Anda di halaman 1dari 302

ID soal

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3 1. Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 1. Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Interpretasi hasil
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
TBC

Pertanyaan soal:

1. Seseorang datang ke puskesmas dengan gejala batuk berdahak, setelah di periksa


dahaknya dengan pengecatan ziehl neelsen ditemukan bakteri batang berwarna
merah sekitar 5 BTA dalam setiap lapangan pandang, sudah diperiksa min 50 LP.
Bagaimana penilaian seorang analis dengan hasil seperti uraian diatas menurut
standar penilaian IUATLD?

Pilihan Jawaban :
a. Positif 2

b. Positif 1

c. Scanty

d. Positif 3

e. Positif 4

Kunci Jawaban: a. Positif 2


Referensi: Standar IUATLD
Nama pembuat Moh syafiq arista S.SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3 1. Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 1. Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Interpretasi hasil
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Tetanus

Pertanyaan soal:

2. Seseorang pasien datang dengan menderita luka dengan keluhan demam tinggi,
disertai kejang-kejang. Dokter menyarankan untuk diperiksa laboratorium. Hasil
pemeriksaan pengecatan gram pada swab lukanya ditemukan bakteri batang, berwarna
ungu, dengan spora berada di ujung sehingga bakteri nampak seperti drum stick.

Berdasarkan deskripsi tersebut maka apa diagnosanya?

Pilihan Jawaban :
a. Disentri

b. TBC

c. Cholera

d. Tetanus

e. Pneumonia

Kunci Jawaban: d. Tetanus


Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3 1. Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 1. Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Interpretasi hasil
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Infeksi bakteri

Pertanyaan soal:

3.Seseorang datang ke laboratorium dengan keluhan demam disertai mual dan muntah,
setelah di periksa specimen muntahannya di isolasi pada media MC dan di identifikasi
ke media uji biokimia di dapatkan hasil H2S positif, indol negatif, laktosa negatif, PAD
negatif, motil positif.

Bakteri apa yang teridentifikasi?

Pilihan Jawaban :
a. Proteus vulgaris

b. Salmonella typhi

c. Pseudomonas aeruginosa

d. Shigella sonnei

e. Klebsiella pneumonia

Kunci Jawaban: b. Salmonella typhi


Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3 1. Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 1. Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Interpretasi hasil
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Infeksi bakteri

Pertanyaan soal:

4. Seorang pria datang ke puskesmas dengan keluhan rasa sakit yang luar biasa pada
saat kencing disertai rasa perih. Dari saluran kencing keluar nanah berwarna kuning
kehijauan. Bagaimana alur identifikasi bakteri yang anda lakukan?

Pilihan Jawaban :
a. Pewarnaan gram eksudat dari uretra, dibiakan pada medium mac conkey, uji
oksidasi dan gula-gula

b. Pewarnaan gram dari ulasan tenggorok, dibiakan pada medium mac conkey, uji
oksidasi dan gula-gula

c. Pewarnaan gram dari ulasan hidung, dibiakan pada medium nutrient agar, uji
katalase dan gula-gula

d. Pewarnaan gram eksudat dari uretra, dibiakan pada medium nutrient agar, uji
katalase dan gula-gula

e. Pewarnaan gram eksudat dari uretra, dibiakan pada medium agar coklat, uji oksidasi
dan gula-gula

Kunci Jawaban: e.Pewarnaan gram eksudat dari uretra, dibiakan pada medium agar
coklat, uji oksidasi dan gula-gula
Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Interpretasi hasil
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Infeksi bakteri

Pertanyaan soal:

5. Seseorang dengan keluhan sakit perut, demam tinggi, diare yang disertai lendir dan
darah, setelah di cek laboratorium di dapatkan hasil dari media uji biokimia laktosa
negatif, H2S negatif, PAD negatif, non-motil, berdasarkan hasil media biokimia diatas
dapat disimpulkan bakteri yang menginfeksi dari genus?

Pilihan Jawaban :
a. Escherichia

b. Klebsiella

c. Shigella

d. Salmonella

e. Proteus

Kunci Jawaban: c.Shigella


Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Psikomotorik

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. prosedur
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Identifikasi bakteri

Pertanyaan soal:

6. Seseorang datang ke rumah sakit dengan gejala sakit kepala, demam, tidak nafsu
makan, setelah dilakukan pemeriksaan widal didapatkan hasil semua titernya 1/320.
Dokter meminta untuk di identifikasi bakterinya dari spesimen darahnya. Bagaimana alur
identifikasi bakterinya?

Pilihan Jawaban :
a. Serum ditanam k media BHIB, selanjutnya ditanam ke media SSA, selanjutnya ke
media biokimia

b. Serum ditanam k media BHIB, selanjutnya ditanam ke media SGA, selanjutnya ke


media blood agar plate

c. Serum ditanam k media BHIB, selanjutnya ditanam ke media NA, selanjutnya ke


media TCBS

d. Serum ditanam k media BHIB, selanjutnya ditanam ke media Blood Agar,


selanjutnya ke media SSA

e. Serum ditanam k media BHIB, selanjutnya ditanam ke media NA, selanjutnya ke


media MC

Kunci Jawaban: a. Serum ditanam k media BHIB, selanjutnya ditanam ke media SSA,
selanjutnya ke media biokimia
Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Interpretasi hasil
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Identifikasi bakteri

Pertanyaan soal:

7. Hasil identifikasi bakteri dari spesimen air minum isi ulang, didapatkan hasil positif pada
uji indol, metil red, motil, sedangkan hasil negatif didapatkan pada uji voges prouskauer,
urea dan citrat. Pada media Mac conkey didapatkan hasil fermenter laktosa.

Berdasarkan deskripsi hasil diatas maka hasil identifikasi bakterinya adalah

Pilihan Jawaban :
a. Enterobacter aerogenes

b. Klebsiella pneumoniae

c. Serratia marcescen

d. Escherichia coli

e. Shigella sonnei

Kunci Jawaban: d.Escherichia coli

Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta


Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Interpretasi hasil
Sasaran

Tinjauan 6 2. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Identifikasi bakteri

Pertanyaan soal:

8. Identifikasi bakteri dari media SIM salah satunya terbentuk cincin merah pada
permukaan media, yang menandakan bahwa indol bernilai positif. Reagen apa yang
digunakan dalam uji indol tersebut

Pilihan Jawaban :
a. Kovack

b. Metil red

c. KOH 40%

d. Alfa naftol

e. Tetramethyl

Kunci Jawaban: a. Kovack


Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pra analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Prosedur
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Preparasi media bakteri

Pertanyaan soal:

9. Seorang analis akan membuat media Nutrient Agar (NA) sebanyak 20 plate, dalam satu
plate dibutuhkan kira-kira 20 ml media. Etiket media NA 20 gr/liter. Berapa gram media
NA yang harus di timbang?

Pilihan Jawaban :
a. 10 gr

b. 9 gr

c. 8 gr

d. 7 gr

e. 6 gr

Kunci Jawaban: C.8 gr


Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pra analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Prosedur
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Preparasi media bakteri

Pertanyaan soal:

10. Kadar darah dalam media Blood Agar Plate(BAP) minimal 5% dari volume total media.
Jika seorang analis akan membuat media BAP sebanyak 500 ml, berapa ml darah yang
diperlukan?

Pilihan Jawaban :
a. 25ml

b. 20ml

c. 15ml

d. 10ml

e. 30ml

Kunci Jawaban: a. 25ml


Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pra analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Prosedur
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Identifikasi bakteri

Pertanyaan soal:

11. Seseorang datang ke rumah sakit dengan gejala mual, mulut terasa kering, penglihatan
ganda, kesulitan berbicara, kesulitan menelan. Dokter mendiagnosa pasien tersebut
keracunan makanan dari makanan yang dimakan,

Bagaimana deskripsi hasil dari pemeriksaan morfologi bakterinya?

Pilihan Jawaban :
a. Bakteri berbentuk batang, gram positif, berspora subterminal, tidak berkapsul

b. Bakteri berbentuk batang, gram negatif, berspora subterminal, tidak berkapsul

c. Bakteri berbentuk kokus, gram negatif, tidak berspora, non motil

d. Bakteri berbentuk kokus, gram positif, tidak berspora, non motil

e. Bakteri berbentuk batang, gram positif, tidak berkapsul

Kunci Jawaban: a. Bakteri berbentuk batang, gram positif, berspora subterminal, tidak
berkapsul
Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Prosedur
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Pengecatan bakteri

Pertanyaan soal:

12. Cat nigrosin dicampurkan dengan 1-2 ose suspensi bakteri pada sebuah objek glass,
lalu dibuat apusan, dikering udarakan, kemudian diperiksa menggunakan mikroskop
dengan perbesaran kuat.

Berdasarkan deskripsi diatas apa nama pengecatan tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Pengecatan gram

b. Pengecatan spora

c. Pengecatan kapsul

d. Pengecatan negatif

e. Pengecatan basil tahan asam

Kunci Jawaban: D.pengecatan negatif


Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pra analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Prosedur
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Identifikasi bakteri

Pertanyaan soal:

13. Seorang analis memeriksa spesimen dari seorang pasien, didapatkan hasil pengecatan
bakteri berbentuk batang seperti huruf cina, gram positif, pada pembenihan agar darah
telurit koloni berwarna abu-abu sampai hitam, diwarnai dengan methylen blue nampak
basil mengandung butiran kromatin

Berdasarkan deskripsi diatas bakteri apakah yang dimaksud?

Pilihan Jawaban :
a. Basillus subtillis

b. Neisseria gonorrhoeae

c. Mycobacterium leprae

d. Mycobacterium tuberculosis

e. Corynebacterium diphtheria
Kunci Jawaban: e.Corynebacterium diphtheria
Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pra analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Alat
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Sterilisasi

Pertanyaan soal:

14. Alat ini digunakan untuk mensterilkan alat maupun bahan. Prinsip kerjanya dengan
menggunakan uap air bertekanan 2 ATM (15 ib), suhu 121 OC selama15- 20 menit, apa
alat yang dimaksud?

Pilihan Jawaban :
a. Oven

b. Inkubator

c. Autoclave

d. Refrigator

e. Rotator
Kunci Jawaban: C.Autoclave
Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Keterampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2
Domain 1. Kognitif

Tinjauan 3
Sifat 1. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pra analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 1. Prosedur
Sasaran

Tinjauan 6 1. Mikrobiologi (Bakteriologi)


Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Preparasi media bakteri

Pertanyaan soal:

15. Satu keluarga dilarikan kerumah sakit akibat diare setelah meminum air minum dalam
kemasan dari salah satu pabrik AMDK. Dokter meminta untuk memeriksa air minum
dalam kemasan tersebut dengan metode MPN, sebagai seorang analis anda disuruh
memeriksa air tersebut. Media apa yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut

Pilihan Jawaban :
a. BHIB, glukosa, Nutrient agar

b. LBDS, LBSS, BGLB

c. Glukosa, laktosa, maltosa

d. LBDS, manosa, sukrosa

e. BGLB, BHIB, mac conkey


Kunci Jawaban: A. LBDS, LBSS, BGLB
Referensi: Gupte, S. 1990. Mikrobiologi dasar. Binarupa aksara. Jakarta
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 1. Yrama widya. Bandung
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi jilid 2. Yrama widya. Bandung
Nama pembuat Moh syafiq arista, S. SiT
Institusi/bagian AAK pekalongan
SOAL UKOM BAKTERIOLOGI 2017

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
1. BPOM Provinsi DIY menemukan kerusakan pada makanan kaleng di salah satu
supermarket. Penampakan fisik kaleng tersebut terlihat normal, tetapi dijumpai warna hitam
pada ujung kaleng. Setelah kaleng dibuka, tercium bau busuk sulfida dan produk berwarna
hitam. Berdasarkan ciri-ciri yang terlihat diduga terjadi kerusakan secara mikrobiologi. Hasil
pewarnaan gram terlihat bakteri bentuk batang, berderet berwarna ungu dan memiliki
spora.

Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang menyebabkan kerusakan sampel tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Bacillus coagulans
b. Bacillus nigrificans
c. Bacillus betanigrificans
d. Bacillus thermoacidurans
e. Bacillus stearotermophilus

Kunci Jawaban: c. Bacillus betanigrificans


Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,
Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
2. Sampel sisa makanan diperiksa di laboratorium secara mikrobiologis. Hasil kultur
menunjukkan koloni irregular dengan ukuran moderate, elevasi convex dan
permukaan halus mengkilap. Hasil Pewarnaan Gram berupa bakteri berbentuk
batang, berwarna ungu dan memiliki spora.

Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang ditemukan?

Pilihan Jawaban :
a. Corinebacterium dipteriae
b. Staphylococcus aureus
c. Clostridium tetani
d. Escherichia coli
e. Bacillus subtillis

Kunci Jawaban: e. Bacillus subtillis


Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,
Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)(SOAL MUDAH), MENGISOLASI SAJA
Sifat 2. Reasoning (90-95%)(ADA ALASAN)PEMAHAMAN
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
3. Pengamatan organoleptis sampel susu menunjukkan adanya serabut (roppiness) pada
permukaan susu, bau tengik, berwarna kebiruan dan berlendir. Hasil kultur menunjukkan
koloni yang berwarna kekuningan dan halus, bakteri berbentuk batang dan bersifat Gram
negatif.
Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang ditemukan?

Pilihan Jawaban :
a. Pseudomonas aeruginosa
b. Pseudomonas syncyanea
c. Alkaligenes viscolactis
d. Clostridium botulinum
e. Serratia marcescens
Kunci Jawaban: c. Alkaligenes viscolactis

Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,


Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
4. BPOM Provinsi DIY menemukan kerusakan pada makanan kaleng di salah satu
supermarket. Penampakan fisik kaleng tersebut terlihat normal, tetapi dijumpai warna hitam
pada ujung kaleng. Setelah kaleng dibuka, tercium bau busuk sulfida dan produk berwarna
hitam. Berdasarkan ciri-ciri yang terlihat diduga terjadi kerusakan secara mikrobiologi. Hasil
pewarnaan gram terlihat bakteri bentuk batang, berderet berwarna ungu dan memiliki
spora.

Pertanyaan soal:
Media apa yang paling cocok digunakan untuk pengujian sampel tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Mac Conkey
b. Natrium Agar
c. Nutrient Agar
d. Mueller Hinton
e. Blood Agar Plate

Kunci Jawaban: E. Bood Agar Plate


Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,
Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
5. Seorang pasien datang ke laboratorium mikrobiologi dengan membawa catatan dari
dokter berupa kepala pusing, demam, mual, muntah, dan nyeri perut. Dalam catatan
tersebut dijelaskan bahwa pasien mengkonsumsi nasi goreng pada malam
sebelumnya. Hasil pemeriksaan pewarnaan Gram pada muntahan pasien terdapat
bakteri berbentuk batang, berwarna ungu dan memiliki spora.

Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang menyebabkan penyakit tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Bacillus aerius
b. Bacillus cereus
c. Bacillus subtillis
d. Bacillus antraxis
e. Bacillus barbaricus

Kunci Jawaban: b. Bacillus cereus


Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,
Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap 5. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
6.Sampel darah pasien Plaque diambil dan dikulturkan. Hasil Biakan sampel darah memberikan
hasil positif untuk bakteri Yersinia pestis. Pasien tersebut tinggal bersama 10 orang anggota
keluarganya di daerah padat penduduk dengan lingkungan yang kurang bersih.

Pertanyaan soal:
Bagaimana cara mengendalikan penyakit tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Membasmi Tikus
B. Membersihkan Kutu
C. Memberitahu Dinas Kesehatan
D. Mengisolasi Keluarga Penderita
E. Memberikan Vaksin Pada Orang Sehat

Kunci Jawaban: A. Membasmi Tikus

Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,


Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 7. Pre analitik (20-30%)
Tahap 8. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 9. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang perempuan dibawa ke rumah sakit dengan kondisi diare, demam, muntah, sakit kepala
dan lemas. Dari hasil wawancara diketahui bahwa pasien tersebut seorang pramugari dengan
rute penerbangan antara Asia Tenggara dan Australia. Hasil biakan darah pasien ditemukan
bakteri batang, gram negatif yang memfermentasikan laktosa.

Pertanyaan soal:
Apa penyebab penyakit pada pasien tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Enteroinvasif Escherichia coli (EIEC)
B. Enteroagregatif Eschericia coli (EAEC)
C. Enteropatogenik Escherichia coli (EPEC)
D. Enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC)
E. Enterohemoragik Escherichia coli (EHEC)

Kunci Jawaban: D. Enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC)

Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,


Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 10. Pre analitik (20-30%)
Tahap 11. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 12. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
1. Pasien berusia 16 tahun yang menjalani transplantasi sumsum tulang menggunakan infus
dan kateter urine yang telah terpasang selama 2 minggu. Pasien mengalami demam, hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan sel leukosit yang rendah. Hasil biakan darah
pasien ditemukan bakteri Staphylococcus epidermidis.

Pertanyaan soal:
Bagaimana pasien dapat terinfeksi bakteri tersebut

Pilihan Jawaban :
A. Bakteri berasal dari kulit
B. Bakteri berasal dari jarum infus
C. Bakteri sensitif terhadap antibiotik
D. Bakteri berasal dari permukaan kateter
E. Bakteri berasal dari infeksi nosokomial

Kunci Jawaban: D.Bakteri berasal dari permukaan kateter


Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,
Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Medium TSIA dirancang untuk membantu identifikasi Enterobacteriaceae dengan komposisi
glukosa 0,1 %, sukrosa 1 %, laktosa 1%, ferrosulfat, ekstrak jaringan dan indikator pH. Medium
ini dituang ke dalam tabung reaksi sehingga membentuk kemiringan (lereng) dengan bagian
dasar yang dalam, kemudian medium diinokulasi dengan menusukkan suspensi bakteri ke
dalam bagian dasar medium.

Pertanyaan soal:
Bagaimana perubahan yang terjadi pada media tersebut jika bakteri yang diinokulasikan hanya
memfermentasi glukosa
Pilihan Jawaban :
a. Dasar medium kuning, lereng merah
b. Dasar medium merah, lereng kuning
c. Dasar dan Lereng medium berubah menjadi kuning
d. Dasar medium merah, lereng kuning disertai dengan terbentuknya gas
e. Dasar medium kuning, lereng merah disertai dengan terbentuknya gas

Kunci Jawaban: A. Dasar medium kuning, lereng merah

Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,


Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 1. Spesimen (5-10%)
2. Metode (5-10%)
3. Media dan Reagensia (5-10%)
4. Peralatan (5-10%)
5. Prosedur (15-20%)
6. Interpretasi hasil (15-20%)
7. Penjaminan mutu (15-20%)
8. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Dalam beberapa studi prospektif, telah dilaporkan bahwa tingkat Infeksi Saluran Kemih (ISK)
yang berhubungan dengan pemasangan kateter berkisar antara 9 % dan 23%. Risiko ISK yang
lebih besar biasanya terjadi pada penggunaan kateter yang lebih lama.terlebih lagi apabila
urine dibiarkan mengalir ke tempat/kantong pengumpulan yang terbuka, maka pasien akan
menyebarkan bakteri dalam 4 hari.

Pertanyaan soal:

Apa media selektif untuk mengisolasi bakteri patogen penyebab infeksi tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Mac Conkey
b. Mueller Hinton
c. Blood Agar Plate
d. Salmonella-Shigella
e. Eosin methylene Blue

Kunci Jawaban: d. Salmonella-Shigella

Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,


Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap 5. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Penelitian Antimicrobial Resistance inIndonesia, Prevalence and Prevention (AMRIN Study)
yang dilaksanakan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun
2000-2004, membuktikan sudah terdapat bakteri multi-resisten seperti MRSA (Methicillin
Resistant Staphylococcus aureus) dan bakteri penghasil ESBL (Extended Spectrum
BetaLactamases), yang tidak hanya merupakan ancaman bagi lingkungan yang berkaitan tetapi
juga bagi masyarakat luas.

Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang paling perlu dilakukan untuk mencegah masalah tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Menetapkan kebijakan pengendalian resistensi antimikroba
b. Menggunakan antibiotik secara bijak dan penerapan pengendalian infeksi secara benar
c. Menyebarluaskan dan meningkatkan pemahaman pengendalian resistensi antimikroba
d. Mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan pengendalian resistensi antimikroba
e. Meningkatkan pemahaman staf medik fungsional terhadap penggunaan antibiotik
secara bijak

Kunci Jawaban: B. Menggunakan antibiotik secara bijak dan penerapan


pengendalian infeksi secara benar
Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,
Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Cloning bakteri Eschericia coli telah terbukti dapat memberikan sumbangan bagi dunia
kesehatan. Cloning dilakukan dengan cara membuka sel hidup kemudian mengambil informasi
genetik (DNA), memotong gen (DNA) khusus yang diinginkan menggunakan enzim restriksi
dan menempatkan potongan DNA spesifik ke dalam perantara yang akan membawa DNA ke
sel hidup yang lainnya.

Pertanyaan soal:
Perantara yang digunakan dalam metode tersebut adalah?
Pilihan Jawaban :
a. DNA
b. Cosmid
c. Plasmid
d. Bakteriofag
e. DNA kromosomal sirkuler
Kunci Jawaban: c.Plasmid

Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,


Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang pasien RSUD mengalami diare cair yang berat, lebih dari 1 liter dalam 90 menit
terakhir. Pasien lemas karena kehilangan cairan dan elektrolit. Sampel faesesnya berwarna
putih dan sangat encer seperti air cucian beras. Hasil pewarnaan gram menunjukkan bakteri
berbentuk batang bengkok dan berwarna merah.

Pertanyaan soal:
Apa penyebab diare tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Shiga toksin Shigella
B. Shiga toksin Salmonella
C. Enterotoksin Choleragen
D. Enterotoksin Clostridium
E. Enterotoksin Staphylococcus

Kunci Jawaban: c. Enterotoksin Choleragen

Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,


Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Air minum dapat menjadi sumber penyakit (Water borne disease), bila tercemar kuman
pathogen. Beberapa metode analisa air telah dikembangkan untuk kepentingan pengelolaan
lingkungan. Metode MPN (Most Probable Number) merupakan uji yang cukup lengkap tetapi
mempunyai kekurangan
Pertanyaan soal:
Pertanyaan
Apakah kekurangan metode tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Membutuhkan sedikit media
b. Hasil pemeriksaan segera diketahui
c. Species bakteri yang ditemukan hanya 1
d. Sampel air yang digunakan sangat sedikit
e. Bakteri yang hidup dan mati tidak dapat dipisahkan

Kunci Jawaban: d.Sampel air yang digunakan sangat sedikit

Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,


Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan

ID soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang pasien yang tinggal di suatu daerah aliran sungai datang berobat dengan keluhan
demam tinggi, pusing terutama pada malam hari dan nafsu makan berkurang, keluhan sudah
dirasakan selama satu minggu. Dokter mendapatkan bahwa lidah pasien tersebut terlihat kotor
dan menduga kearah tifoid, kemudian menyarankan pemeriksaan di laboratorium. ATLM
melakukan pemeriksaan laboratorium dengan pendekatan di bidang bakteriologi.

