(ISPA)
• ISPA : merupakan penyebab kematian bayi dan
balita di Indonesia
• Dibagi 2 : ISPA atas dan ISPA bawah
• ISPA atas : selesma, radang tenggorok, sinusitis
(relatif tidak berbahaya)
• ISPA bawah : bronkiolitis dan pneumonia (sangat
berbahaya menyebabkan kematian)
• WHO : kematian karena pnemonia 4 juta balita
per tahun di dunia
• Penyebab ISPA : virus, bakteri
• ISPA berlangsung sekitar 3-5 hari
• Keluhan utama : batuk, pilek
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
ISPA Atas :
Diatas laring :
OMA
Sinusitis
Rinitis
Faringitis
ISPA Bawah :
Laring ke bawah :
Laringitis
Croup
Bronkitis
Bronkiolitis
Bronkopneumonia/ pneumoni batuk / dan sesak
KLASIFIKASI ISPA DEPKES
(BATUK DAN KESUKARAN BERNAPAS)
•2 BULAN- 5 TAHUN :
• Batuk Bukan Pneumonia
• batuk,pilek
• Pneumonia
• napas cepat :--> (Ab.Cotrimoksazole) .
• RR > 50x/menit ( 2-12 bl)
• RR > 40x/menit ( 1- 5 th)
• Pneumonia Berat --> rujuk
• tarikan dinding dada bawah kedalam
•0- 2 bulan:
- Batuk Bukan Pneumonia
• batuk,pilek
- Pneumonia Berat :
• tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
yang kuat
• RR > 60x/menit
• --> Rujuk ke RS/Puskesmas Rawat
DIAGNOSIS BANDING
PNEUMONIA BERAT
( UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN)
• Pneumonia
• Malaria
• Anemia Berat
• Gagal jantung kongestif
• Kelainan Jantung kongenital
• Tuberkulosis
• Pertusis
• Benda Asing
• Empyema
• Pneumotoraks
• Pneumosistis pneumonia
Umur 0 - 2 bulan
• RDS (HMD)
• Sepsis
• Meningitis
• Tetanus Neonatorum
DIAGNOSIS BANDING
Anak dengan Wheezing
• Asma
• Bronkiolitis
• Benda asing
• Pneumonia
DIAGNOSIS BANDING Anak Dengan
STRIDOR
• Croup viral
• Difteri
• Benda Asing
• Kelainan kongenital
DIAGNOSIS BANDING ANAK DENGAN
BATUK KRONIK
• TBC
• Asma
• Benda Asing
• Pertusis
• HIV
• Bronkiektasi
• Abses paru
STRIDOR
• Diagnosis
– Stadium Prodromal
1-2 hari : demam, gejala saluran napas atas
– Stadium Trakeobronkial
4-6 hari : demam (biasanya tdk tinggi), batuk non
produktif produktif
– Stadium Rekonvalesen
Panas turun, batuk berkurang sembuh
Dapat terjadi infeksi sekunder oleh bakteri
Gejala Klinis
Demam 37,8⁰ -39⁰ C
Batuk nonproduktif menjadi produktif
Sering nyeri dada waktu batuk
Gejala rinitis sebagai menifestasi pengiring
Faring hiperemis
Ronki basah kasar
Lab : tidak spesifik
Predisposisi dan faktor yang
berpengaruh
• Asap rokok
• Alergi
• Cuaca
• Keadaan umum yang jelek (Poor health)
• Infeksi kronik alat napas atas
Pemeriksaan fisis
• Panas : (-) (+) (-)
• Mukosa : - nasofaringitis
- konjungtivitis
- rhinits
virus
• Suara napas kasar
Ronki basah kasar halus
Mengi (Wheezing)
SPUTUM : Jernih beberapa hari keruh
5-10 hari
• Streptokok grup B
• Stafilokok aureus
• Klamidia trakomatis
• Bakteri Gram negatif
Neonatus
• infeksi berasal dari ibu
• berhubungan dg proses
persalinan
- aspirasi mekonium,
cairan amnion,
- dari serviks ibu
Etiologi pneumonia
( usia 3 bulan - 5 tahun )
Sering
S. pneumoniae
H. influenzae
Jarang
S. aureus
Streptokok grup A
Etiologi pneumonia
(usia > 5 tahun)
Mikoplasma
pneumoniae
Klamidia
pneumoniae
S pneumoniae
H influenzae
dan lain-lain
INDONESIA
• Etiologi pada 698 anak dengan pneumonia tidak berat
– S. pneumoniae 67 %
– Stafilokokus epidermidis 11.9%
– Streptococcus alfa 11.9%
– Hafnia alvei 3.4%
