LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH
KELOMPOK 3
LAPORAN
DISERAHKAN GUNA MELENGKAPI SEBAGIAN SYARAT YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEMPEROLEH NILAI LULUS MATAKULIAH LANDASAN ILMU HIJAUAN MAKANAN TERNAK
PADA
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada saya sehingga saya
dapatmenyelesaikan laporan praktikum pengamatan beberapa jenis hijauan
makanan ternak di BIB banyumulek ini.
Adapun tujuan dalam pembuatan laporan ini merupakan salah satu syaratdalam
menyelesaikan mata kuliah ilmu tanaman hijauan makanan ternak.Selain itu, tujuan
diadakan praktikum ini juga supaya kami dapat mengetahui jenis-jenis makanan ternak
baik itu jenis legume ataupun jenis rumput.
Laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan , sehingga di butuhkan kritik dan
saran yang membangun sangat saya harapkan dari semua pihak demi kemajuan dan
semangat belajar saya kedepannya.
Demikian, Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................................... iv
I : PENDAHULUAN...............................................................................................................
1.1.Latar belakang..........................................................................................................
1.2.Tujuan dan kegunaan praktikum..........................................................................
........... 1.2.1.Tujuan praktikum..........................................................................................
........... 1.2.2.Kegunaan praktikum....................................................................................
II : TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................
III :MATERI DAN METODE..................................................................................................
.... 3.1.Waktu dan tempat praktikum......................................................................................
.... 3.1.1.Waktu praktikum................................................................................................
.... 3.1.2.Tempat praktikum..............................................................................................
3.2.Metode Praktikum.....................................................................................................
IV : HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................
..... 4.1.Hasil praktikum..........................................................................................................
4.2.Pembahasan..............................................................................................................
V : KESIMPULAN.................................................................................................................
..... 5.1.Kesimpulan................................................................................................................
5.2.Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Hijauan Makanan Ternak (HMT) merupakan salah satu bahan makanan ternak yang
sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak.
Sehingga hijauan makanan ternak dijadikan sebagai salah satu bahan makanan dasar dan utama
untuk mendukung peternakan ternak ruminansia, terutama bagi peternak sapi potong ataupun
sapi perah yang setiap harinya membutuhkan cukup banyak hijauan. Kebutuhan hijauan akan
semakin banyak sesuai dengan bertambahnya jumlah populasi ternak yang dimiliki. Kendala
utama di dalam penyediaan hijauan pakan untuk ternak terutama produksinya tidak dapat tetap
sepanjang tahun. Pada saat musim penghujan, produksi hijauan makanan ternak akan melimpah,
sebaliknya pada saat musim kemarau tingkat produksinya akan rendah, atau bahkan dapat
berkurang sama sekali.
Ketersediaan hijauan makanan ternak yang tidak tetap sepanjang tahun, maka diperlukan
budidaya hijauan pakan, baik dengan usaha perbaikan manajemen tanaman keras atau
penggalakan cara pengelolaan penanaman rumput unggul sehingga mutu setiap jenis hijauan
yang diwariskan oleh sifat genetik bisa dipertahankan atau ditingkatkan. Dengan cara demikian
kekurangan akan hijauan pakan dapat diatasi, sehingga nantinya dapat mendukung
pengembangan usaha ternak ruminansia yang akan dilakukan .
Makanan hijauan merupakan semua bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam
bentuk daun-daunan. Kelompok tanaman ini adalah rumput (graminae), leguminosa dan tumbuh-
tumbuhan lainnya. Kelompok hijauan biasanya disebut makanan kasar. Hijauan yang diberikan
ke ternak ada dalam bentuk hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan segar adalah makanan
yang berasal dari hijauan dan diberikan ke ternak dalam bentuk segar. Sedangkan hijauan kering
adalah hijauan yang diberikan ke ternak dalam bentuk kering (hay) atau disebut juga jerami
kering .
Hijauan segar dan hijauan kering dapat dibudidayakan dengan memperhatikan mutu
hijauan tersebut yaitu sifat genetik dan lingkungan (keadaan tanah daerah, iklim dan perlakuan
manusia) agar dapat memenuhi kebutuhan gizi makanan setiap ternak dan membantu peternak
mengatasi kesulitan dalam pengadaan makanan ternak. Dalam mengusahakan tanaman makanan
ternak untuk mandapatkan hijauan yang produktivitasnya tinggi maka perlulah tanaman makanan
ternak diusahakan secara maksimal mulai dari pemilihan lokasi, pemetaan wilayah, pengelolaan
tanah, pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen dan usahausaha untuk
memepertahankan dan meningkatkan mutu (pascapanen) sampai dengan penanganan hijauan
sebelum dikonsumsi ternak.
