Anda di halaman 1dari 17

PEMANTAUAN JANGKA PANJANG

BAYI PREMATUR

Dr. Ade Febrina Lestari, Msc, SpA


16 Februari 2019
Bayi risiko tinggi
• Adalah bayi yang mempunyai risiko gangguan
pertumbuhan dan perkembangan
• Bayi dengan riwayat persalinan yang sulit, asfiksia,
sepsis, hipoglikemia, riwayat HIE, dengan alat bantu
napas dan lama
• Bayi dengan riwayat prematur, IUGR (BBLR, KMK,
asimetris)
• Bayi dengan riwayat fototerapi (bilirubin tinggi)
• Bayi dengan riwayat trauma kepala, perdarahan
intrakranial, riwayat infeksi sistem saraf pusat
• Bayi dengan sindrom atau multiple kongenital anomali
• Bayi dengan lingkungan orang tua risiko tinggi
Follow up jangka panjang bayi prematur

Pertumbuhan skrining
Asupan nutrisi
dan pendengaran
dan multivitamin
perkembangan dan penglihatan

Osteopenia Persitensi refleks


prematuritas dan primitif dan
USG kepala
anemia of abnormalitas
prematurity tonus
Rekomendasi AAP

Rekomendasi American Academy of


Pediatrics (AAP)

Surveilans pada semua kunjungan bayi


pada usia 9 bulan, 18 bulan dan 30 bulan
Monitoring pertumbuhan dan
perkembangan
PERTUMBUHAN • PERKEMBANGAN

• Buku KIA • Milestone


• Growth chart WHO perkembangan anak
(ada di KIA)
• KPSP (kuesioner pra
skrining
perkembangan) , TDL
(Tes daya lihat), TDD
(tes daya dengar)
Jadwal Pemantauan Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pemantauan perkembangan
Skrining Jadwal
perkembangan
KPSP (praskrining) Setiap 3 bulan sampai usia 2 tahun, dan
diulang setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun
Tes Denver II Setiap 3 bulan sampai usia 2 tahun, dan
diulang setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun
Tes Capute Setiap 3 bulan sampai usia 2 tahun, dan
(CAT/CLAMS) diulang setiap 6 bulan sampai usia 3 tahun
(36 Bulan)
Tes IQ dan fungsi Usia 6 tahun atau sesuai indikasi. Fungsi
adaptif (assessment) adaptif bisa dilakukan sesuai indikasi
Persitensi refleks primitif dan abnormalitas
tonus
• Perkembangan motorik kasar mengikuti pola
berurutan /sekuensing yang menggambarkan
maturasi sistem saraf pusat
• Keterlambatan perkembangan motor bisa
menjadi tanda pertama dari global
developmental disorder
• Aktivitas motor merupakan manifestasi
perkembangan yang paling awal pada bayi

AAP,2013
Algoritma pemeriksaan pada
keterlambatan perkembangan motor

AAP 2013
Pemeriksaan Neuromotor pada anak :
Tonus otot
Pemeriksaan neuromotor pada anak :
refleks primitive
Releks Mulai Berkembang Lamanya
penuh
Palmar grasps 28 minggu 32 minggu 2-3 bulan
Rooting 32 minggu 36 minggu Kurang nyata>
1 bulan
Moro 28-32 minggu 37 minggu 5-6 bulan
Tonic neck 35 minggu 1 bulan 6-7 bulan
Parachute 7-8 bulan 10-11 bulan Menetap
Pemeriksaan kepala dan imaging
• Pemeriksaan lingkar kepala setiap bulan sampai usia 6
bulan, dilanjutkan tiap 3 bulan sampai usia 2 tahun, dan
tiap 6 bulan sekali sampai usia 6 tahun.
• Bila ditemukan abnormalitas lingkar kepala lakukan
pemeriksaan pencitraan (USG kepala, CT scan atau MRI)
• USG kepala dilakukan sebelum bayi pulang di
perinatologi, dan satu bulan setelah bayi pulang untuk
melihat adakah perdarahan intracranial, periventrikuler
leukomalasia, ventriculomegali, maupun anomali otak
lainnya.
Osteopenia prematuritas
Indikasi pemeriksaan :
1.Satu bulan pascaperawatan untuk semua bayi dengan
BB lahir <1500 gram dan bayi IUGR dengan BB lahir
<1800 gram, umur kehamilan < 34 minggu.
2. Satu bulan pascaperawatan, jika hasil laboratorium saat
keluar RS (tidak diketahui) diluar dari nilai rujukan.
3. Jika bayi prematur mengalami pergantian dari ASI ke
susu formula <3 bulan usia koreksi
4. Jika asupan dan kecepatan pertumbuhan bayi prematur
berada di bawah batas bawah garis pertumbuhan skrining
osteopenia prematuritas diindikasikan hingga usia bayi 3
bulan usia koreksi. pemberian vitamin D diberikan sesuai
indikasi.
Anemia of prematurity
• Pemberian Fe dosis 2 mg/kg BB/hari mulai usia 2 minggu
hingga usia 12 bulan (AAP)
• Evaluasi Hb 3 bulan setelah terapi Fe
• Terapi Fe diberikan sampai anak berusia 2th dan
selanjutnya diberikan seminggu dua kali ( IDAI)
Skrining penglihatan

• Skrining ROP (retinopaty of prematurity) Indikasi pada


bayi dengan berat lahir ≤1500 g atau usia kehamilan ≤30
minggu, atau bayi dengan berat lahir antara 1500- 2000 g
atau usia kehamilan > 30 minggu dengan kondisi klinis
yang tidak stabil.

• Mulai usia 3 tahun, dan diulang setiap tahunnya


Skrining pendengaran
• Sebelum usia 1 bulan. Bila refer dilanjutkan pemeriksaan
ulangan 1 bulan kemudian
• Mulai usia 3 bulan, sebelum usia 6 bulan, bila tidak
normal diulang setiap 6 bulan, sampai usia 3 tahun, dan
dapat diulang setiap tahun (sesuai indikasi).
• Sebelum usia 3 bulan anak harus sudah mendapat
diagnosis ada tidak nya gangguan pendengaran,
intervensi dini gangguan pendengaran dilakukan
selambat-lambatnya usia 6 bulan (antara lain alat bantu
dengar)

Anda mungkin juga menyukai