– Stafilokokus aureus 2.8%
– Moraksela kataralis 1.1%
– Haemofilus influenzae 0.6%
– Klebsiella pneumoniae 0.6%
(Kartasamita et al. Paediatr Indones 2001;41 :292-95)
Control of Lower Respiratory Infections
• Early/adequate diagnosis
• Correct case management
• Hospitalize for danger signs
• Access to health care
• Trained health staff
• Simple treatment protocols
• Immunization
Tanda klinik sederhana pneumonia (WHO)
Umur (x/mnt)
< 2 bulan 60
2 - 12 bulan 50
1 - 5 tahun 40
Napas sesak
Tarikan dinding dada
(retraksi subkostal)
Klasifikasi Pneumonia (WHO)
• 1.BUKAN PNEUMONIA
- tidak ada nafas cepat,
- Tidak ada retraksi
• 2.PNEUMONIA
- Ada nafas cepat,
- Tidak ada retraksi
• 3.PNEUMONIA BERAT
Ada retraksi
• 4.PENYAKIT SANGAT BERAT
Treatment of Pneumonia
VERY SEVERE DISEASE
YES Refer to hospital
Danger signs*
Give antibiotics: IV
NO
SEVERE PNEUMONIA
Assess for chest indrawing
YES
Refer to hospital
Give antibiotics:IVPencillin
NO
Assess for fast breathing
PNEUMONIA
(RR>50/40 breaths/minute) YES Give antibiotics
NO=NO PNEUMONIA; COUGH OR COLD Home remed
* Danger signs include cyanosis, convulsions, severe malnutrition, difficult to wake, not
able to drink
Domicillary treatment of pneumonia
• Give Cotrimoxazole (trimethoprim[T] + Sulfamethozazole[S])
(5-7 mg/kg/day of T + 25-35 mg/kg/day of S) in two divided doses for 5
days
OR
• Amoxicillin (30-40 mg/Kg/day) in 2-3 divided doses for 3-5 days
• Follow-up after 2 days
Ask: Is the child breathing slower? Is there less fever? Is the child eating
better?
YES ---- complete 5 days of
COMPLETE cotrimoxazole
5 days or 3-5
of Cotrimozazole days
OR 3- of Amoxicilin
5 days
Improvement at 48 hrs
oral cefodoxime/cefdinir/cefixime
to complete 7 days
Management of severe Pneumonia in children aged ≤ 2 months.
Management of Very-severe Pneumonia
O2 IV fluids
IV Ampicillin + Gentamicin
assess at 48 hrs
Improved No improvement
• UMUM
– Pemberian Oksigen secara kanula nasal,head
box atau masker, untuk mempertahankan
saturasi O2 diatas 92% (rekomendasi A)
– Bila memerlukan infus, jumlah cairan yang
diberikan 80% dari kebutuhan, dan monitor
elektrolit untuk SIADH (rekomendasi C)
………TATA LAKSANA
• ANTIBIOTIKA
– Pada keadaan berat dan pemberian oral tidak
memungkinkan,antibiotika diberikan
intravena
– Pilihan jenis antibiotika secara empiris untuk
kausa tersering (H.influenzae dan
S.pneumonia)
………TATA LAKSANA
• ANTIBIOTIKA
– Pada keadaan berat dan pemberian oral tidak
memungkinkan,antibiotika diberikan
intravena
– Pilihan jenis antibiotika secara empiris untuk
kausa tersering (H.influenzae dan
S.pneumonia)
………TATA LAKSANA
(WHO, 2005)
Pencegahan
• Hindari pencetus bahan polusi
asap rokok
• Hidup bersih mencuci
tangan & tidak jajan
sembarangan
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Memberikan ASI selama 6
bulan pertama
Pencegahan
• Menjaga keseimbangan
nutrisi anak
• Pemberian vaksin
• Menjaga daya tahan tubuh
anak cukup istirahat dan
olahraga
• Mengusahakan tempat
tinggal dengan ventilasi baik
Pencegahan
• human metapneumovirus
• influenza
• adenovirus
• parainfluenza
Post Infection
• Children who present with severe disease
– persistently increased respiratory effort
– apnea,
– need for intravenous hydration, supplemental
oxygen, or mechanical ventilation
