Anda di halaman 1dari 46

KEBIJAKAN PROGRAM TB

DINKES PROVINSI
KALIMANTAN BARAT
MENUJU ELIMINASI TBC
2030

SUBANRI, S.Si, M. Kes


(KABID P2PDINAS KESEHATAN PROVINSI KALBAR)

DISAMPAIKAN:
MOEV PROGRAM TB KALIMAANTAN BARAT
Latar Belakang

• TB masih merupakan masalah kesehatan


masyarakat di Indonesia
• Cakupan penemuan kasus TB perlu
ditingkatkan agar seluruh pasien TB dapat
diobati
• Pencapaian eliminasi TB memerlukan
komitmen kuat dari segenap jajaran
pemerintah & dukungan seluruh lapisan
masyarakat didukung ketersediaan sumber
daya, sarana dan prasarana yg cukup
Tuberkulosis
• Penyakit menular langsung
• Disebabkan oleh kuman tuberkulosis (TB) 
Mycobacterium Tuberculosis.
• Sebagian besar kuman BTA menyerang paru, dapat
juga mengenai organ tubuh lainnya.
• Penularan secara aerogen/airborne.
• Pasien TB paru menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet (percikan dahak).
Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA postif
mengeluarkan droplet (percikan dahak) yang
mengandung kuman m. Tuberculosis.
Pencegahan utama menemukan pasien TB secara dini
serta mengobati dengan tuntas
Sifat Kuman TB (Mycobacterium tuberculosis)

1. Berbentuk batang dengan panjang 1 – 10 mikron, lebar 0,2 –


0,6 mikron, berwarna merah pada pemeriksaan mikroskopis
dengan pewarnaan ZN.
2. Bersifat Tahan Asam dalam pewarnaan dengan metode Ziehl
Neelsen.
3. Memerlukan media khusus untuk biakan, antara lain
Lowenstein Jensen, Ogawa.
4. Tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup
dalam jangka waktu lama pada suhu antara 4°C sampai -
70°C.
5. Sangat peka terhadap panas, sinar matahari dan sinar
ultraviolet akan mati dalam beberapa menit.
6. Dalam dahak pada suhu antara 30 – 37°C akan mati lebih
kurang 1 minggu.
7. Dapat bersifat dormant (”tidur” / tidak berkembang)
Kandungan droplet
• Bicara :
0 – 210 partikel
• Batuk :
0 – 3500 partikel
• Bersin :
4500 – 1 juta partikel

D'ToRo 2017 6
TRANSMISI TB
Terbanyak : pasien TB dewasa dengan BTA (+)

> 90 % ditularkan melalui udara


(airborne), melalui droplet nuclei 1- Lainnya : oral (susu segar, luka kulit, kongenital)
5 µm

7
BEBAN DAN DAMPAK KERUGIAN TBC TERHADAP
EKONOMI

Sumber : Edine dkk


(2014)

