❖ Namun perlu memperhatikan tumbuh kembang bayi aman dan sesuai
❖ Perlu memperhatikan status gizi Ibu
❖ Kondisi kesehatan Ibu tidak mendukung
❖ Konsumsi ibu pada masa laktasi (kecenderungannya menurun)
❖ Wet Nurse adalah Ibu susu/donor ASI

Donor ASI
Mengetahui kecukupan ASI
Menurut PP ASI Eksklusif 2012 dalam Fikawati & Syafiq (2018) pemberian
ASI Eksklusif oleh pendonor ASI dilakukan dengan syarat:
Tanda bayi tidak cukup ASI: - Permintaan ibu kandung/keluarga bayi ybs
- Pertambahan BB < 500 g/bulan - Identitas, agama, & alamat pendonor ASI diketahui dengan jelas oleh
(atau bayi usia < 2 minggu beratnya ibu/keluarga dari bayi penerima ASI.
kurang dari BB lahir. - Persetujuan pendonor ASI setelah mengetahui identitas bayi yang
diberi ASI
- Air seni sedikit & pekat ditandai - Pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik & tidak punya indikasi
pipis< 6x/hari, warna kuning bau medis/ dalam keadaan sehat.
tajam. - ASI tidak diperjualbelikan.
Daftar Pustaka
1. Dr. drg.Sandra Fikawati, MPH, Ahmad Syafiq, Phd, Khaula Karima, S.Gz, 2018,
GIZI IBU DAN BAYI, Cetakan ke 4, PT. Raja Grafindo Persada, Depok
2. WHO, 2021
3. Kementerian Kesehatan, 2011. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/mediakom/20110111/33777/10-
langkah-menuju-keberhasilan-menyusui/
4. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-
riskesdas-2018_1274.pdf
5. Tampah-Naah, Anthony & Kumi-Kyereme, Akwasi & Amo-Adjei, Joshua. (2019). Maternal
challenges of exclusive breastfeeding and complementary feeding in Ghana. PLOS ONE. 14.
e0215285. 10.1371/journal.pone.0215285.
6. CDC. (2021). Breastfeeding. https://www.cdc.gov/breastfeeding/data/facts.html
7. Kemenkes RI. 2021. LaporanKinerja Kementerian Kesehatan Tahun 2020. Jakarta:
Kementerian Kesehatan. Diakses di
http://ppid.kemkes.go.id/uploads/img_60e3c13edba9f.pdf
Thanks!

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik.
Diskusi (1)
1. Rafida : Kontraindikasi pelaksanaan IMD salah satunya adalah adanya kemungkinan kondisi Galaktosemia pada bayi.
Padahal kondisi ini baru diketahui melalui pemeriksaan laboratorium. Bagaimana aplikasinya di Indonesia? 2. recall 24
jam prosesnya seperti apa?
Jawab: Pelaksanaan IMD tetap dapat dilaksanakan, namun apabila terdapat indikasi gejala alergi (misal gumoh atau
muntah) maka, proses menyusui dapat dipersingkat dan dianalisa penyebabnya. Pelaksanaan IMD ini digaungkan terus
karena terdapat hubungan positif antara IMD dan keberhasilan ASI eksklusif. Recall 24 jam dalam survey ASI eksklusif
menggunkana kuesioner.

2. Dinira: Apakah memberikan susu formula diperbolehkan jika ibu dalam kondisi sakit, dan setelah sembuh dilanjutkan
ASI eksklusif kembali, aman tidak dan apa akibatnya pada masa emas bayi? Bagaimana jika ada ibu yang menolak
untuk memberikan ASInya dengan alasan penampilan dan bentuk payudara yang berubah?
Jawab: Susu bayi atau formula memang diformulasikan untuk bayi, sehingga aman dikonsumsi oleh bayi. Jika Ibu
dalam kondisi sakit, dapat saja dibantu dengan susu formula, dan kembali menyusui kembali saat Ibu sehat. Dalam
praktik ini ada risiko produksi ASI akan menurun/berkurang, dan terkadang bayi yang sudah diberikan susu formula,
akan memilih diberi susu formula karena bayi yang menggunakan botol susu, lebih mudah mengalirkan susu
dibandingkan bayi menyusu langsung harus ada upaya untuk menghisap ASI. Jika ada Ibu yang menolak memberikan
ASI perlu diajak berkomunikasi dan dimotivasi untuk memberikan ASI karena banyak manfaatnya bagi Ibu dan bayi.
Jika memang Ibu tetap tidak mau, itu adalah pilihan Ibu. Umunya Ibu tidak ASI eksklusif karena faktor pengetahuan dan
faktor kemauan Ibu.
Diskusi (2)
3. Devi Apriana Bagaimana tata laksana IMD pada Ibu dengan kondisi khusus yang akhirnya tidak dapat memberikan
ASInya (misalnya karena Covid atau penyakit lainnya)?
Jawab : Pada Ibu dengan kondisi khusus, misalnya karena Ibu dengan HIV, CDC memberikan rekomendasi untuk tidak
mendukung atau menerapkan IMD ibu dengan kondisi ini, namun WHO mendukung IMD tapi dengan catatan ibu telah
mendapat ARV dan virus terdeteksi negatif (aman). Pada Ibu yang terinfeksi COVID namun dalam kondisi yang ringan
dapat terus melakukan IMD dan memberikan ASI dengan terus memakai masker.

4. Apakah ada pengaruh hubungan antara pendidikan Ibu dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif?
Jawab: Tidak ada pengaruh antara jenjang pendidikan ibu dengan keberhasilan ASI Eksklusif. Ibu yang pendidikannya
tinggi belum tentu tahu dan peduli mengenai keberhasilan ASI Eksklusif. Apabila memang ibu yang berpendidikan
tinggi lebih kepada career oriented dan tidak paham dengan pentingnya ASI eksklusif maka tidak akan berhasil untuk
melakukan ASI Eksklusif. Ibu yang berpendidikan lebih rendah namun rutin diberi penyuluhan dan demonstrasi
mengenai ASI eksklusif bisa jadi berhasil dalam melakukan ASI eksklusif karena didasari mengerti akan manfaat
pentingnya ASI eksklusif bagi kesehatan bayinya (untuk ibu yang status gizinya baik). Jadi, pendidikan ibu tidak
berpengaruh terhadap keberhasilan ASI eksklusif, namun pengetahuan dan intensi ibu untuk mau melakukannya yang
mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif.
Diskusi (3)
5. Devy: Bagaimana praktik pemberian ASI Eksklusif pada bayi kembar 4? bagaimana jika menginginkan ada Ibu susu?
Jawab: Pada bayi kembar 4 biasanya berat bayi rendah, dan lahir prematur, sehingga umumnya bayi dirawat di NICU,
bayi belum cukup kuat untuk menyusu secara langsung pada Ibu, jika memungkinkan bayi mendapatkan ASI
menggunakan sendok kecil , pipet atau botol, namun jika ada kondisi penyulit atau penyakit penyerta dapat mengikuti
petunjuk dokter spesialis anak, jika bayi memerlukan susu formula khusus untuk bayi dengan berat lahir rendah.
Untuk Ibu Susu: Identitas ibu susu harus diketahui dan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Di Indonesia
donor ASI diatur dalam PP No. 33 tahun 2012. Berbeda dengan di LN misalnya ada bank ASI dan bisa diakses oleh Ibu
yang memerlukan.