are more likely to present with respiratory
problems as older children (recurrent
wheezing)
• DIAGNOSIS
– Umur < 2 tahun
– Sesak napas
– Mengi yang mengikuti ISPA
– Wheezing expiratoir
– Distres respirasi hari ke 1 atau 2 setelah timbul
rinitis dan batuk
– Paru :
Suara napas menurun
Experium diperpanjang
Ronki basah halus menyebar
• LAB :
– Tidak khas
• RADIOLOGIK :
– Torak emfisematus
– Penambahan corakan bronkovaskuler
PENGOBATAN
• Pengobatan penunjang
• O2, cairan parental mencegah dehidrasi
• Posisi miring 30º - 40º, kepala dan dada sedikit tinggi
• Mengatasi asidosis, gangguan keseimbangan
elektrolit
• Antibiotik, bila terdapat pnemonia bakteri sekunder
• Kortikosteroid tidak bermanfaat
• Ventilasi gagal napas
Pediatric Asthma
Renewing Diagnosis and
Classification of Asthma in Children
UKK Respirologi PP IDAI
2015
Definisi Asma
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisis
• Pemeriksaan Penunjang
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
Anamnesis (2)
• Gejala asma:
– Tanpa gejala
– Ada gejala: batuk, sesak,
wheezing, ekspirasi Allergic shiner
memanjang
• Tanda alergi:
– Dermatitis atopik, rinitis alergi
– Allergic shiners, geographic
tongue
Geographic tongue
Pemeriksaan Penunjang (1)
Gejala Karakteristik
Wheezing , batuk , Biasanya lebih dari 1 gejala respiratori
sesak napas, dada Gejala berfluktuasi intensitasnya seiring
tertekan, produksi waktu
sputum Gejala memberat pada malam atau
dinihari
Gejala timbul bila ada pencetus
Konfirmasi adanya limitasi aliran udara ekspirasi
Gambaran obstruksi FEV1 rendah (<80% nilai prediksi)
saluran respiratori FEV1 / FVC ≤ 90%
Uji reversibilitas
(pasca-bronkodilator) Peningkatan FEV1 >12%
Variabilitas Perbedaan PEFR harian >13%
Uji provokasi Penurunan FEV1 >20%, atau PEFR >15%
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Alur Diagnosis Asma (1)
• Outline :
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Klasifikasi (1)
Berdasarkan umur 1
• Asma bayi – baduta (bawah dua tahun)
• Asma balita
• Asma usia sekolah (5-11 tahun)
• Asma remaja (12-17 tahun)
Dalam pedoman ini hanya dibedakan
asma anak dan asma balita.
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
Klasifikasi (2)
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi (5)
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi (8)
Berdasarkan derajat kendali 1,2,4
• Asma terkendali penuh (well controlled)
– Tanpa obat pengendali : pada asma intermiten
– Dengan obat pengendali : pada asma persisten
(ringan/sedang/berat)
• Asma terkendali sebagian (partly controlled)
• Asma tidak terkendali (uncontrolled)
Dalam pedoman ini, klasifikasi derajat kendali dipakai untuk menilai
keberhasilan tatalaksana yang tengah dijalankan dan untuk penentuan
naik jenjang (step-up), pemeliharaan (maintenance) atau
turun jenjang (step-down) tatalaksana yang akan diberikan.
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi (9)
Berdasarkan keadaan saat ini:
• Tanpa gejala
• Ada gejala
• Serangan ringan-sedang
• Serangan berat
• Ancaman gagal napas
Serangan asma adalah episode perburukan yang progresif
akut dari gejala-gejala batuk, sesak nafas, mengi, rasa dada
tertekan, atau berbagai kombinasi dari gejala-gejala
tersebut.
Tahapan Penegakan Diagnosis Asma