TENTIR I
MODUL INFEKSI DAN IMUNOLOGI
1. Masalah demam pada anak Atika Ghassani. ........................... 1-2
2. Imunomodulator dan Antipiretik M. Arvianda Kevin .............. 2-5
3. Patogenesis Demam Dema Zurtika ............................................ 5-7
4. Bentuk Sediaan Obat Antimikroba dan Aplikasinya Andika
Afriansyah............................................................................................ 7-8
Kemudian kita juga harus perhatikan, apakah demam anak itu masih tergolong ringan atau
berat (toksik). Misalnya anak tersebut masih dalam keadaan aktif, walaupun demam. Atau
anak tersebut lemas, kurang nafsu makan, takikardi, frekuensi denyut nadi meningkat,
sehingga dikatakan demam yang berat. Terus juga harus dilihat umurnya. < dari 1 tahun
atau 12 tahun, yang mana makin < 1 tahun biasanya demam yang berat karena masih sangat
rentan. Etiologi demamnya juga harus dilihat.mungkin perlu pemeriksaan screening atau
pemeriksaan darah dan urin untuk menentukan apakah bisa dari virus atau bakteri. Pada
virus biasanya < 7 hari dan bersifat self limiting dan tidak perlu antibiotik. Jika > 7 hari bisa
curiga bakteri. Keluhannya juga harus dilihat, apakah dari saluran pernapasan atas, atau ada
keluhan di urin dan saluran cerna. Sehingga lebih mudah untuk mengarahkan pemeriksaan
penunjangnya.
Klasifikasi demam dan penyebabnya bisa liat dislide ya tmn2
1.1.Manajemen demam
Ada pro dan kontra apakah demam harus diturunkan atau tidak. Padahal sebenarnya
merupakan mekanisme dalam tubuh. Biasanya diturunkan karena orang tua yang gelisah
duluan (parents fever phobia), atau bisa menganggu neurologi, meningkatkan denyut nadi
meningkat, rasa sakit seperti pegel-pegel (tapi anak gak ngomong dia sakit atau tidak). Dan
biasanya diberi kompres, dengan air hangat bukan air dingin karena apabila menggunakan
air dingin ada sinyal dari tubuh yang mengatakan ke hipotalamus bahwa suhu di luar lagi
dingin, sehingga dia akan meningkatkan suhu tubuh. Kompres dengan alkohol juga tidak
diberikan, walaupun cepat turun tetapi alkohol mudah menguap dan apabila terhirup dapat
menimbulkan toksik. Bisa menggunakan antipiretik tetapi ketika demam saja, bukan terus
menerus, dengan dosis yang rendah. Lebih baik menggunakan parasetamol daripada
ibuprofen karena ibuprofen dapat menyebabkan iritasi lambung. Ibuprofen tidak
direkomendasikan pada anak < 6 bln. Dan jangan lupa, anak harus istirahat, Kurangi
aktivitasnya. Kita juga lihat apakah anak dalam keadaan dehidrasi atau enggak karena
biasanya dehidrasi menyebabkan suhu meningkat, dengan menanyakan dalam 1 hari anak
sudah BAK berapa kali. Kemudian beri cairan yang mengandung nutrisi, jangan hanya air
putih saja.
Misalnya kelihatan toksik, periksa ABCD nya. Toxic child : drowsy, lethargic, or irritable,
pale, mottled, and tachycardia.
Kesimpulan
Demam itu keluhan yang sering pada anak
Biasanya 70 % penyebabnya karena infeksi
Merupakan peningkatan suhu yang merupakan set point dari pusat thermoregulatory
Ada 3 klasifikasi demam yaitu fever with localizing sign, fever without localizing sign
and principal causes of pyrexia unknown origin (PUO)
obat-obat yang sering digunakan adalah parasetamol (yang dianjurkan) dan
ibuprofen.