Pertanyaan soal:
Bahan Pemeriksaan apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosa tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Urin
b. Darah
c. Saliva
d. Faeces
e. Usap tenggorok

Kunci Jawaban: d. faeces


Referensi: Jawetz, Melnick, Adelberg., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 25,EGC,
Jakarta
Nama pembuat Yuliana Prasetyaningsih, S.Si,M.Sc
Institusi/bagian Stikes Guna Bangsa Yogyakarta/D3 Analis kesehatan
1
ID soal 1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Penderita infeksi saluran kemih datang ke unit gawat darurat dengan keluhan rasa terbakar saat
berkemih disertai urgensi dan peningkatan frekuensi berkemih. Indikasi lain adalah urin berbau seperti
amonia dan hasil uji hidrolisis urea dinyatakan positif. Penyebab infeksi saluran kemih pasien tersebut
adalah.....
a. Pseudomonas aeruginosa
b. Proteus mirabilis
c. Serratia marcescens
d. Neisseria gonorrhoe
e. Treponema pallidum
KunciJawaban: B
Referensi: Jawetz, Melnick, Aldenberg. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta
2
ID soal 2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi dapat terjadi pada anak-
anak maupun dewasa. Serangkaian pemeriksaan dilakukan seorang analis untuk menentukan diagnosa
infeksi tuberkulosis. Salah satu pemeriksaan laboratorium penyakit tersebut menggunakan filtrat pekat
dari perbenihan bakteri tuberkulosis pada kaldu gliserin yang telah ditumbuhkan selama 6 minggu.
Pemeriksaan yang dimaksud adalah.....
a. Pemeriksaan BTA
b. Uji Tuberkulin
c. Bactec
d. CT Scan
e. MOTT
KunciJawaban: B
Referensi: ▪ Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. 2008. Buku Ajar Mikrobiologi
Kedokteran. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher
▪ Jawetz, Melnick, Aldenberg. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

3
ID soal 3 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Pemeriksaan identifikasi bakteri gram negatif batang salah satunya adalah uji hidrogen sulfida. Salah satu
kegunaan uji ini adalah untuk membantu diferensiasi spesies Proteus mirabilisi dan Providencia rettgeri.
H2S diproduksi dari gabungan antara fero amonium sulfat dalam media membentuk Feri sulfid sehingga
membnetuk presipitat berwarna hitam. Media yang tidak dapat digunakan untuk uji H2S tersebut
adalah....
a. SIM
b. Bile Esculin
c. TSIA
d. KIA
e. LIA
KunciJawaban: B
Referensi: ▪ Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. 2008. Buku Ajar Mikrobiologi
Kedokteran. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher
▪ Leboffe, M& Pierce, B. 2011. A Photographic Atlas for The Microbiology
Laboratory 4th Edition. USA : Morton Publishing Company
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

4
ID soal 4 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Seorang tunawisma, berusia 50 tahun, memiliki kecanduan terhadap alkohol, datang ke rumah sakit
dengan diagnosa pneumonia multilobaris berat. Hasil pengecatan gram sampel sputum menunjukkan
adanya leukosit polimorfonukleus dan batang gram negatif berkapsul, bersifat nonmotil. Organisme
tersebut memfermentasi laktosa pada media agar Mac-Conkey dengan koloni yang tampak sangat
mukoid. Hasil pemeriksaan lisin dekarboksilasi menunjukkan hasil positif. Hasil positif juga ditunjukkan
pada uji urease, uji sitrat dan uji voges proskauer. Berdasarkan diagnosa dan hasil laboratorium tersebut,
mikroba apakah yang mungkin menjadi penyebab penyakit pada tunawisma tersebut?
a. Mycobacterium tuberculosis
b. Proteus mirabilis
c. Klebsiella pneumonia
d. Serratia marcescens
e. Pseudomonas aeruginosa
KunciJawaban: C
Referensi: ▪ Jawetz, Melnick, Aldenberg. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
▪ Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. 2008. Buku Ajar Mikrobiologi
Kedokteran. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

5
ID soal 5 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Bakteri penyebab infeksi nosokomial yaitu Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri batang gram
negatif dan berflagel. Bakteri ini dapat menginfeksi pada jaringan atau bagian dari tubuh. Lesi lokal
terjadi pada luka atau luka bakar. Ciri koloni bakteri ini memiliki pigmen berwarna hijau kebiruan yang
larut dalam air khloroform, yaitu....
a. Piosianin
b. Flurescein
c. Pioverdin
d. Piomelanin
e. Piorubin
KunciJawaban: A
Referensi: ▪ Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. 2008. Buku Ajar Mikrobiologi
Kedokteran. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher
▪ Madigan, T., Martinko, J., Stahl, D & Clark, D. 2012. Brock Biology of
Microorganisms. Sanfransisco : Pearson
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

6
ID soal 6 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Salah satu spesies bakteri dari kelas Betaproteobacteria merupakan agen penyebab meningitis. Bakteri
tersebut merupakan bakteri patogen bagi manusia yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Karakteristik bakteri ini adalah Gram negatif batang, diplokokus, dapat memfermentasi glukosa dan
maltosa. Bakteri ini menyebabkan peradangan meninges yang merupakan batas pada sistem syaraf
pusat. Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan antibiotik penicilin G. Bakteri ini
memiliki bagian struktur sebagai pelindung bakteri terhadap fagositosis antibodi penderita, sehingga
bakteri tersebut sulit untuk dilemahkan. Bagian struktur tersebut adalah....
a. Kapsul
b. Pili
c. Flagella
d. Pili reseptor spesifik
e. Spora
KunciJawaban: A
Referensi: ▪ Madigan, T., Martinko, J., Stahl, D & Clark, D. 2012. Brock Biology of
Microorganisms. Sanfransisco : Pearson
▪ Leboffe, M& Pierce, B. 2011. A Photographic Atlas for The Microbiology
Laboratory 4th Edition. USA : Morton Publishing Company
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

7
ID soal 7 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Seorang analis kesehatan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel pus luka terbuka
penderita diabetes melitus. Sampel pus diambil dengan cara di swab dan disuburkan ke media Bouilion
Heart Infusion. Pemeriksaan dilanjutkan secara mikroskopis dengan pengecatan Gram. Hasil pengamatan
menunjukkan adanya bakteri batang berwarna merah. Lapisan dari bakteri tersebut yang dapat
menyerap zat warna safranin adalah....
a. Dinding sel
b. Asam teikoat
c. Lipoprotein
d. Lipopolisakarida
e. Peptidoglikan
KunciJawaban: D
Referensi: ▪ Madigan, T., Martinko, J., Stahl, D & Clark, D. 2012. Brock Biology of
Microorganisms. Sanfransisco : Pearson
▪ Leboffe, M& Pierce, B. 2011. A Photographic Atlas for The Microbiology
Laboratory 4th Edition. USA : Morton Publishing Company
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

8
ID soal 8 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Air merupakan kebutuhan utama untuk manusia. Manusia membutuhkan air untuk kehidupan sehari-
hari seperti memasak, sehingga dibutuhkan air yang layak untuk dikonsumsi. Di era modernisasi
menuntut kepraktisan kebutuhan hidup sehingga menyebabkan pergeseran kebiasaan perilaku manusia
seperti memasak air. Keperluan air minum diganti dengan air kemasan dan air isi ulang yang dapat
diperoleh di depo air isi ulang. Air minum harus memenuhi syarat kimiawi maupun bakteriologis.
Menurut dirjen POM batas cemaran bakteri dalam makanan dan minuman adalah angka TPC <100 per ml
sampel. Sebagai seorang analis laboratorium dituntut untuk dapat melakukan pemeriksaan bakteriologis
pada sampel air minum terutama pemeriksaan terhadap cemaran bakteri coliform. Pemeriksaan MPN
coliform sampel air minum isi ulang didapatakan hasil dari tes presumtif/ tes praduga sebagai berikut:
LBD = 1/5; LBS 1 ml= 1/1 dan LBS 0,1=1/0. Untuk menegaskan hasil tes praduga dibutuhkan tes
penagasan/ confirmative test. Media yang digunakan pada tes penegasan adalah......
a. Lactosa broth single
b. Lactosa broth double
c. Brilian Green Lactose broth
d. Mac Conkey
e. Nutrien Agar
KunciJawaban: C
Referensi: ▪ Benson. 2001. Microbiological Applications (Laboratory Manual In General
Microbiology). The Mc-Graw-Hill Companies
▪ Mustafa, M. 2008. Pedoman Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik. Yogyakarta :
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UGM
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta
9
ID soal 9 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Salmonellosis terutama demam tifoid merupakan masalah kesehatan di Indonesia, ditunjukkan dengan
angka kesakitan yang masih tinggi, berkisar antara 0,8 – 1%. Faktor gaya hidup seperti kurang menjaga
kesehatan makanan yang dikonsumsi dan buang sampah sembarangan menjadi salah satu penyebab
utamanya. Seorang analis kesehatan menguji sensitivitas antibiotik chlorampenicol 30 mg terhadap
bakteri Salmonella typhi. Hasil uji menunjukkan adanya zona bening dengan diameter 20 mm. Range
antibiotik tersebut adalah 15-18 mm. Bagaimana kesimpulan dari potensi antibiotik tersebut terhadap
bakteri Salmonella typhosa?
a. Sensitif
b. Resisten
c. Intermediet
d. Bakteriostatik
e. Bakteriosid
KunciJawaban: A
Referensi: ▪ Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. 2008. Buku Ajar Mikrobiologi
Kedokteran. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher

Nama pembuat RENITA YULIANA


Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

10
ID soal 10 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Pada penderita infeksi saluran kemih diketahui bahwa terjadi bakteriuria. Bakteriuria dinyatakan positif
jika ditemukan bakteri > 105 cfu/ml. Infeksi dapat ditularkan dari bakteri yang berasal dari lingkungan,
infeksi tersebut disebut dengan infeksi asenden. Mekanisme terjadinya infeksi asenden adalah...
a. Bakteri dari ginjal → menuju pembuluh darah → masuk ke ginjal kembali → bakteri lolos proses
filtrasi menuju kandung kemih → bakteri menginfeksi kandung kemih
b. Perlekatan bakteri pada mukosa epitel uretra → kolonisasi bakteri pada uretra → bakteri masuk ke
kandung kemih → bakteri menuju ureter → bakteri menginfeksi ginjal
c. Bakteremia → bakteri masuk menuju ginjal → bakteri berkolonisasi di kandung kemih menghasilkan
amonia → bakteri membentuk batu → terjadi penyumbatan di uretra
d. Bakteriuria → bakteri berkolonisasi di kandung kemih → bakteri merombak urea menjadi amonia →
bakteri berkolonisasi menuju ginjal → terbentuk batu di ginjal → menyebabkan pielonefritis
e. Bakteri melekat di mukosa ureter → bakteri berkolonisasi di kandung kemih → menyebabkan infeksi
di kandung kemih
KunciJawaban: B
Referensi: Jawetz, Melnick, Aldenberg. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

11
ID soal 11 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke layanan kesehatan, mengeluhkan frekuensi berkemih
yang semakin bertambah sejak 2 hari yang lalu disertai urgensi dan disuria, keluar getah dari vagina,
demam, dan nyeri perut. Hasil pemeriksaan bakteriologis, ditemukan bakteri 106 cfu/ml. Kemudian
dilakukan pemeriksaan identifikasi bakteri. Hasil pemeriksaan secara mikroskopis ditemukan hasil
berbentuk diplokokus gram negatif berbentuk seperti ginjal. Dugaan sementara, bakteri penyebabnya
adalah Neisseria gonorrhoeae. Untuk menegaskan hasil, kultur bakteri di inokulasikan ke media thayer
martin yang di modifiksi (MTM), Glukosa, maltosa, laktosa, sukrosa, selain itu dilakukan pula uji oksidase
dan katalase. Bagaimana hasil uji bakteri tersebut pada media uji biokimia.
a. MTM (+), Glukosa (+), Laktosa (-), Sukrosa (-), oksidase (+), Katalase (+)
b. MTM (+), Glukosa (+), Laktosa (-), Sukrosa (-), oksidase (+), Katalase (+)
c. MTM (+), Glukosa (+), Laktosa (+), Sukrosa (-), oksidase (-), Katalase (+)
d. MTM (-), Glukosa (+), Laktosa (-), Sukrosa (+), oksidase (-), Katalase (-)
e. MTM (-), Glukosa (+), Laktosa (+), Sukrosa (-), oksidase (+), Katalase (-)
KunciJawaban: A
Referensi: Jawetz, Melnick, Aldenberg. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

12
ID soal 12 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Seorang wanita dibawa ke unit gawat darurat dengan keluhan pengelihatan ganda dan sulit berbicara,
mulut terasa kering dan bdan terasa lemah. Malam sebelumnya wanita tersebut mengkonsumsi sarden
kalengan buatan industri rumahan. Ia mencicipi sarden sebelum dididihkan. Anggota keluarga lain yang
memakan sarden tidak didapati keluhan seperti wanita tersebut. Pada pemeriksaan terhadap wanita
tersebut dijumpai paralisis desenden simetris saraf kranial, ekstremitas atas, dan badan. Diagnosis yang
tepat dari kejadian tersebut adalah......
a. Tetanus
b. Keracunan striknin
c. Overdosis morfin
d. Botulisme
e. Intoksikasi
KunciJawaban: D
Referensi: Jawetz, Melnick, Aldenberg. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

13
ID soal 13 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Seorang artis peran wanita berusia 19 tahun menderita ulkus 2 cm pada bagian labia majoranya. Lesi
tersebut berbatas tegas dan relatif tidak ada keluhan nyeri. Diagnosa pada wanita tersebut diduga
merupakan infeksi Treponema pallidum. Pewarnaan yang digunakan untuk mewarnai Treponema
pallidum, kecuali....
a. Pewarnaan negatif
b. Pewarnaan Fontana
c. Pewarnaan Scaeffer fulton
d. Pewarnaan Levaditi
e. Pewarnaan Giemsa
KunciJawaban: C
Referensi: Jawetz, Melnick, Aldenberg. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

14
ID soal 14 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Pada pemeriksaan bakteriologi terhadap sampel sputum penderita penyakit tuberkulosis, didapatkan
bakteri tahan asam sebanyak 313 dalam 100 lapang pandang. Kesimpulan terhadap hasil tersebut
adalah....
a. Negatif
b. Scanty
c. +1
d. +2
e. +3
KunciJawaban: D
Referensi: Leboffe, M& Pierce, B. 2011. A Photographic Atlas for The Microbiology Laboratory
4th Edition. USA : Morton Publishing Company

Nama pembuat RENITA YULIANA


Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta

15
ID soal 15 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 A. Kompetensi Teknis Profesional
1. Merencanakan proses di lab-kes
2. Ketrampilan untuk melaksanakan proses pemeriksaan lab
3. Penilaian analitis terhadap hasil pemeriksaan lab
4. Melaksanakan dan mengevaluasi sistem mutu di laboratorium
5. Kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan lab
B. Kompetensi Manajemen Profesional
1. Membantu klinisi dalam memanfaatkan data laboratorium secara efektif dan efisien
2. Merencanakan mengatur,melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan lab
C. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Domain
1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 Sifattes
1. Recall
2. Reasioning
Tinjauan 4 Tahap
1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 Sasaran
1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Keilmuan
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi
Kasus (Vignete)
Bacillus anthracis merupakan bakteri penyebab penyakit pada hewan herbivora. Bagian struktur bakteri
yang digunakan sebagai pertahanan hidup adalah spora. Spora tahan terhadap suhu tinggi, dan dapat
tersebar dilingkungan. Salah satu pemeriksaan spora adalah dengan pewarnaan. Zat warna yang dapat
digunakan untuk mengetahui adanya spora pada bakteri adalah....
a. Safranin
b. Iodin
c. Malachite green
d. Methylene blue
e. Carbol fuchsin
KunciJawaban: C
Referensi: Jawetz, Melnick, Aldenberg. 2011. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Nama pembuat RENITA YULIANA
Institusi/bagian STIKES Nasional Surakarta
ID soal 1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):

Seorang laki-laki datang di laboratorium mikrobiologi dengan membawa surat pengantar dari
dokter. Keluhan pasien adalah batuk sudah lebih dari 3 minggu, pada malam hari keluar
keringat dingin, berat badan menurun, batuk dengan dahak cukup banyak dan disertai dengan
darah. Dokter meminta supaya diperiksa BTA selama 3 hari berturut-turut.

Pertanyaan soal:

Jenis pewarnaan apakah yang sesuai untuk memeriksa sampel tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Ziehl Nelsen
b. Neisser
c. Schaeffer Fulton
d. Gram
e. Burri
KunciJawaban: a. Ziehl Nelsen
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):

Seorang ibu datang di poliklinik kulit kelamin suatu rumah sakit, setelah diperiksa diberi surat
pengantar untuk dirujuk kelaboratorium mikrobiologi. Keluhan pasien pada kulit bagian
punggung tangan terasa gatal, kemerahan dengan pinggir ada batas yang nyata, kulit menjadi
kasar atau tidak mulus. Oleh petugas di laboratorium diambil kerokan kulit yang gatal, ditaruh
di obyek glass, ditetesi reagen tertentu, ditutup deck glass kemudian diperiksa dibawah
mikroskop.

Pertanyaan soal:
Reagen apakah yang dipakai untuk memeriksa kerokan kulit tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Alkohol d. NaCl
b. HCl e. H2SO4
c. KOH 10%
KunciJawaban: a. KOH 10%
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 3 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):

Seorang laki-laki datang ke laboratorium untuk memeriksakan dirinya karena ada keluhan
berupa batuk lama tidak sembuh-sembuh, keringat dingin pada malam hari, batuk kadang
disertai darah. Diagnosa sementara adalah Tuberculosa. Untuk memeriksa diperlukan sampel
berupa dahak kemudian dilakukan pewarnaan Ziehl Nelsen, dan dilakukan pembiakan untuk
menentukan jenis kumannya.

Pertanyaan soal:

Media apakah yang digunakan untuk menanam kuman Mycobacterium tuberculosa?

Pilihan Jawaban :
a. Mac Conkey d. Endo Agar
b. TCBS e. Lowenstein Jensen
c. Loffler
KunciJawaban: e. Lowenstein Jensen
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 4 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Seorang lelaki umur 45 tahun dibawa ke klinik dengan kejang-kejang, mulut tidak bisa dibuka.
Beberapa hari yang lalu kakinya tertusuk paku, pada pemeriksaan lanjut terdiagnosa sebagai
penyakit tetanus.

Pertanyaan soal:

Kuman apakah penyebab penyakit tetanus adalah ?

Pilihan Jawaban :

a. Clostridium tetani d. Clostridium perfringens


b. Clostridium botulinum e. Clostridium novyi
c. Clostridium hematobium

KunciJawaban: a. Clostridium tetani


Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 5 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Seorang analis menerima sampel darah berkuman di dalam media gall, dengan diagnosa
sementara dokter penyakit demam typhoid disebabkan oleh bakteri Salmonella, selanjutnya
dilakukan pemeriksaan identifikasi bakteri terhadap sampel tersebut dengan dilakukan
pengecatan Gram terlebih dahulu.

Pertanyaan soal:

Bagaimana gambaran morfologi bakteri tersebut ?


Pilihan Jawaban :
a. Basil Garam (+), tidak berspora, bergerak aktif dengan flagella peritrik
b. Basil Gram (-), bersepora, bergerak aktif dengan flagella peritrik
c. Bagi Gram (-), tidak berspora, bergerak aktif dengan flagella peritrik
d. Basi Gram (-), tidak berspora, bergerak aktif dengan flagella peritrik
e. Bagi Gram (-), tidak berspora, tidakbergerak
KunciJawaban: c. Bagi Gram (-), tidak berspora, bergerak aktif dengan flagella peritrik
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo

ID soal 6 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Sebelum melakukan identifikasi bakteri pada kasus diare yang disebabkan oleh Vibrio cholera,
seorang analis harus mampu menyiapkan media pemupuk terhadap bakteri tersebut.

Pertanyaan soal:

Jenis media apakah yang sesuai untuk bakteri tersebut ?

Pilihan Jawaban :

a. Alkali Pepton Water


b. TCBS
c. Nutrien Agar
d. Nutrien Broth
e. TSB
KunciJawaban: a. Alkali Pepton Water
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 7 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Seorang analis akan melakukan pengambilan sampel darah sejumlah 3 ml pada seorang pasien
dengan diagnose demam typhoid.
Pertanyaan soal:

Jenis media diperkaya dan selektif apakah yang sesuai untuk sampel tersebut ?

Pilihan Jawaban :

a. SS Agar
b. Selenit Agar
c. Media Gall
d. Brillian Green Laktosa Agar
e. Endo Agar

KunciJawaban: a. SS Agar
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 8 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Sebelum melakukan pemeriksaan bakteriologis, peralatan dan bahan yang digunakan harus suci
hama/steril, agar spora yang mungkin terdapat pada peralatan tersebut bias mati, salah
satunya menggunakan metode uap air.
Pertanyaan soal:

Peralatan apakah yang digunakan dalam tindakan tersebut ?

Pilihan Jawaban :

a. Autoclave
b. Pasteurisasi
c. Perebusan
d. Tyndalisasi
e. Oven

KunciJawaban: a. Autoclave
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 9 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Seorang analis laboratorium mikrobiologi menerima sampel makanan untuk diperiksa yang
berkaitan dengan terjadinya kasus keracunan di sebuah restoran. Setelah dilakukan
pemeriksaan dengan metode biakan pada suatu media selektif, ditemukan ada zona jernih di
sekitar koloni, hasil uji katalase (+) dan koagulase (+).

Pertanyaan soal:

Bakteri apakah yang menyebabkan terjadinya kasus keracunan makanan ?

Pilihan Jawaban :
a. Shigella sp
b. Escherichia colii
c. Streptococcus aureus
d. Staphylococcus aureus
e. Clostridium botulinum
KunciJawaban: b. Staphylococcus aureus
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 10 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Pasien rujukan dari dokter praktik swasta meminta diperiksa secara laboratorium dengan
catatan keluhan sakit di tenggorokan dan muncul ruam-ruam pada dada bagian atas. Hasil
pemeriksaan kultur pada agar darah menunjukkan terjadinya hemolisis total dan uji katalase
menunjukkan hasil negatif.

Pertanyaan soal:

Bakteri apakah yang menginfeksi pada pasien tersebut ?


Pilihan Jawaban :
a. Streptococcus pyogenes
b. Staphylococcus aureus
c. Streptococcus mutans
d. Streptococcus pneumonia
e. Streptococcus agalactie
KunciJawaban: a. Streptococcus pyogenes
Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 11 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Seorang wanita usia 22 tahun, pekerja wiraswasta datang ke poli umum RS Swasta di Surakarta.
Keluhan utama pasien keluarnya cairan hijau kekuningan dari vagina, demam, muntah-muntah,
rasa sakit pada sendi, dan munculnya ruam pada telapak tangan.
Pertanyaan soal:

Media kultur yang digunakan dalam diagnosis penyakit tersebut?

Pilihan Jawaban :

a. Mueller Hinton Agar


b. Mac Conkey Agar
c. Loeffler
d. Thayer Martin
e. Nutrien Agar

KunciJawaban: d. Thayer Martin


Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 12 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Seorang pasien dengan bercak/kelainan kulit yang merah atau putih di beberapa bagian tubuh
namun tidak gatal, kulit mengkilap, lepuh tidak nyeri. Setelah didiagnosa, pasien tersebut
terkena penyakit kusta. Bakteri penyebab penyakit kusta adalah
Pertanyaan soal:

Bakteri penyebab penyakit kusta adalah?

Pilihan Jawaban :

a. Mycobacterium tuberculosis
b. Mycobacterium leprae
c. Corynebacterium diptheri
d. Neisseria gonorhoea
e. Streptococcus pyogenes

KunciJawaban: b. Mycobacterium leprae


Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 13 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)

Seorang pasien berumur 3 tahun datang ke laboratorium diantar ibunya dengan


keluhan demam, dan tinja bercampur lendir dan darah. Setelah specimen dikultur pada
media SSA, didiagnosis terkena disentri

Pertanyaan soal:

Karakter koloni pada media tersebut adalah?

Pilihan Jawaban :

a. Koloni kuning
b. Koloni Mata ikan
c. Koloni hitam
d. Koloni transparan
e. Koloni kehijauan

KunciJawaban: d. Koloni transparan


Referensi: Case, C.L., 2004. Laboratory Experiments in Microbiology. The Benyamin
Cummings Publishing, Menlo Park.
Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 14 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 62 tahun datang ke laboratorium dengan membawa pengantar
dari Dokter untuk memeriksakan dirinya karena ada keluhan berupa batuk lama tidak
sembuh-sembuh, keringat dingin pada malam hari, batuk kadang disertai darah.
Diagnosa sementara adalah Tuberculosa.

Pertanyaan soal:
Untuk memeriksa adanya kuman TBC dilakukan pengecatan ?

Pilihan Jawaban :
A. Buri
B. Gram
C. Neisser
D. Ziehl Nelsen
E. Metilen Blue

Kunci Jawaban: D. Ziehl Nelsen


Referensi: G.Bonang, 1982

Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho


Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 15 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang anak usia 3 tahun datang ke Laboratorium dengan membawa surat permohonan
pemeriksaan swab tenggorokan dari Dokter spesialis THT, hasil pewarnaan dengan cat Neisser
adalah kuman bentuk batang berwarna kuning ujung terdapat granula berwarna ungu.

Pertanyaan soal:

Sebutkan nama bakteri tersebut diatas !

Pilihan Jawaban :
A. Leptospira icterohemorrhagica
B. Mycobacterium tuberculosa
C. Corynebacterium diptheriae
D. Pseudomonas aeruginosa
E. Staphylococcus aureus

Kunci Jawaban: C. Corynebacterium diptheriae


Referensi: G.Bonang, 1982

Nama pembuat Rahmat Budi Nugroho


Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang analis bekerja d laboratorium klinik melayani seorang pasien yang dating membawa permintaan
test darah ( hb, AL, LED, HJL) pada saat melaksanakan pekerjaan tanpa sengaja specimen darah tersebut
tumpah sehingga untuk pemariksaan darah pasien tersebut tidak cukup.

Pertanyaan Soal:

bagaimana tindakan seorang analis yang sesuai ddengan kode etik?

Pilihan Jawaban :
A. Melakukan pemeriksaan LED dengan darah seadanya

B. Melakukan pekerjaan dengan separuh volume dari prosedur standart

C. Menghubungi pasien dan menjelaskan dengan sopan untuk bersedia diambil darah lagi

D. Menulis hasil LED fiktif karena pasien / dokter juga tidak mengetahui hal tersebut
E. Melaporkan ke dokter pengirim bahwa pemeriksaan LED tidak di laksanakan

Kunci Jawaban: C

Referensi:
Nama Pembuat Nurhayati R, AMAK
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang pasien di anter ke RS membawa [pengantar dari dokter specialis untuk test darah rutin dan LE
dan test urin. Sang anak minta untuk segera di layani karena kondisi sang ayah yang menghawatirkan.

Pertanyaan Soal:

mana tindakan yang sesuai dengan kode etik seorang analis?


Pilihan Jawaban :
A. Menolak dengan tegas bahwa hasil lab tersebut bisa diambil sesuai prosedur

B. Marah pada pasien karena minta keistimewaan

C. Menyanggupi hasil test secepatnya dengan memberikan tambahan biaya karena analis yang
mengerjakan

D. Menjelaskan waktu yang di butuhkan untuk pemeriksaan dan akan memberitahu secepatnya
setelah ada hasil

E. Menyarankan priksa di tempat lain

Kunci Jawaban: D

Referensi:
Nama Pembuat Nurhayati R, AMAK
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.
Soal

Seorang pasien usia 69 tahun malnutrisi dan menderita perdarahan saluran pencernaan. Diagnose
dokter pasien mengalami anemia defisiensi besi ringan dengan hasil laboratorium Hb 10g/dl, MCV 69fl,
MCHC 28%

Pertanyaan Soal:

bagaimana morfologi eritrosit pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Hipokrom normositik dengan poikilositosis

B. Hipokrom makrositik dengan poikilositosis

C. Hipokrom mikrositik dengan poikilositosis

D. Normokromik mikrositik dengan poikilositosis

E. Normokromik makrositik dengan poikilositosis

Kunci Jawaban: C

Referensi:
Nama Pembuat Nurhayati, AMAK
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Talasemia merupakan penyakit herediter karena kekurangan zat pembentuk Hb sehingga produksi Hb
terganggu dan umur eritrosit pendek

Pertanyaan Soal:

bagaimana bentuk dari eritrosit yang di hasilkan?

