Soedjatmiko

Pendidikan / Pelatihan
1992 Dokter Spesialis Anak FKUI
1997 Kursus Epidemiologi dan Surveilans, Kumamoto, Tokyo
2003 Magister Sains Psikologi Perkembangan, FPsiUI
2005 Pelatihan Vaksinologi WHO di Jakarta dan Kinabalu
2015 Doktor Ilmu Kesehatan Anak FKUI
Jabatan
2005 - skrg Anggota Satgas Imunisasi IDAI
2008 - skrg Anggota Tim FKUI Uji Klinik Vaksin Dengue, Pentabio, Flubio, Typhoid
2009 - skrg Anggota ITAGI (Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional)
2018 - skrg Gurubesar Ilmu Kesehatan Anak FKUI
2020 - skrg Anggota Tim Advokasi Vaksinasi COVID PB IDI
2021 - skrg Anggota DSMB beberapa uji klinik vaksin COVID
 Indonesian Pediatric Society
Immunization Task-Force

Update of IDAI Immunization Schedule

Recommendation 2023
& Catch Up Immunization
 Revisi Jadwal Imunisasi IDAI ?

Rapat-rapat intensif
Jika ada perubahan :
18 anggota
• Epidemiologi penyakit : global, regional dan lokal Satgas Imunisasi IDAI
• Effikasi, effektivitas suatu vaksin baru / lama
• WHO position paper, ACIP, AAP
• Program Kemenkes  ITAGI Kesepakatan
• Ijin BPOM  rekomendasi pakar / org. profesi

Hasil dilaporkan ke PP IDAI

Sari Pediatri Website IDAI

 Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak (IDAI)
periode 2021 - 2024

• Ketua : Prof.Dr.dr. Hartono Gunardi, SpA(K) – UI – TK-Pedsos

• Sekretaris : Dr.dr. Mei Neni Sitoresmi, SpA(K), PhD - UGM – TK-Pedsos

Anggota Satgas Imunisasi : dari 7 UKK, 8 LPDSA / Univ

1. Prof.Dr.dr. Sri Rezeki H. Hadinegoro, SpA(K), Peny Infeksi Tropis - UI 9. Dr. Gatot Irawan Sarosa, SpA(K) - Perinatologi - Undip
2. Prof.Dr.dr. Ismoedijanto, DTMH, SpA(K), - Peny Infeksi Tropis - Unair 10. Dr.dr. Dominicus Husada, DTMH, SpA(K) – Peny.Infeksi Tropis - Unair
3. Prof.Dr.dr. Cissy B Kartasasmita, MSc, PhD.SpA(K),- Respiro - Unpad 11. Dr.dr. Nastiti Kaswandani, SpA(K) Respirologi - UI
4. Prof.Dr.dr. Kusnandi Rusmil, MM, SpA(K) TK Pedsos - Unpad 12. Dr.dr. Martira Meddepungeng, SpA(K) - TK Pedsos - UnHas
5. Prof.Dr.dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) – Alergi & Imunolg - UI 13. Dr.dr. R.A. Setyo Handryastuti, SpA(K) - Neurologi - UI
6. Prof,Dr.dr. Dwi Prasetyo, MKes, SpA(K) - Gastrohepato - Unpad 14. Dr.dr. Raihan, SpA(K) - Peny.Infeksi Tropis - UnSyah
7. Prof.Dr.dr. Soedjatmiko, MSi, SpA(K) - TK Pedsos - UI 15. Dr. I Ketut Dewi Kumara, SpA(K) Alergi Imunologi – UnUd.
8. Prof.Dr.dr. Hanifah Oswari, SpA(K) - Gastrohepato - UI 16. Dr.dr. Ari Prayitno, SpA(K) Peny.Infeksi Tropis - UI
 • Tambahan : vaksin DENGUE TAK003
Jadwal 2023 hanya sedikit berbeda dgn 2020. • Sedikit revisi keterangan di bawah & belakang
 Informasi lebih rinci tiap vaksin
Leaflet tiap vaksin
Artikel di Sari Paediatri,
Juni 2023
Jadwal Imunisasi Anak 0 – 18 tahun
Rekomendasi IDAI 2023
 2005
2001 2008