TBC PENYEBAB KEMATIAN TERTINGI PENYAKIT INFEKSI DI


60 INDONESIA, 2017 Jumlah
53 53
50 Kematian per
50 47
44 100.000
penduduk /
40 tahun

30 Jumlah
Kematian
20 15 15 15 13 setiap jam
12 akibat TBC
10

0
2013 2014 2015 2016 2017
SITUASI TBC DI INDONESIA
842,000
Estimasi
Kasus

446,732

Notifikasi
Kasus

86%
Keberhasilan
Pengobatan

47 %

3.119 52.92 7,729 Kasus


9 belum
TB RO TB Anak TB HIV
terlaporkan
PERINGKAT INDONESIA Pada tahun 2016,
Indonesia peringkat 2
DALAM PENANGGULANGAN di dunia, tahun 2017
1
TUBERKULOSIS menjadi peringkat 3
2
3
INDIA
4 1
• 2.740.000
CINA
INDONESIA • 889.000 2
5 • 842.000
FILIPINA 3
• 581.000
PAKISTAN
BEBAN TBC • 525.000 4
5 INDIA
CINA 1
•135.00
6 RUSIA •73.000 0
PAKIS •56.000 2
7 FILIPI TAN
NIGER NA •27.000 3
INDO IA •27.000
BEBAN TBC UKRAI NESIA 4
•24.000
RO NA 8 •23.000
•20.000 5 AFRIKA
INDIA SELATA
N
6 MOZAM • 86.000
NIGERIA BIQ • 193.000
7 TANZAN • 58.000 • 66.000
KENYA IA
8 INDONE • 45.000 • 48.000 Indonesia merupakan negara
BEBAN TBC ZAMBIA SIA dengan triple burden TBC
• 36.000
HIV • 36.000
untuk insiden TBC, insiden TBC
RO, dan TBC HIV
TB Burden and Its Impacts
Loss of National Loss of
Economical Employmen
Income Loss t
MDR MDR MDR
TB TB TB TB TB TB
38% 70% 130,5 6,2
Billion Billion 26% 53%
Sumber : Edine dkk
(2014)
TB IS THE MOST PREVALENT CAUSE OF DEATHS AMONGST INFECTIOUS DISEASES IN
INDONESIA, 2017

53 53 50
Number of
60

50
47 44 deaths per
100.000
population/year
40

30

20
15 15 15 12 13 Number of
deaths
per hour

10

0
2013 2014 2015 2016 2017
Roadmap Eliminasi TBC
Sampai Tahun 2030
Milestone Menuju Eliminasi TB di Indonesia
Visi : “Indonesia Bebas TB 2050”
Goal : “Eliminasi TBC di Indonesia pada 2030”

12
LEBIH DARI SEPARUH PASIEN
TUBERKULOSIS
YANG DITANGANI TIDAK TERLAPORKAN
Insidens TBC 730.000 kasus TBC sudah
1.020.000 diobati di fasilitas layanan
1200 (WHO, 2017) kesehatan • Penemuan dan
(Hasil Sementara Inventory pelacakan kontak
study 2017) • Skrining di tempat
1000 Belum Terjangkau
khusus
• Pelacakan pasien
290.000 kasus TBC
dan Belum belum terjangkau mangkir
• Pengendalian faktor
800 Terdeteksi dan terdeteksi
(unreacheable and risiko
undetected) : 28,4%
• Promosi kesehatan
Belum • Penerapan PPM berbasis
600 Terlaporkan 659.435 kab/kota
64,6% belum 369.435 kasus TBC • Wajib Lapor dan
dilaporkan sudah diobati Penguatan surveilans
400 namun belum • Manajemen Layanan
dilaporkan (Under
TBC yang terintegrasi
reported) : 36,2%
(HIV, DM, gizi, rokok,
200 360.565 penyakit paru, dll)
35,4% sudah dilaporkan • Sinkronisasi dengan BPJS
di SITT 360.565 kasus TBC
sudah dilaporkan
(data dan sistem rujuk
0 ke SITT (35,4%). balik)
Dari jumlah tsb,
1990
1997
2004
2011

11.000 adalah TBC


RO (penemuan
44%)
Penemuan Kasus TBC RO Tahun 2009 – 2017
• Pelayanan TB RO di
Walaupun penemuan kasus TB MDR 360 RS dan Balkes
meningkat tiap tahunnya tetapi masih
• Penerapan
rendah dibandingkan dengan jumlah
pengobatan TB RO
kasus yang diperkirakan
37% pasien belum memulai jangka pendek (9
pengobatan: bulan) dan
- Under reporting penggunaan obat
- Meninggal
Tahun 2017 - Menolak diobati
baru
• 15 % dari estimasi insiden TB • Desentralisasi
RR/MDR (4848 dari 32,000 30% Putus Berobat:
layanan sampai ke
kasus) - Efek samping obat tingkat puskesmas
• 44 % dari estimasi kasus TB - Dukungan psikososial belum • Dukungan
RR/MDR dari yang semua optimal
kasus TB yang dilaporkan
psikososial
(4848 dari 11,000 kasus) (pendampingan
pasien dan
pemeberian
enabler)
• Penanganan efek
samping melalui
rujukan berjenjang
IMPLEMENTASI STRATEGI DOTS DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
Fasilitas Kesehatan Total DOTS
n %
Klinik Paru 26 25 96%
RS Paru 9 5 55,5%
Rumah Sakit
- Rumah Sakit Umum 633 510 80,6%
- Rumah Sakit TNI/POLRI 162 97 59,8%
- Rumah Sakit Swasta 828 362 43,7%
Puskesmas 100%
IMPLEMENTASI STRATEGI DOTS DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Fasilitas Kesehatan Total DOTS