Apakah anak dirawat atau tidak (biasanya demam yang berat)
Sesungguhnya tentir ini masih jauh dari kesempurnaan, baca textbook dan slide lagi ya
teman-teman. Good luck ^_^
Soal
1. Lesu, takikardi, pucat, termasuk gejala toxic pada anak (B/S)
2. Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui etiologi penyebab demam
(B/S)
Penyakit autoimun
Untuk hemolisis pada neonatus [eritroblastosis fetalis]
menyebabkan wasting dari otot, pertumbuhan terganggu, osteoporosis (karena tulang juga
terpengaruh).
Kortikosteroid juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan mood psikosis. Ulkus
peptikum akibat peningkatan sekresi asam lambung, hipertensi akibat adanya retensi
natrium dan hydrogen serta hipokalemia akibat peningkatan sekresi kalium.
Bagaimana dengan kerjanya pada sistem imun? Seperti yang telah dibahas, fungsi utamanya
adalah redistribusi sistem imun (neutrofil meningkat, tetapi limfosit, monosit dan eosinofil
menurun), penghambatan proliferasi sel T dan penghambatan produksi sitokin (IL-1, IL-2,
IL-6, IFN- dan TNF-).
Slide 10 menunjukkan tabel mengenai bentuk-bentuk kortikosteroid. Yang penting [menurut
saya], antara lain bahwa kortikosteroid dibagi menjadi short, intermediate dan long acting.
Yang paling lama bekerja adalah betamethasone sementara yang paling tinggi kemungkinan
meretensi Natrium adalah hidrokortison.
Tidak ada kontraindikasi absolut untuk kortikosteroid. Hanya ada kontraindikasi relatif,
yaitu DM, ulkus duodenum/gaster atau infeksi yang parah (karena ketika infeksi parah,
sistem imun justru diperlukan).
2.1.1.3. Inhibitor Kalsineurin
Ada dua, yaitu siklosporin dan takrolimus. Prinsip kerja mereka sama, yaitu menghambat
kalsineurin, sebuah enzim calcium-dependent phosphatase dan memegang peranan kunci
dalam defosforilasi (aktivasi) protein regulator di sitosol, yaitu NFATc (nuclear factor of
activated T cell) yang berikutnya akan menyebabkan sintesis sitokin. Pada siklosporin, yang
terikat adalah siklofilin dan pada takrolimus akan mengikat FKBP [yang kata dokternya
FK itu bukan Fakultas Kedokteran *krik*].
Biasanya obat ini digunakan dalam penolakan organ transplantasi (baik tunggal
maupun kombinasi) serta untuk penyakit autoimun (rheumatoid arthritis, psoriasis,
sindrom nefrotik). Efek samping utama adalah nefro-neuro-hepatotoksisitas (utamanya
nefrotoksik), gangguan saluran cerna, hirsutisme dan hyperplasia gingivae (utamanya oleh
siklosporin), serta hiperglikemia (takrolimus).
2.1.1.4. Agen Sitotoksik
Sito: sel, toksik: racun. Biasanya obat-obat ini digunakan untuk kanker.
2.1.1.4.1. Azatiophrine
antibodi terhadap Rh positif fetus. Obat ini diberikan 24-72 jam setelah kelahiran pada
sang ibu.
Basiliximab dan daclizumab. Kedua obat tersebut memblok ikatan IL-2 dari limfosit yang
telah teraktivasi efek imunosupresan. Turut menghambat aktivasi dan proliferasi sel T.
Alhamdulillah, satu bahasan selesai
2.1.2. Imunostimulan
Ditujukan untuk perbaikan fungsi imun pada kondisi-kondisi imunosupresi. Kelompok obat
ini dapat mempengaruhi respons imun seluler maupun humoral. Efeknya menyeluruh, tidak
spesifik dan umumnya lemah. Indikasinya antara lain AIDS, infeksi kronik, dan keganasan,
terutama yang melibatkan sistem limfatik.
Obat-obatnya adalah: isoprinosin, levamisol dan sitokin (IL-2, IFN, colony stimulating
factors).
2. 1.2.1. Wiro Sableng Isoprinosin
Fungsinya untuk meningkatkan fungsi sel T, sel NK dan monosit. Kegunaan klinisnya
kontroversial.