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan tanaman legum. Tanaman legum tumbuh dengan cara tipe semak, tipe
berkas, batang bersifat tegak atau decumbent, serambling, dan roset. Tipe semak yaitu sebuah
tangkai sentral dengan cabang-cabang samping muncul sepanjang batang utama dengan cabang
aksiler, Tipe berkas yaitu sebuah tangkai yang darinya muncul beberapa batang dan tunas baru
sehingga sulit mengidentifikasi batang utama. Batang bersifat tegak atau decumben, merambat
yaitu batang berkembang menjalar di atas permukaan tanah. Serambling adalah banyak tanaman
yang merambat tumbuh memanjat dan malingkari obyek yang tinggi. Roset adalah bentuk
vegetatif beberapa tanaman perennial berkembang setelah berbunga (Soetrisno et al., 2008).
Salah satu teknik budidaya yang dapat dilakukan untuk memperbanyak cabang, agar
diperoleh bahan untuk stek dalam jumlah yang maksimal adalah defoliasi. Defoliasi adalah
pemotongan atau pengambilan bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah, baik oleh
manusia maupun oleh renggutan hewan itu sendiri sewaktu ternak digembalakan (Suwarso,
2009). Perlakuan pada defoliasi, sintesis auksin ditiadakan sehingga tidak terjadi transport auksin
kebawah sehingga konsentrasi auksin di ketiak daun semakin rendah. Turunnya auksin di ketiak
daun akan memacu pembentukan hormon sitokinin (Taiz dan Zeiger, 1998).
Semakin tua hijauan waktu dipotong, maka kadar serat kasar akan meningkat dan kadar
protein akan menurun karena makin meingkatnya senyawa-senyawa bukan protein sebaliknya
bertambah umur maka produksi makin meingkat pada akhirnya menyebabkan kandngan dan
produksi protein menurun (Anonim, 2010).
Perlu diatur jarak antar pemotongan pertama, kedua dan selanjutnya, sebab setelah
defoliasi, pertumbuhan tanaman memerlukan zat-zat yang kaya akan energi seperti gula dan pati.
Interval pemotongan yang panjang tidak mengkhawatirkan tetapi pada interval pemotongan
pendek atau intensitas pemotongan tinggi dapat menyebabkan kandungan karbohidrat dalam akar
akan menurun sehingga dapat mengganggu pertumbuhan kembali. Cadangan karbohidrat setelah
defoliasi segera dirombak oleh enzim tertentu menjadi energi. Zat tersebut kemudian
dipergunakan untuk pertumbuhan. Jarak defoliasi pada musim penghujan sebaiknya 40 hari
sekali dan musim kemarau 60 hari sekali (Soetrisno et al., 2008).
BAB III
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
3.1.1.Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2014 pukul 8.30-selesai.
3.1.2.Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di BIB BANYUMULEK.
3.2.Materi Praktikum
3.2.1.Alat
Pulpen
Buku
Penggaris
Camera
3.2.2.Bahan
1. Turi (Sesbani Grandiflora )
2. Lamtoro (Leucaena Leucocephala)
3. Jagung (Zea mays)
4. Gamal (Gliricida Sepium)
5. Rumput raja (Pennisetum purpupoides)
6. Tebu (Saccharum L.)
7. Setaria (Setaria sphacelata)
8. African star gress (Cynodon plectostachyus)
9. Rumput benggala (Panicum maximum)
10. Rumput australi (Paspalum dilatatum)
3.3.Metode praktikum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil praktikum
NO NAMA TANAMAN CIRI-CIRI GAMBAR
4.2.Pembahasan
Pada praktikum ini membahas tentang Hijauan Makanan Ternak (HMT) adalahHijauan
Makanan Ternak (HMT) merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat diperlukan
dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak. Sehingga hijauan
makanan ternak dijadikan sebagai salah satu bahan makanan dasar dan utama untuk mendukung
peternakan ternak ruminansia, terutama bagi peternak sapi potong ataupun sapi perah yang setiap
harinya membutuhkan cukup banyak hijauan. Kebutuhan hijauan akan semakin banyak sesuai
dengan bertambahnya jumlah populasi ternak yang dimiliki. Makanan hijauan merupakan semua
bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan.