Pilihan Jawaban :
A. Poikilositosis

B. Tetes air mata

C. Sel sabit

D. Sel pensil

E. Sel sasaran

Kunci Jawaban: E

Referensi:
Nama Pembuat Nurhayati, AMAK
Institusi/bagian AAK MANGGALA
ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Wanita 20 th datang ke laboratorium dengan keluhan sering pusing, mual, sering pingsan, dan
merasa demam. Dokter memberi surat pengantar pemeriksaan untuk beberapa parameter
darah, setelah menunggu selama 1 jam diperoleh hasil pemeriksaan Hemoglobin 21,2 gram/dl,
lekosit 50.000 sel/mm3 ,jumlah trombosit 640 sel/mm3 LED 27 mm/jam, glukosa sewaktu 110
mg/dl.
Pertanyaan soal:
Diagnosis yang paling tepat untuk kasus diatas adalah?
Pilihan Jawaban :
a. Pansitopenia
b. Thalesimia
c. Leukemia
d. Mieloma
e. Anemia
Kunci Jawaban: a. Pansitopenia
Referensi: Larry Waterbury ,Buku saku hematologi, edisi 3 ISBN 979-448-391-5,
EGC, 2002
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Dari hasil pemeriksaan lekosit ny. Wati didapat jumlah lekosit 46.000, dokter meminta
dilakukan pengecatan sitologi darah dan didapat hasil SBB, MPO dan NSE negatif tetapi positif
pada pengecatan PAS

Pertanyaan soal:
Jika hasil diatas dikorelasikan dengan mikroskopis maka sel yang akan terlihat dominan
adalah?
Pilihan Jawaban :
a. Mega karioblas
b. Limfoblas
c. Monoblas
d. Mieloblas
e. Eritroblas
Kunci Jawaban: d. Mieloblas
Referensi: Professor of Haematology, Krzysztof Lewandowski,MD, Andrzej
Hellmann, MD. Medical University of Gdansk, Polandia
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang lelaki 65 tahun didiagnosa memiliki kelainan jantung ingin segera memiliki cucu dari
anak semata wayangnya yang bergolongan darah A homozigot, kemudian dinikahkan dengan
wanita bergolongan darah AB
Pertanyaan soal:
Berapa persen dari keturunan mereka yang bergolongan darah B?
Pilihan Jawaban :
a. 0 %
b. 25 %
c. 50 %
d. 75 %
e. 100%
Kunci Jawaban: a. 0 %
Referensi: Gandasoebrata R.Penuntun Laboratorium Klinik, jakarta, Dian Rakyat;
2009
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan

ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita dengan riwayat operasi karena perdarahan saluran cerna yang hebat datang
kedokter dengan keluhan lidah sakit, keilosis dan kuku jari tangan menjadi rapuh. Dokter
memberi rujukan untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gambaran apa yang nampak dari disgnosa pemeriksaan mikroskopis ini?
Pilihan Jawaban :
a. Pansitopenia
b. Thalesimia
c. Leukemia
d. Mieloma
e. Anemia

Kunci Jawaban: e. Anemia


Referensi: Larry Waterbury ,Buku saku hematologi, edisi 3 ISBN 979-448-391-5,
EGC, 2002
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan

ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita dengan riwayat operasi karena perdarahan saluran cerna yang hebat datang
kedokter dengan keluhan lidah sakit, keilosis dan kuku jari tangan menjadi rapuh. Dokter
memberi rujukan untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gambaran apa yang nampak dari disgnosa pemeriksaan mikroskopis ini?
Pilihan Jawaban :
a. Anemi Normocromik
b. Anemi Hipokromik
c. Anemi pernisiosa
d. Anemi Hemolitik
e. Anemi Aplastik

Kunci Jawaban: b. Anemi Hipokromik


Referensi: Larry Waterbury ,Buku saku hematologi, edisi 3 ISBN 979-448-391-5,
EGC, 2002
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan

ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita dengan riwayat operasi karena perdarahan saluran cerna yang hebat datang
kedokter dengan keluhan lidah sakit, keilosis dan kuku jari tangan menjadi rapuh. Dokter
memberi rujukan untuk pemeriksaan darah di laboratorium.
Pertanyaan soal:
Gangguan apa yang menjadi penyebab perubahan abnormalitas tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. besi
b. zink
c. Asam folat
d. Vitamin B 6
e. Vitamin B 12

Kunci Jawaban: e. Anemia


Referensi: Larry Waterbury ,Buku saku hematologi, edisi 3 ISBN 979-448-391-5,
EGC, 2002
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan

ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang anak 5 th datang ke dokter bersama ibunya dengan keluhan gatal-gatal disemua
badannya, ibunya bercerita bahwa setelah pulang dari sekolah tadi anaknya makan sea food
yang dibelikan ayahnya untuk makan siang. Dokter memberi surat permintaan pemeriksaan
laboratorium untuk cek darah rutin.
Pertanyaan soal:
Hasil diffcount apa yang kemungkinan akan tinggi dalam pemeriksaan ini?
Pilihan Jawaban :
a. Stab
b. Basofil
c. Segmen
d. Limfosit
e. Eosinofil

Kunci Jawaban: e. Eosinofil

Referensi: Larry Waterbury ,Buku saku hematologi, edisi 3 ISBN 979-448-391-5,


EGC, 2002
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan

ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pemuda 25 th belum bekerja dan sering begadang semenjak 4 th yang lalu rutin
mengkonsumsi minuman keras, belakangan ini ia merasa sakit dibagian dada nya, oleh dokter
dianjurkan untuk menghentikan kebiasaannya dan hampir 1 bulan ini ia menghentikan
mengkonsumsi minuman keras. Dokter ingin mengetahui perkembangan penyakit pasien dan
menyuruhnya melakukan pemeriksaan darah.
Pertanyaan soal:
Dalam pemeriksaan gambaran darah sel apa yang cenderung meningkat?
Pilihan Jawaban :
a. Trombosit
b. Retikulosit
c. Monosit
d. Segmen
e. Eritrosit
Kunci Jawaban: b. Retikulosit
Referensi: Larry Waterbury ,Buku saku hematologi, edisi 3 ISBN 979-448-391-5,
EGC, 2002
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
jalur pembekuan darah melibatkan aktivitas berurutan sejumlah faktor pembekuan darah baik
instrinsik maupun ektrinsik yang ditandai dengan angka romawi 1 sampai XIII hingga terbentuk
bekuan yang stabil.
Pertanyaan soal:
Faktor berapakah yang merupakan titik pertemuan yang lazim dari keduanya?
Pilihan Jawaban :
a. VIII
b. IX
c. II
d. V
e. X

Kunci Jawaban: e. X
Referensi: Larry Waterbury ,Buku saku hematologi, edisi 3 ISBN 979-448-391-5,
EGC, 2002
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan

ID soal HEMATOLOGI
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pekerja laboratorium pemula ditempatkan di sebuah laboratorium yang baru buka,
sore itu dokter meminta pemeriksaan hitung jumlah sel trombosit untuk pasien demam
berdarah. Jika dia mencampur 10 mikron darah dengan 100 mikron rees ecker dan menghitung
dalam 5 bidang sedang di kamar hitung.
Pertanyaan soal:
Jika dia menemukan 200 sel, berapa jumlah trombosit /mm3?
Pilihan Jawaban :
a. 100.000
b.110.000
c.120.000
d.140.000
e. 150.000
Kunci Jawaban: b.110.000
Referensi: Larry Waterbury ,Buku saku hematologi, edisi 3 ISBN 979-448-391-5,
EGC, 2002
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal 1-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Pre analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Metode
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
1. Pemeriksaan hemoglobin di laboratorium kesehatan ada beberapa metode salah satunya
metode cyanmethemoglobin. Pada metode ini darah diencerkan dengan larutan drabkin
sehingga terjadi hemolisis eritrosit dan konversi hemoglobin menjadi hemoglobinsianida atau
cyanmethemoglobin. Larutan yang terbentuk selanjutnya diperiksa dengan sperktrofotometer
atau colorimeter, yang absorbansinya sebanding dengan kadar hemoglobin dalam darah.
Pertanyaan soal:
Berapa panjang gelombang yang digunakan pada pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. 545
b. 546
c. 547
d. 548
e. 549
Kunci Jawaban: b
Referensi: FKUI, 1996, Hematologi, Jakarta
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 2-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Pre analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Metode
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan Tes Fragilitas Osmotic eritrosit yang dimasukkan dalam larutan hipertonis
akan mengalami krenasi (pengerutan) karena lebih banyak air yang keluar daripada yang
masuk. Sedangkan eritrosit yang berada dalam lingkungan yang hipotonis menyebabkan
eritrosit akan menggembung karena osmosis terjadi dari luar ke dalam eritrosit. Apabila
membran plasma tidak dapat menahan tekanan tinggi intrasel karena tercapainya critical
volume, maka eritrosit akan pecah dan hemoglobin akan dilepaskan.
Pertanyaan soal:
Apakah faktor yang paling berpengaruh terhadap tingginya hasil tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. pH pada plasma
b. Suhu Laboratorium
c. Konsentrasi glukosa
d. Eritrosit berumur tua
e. Saturasi oksigen pada darah
Kunci Jawaban: d
Referensi: Guyton CA, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 9.Jakarta:
EGC, 1996:529–39.
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 3-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Pre analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Media dan Reagensia
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) proses pengendapan darah terjadi dalam 3 (tiga)
tahap yaitu tahap pembentukan rouleaux – sel darah merah berkumpul membentuk kolom,
tahap pengendapan dan tahap pemadatan. Pada pemeriksaan Laju Endap Darah ada
beberapa metode yang digunakan. Metode Westergren merupakan metode yang disarankan
oleh International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH).
Pertanyaan soal:
Apa nama larutan pengencer yang utama pada metode pemeriksaan laboratorium tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Etanol
b. Aquadest
c. Na Citrate
d. Na Oxalat
e. Aquabidest

Kunci Jawaban: C
Referensi: Ganda Soebrata, R., Penuntun Laboratorium Klinik, cetakan ke-9, Jakarta,
Dian Rakyat, 1999, 19.
Hardjoeno, H., dkk., Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik,
Makassar Edisi ke-3, Lephas, 2003, 5.
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 4-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Pre analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Peralatan
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Petugas sedang melakukan suatu pemeriksaan di laboratorium sub unit hematologi dengan
menggunakan sebuah pipet yang mempunyai ciri-ciri terbuat dari terbuat dari kaca, pada salah
satu ujungnya mengerucut, terdapat skala pada penampangnya, ada bagian yang
mengembung dan di dalamnya terdapat bola putih yang mengembung.
Pertanyaan soal:
Berapa ml skala tertinggi pada instrumen laboratorium tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
e. 14
Kunci Jawaban: b
Referensi: Ganda Soebrata, R., Penuntun Laboratorium Klinik, cetakan ke-9, Jakarta,
Dian Rakyat, 1999, 19.
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 5-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Interpretasi hasil
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin eritriosit. Indeks eritrosit
digunakan secara luas dalam mengklasifikasikan anemia atau sebagai penunjang dalam
membedakan berbagai macam anemia. Bila dipergunakan bersama dengan pemeriksaan
eritrosit dalam sediaan apus maka gambaran morfologi eritrosit menjadi lebih jelas. Hasil yang
didapatkan ATLM tersebut, jumlah eritrosit 4.500.000 /μl, kadar hemoglobin 13 gr/dl, dan nilai
hematokrit 38 vol %.
Pertanyaan soal:
Berapa fento liter (fl) nilai Mean Corpuscular Volume (MCV) atau Volume Eritrosit Rata-rata
pada hasil pemeriksaan laboratorium tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. 81
b. 82
c. 83
d. 84
e. 85
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ganda Soebrata, R., Penuntun Laboratorium Klinik, cetakan ke-9, Jakarta,
Dian Rakyat, 1999, 19.
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 6-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Interpretasi hasil
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan hemoglobin banyak metode yang telah ditemukan untuk pemeriksaan
hemoglobin, tetapi belum ada metode pemeriksaan yang akurat 100%, mudah, dan biaya
pemeriksaan yang terjangkau. Saat ini banyak tenaga klinis yang masih memakai metode sahli,
metode tersebut sering digunakan namun kemungkinan kesalahan sebesar 10%-15%.
Pertanyaan soal:
Apakah faktor yang dapat menyebabkan rendah palsu pada metode pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Waktu pembacaan lebih dari lima menit
b. Darah pada dinding luar pipet tidak di lap
c. Standar warna memucat atau kekuningan
d. Membandingkan warna standar ditempat gelap
e. Terdapat gelembung udara pada larutan pengencer
Kunci Jawaban: d
Referensi: Ganda Soebrata, R., Penuntun Laboratorium Klinik, cetakan ke-9, Jakarta,
Dian Rakyat, 1999, 19.
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 7-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Interpretasi hasil
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Seorang ahli teknologi laboratorium medik ragu akan hasil perhitungan jumlah sel leukosit yang
telah dia lakukan. Hasil yang dia dapat adalah terdapat 12.000 leukosit/ μl darah akan tetapi
ketika menghitung slide apusan darah tepi banyak ditemukan sel darah merah atau eritrosit
yang berinti. Dari hitung jenis leukosit yang dilakukan didapat tiap 100 leukosit ada 20 sel darah
merah berinti.
Pertanyaan soal:
Berapa jumlah leukosit yang sebenarnya harus di laporkan ?
Pilihan Jawaban :
a. 10000
b. 11000
c. 12000
d. 13000
e. 14000
Kunci Jawaban: a
Referensi: Ganda Soebrata, R., Penuntun Laboratorium Klinik, cetakan ke-9, Jakarta,
Dian Rakyat, 1999, 19.
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 8-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Interpretasi hasil
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Pada hitung jenis leukosit diketemukan sel dengan ciri-ciri bentuk sel bulat, inti sebagian besar
tersegmentasi seperti bentuk kacamata (bilobus), nukleolus tidak ada, sitoplasma dengan
warna dasar biru terang (biasanya tertutup). Terdapat granula-granula yang tersusun rapat dan
menyerupai bola-bola kecil berwarna merah atau cokelat-merah.
Pertanyaan soal:
Disebut apakah peningkatan jenis sel tersebut di dalam darah?
Pilihan Jawaban :
a. Basofilia
b. Eosinofilia
c. Neutrofilia
d. Limfositosis
e. Monositosis
Kunci Jawaban: b
Referensi:
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 9-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Interpretasi hasil
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Pada hitung jenis leukosit diketemukan sel dengan ciri-ciri bentuk bulat, inti berbentuk
menyerupai daun semanggi atau sedikit tersegmentasi, nukleolus tidak ada, sitoplasma dengan
warna dasar merah muda, granula ungu kehitaman yang tersebar, terutama berlokasi pada tepi
sel dan di antara celah-celah segmen, di sampingnya terdapat juga vakuola.
Pertanyaan soal:
Disebut apakah peningkatan jenis sel tersebut di dalam darah?
Pilihan Jawaban :
a. Basofilia
b. Eosinofilia
c. Neutrofilia
d. Limfositosis
e. Monositosis
Kunci Jawaban: a
Referensi:
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 10-RBK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap
Pemeriksaan
Tinjauan 5 Interpretasi hasil
Sasaran
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok
Pemeriksaan
Kasus (vignette)
Pada hitung jenis leukosit diketemukan sel dengan ciri-ciri bentuk sel sebagian besar bulat, inti
melekuk ke dalam dan seperti kain dengan berbagai bentuk, kromatin berupa anyaman kasar,
transparan, nukleolus 1-2 biasanya tidak dapat dilihat, sitoplasma basofilik terang biru keabu-
abuan, granula halus berbentuk seperti debu.
Pertanyaan soal:
Disebut apakah peningkatan jenis sel tersebut di dalam darah?
Pilihan Jawaban :
a. Basofilia
b. Eosinofilia
c. Neutrofilia
d. Limfositosis
e. Monositosis
Kunci Jawaban: e
Referensi:
Nama pembuat Rachmad Bayu Kuncara
Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID Soal 11-DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Seorang Analis melakukan pemeriksaan apusan darah tepi terhadap sampel ibu hamil
dengan kadar Hb 9 g/dl. Ditemukan beberapa Eritrosit yang berukuran lebih besar dan
berwarna lebih biru.
Pertanyaan Soal :
Reagen apakah yang digunakan untuk pemeriksaan hitung sel tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. BCB
B. Turk
C. Eosin
D. Hayem
E. Ress Esker
Kunci Jawaban A
Referensi Gandosoebrata. R (2010) Penuntun laoratorium klinik, Dian Rakyat,
Jakarta

Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K


Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID Soal 12-DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Pada pemeriksaan hitung jumlah leukosit dengan menggunakan bilik hitung, darah dipipet
sampai tanda 0,5, dilanjutkan pemipetan reagen Turk sampai tanda 11. Setelah dilakukan
pembacaan dengan Improve neubeuer menggunakan Mikroskop, ditemukan leukosit
sebanyak 170 sel.
Pertanyaan Soal :
Berapakah jumlah Leukosit sebenarnya?
Pilihan Jawaban :
A. 6.500
B. 7.500
C. 8.500
D. 9.500
E. 10.500
Kunci Jawaban C
Referensi Gandosoebrata. R (2010) Penuntun laoratorium klinik, Dian Rakyat,
Jakarta
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID Soal 13-DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Pada pemeriksaan hitung jumlah leukosit dengan menggunakan bilik hitung, darah dipipet
sampai tanda 0,5, dilanjutkan pemipetan reagen Turk sampai tanda 11. Setelah dilakukan
pembacaan dengan Improve neubeuer menggunakan Mikroskop, ditemukan leukosit
sebanyak 170 sel.
Pertanyaan Soal :
Apakah Fungsi dari reagen yang digunakan pada pemeriksiaan tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Reagen Turk Sebagai pengencer darah dan mewarnai leukosit sehingga dapat terbaca
pada bilik hitung
B. Reagen Turk sebagai pengencer darah dan melisiskan eritrosit sehingga leukosit
dapat terbaca pada bilik hitung
C. Reagen Turk sebagai pengencer darah dan melisiskan Trombosit sehingga leukosit
dapat terbaca pada bilik hitung
D. Reagen Turk sebagai pengencer darah dan melisiskan sel selain Leukosit
sehingga leukosit dapat terbaca pada bilik hitung
E. Reagen Turk sebagai pengencer darah tanpa melisiskan sel darah dan mewarnai
leukosit sehingga dapat terbaca pada bilik hitung

Kunci Jawaban D
Referensi Gandosoebrata. R (2010) Penuntun laoratorium klinik, Dian Rakyat,
Jakarta
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang

ID Soal 14-DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Seorang wanita berusian 26 tahun dilakukan pengambilan darah oleh petugas phlebotomi.
Pada blangko tertulis pemeriksaan hemostasis. Darah yang diambil sebanyak 5 ml kemudian
dituangkan pada tabung centrifuge bergaris tanpa antikoagulan, kemudian darah dibiarkan
membeku. Setelah darah membeku, bekuan darah mengerut dan serum terperas keluar
sehingga bekuan darah menjadi kenyal. Serum yang tersisa pada tabung kemudian diukur
jumlahnya.
Pertanyaan Soal :
Pemeriksaan apakah yang dimaksud?
Pilihan Jawaban :
A. Cloting Time
B. Bleeding Time
C. Rekalsifikasi
D. Retraksi Bekuan
E. Plasma Tromboplastin Time
Kunci Jawaban D
Referensi Gandosoebrata. R (2010) Penuntun laoratorium klinik, Dian Rakyat,
Jakarta
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang

ID Soal 15-DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Seorang petugas Laboratorium akan melakukan pemeriksaan LED terhadap sampel darah
dengan koagulan EDTA. Pemeriksaan LED yang dilakukan dengan menggunakan tabung
Westergren dan larutan pengencer Natrium sitrat 3,8%.
Pertanyaan Soal :
Berapa ml perbandingan darah dengan larutan pengencer yang harus dipipet pada
pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. 1 : 0,5
B. 1,5 : 0,5
C. 2 : 0,5
D. 2,5 : 0,5
E. 3 : 0,5

Kunci Jawaban C
Referensi Gandosoebrata. R (2010) Penuntun laoratorium klinik, Dian Rakyat,
Jakarta
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang

ID Soal 16-DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Laboratorium A kedatangan sampel Apusan sumsum tulang dari hasil BMP dokter di Rumah
sakit tersebut. Petugas Laboratorium akan melakukan pewarnaan sediaan apus sumsum
tulang. Salah satu pewarnaan yang akan dilakukan adalah pewarnaan Periodic Acid Schiff
(PAS).
Pertanyaan Soal :
Apakah tujuan pewarnaan tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. sel seri limfosit dan seri eritrosit
B. Membedakan Mengetahui cadangan besi pada sumsum tulang
C. Memberikan warna pada granula limfosit yang mengandung lemak
D. Mengenali sel – sel dalam jajaran limfosit yang mengandung glikogen
E. Membedakan sel jajaran granulosit dan monosit dari jajaran limfosit atas dasar ada
tidaknya peroksidase

Kunci Jawaban D
Referensi Gandosoebrata. R (2010) Penuntun laoratorium klinik, Dian Rakyat,
Jakarta
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang

ID Soal 17-DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Pada pemeriksaan sediaan apus darah tepi ditemukan eritrosit dengan bentuk pita di bagian
dalamnya dan banyak mengandung titik – titik berwarna merah dan kasar.

Pertanyaan Soal :
Apakah nama benda inklusi eritrosit yang dimaksud?
Pilihan Jawaban :
A. Cincin cabot
B. Badan jolly
C. Basofilik stipling
D. Badan Heinz
E. Badan Papenheimer

Kunci Jawaban A
Referensi Prof.Dr.med.Mathias Freund. Heckner Atlas Hematologi, EGC, 2008
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID Soal 18-DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Hasil pemeriksaan tekanan darah seorang laki – laki umur 30 tahun adalah 100/80 mmHg.
Hasil pemeriksaan jumlah trombosit 90.000 sel/ul darah dengan nilai Hematokrit meningkat.
Pasien dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan Rumple Leed.

Pertanyaan Soal :
Pada mmHg berapakah pemeriksaan Rumple Leed dilakukan?
Pilihan Jawaban :
A. 60
B. 70
C. 80
D. 90
E. 100

Kunci Jawaban D
Referensi Gandosoebrata. R (2010) Penuntun laoratorium klinik, Dian Rakyat,
Jakarta
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID Soal 19DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Seorang laki – laki umur 30 tahun dilakukan pemeriksaan Laboratorium yaitu pemeriksaan
jumlah trombosit dengan hasil 90.000 sel/ul darah dan nilai Hematokrit meningkat. Dokter
merujuk untuk dilakukannya pemeriksaan Apusan darah tepi dengan pengecatan Giemsa.
Pada Apusan darah tepi ditemukan sel dengan gambar sebagai berikut :

(http://mediskus.com/dasar/limfosit)

Pertanyaan Soal :
Apakah nama sel yang terdapat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Basofil
B. Eosinofil
C. Monosit
D. Limfosit
E. Sel Plasma

Kunci Jawaban E
Referensi Dewi Mulyani Irianti, Lelani Reniarti, Azhali MS, Hubungan Jumlah Limfosit
Plasma Biru dengan Spektrum Klinis dan Perannya dalam Memprediksi
Perubahan Spektrum Klinis Infeksi Dengue pada Anak, 2009
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang

ID Soal 20DYP
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotorik/Prosedural Knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Praanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien (5-10%)
Spesimen (5-10%)
Metode (5-10%)
Media dan Reagensia (5-10%)
Peralatan (5-10%)
Prosedur (15-20%)
Interpretasi hasil (15-20%)
Penjaminan mutu (15-20%)
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 Hematologi
Kasus (Vignette) :
Pada identifikasi pasien Anemia salah satunya dengan menghitung jumlah Retikulosit per
1000 eritrosit. Retikulosit merupakan sel muda eritrosit yang masih mengandung sisa – sisa
RNA. Zat warna yang digunakan untuk pemeriksaan Retikulosit diantaranya adalah Briliant
Cresyl Blue (BCB).