n %

RS Paru 1 1 100%

Rumah Sakit

- Lapas/ Rutan 12 8 67 %

- Rumah Sakit Swasta /Pemerintah 47 22 47%

Puskesmas 245 245 100%


Penemuan kasus TB dan Peningkatan Akses Layanan
Penemuan Pasif dengan Jejaring Layanan TB (PPM)
Intensif : HIV, DM, PAL,
Mandator
DPM MTBS, IDI
y
notificatio RS Swasta Lab Swasta
n Klinik Apotik
IAI
RSU Daerah
RS Paru

Puskesmas Dikes Kab/kota

Cakupan 60% BPPM Labkesda

Cakupan 40%
Penemuan Aktif berbasis keluarga dan masyarakat

• Investigasi kontak : 10 – 15 orang


Kader, • Penemuan di tempat khusus : asrama, lapas, rutan,
posyandu, pengungsi, tempat kerja, sekolah
pos TB desa, • Penemuan di masyarakat : penemuan massal
Chase survey
Public Private MIX (PPM)
Regulasi, MoU, Komitmen

Dinas
Kesehatan

Rumah Sakit
Patient
centered,
Etis, moral,
Puskesmas Profesional,
Akuntabel Laboratorium
Klinik
Organisasi profesi
Dokter kesehatan lainnya
Praktek
Mandiri LSM, organisasi pasien

PASIEN TB dan MASYARAKAT


Upaya Percepatan Pencapaian Target

1 PPM berbasis Kabupaten/ Kota bekerja sama dengan koalisi profesi

2 Penemuan aktif dan masif melalui Pendekatan Keluarga

3 Penguatan surveilans aktif (penyisiran kasus, mandatory notification, berbasis IT)

4 Perluasan layanan TB melalui sinkronisasi JKN TB dan sinkronisasi laporan (bridging)

Pelacakan kontak dan kasus mangkir serta penguatan peran PMO dan keluarga dalam
5 memastikan kepatuhan minum obat

6 Peran kader (peer group dan keluarga) sebagai pendamping minum obat

Ekspansi layanan TB RO di 360 RS dan balai di 34 provinsi (KMK RI no.


7
HK.01.07/MENKES/350/2017) dan desentralisasi layanan ke Puskesmas

8 Pengobatan TB RO jangka pendek dari 18-24 bulan menjadi 9-12 bulan

Peningkatan Penelitian dan pengembangan TB dgn kerja sama semua lembaga


9 penelitian termasuk dukungan sumber daya melalui JETSET (Jejaring Riset) TB
PRINSIP DAN STRATEGI PROGRAM TB
2015 - 2020

Penguatan Peningkatan
Pengendali Peningkatan
Kepemi Akses
layanan an faktor
Peningkatan kemandirian
Penguatan
kemitraan TB masyarakat
mpin an TOSS-TB risiko melalui dalam
manajemen
program dan bermutu dan penularan forum pengendalian
program
dukungan berpihak Koordinasi TB
sistem pasien TB TB TB

Desentralisasi Program pada tingkat Kabupaten/kota

Penguatan Kepemimpinan Program

Kontribusi terhadap Penguatan sistem kesehatan

Keberpihakan kepada masyarakat dan pasien TB

Inklusif, proaktif, efektif, profesional dan akuntabel


Isu Strategis

• Angka Kesakitan yang tinggi sementara Angka Penemuan rendah


• Tantangan : TB-HIV, TB MDR, TB DM, malnutrisi dll
• Kepemimpinan dan manajemen program
– Pendanaan bersumber domestik
– Kecenderungan donor dependen
– eligibilitas untuk mendapatkan dana donor berkurang (middle income country)
– Exit strategy program belum jelas, terarah dan fokus
– Pendekatan sentralistis vs desentralistis
– Banyak mitra pemain tetapi kurang terintegrasi menjadi kekuatan yang
sinergis.
• Manajemen program
– Jejaring layanan, sistem kesehatan.
– SDM baik kualitas dan kuantitas
– Logistik program
– Informasi Strategis
PERUBAHAN STRATEGI