2014
2011
2017
2023
Desember?
Hepatitis B

21 of 33 provinces
prevalence of
positive HBsAg,
9.4%
(of 10,391 samples),
 Hepatitis B (HB). Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan:

 bayi prematur atau berat lahir < 2000 g, vaksin HB diberikan bila :
• berat 2000 g atau lebih, atau usia 1 bulan
• atau akan pulang dari RS / klinik walau belum mencapai 2000 gram 1

 bayi lahir dari ibu HBsAg positif:

• segera berikan vaksin hepatitis B dalam 12 jam, maksimal 24 jam
• + Hepatitis immune globulin (HBIG) pada paha berbeda.
• HBIG diberikan dalam waktu 12-24 jam, maksimal 7 hari
• karena effektifitas akan menurun setelah 48 jam 2

1.World Health Organization. Hepatitis B vaccine: WHO position paper – July 2017. Wkly Epidemiol Rec 2017;27:389-90.
2.American Academy of Pediatrics. Hepatitis B. Dalam: Kimberlin DW, Barnett ED, Lynfield R, Sawyer MH, penyunting. Red Book: 2021 Report of the Committee on Infectious Diseases. Itasca, IL: American Academy of Pediatrics: 2021:381-398.
3.Schillie S, Vellozzi C, Reingold A, et al. Prevention of hepatitis B virus infection in the United States: recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices. MMWR Recomm Rep.2028:67
Tuberkulosis :
Indonesia peringkat ke 2
 BCG. Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan:
Bayi prematur sehat (usia kehamilan 32-36 minggu) dapat diberikan BCG 4

 Ibu Tb aktif: BCG ditunda sampai bayi terbukti tidak terinfeksi TB,
 sementara bayi diterapi pencegahan Tb 4

Bayi lahir dari Ibu HIV,

• jika tidak memungkinkan pemeriksaan virologi,
o Bayi sehat : berikan BCG segera setelah lahir,
tidak tergantung apakah ibu sudah / belum mendapat ARV
• Pemeriksaan virologi usia 6 minggu
o hasil NEGATIF : berikan BCG.
o hasil POSITIF : BCG ditunda sampai terapi antiretroviral diberikan
dan bayi dalam kondisi imunitas stabil (CD4>25%) 4, 5
4, World Health Organization. BCG vaccines: WHO position paper - February 2018. Wkly Epidemiol Rec. 2018;8:73–96
5. World Health Organization. WHO operational handbook on tuberculosis. Module 5: management of tuberculosis in children and adolescents. Geneva: World Health Organization; 2022.
 BCG. Jadwal tidak berubah

Anak dengan defisiensi imun primer atau sedang terapi imunosupresi jangka
panjang : tidak boleh diimunisasi BCG.

Anak dengan defisiensi imun sekunder : ditunggu sampai sistem imun normal
secara klinis dan laboratoris

 Anak usia sekolah yang pindah dari negara dengan insidens tuberkulosis rendah,
berikan BCG : bila uji tuberkulin atau IGRA negatif.4

4, World Health Organization. BCG vaccines: WHO position paper - February 2018. Wkly Epidemiol Rec. 2018;8:73–96
 POLIO. Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan
Kemenkes :
• bOPV minimal 3 kali + IPV minimal 2 X (umur 4 & 9 bln),6
• perlindungan 99-100%  transisi eradikasi global,

Bayi dari ibu HIV & bayi dengan HIV :

• bila bayi tidak imunodefisiensi
 bOPV diberikan mulai baru lahir sampai umur 1 bulan.

 Bila cakupan bOPV rendah, dan sanitasi buruk

• virus OPV normal bereplikasi : normal keluar bersama tinja
 bermutasi menjadi virulen, lumpuh layuh akut : cVDPV
 cVDPV2 ; di Aceh dan Purwakarta (Jabar)
6. World Health Organization. Polio vaccine: WHO position paper-June 2022. Wkly Epidemiol Rec 2017 Wkly Epidemiol Rec 2022;97,:277–300
DIFTERI
TETANUS
NEONATORUM

PERTUSIS
 Difteria, Tetanus, Pertusis (DTP). Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan
Anak yang berusia > 1 tahun belum pernah diimunisasi DTP
• harus dilengkapi 3 dosis primer (imunisasi kejar = catch – up) + 3 booster
o interval dosis pertama dan kedua : 4 minggu
o Interval dosis kedua dan ketiga : minimal 6 bulan.
o interval dosis keempat (penguat) : 1 tahun setelah dosis ketiga 11
o booster selanjutnya : umur 4 -7 thn (DT / Td) , 10 – 18 thn (Td)
 6 dosis DPT / DT / Td sampai remaja : melindungi tetanus sampai dewasa a, b, c
11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk tehnis bulan imunisasi anak nasional (BIAN), Direktorat Jenderal Pencegahan dan pengendalian penyakit.Jakarta: Kemenkes RI; 2022.

a. World Health Organization. Diphtheria vaccine: WHO position paper – August 2017. Wkly Epidemiol Rec 2017; 31:417-436.
b. World Health Organization. Pertussis vaccine: WHO position paper – August 2015. Wkly Epidemiol Rec 2015;35:433-460.
c. World Health Organization. Tetanus vaccine: WHO position paper – February 2017. Wkly Epidemiol Rec 2017;6:53-76.
Haemophilus influenzae b
(Hib)
Jadwal tidak berubah,
bersama DTP,
di dalam vaksin penta / heksavalen
PNEUMONIA : penyebab kematian no 1 bayi & balita Indonesia,
SETIAP 1 JAM, 2-3 Balita meninggal karena pneumonia
 Pneumococcal Conjugated Vaccine (PCV). Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan:
 Kemenkes mulai 2022 : PCV13 program nasional : 2 primer + 1 booster (2p + 1b)
• primer umur 2 bulan, 3 bulan, booster 12 bulan. 13
IDAI  PCV 13 : primer umur 2, 4, 6 bulan dan booster 15 -18 bulan (3p + 1b)

PCV13: 3p + 1b (IDAI) effektivitas lebih tinggi (86%–96%) dari 2p + 1b (67.2%–86%). a

PCV10: 3p + 1b (IDAI) effektifitas lebih tinggi (72.8%–100) dibanding jadwal 2p + 1b. a

 PCV13 untuk usia 6-18 tahun : terutama untuk anak dengan kondisi medis khusus 12
• penyakit jantung bawaan, penyakit paru kronik (termasuk asma), diabetes melitus, cochlear implant,
hemoglobinopathy seperti thalasemia, asplenia kongenital atau didapat dan keadaan imunokompromais,

12.Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Use of 13-valent pneumococcal conjugate vaccine and 23-valent pneumococcal polysaccharide vaccine among children aged 6–18 years with immunocompromising conditions:
recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP). MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2013;62(25):521-4.
13.Menteri Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK.01.07/MENKES/779/2022 tentang Pemberian Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV). Jakarta: Kemenkes RI;2022
a. Berman-Rosa M, O'Donnell S, Barker M, Quach C. Efficacy and Effectiveness of the PCV-10 and PCV-13 Vaccines Against Invasive Pneumococcal Disease. Pediatrics. 2020 Apr;145(4):e20190377. doi: 10.1542/peds.2019-0377.
DIARE ROTAVIRUS
 Rotavirus. Jadwal tidak berubah
Keterangan tambahan:
 RV masuk program imunisasi nasional Kemenkes bertahap sejak 2022
• di 21 Kabupaten di Indonesia, vaksin ORV116, buatan India, serotipe G9P,
• 3 dosis : usia 2, 3, 4 bln, interval 4 minggu, dosis terakhir usia 6 bln.14

 Tidak ada hubungan dengan intususepsi ?

• kajian sistematik & meta analisis di 33 negara
• 25 uji klinis pada 200.594 subjek
• menyimpulkan tidak ada hubungan intususepsi dengan vaksin rotavirus. a

 Kalau dosis pertama umur >3 bln : risiko relatif intususepsi 5,6 X (95% IK 4,3-7,2) b

14. Kementerian Kesehatan RI, Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV). Jakarta: Kemenkes RI; 2022

a. Lu H-L, Ding Y, Goyal H, Xu H-G. Association Between Rotavirus Vaccination and Risk of Intussusception Among Neonates and Infants: A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA Netw open. 2019 Oct;2(10):e1912458

b. Koch J, Harder T, von Kries R, Wichmann O. Risk of Intussusception After Rotavirus Vaccination. Dtsch Arztebl Int. 2017 Apr;114(15):255–62.
 Deaths from childhood Pneumonia caused by INFLUENZA virus
in WHO region

Walker CLF, Rudan I, Li L, et al. Lancet 2013;381:1405-16

 Influenza. Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan :

• 2 dosis primer umur 6 bulan – 8 tahun : interval 1 bulan, dgn antigen yang sama,

• Pengulangan setiap tahun pada bulan yang sama dengan vaksin yang tersedia,
tanpa memperhatikan South (SH) atau North hemisphere (NH).15

• Anak dengan alergi telur ringan boleh diberikan imunisasi Influenza.

• Bila alergi lebih berat imunisasi dilakukan di tempat dengan fasilitas kedaruratan
• Kontra indikasi : bila setelah imunisasi influenza alergi berat atau mengancam nyawa ,
a

15 Walensky RP, Jernigan DB, Bunnell R, Layden J, Kent CK, Gottardy AJ, et al. Morbidity and Mortality Weekly Report Prevention and Control of Seasonal Influenza with Vaccines: Recommendations of
the Advisory Committee on Immunization Practices, United States, 2021-22 Influenza Season Centers for Disease Control and Prevention MMWR. Recomm Reports [Internet]. 2021;70(5):1–28. Available from:
https://www.cdc.gov/vaccines/acip.
a Blumberg EA. MMWR update on seasonal influenza vaccines. Am J Transplant. 2013;13(12):3282–3.
CAMPAK & RUBELA
 Morbilli Mumps Rubella (MR/MMR). Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan
• Imunisasi MMR dapat diberikan dengan atau tanpa vaksin varisela.

• MMRV dosis pertama sebaiknya pada usia 2 tahun atau lebih

untuk mengurangi risiko kejang demam,

• MMRV dosis kedua tidak meningkatkan risiko kejang demam.16,17

• BPOM : MMRV sampai umur 6 tahun.

16.. Walter Orenstein, Paul Offit, Kathryn M. Edwards SP. Plotkin’s Vaccines. Edisi ke-8. Amsterdam: Elsevier Ltd; 2022. Diunduh 23 Maret 2023. Tersedia di: https://www.elsevier.com/books/plotkins-
vaccines/orenstein/978-0-323-79058-1
17. World Health Organization. Varicella and herpes zoster vaccine: WHO position paper –Juni 2014. Wkly Epidemiol Rec 2014; 89, 265–288
Among 12- to 23-month-olds who
received their first dose of measles-
containing vaccine, fever and seizure
were elevated 7 to 10 days after
vaccination.
Seizure risk was higher after MMRV,
than after MMR + varicella vaccination
(relative risk: 1.98 [95% confidence
interval: 1.43-2.73]).
the increased risk of seizures during
the 7- to 10-day, was significantly
greater among older children (relative
risk, 6.5; 95% CI, 5.3-8.1; attributable
risk, 9.5 excess cases per 10 000 doses;
95% CI, 7.6-11.5) than among younger
children (relative risk, 3.4; 95% CI, 3.0-
3.9; attributable risk = 4.0 excess cases
per 10 000 doses; 95% CI, 3.4-4.6).
The reporting rate of seizure associated
with immunization was 0.05 × 100,
lower than data previous published in
the literature that did not report the
causality assessment.
Soedjatmiko, 30 September 2023
 Varicella. Jadwal tidak berubah
o 1 dosis: perlindungan individu, tidak menghentikan transmisi.31
o 2 dosis : cegah KLB, menurunkan jumlah kasus & mortalitas
dan kejadian varisela berat
o 1–12 tahun : interval 2 bulan (6 minggu sampai 3 bulan),
o > 12 tahun : interval 1 bulan (4 sampai 6 minggu).

Tambahan keterangan :
• Vaksin varicella dapat diberikan tunggal (terutama < 2 tahun)
• MMRV, dosis pertama sebaiknya pada usia 2 tahun atau lebih
untuk mengurangi risiko kejang demam,
• dosis kedua tidak meningkatkan risiko kejang demam.16,17
• Ijin BPOM untuk MMRV sampai umur 6 tahun.
16.. Walter Orenstein, Paul Offit, Kathryn M. Edwards SP. Plotkin’s Vaccines. Edisi ke-8. Amsterdam: Elsevier Ltd; 2022. Diunduh 23 Maret 2023. Tersedia di: https://www.elsevier.com/books/plotkins-
vaccines/orenstein/978-0-323-79058-1
17. World Health Organization. Varicella and herpes zoster vaccine: WHO position paper –Juni 2014. Wkly Epidemiol Rec 2014; 89, 265–288
Japanese Enchepalitis (JE). Jadwal tidak berubah.
Tambahan keterangan

Program imunisasi JE
2022 ditambah di Kalbar,
selain di Bali sejak 2017.
 Imunisasi Hepatitis A. Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan
• Dosis kedua dapat menggunakan vaksin hepatitis A inaktif
produksi perusahaan berbeda
• KLB hepatitis A
sering terjadi di Indonesia
Tifoid. Jadwal tidak berubah • RS Hasan Sadikin, Bandung (1996-2003):
• kasus rawat demam tifoid: 108/256 (42,2%)
• berusia < 5 tahun, termuda: 5 bulan
• Jatinegara, Jakarta:
• 88/1019 (9%) infeksi S.typhi, termuda 3 thn
• RS Cipto Mangunkusumo (1999-2000):
• 2 kasus usia 3-5 tahun
• RS Sardjito, Yogyakarta:
• 11/158 (7%) berusia < 24 bulan
• Insidens tifoid per 100.000 orang/ thn di Indonesia:
• Usia 2-4 tahun: 148,7
• Usia 5-15 tahun: 180,3
• Usia > 16 tahun: 51,2
• Ochiai et al A study of typhoid fever in five Asian countries. 2008
 Infeksi HPV sejak remaja
2009  dewasa setiap 1 jam :
2 Ibu / perempuan
MENINGGAL
karena kanker serviks,
(Sumber: HPV Information Center.
Human Papilomavirus and Related
Diseases Report. Indonesia.
October 2021).

2020
 Human Papiloma Virus (HPV).
Jadwal tidak berubah
Tambahan keterangan

• HPV nonavalen (9 antigen) sejak September 2022 mendapat ijin edar BOPM.
• jadwal 0, 2 dan 6 bulan.22

• HPV nonavalen berisi antigen serotipe 6, 11, 16, 18, 31, 35, 45, 52, 58
• (bivalen 16,18, quadrivalen 6, 11, 16, 18)

• untuk mencegah kanker leher rahim: serotipe 16 dan 18

• untuk mencegah kutil kelamin (kondiloma): serotipe 6,11, 31, 35, 45, 52, 58.20
20. World Health Organization. Human papillomavirus vaccines : WHO position paper,December 2022. Weekly Epidemiological Record No 50, 2022, 97, 645–672.
21.Menteri Kesehatan RI. Pelaksanaan demonstrasi pemberian imunisasi HPV di Surabaya, Manado dan Makasar. Keputusan Menteri Kesehatan no HK 01.07/Menkes/194/2017; 11 April 2017. Jakarta: Kemenkes RI; 2017
22.Susanne K. Kjaer, Mari Nygård, Karin Sundström, Christian Munk, Sophie Berger, Mensur Dzabic, Katrin Elisabeth Fridrich, Marianne Waldstrøm, Sveinung Wergeland Sørbye, Oliver Bautista, Thomas Group & Alain
Luxembourg (2021) Long-term effectiveness of the nine-valent human papillomavirus vaccine in Scandinavian women: interim analysis after 8 years of follow-up, Human Vaccines & Immunotherapeutics, 17:4, 943-949
Penularan HPV
dapat melalui
non seksual
Imunisasi HPV
tidak mengakibatkan
infertilitas /
insufiensi ovarium primer
Pasca imunisasi HPV : remaja tidak terjadi peningkatan perilaku seksual bebas
DENGUE
 Dengue. Tambahan : vaksin dengue TAK 003 (baru)
Vaksin dengue TAK-003, virus hidup dilemahkan,
• BPOM : untuk usia 6 ─ 45 tahun, 2 dosis, interval 3 bulan, subkutan
• aman dan effektif, utk subjek seropositive /seronegative, tanpa skrining
• Studi efikasi selama 56 bulan,
• Efikasi mencegah infeksi dengue yang terkonfirmasi
o subyek seropositif 64,2% , seronegatif 53,5%.
• Efikasi mencegah perawatan di rumah sakit :
o subyek seropositif 85,9% seronegatif 79,3%
24.Takeda. Takeda’s Dengue Vaccine Candidate Provides Continued Protection Against Dengue Fever Through 4.5 Years in Pivotal Clinical Trial. 2022; Diunduh 29 Maret 2023. Tersedia
dari:https://www.takeda.com/newsroom/newsreleases/2022/takedas-dengue-vaccine-candidate-provides-continued-protection-against-dengue-fever-through-4.5-years-in-pivotal-clinical-trial/
25.Tricou V, Folschweiller N, Lloyd E, Rauscher M, Biswal S. Efficacy and Safety of Takeda’s Tetravalent Dengue Vaccine Candidate (TAK-003) After 4.5 Years of Follow-Up. 8th North Eur
Conf Travel Med. 2022;
 Covid 19. Belum imunisasi rutin. Tidak masuk jadwal IDAI
• Penyakit Covid 19 : masih ada, endemis, long term burden of diseases ?
• Pencegahan : sama seperti penyakit endemis saluran nafas lain
Imunisasi Covid 19 pada anak ?
• Vaksin Covid 19 import / hibah, ijin EUA BPOM 6 thn ke atas : stok habis
• Vaksin Covid 19 buatan Indonesia :
• Indovac : 12 thn ke atas
• InaVac : 18 thn ke atas
• Ijin EUA : hanya untuk program pemerintah
• Sedang melengkapi syarat mendapat NIE (follow up > 1 thn dll)
• Belum dijual di apotek

• ANAK : morbiditas / mortalitas C19 : jauh lebih rendah dari lansia / dewasa
 Latest update: 30 March 2023

10/6/2023 Eyang Miko Soedjatmiko, Mei 2023

 Meningokokus. Belum imunisasi rutin, tidak masuk jadwal IDAI
WHO 2015 : untuk African meningitis belt (negara-negara di Sub-Sahara Afrika)
Bayi dan balita yang ikut orangtua ibadah umroh / haji atau bekerja di daerah endemis
Kemenkes (2022): strain ACW135Y, 10 – 14 hari sebelum keberangkatan
• Polisakarida :
• Menivax® (Tiyuan, China): > 2 thn, 1 kali, i.m. (NIE BPOM, sertifikat halal MUI)
• MencevaxR (GSK) > 2 thn
• Polisakarida konjugasi :
• MenactraR (Sanofi) : usia 9 bln – 23 bulan : 2 kali dengan interval 3 bln, usia > 2 thn -55 thn : 1 kali,
• MenveoR (Novartis/GSK ?) : usia 2 bln – 23 bulan : 4 kali?, usia 2 – 55 thn : 1kali (sertifikat halal MUI)
Ketersediaan tidak berkelanjutan ?: masalah produksi ? / proses import dll ?
Booster (dosis penguat) jika kembali ke daerah endemis atau tinggal di daerah endemis
• polisakarida tiap 3 tahun.
• konjugasi tiap 5 tahun,
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, Maret 2023
WHO 2023 : It is better late than never to vaccinate,
Interrupted or Delayed Each country needs a : tailored, country-specific response
Routine Immunization :
Catch Up Immunization. WHICH AGE RANGES SHOULD BE THE INTENSIFIED EFFORT?
WHO recommendation • The zero-dose and under-immunized children from 2019–2022 will be
Update March 2023 between 1 and 5 years old in 2023.
• catch-up vaccination of all children under 5 years of age

PRIORITIZING VACCINES FOR CATCH-UP AND

RECOVERY?
1. Growing risk of outbreaks, the most urgent antigens : measles/
rubella, polio, diphtheria, yellow fever and meningococcal A.
2. Critical to future risk : tetanus, hepatitis B, HPV must also be
addressed urgently
• other antigens (e.g., rotavirus, pneumococcal),
catch-up on these vaccines through routine service delivery
Interrupted or Delayed Routine Immunization : Catch Up Immunization
WHO recommendation Updated March 2023
 Mengejar imunisasi yang terlewat ? Tertunda ?  Catch-Up !
 AREA KUNING + keterangan di bawah & di belakang jadwal munisasi 2023
Panduan umum :
• JUMLAH DOSIS (frekuensi) tiap vaksin : umumnya sama dengan rekomendasi imunisasi rutin IDAI 2023
• SUDAH PERNAH diberikan : dihitung, dilanjutkan
• INTERVAL : umumnya sama dgn imunisasi rutin IDAI 2023, kecuali interval DTP 2-3 ; minimal 6 bulan

Beberapa keterangan tambahan

POLIO : bayi umur > 3 bulan : pertama dan ketiga : bOPV +IPV
DTP : Anak yang berusia > 1 tahun belum pernah diimunisasi DTP
o dosis kedua dan ketiga : interval minimal 6 bulan.
o booster 3x sesuai imunisasi rutin : 1 thn setelah DTP3, usia 4-7 thn (DT / Td), usia 10 – 18 thn (Td)
PCV : usia 1 – 2 thn : 2x, usia 2-5 thn 1x,  risiko tinggi usia 1 – 5 tahun : 2x
Jadwal vaksin lain : lihat area kuning dan keterangan di bawah / belakang jadwal imunisasi
 CATCH UP !  lihat AREA KUNING
+ baca keterangan di bawah & di belakang jadwal imunisasi IDAI 2023
 Mengejar imunisasi tertinggal (catch-up) suntikan imunisasi ganda
2 atau lebih suntikan imunisasi dlm sekali kunjungan
Sebagian besar negara anggota WHO melakukan imunisasi ganda sejak 2000an
• aman dan bermanfaat, KIPI & imunitas tidak berbeda bermakna dengan suntikan tunggal,
• maka diterima baik oleh petugas kesehatan dan orangtua dibanyak negara.55

 Terbukti aman, bermanfaat, menguntungkan keluarga

• lebih cepat mengejar imunisasi yang tertinggal,
• lebih cepat terlindungi dari PD3I sebelum jadwal imunisasi berikut.
• mengurangi frekuensi kerepotan keluarga ke layanan imunisasi.53,54
 di Indonesia : aman, bermanfaat, menguntungkan keluarga
• Sejak 2008 : di DI Yogyakarta : DPT-HB-Hib + IPV
• Sejak 2015 : di NTB / Lombok : DPT-HB-Hib + PCV
• Sejak 2018 : di Bangka Belitung : DPT-HB-Hib + PCV
• Sejak 2022 : BIAN : DPT-HB-Hib + IPV +PCV, MR + IPV, DPT-HB-Hib + MR
53..Wallace AS, Mantel C, Mayers G, Mansoor O, Gindler JS, Hyde TB. Experiences with provider and parental attitudes and practices regarding the administration of multiple injections during infant vaccination visits: Lessons for vaccine
introduction. Vaccine. 2014;32(41):5301–10.
54. World Health Organization (WHO). Reducing pain at the time of vaccination: WHO position paper – September 2015. who. 2015;187(13):975–82.
55.Dolan SB, Patel M, Hampton LM, Burnett E, Ehlman DC, Garon J, et al. Administering Multiple Injectable Vaccines during a Single Visit - Summary of Findings from the Accelerated Introduction of Inactivated Polio Vaccine Globally. J Infect
Dis. 2017;216(April 2016):S152–60.
 Sikap kita terhadap masyarakat
 Yang MAU MELENGKAPI  DIPUJI  berarti SAYANG ANAK, CUCU

 Yang RAGU ?  Ditanya kenapa ragu ?. Dengarkan pendapatnya

• SENTUH HATINYA bahaya penyakit ; anak akan sakit berat, meninggal, cacat
• Jelaskan imunisasi ganda aman, bermanfaat mencegah banyak sakit berbahaya
• Terbukti di banyak negara
• WAG, IG : Jelaskan jadwal : mulai umur berapa, mencegah penyakit apa
• GRATIS di fasyankes pemerintah
 Yang MENOLAK ? Jangan dibantah, jangan dimusuhi  makin BERISIK
• Kita doakan di depan ybs. agar anak / cucunya terhindar dari sakit berbahaya,
tidak sakit berat, meninggal atau cacat
 Jadwal imunisasi IDAI 2023 TIDAK BANYAK BERUBAH ,
Ringkasan ada tambahan keterangan & vaksin dengue baru Interrupted or
Delayed Routine
Immunization :
Catch Up Immunization

Juni 2023