2.1.2.2. Levamisol
Fungsinya meningkatkan imunitas seluler. Indikasinya untuk kanker kolorektal dan
penyakit Hodgkin. Efek samping: agralunositosis.
2.1.2.3. Sitokin
1. IL-2. Berikatan dengan reseptornya pada permukaan sel aktivasi proliferasi dan
diferensiasi sel Th, Tc, sel B dan makrofag. Efek samping: hipotensi parah, edema
paru, nefrotoksik dan mielosupresi [saya juga bingung kenapa terjadi mielosupresi].
2.
IFN. Terdiri atas alpha, beta dan gamma. Indikasi: melanoma, leukemia mielositik
kronik, sarkoma Kaposi, infeksi HCV kronik. Efek samping: demam, menggigil,
mielosupresi dan depresi.
3.
2.2. Antipiretik
Antipiretik adalah obat yang menurunkan panas tubuh pada pasien demamtidak pada
pasien normal. Pelajari kembali patogenesis demam. Intinya, antipiretik menghambat
produksi PGE2 yang menyebabkan peningkatan set point pada termostat hipotalamus. Obat
penurun demam golongan steroid menghambat produksi PGE 2 pada tingkatan fosfolipid,
sedangkan NSAID menghambat pada tingkatan asam arakidonat (tepatnya enzim
cyclooxygenase/COX).
Jenis-jenis antipiretik yang biasa digunakan: aspirin, ibuprofen, metamizol, dan
paracetamol.
2.2.1. Aspirin
Asam salisilat dengan mekanisme kerja menghambat sintesis PGE 2. Diabsorpsi dengan
baik, dihidrolisis di hepar, dikeluarkan lewat ginjal. Dosis dapat dilihat sendiri. Obat bebas
(over the counter drug). ES: gangguan sistem pencernaan, perpanjangan waktu perdarahan,
sindrom Reye (langka) gejalanya koma, kejang, edema serebral, gagal multiorgan dan
kematian.
Salisilisme (intoksikasi salisilat) muntah, tinnitus, tuli, hiperventilasi, vertigo.
2.2.2. Ibuprofen
Derivat asam propionat. Efek analgesik dan antipiretiknya sama seperti aspirin, meski efek
antiinflamasinya kurang. Efek samping pada saluran cerna lebih ringan daripada aspirin.
OTC drug lagi.
2.2.3. Metampyron/Metamizol
Derivat pyrazolon dengan efek antiinflamasi ringan. Efek samping: agranulositosis, anemia
aplastik, trombositopenia dilarang penggunaannya di banyak negara. Indikasi: analgesik
dan antipiretik, hanya ketika pemberian parenteral perlu.
2.2.4. Parasetamol
Asetaminofen dengan efek antiinflamasi lemah, tapi digunakan pada atralgia karena efek
analgesianya. Mekanisme kerja: inhibisi sintesis PGE2 pada region preoptik hipotalamus.
Diabsorpsi baik via oral, metabolismenya di hepar dan dieksresikan lewat ginjal. Ketika
dimetabolisme dapat menghasilkan metabolit yang nefrotoksik dan hepatotoksik NAPQI
(minor tapi reaktif). Waktu paruh 2-3 jam, tapi bisa dua kali lipat bila dosis besar.
Efek samping: relatif aman bahkan pada kehamilan. Dosis terapetik 3-4 x 500 mg/hari.
TIDAK mempengaruhi sistem KV, respirasi, hematopoetik dan koagulasi darah serta
TIDAK mengiritasi lambung. Pada dosis yang sangat tinggi, metabolit NAPQI akan sangat
tinggi deplesi GSH nekrosis hepar (terutama pada pecandu alkohol, malnutrisi dan
orang puasa). DOC pada saat itu: N-asetilsistein.
Alhamdulillah, selesai juga tentirnya. Semoga bermanfaat, maaf bila banyak kekurangan.
Kritik saran terbuka, bisa via milis atau media apapun yang bisa menjangkau penentir.
Wassalamualaikum. =w=b
Bonus Soal
1. Parasetamol tidak mengiritasi lambung dan tidak memicu perdarahan lambung. (B/S)
2. Siklosporin menghambat FKBP pada jalur pembentukan kalsineurin. (B/S).
Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a
nightmare.