• Penemuan Pasif  aktif, intensif, masif dan pasif


• Basis Diagnosis Mikroskopis  mikroskopis, kultur, tes cepat molekuler
(TCM)
• Sistem terdesentralisasi, penguatan jejaring pemerintah- swasta-mandiri
(public-private mix/ PPM)
• Penguatan regulasi didaerah (Perda /Perkada TB, RPJMD, dll) terkait TB
• Pendekatan Multisektoral (apa yg bisa diperankan sektor lain)
• Perbaikan Sistem dan Jejaring utk mendekatkan layanan kepada
masyarakat
– Jejaring pemerintah- swasta-mandiri (public-private mix/ PPM)
– Alur diagnostik  lebih sederhana
– Sistem pemeriksaan dan rujukan mikroskopis
– Pendamping/pemantau minum obat
• Fokus kepada TOSS-TB sebaik, sedini dan sebanyak mungkin
• Pendekatan keluarga dan masyarakat
MENINGKATKAN AKSES MASYARAKAT
PADA LAYANAN TB YANG BERMUTU DENGAN “TOSS TB”

• Perluasan layanan TB di fasyankes Pemerintah & Swasta


(Public-Private Mix)
• Penemuan aktif kasus TB di keluarga, masyarakat, populasi
berisiko tinggi & masyarakat yg belum terjangkau petugas
puskesmas & kader.
• Penemuan intensif melalui kolaborasi (TB-HIV, TB-DM, TB-KIA,
ibu hamil) & investigasi kontak 10-15 orang
• Mempertahankan keberhasilan pengobatan agar tetap tinggi
• Inovasi diagnosis dan pengobatan TB
– Penggunaan alat baru : TCM
– Penguatan Lab Mikroskopis TB & Mengembangkan Lab
biakan & Uji Kepekaan
– Penyederhanaan sistem & alur diagnostik
– Penyederhanaan paket pengobatan & penerapan regimen
baru
PERCEPATAN
ELIMINASI TB
Permenkes No.67 tahun 2016
Penanggulangan Tuberkulosis
Akselerasi Penemuan Kasus
SE Dirjen No. HK.03.03/D1/III.1/951/2016
Pemanfaatan Diagnostik SE Dirjen No. HK.03.03/D1/III.1/1600/2016
Jenis Pemeriksaan Laboratorium dalam Program TB

• Pemeriksaan Laboratorium TB:


– Pemeriksaan Mikroskopis TB
– Pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan TB
• Metode Konvensional: media padat (LJ) dan cair (MGIT)
• Metode Cepat : Line Probe Assay
– Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler dengan alat
GeneXpert
• Program TB (Subdit TB) yang berada di bawah Ditjen P2P
merupakan pengguna pelayanan laboratorium TB yang
bermutu. Penguatan kualitas laboratorium TB berada di
bawah Ditjen Yankes
Kualitas Pemeriksaan Laboratorium TB

• Laboratorium merupakan penentu


diagnosis dan keberhasilan
pengobatan pasien TB dan TB
Resistan Obat
• Kualitas pemeriksaan laboratorium
menentukan kualitas Program
Pengendalian TB
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penyedia Layanan
Laboratorium TB
Lab
Jenis
PKM RS B/BLK B/BKPM Mandiri/
Pemeriksaan TB
swasta

