➡ ➡
Curah jantung
↑
Renjatan obstruktif
Afterload Laju jantung
Hb DO2
SpO2
• Takikardi
• Akral dingin
• Penurunan kesadaran
• Asidosis metabolik
• Takipnu
• Hipotensi
Frekuensi Jantung
Capillary refill time
Tekanan Darah
Luka bakar
Diare
Keto-asidosis diabetikum
Kardiogenik Miokarditis
Kardiomiopati
Distributif Anafilaksis
Neurogenik
Obstruktif Pneumotoraks
Tamponade jantung
• Akral dingin
• Takikardi
• Nadi ‘bounding’
• Akral hangat
• Hipotensi
• Akral dingin
• Akral hangat
• Tanda kongesti:
- Ronkhi basah
- Pembesaran hati
• Redistribution vaskular
• Edema interstitial
• Edema alveolar
Kontrol perdarahan
Cairan
Neurogenik Vasopressor
Renjatan Epinephrine
Anafilaktik
Distributif Cairan
Algotirtme
Sepsis
Sepsis
Tatalaksana
Umum Ductal Prostaglandin E1
Dependent
ABC Renjatan Penumothorax Dekompresi
O2 Obstruktif
Glukosa Tamponade Dekompresi
Cairan
Emboli
Trombolitik
01
Renjatan terjadi bila pasokan oksigen
tidak dapat memenuhi kebutuhan
konsumsi
02
Bergantung penyebabnya ada 4 macam
renjatan yaitu: hipovolemik, kardiogenik,
distributif dan obstruktif
03
Renjatan hipovolemik ditandai dengan
gangguan perfusi dan kompensasi berupa
takikardia dan tekanan nadi yang kecil
04
Renjatan kardiogenik ditandai dengan
gangguan perfusi, tanda kompensasi, dan
tanda kongesti seperti ronkhi basah dan
pembesaran hati
05
Renjatan distributif ditandai dengan
gangguan perfusi, nadi yang cepat, akral
yang hangat dan hipotensi
06
Target pemberian cairan resusitasi adalah
fungsi hemodinamik dan perfusi yang
normal
07
Pemberian cairan resusitasi dihentikan
bila target telah tercapai atau bila
terdapat tanda gagal jantung kongestif