~ Japanese Proverb
3. Patogenesis Demam
Bismillahirrahmanirrahim
Demam itu merupakan suatu gejala, tergolong gejala yang fisiologis. Demam merupakan
petunjuk perkembangan penyakit (jadi bukan merupakan suatu penyakit apalagi diagnosis),
merupakan keluhan yang sering diutarakan, terjadi singkat, dan terkadang menimbulkan
gangguan atau rasa tidak enak. Definisi demam: reaksi fisiologis yang kompleks terhadap
penyakit dan ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh di atas normal akibat rangsang
zat pirogen terhadap pengaturan suhu tubuh di hipotalamus.
Manfaat demam adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan dan replikasi kuman terganggu/mati
Kadar Fe, Zn, Cu menurun (zat-zat tersebut dibutuhkan untuk tumbuh kembang
kuman)
Lemak dan protein banyak dipakai (zat-zat tersebut dibutuhkan untuk tumbuh
kembang kuman)
Distribusi lisosom, autodestruksi sel, sehingga replikasi virus menurun
Transformasi limfosit dan motilitas leukosit meningkat
Fagositosis meningkat
Hasil
akhir
Suhu
tubuh
meningkat
yaitu
mencapai
set point
pelepasan
panas/konservasi
panas)
Menurunka
n
suhu
tubuh dari
suhu
set
point
ke
suhu normal
Pada
anak
dibuka bajunya,
atau pakai baju
tipis,
kipaskipas, kompres
air hangat, suhu
AC
dinaikkan
jadi
25-26
derajat
(untuk
meningkatkan
pelepasan panas)
Vasodilatasi
(untuk
meningkatkan
pelepasan panas)
Berkeringat
(untuk
meningkatkan
pelepasan
panas)
Suhu
tubuh
menurun
kembali
ke normal
hari hingga sore hari kita telah melakukan banyak aktivitas, saat beraktivitas dihasilkan
energi panas, dan energi panas itu menumpuk sehingga saat diukur suhu tubuh lebih tinggi.
Kisaran suhu tubuh normal harus dijaga karena jika terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
mengganggu proses enzimatik di dalam tubuh. Pada saat hipotermia berat (seperti pada film
Titanic) kematian terjadi akibat adanya kegagalan kerja enzim, hipoksia vasokonstriksi dan
serangan jantung. Ingat bahwa suhu lingkungan rendah (dingin), tubuh menganggap
lingkungan lebih dingin dan agar tidak merasa kedinginan suhu badan akan dinaikkan
dengan mengkonservasi panas, salah satunya dengan cara vasokonstriksi. Vasokonstriksi
dapat terjadi di perifer (akral jadi dingin) maupun di organ vital seperti jantung.
Tablet merupakan sediaan obat padat yang mengandung substansi obat itu sendiri
dengan atau tanpa bahan pengisi, dan dibuat dengan cara metode kompresi atau
dicetak. Jadi antara obat-obatan di pasaran itu yang berbeda adalah bahan pengisinya,
sehingga bahan pengisi itu menentukan kualitas si obat. Bagaimana mula kerjanya,
waktu hancurnya kapan, ditentukan oleh bahan pengisi tersebut. Baik tablet maupun
kapsul harus hancur dalam lambung dalam waktu 15 menit
Tablet yang dibuat dengan cara kompresi, tidak ada penutup yang khusus, benarbenar dipadatkan jadi satu tablet. Biasanya dibuat dari bubuk kristalin atau material
granular, yang dikombinasikan dengan substansi untuk mengsi, membasahi, mewarnai,
mengencerkan, melicinkan.
Tablet salut gula. Tablet ini sama dengan tablet yang dibuat dengan cara kompresi
tetapi ditambahkan penyelubung yang berasal dari gula. Penutup ini tidak berwarna dan
dan berguna untuk menutupi bau dan rasa yang tidak enak yang ditimbulkan dari
substansi obat itu sendiri. Selain itu, salut gula ini berfungsi untuk melindungi material
obat yang mudah teroksidasi.