Pertanyaan Soal :
Berapakah persen nilai normal sel tersebut dari jumlah eritrosit?
Pilihan Jawaban :
A. 0,5 – 1
B. 0,5 – 1,5
C. 0,5 – 2
D. 0,5 – 2,5
E. 0,5 – 3

Kunci Jawaban B
Referensi Gandosoebrata. R (2010) Penuntun laoratorium klinik, Dian Rakyat,
Jakarta
Nama Pembuat Dian Yulia P, S.Tr.A.K
Institusi D-III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
ID Soal 1
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Ibu Yeti, 25 tahun (wiraswasta), keluhan lemas disertai muka pucat, sering pusing,
penglihatan berkunang-kunang, jantung berdebar-debar (sejak 3 bulan yang lalu),
suami khawatir akan ada dampaknya jika istri hamil nanti. Pada pemeriksaan fisik
didapat : konjungtiva anemia, sklera tidak ikterik, dan tidak memiliki riwayat
menstruasi periode panjang.Dokter menduga Ibu Yeti mengalami anemia dan
meminta pasien melakukan pemeriksaan laboratorium hematologi rutin.
Pertanyaan Soal : Antikoagulan apakah yang akan dipakai untuk pengambilan sampling pemeriksaan
laboratorium Hematologi Rutin ?
Pilihan Jawaban : A. Natrium sitrat
B. Heparin
C. EDTA
D. Double oxalate
E. Natrium fluoride
Kunci Jawaban : C
Referensi : Gandasoebrata, R. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 2
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit atas
permintaan dokter pada sampel darah EDTA. Pemeriksaan trombosit menggunakan
alat hitung otomatis dengan hasil 80.000 sel/µl darah. Untuk memastikan hasil
tersebut, analis melakukan verifikasi dengan pemeriksaan darah tepi
Pertanyaan Soal : Pada sampel darah di atas, alasan apakah yang paling tepat dilakukan verifikasi alat
Pilihan Jawaban :
A. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap gumpalan trombosit.
B. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap giant trombosit.
C. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap satellite trombosit.
D. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap fragmentasi eritrosit.
E. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap fragmentasi trombosit.
Kunci Jawaban : A
Referensi : Sacher, R.A, Mc Pherson, R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium,
EGC. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 3
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan hemostasis, sebelum dilakukan
pengambilan darah analis melakukan konfirmasi kepada pasien. Dari hasil konfirmasi
diketahui beberapa hari ini pasien mengkonsumsi aspirin.
Pertanyaan Soal : Pada kasus tersebut, pemeriksaan apa yang dapat dipengaruhi oleh obat tersebut?
Pilihan Jawaban : A. PT
B. APTT
C. Agregasi trombosit
D. Bleeding Time
E. Rumple Leed Test
Kunci Jawaban : C
Referensi : Kowalak, Jennifer P, Welsh William, 2010, Uji Diagnostik, EGC. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 4
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Pemeriksaan Kimia Klinik
Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis diminta melakukan perhitungan indeks eritrosit pada pasien yang
didiagnosa menderita anemia defisiensi besi dan mendapatkan hasil sebagai berikut :
MCV : 68 fl
MCH : 22 pikogram.
MCHC : 29 %
Kemudian analis melakukan konfirmasi hasil tersebut dengan pemeriksaan SADT.
Pertanyaan Soal : Gambaran khas apa yang terlihat pada penilaian 3 ‘S’ di Sediaan Apus Darah ?
Pilihan Jawaban :
A. Normositik Normokhrom
B. Makrositik Normokhrom
C. Mikrositik Normokhrom
D. Mikrositik Hipokhrom
E. Mikrositik Hiperkhrom
Kunci Jawaban : D
Referensi : Waterbury, L. 1998. Buku Saku Hematologi, EGC. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 5
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Pemeriksaan Kimia Klinik
Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan Darah lengkap dari sampel darah
EDTA yang dikirim dengan etiket :
Nama : Tn. Abu
Usia : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Sampel darah tersebut diambil pada jam 07.00 WIB dan diterima oleh Analis pada jam
09.10 WIB
Pertanyaan Soal : Pada sampel darah di atas, jenis pemeriksaan darah lengkap apa yang dapat
dipengaruhi oleh waktu tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Jumlah lekosit, Jumlah Eritrosit, Hematokrit dan LED.
B. Jumlah lekosit, Jumlah Eritrosit, Jumlah Trombosit dan LED.
C. Jumlah lekosit, Jumlah Eritrosit, Jumlah Trombosit dan SAD.
D. Jumlah lekosit, Jumlah Trombosit, LED dan SAD.
E. Jumlah lekosit, Jumlah Trombosit, LED dan Hematokrit.
Kunci Jawaban : D
Referensi : FKUI. 1996. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana, Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 6
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis menerima seorang pasien yang sedang menjalani pengobatan TB dan
membawa surat pengantar dari dokter, dimana setelah dibaca dokter meminta
pemeriksaan Laju Endap Darah. Sebelum mengambil darah pasien maka disiapkan dahulu
peralatan dan reagensia yang dibutuhkan.
Pertanyaan Soal : Apakah reagensia yang biasa digunakan untuk pemeriksaan Laju Endap Darah ?
Pilihan Jawaban : A. HCl
B. H2SO4
C. HNO3
D. Heparin
E. Natrium Sitrat 3,8 %
Kunci Jawaban : E
Referensi : Gandasoebrata, R. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 7
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis yang bekerja di rumah sakit tipe B atas permintaan dokter sedang
melakukan pengecatan sediaan apusan darah untuk menghitung jenis leukosit terhadap
sampel darah pasien yang demam selama 4 hari dan diduga mengalami infeksi.
Pertanyaan Soal : Pengecatan apakah yang digunakan untuk pemeriksaan hitung jenis lekosit pada Sediaan
Apus Darah Tepi?
Pilihan Jawaban : A. Briliant Cressyl Blue
B. Eosin
C. Gram
D. Sudan Black
E. Romanowsky
Kunci Jawaban : E
Referensi : Ganda Soebrata, 2009, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 8
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan darah rutin pada pasien laki-laki usia 58
tahun. Hasil pemeriksaan didapatkan :
Kadar Hemoglobin : 8 gr/µl
Jumlah Leukosit : 22.000 sel/ µl darah.
LED : 25 mm/jam
SAD : Ditemukan 25 normoblas dalam 100 sel lekosit.
Pertanyaan Soal : Pada sampel darah di atas, berapa jumlah lekosit sebenarnya?
Pilihan Jawaban : A. 16.500 sel/ µl darah.
B. 17.600 sel/ µl darah.
C. 22.125 sel/ µl darah.
D. 22.176 sel/ µl darah.
E. 27.500 sel/ µl darah.
Kunci Jawaban : C
Referensi : FKUI. 1996. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana, Jakarta, Universitas
Indonesia
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 9
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis sedang melakukan pemeriksaan LED terhadap 20 orang pasien CPNS atas
permintaan dokter untuk General Check Up. Hasil pemeriksaan laboratorium untuk
hematologi dalam batas normal. Ternyata didapatkan hasil pemeriksaan LED yang
dipercepat pada 20 pasien tersebut
Pertanyaan Soal : Faktor apa saja yang dapat menyebabkan hasil tinggi palsu pada pemeriksaan LED ?
Pilihan Jawaban : A. Posisi rak LED, getaran dan pipet yang kotor
B. Kehamilan, menstruasi dan jenis kelamin
C. Jenis antikoagulan, jenis larutan pengencer dan teknik penghisapan
D. Ukuran pipet LED
E. Posisi pasien saat dilakukan pengambilan darah
Kunci Jawaban : A
Referensi : Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 10
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang anak umur 10 bulan dibawa ke IGD RS karena panas sampai 40 derajat Celsius.
Dokter jaga meminta analis melakukan pengambilan sampling darah guna pemeriksaan
Hematologi Rutin.
Pertanyaan Soal : Jarum ukuran berapakah yang dipakai untuk ambil sampel darah pada anak tersebut di
vena mediana cubiti?
Pilihan Jawaban : A. 18 gauge
B. 19 gauge
C. 20 gauge
D. 22 gauge
E. 23 gauge
Kunci Jawaban : E
Referensi : Chairlan, Estu Lestari, 2011, Pedoman Teknik Dasar Laboratorium Kesehatan, Jakarta, EGC
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 11
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang pasien (perempuan) datang ke lab dengan membawa surat rujukan dari dokter
untuk pemeriksaan hitung erytrosit dan Hb, karena ada indikasi anemia. Ternyata setelah di
chek dengan metode hitung sel manual hasil erytositnya 8 juta sel/ µl darah dengan kadar
Hb 7 gr/dl.
Pertanyaan Soal : Menurut saudara, faktor apakah yang menyebabkan hasil pemeriksaan hitung erytrosit ini
tinggi palsu?
Pilihan Jawaban : A. Adanya gelembung udara dalam pipet thoma erytrosit
B. Parit kamar hitung tergenangi
C. Kamar hitung kering
D. Pemipetan larutan pengencer lebih dari tanda 101
E. Pemipetan darah kurang dari tanda 0,5
Kunci Jawaban : B
Referensi : Gandasoebrata, R. 2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 12
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Pada suatu tempat terpencil ada sebuah laboratorium di Puskesmas rawat jalan. Seorang
pasien mengalami perdarahan berat dan harus segera diperiksa kadar Hb nya. Stok
anticoagulant Na2EDTA sudah habis, sedangkan yang tersisa hanyalah anticoagulant
heparin.
Pertanyaan Soal : Sampel darah yang bagaimanakah sehingga dapat diperiksa kadar Hb pasien tersebut
dengan metode Sahli
Pilihan Jawaban : A. Darah vena dengan heparin
B. Darah vena tanpa anticoagulant
C. Darah kapiler dengan heparin
D. Darah kapiler tanpa antikoagulant
E. Dirujuk ke laboratorium lain
Kunci Jawaban : D
Referensi : Gandasoebrata, R.2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 13
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis sebuah laboratorium klinik daerah kota mendapatkan tugas Medical Check
Up para karyawan pabrik di daerah pinggiran. Paket pemeriksaan tersebut antara lain
hematologi rutin, urine lengkap dan kimia darah. Adapun jarak antara laboratorium dengan
pabrik tersebut kurang lebih 30 km.
Pertanyaan Soal : Berapakah lama maksimal stabilitas sampel yang diperbolehkan untuk pemeriksaan
hematologi rutin dengan menggunakan anticoagulant Na2EDTA 10% sehingga didapatkan
hasil pemeriksaan yang valid?
Pilihan Jawaban : A. 1 jam
B. 2 jam
C. 3 jam
D. 4 jam
E. 5 jam
Kunci Jawaban : B
Referensi : Gandasoebrata, R.2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta. Dian Rakyat
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 14
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang phlebotomis pada ruang pengambilan sampel darah, melakukan pemindahan
darah dari spuit ke dalam tabung vial dengan cara ditekan tanpa melepas jarum terlebih
dahulu.
Pertanyaan Soal : Hasil apakah yang akan terjadi pada pemeriksaan Hb metode Cyanmeth bila sampel
tersebut tetap dipakai
Pilihan Jawaban : A. Tinggi palsu
B. Lisis sampel
C. Tinggi
D. Rendah palsu
E. Rendah
Kunci Jawaban : B
Referensi : Bakta, I Made. 2011. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 15
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Ada pasien anak umur 4 tahun mengeluh gatal di daerah anus, badan kurus padahal makan
seperti biasanya dan aktivitasnya agak berkurang. Dokter menduga si anak mengalami
kecacingan. Lalu dokter meminta seorang analis untuk melakukan pemeriksaan jumlah
eosinofil dan tinja pada seorang pasien yang diduga terinfeksi cacing Ascaris sp.
Pertanyaan Soal : Dokter meminta saran anda, jam berapakah pasien diminta datang untuk pemeriksaan
darah tersebut?
Pilihan Jawaban : A. Pagi hari pukul 7 sampai 9
B. Malam hari pukul 9 sampai 10
C. Siang hari pukul 12 sampai 3
D. Boleh kapan saja karena tidak mempengaruhi hasil
E. Malam hari karena siklus cacing nocturnal
Kunci Jawaban : C
Referensi : Bakta, I Made. 2011. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 16
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang pasien mengeluh pada bagian customer service sebuah laboratorium klinik karena
setelah dilakukan pengambilan darah pada lengannya pasien khawatir dengan warna biru
pucat yang timbul. Customer servis memberikan penjelasan, bahwa warna biru di bekas
tusukan jarum tersebut akan hilang dengan sendirinya dan diberikan thrombop.
Pertanyaan Soal : Kejadian tersebut pada dunia medis sering disebut dengan istilah?
Pilihan Jawaban : A. Hemokonsentrasi
B. Hematome
C. Hemolisa
D. Cyanosis
E. Hemotaxis
Kunci Jawaban : B
Referensi : Child, J.A. 2010. Buku Saku Hematologi Klinik. Tangerang. Binarupa Aksara
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 17
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Sebagai seorang analis anda diminta melakukan pengambilan darah vena, untuk
pemeriksaan darah lengkap. Metode pengambilan darah yang anda lakukan adalah
menggunakan tabung vakum.
Pertanyaan Soal : Tabung dengan tutup warna apakah yang akan anda gunakan untuk melakukan
pengambilan darah tersebut?
Pilihan Jawaban : A. Merah
B. Ungu
C. Hijau
D. Kuning
E. Biru
Kunci Jawaban : B
Referensi : Gandasoebrata, R.2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 18
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis diminta untuk melakukan pemeriksaan masa pembekuan dengan
menyediakan 4 buah tabung berdiameter 7-8 mm, spuit injeksi, stop watch, kapas, alkohol
70 % dan tourniquet. Kemudian pasien diambil darahnya 4 ml, untuk dimasukkan ke dalam
masing-masing tabung sebanyak 1 ml. Hasil pembacaan dilaporkan dalam satuan menit.
Pertanyaan Soal : Menurut anda, pemeriksaan tersebut merupakan pemeriksaan masa pembekuan dengan
metode apa ?
Pilihan Jawaban : A. Ivy
B. Duke
C. Kapiler Duke
D. Lee And White
E. Object glass
Kunci Jawaban : D
Referensi : Gandasoebrata, R.2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 19
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang analis mendapatkan tugas mengecek jumlah trombosit pada pasien dengan
observasi demam berdarah tiap 4 jam sekali yang dirawat inap sebuah puskesmas.
Pemeriksaan jumlah trombosit dilakukan dengan metode manual menggunakan tabung
karena Hematology Analyser nya sedang diperbaiki.
Pertanyaan Soal : Sebutkan salah satu larutan pengencer untuk hitung jumlah trombosit standar dari WHO
yang digunakan!
Pilihan Jawaban : A. NH4 Oxalat 1 %
B. Gower
C. Turk
D. Hayem
E. Formal Citrat
Kunci Jawaban : A
Referensi : Gandasoebrata, R.2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID Soal 20
Tinjauan
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre Analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca Analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 Hematologi
Kelompok Kimia Klinik
Pemeriksaan Parasitologi
Mikrobiologi
Sitohistoteknologi
Imunoserologi
Toksikologi Klinik
Kasus ( vignette ) Seorang pasien anemia sedang menjalani terapi. Analis diminta dokter yang merawat
melakukan pemeriksaan laboratorium guna mengetahui perkembangan terapi anemianya
dengan hitung jumlah retikulosit. Hitung jumlah retikulosit juga digunakan untuk
mengetahui baik tidaknya aktivitas eritropoiesis yang dapat dilaporkan dalam 0/00, 0/0 dan
sel/µl darah. Pemeriksaan hitung jumlah retikulosit memerlukan pewarnaan khusus.
Pertanyaan Soal : Metode pewarnaan apakah yang paling sering digunakan untuk mewarnai dan menghitung
retikulosit ini ?
Pilihan Jawaban : A. Pewarnaan Prussian Blue
B. Pewarnaan Romanowsky
C. Pewarnaan Supravital
D. Pewarnaan Gram
E. Pewarnaan Sudan Black
Kunci Jawaban : C
Referensi : Gandasoebrata, R.2009. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Nama Pembuat : Team Hematologi
Institusi / Bagian : Stikes Nasional
ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
1. Seorang petugas laboratorium melakukan analisis terhadap hasil Nilai Eritrosit Rata-rata (NER).
Hasil yang didapat menunjukkan nilai MCV 72 fL, MCH 23 pg, MCHC 32%.

Pertanyaan soal:
Kemungkinan terbesar gambaran eritrosit pada Sediaan Apus Darah (SAD) adalah?
Pilihan Jawaban :
A. NormositikNormokrom
B. Makrositik Hiperkrom
C. Mikrositik Hipokrom
D. Poikilositosis
E. Anisositosis
Kunci Jawaban: C
Referensi: Dacie JV and Lewis SM, Frestical Hematologys, 5th ed., The Englisth Language
Bool Society and Churchill Living Stone, London,
Nama pembuat Andri Sukeksi,SKM.M.Si
Institusi/bagian UNIMUS
ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
2. Permintaan dokter analis melakukan pemeriksaan darah rutin pada pasien laki – laki usia 58
tahun. Hasil pemeriksaan didapatkan :
Kadar hemoglobin : 8 gr/ul
Jumlah leukosit : 22.000 sel/ ul darah
LED : 25 mm/jam
SAD : di temukan 25 normoblas dalam 100 lekosit
Pertanyaan soal:
Pada sampel darah diatas, berapa jumlah lekosit sebenarnya?
Pilihan Jawaban :
a. 16.500 sel/ul darah.
b. 17.600 sel / ul darah.
c. 22.125 sel / ul darah.
d. 22.176 sel / ul darah.
e. 27.500 sel / ul darah.

Kunci Jawaban: C
Referensi: Haffbrad AV and Pettit JK, Easential Humatology, 2nd ed., Blackwell Scientific
Publichations Oxford, London, Edeinburg,
Nama pembuat Andri Sukeksi,SKM.M.Si
Institusi/bagian UNIMUS
ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
1. Sitohistoteknologi
2. Imunoserologi
3. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
4.Pemeriksaan ini memiliki tiga penggunaan utama yaitu sebagai alat bantu mendeteksi proses
peradangan, memantau perjalanan penyakit, dan penapisan peradangan. Pemeriksaan ini relatif
tidak sensitif dan spesifik karena dipengaruhi banyak faktor teknis.
Pertanyaan soal:
Apakah nama pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Hematokrit
b. LED
c. Index eritrosit
d. Osmotic fragility tes
e. Bleeding time
Kunci Jawaban: B
Referensi: R. Ganda Soebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Bandung,2010
Nama pembuat Andri Sukeksi,SKM.M.Si
Institusi/bagian UNIMUS
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
5.Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit atas permintaan
dokter pada sampel darah EDTA. Pemeriksaan trombosit menggunakan alat hitung otomatis
dengan hasil 80.000 sel/ul darah. Untuk memastikan hasil tersebut, analis melakukan
verifikasi dengan pemeriksaan darah tepi.

Pertanyaan soal:
Pada sampel darah diatas, alasan apakah yang paling tepat dilakukan verifikasi alat ?
Pilihan Jawaban :
a. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap gumpalan trombosit.
b. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap giant trombosit.
c. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap satellite trombosit.
d. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap fragmentasi trombosit.
e. Alat hitung otomatis tidak dapat membedakan antara kotoran dengan trombosit.
Kunci Jawaban: A
Referensi:
Nama pembuat Andri Sukeksi,SKM.M.Si
Institusi/bagian UNIMUS
ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
1. Media dan Reagensia
2. Peralatan
3. Prosedur
4. Interpretasi hasil
5. Penjaminan mutu
6. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
6.Seorang petugas pengambil sampel menerima lembar pemeriksaan dari petugas loket. Dalam
lembar pemeriksaan tersebut data yang diterima oleh petugas adalah pasien seorang wanita
dengan usia 60 tahun. Pemeriksaan yang dicheck list adalah pemeriksaan hematologi, kimia
klinik, imunologi, mikrobiologi dan toksikologi. Dimana sampel yang diambil adalah darah.
Pertanyaan soal:
Dari pemeriksaan tersebut diatas mana yang harus didahulukan dalam pembagian sampelnya?
Pilihan Jawaban :
a. Mikrobiologi
b. Hematologi
c. Imunologi
d. Kimia klinik
e. Toksikologi
Kunci Jawaban: A
Referensi: Haffbrad AV and Pettit JK, Easential Humatology, 2nd ed., Blackwell Scientific
Publichations Oxford, London, Edeinburg,
Nama pembuat Andri Sukeksi,SKM.M.Si
Institusi/bagian UNIMUS
ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
1. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
2. Keterampilan Laboratorium Medik
3. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
7.Evaluasi preparat darah apus dijumpai ukuran sel eritrosit yang mayoritas besar dengan central
polar kecil hingga tidak tampak. Untuk menegakkan diagnosis ini anda sebagai seorang analisis
harus mengaitkan dengan parameter pemeriksaan lain yaitu indeks eritrosit.
Pertanyaan soal:
Untuk melakukan pemeriksaan tersebut parameter apa saja yang diperiksa ?
Pilihan Jawaban :
a. Kadar Hb, jumlah lekosit
b. Kadar Hb, jumlah eritrosit
c. Kadar Hb, jumlah eritrosit, hematokrit
d. Kadar Hb, jumlah lekosit, LED
e. Kadar Hb, jumlah lekosit, LED, diffcount
Kunci Jawaban: C
Referensi: R. Ganda Soebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Bandung,2010
Nama pembuat Andri Sukeksi,SKM.M.Si
Institusi/bagian UNIMUS
ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
4. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
5. Keterampilan Laboratorium Medik
6. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik

Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
8.Darah dengan antikoagulan yang tidak diencerkan dibiarkan menetap selama satu jam dalam
sebuah tabung yang tingginya 100 mm dan garis tengahnya 2,8 mm. Dalam penilaian hasil
analisis harus bisa menbedakan kolom plasma dan kolom sel. Hasil di tentukan dengan
mengukur panjangnya kolom plasma.

Pertanyaan soal:
Apakah nama pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Hematokrit
b. LED Wintrobe
c. LED Westergren
d. Makro hematokrit
e. Mikro hematokrit

Kunci Jawaban: B
Referensi: R. Ganda Soebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Bandung,2010
Nama pembuat Andri Sukeksi,SKM.M.Si
Institusi/bagian UNIMUS
ID soal 08
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Hitung jenis sel darah putih dapat dilakukan dengan cara membuat apusan darah. Pembacaan
dilakukan pada zona baca yang tepat yaitu III, IV, V. Pada zona baca tersebut eritrosit tidak
bergerombol dan jenis sel lekosit tampak jelas. Hasil pengamatan dapat terjadi pergeseran ke
kiri (shif to the left)
Pertanyaan soal:
Bagaimana gambaran hasil jenis sel lekosit pada preparat tersebut

Pilihan Jawaban :
A. Granulosit imatur
B. Granulosit matur
C. Granulosit basofil
D. Granulosit eosinofil
E. Granulosit netrofil

Kunci Jawaban: A
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 08
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang analis kesehatan dalam bekerja di laboratorium harus menguasai aspek pre analitik,
analitik, dan pasca analitik. Analis kesehatan tersebut telah melakukan pemeriksaan LED yang
hasilnya sangat tinggi. Hasil tersebut ternyata di komplain oleh dokter yang meminta karena
tidak sesuai dengan gejala klinis yang ada.
Pertanyaan soal:
Apa penyebab yang paling mungkin pada kasus tersebut

Pilihan Jawaban :
A. Menggunakan antikoagualan heparin
B. Menggunakan antikoagulan EDTA
C. Penggunaan larutan pengencer Natrium sitrat
D. Antikoagulan yang digunakan terlalu banyak
E. Perbandingan antikoagulan dengan darah tidak tepat
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 09
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pasien dengan anemia aplastik biasanya mengalami pansitopenia disertai retikulositopenia,
namun defisiensi satu turunan sel dapat predominan, misalnya anemia, lekopenia,
trombositopenia.
Pertanyaan soal:
Pada kasus tersebut harus selalu dilakukan pemeriksaan sumsum tulang yang akan
memperlihatkan gambaran

Pilihan Jawaban :
A. Hiperseluler
B. Normoseluler
C. Hiposeluler
D. Hipergranulasi
E. Hipogranulasi
Kunci Jawaban: C
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Besaran ini mencerminkan volume rata-rata sel darah merah. Perhitunga dapat dilakukan
secara elektronik/automatik atau manual yaitu membagi hematokrit dengan sel darah merah
yang dinyatakan dalam juta per mikroliter dan dikali 1000 (Fl).
Pertanyaan soal:
Parameter yang tepat untuk menyatakan kasus tersebut adalah

Pilihan Jawaban :
A. PCV
B. RDW
C. MCH
D. MCV
E. MCHC
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap indek eritrosit didapatkan nilai MCV 100 fl, MCH 45
pg, MCHC 40%
Pertanyaan soal:
Proses apa yang terjadi pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Anemia hemolitik
B. Anemia hipokromik
C. Anemia defisiensi besi
D. Anemia Sideroblastik
E. Anemia Megaloblastik
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Kelainan struktural seperti juga beberapa defek metabolik, dapat menyebabkan sel darah
merah rentan terhadap hemolisis in vitro serta destruksi in vivo. Di laboratorium uji ini dilakukan
dengan cara sel darah merah dipajankan ke rangkaian larutan salin yang semakin encer ke
dalam ertitrosit menyebabkan ertitrosit membengkak dan pecah.
Pertanyaan soal:
Proses apa yang terjadi pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Uji sel eritrosit
B. Uji volume eritrosit
C. Uji sitoplasma eritrosit
D. Uji membran eritrosit
E. Uji fragilitas eritrosit
Kunci Jawaban: E
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Badan inklusi sel darah merah dapat berupa RNA basofil sebagai butir-butir halus. Butir butir ini
dapat terjadi dalam kaitannya dengan polikromasia difus ekstensif atau pada keadaan-keadaan
toksik seperti keracunan timbal dan gangguan produksi hemoglobin
Pertanyaan soal:
Proses apa yang terjadi pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Heinz Body
B. Howell-Jolly
C. Basophilic Stippling
D. Pappenheimer Body
E. Granula siderotik
Kunci Jawaban: C
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Salah satu ciri-ciri sel blast adalah tidak tampak adanya granula. Untuk membedakan sel blast
tersebut berasal dari myelositik dan non myelositik dapat dilakukan pengecatan sitokimia. Anda
sebagai seorang analis diminta untuk mendiagnosis laboratorum identifikasi sel blas tersebut
berasal dari kelompok mana
Pertanyaan soal:
Cat sitokimia apa yang tepat untuk kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Fe
B. PAS
C. Giemsa
D. Lepehne
E. Sudan Black B
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Granula sitoplasma bereaksi dengan pewarna basa dan asam menghasilkan granula netral
atau ungu muda. Pewarnaan yang sering digunakan adalah dengan Wright-Giemsa. Inti
berlobus dan dihubungkan dengan filamen yang ditunjukkan seperti gambar berikut:

Pertanyaan soal:
apa nama sel yang tepat pada ciri morfologi tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Basofil
B. Eosinofil
C. Staff
D. Segmen netrofil
E. LimfoisIT
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap 5. Analitik
Pemeriksaan 6. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada pembacaan preparat darah apus ditemukan banyak polikromasi. Anda curiga bahwa sel
polikromasi tersebut berasal dari eritrosit yang masih muda. Anda kemudian melakukan
pengecatan supravital.
Pertanyaan soal:
Bagaimana interpretasi hasilnya?
Pilihan Jawaban :
A. Basofilik meningkat
B. Ortokromatik meningkat
C. Polikromatik meningkat
D. Pronormoblas meningkat
E. Retikulosit meningkat
Kunci Jawaban: E
Referensi: Ronal A.Sacher
Nama pembuat Dr. Budi Santosa, MSi.Med
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Pada kasus kecelakaan seorang korban harus segera mendapat penanganan transfusi darah, setelah
dilakukan pemeriksaan ternyata golongan darah korban adalah A
Apa yang terkandung dalam eritrosit korban tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Aglutinin A
b. Aglutinogen B
c. aglutinogen A
d. Aglutinin B
e. Aglutinin AB

Kunci Jawaban: c. Aglutinogen A


Referensi: R. Gandasoebrata,
Nama pembuat Tulus Ariyadi
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Pada pemeriksaan indeks eritrosit didapatkan data kadar hemoglobin 13 gr %, kadar Ht 34 % dan
jumlah eritrosit 4.700.000 sel/mm3 darah.
Pertanyaan soal:
Berdasarkan data diatas maka jenis aneminya adalah

Pilihan Jawaban :
a. Mikrositik hipokromik
b. Normositik hipokromik
c. Normositik normokromik
d. makrositik hipokromik
e. makrositik hiperkromik

Kunci Jawaban: c. Normositik normokromik

Referensi: R. Gandasoebrata,
Nama pembuat Tulus Ariyadi
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 19
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Pada pemeriksaan hitung jumlah sel lekosit dilkukan secara manual menggunakan alat hemocytometer.
Pengenceran darah sebanyak 20 kali, didapatkan sel sebanyak 346 sel dalam 64 kotak sedang bilik
hitung improve neubauer.
Pertanyaan soal:
Berapakah jumlah sel lekosit/ mm 3 darah dari sampel tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. 270.500
b. 270.600
c. 270.700
d. 270.800
e. 270.900
Kunci Jawaban: d. 270.800
Referensi: R. Gandasoebrata,
Nama pembuat Tulus Ariyadi
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki datang ke dokter dengan keluhan demam, lemah,mual, muntah , diare
dan nafsu makan berkurang. Untuk memastikan diagnosa penyakit pasien tersebut maka
dokter minta pada suatu laboratorium untuk diperiksa Widal. Tersedia reagensia yang
menggunakan prinsip aglutinasi.

Pertanyaan soal:

Alat apa sajakah yang diperlukan untuk pemeriksaan tersebut ?


Pilihan Jawaban :
A. Slide
B. Mikroskop
C. Tabung reaksi
D. Buret
E. Pipet volume

1
Kunci Jawaban: A
Referensi:
Nama pembuat dr. Woro Umi Ratih, Sp.PK
Institusi/bagian AAK Manggala

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
1. Suatu mekanisme yang dilakukan tubuh pada saat mengenali suatu mikroorganisma dan
bertujuan untuk menyingkirkan mikroorganisma tersebut dalam rangka
mempertahankan homeostasis .

Pertanyaan soal:

Pernyataan di atas disebut ?


Pilihan Jawaban :
A. Sistem imun
B. Antigen

2
C. Antibodi
D. Respon Imun
E. Hapten
Kunci Jawaban: D
Referensi:
Nama pembuat dr. Woro Umi Ratih, Sp.PK
Institusi/bagian AAK Manggala

ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dengan keadaan lemas , mual dan muntah sangat
hebat datang dari dokter untuk memeriksakan laboratorium sesuai dengan permintaan
pada surat pengantar, dokter meminta pemeriksaan darah untuk hepatitis karena urinnya
berwarna seperti teh.Anak tersebut sekolah di suatu SMP dan banyak temannya yang
sakit dengan gejala sama.

3
Pertanyaan soal:

Apakah parameter pemeriksaan untuk yang paling tepat untuk menunjang diagnosanya ?
Pilihan Jawaban :
A. TORCH
B. Tubex TF
C. Widal
D. HBs Ag
E. IgM anti HAV

Kunci Jawaban: E
Referensi:
Nama pembuat dr. Woro Umi Ratih, Sp.PK
Institusi/bagian AAK Manggala

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

4
Pasien datang membawa formulir permintaan tes HIV, kemudian di laboratorium
dilakukan dengan Rapid Diagnostic Test. Pada waktu pembacaan hasil ternyata tidak
terlihat garis Test maupun garis Control.

Pertanyaan soal:

Bagaimana hasil tes HIV pasien tersebut ?


Pilihan Jawaban :
A. Positif
B. Invalid
C. Valid
D. tidak perlu diulang
E. Negatif

Kunci Jawaban: B
Referensi:
Nama pembuat dr. Woro Umi Ratih, Sp.PK
Institusi/bagian AAK Manggala

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)

5
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang calon mahasiwa ATLM datang ke laboratorum dan melakukan pemeriksaan
laboratorium sebagai syarat untuk diterima di perguruan tinggi yang dituju. Pemeriksaan
yang dilakukan adalah untuk mengetahui infeksi hepatitis B yang dilakukan dengan
metoda ELISA. Hasil pemeriksaan mahasiwa tersebut adalah OD 1,124 dengan nilai
cutoff 0,235.

Pertanyaan soal:

Apakah interpretasi hasil pemeriksaan tersebut ?


Pilihan Jawaban :
A. Positive
B. Negative
C. Invalid
D. Valid
E. Perlu di ulang

Kunci Jawaban: A
Referensi:
Nama pembuat dr. Woro Umi Ratih, Sp.PK
Institusi/bagian AAK Manggala

ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur

6
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang kedokter dengan keluhan demam, nafsu makan turun dan kutil kelamin.
Pasien dirujuk ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan.

Pertanyaan soal:
Apakah jenis pemeriksaan yang harus dilakukan oleh analis?

Pilihan Jawaban :
A. RF
B. TPHA
C. VDRL
D. Tubex
E. ELISA
F.
Kunci Jawaban: B
Referensi: Baratawidjaja, K., G & Rengganis, I., 2010., Imunologi Dasar, Edisi ke 9,
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Nama pembuat Barinta Widaryanti, M. Biotech
Institusi/bagian AAK Manggala

ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 1. Mawas diri dan pengembangan diri
2. Komunikasi efektif
3. Pengelolaan informasi
4. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
5. Keterampilan Laboratorium Medik
6. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien

7
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita datang kedokter untuk tes kehamilan, dokter meminta laboratorium untuk
melakukan tes, dilaboratorium tersebut tersedia HCG Rapid test

Pertanyaan soal:
Apakah jenis sampel yang sesuai untuk tes tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Urin pagi
B. Urin sewaktu
C. Urin 12 jam
D. Urin 24 jam
E. Urin puasa
Kunci Jawaban: A
Referensi: Baratawidjaja, K., G & Rengganis, I., 2010., Imunologi Dasar, Edisi ke 9,
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Nama pembuat Barinta Widaryanti, M. Biotech
Institusi/bagian AAK Manggala

ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Psikomotor
6. Afektif
Tinjauan 3 3. Recall
Sifat 4. Reasoning

8
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pasca analitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksaan 10. Parasitologi
11. Mikrobiologi (Bakteriologi)
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan deman lebih dari 7 hari, suhu tubuh tidak
menentu disertai keluhan nyeri perut dan mual. Dokter memberikan rujukan ke laboratorium
untuk melakukan pemeriksaa.

Pertanyaan soal:
Jenis pemeriksaan apakah yang sesuai untuk kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. NS 1
B. ICT
C. Widal
D. Tubex
E. Mantoux
Kunci Jawaban: C
Referensi: Baratawidjaja, K., G & Rengganis, I., 2010., Imunologi Dasar, Edisi ke 9,
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Nama pembuat Barinta Widaryanti, M. Biotech
Institusi/bagian AAK Manggala

9
ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Ketrampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Pasien
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Seorang ibu menggandeng seorang anak perempuan berusia 5 tahun masuk ke sebuah ruang praktek
dokter. Ibu tersebut mengeluhkan seringnya si anak terkena gatal-gatal di seluruh tubuhnya. Banyak
dijumpai bintik-bintik kecil kemerahan menyebar di kulit dari mulai tangan, kaki, badan sampai ke
wajahnya. Kadang juga bintik tersebut meluas dengan permukaan yang lebih tinggi dari kulit sekitarnya
yang normal dan kemerahan. Hal tersebut sudah terjadi sekitar 2 hari dan sering sekali kambuh setiap
anaknya memakan telur dan ikan laut.

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apa yang akan dilakukan pada anak tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. CRP
b. RF
c. Tubex TF
d. TPHA
e. Uji tusuk kulit

Kunci Jawaban: E
Referensi: Rittenhouse-Olson,Kate.2016.Imunologi dan Serologi Klinis Modern untuk
Kedokteran dan Analis Kesehatan (MLT/MCT). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Ketrampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Pasca Analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) : -

Pertanyaan soal:
Uji penapisan awal dilakukan secara cepat untuk mengetahui antibodi terhadap penyakit HIV dengan
metode assay imun kualitatif teknologi melalui aliran dan dapat dilakukan pada sampel darah, plasma,
atau eksudat oral. Bagaimana interpretasi hasil positif uji tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Timbul garis merah pada tanda “C” dan “T”
b. Timbul garis merah hanya pada tanda “C”
c. Timbul garis merah hanya pada tanda “T”
d. Tidak timbul garis merah pada tanda “C” dan “T”
e. Timbul aglutinasi pada tanda “T”
Kunci Jawaban: A
Referensi: Rittenhouse-Olson,Kate.2016.Imunologi dan Serologi Klinis Modern untuk
Kedokteran dan Analis Kesehatan (MLT/MCT). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Pre-analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Pasien
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette)
Seorang model pria untuk majalah GQ datang ke Dokter sesudah sesi pemotretan untuk perusahaan
perhiasaan Amerika. Dia telah melakukan pemotretan dengan memakai anting, gelang dan kalung emas
14 karat. Seluruh area ini mengalami ruam 48 jam sesudah sesi pemotretan. Ruam ini disebabkan oleh
sel T.

Pertanyaan soal:
Apa yang terjadi pada pria muda di atas ?

Pilihan Jawaban :
a. Reaksi hipersensitivitas tipe I
b. Reaksi hipersensitivitas tipe II
c. Reaksi hipersensitivitas tipe III
d. Reaksi hipersensitivitas tipe IV
e. Reaksi hipersensitivitas tipe V
Kunci Jawaban: D
Referensi: Baratawidjaja, Karnen Garna dan Iris Rengganis. 2014. Imunologi Dasar Edisi
ke-11 (cetakan ke-2). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Pre-analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Pasien
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) : -

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan Antibodi apa yang berkaitan dengan infeksi virus dengue ?

Pilihan Jawaban :
a. IgA dan IgE
b. IgM dan IgG
c. IgD dan IgE
d. IgG dan IgA
e. IgM dan IgD
Kunci Jawaban: B
Referensi: Baratawidjaja, Karnen Garna dan Iris Rengganis. 2014. Imunologi Dasar Edisi
ke-11 (cetakan ke-2). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Pre-analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Pasien
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) : -

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan Antibodi apa yang berkaitan dengan infeksi bakteri Salmonella thypi ?

Pilihan Jawaban :
a. IgA dan IgE
b. IgD dan IgE
c. IgM dan IgG
d. IgG dan IgA
e. IgM dan IgD
Kunci Jawaban: C
Referensi: Baratawidjaja, Karnen Garna dan Iris Rengganis. 2014. Imunologi Dasar Edisi
ke-11 (cetakan ke-2). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Ketrampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Metode
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) : -

Pertanyaan soal:
Metode apa yang digunakan dalam pemeriksaan TPHA untuk mengetahui adanya antibodi yang terbentuk
akibat adanya infeksi bakteri Treponema Pallidum ?
Pilihan Jawaban :
a. Direct Hemaglutination Assay
b. Late Hemaglutination Assay
c. Spesific Hemaglutination Assay
d. Non Spesific Hemaglutination Assay
e. Indirect Hemaglutination Assay
Kunci Jawaban: E
Referensi: Rittenhouse-Olson,Kate.2016.Imunologi dan Serologi Klinis Modern untuk
Kedokteran dan Analis Kesehatan (MLT/MCT). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Ketrampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Reasoning
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Metode
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) :
Seorang pasien anak datang menemui Dokter di Puskesmas Kebondalem dengan keluhan nyeri pada saat
menelan makanan pada bagian tenggorokan. Dia disarankan melakukan pemeriksaan laboratorium.

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apa yang akan dilakukan ?
Pilihan Jawaban :
a. ASTO
b. CRP
c. RF
d. Fertitex Mono
e. Widal Slide
Kunci Jawaban: A
Referensi: Kresno,Siti Boedina.2001.Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium edisi
keempat. FK Universitas Indonesia.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Metode
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) : -

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan Antibodi apa yang berkaitan dengan infeksi cacing yang dapat menimbulkan spasme usus
tempat cacing hidup ?

Pilihan Jawaban :
a. IgA
b. IgD
c. IgM
d. IgE
e. IgG
Kunci Jawaban: D
Referensi: Baratawidjaja, Karnen Garna dan Iris Rengganis. 2014. Imunologi Dasar Edisi
ke-11 (cetakan ke-2). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Metode
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) : -

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan Antibodi apa yang berkaitan dengan infeksi sekunder oleh mikroorganisme ?
Pilihan Jawaban :
a. IgA
b. IgD
c. IgM
d. IgE
e. IgG
Kunci Jawaban: E
Referensi: Baratawidjaja, Karnen Garna dan Iris Rengganis. 2014. Imunologi Dasar Edisi
ke-11 (cetakan ke-2). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Metode
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) : -

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan Antibodi apa yang berkaitan dengan infeksi primer oleh mikroorganisme ?
Pilihan Jawaban :
a. IgA
b. IgD
c. IgM
d. IgE
e. IgG
Kunci Jawaban: C
Referensi: Baratawidjaja, Karnen Garna dan Iris Rengganis. 2014. Imunologi Dasar Edisi
ke-11 (cetakan ke-2). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Ketrampilan Laboratorium Medik
Area Kompetensi
Tinjauan 2 Kognitif
Domain
Tinjauan 3 Recall
Sifat
Tinjauan 4 Pasca Analitik
Tahap Pemeriksaan
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Sasaran

Tinjauan 6 Imunoserologi
Kelompok
Pemeriksaan

Kasus (vignette) : -

Pertanyaan soal:
Bagaimana interpretasi hasil positif untuk pemeriksaan HbsAg secara cepat kromatografi immunoassay ?

Pilihan Jawaban :
a. Timbul garis merah hanya pada tanda “C”
b. Timbul garis merah pada tanda “C” dan “T”
c. Timbul garis merah hanya pada tanda “T”
d. Tidak timbul garis merah pada tanda “C” dan “T”
e. Timbul aglutinasi pada tanda “T”
Kunci Jawaban: B
Referensi: Kresno,Siti Boedina.2001.Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium edisi
keempat. FK Universitas Indonesia.
Nama pembuat Fitrianingsih, M.Si.Med
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita yang terlambat datang bulan, ingin memastikan apakah dirinya hamil atau tidak.
Lewat pemeriksaan urin yang dilakukan sendiri di rumah menggunakan test pack, didapatkan
hasil timbulnya warna merah pada garis kontrol dan juga timbul warna merah pada garis test.

Pertanyaan soal:
Apa yang terjadi sehingga timbul warna merah pada garis test ?

Pilihan Jawaban :
a. Terjadinya ikatan antara HCG pada urin sebagai antibodi dengan anti-HCG sebagai
antigen.
b. Terjadinya kompleks ikatan antara HCG pada urin sebagai antigen dengan anti HCG-1
dan anti HCG-2 yang mengaktifkan enzim sehingga terjadi perubahan warna.
c. Terjadinya ikatan antara HCG sebagai antigen yang terdapat pada urin dengan anti HCG-
1 pada garis T.
d. Terjadinya ikatan antara HCG sebagai antigen yang terdapat pada urin dengan anti HCG-
2 pada garis T.

Kunci Jawaban: b. Terjadinya kompleks ikatan antara HCG pada urin sebagai antigen
dengan anti HCG-1 dan anti HCG-2 yang mengaktifkan enzim sehingga
terjadi perubahan warna.

Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.


FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang anak menderita panas tinggi, mual, pusing, nyeri tulang, dokter menduga anak tersebut
terinfeksi virus dengue. Untuk memastikan diagnosanya dokter menyarankan untuk melakukan
tes darah.
Pertanyaan soal:
Komponen yang penting di periksa diantaranya adalah :

Pilihan Jawaban :
a. IgM
b. IgM, IgG
c. IgM, IgG dan trombosit
d. IgM, IgG dan hemoglobin

Kunci Jawaban: c. IgM, IgG dan trombosit


Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.
FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang calon TKI yang akan berangkat ke luar negri menjalani test Hepatitis yang merupakan
salah satu syarat dari Depnaker.

Pertanyaan soal:
Pada tes hepatitis, infeksi akut ditandai dengan ditemukannya komponen ....

Pilihan Jawaban :
a. HbsAg
b. HbcAg
c. HbeAg
d. Anti Hbs

Kunci Jawaban: a. HbsAg

Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.


FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan demam tinggi di sore hari selama 7 hari,
disertai diare kemudian obstipasi. Dokter curiga menderita tyfoid.

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosa dokter adalah :
Pilihan Jawaban :
a. Tes Widal d. Tes ASTO
b. Tes VDRL e. Tes CRP
c. Tes TPHA

Kunci Jawaban: a.Tes Widal


Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.
FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Wanita yang ingin memastikan kehamilannya, bisa memeriksakan sampel ke laboratorium untuk
mendeteksi ada tidaknya hormon HCG.

Pertanyaan soal:
Sampel apakah yang bisa dideteksi ?

Pilihan Jawaban :
a. Urin
b. Darah
c. Urin dan darah
d. serum
Kunci Jawaban: c.urin dan darah
Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.
FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang homoseksual datang ke dokter dengan keluhan antara lain nafsu makan berkurang,
lidahnya berwarna putih. Pria tersebut ingin memastikan apakah dia sudah terinfeksi HIV atau
bahkan sudah menderita AIDS.
Pertanyaan soal:
Salah satu cara untuk mendeteksi seseorang sudah menderita AIDS dengan pemeriksaan :

Pilihan Jawaban :
a. Sel CD 8
b. Sel CD 4
c. Sel limfosit
d. Sel monosit
Kunci Jawaban: b. sel CD 4
Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.
FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang anak menderita demam tinggi, pusing dan mual. Kebetulan di tempat tinggal anak
tersebut sedang terjadi KLB Demam Berdarah, sehingga si ibu ingin segera memastikan apakah
anaknya terinfeksi virus Dengue.

Pertanyaan soal:
Jenis pemeriksaan apakah yang bisa dikerjakan untuk memastikan seseorang menderita DB sejak
panas di hari pertama ?

Pilihan Jawaban :
a. NS 1
b. NS 7
c. IgM
d. IgG

Kunci Jawaban: a. NS 1

Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.


FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang perempuan berobat ke dokter kulit dan kelamin dengan menceritakan keluhan bahwa
dahulu pernah mengalami luka di alat kelamin tapi sudah sembuh, saat ini lukanya kambuh
bahkan tumbuh kutil di kelaminnya dan di daerah telapak tangan dan kaki timbul ruam. Dokter
mendiagnose perempuan tersebut menderita sifilis.

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apa yang bisa menegakkan diagnosa dokter tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. TPHA
b. Widal
c. HCG
d. CRP

Kunci Jawaban: a. TPHA

Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.


FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Psikomotor
6. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksaan 10. Parasitologi
11. Mikrobiologi (Bakteriologi)
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita muda mengalami keguguran beberapa kali. Dia memeriksakan diri ke dokter dan
dirujuk untuk melakukan pemeriksaan toxoplasmosis untuk memastikan ada tidaknya antibodi
terhadap Toxoplasma dengan pemeriksaan aglutinasi indirect.
Pertanyaan soal:
Hasil pemeriksaan bisa dikatakan negatif dan penyebabnya adalah parasit lain apabila di dapat
hasil titernya :
Pilihan Jawaban :
a. < 1 : 16
b. 1 : 16
c. 1 : 32
d. > 1 : 64

Kunci Jawaban: b. 1 : 16

Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.


FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 7. Kognitif
Domain 8. Psikomotor
9. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki datang ke dokter dimana dengan keluhan demam, badan terasa sakit, lemah,
letih, nafsu makan berkurang. Gejala yang disampaikan pada dokter masih kurang member
informasi tentang penyakit apa yang diderita. Agar mendapatkan informasi yang lengkap dan
jelas maka dokter minta pada suatu laboratorium untuk diperiksa CRP.

Pertanyaan soal:
Apakah tujuan pemeriksaan CRP dilakukan ?

Pilihan Jawaban :

a. Mengetahui adanya inflamasi d. Diagnosa muntaber


b. Diagnosa tifus e. Diagnosa demam berdarah
c. Diagnosa sifilis

Kunci Jawaban: a.Mengetahui adanya inflamasi


Referensi: Kresno, S.B. 2010. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.
FK.UI.
Nama pembuat Dewi Sulistyawati
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
DRAFT SOAL UKOM AIPTAKI REGIONAL IV
AKADEMI ANALIS KESEHATAN 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
BIDANG KIMIA KLINIK

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Recall
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang pasien perempuan dengan usia 40 tahun dianjurkan dokter untuk memeriksakan urin
rutin. Hasil pemeriksaan didapatkan urin berwarna kemerahan dan agak keruh .

Pertanyaan Soal:
Unsur apa yang paling dominan ditemukan dalam sedimen urin tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Kalsium oksalat
b. Ephitel
c. eritrosit
d. Silinder lekosit
e. Kalsium fosfat
Kunci Jawaban: C
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Analitik
Tinjauan 5 Metode
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang pasien wanita datang ke laboratorium klinik dengan membawa pengantar dari dokter
untuk melakukan pemeriksaan urin rutin dengan diagnosa kelainan faal hepar. Warna urin
pasien tersebut berwarna coklat seperti teh. Sehingga pemeriksaan harus dilanjut dengan
pemeriksaan urin khusus.

Pertanyaan Soal:
Pemeriksaan apakah yang sesuai dengan kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Protein esbach
b. Bilirubin
c. Benda keton
d. Darah samar
e. Kalsium

Kunci Jawaban: B
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Analitik
Tinjauan 5 Metode
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis sedang dinas pagi di sebuah laboratorium, menerima pasien seorang laki-laki
berumur 53 tahun dengan mempunyai riwayat sakit ginjal, dokter meminta pemeriksaan fungsi
ginjal

Pertanyaan Soal:
Parameter apakah yang biasa digunakan untuk mendiagnosa adanya penyakit diatas ?

Pilihan Jawaban :
a. Glukosa darah
b. Cholesterol
c. Total protein
d. Ureum
e. SGOT/SGPT

Kunci Jawaban: D
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Psikomotor
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Tinjauan 5 Specimen
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang pasien wanita dengan usia 40 tahun di diagnosa menderita ISK. Dokter menganjurkan
pasien untuk melakukan pemeriksaan urin rutin

Pertanyaan Soal:
Spesimen urin seperti apa yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan ini ?

Pilihan Jawaban :
a. Urin pagi pertama dan porsi tengah
b. Urin 24 jam
c. Urin sewaktu
d. Urin postprandial
e. Urin tampung

Kunci Jawaban: A
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis dari laboratorium klinik atas permintaan dokter melakukan pemeriksaan urin
rutin terhadap berat jenis dengan menggunakan urinometer. Sebelumnya didapatkan data
pemeriksaan urin kekuningan, agak keruh, reaksi Benedict +1 dan reaksi Bang +2, suhu tera
27OC dan suhu urin 30 OC dan berat jenis pada urinometer 1.015.

Pertanyaan Soal:
Berapa berat jenis sebenarnya dari urin tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. 1.016
b. 1.020
c. 1.021
d. 1.023
e. 1.024

Kunci Jawaban: A
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Recall
Tinjauan 4 Analitik
Tinjauan 5 Metode
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis sedang dinas pagi di sebuah laboratorium klinik swasta, menerima pasien
seorang ibu hamil berumur 30 tahun dengan riwayat mempunyai penyakit lever, dokter
meminta pemeriksaan fungsi lever.

Pertanyaan Soal:
Parameter apakah yang biasa digunakan untuk mendiagnosa penyakit diatas ?

Pilihan Jawaban :
a. Glukosa
b. Cholesterol
c. Bilirubin
d. Uric acid
e. Ureum

Kunci Jawaban: C
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Psikomotor
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Tinjauan 5 Specimen
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun penderita Diabetes Mellitus datang ke laboratorium
dengan membawa pengantar dari dokter untuk pemeriksaan HbA1c. Analis di laboratorium
melakukan pengambilan spesimen darah dari pasien tersebut untuk dilakukan pemeriksaan.

Pertanyaan Soal:
Bahan pemeriksaan apakah yang sebaiknya dipakai pada pemeriksaan tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Serum
b. Darah arteri
c. Plasma heparin
d. Plasma EDTA
e. Whole blood

Kunci Jawaban: E
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Recall
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis melakukan pemeriksaan cairan pleura dari seorang pasien yang oleh dokter
diduga tuberculosis. Sampel yang diperoleh sebanyak 0,5 liter dan menyerupai serum dengan
jumlah fibrin dan sel yang cukup banyak.

Pertanyaan Soal:
Termasuk jenis apakah cairan tersebut di atas?

Pilihan Jawaban :
a. Transudat
b. Eksudat bening
c. Eksudat fibrosa
d. Eksudat purulent
e. Eksudat hemoragik

Kunci Jawaban: B
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Afektif
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis laboratorium klinik melakukan pemeriksaan profil lipid. Hasil didapat kolesterol
total 196 mg/dl, HDL 57 mg/dl dan trigliserida 460 mg/dl. Untuk nilai LDL dilakukan dengan
perhitungan (rumus Friedewald).

Pertanyaan Soal:
Bagaimana pelaporan nilai LDL dari pemeriksaan di atas?

