Anda di halaman 1dari 19

Cornelia de Lange Syndrome

(Amsterdam Dwarfism, Bushy Syndrome)

Agil Wahyu Pangestuputra, S.Ked (I406121021)


Pembimbing : dr. Rosyadi Akbarri, Sp.A
Definisi
• Cornelia de Lange syndrome (CdLS) adalah sebuah kelainan
kongenital yang ditunjukkan dengan tampakan wajah yang khas,
defisiensi pertumbuhan prenatal dan postnatal, kesulitan makan,
keterlambatan perkembangan psikomotorik, masalah perilaku dan
malformasi yang mempengaruhi terutama ekstremitas bagian atas
Epidemiologi
• Insidensi kasus CdLS adalah 1 : 10.000-50.000
• CdLS tidak dipengaruhi dengan jenis kelamin.
Etiologi
• CdLS disebabkan oleh mutasi dari beberapa atau 5 gen:
• NIPBL (Cohesin Loading Factor)
• SMC 1A (Structural Maintenance of Chromosome – 1A)
• HDAC8 (Histone Deacetylase 8)
• RAD 21
• SMC 3 ( Structural Maintenance of Chromosoe – 3)
• Mutasi pada gen NIPBL adalah penyebab tertinggi CdLS
Faktor Risiko
• Belum ada penelitian yang dapat memastikan faktor risiko terdekat
yang memiliki peran dalam menyebabkan terjadinya CdLS
• Orangtua yang memiliki gen pembawa (autosomal dominan) memiliki
kemungkinan besar memiliki anak menderita CdLS. Meskipun, ada
beberapa kasus yang menunjukkan CdLS diturunkan dari autosomal
resesif
Patofisiologi

Penampakan
Terjadinya wajah yang Gangguan
mutasi pada khas, defisiensi nafas, Penyakit
MUTASI gen NIPBL, pertumbuhan Gastro
FENOTIP KOMPLIKASI
GENOTIP SMC-1A, prenatal, Esofageal,
HDAC8, kesulitan penyebab
RAD21, SMC3 pemberian neurologis dsb.
asupan
Diagnosis
Pada penderita CdLS, dapat ditemukan pada riwayat pasien adalah
• IUGR
• Kelahiran prematur
• Perkembangan dan Pertumbuhan terhambat
• Low Pitch Weak Cry
• Kesulitan bernafas dan sulit memberikan asupan makan
• Mental Retardation
• Penampakan Fisik yang mungkin terjadi
1. Synophyris
2. Bulu mata yang panjang
3. Garis rambut yang panjang
4. Arkus orbital yang tidak berkembang
5. Alis yang tebal
6. Philtrum panjang
7. Anteverted nares
8. Mulut/Bibir melengkung ke bawah
9. Bibir tipis
10. Letak telinga rendah
11. Gigi Jarang
12. Hipersutism
3
1

5 2
4
7

6 8

9 10
12

11
Micrognatia
• Penegakan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan gen/GenExpert
Tatalaksana
• Tidak ada terapi khusus untuk, menatalaksana CdLS
• Intervensi yang dapat kita lakukan adalah
• Memberikan bantuan nafas pada penderita CdLS dengan gangguan nafas
• Masalah dalam pemberian asupan (intervensi bedah untuk obstruksi atau
tatalaksana anti-emetik, H2-Blocker, PPI atau mucus protektor)
• Penggunaan alat bantu untuk penurunan visus mata dan gangguan
pendengaran
• Tatalaksana lain yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan
• Intervensi bedah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki penderita
dengan keluhan:
• “cleft Palatum”
• Testis undecendent
• Dislokasi panggul
• Obstruksi saluran nafas/cerna
• Etc.
Komplikasi
• Komplikasi tersering pada penderita CdLS adalah pada sistem pencernaan
namum bukan menjadi penyebab utama kematian pada pasien CdLS
• Penyebab utama kematian pada pasien CdLS,
• Gangguan nafas (31%)
• Penyakit Gastroesofageal (19%)
• Anomali Kongenital (15%)
• Penyebab neurologis (8%)
• Kecelakaan (8%)
• Sepsis (4%)
• Penyakit didapat (3%)
• Kanker (2%)
• Gangguan ginjal (2%)
• Penyebab lain (9%)
Prognosis
• Kemungkinan pasien hidup pada minggu pertama mencapai 91,4%
dengan penanganan intensif.
• Setelah itu kemungkinan hidup penderita CdLS tidak dapat diprediksi.
Ada yang meninggal dengan komplikasi atau hidup hingga usia >60
tahun.
Reference
1. de Lange C. Sur un type nouveau de degeneration (typus amstelodamensis). Arch Med Enfants. 1933.
36:713-9.
2. Huisman SA, Redeker EJ, Maas SM, Mannens MM, Hennekam RC. High rate of mosaicism in individuals
with Cornelia de Lange syndrome. J Med Genet. 2013 May. 50(5):339-44.
3. Krantz ID, McCallum J, DeScipio C, et al. Cornelia de Lange syndrome is caused by mutations in NIPBL, the
human homolog of Drosophila melanogaster Nipped-B. Nature Genet. 2004. 36:631-635.
4. Gillis LA, McCallum J, Kaur M, et al. NIPBL mutational analysis in 120 individuals with Cornelia de Lange
syndrome and evaluation of genotype-phenotype correlations. Am J Hum Genet. 2004. 75:610-23.
5. Gervasini C, Parenti I, Picinelli C, Azzollini J, Masciadri M, Cereda A, et al. Molecular characterization of a
mosaic NIPBL deletion in a Cornelia de Lange patient with severe phenotype. Eur J Med Genet. 2013 Mar.
56(3):138-43.
6. Marchisio P, Selicorni A, Pignataro L, et al. Otitis media with effusion and hearing loss in children with
Cornelia de Lange syndrome. Am J Med Genet A. 2008 Feb 15. 146A(4):426-32
7. Janek KC, Smith DF, Kline AD, et al. Improvement in hearing loss over time in Cornelia de Lange
syndrome. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2016 Aug. 87:203-7.

Anda mungkin juga menyukai