Tablet salut enterik. Sama juga dengan tablet2 salut lainnya yang dibikin dengan
kompresi, tapi pada tablet ini dilapisi lapisan tipis yang larut air. Pelapisnya ini berguna
supaya obatnya ga hancur saat lewat lambung. Ini buat obat-obat yang memiliki target
terapi yang berbeda.
Extended coated tablet. Merupakan tablet yang dibuat dengan cara kompresi yang
diformulasikan sedemikian rupa supaya obatnya ini bekerja lama dengan cara
pelepasannya pelan-pelan. Sediaan ini misalnya untuk orang yang sangat sibuk
sehingga sering lupa minum obat. Contohnya adalah adalah oros. Tapi yang penting
adalah minum obatnya harus sama jamnya tiap hari. Biasanya ditambahkan keterangan
di obatnya dengan kata-kata Prolonged action , Repeat action, Sustained release
Ingatlah kembali bahwa demam tidak hanya disebabkan oleh infeksi namun juga dapat
disebabkan oleh toksin, trauma, inflamasi, autoimun, kanker, obat-obatan, psikogenik dan
lain-lain.
Soal
1. Suhu
inti
tubuh
berasal
dari
.
dan
Tablet sublingual merupakan tablet yang penggunaanya ditaruh di bawah lidah. Bahan
aktifnya akan diabsorbsi melalui mukosa mulut. Contoh obatnya itu adalah hormone
steroid dan nitrogliserin
Tablet effervescent merupakan tablet yang dikompresi dengan bahan aktifnya
ditambah campuran asam dan natrium bikarbonat sehingga keluar gas CO2 saat
dilarutkan di air. Contohnya adalah tablet vitamin C yang dilarutkan di air terus keluar
gelembung2 udara. Masalahnya adalah terkadang ada campuran kalsium-vit V (CaC)
yang dalam kadar tinggi dapat menimbulkan batu di ginjal.
Tablet kunyah. Cara menggunakannya ya harus di kunyah dulu sampai hancur baru
ditelan. Biasanya untuk obat antasid atau obat-obat untuk anak kecil seperti formulasi
multivitamin.
S. 4 dd c th.
Mixtura agitanda : adalah obat cair yang mengandung bahan padat yang tidak
terlarut. Biasanya dipakai untuk obat luar.
R/ Lotio Faberi 100
Sue
Suspensi adalah : sediaan yang mengandung bahan obat padat yang halus tidak
larut tetapi terdispersi dalam cairan. Diberi bahan pensuspensi sebagai penstabil.
R/ Inj. Procain Penicillin G 3000000 I.U vial No. III
S. i.mm di bawah tanggung jawab dokter (ga boleh disuntikin sama
perawat/suntik sendiri)
Emulsi adalah sediaan yang mengandung minyak dan air.Pada penyuntikan i.v
bentuk emulsi harus perlahan sekali
Guttae atau obat tetes. Cara pemakaiannya dengan meneteskan pada mulut ,
hidung atau telinga
4.
Demam kontinyu: pada demam kontinyu, variasi suhu sepanjang hari tidak
berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam terus-menerus tinggi sekali
disebut hiperpireksia.
Demam siklik: pada tipe demam ini, terjadi kenaikan suhu badan selama
beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang
kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
Teman- teman, sebelumnya saya beritahukan yaa bahwa isi tentir ini bukan diambil dari
slide kuliah, tetapi dari penjelasan dokternya + buku IPD..jadi tetap juga baca slide
yaa.hehe ^^
5.
5.1. IPD
Keluhan yang paling sering di klinik yaitu demam dan nyeri perut.. Demam atau febris
yaitu peningkatan suhu tubuh di atas normal dan dapat menjadi suatu petanda penyakit.
Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah
terangsang oleh pirogen eksogen yang berasal dari mikroorganisme atau merupakan hasil
reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Pirogen tersebut yaitu IL 1. Pirogen
ini di dalam hipotalamus akan merangsang pelepasan asam arakhidonat serta
mengakibatkan peningkatan PGE2 yang langsung dapat menyebabkan suatu pireksia.
Jika demam disertai dengan sakit oto, rasa lemas, tidak nafsu makan, dan mungkin ada
pilek, batuk, dan tenggorokan sakit biasanya digolongkan sebagai influenza atau
common cold. Dalam prakteik, 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja
dialami , pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influenza
atau penyakit virus sejenis lainnya. Demam yang tiba- tiba lebih sering diakibatkan
oleh virus. Demam intermitten biasanya terkait dengan malaria.
Suhu pasien biasanya diukur dengan termometer air raksa dan tempat pengambilannya
dapat di aksila, oral, atau rektum. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5 sampai 37,2 0C.
Suhu subnormal yaitu di bawah 36oC. Demam dapat diartikan jika suhu tubuh di atas
37,20C. Hiperpireksia yaitu suatu keadaan suhu tubuh mencapai 41,20C, sedangkan
hipotermia merupakan suatu keadaan jika suhu tubuh di bawah 35 0C. Biasanya terdapat
perbedaan suhu di oral, rektal, maupun aksila, yaitu 0,5 0C dengan suhu rectal > suhu oral.
Dalam beberapa keadaan diperlukan pengukuran suhu yang lebih akurat misal jika pasien
banyak berkeringat atau frekuensi pernafasan yang tinggi, yaitu dengan pengukuran rektal
karena pengukuran di beberapa tempat dapat berbeda 2-3 0C. Demam yang terjadi pada
mamalia menunjukkan adanya peningkatan antibodi dan proliferasi sel T.
Beberapa tipe demam, antara lain:
1. Demam septik: pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi
sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.
Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut
turun ke tingkat yang normal dikatakan demam hektik.
2. Demam remitten: pada demam remitten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi
tidak pernah mencapai suhu normal. Perbedaan suhu yang tercatat dapat mencapai dua
derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.
3. Demam intermitten: pada demam intermitten, suhu badan turun ke tingkat yang
normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dua hari
sekali dinamakan tersiana dan jika dua hari bebas demam di antara dua serangan
demam disebut kuartana.
dengue hemorrhage fever) disebabkan oleh flavivirus. Biasanya demam yang disebabkan
oleh dengue infection turun pada hari ke tujuh. Dengue infection dapat menyebabkan
demam dengan spektrum keparahan yang luas, misalnya pada dengue fever, trombosit tidak
menurun sedangkan pada dengue hemorrhage fever, trombosit menurun. Demam berdarah
mencapai masa kritis pada hari ketiga dan keempat. Oleh karena itu, jika kita mendapat
pasien yang demam baru dua hari, minta untuk datang kembali ke kita satu atau dua hari
jika demamnya belum turun karena masa kritis demam berdarah yaitu pada hari ketiga atau
keempat dan dapat menyebabkan syok dan kematian. Pada demam berdarah dapat terjadi
hemokonsentrasi yaitu kebocoran pembuluh darah.
Contoh kasus: Anak Cubi dating dengan keluhan demam, setelah dianamnesis diketahui
bahwa Cubi menderita demam selama dua hari. Dari pemeriksaan laboratorium diketahui
bahwa trombosit Cubi agak sedikit menurun. Sampai hari keenam suhu badan Cubi tetap
tinggi. Maka terapi yang dilakukan
Pembahasan: pada hari keenam suhu badan pasien masih tinggi, kita masih dapat
memikirkan infeksi virus karena pada demam akibat infeksi virus biasanya akan menurun
pada hari ketujuh. Pada hari ketujuh Cubi ternyata masih tetap demam, maka kita sudah
harus mulai memikirkan adanya infeksi bakteri, bisa dilakukan pemeriksaan darah lengkap
dan tes widal. Demam typhoid akan memberikan respon pengobatan (misal chloramfenikol)
3-5 hari setelah pemberian terapi. Jadi, kesimpulan yang penting adalah demam < 7 hari=
virus, jika setelah diberi pengobatan demam tidak juga turun setelah >7 hari
pikirkan infeksi bakteri.(LN)
Minds are like parachutes they only function when open. Thomas
Dewar
10