Pilihan Jawaban :
a. Dapat dihitung, nilai LDL adalah 139 mg/dl
b. tidak dapat dihitung, karena nilai trigliserida >400 mg/dl
c. Dapat dihitung, nilai LDL adalah 159 mg/dl
d. Tidak dapat dihitung, karena nilai trigliserida >300 mg/dl
e. Dapat dihitung, nilai LDL adalah 56,6 mg/dl

Kunci Jawaban: B
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Psikomotor
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang pasien laki-laki datang untuk memeriksakan spermanya. Sampel didapatkan dengan
cara masturbasi. Setalah dilakukan pemeriksaan hasil morfologi sperma < 50%.

Pertanyaan Soal:
Bagaimana hasilnya dari ksesimpulan hasilnya?

Pilihan Jawaban :
a. Aspermia
b. Azoospermia
c. Hipersperma
d. Teratozoospermia
e. Semua jawaban salah

Kunci Jawaban: D
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Nanies Chandrawati
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Psikomotor
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis mengevaluasi hasil pemeriksaan gula darah yg sangat meningkat dari seorang
pasien DM yang rutin melakukan kontrol kadar gula. Dari penelusuran proses analisa
ditemukan serum yg diperiksa mengalami hemolisis ringan. Analis tersebut selanjutnya
meminta pengambilan spesimen dan pemeriksaan ulang.

Pertanyaan Soal:
Apakah alasan yang membenarkan tindakan analis tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Peningkatan terjadi akibat keluarnya glukosa intrasel
b. Pertambahan intensitas warna spesimen
c. Terjadinya hemokonsentrasi saat sampling
d. Keterlibatan enzim intrasel dalam reaksi warna
e. Perubahan komponen kimia tertentu menghasilkan glukosa
Kunci Jawaban: A
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Faiza Munabari
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Specimen
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang pasien yang didiagnosis malaria berat dirujuk untuk melakukan pemeriksaan darah
dan urin. Dari pemeriksaan urinalisa didapatkan hasil uji benzidin base metode dipstik +3, hal
ini bertentangan dengan hasil pemeriksaan sedimen yang mendapatkan jumlah eritrosit hanya
0-1/LPK.

Pertanyaan Soal:
Apakah alasan yang dapat menjelaskan fakta hasil diatas?

Pilihan Jawaban :
a. eritrosit tidak mengendap saat disentrifus
b. eritrosit lisis pada saat sentrifugasi
c. urin mengandung hemoglobin yang tinggi tapi rendah eritrosit
d. eritrosit mengkerut dan dibaca sebagai lekosit
e. eritrosit kehilangan hemoglobin sehingga sulit dibaca

Kunci Jawaban: C
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Faiza Munabari
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Psikomotorik
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Tinjauan 5 Pasien
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang wanita berusia 35 tahun dengan berat badan 80 kg dengan tekanan darah 150/90
mmHg. Dokter meminta dilakukan pemeriksaan profil lipid terhadap pasien tersebut.

Pertanyaan Soal:
Apakah pemeriksaan profil lipid yang membutuhkan puasa sebelum pengambilan spesimen?

Pilihan Jawaban :
A. Cholestrol
B. Trigliserida
C. HDL
D. LDL
E. Lemak total

Kunci Jawaban: B
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Faiza Munabari
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Reasioning
Tinjauan 4 Analitik
Tinjauan 5 Prosedur
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis atas permintaan dokter sedang melakukan pemeriksaan urin rutin terhadap
berat jenis dengan menggunakan urinometer. Sebelumnya didapatkan data pemeriksaan urin
tidak berwarna, agak keruh, suhu tera 26OC dan suhu urin 32OC dan berat jenis pada
urinometer 1.012.

Pertanyaan Soal:
Berapa berat jenis sebenarnya dari urin sampel tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. 1.011
b. 1.012
c. 1.013
d. 1.014
e. 1.015

Kunci Jawaban: D
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Faiza Munabari
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Keterampilan Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Tinjauan 5 Specimen
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Analis yang bekerja di suatu laboratorium menerima sampel berupa urin yang berasal dari
ruangan pada Suatu Rumah Sakit. Setelah diterima ternyata ada pekerjaan lain yang harus
dikerjakan dulu, maka sampel urin tersebut harus ditunda.

Pertanyaan Soal:
Bagaimana penyimpanan urin tersebut agar tidak rusak?

Pilihan Jawaban :
a. Disimpan pada suhu kamar
b. Disimpan pada almari es pada suhu 4 derajat celcius
c. Disimpan pada suhu -20 derajat Celcius
d. Disimpan pada suhu -80 derajat celcius
e. Disimpan pada suhu 0 derajat celcius

Kunci Jawaban: B
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Faiza Munabari
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Recall
Tinjauan 4 Preanalitik
Tinjauan 5 Pasien
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Pada suatu hari seorang analis di laboratorium rumah sakit , datang rujukan dari laboratorium
swasta berupa darah dimana pemeriksaan yang diminta adalah kreatinin. Segera serum
dipisahkan dengan bekuan darah dan alat-alat yang diperlukan serta reagen disiapkan. Setelah
diperiksa ternyata hasilnya kreatinin darah hasilnya lebih tinggi dari angka normal.

Pertanyaan Soal:
Organ apakah yang mengalami kerusakan apabila hasil pemeriksaan kreatinin darah ternyata
lebih tinggi dari kadar kreatinin darah orang yang normal ?

Pilihan Jawaban :
a. Ginjal
b. Hepar
c. Lever
d. Paru-paru
e. Pankreas

Kunci Jawaban: A
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Faiza Munabari
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Recall
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis di laboratorium rumah sakit , menerima pengantar dari pasien untuk
pemeriksaan urin lengkap. Setelah disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
Pada pemeriksaan sedimen ditemukan unsur organic dan unsure anorganik yang ada di dalam
urin pasien tersebut.

Pertanyaan Soal:
Yang termasuk ke dalam unsur –unsur anorganik pada sedimen urin adalah?

Pilihan Jawaban :
a. Eritrosit
b. Leukosit
c. Kristal Ca-oxalat
d. Silinder
e. Spermatozoa

Kunci Jawaban: C
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Faiza Munabari
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Recall
Tinjauan 4 Analitik
Tinjauan 5 Metode
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis sedang dinas di sebuah laboratorium, menerima pasien seorang laki-laki
berumur 40 tahun dengan riwayat mempunyai penyakit lever, dokter meminta pemeriksaan
fungsi lever.

Pertanyaan Soal:
Parameter apakah yang biasa digunakan untuk mendiagnosa penyakit lever ?

Pilihan Jawaban :
a. Trigliserid
b. Cholesterol
c. Uric acid
d. SGOT/SGPT
e. Creatinin

Kunci Jawaban: D
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Faiza Munabari
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 19
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Recall
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang analis mendapat permintaan untuk melakukan pemeriksaan urin rutin.
Pada pemeriksaan sedimen urin didapatkan unsur seperti ini :

Pertanyaan Soal:
Apakah unsur diatas ?

Pilihan Jawaban :
a. Kristal Ca Oxalat
b. Kristal Ca Phosphat
c. Kristal Tyrosin
d. Kristal Triple Phosphat
e. Kristal Amorf Phosphat

Kunci Jawaban: B
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Fransisca Pramesshinta H
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal 20
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Pasca analitik
Tinjauan 5 Interpretasi Hasil
Tinjauan 6 Kimia Klinik
Soal
Seorang pasien datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan analisa sperma. Hasil
pemeriksaan didapatkan :
Jumlah sperma : 15 juta / ml
Motilitas = 40 %
Morfologi = 60 %

Pertanyaan Soal:
Apakah intepretasi hasilnya ?

a. Pilihan Jawaban : Oligozoospermia


b. Nekrozoospermia
c. Oligoteratozoospermia
d. Oligoasthenozoospermia
e. Oligoasthenoteratozoospermia

Kunci Jawaban: D
Ganda Soebrata. 2009. Penuntun Laboratorium
Referensi: Klinik.EGC.Jakarta
Nama Pembuat Fransisca Pramesshinta H
Institusi/bagian AAK 17 Agustus 1945 Semarang
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang lulusan DIII analis kesehatan bekerja di laboratorium klinik mandiri/swasta dengan kategori
laboratorium madya. Suatu ketika datanglah seorang pasien dengan pengantar untuk pemeriksaan
glukosa darah. Kebetulan pasien tersebut tinggal satu komplek dengan analis. Hasil tes darah puasa
menunjukkan kadar 180 mg/dL. Pada saat amplop hasil diberikan, pasien menanyakan kepada analis
tentang hasil tersebut.

Pertanyaan Soal:

Apa tindakan analis yang benar ?

Pilihan Jawaban :
A. Menganjurkan pasien membawa hasil tersebut ke dokter pengirim supaya mendapat
penjelasan dan penanganan yang tepat
B. Membuka amplop, menjelaskan bahwa hasil tes dan menyuruhnya segera ke dokter
C. Mengambil arsip hasil tes laboratorium lalu menyatakan pasien menderita diabetes
mellitus
D. Tanpa membuka amplop, ia langsung memberitahu bahwa hasil tes tidak normal karena
ia masih ingat hasil analisis darah yang dikerjakannya.
E. Menyarankan pasien membeli obat diabetes ke toko obat terdekat karena ia tahu kadar
glukosa darah tetangganya tersebut tinggi.

Kunci Jawaban: A

Referensi:
Nama Pembuat Murdinah, AMAK
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang pasien perempuan atas rujukan dokter diminta memeriksakan sedimentasi urin. Berdasarkan
hasil pemeriksaan rutin didapatkan data pemeriksaan urin berwarna kehijauan, agak keruh, pH 6,3 dan
BJ 1.021. Sampel urin ditampung dalam tabung sentrifuse disentrifugasi dengan kecepatan 1500 rpm
selama 5 menit. Filtrat dibuang dan sedimentasi dibuat preparat.

Pertanyaan Soal:

Jenis Kristal apakah yang paling banyak ditemukan dalam sampel urin tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Kalsium oksalat
B. Triple pospat
C. Asam urat
D. Kalsium karbonat
E. Kalsium fosfat

Kunci Jawaban: A

Referensi:
Nama Pembuat Murdinah, AMAK
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.
Soal

Seorang pasien laki-laki 36 tahun diminta memeriksakan cairan sperma oleh dokter dan diberikan
informasi yang benar tentang persiapan, pengambilan, penampungan dan pengantaran sampel. Pada
waktu yang ditentukan sampel diterima jam 09.00 WIB dalam wadah lebar dan tertutup

Pertanyaan Soal:

Proses pemeriksaan manakah yang paling tepat untuk dapat memberikan hasil yang akurat ?

Pilihan Jawaban :
A. Pemeriksaan harus segera dimulai pada jam 09.00 WIB
B. Pemeriksaan dapat segera dimulai setelah jam 09.20 WIB
C. Pemeriksaan dapat segera dimulai setelah jam 10.20 WIB
D. Pemeriksaan harus dapat diselesaikan dalam waktu 20 menit
E. Pemeriksaan harus dapat diselesaikan dalam waktu 60 menit

Kunci Jawaban: B

Referensi:
Nama Pembuat Murdinah, AMAK
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang analis melakukan pemeriksaan protein dalam urin pasien atas permintaan dokter yang
didiagnosa menderita Multiple myeloma. Sebagai tes penyaring digunakan metode carik celup dengan
hasil pemeriksaan proteinuri negatif, sehingga metode harus dikonversi dengan metode didih Bang

Pertanyaan Soal:

Pada kasus tersebut alasan apakah yang paling tepat dilakukan konversi metode ?

Pilihan Jawaban :
A. Metode carik celup hanya sensitive terhadap globulin
B. Metode carik celup hanya sensitive terhadap albumin
C. Metode carik celup hanya sensitive terhadap hemoglobin
D. Metode carik celup hanya sensitive terhadap mukoprotein
E. Metode carik celup hanya sensitive terhadap bence jones protein

Kunci Jawaban: B

Referensi:
Nama Pembuat Murdinah, AMAK
Institusi/bagian AAK MANGGALA
ID soal KIMIA KLINIK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita mengeluh perutnya semakin buncit, mudah memar, sering buang air kecil,
minumnya lebih banyak dari biasanya, sering mimisan, skera mata kekuningan dan suami
menyatakan kalau bau mulut dan bau badan istrinya tidak sedap serta berat badannya menurun
karena nafsu makan berkurang.
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan laboratorium yang tepat untuk mendukung diagnosa tersebut adalah?

Pilihan Jawaban :
a. PP test
b. Total protein
c. Glukosa sewaktu
d. Liver Fungsi Test
e. Renal Fungsi Test
Kunci Jawaban: d. Liver Fungsi Test

Referensi: GLP
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal KIMIA KLINIK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein total dan albumin atau
globulin. Ada cara mudah untuk menetapkan kadar protein total yaitu berdasarkan pembiasan
cahaya oleh protein yang larut dalam serum.
.
Pertanyaan soal:
Penetapan ini sebenarnya mengukur kadar?

Pilihan Jawaban :
a. Ion organik terlarut
b. Elektron terlarut
c. Hidrogen
d. Nitrogen
e. Fe2+
Kunci Jawaban: d. Nitrogen
Referensi: GLP
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal KIMIA KLINIK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki peminum alkohol sejak 5 tahun yang lalu mempunyai keluhan sakit didaerah
persendian, bila dipijat semakin nyeri dan berwarna kemerahan.

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk orang tersebut guna membantu diagnosa dokter adalah
Pilihan Jawaban :
a. Triglicerida
b. Cholesterol
c. Asam Urat
d. ASTO
e. SGPT
Kunci Jawaban: c. Asam Urat

Referensi: GLP
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal KIMIA KLINIK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang anak perempuan mempunyai berat badan kurang dari normal, akhir-akhir ini
sering berkeringat dimalam hari disertai demam sejak 2 bln yang lalu dan batuk yang
tidak sembuh-sembuh.
Pertanyaan soal:
pemeriksaan laboratorium yang anda rekomendasikan adalah?
Pilihan Jawaban :
a. Total protein
b. Albumin
c. SGPT
d. TIBC
e. ALP
Kunci Jawaban: d. TIBC
Referensi: GLP
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal KIMIA KLINIK
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang dengan muka dan tubuh yang bengkak-bengkak, kelihatan lemah,
bahkan sering pingsan ketika melakukan pekerjaan berat. Dia mengeluh sering kesakitan di
daerah pinggang dan sering mengkonsumsi obat-obatan dan jamu diwarung dari beberapa
tahun yang lalu, hasil pemeriksaan HB sering rendah, SGOT & SGPT normal.

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah?

Pilihan Jawaban :
a. Albumin
b. Glukosa
c. LFT
d. ALP
e. RFT

Kunci Jawaban: e. RFT


Referensi: GLP
Nama pembuat Subur Wibowo, S.SiT
Institusi/bagian AAK Pekalongan
ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan cairan pleura atas permintaan dokter pada seorang pasien yang diduga tuberculosis.
Didapatkan cairan menyerupai serum darah sejumlah 1 liter dengan sedikit jumlah fibrin dan sel.
Pertanyaan soal:
Apakah jenis cairan tersebut di atas ?
Pilihan Jawaban :
A. transudat
B. Eksudat bening
C. Eksudat fibrosa
D. Eksudat purulent
E. Eksudat hemoragik
Kunci Jawaban: D
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pasien laki-laki usia 50 tahun rawat inap yang mengalami gangguan keseimbangan cairan elektrolit dan
asam basa, dokter merujuk ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan elektrolit dengan sampel dari
plasma.
Pertanyaan soal:
Apakah antikoagulan yang dipakai untuk pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. EDTA
B. Natrium sitrat
C. Heparin
D. Natrium fluoride
E. Double oksalat
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemeriksaan urin rutin dan pada hasil pemeriksaan sedimen urin ada beberapa unsur yang dilaporkan
dengan satuan lapang pandang kecil (LPK) dan beberapa unsure ada yang yang menggunakan lapang
pandang besar (LPB)
Pertanyaan soal:
Apakah yang dimaksud dengan menggunakan miskroskop perbesaran lapang pandang kecil ?
Pilihan Jawaban :
A. Obyektif 10 X
B. Obyektif 40 X
C. Okuler 5 X
D. Okuler 10 X
E. Okuler 15 X
Kunci Jawaban: A
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien laki-laki 36 tahun diminta memeriksakan cairan sperma oleh dokter dan diberikan
informasi benar tentang persiapan, pengambilan, penampungan dan penyerahan sampel. Pada waktu yang
ditentukan sampel diterima jam 09.00 WIB dalam wadah lebar dan tertutup.
Pertanyaan soal:
Proses pemeriksaan manakah yang paling tepat untuk dapat memberikan hasil yang akurat ?
Pilihan Jawaban :
A. Segera dimulai pada jam 09.00 WIB
B. Segera dimulai setelah jam 09.20 WIB
C. Setelah jam 10.20 WIB
D. Diselesaikan dalam waktu 20 menit
E. Diselesaikan dalam waktu 60 menit
Kunci Jawaban: E
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan protein dalam urin pasien atas permintaan dokter yang didiagnosa menderita Multiple
myeloma. Sebagai tes penyaring digunakan metode carik celup dengan hasil pemeriksaan protein urin
negative, sehingga metode harus dikonversi dengan metode didih Bang karena metode carik celup hanya
sensitive terhadap jenis protein tertentu.
Pertanyaan soal:
Apa jenis protein tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Globulin
B. Albumin
C. Mukoprotein
D. Protein Bence Jones
E. Albumin dan Globulin
Kunci Jawaban: B
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pasien dating dengan membawa form permintaan klirens kreatinin, paien sudah membawa urin 24 jam.
Pertanyaan soal:
Data apa saja yang diperlukan untuk kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Volume urin, tinggi & berat badan, kadar ureum dan kreatinin darah
B. Volume urin, tinggi & berat badan, kadar ureum dan kreatinin urin
C. Volume urin, tinggi & berat badan, kadar kreatinin urin dan kreatinin darah
D. Volume urin, tinggi & berat badan, kadar ureum urin dan ureum darah
E. Lingkar badan, tinggi & berat badan, kadar kreatinin urin dan kreatinin darah
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Salah satu parameter pemeriksaan untuk menilai fungsi hati adalah protein total dalam darah. Metode
pemeriksaan protein total ini mempunyai reaksi yang berlangsung dalam suasana larutan alkali
menghasilkan warna ungu.
Pertanyaan soal:
Apakah nama metode pemeriksaan protein total tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Bang
B. Asam Sulfosalisilat
C. Asam asetat
D. Biuret
E. Rothera
Kunci Jawaban: D
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pria dengan usia 65 tahun datang ke laboratorium kesehatan. Bapak tersebut mengeluh bahwa ia
sering merasa haus, sering buang air kecil pada malam hari dan berat badannya turun dengan drastis.
Bapak tersebut minta supaya darahnya diperiksa tetapi ia tidak memiliki surat rujukan dari dokter.
Pertanyaan soal:
Apakah langkah yang diambil oleh petugas laboratorium dalam menghadapi bapak tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Petugas mempersilahkan bapak tersebut pergi ke dokter terlebih dulu
B. Petugas menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan glukosa darah
C. Petugas membawa bapak tersebut ke dokter konsultan yang ada di laboratorium tersebut
D. Mempersilahkan bapak tersebut puasa selama 10-12 jam baru dilakukan pemeriksaan
E. Petugas melakukan check list pemeriksaan glukosa darah dan urin
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemantapan Mutu Internal (PMI) pengujian kadar kolesterol dalam darah dengan metode baru, dan
reagen yang baru sehingga perlu dilakukan pengecek ketelitian metode tersebut.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang tepat dilakukan menghadapi hal tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Melakukan uji blanko
B. Melakukan uji spike matriks
C. Menguji blind sample
D. Membuat kurva kalibrasi
E. melakukan duplikasi sampel
Kunci Jawaban: D
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan laboratorium klinik ada banyak jenis pemeriksaan yang bisa diklasifikasikan sebagai
tes fungsi hati, fungsi ginjal, keseimbangan elektrolit, Profil lipid.
Pertanyaan soal:
Parameter apakah yang biasa digunakan untuk mendiagnosa adanya kelainan fungsi ginjal ?
Pilihan Jawaban :
A. Trigliserid
B. Alkali pospatase
C. Asam urat
D. GOT/GPT
E. Kreatinin
Kunci Jawaban: E
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 40 tahun didiagnosa dokter menderita gangguan ginjal sehingga mempunyai
nilai ambang batas ginjal terhadap glukosa yang rendah. Pasien tersebut diminta memeriksakan glukosa
darah dan glukosa urin puasa. Hasil yang diperoleh adalah glukosa darah 100 mg/dl metode
spktrofotometri dan (+2) pada glukosa urin dengan carik celup.
Pertanyaan soal:
Tindakan konfirmasi hasil pemeriksaan apakah yang seharusnya diambil oleh ATLM sebelum
mengeluarkan hasil pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Glukosa urin dengan kadar ureum darah
B. Glukosa urin dengan kadar kreatinin darah
C. Urin dengan metode spektrofotometri
D. Urin dengan metode semiotomatis
E. Urin dengan metode reduksi
Kunci Jawaban: D
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Sampel urin jika diditunda pemeriksaanya akan terjadi perubahan komponen yang ada dalam urin oleh
bakteri, sehingga jika urin disimpan dalam waktu beberapa lama maka harus menggunakan bahan
pengawet. Diantara macam-macam pengawet urin ada yang berfungsi untuk mengawetkan sedimen.
Pertanyaan soal:
Apa pengawet urin tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Toluen
B. Thymol
C. Formalin
D. Asam sulfat
E. Natrium karbonat
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Tahapan pemeriksaan laboratorium meliputi tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Tahap pra
analitik merupakan tahap yang penting dalam pemeriksaan laboratorium karena dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan diantaranya adalah sampel untuk pemeriksaan Bilirubin.
Pertanyaan soal:
Persyaratan sampel apakah yang memenuhi untuk pemeriksaan kimia klinik tersebut di atas ?
Pilihan Jawaban :
A. Tidak hemolisis
B. Tidak ikterik
C. Hemolisis
D. Tidak lipemik
E. Sampel ada bekuan
Kunci Jawaban: A
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Untuk menjamin kualitas hasil laboratorium yang baik seorang analis harus memiliki pengetahuan
tentang QC. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam QC adalah mulai dari pre analitik, analitik dan pasca
analitik. Dalam hal pemeriksaan glukosa darah untuk menegakkan diagnosis DM diperlukan pemahaman
kepada pasien untuk mempersiapkan diri dengan puasa sebelum pengambilan darah.
Pertanyaan soal:
Apa pemahaman yang demikian tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Pre analitik
B. Analitik
C. Pasca analitik
D. Semi analitik
E. Pre dan pasca analitik
Kunci Jawaban: A
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Proses pembentukan urin melibatkan organ utama ginjal dan unit fungsional yang disebut nefron. Nefron
terdiri dari glomerulus dan tubulus proksimalis, distalis dan simpai Henle. Proses yang terjadi bisa filtrasi,
ekskresi, reabsorpsi dan sekresi.
Pertanyaan soal:
Proses filtrasi darah yang masuk diginjal dilakukan oleh nefron bagian nefron mana ?
Pilihan Jawaban :
A. Glomerulus
B. Kapsul Bowmani
C. Tubulus proksimalis
D. Simpai Henle
E. Tubulus distalis
Kunci Jawaban: A
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Kreatinin merupakan produk akhir metabolism keratin yang disintesa oleh hati, ginjal dan pancreas,
kemudian akan mengalami fosforilasi membentuk fosfo-kretin yaitu senyawa penyimpan energy di otot
rangka dan otak. Kadar kreatinin darah meningkat apabila fungsi ginjal menurun.
Pertanyaan soal:
Metode pemeriksaan kadar kreatinin serum bisa menggunakan cara apa ?
Pilihan Jawaban :
A. Berthelot
B. Jaffe
C. Jendrassik-Groft
D. Nessler
E. Biuret
Kunci Jawaban: B
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Asam urat adalah produk akhir metabolism purin. Purin adalah bagian penting dari asam nukleat. Asam
urat disintesa oleh hati dengan bantuan enzim santin oksidase, kemudian diangkut oleh darah ke ginjal
untuk dikeluarkan melalui urin. Asam urat sukar larut dalam air, kalau kadar asam urat darah meningkat
mudah terjadi penimbunan asam urat pada persendian disertai rasa nyeri (Gout).
Pertanyaan soal:
Apa sifat penyakit Gout pada penderita kadar asam urat darah tinggi ?
Pilihan Jawaban :
A. Sering ditemukan pada laki-laki
B. Pasti diikuti penimbunan asam urat di bawah kulit
C. Kadar asam urat darah selalu tinggi
D. Tidak bisa disembuhkan
E. Organ tubuh yang diserang adalah kaki
Kunci Jawaban: E
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Ureum termasuk kelompok Non Protein Nitrogen (NPN) darah. Ureum merupakan hasil pengubahan
ammonia di hati dari proses deaminasi oksidatif asam amino. Kemudian ureum akan dikeluarkan tubuh
melewati ginjal. Meningkatnya kadar ureum darah disebut Uremia. Bergantung letak penyebabnya,
Uremia dibagi pre renal, renal dan pasca renal.
Pertanyaan soal:
Sebutkan contoh kondisi yang menyebabkan Uremia renal !
Pilihan Jawaban :
A. Perdarahan
B. Demam tinggi
C. Arteriosklerosis
D. Obstruksi ureter
E. Kanker prostat
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 19
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Sumber glukosa dalam darah berasal dari makanan mengandung karbohidrat, proses glikoneogenisis dan
glikogenolisis. Sedang proses yang mengurangi glukosa darah adalah oksidasi glukosa untuk
pembentukan energy, glikogenesis dan lipogenesis.
Pertanyaan soal:
Disebut apakah proses penyimpanan glukosa-6-fosfat menjadi glikogen di organ hati !
Pilihan Jawaban :
A. Glukogenesis
B. Glukogenolisis
C. Glukoneogenesis
D. Glukolisis
E. Lipogenesisker
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
ID soal 20
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pemeriksaan laboratorium cairan sperma meliputi makroskopis, mikroskopis dan kimia. Pengambilan
bahan cairan sperma harus memperhatikan beberapa hal antara lain persipan pasien, waktu pengeluaran
cairan dan wadah penampung sperma.
Pertanyaan soal:
Berapa hari waktu yang disyaratkan abtinensia (berpantang) pasien untuk pengambilan sampel
sperma ?
Pilihan Jawaban :
A. 1-3 hari
B. 3-5 hari
C. 5-7 hari
D. 7-9 hari
E. 9-11 hari
Kunci Jawaban: B
Referensi: Tinjauan Klinik atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pembuat Subrata Tri Widada,SKM,MSc
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Analis Kesehatan
Soal 1
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur(5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawasdiridanpengembangandiri (5-10%)
3. Komunikasiefektif (5-10%)
4. Pengelolaaninformasi (5-10%)
5. LandasamilmiahIlmuLaboratoriumMedik (20-25%)
6. KeterampilanLaboratoriumMedik (20-25%)
7. PengelolaanMasalahKesehatanBerbasisLaboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif(afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pascaanalitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan dari sampel pus ulkus diabetikus dilakukan kultur pada media Blood Agar
yang diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, dihasilkan koloni yang mampu memecah
eritrosit. Kemudian koloni tersebut dilakukan pengecatan Gram, dengan hasil sel berbentuk
kokus susunan bergerombol sifat pengecatan Gram positip dan mempunyai enzim katalase

Pertanyaan soal:
Ujinapakah yang paling sesuai dilakukan untuk membedakan spesies dari bakteri tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. MSA
b. CAMP
c. Bacitrasin
d. Koagulase
e. Novobiosin
Kunci Jawaban: D
Referensi: Gary W, Procop MD, MS, Koneman EW. 2016.
Koneman's Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology,Walters
kluwer, Netherlands
Namapembuat Sri Sinto Dewi
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 2
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur(5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaaninformasi (5-10%)
5. LandasamilmiahIlmuLaboratoriumMedik (20-25%)
6. KeterampilanLaboratoriumMedik (20-25%)
7. PengelolaanMasalahKesehatanBerbasisLaboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif(afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pascaanalitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan dari sampel pus ulkus diabetikus dilakukan kultur pada media Blood Agar
yang diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, dihasilkan koloni yang mampu memecah
eritrosit. Kemudian koloni tersebut dilakukan pengecatan Gram, dengan hasil sel berbentuk
kokus susunan bergerombol sifat pengecatan Gram positip, mempunyai enzim katalase dan
koloni berwarna keemasan

Pertanyaan soal:
Spesies bakteri apakah yang mempunyai ciri-ciri demikian ?

Pilihan Jawaban :
a. Staphylococcus aureus
b. Streptococcus pyogenes
c. Streptococcus agalactiae
d. Staphylococcus epidermidis
e. Staphylococcus saprofitikus
KunciJawaban: A
Referensi: Gary W, Procop MD, MS, Koneman EW. 2016.
Koneman's Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology,Walters
kluwer, Netherlands
Nama pembuat Sri Sinto Dewi
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 3
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur(5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawasdiridanpengembangandiri (5-10%)
3. Komunikasiefektif (5-10%)
4. Pengelolaaninformasi (5-10%)
5. LandasamilmiahIlmuLaboratoriumMedik (20-25%)
6. KeterampilanLaboratoriumMedik (20-25%)
7. PengelolaanMasalahKesehatanBerbasisLaboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif(afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pascaanalitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Hasil pemerik saan dari sampel pus ulkus diabetikus dilakukan kultur pada media Blood Agar
yang diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, dihasilkan koloni yang tidak memecah eritrosit.
Kemudian koloni tersebut dilakukan pengecatan Gram, dengan hasil sel berbentuk kokus
susunan bergerombol sifat pengecatan Gram positip, mempunyai enzim katalase, koloni putih
porselin dan sensitive terhadap novobiocin

Pertanyaan soal:
Spesiesbakteriapakah yang mempunyaiciri-ciridemikian ?

Pilihan Jawaban :
a. Staphylococcus aureus
b. Streptococcus pyogenes
c. Streptococcus agalactiae
d. Staphylococcus epidermidis
e. Staphylococcus saprofitikus
Kunci Jawaban: D
Referensi: Gary W, Procop MD, MS, Koneman EW. 2016.
Koneman's Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology,Walters
kluwer, Netherlands
Namapembuat Sri Sinto Dewi
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 4
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur(5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawasdiridanpengembangandiri (5-10%)
3. Komunikasiefektif (5-10%)
4. Pengelolaaninformasi (5-10%)
5. LandasamilmiahIlmuLaboratoriumMedik (20-25%)
6. KeterampilanLaboratoriumMedik (20-25%)
7. PengelolaanMasalahKesehatanBerbasisLaboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 8. Kognitif (30-50%)
Domain 9. Afektif(afektif knowledge) (10-20%)
10. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 11. Recall (5-10%)
Sifat 12. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pascaanalitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Hasil pemeriksaan dari sampel pus ulkus diabetikus dilakukan kultur pada media Mac Conkey
yang diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, dihasilkan koloni yang berwarna merah jambu
dengan konsistensi mucoid. Koloni juga dilakukan pengecatan negatip, kemudian koloni
tersebut dilakukan uji biokimia yang meliputi Indol, MR, Vp, Sitrat, Motilitas, Urea, TSIA dan
glukosa, laktosa, sukrosa. Pada media TSIA terbentuk asam pada lereng dandasar, gas positip,
tidak terdapat endapan hitam, serta mempunyai enzim katalase,oksidase negatip

Pertanyaan soal:
Spesies bakteri apakah yang mempunyaiciri-ciridemikian ?

Pilihan Jawaban :
a. Eschericia coli
b. Klebsiellaoxytoca
c. Enterobacteraerogenes
d. Klebsiella pneumonia
e. Pesudomonasaeruginosa
KunciJawaban: D
Referensi: Gary W, Procop MD, MS, Koneman EW. 2016.
Koneman's Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology,Walters
kluwer, Netherlands
Namapembuat Sri Sinto Dewi
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 5
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1 Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Sampel sputum dari pasien yang menunjukkan gejala klinis batuk tidak sembuh setelah tiga
minggu, faring mengalami peradangan dan demam. Setelah sampel diinokulasi hasil
menunjukkan BTA (-). Pemeriksaan lanjut dilakukan dengan menginokulasi sputum pada media
BAP yang diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Hasil menunjukkan morfologi koloni
dengan tipe hemolisa β dan pemeriksaan mikroskopis ditemukan bentuk sel coccus berderet.

Pertanyaan soal:
Apakah bakteri yang paling mungkin menyebabkan penyakit tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Streptococcus mutan
b. Streptococcus faecalis
c. Streptococcus viridans
d. Streptococcus pyogenes
e. Streptococcus pneumoniae
Kunci Jawaban: d
Referensi: Jawetz et al. 2007. Medical microbiology 24th ed. McGraw-Hill
Companies:USA
Nama pembuat Wildiani Wilson, S.Si., M.Sc
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 6
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Kultur bakteri sampel darah penderita demam pada media SSA inkubasi 370C selama 24 jam
didapat bakteri berbentuk bulat, transparan dengan black center.Jika ditanam pada media TSIA
hasilnya: K/A, G+, H2S+.

Pertanyaan soal:

Genus bakteriapa yang terdapatdalamsampeltersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Shigella
B. Klebsiella
C. Escherichia
D. Salmonella
E. Pseudomonas
Kunci Jawaban: D
Referensi: Leboffe, M.J. & Pierce, B.E. 2011. A Photographic Atlas for The
Microbiology Laboratory. 4Th Edition. Morton Publishing Company. USA
Nama pembuat Muhammad Evy Prastiyanto, M.Sc
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 7
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelolaan informasi (5-10%)
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
13. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap 5. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi(10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Hasil pembuatan preparat sampel sputum penderita batuk dengan pengecatan ZN diketahui
bahwa: bakteri berbentuk batang berwarna merah. ditemukan 50 sel berwarna merah dalam
100 Lapang pandang

Pertanyaan soal:
Apakah hasil interpretasi pemeriksaan mikroskopis sampel tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. +
B. ++
C. +++
D. Scanty
E. Negatif

Kunci Jawaban: b
Referensi: Leboffe, M.J. & Pierce, B.E. 2011. A Photographic Atlas for The
Microbiology Laboratory. 4Th Edition. Morton Publishing Company. USA
Nama pembuat Muhammad Evy Prastiyanto, M.Sc
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 8
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Dokter meminta pihak laborat untuk menganalisis sampel muntahan dari pasien yang diketahui
mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi asam manis udang.
Pertanyaan soal:
Media Agar selektif apakah yang paling tepat untuk inokulasi?

Pilihan Jawaban :
a. MacConkey
b. Salmonella Shigella
c. Chromocult Coliform
d. Eosine Methylene Blue
e. Thiosulfate Citrat Bile Salt Sucrose
Kunci Jawaban: e
Referensi: Leboffe, M.J. & Pierce, B.E. 2011. A Photographic Atlas for The
Microbiology Laboratory. 4Th Edition. Morton Publishing Company. USA
Nama pembuat Muhammad Evy Prastiyanto, M.Sc
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 9
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Sampel swab vagina diinokulasikan pada media Sobaroud Glucose Agar (SGA) suhu 37̊C
selam 24 jam. Morfologi koloni yang dihasilkan bulat, berwarna krem dan berbau ragi. Setelah
dilakukan pengecatan sederhana ditemukan sel berbentuk yeast serta uji Germ Tube Test
(GTT) dan urea dihasilkan positif.
Pertanyaan soal:
Mikrobia apakah yang paling tepat terdapat pada sampel tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Candida auris
b. Candida chodati
c. Candida vulgaris
d. Candida glabrata
e. Candida albicans
Kunci Jawaban: e
Referensi: Leboffe, M.J. & Pierce, B.E. 2011. A Photographic Atlas for The
Microbiology Laboratory. 4Th Edition. Morton Publishing Company. USA
Nama pembuat Muhammad Evy Prastiyanto, M.Sc
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 10
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Sampel urin penderita ISK. Setelah dilakukan pengecatan Gram, bakteri berbentuk batang
gram negative dan ditanam pada media MC suhu 370C selama 24 jam diperoleh bakteri Non
laktosa fermenter. Jika ditanam pada media TSIA (K/A, G, H2S+ dan Urea positif.

Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang paling tepat terdapat pada sampel tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Proteus
b. Providentia
c. Escherichia
d. Salmonella
e. Pseudomonas

Kunci Jawaban: a
Referensi: Leboffe, M.J. & Pierce, B.E. 2011. A Photographic Atlas for The
Microbiology Laboratory. 4Th Edition. Morton Publishing Company. USA
Nama pembuat Muhammad Evy Prastiyanto, M.Sc
Institusi/bagian UNIMUS
Soal 11
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelolaan informasi (5-10%)
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
13. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 7. Kognitif (30-50%)
Domain 8. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
9. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap 5. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi(10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Pemeriksaan feses seorang laki-laki 25 tahun yang mengalami muntah berak, sejak satu hari
yang lalu. Observasi makroskopis feses tampak cair, berwarna seperti cucian beras, darah
tidak ada, bau amis, ampas ada. Mikroskopis didapatkan organisme bentuk batang, gram
negatif, soliter.

Pertanyaan soal:

Apa penyebab paling mungkin diare tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Escherichia coli
B. Salmonella paratyphi A
C. Salmonella typhi
D. Shigella dysentriae
E. Vibrio cholerae

Kunci Jawaban: E. Vibrio cholerae


Referensi: Koneman
Nama pembuat Sri Darmawati
Institusi/bagian Unimus/ Mikrobiologi
Soal 12
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki 13 tahun naik sepeda, tiba-tiba jatuh dan mengalami luka-luka cukup banyak
dibagian kakinya, dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya. Setelah diperiksa dokter langsung
dilakukan tindahan untuk menghindari terjadinya infeksi oleh mikroorganisme yang kemudian
kejang-kejang.

Pertanyaan soal:
Apakah jenis mikrooranismenya yang paling mungkin menginfeksinya?

Pilihan Jawaban :
A. Clostridium botulinum
B. Clostridium tetani
C. Clostridium perfringens
D. Corynebacterium dhipteriae
E. Corynebacterium pseudodipteriae
Kunci Jawaban: B. Clostridium tetani
Referensi: Koneman
Nama pembuat Sri Darmawati
Institusi/bagian Unimus/Mikrobiologi
Soal 13
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Pemeriksaan mikrobiologi air sumur yang jaraknya 8 meter dari septic tank menunjukkan total
E.coli 57 koloni tiap mili liter air, total coliform 725 koloni/mL air.

Pertanyaan soal:

Media apakah yang dapat digunakan langsung untuk menghitung coliform dan E. coli
sekaligus?

Pilihan Jawaban :
A. ENDO agar
B. Mac-Conkey
C. Plate Count Agar
D. Cromocalt Coliform Agar
E. Eosin Methylene Blue Agar

Kunci Jawaban: D. Cromocalt Coliform Agar


Referensi: Koneman
Nama pembuat Sri Darmawati
Institusi/bagian Unimus/Mikrobiologi
Soal 14
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki 13 tahun naik sepeda, tiba-tiba jatuh dan mengalami luka-luka cukup banyak
dibagian kakinya, dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya. Setelah diperiksa dokter langsung
dilakukan tindahan untuk menghindari terjadinya infeksi oleh mikroorganisme yang kemudian
kejang-kejang.

Pertanyaan soal:
Sampel apakah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan mikrobiologi yang tepat?

Pilihan Jawaban :
A. Pus
B. Darah
C. Swab luka
D. Swab kulit
E. Biopsi jaringan

Kunci Jawaban: C. Swab luka


Referensi: Koneman
Nama pembuat Sri Darmawati
Institusi/bagian Unimus/Mikrobiologi
Soal 15
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)

Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)


Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Pemeriksaan feses seorang laki-laki 25 tahun yang mengalami muntah berak, sejak satu hari
yang lalu. Observasi makroskopis feses tampak cair, berwarna seperti cucian beras, darah
tidak ada, bau amis, ampas ada. Mikroskopis didapatkan organisme bentuk batang, gram
negatif, soliter, fakultatif anaerob.

Pertanyaan soal:
Apakah media yang tepat digunakan sebagai media enricment untuk mikroorganisme tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. APW
B. BHI
C. Oxgall
D. Selenit
E. Tyoglycolat
Kunci Jawaban: A. APW
Referensi: Koneman
Nama pembuat Sri Darmawati
Institusi/bagian Unimus/ Mikrobiologi
ID soal P1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Pasien wanita berusia 25 tahun, datang ke laboratorium klinik dengan membawa formulir
rujukan dari dokter untuk pemeriksaan darah malaria. Hasil identifikasi mikroskopik, ditemukan
parasit di dalam eritrosit dengan bentuk tropozoit tua, sel darah merah bulat dan membengkak,
dan tidak terdapat titik Schuffner. Eritrosit positif malaria yang membengkak diikuti dengan
adanya titik Schuffner,

Pertanyaan Soal:

Apakah yang menyebabkan hal tersebut?


Pilihan Jawaban :
A. menggenani Giemsa kadaluarsa
B. Metanol tercampur dengan akuades
C. Penggenangan Geimsa terlalu lama
D. Sisa akuades tidak dikeringanginkan
E. Penggunaan buffer dengan pH asam

Kunci Jawaban: E
WHO. 1991. Basic laboratory methods in medical
Referensi: parasitology. WHO, Geneva, p.87
Nama Pembuat Nunung Sulistynai
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Pemeriksaan feses penting dilakukan guna mengidentifikasi parasit usus. Untuk menghindari
kesalahan, diperlukan prosedur yang tepat, termasuk pra-analitik, dimana tahapan ini memiliki
kesalahan paling besar yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Sehingga perlu diperhatikan
hal-hal penting pada tahap ini, sehingga dokter yang memberikan rujukan pemeriksaan dapat
memberikan treatment yang tepat pada pasien.

Pertanyaan Soal:

Apakah yang perlu diperhatikan oleh ATLM terhadap hal tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. memeriksa spesimen feses tanpa mengikuti SOP
B. meminta pasien untuk dapat mengambil feses ulang
C. Menolak spesimen feses yang tercampur dengan urine
D. Membiarkan spesimen feses dalam wadah tanpa penutup
E. memeriksa spesimen feses tanpa mengenakan sarung tangan

Kunci Jawaban: C
World Health Organization. 2011. Pedoman teknik
Referensi: dasar untuk laboratorium kesehatan / WHO, alih
bahasa, Chairlan, Estu Lesfari, editor edisi bahasa
Indonesia, Albertus Agung Mahode. Ed.2. EGC:
Jakarta, p.
Nama Pembuat Nunung Sulistyani
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Di dalam pemeriksaan malaria dibutuhkan apusan darah tebal dan tipis untuk menentukan
densitas dan spesies malaria. Untuk mendapatkan kualitas terbaik pada sediaan diperlukan
prosedur yang tepat untuk mengurangi terjadinya misdiagnosis.
Pertanyaan Soal:

Apakah yang harus dilakukan oleh ATLM tersebut adalah.........

Pilihan Jawaban :
A. Apusan darah sebaiknya dikeringkan sehari semalam
B. Mengeringanginkan sisa akuades pada preparat apusan
C. Jangan menyentuh preparat sewaktu membilas larutan pewarna
D. Diperhatikan perbandingan konsentrasi Giemsa dan waktu perendaman
E. Apusan darah tebal dan apusan darah tipis dibuat pada kaca objek terpisah

Kunci Jawaban: A
World Health Organization. 2011. Pedoman teknik
Referensi: dasar untuk laboratorium kesehatan / WHO, alih
bahasa, Chairlan, Estu Lesfari, editor edisi bahasa
Indonesia, Albertus Agung Mahode. Ed.2. EGC:
Jakarta, p.
Nama Pembuat Nunung Sulistyani
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang pasein 27 tahun, mengalami serangan demam dan diare, demam, dan mialgia setiap
2-4 hari sekali. Pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien mengalami, trombositopenia
(37,000/μl). Uji serologi menunjukkan negatif Entamoeba histolytica, microfilaria, Schistosoma,
dan Treponema pallidum. Pemeriksaan feses menunjukkan negatif E. histolytica, Salmonella,
dan Shigella. Atas permintaan dokter, pasien tersebut dirujuk kembali ke laboratorium.

Pertanyaan Soal:

Apakah material yang tepat untuk identifikasi penyebab sakit tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Urin
B. Darah
C. Dahak
D. Jaringan
E. Cairan usus

Kunci Jawaban: B

Referensi:
Nama Pembuat Nunung Sulistyani
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasoning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal
Laki-laki 46 tahun baru saja tiba dari perjalanan daerah endemik malaria mengalami diare
berdarah. Pemeriksaan labotaroium menunjukkan anemia, trombositopenia, fungsi liver normal,
negatif malaria, negatif widal, negatif Brucella, negatif dengue. 5 hari kemudian menunjukkan
gejala demam, menggigil dan berkeringat. atas permintaan dokter, dilakukan pemeriksaan
laboratorium.

Pertanyaan Soal:

Apakah yang dilakukan oleh ATLM ?

Pilihan Jawaban
A. Meminta sampel urin
B. Meninta sampel dahak
C. Meminta sampel feses
D. Mengambil sampel darah
E. Menanyakan riwayat perjalanan

Kunci Jawaban: D
Hussain WM, et al. 2009. Misdiagnosis of an imported
Referensi: case of malaria caused by Plasmodium
Falciparum. J Infect Developing Countries 3(2):112-
114.
Nama Pembuat Nunung Sulistyani
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang wanita hamil diduga malaria. Atas permintaan dokter, ATLM melakukan pemeriksaan
darah malaria. ATLM meminta pasien untuk kembali besok mengambil hasil pemeriksaan.
Pasien tersebut sangat marah dan menyampaikan keberatan jika harus menunggu sampai
besok, karena perjalanan cukup jauh dan tidak ingin kembali ke lab tersebut.

Pertanyaan Soal:
Apakah tindakan yang tepat yang dilakukan oleh ATLM?

Pilihan Jawaban
A. Meminta maaf
B. Melaporkan hasil positif malaria
C. Tetap meminta untuk kembali besok
D. Melakukan pemeriksaan secepatnya
E. Melakukan pemeriksaan sesuai SOP

Kunci Jawaban: E
World Health Organization. 2011. Pedoman teknik
Referensi: dasar untuk laboratorium kesehatan / WHO, alih
bahasa, Chairlan, Estu Lesfari, editor edisi bahasa
Indonesia, Albertus Agung Mahode. Ed.2. EGC:
Jakarta, p.
Nama Pembuat Nunung Sulistyani
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan malaria atas permintaan dokter. ATLM mendapatkan
bahan Giemsa yang sudah kadaluarwa 1 hari yang lalu.

Pertanyaan Soal:
Apakah yang harus dilakukan oleh ATLM?

Pilihan Jawaban

A. Melakukan pencatatan
B. Tetap menggunakan reagen
C. Membuka reagen yang baru
D. Tanpa menggunakan reagen
E. Melaporkan kepada Supervisor

Kunci Jawaban: C
World Health Organization. 2011. Pedoman teknik
Referensi: dasar untuk laboratorium kesehatan / WHO, alih
bahasa, Chairlan, Estu Lesfari, editor edisi bahasa
Indonesia, Albertus Agung Mahode. Ed.2. EGC:
Jakarta
Nama Pembuat Nunung Sulistyani
Institusi/bagian AAK MANGGALA
ID soal P8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Laki-laki, 38 tahun, status menikah, mengeluh gatal-gatal dan timbul bercak-bercak kemerahan
dan sangat mengganggu terutama saat malam hari, sampai terkadang mengganggu tidurnya.
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat, maupun bahan-bahan
alergen lainnya. Status dermatologis didapatkan pada sela-sela jari tangan dan paha kiri berupa
papul eritema, dan berbentuk bulat.

Pertanyaan Soal:
Apakah kemungkinan spesies yang ditemukan.....................

Pilihan Jawaban :
A. Cimex sp.
B. Phtyrus pubis
C. Sarcoptes scabiei
D. Ctenocephalides canis
E. Pediculus humanus capitis
Kunci Jawaban: C
Dehghani R, Vazirianzadeh B, Hejazi SH, Jalayer N.
Referensi: 2009. Frequency of Sarcoptes scabiei infestation in
patients referred to the
parasitology laboratory in Isfahan, Iran. Jundishapur
Journal of Microbiology, 2(2): 65-70
Nama Pembuat Nunung Sulistyani
Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal
Anak laki-laki berusia 15 tahun mengalami diare, keram perut, dan feses berlemak (steatorrhea)
setelah beberapi hari sebelumnya mengkonsumsi air sungai pada saat melakukan pendakian.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan pada sampel feses terdapat parasit stadium
tropozoit, berukuran 10-20 µm dan memiliki 2 inti.

Pertanyaan Soal:
Apakah spesies yang ditemukan.....................

Pilihan Jawaban :
A. Giardia lamblia
B. Balantidium coli
C. Entamoeba coli
D. Iodamoeba butschlii
E. Entamoeba histolytica
Kunci Jawaban: A
The Center for Food Security & Public Health. 2012.
Referensi: Giardiasis: Giardia Enteritis, Lambliasis, Beaver Fever.
Iowa State University.

Nama Pembuat Nunung Sulistyani


Institusi/bagian AAK MANGGALA

ID soal P10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi, Mikolofi,
Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Pasien datang ke laboratorium dengan mengeluh sakit pada bagian perut. Atas permintaan
dokter, dilakukan pemeriksaan. Berdasarkan hasil laboratorium ditemukan bentuk tubuh seperti
buah pir, terdapat 2 inti, memiliki lempeng sucker, memiliki aksostil pada bagian tengah
tubuhnya, ukuran tubuh 8-12 µm.

Pertanyaan Soal:
Apakah kemungkinan spesies yang ditemukan.....................

Pilihan Jawaban :
A. Giardia lamblia
B. Entamoeba coli
C. Balantidium coli
D. Trypanosoma evansi
E. Trichomonas vaginalis

Kunci Jawaban: D
The Center for Food Security & Public Health. 2012.
Referensi: Giardiasis: Giardia Enteritis, Lambliasis, Beaver Fever.
Iowa State University.
Nama Pembuat Nunung Sulistyani
Institusi/bagian AAK MANGGALA
ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke laboratorium Puskesmas dengan membawa spesimen tinja
disentri segar, sehari setelah mendapat rujukan dari dokter. Kemudian dilakukan pemeriksaan tinja dan
ditemukan bentuk tropozoit bergerak (motil), vakuola mengandung sel darah yang tercerna, yang
menunjukkan aktivitas haemotophagus (makan darah) dan bersifat pathogen.

Pertanyaan soal:
Parasit apakah yang menyebabkan amubiasis usus tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Endolimax nana
B. Entamoeba coli
C. Iodamoeba butsclii
D. Dientamoeba fragilis
E. Entamoeba histolytica
Kunci Jawaban: E
Referensi: Prasetyo, Heru P. Protozoologi Kedokteran. 2005. FK Universitas Airlangga.
Edisi 2.
Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke laboratorium Puskesmas dengan membawa spesimen tinja,
sehari setelah mendapat rujukan dari dokter. Kemudian dilakukan pemeriksaan tinja dan ditemukan
bentuk kista oval dengan inti berjumlah 2-4 letak central, sitoplasma jernih berwarna hijau kekuningan
pucat atau tampak kebiruan pada pengecatan iodine, febril tampak membias sebagai garis dan terletak
memanjang di tengah-tengah kista.

Pertanyaan soal:
Flagelata usus apakah yang terdapat pada sediaan tinja tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Retortamonas intestinalis
B. Enteromonas hominis
C. Trichomonas hominis
D. Chilomastix mesnili
E. Giardia lamblia
Kunci Jawaban: E
Referensi: Prasetyo, Heru P. Protozoologi Kedokteran. 2005. FK Universitas Airlangga.
Edisi 2.
Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada kegiatan pemeriksaan kecacingan terhadap anak-anak Sekolah Dasar di daerah terpencil, seorang
anak laki-laki mendapat keluhan diare, kurang napsu makan, lemas dan kurang semangat belajar.
Kemudian dilakukan pemeriksaan langsung terhadap sediaan tinja. Hasil pemeriksaan ditemukan telur
cacing bentuk oval simetris, dinding tebal dan pada kedua kutup ditemukan tonjolan yang jernih.
Pertanyaan soal:
Anak tersebut telah terinfeksi telur cacing apa?
Pilihan jawaban:
A. Ascaris lumbricoides
B. Oxyuris vermicularis
C. Trichuris trichiura
D. Hymenolepis nana
E. Hymenolepis diminuta
Kunci Jawaban: C
Referensi: Irianto, Koes. Panduan Praktikum Parasitologi Dasar. 2009. Yrama Widya,
Bandung
Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang anak perempuan berumur 7 tahun dengan keluhan sering terbangun di malam hari dan penurunan
berat badan dikirim oleh dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan anal swab secara
mikroskopis menunjukkan gambaran sebagai berikut:

Pertanyaan soal:
Apakah penyakit yang disebabkan oleh parasit tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Ascariasis
B. Enterobiasis
C. Trichuriasis
D. Necatoriasis
E. Ancylostomiasis
Kunci Jawaban: B
Referensi: Gambar: Purnomo, dkk., 2005, Atlas Helmintologi Kedokteran, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki berumur 9 tahun sering mendapat keluhan rasa gatal pada bagian dubur di malam
hari. Dokter Puskesmas memberikan rujukan untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan secara
mikroskopis menunjukkan gambaran sebagai berikut:

Pertanyaan soal:
Metode apa yang digunakan untuk pemeriksan parasit tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Direk
B. Flotasi
C. Sedimentasi
D. Scotch tape
E. Harada mori
Kunci Jawaban: D
Referensi: Gambar: Purnomo, dkk., 2005, Atlas Helmintologi Kedokteran, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Parasit plasmodium paling banyak ditemukan dalam darah menjelang akhir serangan deman.
Pemeriksaan spesimen darah harus dilakukan sebelum pemberian obat malaria. Pada penderita dilakukan
sediaan apusan darah tipis untuk pemeriksaan detail spesies dan sediaan darah tebal untuk mendeteksi
parasit. Untuk mendapatkan hasil sediaan yang baik harus dilakukan teknik pembuatan dan pengecatan
sediaan yang baik dan benar.
Pertanyaan soal:
Apakah reagensia untuk pengecatan sediaan parasit tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Cat Giemsa; alkohol absolut; buffer salin pH 6,1-6,2
B. Cat Giemsa; methanol absolut; buffer salin pH 6,1-6,2
C. Cat Giemsa; methanol absolut; buffer salin pH 7,1-7,2
D. Cat Field; methanol absolut; buffer salin pH 6,1-6,2
E. Cat Field; methanol absolut; buffer salin pH 7,1-7,2
Kunci Jawaban: D
Referensi: Gambar: Purnomo, dkk., 2005, Atlas Helmintologi Kedokteran, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Dengan teknik ini telur cacing dapat berkembang menjadi larva infektif pada kertas saring basah.
Kemudian larva akan ditemukan didalam air yang terdapat pada ujung kantong plastik. Metode ini
digunakan untuk menemukan dan mengidentifikasi larva cacing Anclostoma duodenale, Necator
americanus, Strongyloides stercoralis dan Trichostrongylus sp.
Pertanyaan soal:
Metode apakah yang tepat untuk identifikasi tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Direk
B. Flotasi
C. Harada mori
D. Kato katz
E. Sedimentasi
Kunci Jawaban: C
Referensi:

Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK


Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Desa X mengadakan program pemeriksaan jentik-jentik nyamuk di setiap masing-masing rumah untuk
preventif penularan penyakit. Setelah dilakukan survei oleh Nakes Puskesmas setempat, bak
penampungan air di sekitar rumah banyak terdapat larva nyamuk bergerak bebas dari bawah naik ke
permukaan air.
Pertanyaan soal:
Larva apakah yang tepat untuk pemeriksaan tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Anophelini
B. Anopheles
C. Mansonia
D. Aedes
E. Culex
Kunci Jawaban: D
Referensi:

Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK


Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Metoda untuk mengawetkan serangga-serangga yang sangat kecil yang tubuhnya berpigmen dan
harus diperiksa dibawah mikroskop untuk menentukan spesiesnya. Slide dapat dibuat secara
permanen atau semi permanen. Untuk membuat slide semi permanen maka serangga harus
dikeringkan terlebih dahulu, sesudah itu di letakkan diatas kaca benda, tetesi dengan balsem
Canada, lalu tutup dengan gelas penutup kemudian dikeringkan dalam suhu kamar.
Pertanyaan soal:
Reagen apa sajakah yang digunakan untuk pembuatan slide permanen ?
Pilihan jawaban:
A. larutan KOH 10%, alcohol bertingkat 10%-30%-50%-90%-100%, xylol, Canada balsam
B. larutan KOH 10%, alcohol bertingkat 20%-50%-70%-90%-100%, xylol, Canada balsam
C. larutan KOH 10%, alcohol bertingkat 30%-50%-70%-90%-100%, xylol, Entellan
D. larutan KOH 10%, alcohol bertingkat 30%-60%-70%-95%-100%, xylol, Entellan
E. larutan KOH 10%, alcohol bertingkat 30%-50%-75%-95%-100%, xylol, Entellan
Kunci Jawaban: C
Referensi:

Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK


Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor/knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Mikosis sebagai hasil penyebaran dari infeksi primer di paru-paru seringkali disebabkan oleh Nocardia
asteroides yang menyebar dari paru-paru secara hematogen ke otak dalam bentuk ringan dan bisa
menyebabkan meningitis, membentuk abses otak, sakit kepala hebat dan demam tinggi.
Pertanyaan soal:
Bahan pemeriksaan apakah untuk identifikasi mikologi tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Cairan yang keluar dari fistula
b. Cairan sendi
c. Mukosa mulut
d. Sputum
e. Mukosa telinga
Kunci Jawaban: B
Referensi:

Nama pembuat Desi Astuti Ayu Unt Magribi MS, S.Tr.AK


Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Semarang
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi

Di Suatu daerah yang belum tersedia fasilitas WC, terdiagnosa banyak anak
usia sekolah dasarnya menderita kecacingan dengan ciri terlihat pucat,
berat badan sukar naik dan uji darah laboratoriumnya mengalami anemia.
Tertelusur bahwa banyak anak tersebut yang tidak menggunakan alas kaki
saat bermain. Kemungkinan parasit apakah yang dapat menginfeksi dari
perilaku anak tersebut?
a. A Ascaris lumbricoides
b. Oxyuris vermicularis
c. Trichuris trichiura
d. Necator americanus
e. Taenia solium

Kunci Jawaban: D
Referensi: Rosdiana Safar. 2010. Parasitologi Kedokteran.Yrama
Widya.Jakarta

Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA


Institusi/bagian STIKES Nasional
2
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)
Seorang pasien pria datang ke laboratorium dengan membawa pengantar
dari dokter untuk pemeriksaan kecacingan dan karbohidrat. Dari sampel
feses yang akan diperiksa tersebut, maka larutan cat yang sebaiknya
dipakai untuk proses diagnosa adalah ?
a. NaCl fisiologis
b. KOH 10 %
c. Lugol
d. Eosin
e. Hematoksilin

Kunci Jawaban: C
Referensi: Adhi Kumoro Setya. 2014. Parasitologi Praktikum Analis
Kesehatan. EGC. Jakarta.
Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA
Institusi/bagian STIKES Nasional
3
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)
Pasien seorang balita dirumah sakit terdiagnosa mengalami disentri. Setelah
dilakukan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis didapatkan hasil sebagai
berikut ; konsistensi cair berlendir, darah negatif, warna hijau pucat, bau tengik
dan pemeriksaan mikroskopis banyak ditemukan lemak, eritrosit negatif serta
protozoa bergerak seperti seperti layang-layang. Parasit apakah yang
menginfeksi balita tersebut?
a. Entamoeba histolytica
b. Giardia lamblia
c. Entamoeba coli
d. Trichomonas vaginalis
e. Endolimax nana

Kunci Jawaban: B
Referensi: Rosdiana Safar. 2010. Parasitologi Kedokteran.Yrama
Widya.Jakarta

Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA


Institusi/bagian STIKES Nasional
4
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)
Seorang tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan
darah penduduk di wilayahyang banyak terdapat rawa dan ada
b e b e r a p a p e n d u d u k y a n g m e n g a l a m i l i m f a n g i t i s desendes. Dari slide
yang diperika ditemukan suatu organisme dengan ciri ' ciri sebagai berikut (1)
pada ujung ekor terdapat 2 (dua) inti yang terpisah, (2) mempunyai selubung, (3)
ruang di bagian kepala perbandingan antar panjang dengan lebarnya 2:1.
$erdasarkanciri ' ciri tersebut, apakah spesies yang ditemukan di daerah
tersebut?
a. Wuchereria bancrofti
b. Wuchereria malayi
c. Wuchereria timori
d. Loa-loa
e. Manzonella ozzardi

Kunci Jawaban: B
Referensi: Rosdiana Safar. 2010. Parasitologi Kedokteran.Yrama
Widya.Jakarta

Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA


Institusi/bagian STIKES Nasional
5
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)
Suatu daerah banyak penduduknya yang mengalami filariasis (kaki gajah). Untuk
mengetahui infeksi tersembunyi penduduk yang belum mengalami gejala
filariasis (kaki gajah) maka sampel apa yang diperiksa dan kapan waktu
pengambilan sampel tersebut?
a. Urin pagi hari
b. Urin sewaktu
c. Urine 2 jam PP
d. Darah sewaktu
e. Darah malam hari

Kunci Jawaban: CE
Referensi: Rosdiana Safar. 2010. Parasitologi Kedokteran.Yrama
Widya.Jakarta

Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA


Institusi/bagian STIKES Nasional
6
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)

Seorang transmigran diduga terinfeksi malaria dengan gejala demam dan


mengalami pembesaran lien. Setelah dilakukan uji laboratorium dari sampel
darah didapatkan hasil ; parasit berbentuk amoboid/irreguler menempel pada
eritrosit yang membesar, sitoplasma tebal, ukuran 1/3 dari eritrosit, dan stadium
lain yang ditemukan berbentuk bulat serta oval dengan kromatin padat kompak
disalah satu bagian saja (tengah / tepi). Berdasarkan riwayat tersebut kepada
pasien terinfeksi parasit apa?
a. Plasmodium vivax
b. Plasmodium knowlensi
c. Plasmodium malariae
d. Plasmodium ovale
e. Plasmodium falciparum

Kunci Jawaban: A
Referensi: Rosdiana Safar. 2010. Parasitologi Kedokteran.Yrama
Widya.Jakarta

Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA


Institusi/bagian STIKES Nasional
7
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)
Suatu institusi pendidikan bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap
derajat kecacingan suatu sekolah dasar di daerah pedalaman. Untuk menjamin
hasil penelitian yang baik maka sampel fases yang akan diperiksa tersebut
sebaiknya diproses dengan teknik dan pengawet apa?
a. Teknik direct dengan pengawet formalin 10%
b. Teknik direct dengan pengawet formalin 35%
c. Teknik harada mori dengan pengawet PVA
d. Teknik pengendapan dengan pengawet MIF
e. Teknik pengendapan dengan pengawet formalin 5%

Kunci Jawaban: E
Referensi: Adhi Kumoro Setya. 2014. Parasitologi Praktikum Analis
Kesehatan. EGC. Jakarta.
Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA
Institusi/bagian STIKES Nasional
8
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)
Seorang PSK (pekerja seks komersil) setelah periksa kepada dokter dengan
keluhan ; disuria dan fluor albus memeriksakan sampel urinnya kepada
laboratorium dengan hasil ; ditemukan parasit berbentuk seperti buah salak, aktif
bergerak, terlihat 1 buah nukleus dan flagell. Pasien tersebut terinfeksi parasit
apa?
a. Trichomonas tenax
b. Trichomonas vaginalis
c. Trichomonas hominis
d. Toxoplasma gondii
e. Giardia lamblia

Kunci Jawaban: B
Referensi: Rosdiana Safar. 2010. Parasitologi Kedokteran.Yrama
Widya.Jakarta

Nama pembuat ADHIKUMORO SETYA


Institusi/bagian STIKES Nasional
9
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)
Laboratorium Seorang ibu dating di poliklinik kulit kelamin suatu rumah sakit,
setelah diperiksa diberi surat pengantar untuk dirujuk ke laboratorium
mikrobiologi. Keluhan pasien pada kulit bagian punggung tangan terasa gatal,
kemerahan dengan pinggir ada batas yang nyata, kulit menjadi kasar atao tidak
mulus.Oleh petugas di laboratorim diambil kerokan kulit yang gatal, ditaruh di
obyek glas ditambah reagen ditutup deg glas kemudian diperiksa dibawah
mikroskop
a. Alkohol
b. Tinta parker
c. KOH 10 %
d. NaCl
e. Giemsa

Kunci Jawaban: C
Referensi: Indrawati Gandjar. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Buku Obor.
Jakarta.
Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA
Institusi/bagian STIKES Nasional
10
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete)
Seorang analis akan melakukan kultur dari sampel kerokan kulit kedalam media
PDA untuk menegakan diagnosa infeksi mikosis. Untuk mencegah adanya
kontaminasi dari jamur kontaminan seperti Aspergillus dan Rhizopus maka
kedalam media kultur tersebut perlu ditambahkan apa?
a. NaCl fisiologis
b. Kristal violet
c. Antibiotik
d. Antifungi
e. Actidione

Kunci Jawaban: E
Referensi: Indrawati Gandjar. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Buku Obor.
Jakarta.
Nama pembuat ADHI KUMORO SETYA
Institusi/bagian STIKES Nasional
ID soal 1 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor / Prosedural
3. Afektif
Tinjauan 3 Recall
Sifat Reasioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap 2. Analitik
pemeriksaan 3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
pemeriksaaan 3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):

Pada specimen tinja yang diperiksa secara mikroskopis, ditemukan bentuk telur cacing yang
mirip seperti tempayan/tong dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutubnya
besarnya 50 mikron. Telur ini di tanah dengan suhu optimum dalam waktu 3-6 minggu menjadi
matang (infektif)

Pertanyaan soal:

Spesies apakah dari telur cacing yang ditemukan pada kasus di atas?

Pilihan Jawaban :

a. Ascaris lumbricoides
b. Enterobius vermicularis
c. Trichuris trichiura
d. Trichenella spiralis
e. Strongyloides stercoralis

KunciJawaban: c. Trichuris trichiura


Referensi: Safar, R. 2009. Protozoologi Helmintologi Entomologi. Yrama
Widya.Bandung
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo
ID soal 2 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor / Prosedural
3. Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):

Jawa tengah kususnya Purworejo adalah daerah Endemis penyakit malaria. Untuk menegakkan
diagnosis malaria diperlukan sejumlah sampel darah untuk pembuatan sediaan darah tipis atau
sediaan darah tebal yang diwarnai dengan Giemsa, kemudian diperiksa dibawah mikroskop
untuk mencari parasit penyebab malaria.

Pertanyaan soal:

Parasit apakah yang menyebabkan terjadinya penyakit malaria ?

Pilihan Jawaban :
a. Entamoeba d. Trichomonas
b. Plasmodium e. Toksoplasma
c. Giardia

Kunci Jawaban: a. Plasmodium


Referensi: Staff Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2009. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran. Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo
ID soal 3 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor / Prosedural
3. Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):

Seorang ibu hamil sudah mencapai tri-mester ketiga datang ke laboratorium dengan membawa
surat pengantar dari dokter untuk diperiksa TORCH, yaitu pemeriksaan Toksoplasma, Rubella,
Cytomegalo Virus dan Herpes. Penyebab utama Toxoplasmosis yang berupa parasit adalah
Toksoplasma.

Pertanyaan soal:

Specimen apakah yang diperlukan untuk pemeriksaan Toksoplasma ?

Pilihan Jawaban :

a. Air liur d. Darah


b. Sputum e. Tinja
c. Urin

Kunci Jawaban: d. Darah


Referensi: Staff Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2009. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran. Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi
ID soal 4 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1 Kognitif
2 Psikomotor / Prosedural
3 Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1 Preanalitik
2 Analitik
3 Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):

Seoran pasien anak berumur 4 tahun dengan keluhan lemah, letih, lesu, makan banyak, perut
buncit, anemia, diare. Dokter memberi surat pengantar untuk kemungkinan ditemukannya
telur cacing.

Pertanyaan soal:

Reagen apa yang digunakan untuk pemeriksaan sampel tinja tersebut ?

Pilihan Jawaban :

a. HCl 0,1 N d. Sublimat


b. Alkohol 76% e. KOH 10%
c. Eosin

KunciJawaban: C. Eosin
Referensi: Staff Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2009. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran. Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo
ID soal 5 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1 Kognitif
2 Psikomotor / Prosedural
3 Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1 Preanalitik
2 Analitik
3 Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):
pasien seorang laki-laki berumur 40 tahun dengan keluhan badan menggigil, panas dingin.
Dokter memberi surat pengantar untuk periksa darah untuk mendapatkan diagnose pasti
penyakit apa yang diderita pasien. Dimana dokter menduga sementara adalah penyakit
malaria.

Pertanyaan soal:

Material apakah yang perlu diambil untuk pemeriksaan penyakit malaria ?

Pilihan Jawaban :

a. Urin d. Sputum
b. Darah e. Bilas lambung
c. Feses

KunciJawaban: B. Darah
Referensi: Staff Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2009. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran. Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo
ID soal 6 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1 Kognitif
2 Psikomotor / Prosedural
3 Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1 Preanalitik
2 Analitik
3 Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):

Pasien seorang wanita berumur 40 tahun dengan keluhan keputihan. Dokter memberi surat
pengantar supaya periksa secret vagina untuk mendapatkan penyebab pasti penyakit apa yang
diderita pasien. Dugaan sementara penyebab keputihan adalah parasit (protozoa).

Pertanyaan soal:

Apa nama protozoa penyakit keputihan tersebut ?

Pilihan Jawaban :

a. Giardia lamblia d. Trichomonas vaginalis


b. Entamoeba coli e. Embadomonas vaginalis
c. Entamoeba histolitica

Kunci Jawaban: d. Trichomonas vaginalis


Referensi: Basuki, S.dkk.2013. Atlas Parasitologi kedokteran.EGC.Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo
Institusi/bagian Universitas Setia Budi

Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc


Institusi/bagian Universitas Setia Budi

ID soal 7 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1 Kognitif
2 Psikomotor / Prosedural
3 Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1 Preanalitik
2 Analitik
3 Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
penelitian terhadap telur cacing pada Periplaneta americana (lipas), hasil akhir ditemukan
ditemukan adanya telur cacing pada lipas tersebut.
Pertanyaan soal:

Sebagai apakah peranan cacing pada spesies tersebut ?


Pilihan Jawaban :

a. Hospes perantara
b. Hospes definitif
c. Hospes reservoar
d. Vektor mekanik
e. Zoonosis

KunciJawaban: d. Vektor mekanik

Referensi: Staff Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2009. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran. Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo
ID soal 8 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1 Kognitif
2 Psikomotor / Prosedural
3 Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1 Preanalitik
2 Analitik
3 Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):

Seorang peneliti melakukan penelitian di daerah endemis filariasis untuk menentukan angka
microfilaria. Sampel diambil dengan mengumpulkan penduduk pada malam hari
Pertanyaan soal:

Sampel apakah yang tepat untuk digunakan pada pemeriksaan tersebut ?

Pilihan Jawaban :

a. Pemeriksaan antibodi monoklonal


b. Sediaan darah jari
c. Teknik konsentrasi
d. Teknik konsentrasi knott
e. Teknik membrane filtrasi

KunciJawaban: b. Sediaan darah jari


Referensi: Staff Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2009. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran. Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo

ID soal 9 (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1 Kognitif
2 Psikomotor / Prosedural
3 Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1 Preanalitik
2 Analitik
3 Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):

Seorang laki-laki berusia 50 tahun dating ke Puskesmas dengan keluhan atau gejala-gejala
peradangan yang hilang timbul beberapa kali dalam 1 tahun dan berlangsung beberapa hari
sampai 1-2 minggu lamanya. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter terjadi peradangan
pada system limfatik alat kelaminnya, funikulitis, epididimitis dan orkitis. Dokter menyarankan
untuk dilakukan pemeriksaan darah jari. Hasilnya positif ditemukan mikrofilaria

Pertanyaan soal:

Parasit spesies apakah yang menjadi penyebab infeksi tersebut ?


Pilihan Jawaban :
a. Brugia pahangi
b. Brugia malayi
c. Brugia timori
d. Wuchereria bancrofti
e. Wuchereria kalimantani
KunciJawaban: d. Wuchereria bancrofti
Referensi: Staff Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2009. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran. Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo
ID soal 10 (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Ketrampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1 Kognitif
2 Psikomotor / Prosedural
3 Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1 Preanalitik
2 Analitik
3 Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interprestasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi klinik
Kasus (vignete):

Seorang laki-laki berumur 15 tahun pada tinjanya ditemukan positif telur cacing tambang,
adapun telur cacing tambang setiap spesies berbentuk sama maka perlu dibedakan antara
spesies Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.

Pertanyaan soal:

Metode kultur apakah yang sebaiknya dilakukan untuk dapat membedakan spesies tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Harada mori
b. Knott
c. Konsentrasi
d. Pengapungan
e. Sediaan langsung
KunciJawaban: a. Harada mori
Referensi: Staff Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2009. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran. Jakarta
Nama pembuat Tri Mulyowati, S.KM.M.Sc
Institusi/bagian Universitas Setia Budi Solo
ID soal Toksi 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Soal
Seorang ATLM melakukan identifikasi amfetamin yang dicampur pada minuman. Hasil reaksi warna
dengan reagen simon menghasilkan warna biru yang setelah beberapa detik warna hilang. Pemeriksaan
dengan reaksi warna dilakukan secara duplo dan dengan control positif dan negative. Kontrol positif
menunjukkan warna biru yang permanen, sementara control negative tidak berwarna

Apakah tindakan yang sebaiknya dilakukan ATLM?


Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi gas
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control positif
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control negative
E. Melakukan pemeriksaan pH

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan yang sebaiknya dilakukan ATLM?

Pilihan Jawaban :
Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi gas
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control positif
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control negative
E. Melakukan pemeriksaan pH

Kunci Jawaban: A
Referensi: Flanagan, R.J., Taylor. A., Watson. I. D. And Whelpton R., 2007,
Fundamentals Of Analytical Toxicology, John Willey & Son Ltd,
West Sussex
Nama pembuat Siti Fatimah
Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ID soal Toksi 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)g
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Soal

Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan alkohol dalam darah menggunakan metode
kromatografi gas. Spesimen yang dipakai adalah 200 μL aliquot darah. Secara karakteristik,
darah akan menjadi terpisah menjadi sel darah merah dan serum
Pertanyaan soal
Apakah antikoagulan yang tepat untuk mencegah hal tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. heparin
B. Sodium fluoride heparin
C. Trisodium Citrate
D.Potasium oksalat
E. Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid)

Kunci Jawaban: D
Referensi: BNN, 2008, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium
Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya, BNN bekerjasama dengan
DepKes
Nama pembuat Siti Fatimah
Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ID soal Toksi 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)g
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Soal
Seorang ATLM melakukan identifikasi sianida dengan menggunakan kertas saring. Kertas ini
dipakai untuk pemeriksaan masal pada pekerja yang diduga kontak dengan CN. Caranya
dengan membasahkan kertas dengan ludah di bawah lidah. Pemeriksaan telah dilakukan
secara duplo dan dengan control positif dan negatif. Hasil uji berwarna biru muda, kontrol positif
berubah menjadi biru dan kontrol negatif tidak berwarna.

Pertanyaan soal :
Apa metode konfirmasi yang paling tepat?
Pilihan Jawaban :
Pilihan Jawaban :
A. spektrofotometri AAS
B. Spektrofotometri uv
C. kromatografi gas
D. spektrofotometri vis
E.kromatografi lapis tipis
Kunci Jawaban: C
Referensi: Sartono,2001, racun dan Keracunan, Widya Medika, Jakarta
Nama pembuat Siti Fatimah
Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ID soal Toksi 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)g
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Soal :
Pemeriksaan Pb dalam urin dilakukan dengan cara ke dalam urin ditambahkan H2SO4 encer
sehingga terbentuk endapan PbSO4 berwarna putih, lalu disaring. Endapan ini tak larut dalam
HNO3 tetapi larut dalam HCl atau NH4-asetat.

Pertanyaan soal :
Apakah urin yang tepat digunakan?

Pilihan jawaban :
A. porsi tengah
B. pagi
C. 24 jam
D. Sewaktu
Prospandial
Kunci Jawaban: C
Referensi: Mun’im Idries, Abdul. 2008. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam
Proses Penyidikan: Sagung Seto, Jakarta
Nama pembuat
Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ID soal Toksi 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-
25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap 2. Analitik (50-60%)
Pemeriksaan 3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)g
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Soal :
Seorang anak setelah mengkonsumsi bakso tusuk mengalami kram perut dan mual-mual.
Dugaan dokter anak tersebut mengalami keracunan boraks.
Pertanyaan Soal:
Apakah specimen yang paling tepat untuk diperiksa?

Pilihan Jawaban :
A. Darah
B. Urin
C. Isi lambung
D. Cairan Ludah
E. Serum darah

Pertanyaan Soal:
Apakah specimen yang paling tepat untuk diperiksa?

Pilihan Jawaban :
A. Darah
B. Urin
C. Isi lambung
D. Cairan Ludah
E. Serum darah

Kunci Jawaban: B
Referensi: Sartono,2001, racun dan Keracunan, Widya Medika, Jakarta
Nama pembuat Siti Fatimah
Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai