Status Epileptikus
Lies Dewi Nurmalia
UKK Neurologi IDAI
Pendahuluan
• Kejang merupakan 1% kunjungan ke ruang emergensi
• Perlu perhatian dan investigasi lebih banyak dibandingkan keluhan
lain
• Umumnya merupakan tanda awal penyakit serius atau
berkembang menjadi status epileptikus
• Tata laksana status epileptikus yang tepat dan cepat dapat
mencegah kejang berkembang menjadi kejang refrakter yang
berpotensi menyebabkan kerusakan otak permanen
American Academy of Pediatrics. APLS: The pediatric emergency medicine resources. Edisi ke-4. 2006.
Definisi
Kejang
Manifestasi klinis akibat depolarisasi berlebihan sel-sel neuron otak yang
mengakibatkan perubahan fungsi (perilaku, motor, otonom) yang bersifat paroksismal
dengan atau tanpa perubahan kesadaran
American Academy of Pediatrics. APLS: The pediatric emergency medicine resources. Edisi ke-4. 2006.
Goldstein JA, Chung MG. Pediatric Neurocritical Care. 2013.
Pencetus status epileptikus
Pencetus % pada anak
Demam/infeksi non-SSP 35,7
Perubahan obat (penderita epilepsi) 19,8
Gangguan metabolik 8,2
Kelainan kongenital (misalnya SWS) 7,0
Anoksia 5,3
Infeksi SSP (ensefalitis) 4,8
Trauma 3,5
Serebrovaskular 3,3
Keracunan (misalnya etanol) 2,4
Tumor 0,7
Tidak diketahui 9,3
DeLorenzo RJ. Status epilepticus in children, adults, and the eldery.
Epilepsia. 1992;33:S15-25.
Patofisiologi
Status epileptikus terjadi akibat kegagalan mekanisme untuk
membatasi penyebaran kejang, baik karena aktivitas
neurotransmiter eksitasi yang berlebihan dan atau aktivitas
neurotrasmiter inhibisi yang tidak efektif.
Neurotransmiter eksitasi utama tersebut adalah glutamat,
aspartat, dan asetilkolin, sedangkan neurotransmiter inhibisi
adalah gamma-aminobutyric acid (GABA).
Tujuan terapi:
Evaluasi tanda vital serta
Mempertahankan fungsi
penilaian airway,
Status epileptikus vital yang adekuat, atasi
breathing, circulation
merupakan kondisi yang kejang secepat mungkin,
(ABC) segera dilakukan
mengancam nyawa evaluasi dan terapi
sebelum pemberian
penyakit yang
antikejang.
mendasarinya
American Academy of Pediatrics. APLS: The pediatric emergency medicine resources. Edisi ke-4. 2006.
Goldstein JA, Chung MG. Pediatric Neurocritical Care. 2013.
Pemeriksaan diagnostik
• Berdasarkan anamnesis singkat dan pemeriksaan fisis, tentukan apakah terdapat
gangguan metabolik, keracunan, atau gangguan neurologis yang mendasari
• Pemeriksaan laboratorium
• Saat pemasangan akses intravena, sekaligus diambil sampel darah untuk
pemeriksaan GDS dan DPL cito.
• Pemeriksaan atas indikasi:
• Elektrolit (Na, K, Cl, Ca, Mg), Analisa Gas Darah, fungsi hati dan ginjal
• Pungsi lumbal
• Kultur darah
• Toksikologi
• Kadar obat anti-epilepsi
• Pemeriksaan EEG tidak rutin
• CT scan cito bila terdapat trauma kepala derajat sedang-berat
American Academy of Pediatrics. APLS: The pediatric emergency medicine resources. Edisi ke-4. 2006.
Pemeriksaan pencitraan
• Tidak rutin
• Bila status epileptikus tidak dapat dijelaskan sebabnya
• Pasien tetap tidak sadar setelah terapi adekuat
• Terdapat defisit neurologis fokal
Obat untuk menghentikan
status epileptikus
Obat Dosis Dosis Onset of Duration of Kecepatan
maksimal action action pemberian
American Academy of Pediatrics. APLS: The pediatric emergency medicine resources. Edisi ke-4. 2006.
Obat anti kejang
• Akibat anti-konvulsan:
• Depresi napas
• Hipotensi (terutama golongan benzodiazepin dan
Komplikasi fenobarbital)
sekunder • Hati-hati efek samping propofol infusion syndrome
(rabdomiolisis, hyperkalemia, gagal ginjal, gagal hati, gagal
jantung, serta asidosis metabolik)
• Terkait perawatan intensif dan imobilisasi
Goldstein JA, Chung MG. Pediatric Neurocritical Care. 2013.
Mortalitas
• Angka kematian terkait SE 1-3%
• Meningkat sampai 10% bila lama rawat sekitar 30 hari
• Kematian tersebut lebih disebabkan oleh penyakit yang
mendasarinya, bukan akibat langsung dari status epileptikus.
American Academy of Pediatrics. APLS: The pediatric emergency medicine resources. Edisi ke-4. 2006.
Goldstein JA, Chung MG. Pediatric Neurocritical Care. 2013.
Prognosis
Gejala sisa
• Tergantung penyakit yang mendasarinya (terutama SE simtomatis)
• 37% defisit neurologis permanen
• 48% disabilitas intelektual
• 4-40% epilepsi
• Amati apa yang terjadi saat anak kejang, karena ini dapat menjadi
informasi berharga bagi dokter. Tunggu sampai kejang berhenti, kemudian
bawa anak ke unit gawat darurat terdekat.
Panduan untuk orangtua
Kapan ke rumah sakit?