Ada beberapa kelompok tanaman Hijauan Makanan Ternak adalah rumput (graminae),
leguminosa dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Pada praktikum ini Hijauan Makanan Ternak (HMT)
yang diamati yaitu:
4.2.1.Turi (Sesbani Grandiflora )
Turi (Sesbania grandiflora) merupakan pohon kecil anggota suku Fabaceae. Tumbuhan
dengan banyak kegunaan ini asalnya diduga dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, namun
sekarang telah tersebar ke berbagai daerah tropis dunia.
Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek. Tingginya dapat mencapai 5-
12 m.Akarnya berbintil-bintil yang gunanya untuk menyuburkan tanah.Bunganyabesar dan keluar dari
ketiak daun. Bunganya besar dan apabila mekar, berbentuk seperti kupu-kupu.Warna bunganya ada
yang merah dan ada juga yang putih.Ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya.Letaknya
menggantung dengan 2-4 bunga yang bertangkai, dan kuncupnya berbentuk
sabit. Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan. Kulit luarnya ini tidak rata
dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas.
Pada bagian dalam, batangnya berlendir dan berair yang berwarna merah, dan rasanya
pahit.Percabangan baru keluar apabila sudah panjangnya sudah 5 meter. Daunnya majemuk dan
tersebar.
Memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 cm. Anak daunnya bentuknya jorong memanjang, rata, dan
menyirip genap. Panjang daun 20-30 cm. Tangkainya pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang
anak daun. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih.Buahnya berbentuk polong,
meggantung, bersekat, dengan panjang 20-55 cm, sewaktu muda berwarna hijau, dan sudah tua
berwarna kuning keputih-putihan. Sedangkan bijinya berbentuk bulat panjang, dan berwarna coklat
muda.
Spesies ini tersebar di India Timur sampai Australia. Di Indonesia, tumbuhan ini ditanam sebagai
tumbuhan hias di halaman-halaman rumah dan di sawah-sawah sebagai tanaman pelindung. Ia dapat
pula hidup pada tanah asam dan kadang juga tumbuh subur di tanah berair. Akan tetapi, turi tidak baik
ditanam pada ketinggian lebih dari 1.500 mdpl. Turi biasanya digunakan sebagai tanaman pelidung
pohon rambatan bagi tanaman lada atau vanila.
Perbanyakan turi dilakukan dengan biji atau stek batang. Biji-biji tersebut disemai terlebih dahulu. Biji
yang ditabur tanpa naungan dapat berkecambah hingga 80%, namun perkembangbiakan dengan stek
batang dilakukan kadang-kadang saja.
Lamtoro berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, dan dari situ kemudian menyebar luas.
Penjajah Spanyol membawa biji-bijinya dari sana ke Filipina pada akhir abad XVI. Dari tempat ini
mulailah lamtoro menyebar luas ke pelbagai bagian dunia. Lamtoro ditanam sebagai peneduh
tanaman kopi, penghasil kayu bakar, serta sumber pakan ternak yang lekas tumbuh.
Lamtoro mudah beradaptasi, dan dengan cepat tanaman ini menjadi liar di berbagai
daerah tropis di Asia dan Afrika; termasuk pula di Indonesia. Ada tiga anak jenis (subspesies)nya, yakni:
Leucaena leucocephala ssp. leucocephala; ialah anak jenis yang disebarluaskan
oleh bangsa Spanyol. Di Jawa dikenal sebagai lamtoroatau petai cina lokal,
berbatang pendek sekitar 5 m tingginya dan pucuk rantingnya berambut lebat.
ssp. glabrata (Rose) S. Zrate. Dikenal sebagai lamtoro gung, tanaman ini
berukuran besar (pohon, daun, bunga, buah) dibandingkan anak jenis yang pertama.
Lamtoro gung baru menyebar luas di dunia dalam beberapa dekade terakhir. Serta;
ssp. ixtahuacana C. E. Hughes; yang menyebar terbatas di Meksiko
danGuatemala.
5.1. Kesimpulan
5.2.Saran
Adapun saran pada praktek lapang ini adalah sebaiknya waktu yang digunakan dalam
pengambilan data diperpanjang agar dapat mengetahui lebih banyak pengetahuan dari lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Soetrisno, Djoko., Bambang Suhartanto, Nafiatul Umami. Nilo Suseno. 2008. Ilmu Hijauan
Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sutopo. 1993. Pengenalan Hijauan Makanan Ternak. Balai Informasi Pertanian. Jawa Timur.
Surabaya.
Taiz L. and E. Zieger. 1998. Plant Physiology. Sinauer Associates Inc., Publisher. Sunderland.
Massachuse.
LAMPIRAN
Beranda
Mengenai Saya
Arsip Blog
2015 (1)
o April (1)
laporan ilmu hijauan makanan ternak 2014
Template Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.