6. Dora: Untuk Indikator keberhasilan ASI Eksklusif. Jika IMD tidak sampai bayi dapat menemukan puting susu Ibu 
adakah penelitian tentang proses IMD yang ideal dan tidak dapat mempengaruhi keberhasilan menyusui secara
eksklusif.
Jawab: Pelaksanaan IMD secara empiris menjadi salah satu indikator dalam keberhasilan ASI eksklusif, namun
bagaimana proses IMD yang ideal atau tidak mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif, presentan belum menemukan
hasil penelitiannya. Karena teorinya, jika dalam 1 jam pertama belum berhasil, Ibu dan tenaga kesehatan dapat terus
meletakkan bayi di perut/dada Ibu hingga bayi menunjukkan rooting reflex. Jadi proses IMD bisa lebih dari 1 jam.
Diskusi(4)
7. Rahma Yani : Indikator keberhasilan ASI eksklusif dengan recall 24 jam, bagaimana jika dalam pengisian
kuesioner Ibu kesulitan untuk mengisi, bagaimana mendapatkan data yang baik, ada saran dari kelompok atau
alternatif lain selain recall 24 jam?
Jawab: Dalam pengisian kuesioner , enumerator sudah paham bagaimana menggali informasi dari Ibu untuk
mengisi lembar kuesioner. Namun memang metode ini sangat tinggi biasnya karena mengandalkan ingatan Ibu
dan ingatan dalam 24 jam terakhir saja. Cara yang lebih akurat dengan mendata secara reguler atau mengikuti
perjalanan Ibu selama 6 bulan setelah melahirkan, namun biayanya akan sangat mahal.

8. Ditya Fahlevi: Di materi presentasi dijelaskan bahwa secara internasional, sebagian besar survei keberhasilan
ASI eksklusif menggunakan pengukuran status tepat waktu/saat ini (recall 24 jam). Bagaimana metode tersebut
dapat dengan tepat memastikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan?
Jawab: Seperti saya jelaskan, WHO menyatakan bahwa menentukan seorang Ibu memberikan ASI secara
eksklusif sangat rumit. Metode recall 24 jam memiliki kemungkinan bias yang tinggi. Namun karena biasanya
survey nasional melibatkan responden dalam jumlah besar, metode recall 24 jam dianggap paling murah dan
mudah. Dan rata-rata lembaga internasional seperti WHO, UNICEF maupun pemerintah Indonesia juga
menggunakan metode ini.
Diskusi (5)
9. Dwi Okta: Apakah ada intervensi/inisiasi kegiatan yang melibatkan keluarga (orangtua ibu/mertua/keluarga
lainnya) untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI? Berapa lama bayi bisa bertahan setelah dilahirkan tanpa
diberikan ASI?
Jawab: Dukungan dan motivasi keluarga dapat mulai diberikan sejak Ibu hamil, dalam ANC bersama dengan
keluarga hingga saatnya melahirkan dan praktik IMD dan ASI eksklusif. Beberapa penelitian menjelaskan bayi
memiliki simpanan energy untuk 2x 24 jam. Namun umumnya ASI sudah diproduksi sebelum melahirkan, jika
proses IMD dilakukan, jika blm berhasil, bayi dapat dibersihkan, dicoba terus menerus hingga menunjukkan
rooting reflex, ada bau yang sama yang sudah dikenali dari dalam rahim. Namun jika ASI belum keluar juga
memang menjadi tantangan tersendiri.
Waktu awal-awal setelah melahirkan volume ASI yang dikeluarkan masih sedikit diakibatkan perlunya waktu
peralihan perubahan hormon prolaktin dan oksitosin. Volume ASI dikeluarkan secara bertahap pada hari awal-
awal kelahiran, semakin banyak dan konstan polanya setelah memasuki masa 2 minggu setelah melahirkan.
Keluarga dekat yakni suami dan nenek perlu mendukung ibu untuk tetap memberikan ASI selama awal-awal
kelahiran. Selama ASI dapat keluar meskipun sedikit volumenya merupakan hal yang wajar karena sesuai
dengan pertumbuhan volume lambung bayi. Orang terdekat ibu harus mengetahui hal tersebut, terus sabar, dan
memberi dukungan ibu untuk memberikan ASI sambil memantau volume ASI yang diberikan hingga kurang lebih
2 minggu setelah kelahiran apakah volumenya meningkat atau tetap. Apabila volume ASI tidak bertambah, maka
perlu dikonsultasikan kepada dokter tentang tindakan koreksi agar tidak menghambat masa pertumbuhan bayi.
Diskusi (6)
10. Sisca Bagaimana tata laksana IMD pada Ibu Post SC?
Jawab : Didalam materi telah disebutkan beberapa hambatan terkait implementasi IMD, salah satunya adalah
tindakan SC dapat menyebabkan proses IMD tidak dapat dilaksanakan dengan optimal (suhu ruang operasi yang
lebih dingin, rasa nyeri yang dirasakan ibu, ASI lebih lambat keluar, dll dan faktor psikologi Ibu ), namun dengan
komitmen yang kuat dari tenaga medis serta meningkatkan pemahaman terkait manfaat IMD baik bagi Ibu
maupun bayi, maka hambatan tersebut dapat diatasi. Tata laksana IMD tidak berbeda, namun bisa dipercepat
dengan meletakkan bayi tdk diatas perut, melainkan di dada, dekat puting sehingga bayi lebih cepat menemukan
puting susu Ibu. Pelaksanaan IMD memang beberapa kasus tidak dapat dilaksanakan optimal/ideal terkait lama
waktu menyusui karena bayi harus segera dihangatkan, atau bayi langsung didekatkan ke puting susu dan bayi
diharapkan refleks mencari puting susu masih bisa dilaksanakan.
Yang harus dioptimalkan adalah dari sisi komitmen Nakes, pemahaman Ibu terhadap manfaat IMD dan kebijakan
yang mendukung IMD dari institusi. Perlu dipertimbangkan pula, keputusan pemilihan Yankes tempat Ibu akan
melahirkan saat ANC, apakah telah menerapkan kebijakan Pemerintah terkait pelaksanaan IMD tersebut atau
belum.

11. Bagaimana jika Rumah Sakit tidak mendukung IMD?


Jawab: Ibu hamil dapat mengidentifikasi saat ANC, dari kementerian kesehatan sejak tahun 2011 sudah ada
aturan untuk layanan kesehatan pemerintah dan swasta yaitu 10 Langkah Menuju Keberhasilan ASI Eksklusif.
Namun, case by case aturan sudah ada namun mungkin belum semua yankes melakukan aturan tersebut.
Sarannya mungkin bias dikomunikasikan dengan nakesnya jika ingin IMD dan Asi eksklusif.
Diskusi (7)
10. Jika ada Ibu yang sudah memberikan MP-ASI padahal bayi baru berusia 5 bulan, bagaimana jika Ibu tersebut
menyatakan bahwa diijinkan oleh Dokter anak, sedangkan ASI eksklusif seharusnya 6 bulan?
Jawab: Panduan WHO untuk ASI eksklusif awalnya 4 bulan kemudian direvisi menjadi 6 bulan karena adanya
kemungkinan dalam usia 4-6 bulan lambung bayi mudah terinfeksi. Jika Ibu merasa bahwa bayinya
membutuhkan asupan gizi yang lebih dari sekedar ASI dan bayinya sudah menunjukkan ketertarikan dengan
makanan misalnya menjangkau dari piring Ibu atau sudah tumbuh gigi, Ibu dapat memberikan MP-ASI pada usia
5 bulan, apalagi jika dikuatkan oleh rekomendasi dokter anaknya.
Dalam pemberian MP-ASI yang penting adalah ibu dapat memastikan bahwa MP-ASI sesuai dengan usia bayi,
aman dari kontaminasi dan memenuhi kecukupan gizi bagi bayinya sehingga tidak memicu infeksi pada lambung
bayi (diare).

Anda mungkin juga menyukai