Mikroskopis TB √ √ √ √ √

Biakan dan Uji


- √ √ - -
Kepekaan TB

Pemeriksaan TCM √ √ √ √ √

1st dan 2nd LPA - √ √ - -


26
Distribusi 815 alat TCM – Desember 2018
31 7

20
15
14 7 8
15 10
2
7 1 1
5 1 16 3
1 2
0 1 9 1
13 30 5 1 1 1
3 5
21 46

13

13 12
17 10

Distribusi TCM di 454 Kab/Kota


Sumatera 207 TCM
Jawa 357 TCM
Bali & Nusa Tenggara 39 TCM
Kalimantan 59 TCM 584 19 189
Sulawesi 106 TCM RS Lab PKM
Maluku & Malut 19 TCM
Papua & Papua Barat 28 TCM

792 Fasyankes
DATA KASUS TBC SEMUA TYPE DINKES PROVINSI
KALIMANTAN BARAT SAMPAI TW 2 TH 2019
KASUS BARU KASUS ULANGAN
3776

2445

1331

105 156
51

LK PR TOTAL

LK,
TOTAL 2550
, 3932
PR,
1382
DISTRIBUSI KASUS BARU TBC PER KABUPATEN/KOTA SAMPAI TW 2 TAHUN 2019

649

481
419 432
379 364
338
272 291
248 248 230 253
217
168 154 182 168 179
126 143 141 135 147
80 94 90 9870 10277 88
492473 3635
71 502777 47

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL


DISTRIBUSI KASUS ULANGAN TBC PER KABUPATEN/KOTA SAMPAI TW 2
TAHUN 2019

32

25 26
22

17 18

13 14
10 9 10
7 8 8
6 6 5 6 6
3 44 4 4 32 33 4 4 45 32
5 4
2 1
000 0

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL


Distribusi Case Nification Rate Per Kabupaten/Kota
sampai TW 2 Tahun 2019
181

104 96
94 89 93 91
70 69 78
50 49 46
33 31

TARGET Nasional adalah 346 per 100 rb penduduk


Kalbar 51% (176 per 100 rb pddk)
PERSENTASE REALISASI PENEMUAN KASUS TBC PER KABUPATEN/ KOTA SAMPAI TW 2
TAHUN 2019

60%
57% 57%
52% 51%
50%
46%
42% 44%
36%
33% 31%
26%
23% 23%
ANGKA ABSOLUT TARGET DAN REALISASI PENEMUAN KASUS TBC PER KABUPATEN/
KOTA SAMPAI TW 2 TAHUN 2019

8979
354 435 186 699 1341 870 856 663 355 348 1012 772 451 637

3932
248 671 185 513 437 382
79 254 404
282 173 140
83 81

REALISASI TARGET 2019


CAKUPAN TBC ANAK SAMPAI TW 2 TAHUN
2019
472

11%

TOTAL PERSEN
LAKI-
LAKI 274
TOTAL
472
PEREMP
UAN
198
INDIKATOR = 12-15%
Distribusi Penemuan Kasus TBC Anak Per Kabupaten/Kota sampai TW 2
Tahun 2019

130

85
70
60
51 49
43
37 36 33 36
2419 20 23 22
14 15 13 13 15
639 5 10 549 325 549 123
7 415

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL


Persentase Realisasi Penemuan TBC Anak Per
Kabupaten/Kota sampai TW 2 Tahun 2019
34%

21% 21%
19%
18%

11%

6% 7%
5% 5%
4% 4% 4%
2%

TARGET Nasional adalah 12-15%


INDIKATOR CAPAIAN TB HIV
Pasien TB yang di tes HIV
Pasien TB dengan HIV Pasien TB dengan HIV
atau status HIV sudah Pasien TB dengan HIV
Positif yang Positif yang TOTAL
KABUPATEN/KOTA diketahui pada saat Positif
penegakan diagnosis TB Mendapatkan ART Mendapatkan PPK KASUS

JUMLAH PERSEN JUMLAH PERSEN JUMLAH PERSEN JUMLAH PERSEN


KAB. BENGKAYANG 10 12% 0 0% 0 0% 0 0% 83
KAB. KAPUAS HULU 3 1% 2 1% 0 0% 0 0% 248
KAB. KAYONG UTARA 10 13% 2 3% 0 0% 0 0% 79
KAB. KETAPANG 1 0% 1 0% 0 0% 0 0% 254
KOTA PONTIANAK 563 84% 7 1% 7 1% 7 1% 671
KOTA SINGKAWANG 153 38% 14 3% 1 0% 1 0% 404
KAB. KUBU RAYA 105 37% 0 0% 0 0% 0 0% 282
KAB. LANDAK 7 4% 0 0% 0 0% 0 0% 173
KAB. MELAWI 5 3% 2 1% 0 0% 0 0% 185
KAB. MEMPAWAH 81 100% 1 1% 0 0% 0 0% 81
KAB. SAMBAS 163 32% 11 2% 0 0% 0 0% 513
KAB. SANGGAU 124 28% 11 3% 8 2% 8 2% 437
KAB. SEKADAU 140 100% 0 0% 0 0% 0 0% 140
KAB. SINTANG 3 1% 0 0% 0 0% 0 0% 382
KALBAR 1368 34,79% 51 1,30% 16 0,41% 16 0,41% 3932
DISTRIBUSI CURE RATE PER KABUPATEN/ KOTA SAMPAI
TW 2 TH 2019
70%
64% 65% 62%
61% 59%

47% 50%
43% 40%
34%
25%
14%
10%
0%

TARGET Nasional adalah 85 %


DISTRIBUSI SUCCES RATE PER KABUPATEN/ KOTA SAMPAI
TW 2 TH 2019
99% 99% 96% 96% 98%
89%
82%
77%
67% 68% 71%
59%
52%

25%

1%

TARGET Nasional adalah 90 %


RUMAH SAKIT YANG SUDAH ADA TCM SAMPAI
TAHUN 2018
N KABUPATEN/KOTA FASKES STATUS
O
1 KOTA PONTIANAK RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK FKRTL

2 KOTA PONTIANAK RSUD KOTA PONTIANAK FKRTL

3 KAB. SINTANG RSUD DR. M.DJOEN SINTANG FKRTL

4 KAB. KETAPANG RSUD DR. AGOES DJAM KETAPANG FKRTL

5 KAB. SAMBAS RSUD SAMBAS FKRTL

6 KAB. SANGGAU RSUD SANGGAU FKRTL

7 KAB. KAPUAS HULU RSUD PUTUSSIBAU FKRTL

8 KOTA SINGKAWANG RSUD DR. ABDUL AZIS SINGKAWANG FKRTL


44
TAMBAHAN TCM TAHUN 2019
NO KABUPATEN/KOTA FASKES STATUS

1 KOTA PONTIANAK UPT LAYANAN PARU PROV. KALBAR FKRTL

2 KAB. SAMBAS RSUD PEMANGKAT FKRTL

3 KAB. KUBU RAYA PKM RASAU JAYA FKTP

4 KAB. KETAPANG PKM SANDAI FKTP

5 KAB. KAYONG UTARA RSUD KAYONG UTARA FKRTL

6 KAB. KAYONG UTARA PKM TELUK BATANG FKTP

7 KAB. SANGGAU PKM BALAI KARANGAN FKTP

8 KAB. MEMPAWAH RSUD MEMPAWAH FKRTL

9 KOTA SINGKAWANG PKM SINGKAWANG TENGAH 1 FKTP


RENCANA PENEMPATAN TCM TAHUN 2019-2020
NO KABUPATEN/KOTA FASKES KETERANGAN

1 Kota Pontianak PKM Siantan Hilir Fasilitas Kesehataan Tingkat Pratama

2 Kab. Mempawah PKM Jungkat Fasilitas Kesehataan Tingkat Pratama

3 Kab. Melawi RSUD Melawi Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut

4 Kab. Bengkayang RSUD Bengkayang Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut


5 Kab. Landak RSUD Landak Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
6 Kab. Sekadau RSUD SEKADAU Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut

7 Kab. Sekadau PKM. Sekadau Fasilitas Kesehataan Tingkat Pratama

8 KAB. SANGGAU PKM MELIAU Fasilitas Kesehataan Tingkat Pratama

46
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai