Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN JUMLAH ERITROSIT METODE HAYEM

26JUN
Eritrosit /Red Blood Cell (RBC)
Struktur Eritrosit

Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 m dan tidak berinti.
Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat
pigmen warna merah berupa Hemoglobin.(Ira P , 2012)

Fungsi utama dari eritrosit,adalah mengangkut hemoglobin, dan seterusnya mengangkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan.

Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah merah mengalami proses lisis
oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas
yang akan menghancurkan dinding dan membran sel patogen, serta membunuhnya. (Maria K, 2009)

Pembentukan Eritrosit
Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulan dada, tulang selangka, dan di
dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit
mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit
dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah. (Ira P, 2012). Sel darah merah
yang sedang berkembang dalam sumsum (eritroblas) memiliki nukleus(inti); inti memadat seiring
Maturasi, dikeluarkan sebelum sel darah merah lepas kedalam sirkulasi. (Atul mehta & Victor Hoffbrand,
2006)

Masa Hidup Eritrosit


Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa.
Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna
empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk
membentuk eritrosit baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak. Jumlah
ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.(Ira P, 2012).
Prinsip Kerja :
Pengenceran darah dengan larutan HAYEM menyebabkan lisis sel leukosit dan trombosit sehingga
memudahkan perhitungan jumlah sel eritrosit. Darah diencerkan 200X dan sel eritrosit dihitung pada 5
bidang sedang di tengah pada kamar hitung Improved Neubauer.

Alat :
1. Hemositometer Lengkap , terdiri dari :

Pipet Eritrosit

Kamar Hitung IN dan Deck glass

Selang Penghisap

2. Mikroskop

Reagensia :
1. Larutan Hayem

2. Darah vena + anti koagulan EDTA

Prosedur Kerja :
a. Mengisi Pipet Eritrosit
1. Hisap darah sampai tanda 0,5; bersihkan bagian luar pipet.

2. Dengan pipet yang sama hisaplah larutan Hayem sampai tanda 101. Hati-hati jangan sampai terjadi
gelembung udara.

3. Lepaskan karet penghisap lalu tutup kedua Ujung pipet dengan kedua ujung jari.

4. Kocoklah selama 15-30 detik (80 KALI).

5. Jika tidak segera dihitung letakkan pipet dalam posisi horizontal.

b. Mengisi Kamar Hitung


1.Kamar Hitung dan Deck Glass dalam keadaan bersih.
2. Letakkan kamar hitung dalam keadaan horizontal lalu basahi kedua tanggulnya dengan air. Letakkan
deck glass diatasnya sampai menempel.

3. Kocok pipet tadi, jangan sampai ada cairan yang tumpah.

4. Buang 3-4 tetes pertama lalu tetes berikutnya dimasukkan dalam kamar hitung.
5. Masukkan dalam kamar hitung dengan cara menyentuhkan ujung pipet dengan sudut 30 pada
permukaan kamar hitung. Maka dengan sendirinya kamar hitung akan terisi cairan.

6. Biarkan kamar hitung selama 2-3 menit, jika tidak segera dihitung simpan kamar hitung dalam cawan
petri yang diberi kapas basah.

c. Menghitung Jumlah Eritrosit


1.Letakkan kamar hitung pada meja mikroskop kemudian gunakan lensa objektif 40X, amati penyebaran
sel yang merata lalu hitung jumlah eritrosit pada 5 bidang sedang ditengah.

SKEMA KERJA :
1. Dipipet darah hingga skala 0,5
2. Dipipet Larutan Hayem sampai tanda 101
3. Dilepas Karet Penghisap dan dihomogenkan

(jangan Lupa dibuang 3-4 tetes cairan sebelum dimasukkan kedalam Kamar Hitung)

4. Cairan yang telah homogen dimasukkan kedalam kamar Hitung Improved Neubauer

5. Diamati Penyebaran Eritrosit dengan Lensa Objektif 10x dan dihitung Jumlah ertrosit pada Lensa
objektif 40x.
Penampakan Eritrosit Dibawah Mikroskop

PERHITUNGAN
1.Faktor pengenceran darah 200x
2.Volume satu bidang ditengah = 1/5 x 1/51/10 =1/250

3.Misalkan didapatkan N sel pada bidang sedang ditengah jadi jumlah sel eritrosit per l darah
= N x 5x 1/250x 1/200

= N x 5/50000

= N x 1/10000
= N x 10000

NILAI NORMAL :
Laki laki : 4,5-5,5 (juta sel/l darah)
Perempuan : 4,0-5,0 (juta sel/l darah)
Bayi (matur, darah tali pusat) : 4,0-6,0 (juta sel/l darah)
Bayi 3 bulan : 3,2-4,8 (juta sel/l darah)
Anak-anak 1 tahun :3,6-5,2 (juta sel/l darah)
Anak-anak 3-6 tahun : 4,1-5,5 (juta sel/l darah)
Anak-Anak 10-12 tahun : 4,0-5,4 (juta sel/l darah)

DAFTAR PUSTAKA
Pangesti, Ira. 2012. Eritrosit. Jakarta : Penerbit UniMus.
Komariah, Maria. 2009. Metabolisme Eritrosit. Bandung : Universitas Padjajaran
Mehta, Atul. 2006. At Glance Hematologi edisi Kedua.
Muslim, Azhari, dkk. 2006. Buku Penuntun Praktikum Hematologi. Tanjung Karang : Poltekkes.

Anda mungkin juga menyukai