Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI 1 BLOK RESPIRASI

Kelompok: B-1
Sandi Rizki A 1102012260
Najla Quratu’ain 1102013205
Widia Rizki N 1102013302
Fitrah A 1102014104
Hielmy Aulia H 1102015091
Fachri Alfarizi 1102015067
Rizkia Putra F 1102015204
Novia Reski 1102015169
Nusicha S. Andriana 1102015173
Much. Hasyim A 1102015142

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2019/2020
PRAKTIKUM 1
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIK Streptococcus sp. DAN C. diphteriae

I. PENGAMBILAN SAMPEL USAP TENGGOROK DAN HIDUNG

A. USAP TENGGOROK

A.1. Alat dan bahan

1. Swab steril
2. Spatel lidah steril
3. Senter
4. Plat agar darah
5. BHI

A.2. Prosedur kerja

1. Siapkan swab steril dan spatel lidah steril, kemudian jelaskan tujuan pengambilan sampel
pada pasien.
2. Pasien diminta untuk membuka mulut selebar mungkin dan mengucapkan kata “Aaagh..”
sambil menekan lidah dengan spatel hingga uvula dan tonsil terlihat jelas.
3. Usapkan swab steril di bagian posterior faring dan bagian antara uvula dan tonsil.
4. Usapkan swab tersebut dengan cara digulirkan diatas permukaan agar darah dan isolasi
dengan metode “streak” menggunakan ose. Simpan di incubator. Swab yang telahdipakai
lalu dimasukkan ke dalam BHI dan disimoan di incubator untuk dibiakkan.

B. USAP HIDUNG

B.1. Alat dan bahan

1. Swab steril
2. Senter
3. Plat agar darah
4. BHI
B.2. Prosedur kerja

1. Siapkan swab steril dan senter, kemudian jelaskan tujuan pengambilan sampel pada
pasien.
2. Pasien diminta untuk mengangkat sedikit kepalanya sehingga cavum nasi interna lebih
terlihat jelas.
3. Minta pasien untuk menahan nafas sebentar, lalu usapkan swab steril tersebut di daerah
nasofaring.
4. Usapkan swab tersebut dengan cara digulirkan diatas permukaan agar darah dan isolasi
dengan metode “streak” menggunakan ose. Simpan di incubator. Swab yang telahdipakai
lalu dimasukkan ke dalam BHI dan disimoan di incubator untuk dibiakkan.

Hasil Praktikum
A. Usap Tenggorok

No Koloni Warna Sifat


.

1 Berkoloni Kuning Bulat


Kasar
Tepi Tidak Rata
Hemolisis α
2 Berkoloni Kuning Bulat
Kehijauan Halus
Hemolisis α
3 Tunggal Kuning Bulat
Kehijauan Halus
Hemolisis α
4 Tidak ditemukan adanya koloni

B. Usap Hidung

No Koloni Warna Sifat


.

1 Berkoloni Bening Bulat


Halus
Hemolisis β
2 Tunggal Bening Bulat
Halus
Hemolisis β
3 Tidak ditemukan adanya koloni
4 Tidak ditemukan adanya koloni
II. FAMILI STREPTOCOCCACEAE

Bahan yang digunakan:


1. Biakan kuman:
a. S. pyogenes
b. S. viridans
c. S. pneumoniae
d. S. hemolyticus non-grup A
2. Lempeng agar darah
3. Cakram basitrasin dan cakram optokhin
4. Kaldu BHI steril 4 tabung masing-masing 0,5 ml.
5. Bahan untuk pewarnaan gam
6. Gelas alas
7. Lidi kapas streil
8. Perbenihan inulin

Tugas :
1. Melakukan pewarnaan gram terhadap kuman-kuman yang disediakan
2. Melakukan tes basitrasin
3. Melakukan tes optokhin
4. Melakukan tes inulin
5. Melihat demonstrasi dan mencatat hasil praktikum

Cara Kerja:
Tes Basitrasin :
1. Lempeng agar darah dibagi menjadi dua bagian dengan memberi tanda pada tutup piring
petri dengan pensil gelas
2. Buat suspensi kuman S. Pyogenes pada kaldu BHI sampai diperoleh suspensi dnegan
standard Mc Farland 1
3. Lidi kapas steril dicelupkan dalam suspensi kuman kemudian diusapkan secara merata
pada bagian lempeng agar darah yang belum diolesi kuman
4. Lakukan hal yang sama terhadap s. Hemolyticus non grup A kemudian oleskan secara
merata pada bagian lempeng darah yang belum diolesi kuman
5. Letakkan cakram basitrasin di tengah-2 setiap bagian, kemudian dieram pada suhu 370C
selama 24 jam dalam inkubator
6. Lihat hasilnya adakah zona hambatan di sekitar cakram

Tes opthokin :
1. Buat suspensi kuman S. pneumoniae dan S. viridans masing-masing pada tabung BHI
2. Celupkan lidi kapas steril pada masing-masing tabung dan oleskan pada lempenng agar
darah yang telah dibagi menjadi 2  bagian I diolesi dengan S. Pneumoniae dan bagian II
dengan S. viridans
3. Letakkan cakram optokhin pada tiap-tiap bagian di tengah), eram suhu 37 0C , 24jam
dalam inkubator
4. Lihat hasilnya adakah zona hambatan di skeitar cakram

Hasil Praktikum :

A B

Gambar A: Sediaan agar darah menggunakan cakram Basitrasin, pada bagian kiri sediaan dikultur
bakteri S. hemolyticus non grup A, dan dibagian kanan sediaan dikultur S. pyogenes.
Gambar B: Sediaan agar darah menggunakan cakram Optokhin, pada bagian kiri sediaan dikultur
bakteri S. viridans, dan dibagian kanan sediaan dikultur S. pneumoniae.
β (Tes Basitrasin)
Nama bakteri Hasil Zona Hambat Ukuran
S. hemolyticus non grup A Resisten -
S. pyogenes Sensitif 18 mm

α ( Tes Optokhin )
Nama Bakteri Hasil Zona Hambat Ukuran
S. pneumoniae Sensitif 22 mm
S. viridans Resisten -

Kesimpulan:

Pada hasil pengamatan tes basitrasin hasil yang didapatkan sesuai dengan teori yaitu pada
cakram S.hemolyticus non grup A tidak terdapat zona hambat atau resistan dan pada S.pyogenes
sensitif, dan pada tes optochin hasil yang didapatkan sesuai dengan teori yaitu S. pneumoniae
terdapat zona hambat atau sensitif.

Hasil bisa saja tidak sesuai pada percobaan bila terjadi hal-hal seperti:

1. Kesalahan pada penempatan cakram saat percobaan.


2. Obat yang expired atau tidak layak konsumsi.
3. Pemberian dosis obat yang tidak sesuai.

Anda mungkin juga menyukai